“Bi?” panggil Bee yang sedang fokus pada cermin kecil di tangannya.“Baby?” jawab sang suami dengan suara bariton yang lembut.Bee menghentikan aktifitas mengaplikasikan lipstiknya pada bibir kemudian menoleh.“Besok aku bawa mobil sendiri aja ya? Biar kamu enggak usah jemput, kamu jadi maksain pulang cepet buat jemput aku.” Akbi hanya melirik tanpa memberi jawaban, beberapa saat kemudian menepikan mobilnya di depan rumah produksi Ibu Aneu, ia juga mematikan mesin mobil membuat Bee mengangkat kedua alisnya.“Kamu mau turun dulu?” Bee bertanya heran karena biasanya Akbi akan membiarkan mesin mobil menyala kemudian langsung menancapkan gas setelah ia pamit dan turun dari mobil.Dengan satu gerakan tiba-tiba kedua tangan Akbi menangkup wajah Bee, menariknya hingga wajah mereka tidak berjarak lalu melumat bibir mungil itu dengan buas membuat lipstik yang tadi mewarnai bibir Bee habis tidak bersisa.“Gue bilang jangan pake lipstik kalau lagi enggak jalan sama gue!” ucapnya tegas dengan ek
Perlahan Akbi membuka pintu apartemennya, ia berharap Bee telah tertidur.Sore ini jadwalnya kacau karena Anggit memaksa agar ia mengunjunginya di apartemen dan mengancam akan bunuh diri bila tidak bersedia.Seakan ingin puas menyiksa dirinya, Anggit juga menyita ponselnya tanpa sempat ia mengelak ketika baru saja sampai di sana. Kontan Akbi meluapkan emosinya namun Anggit malah histeris hingga menangis memecahkan barang-barang dan menyalahkannya atas semua tindakkan buruk perempuan itu selama ini kepada Bee.Anggit bilang bahwa ia hanya meminta haknya sebagai seorang kekasih untuk bertemu saat sedang tidak ada kegiatan sama seperti yang selalu mereka lakukan sebelum Akbi menikah dengan Bee.Akbi bisa merasakan bila sang kekasih sedang merencanakan sesuatu, pasalnya Anggit sama sekali tidak berusaha menggoda atau memintanya untuk tidur bersama juga tidak banyak menyinggung mengenai sikapnya yang berubah seperti pertemuan mereka beberapa waktu lalu.Perempuan itu sedang berakting sang
Gio memperhatikan dua wanita beda generasi yang sedang bersenda gurau sambil memilih bahan dan keperluan lainnya untuk membuat gambar yang mereka torehkan pada kertas menjadi nyata.Hari ini ia berperan menjadi driver kembali mengantar sang Mami dan Bee kemanapun mereka tuju.Hatinya menghangat melihat Bee sangat dekat dengan Ibunya, pikirannya berkelana membayangkan bila Bee adalah istrinya dan momen kedekatan Bee dengan sang Mamih adalah sesuatu yang membuatnya menjadi pria paling bahagia di dunia ini.Mengingat Ibu Aneu sering menolak wanita yang ia kencani, tapi memang tidak salah juga karena mereka nampaknya tidak tulus mencintainya.Kalaupun ada yang tulus, dirinya yang kurang sreg di hati.Cinta itu berlaku dua arah dan bukannya serah, kan?Gio menajamkan indera penglihatannya ketika Bee mengikat rambut membentuk bun karena udara yang panas di toko itu.Tidak ada tanda merah yang biasanya tampak jelas di leher Bee.Sempat Gio merasa cemburu waktu pertama kali melihat tanda mera
“Lo bebas pilih apapun yang lo suka!” Akbi berseru terdengar bagaikan perintah.Perintah yang berujung kebahagiaan bagi Bee karena bisa memilih furnitur dan perabotan rumah tangga sesuai keinginannya.“Kalau warna peach mendominasi apartemen kita gimana?” Pertanya Bee tadi membuat hati Akbi menghangat, kata ‘kita’ terselip di sana—memberi kesan bila apartemen itu adalah milik mereka berdua seperti sepasang suami istri yang sesungguhnya.Saling memiliki, menyayangi dan juga mungkin ... saling mencintai?Cinta hanya sebuah kata tapi bagi mereka itu adalah sesuatu yang besar hingga keduanya tidak mampu menyebutkan apalagi mengungkapkannya.“Terserah!!” kata Akbi lagi, masih dengan keyakinan yang sama seperti tadi.“Gimana kalau kita ganti sofa juga?” tanya lelaki itu tiba-tiba seraya menarik pinggang Bee hingga terjatuh dalam pangkuannya di atas sofa besar yang muat untuk mereka berdua tidur bersama.“Akbiiii!!” Bee memekik sambil memukul lengan sang suami yang melingkari pinggangnya.“
