“Sebaiknya Ibu adakan konfrensi pers,” ujar seorang wanita cantik yang merupakan bagian humas di rumah sakit tersebut.Bee yang sedang menyusui Mahesa Aarash Marthadidjaya-si sulung yang beda satu menit dengan adiknya menoleh kepada sang suami.Di sudut ruangan dekat jendela, Akbi sedang belajar menggendong Maheswara Aarav Marthadidjaya bersama Ibu Aneu untuk di jemur setelah kenyang menyusu.Pria itu benar-benar tidak peduli dengan yang terjadi di sekitarnya, sedari kemarin banyak pencari berita infotainment sampai bermalam di rumah sakit untuk menunggu konfirmasi terkait kelahiran kedua putranya.Pelataran rumah sakit jadi ramai dengan pemburu berita, berulang kali pihak rumah sakit menanyakan kapan mereka akan melakukan sesi wawancara agar para wartawan itu bisa segera pergi tapi Akbi selalu menjawab bila dirinya dan sang istri bukan artis yang kehidupan pribadinya bisa menjadi konsumsi publik.Sejujurnya akbi masih kesal dengan mereka yang seenaknya membuat berita-berita tentang p
“Kamu kok gitu sih, Bi ... kasian Tante Diana,” tegur Bee lembut.“Jangan dulu dibahas ya, By ... aku lagi bahagia ini,” balas Akbi bernada dingin setelah menutup pintu kamar rawat istrinya.Akbi baru saja mengantar bayi-bayinya ke ruang khusus bayi baru lahir, memastikan mereka sampai di sana dengan selamat dan menempatkan dua orang di depan ruang bayi yang setiap harinya bergantian berjaga.Jangan lupakan bila Anggit masih belum musnah dari dunia ini dan sampai itu terjadi, keluarga kecilnya masih terancam bahaya.Anggap saja Akbi terlalu paranoid karena sering menonton film Hollywood tentang wanita pschyco yang membalas dendam atas sakit hatinya kepada seorang pria dengan menyakiti anak dari pria itu.Tidak akan semudah itu Maria, Akbi berusaha sekuat tenaga agar itu tidak terjadi sampai bersedia menyewa jasa keamanan untuk menjaga darah dagingnya, pewaris Marthadidjaya.Kembali lagi pada Akbi yang dengan dinginnya berucap demikian kepada sang istri yang kini menjadi tim sukses Dia
“Jangan lo liatin terus nanti mereka bangun trus nangis, ‘kan repot,” omel Zidan pada Raka yang menatap tanpa jeda dua bayi mungil yang terlelap dalam box bayi.“Mana ada diliatin doank bisa nangis!” sanggah Raka sambil merotasi bola matanya.“Lo enggak percaya sama gue? Liatin aja terus ... bentar lagi nangis tuh bocah, mana emaknya lagi sibuk masak buat kita ... siap-siap lo pesen gopud entar,” ancam Zidan dengan suara tertahan agar dua malaikat kecil itu tidak terganggu.“Parno lo mah ... emang lo enggak pengen liat anak-anaknya si Akbi? Sini ... tuh ganteng-ganteng, untung dia nikah sama Bee menjadi perpaduan yang sempurna ... coba kalau sama si artis itu, ga tau deh ... anak daazzaal kayanya yang keluar!” Zidan nyaris menyemburkan tawa dan sekuat tenaga ia tahan hingga matanya berair.Dua pria tampan itu sedang menunggu Akbi pulang kerja sambil menemani si kembar di ruang televisi selagi Bee memasak untuk makan malam.Selain bermaksud menjenguk Bee yang sedang dalam masa pemulih
“Jadi itu udah keputusan final?” tanya Gio, masih belum percaya dengan apa yang didengarnya.Akbi memang sudah menceritakan semuanya melalui sambungan telepon beberapa waktu lalu tapi ia tidak menduga bila pria itu akan benar-benar melakukannya.Melepaskan Bee tanpa perlawanan atau usaha lebih dan pasrah menunaikan tanggung jawabnya kepada Anggit.Oh, come on ... itu hanya janji yang bisa saja tidak ditepati, banyak kasus seperti ini dan sampai sekarang tidak ada penjara yang khusus diperuntukan bagi pria yang tidak menepati janji menikahi wanita yang pertama kali mereka ambil kesuciannya.Tidakkah Gio tau bagaimana nekatnya Anggit?Perempuan itu sampai berani merusak gaun Bee dan nyaris mencelakakan Bee dengan sebuah gunting.Semua rangkaian kata kejam sudah Akbi lontarkan ke muka Anggit termasuk sikapnya yang berubah dingin tapi perempuan itu tidak pernah mau mengerti karena bukan hanya Akbi semata yang diincarnya.“Gue enggak punya pilihan, Gio!” Zidan menepuk pundak Akbi pelan, i
Bee menginginkan baby shower sederhana dengan halaman belakang rumah mereka sebagai tempat diselenggarakannya acara.Akan tetapi ia lupa bila Aarash dan Aarav menyandang nama Marthadidjaya dibelakang namanya.Lahirnya pewaris Marthadidjaya tentu menjadi kebanggaan sendiri bagi Beni yang meminta Zidan membuat pesta super heboh hingga menyewa salah satu ballroom hotel mewah di Pusat Kota Jakarta.Mana bisa Bee menolak, terlebih namanya sedang melambung dan menjadi pilihan pertama para kaum jetset, istri pejabat hingga para selebritis untuk membuat tubuh mereka nampak semakin cantik dengan balutan kebaya hasil rancangannya.Sudah pasti Bee juga akan menjadi sorotan dalam acara tersebut, jangan lupakan bagaimana penuhnya rumah sakit oleh pencari berita ketika si kembar lahir.Senyum Bee merekah menyapa para tamu undangan di samping Akbi yang begitu tampan dengan balutan kemeja putih.Sama dengannya, Akbi juga tidak berhenti tersenyum apalagi ketika banyak di antara mereka yang berkelakar
Akbi pulang sedikit larut hari ini, pekerjaan akhir tahun menahannya di kantor tapi bila lelaki itu pulang cepat pun Bee selalu mengomel dan memintanya balik lagi ke kantor.Dan ketika sampai di rumah, bergegas Akbi membersihkan tubuhnya lalu memburu si kembar yang sudah terlalap.Cukup memandangi sebentar sudah dapat menghilangkan kerinduannya setelah seharian tidak bertemu.“Besok adalah sidang terakhir sebelum putusan hakim,” Akbi yang baru saja mengecek kedua buah hatinya di kamar sebelah, berujar demikian ketika tubuhnya melewati ambang pintu kamar.Bee mengangguk mengiyakan, ia simpan ponselnya di atas nakas dan memberi perhatiannya kepada sang suami.Yuni menghubunginya tadi siang untuk mengabarkan hal itu sekaligus memberitahu bila dirinya dan Akbi harus hadir saat mendengar putusan Hakim dalam persidangan mendatang. Pria itu berjalan mendekat setelah menutup pintu, merangkak ke atas ranjang bergabung dengan sang istri yang sudah lebih dahulu berada di sana dengan kaki terbal
“Kok masih pake baju rumah? Kamu enggak kerja?” tanya Bee dengan kening terlipat saat melihat sang suami hanya memakai kaos dan celena pendek juga sendal rumah, menyusulnya ke halaman belakang.Seperti pagi-pagi sebelumnya, Bee sedang menjemur Aarash dan Aarav sambil menunggu Akbi selesai mandi lalu pamit bekerja dan ia dibuat terkejut ketika melihat suaminya tampak santai dengan pakaian rumahan.“Enggak,” jawab Akbi singkat kemudian mengangkat Aarash dari bouncer.“Anak Daddy wangi banget sih!” ujarnya sambil mengecup anak pertamanya yang berumur tiga bulan.Meski si kembar tidak lagi disebut baby born tapi Bee masih suka menjemur mereka sehabis mandi agar tubuh si kembar sehat karena terpapar sinar matahari yang mengandung vitamin D.“Loh, kenapa?” tanya Bee lagi kemudian mengangkat Aarav lalu ikut duduk di kursi malas yang berbentuk bulat dengan bantal empuk yang dapat menampung tubuh mereka berdua termasuk dua bayi mungil yang anteng dalam gendongan Mommy dan Daddynya.“Kamu engga