“Udah semua?” Suara bariton sexy mengejutkan Bee yang sedang mengecek kembali keperluan mereka. “Udah, yuk! Semua perlengkapan kita, udah masuk koper ... tinggal dibawa ke mobil,” sahut Bee sambil mendorong benda berbentuk persegi itu.Tanpa banyak bicara, Akbi membawanya keluar kamar dan ternyata salah satu orang suruhannya sudah berada di sana untuk membantu membawa koper.Malam ini mereka akan menginap di salah satu hotel terbaik di daerah puncak.Akbi mengajak Bee lagi untuk melakukan touring bakti sosial di sana.Beberapa minggu terakhir selain disibukkan dengan pekerjaannya di butik Ibu Aneu, Bee juga mempersiapkan sumbangan yang akan diberikan untuk bakti sosial.Sesuai dengan janji Bee ketika bakti sosial beberapa bulan lalu, ia akan membuatkan pakaian rumahan yang layak juga dipakai ke pasar atau mungkin jalan-jalan santai untuk para wanita di sana.Setelan celana panjang dengan atasan tangan pendek atau tangan panjang untuk yang berjilbab menjadi pilihan Bee dengan bahan y
Aldo menatap lekat seorang perempuan yang sedang tersenyum, bahkan dari kejauhan aura kebahagiaan terpancar dari sorot matanya menghiasi wajahnya yang cantik.Tidak seperti beberapa bulan lalu ketika gadis yang kini telah menjadi wanita itu kehilangan anggota keluarga terakhirnya.Hanya ada kesedihan yang tersirat dalam bola mata beningnya pada saat itu.Tubuhnya yang sangat kurus dan wajahnya yang pucat pasi masih terbayang dalam benak Aldo dengan jelas.Tapi sekarang Bee sudah banyak berubah, tubuhnya sedikit berisi dan senyumnya selalu terkembang apalagi setelah ia dan Akbi pulang dari Bali.Dan saat Aldo menjemput Akbi dari bandara, lelaki itu bilang bila ternyata Bee masih dalam keadaan suci waktu Akbi menyentuhnya lebih dalam untuk yang pertama kali.Sampai sekarang Aldo masih belum mengerti kenapa Bee berpikir bahwa Erick yang telah mengambil kesuciannya, apa Bee terlalu polos untuk mengerti bila pasti ada selaput yang robek melibatkan darah dan rasa sakit luar biasa ketika ses
Jantung Bee mulai berdebar ketika dirinya berada di dalam lift bersama Akbi dengan tangan saling menggenggam.Setelah makan malam tadi, Beni dan Aldo kembali ke hotel yang telah di siapkan oleh panitia di sebuah resort yang memiliki padang golf.Esok harinya, Beni akan mengikuti turnamen golf yang diadakan oleh pengusaha Indonesia.Sementara Akbi membawa Bee menginap di hotel yang tidak kalah mewah.Teman-teman komunitas lainnya ada yang kembali pulang ke Jakarta dan ada juga yang memilih untuk menghabiskan hari minggu di Puncak.Setelah selesai melakukan baksos dan menutup acara touring tersebut dengan kembali berkumpul sambil ngopi dan di akhiri doa bersama, mereka langsung berpencar dengan urusan masing-masing.Ting...Denting terdengar tanda bila pintu lift akan terbuka.Debar jantung itu semakin menggila saat Akbi meremat jemarinya sedikit kencang.Bee mengedip beberapa kali sambil melipat bibirnya ke dalam, hari ini sangat melelahkan dan ia hanya ingin berendam beberapa lama dal
Nafas keduanya tersengal setelah Akbi mencabut sesuatu yang telah tertanam dalam tubuh Bee lalu bergulir ke samping.Merengkuh tubuh Bee agar bersandar pipi pada dadanya.Menunduk sedikit untuk memberikan kecupan di kening Bee yang sedang menghirup udara dalam lalu mengembuskannya perlahan mencoba menetralkan debaran jantungnya yang sedang jumpalitan di dalam sana.Gelora hasrat Akbi seakan tidak pernah padam sama seperti Bee yang kini sudah merasakan ada kebutuhan lain di dalam dirinya.Setelah mereka memadu kasih di dalam jacuzy dan kali ini dengan Bee yang berada di atasnya, mereka berdua pindah ke kamar dan kembali memacu satu sama lain dengan posisi berbeda.Kurang lebih setengah jam lamanya Akbi dan Bee hanya diam sibuk dengan pikiran masing-masing namun telapak tangan Akbi masih bergerak mengusap lembut lengan atas Bee memberi kesan bila meskipun ia sedang hanyut dalam segala pikirannya tapi ia masih berada di sana untuk Bee.“Kayanya lo salah perhitungan deh Bee,” celetuk Akbi