Kesedihan jelas tercetak di wajah Akbi dan Bee ketika menuruni mobil tepat di depan loby gedung Pengadilan Agama.Keduanya tiba menggunakan mobil yang sama, dengan Pak Wawan yang kala itu bertugas sebagai driver.Aaarav dan Aarash juga ikut menumpang mobil lain bersama Ibu Aneu dan Diana didampingi Jessie.Beni yang selalu ditemani Aldo tidak ingin ketinggalan untuk mengikuti putusan sidang cerai tersebut, Beni sampai rela memundurkan rapat demi menghadiri putusan sidang perceraian Akbi dengan menantu kesayangannya.Bukan hanya mereka, Zidan dan Raka juga Verro sudah tiba di sana terlebih dahulu.Kala itu Verro terlihat geram, lama tidak berjumpa malah kabar duka ini yang ia dapatkan dari Bee.Banyak yang ingin ia tanyakan pada Bee, hatinya masih belum bisa percaya atau mungkin menolak percaya dengan perceraian ini karena sepengetahuannya, Akbi dan Bee saling mencintai jadi ia pikir meski ada janji-janji yang harus mereka tunaikan kepada pihak lain tapi setidaknya Akbi dan Bee berusah
“Sorry, enggak sengaja ... gue buru-buru,” ujar Arsha kepada gadis populer yang baru saja ia senggol tanpa sengaja.“Heh, pendek! Seenaknya aja lo minta maaf ... emang gue segede gini enggak keliatan apa? Dasar pendek ... anak kurcaci!” teriak Devina tepat di depan wajah Arsha.Devina Agni yang sedari SMP sudah sering wara-wiri di layar televisi membintangi iklan maupun sinetron.Karirnya tersebut tidak lepas dari bantuan sang Bunda yang juga merupakan seorang artis pada jamannya meski sampai saat ini masih terkenal dengan semua skandal yang melekat pada dirinya semenjak muda.Devina sendiri masih disanksikan siapa Ayah kandung yang sebenarnya karena tiba-tiba Ibunda dari Devina itu menghilang lalu beberapa tahun kemudian muncul kembali dengan status sebagai janda dan digosipkan menjadi pelakor dalam rumah tangga seorang pengusaha tambang dari Kalimantan.Setelah itu ia di gosipkan memiliki hubungan terlarang dengan produser film untuk bisa ikut berperan di layar lebar meski hanya seb
“Maheswari Arshavina Marthadidjaya!!” Teriak Akbi memanggil putri kecilnya yang berumur lima tahun.Gadis kecil itu sedang asyik menggoreskan paku berkarat pada body mobil mewah seharga lima belas miliar milik sang Daddy.Menggambar gunung dan tumbuhan juga beberapa bentuk abstrack tidak jelas.Telinganya tertutup headphone dengan tanduk unicorn, suara kencang terdengar dari sana hingga Akbi bisa mendengar lagu apa yang sedang di putar headphone canggih tersebut.Akbi menyimpan kedua tangannya di pinggang, ia jengkel bukan karena Arsha melukis mobilnya tapi karena suara kencang di headphone tersebut bisa saja membuat si bungsu tuli.Akbi tarik headphone berwarna pink itu membuat gadis kecil dengan rambut kuncir kuda mendongakan kepala.“Hai Dad, look!” Arsha berseru sambil menunjuk lukisannya.“Bagus ‘kan, Dad?” tanyanya lagi sambil memiringkan kepala dengan senyum manis semanis senyum sang Mommy.Akbi menggendong Arsha lalu mengambil paku berkarat dari tangan mungil itu untuk ia buan
Kehamilan Bee yang kedua ini sungguh berat padahal hanya ada satu janin saja di dalamnya tidak seperti ketika hamil si kembar yang walaupun perutnya sangat besar dan membutuhkan asupan gizi dua kali lipat tapi tidak ada kendala yang berarti.Mual dan susah makan hanya pada trimester pertama setelah itu Bee menjalani aktivitas seperti biasa.Tapi anehnya, kehamilan Bee saat ini berbanding terbalik dengan kehamilan yang sebelumnya.Semakin besar kandungan Bee, semakin sering mengalami muntah dan juga sulit memasukan sesuatu ke dalam mulutnya.Beruntung pekerjaannya yang masih tersisa setelah pesta Gunadhya dapat diselesaikan oleh bantuan Ibu Aneu juga tim dan untuk sementara Bee tidak menerima pesanan kebaya hingga tubuhnya pulih pasca melahirkan.Selama kehamilannya Bee sudah di rawat dua kali di rumah sakit, seperti saat ini ketika kehamilannya sudah sangat besar dan mendekati waktu melahirkan, ia harus terbaring lemas di atas ranjang rumah sakit.Di sebrang sana, Akbi yang menungguin
“Harusnya mereka dibawa,” Bee menggerutu sambi memajukan bibirnya.Mereka yang dimaksud Bee adalah si kembar dan Akbi sudah langsung tau ketika melihat wajah sang istri yang tampak sendu. Saat ini mereka sudah berada di kapal pesiar menuju Thailand, kamar exclusive itu memiliki balkon, privat pool juga jacuzy.Sambil menikmati matahari terbenam, keduanya bersandar pada daybed.Tidak ada masalah ketika tadi keduanya pergi meninggalkan si kembar, semua telah disiapkan secara matang.Diana akan tinggal di rumah Bee selama perjalanan bulan madu itu.Seperti pasangan yang baru menikah pada umumnya, Akbi dan Bee juga tampak mesra saling rangkul dan banyak tertawa dengan obrolan receh mereka ketika berada di bandara menunggu pesawat sampai menginjakan kaki di kapal pesiar ini.Tapi setelah semua itu, Bee merasa hampa, kosong dan kehilangan.Biasanya sore hari adalah waktunya ia memandikan si kembar kemudian memberi mereka makan sambil menunggu Daddynya pulang kerja.Tidak seperti sekarang,
Gaun pengantin indah rancangan khusus sang Ibunda tercinta yang merupakan designer ternama itu membalut tubuh Bee dengan sempurna.Model gaun mermaid, menampilkan perut Bee yang sudah sedikit buncit. Seakan ingin menunjukan eksistensi anak ke tiga mereka yang berada di dalamnya.Mata Akbi sulit lepas dari tatapannya kepada sang istri, crown dikepalanya dengan surai di pelipis membuat Bee tampak secantik dewi Yunani.Tidak ada heels tinggi untuk membuat tubuh Bee tampak jenjang, Akbi menyembunyikannya lalu menggantinya dengan flatshoes berwarna senada dengan gaun dan memiliki bunga besar sebagai aksen di bagian depannya.“Kamu siap?” Akbi bertanya sebelum mereka keluar.“Bersamamu, aku selalu siap ...,” jawab Bee mantap memunculkan sebuah senyum di bibir Akbi.Sambil menggendong Aarash dan Aarav keduanya melangkah pelan melewati jalan setapak yang dibentuk dari taburan bunga.Semua kamera profesional maupun handphone terarah kepada mereka.Lagu milik Jhon Legend berjudul All Of Me yang
Beberapa minggu terakhir, Akbi maupun Bee disibukan dengan persiapan pernikahan tapi juga tidak sampai membuat keduanya stress karena mereka menyerahkan semuanya kepada Wedding Organizer berpengalaman dan profesional.Mereka berdua juga tidak pernah sulit menentukan pilihan mulai dari tempat acara hingga souvenir untuk para tamu.Bukan bermaksud meremehkan tapi untuk menuju sebuah kebahagiaan kita juga harus menempuhnya dengan suka cita.Bee tidak pernah mengira bila Ibu Aneu ternyata diam-diam telah membuatkannya kebaya dan gaun pengantin yang akan dikenakannya pada resepsi pernikahan.Ibu Aneu yang sudah mengetahui ukuran badan Bee, tiba-tiba saja beliau memintanya untuk melakukan fitting agar bisa memperbaiki kekurangan tapi ternyata sesuatu yang dibuat dengan cinta dan kasih sayang tidak perlu diragukan hasilnya.Semuanya pas tanpa sedikitpun kekurangan, sempurna membalut tubuh Bee seperti saat ini.“Kakak ... adik ... Mommy cantik, enggak?” tanyanya pada si kembar yang asyik berm
“Lagi apa?” tanya suara dari sebrang sana, ekspresi wajah pria dalam panggilan video itu juga tampak tenang tidak mencerminkan suasana hatinya saat ini yang sedang tegang menjelang akad nikah esok hari.“Abis maskeran, biar besok make up-nya nempel sampe malem,” Bee menjawab sama tenangnya.Berbeda dengan Akbi, perasaan Bee malah jauh lebih lega.Tidak seperti pernikahan yang pertama, berniat menodai kesucian mahligai pernikahan—pernikahannya kali ini bersama Akbi memang berniat membangun rumah tangga yang bahagia, untuk menyempurnakan setengah Agamanya.“Besok enggak usah cantik-cantik banget ya, By ... aku suka kesel kalau ada cowok ngeliatin kamu terus-terusan” Bee tersenyum dan senyum itu sangat menarik hati Akbi, begitu cantik luar biasa bila Bee sedang tersenyum tersipu seperti itu.“Meski banyak pria menggoda, tapi hati ini tau harus berlabuh di mana,” ujar Bee berpuitis.Akbi tergelak, biasanya dirinya yang menggoda Bee dengan kata-kata puitis atau lagu yang sesuai dengan per
“Calon istri siapa sih, cantik banget ...,” ujar Akbi setelah memberikan satu kecupan di pipi Bee.Kalimat biasa namun berdampak luar biasa bagi setiap wanita.Apalagi pria itu mengecup pipinya ditengah-tengah kerumunan orang yang sedang menyaksikan akad nikah Zeline.Tapi saat ini Akbi sedang tidak berdusta pasalnya Bee memang berdandan sangat cantik untuk pesta pernikahan Zeline Gunadhya.Pagi sekali Bee datang ke hotel ini untuk mengecek dan memastikan kebaya akad nikah yang akan dikenakan Zeline. Semua sempurna, tidak ada kekurangan apalagi cacat, ingatkan Bee untuk memberi bonus pada krunya yang memperlakukan semua gaun tersebut dengan sangat hati-hati. Zeline tampak puas ketika melihat tubuhnya di cermin terbalut kebaya akad nikah, begitu pula dengan seluruh keluarga Gunadhya.Sungguh suatu kehormatan bagi Bee dipercaya menjadi bagian dalam momen bersejarah bagi keluarga Gunadhya.“Si kembar mana?” Bee bertanya untuk menetralkan persaannya yg sedang tersipu.Kemarin Bee memin
Betapa sulitnya driver mengemudikan mobil untuk bisa melewati kerumunan para pencari berita yang memadati gerbang komplek perumahan kaum jetset dimana rumah Ibu Aneu berada.Undangan pesta pertunangan Akbi dan Bee yang tersebar menjadi berita hangat di kalangan infotainment terlebih foto keduanya yang tertangkap kamera netizen sedang nonton bersama beberapa waktu lalu menjadi pencetus berita tersebut yang menjadi bola liar dan menghasilkan banyak asumsi publik.Beni sengaja meminta aparat keamanan untuk membantu tim sekuriti komplek agar tidak mengijinkan para pencari berita masuk dan mengganggu jalannya acara.Meski Akbi sudah berjanji untuk memberikan klarifikasi ketika pesta pernikahannya nanti akan tetapi mereka seolah tidak sabar ingin mengetahui alasan kenapa di batalkannya pesta pernikahan dengan Anggit.Bukan hanya Akbi dan Bee yang dikejar-kejar wartawan, Anggit pun demikian namun tidak satu patah kata pun keluar dari mulutnya.Saat ini perempuan itu tidak menerima job mengin