“Sorry, enggak sengaja ... gue buru-buru,” ujar Arsha kepada gadis populer yang baru saja ia senggol tanpa sengaja.“Heh, pendek! Seenaknya aja lo minta maaf ... emang gue segede gini enggak keliatan apa? Dasar pendek ... anak kurcaci!” teriak Devina tepat di depan wajah Arsha.Devina Agni yang sedari SMP sudah sering wara-wiri di layar televisi membintangi iklan maupun sinetron.Karirnya tersebut tidak lepas dari bantuan sang Bunda yang juga merupakan seorang artis pada jamannya meski sampai saat ini masih terkenal dengan semua skandal yang melekat pada dirinya semenjak muda.Devina sendiri masih disanksikan siapa Ayah kandung yang sebenarnya karena tiba-tiba Ibunda dari Devina itu menghilang lalu beberapa tahun kemudian muncul kembali dengan status sebagai janda dan digosipkan menjadi pelakor dalam rumah tangga seorang pengusaha tambang dari Kalimantan.Setelah itu ia di gosipkan memiliki hubungan terlarang dengan produser film untuk bisa ikut berperan di layar lebar meski hanya seb
“Maheswari Arshavina Marthadidjaya!!” Teriak Akbi memanggil putri kecilnya yang berumur lima tahun.Gadis kecil itu sedang asyik menggoreskan paku berkarat pada body mobil mewah seharga lima belas miliar milik sang Daddy.Menggambar gunung dan tumbuhan juga beberapa bentuk abstrack tidak jelas.Telinganya tertutup headphone dengan tanduk unicorn, suara kencang terdengar dari sana hingga Akbi bisa mendengar lagu apa yang sedang di putar headphone canggih tersebut.Akbi menyimpan kedua tangannya di pinggang, ia jengkel bukan karena Arsha melukis mobilnya tapi karena suara kencang di headphone tersebut bisa saja membuat si bungsu tuli.Akbi tarik headphone berwarna pink itu membuat gadis kecil dengan rambut kuncir kuda mendongakan kepala.“Hai Dad, look!” Arsha berseru sambil menunjuk lukisannya.“Bagus ‘kan, Dad?” tanyanya lagi sambil memiringkan kepala dengan senyum manis semanis senyum sang Mommy.Akbi menggendong Arsha lalu mengambil paku berkarat dari tangan mungil itu untuk ia buan
Kehamilan Bee yang kedua ini sungguh berat padahal hanya ada satu janin saja di dalamnya tidak seperti ketika hamil si kembar yang walaupun perutnya sangat besar dan membutuhkan asupan gizi dua kali lipat tapi tidak ada kendala yang berarti.Mual dan susah makan hanya pada trimester pertama setelah itu Bee menjalani aktivitas seperti biasa.Tapi anehnya, kehamilan Bee saat ini berbanding terbalik dengan kehamilan yang sebelumnya.Semakin besar kandungan Bee, semakin sering mengalami muntah dan juga sulit memasukan sesuatu ke dalam mulutnya.Beruntung pekerjaannya yang masih tersisa setelah pesta Gunadhya dapat diselesaikan oleh bantuan Ibu Aneu juga tim dan untuk sementara Bee tidak menerima pesanan kebaya hingga tubuhnya pulih pasca melahirkan.Selama kehamilannya Bee sudah di rawat dua kali di rumah sakit, seperti saat ini ketika kehamilannya sudah sangat besar dan mendekati waktu melahirkan, ia harus terbaring lemas di atas ranjang rumah sakit.Di sebrang sana, Akbi yang menungguin
“Harusnya mereka dibawa,” Bee menggerutu sambi memajukan bibirnya.Mereka yang dimaksud Bee adalah si kembar dan Akbi sudah langsung tau ketika melihat wajah sang istri yang tampak sendu. Saat ini mereka sudah berada di kapal pesiar menuju Thailand, kamar exclusive itu memiliki balkon, privat pool juga jacuzy.Sambil menikmati matahari terbenam, keduanya bersandar pada daybed.Tidak ada masalah ketika tadi keduanya pergi meninggalkan si kembar, semua telah disiapkan secara matang.Diana akan tinggal di rumah Bee selama perjalanan bulan madu itu.Seperti pasangan yang baru menikah pada umumnya, Akbi dan Bee juga tampak mesra saling rangkul dan banyak tertawa dengan obrolan receh mereka ketika berada di bandara menunggu pesawat sampai menginjakan kaki di kapal pesiar ini.Tapi setelah semua itu, Bee merasa hampa, kosong dan kehilangan.Biasanya sore hari adalah waktunya ia memandikan si kembar kemudian memberi mereka makan sambil menunggu Daddynya pulang kerja.Tidak seperti sekarang,
Gaun pengantin indah rancangan khusus sang Ibunda tercinta yang merupakan designer ternama itu membalut tubuh Bee dengan sempurna.Model gaun mermaid, menampilkan perut Bee yang sudah sedikit buncit. Seakan ingin menunjukan eksistensi anak ke tiga mereka yang berada di dalamnya.Mata Akbi sulit lepas dari tatapannya kepada sang istri, crown dikepalanya dengan surai di pelipis membuat Bee tampak secantik dewi Yunani.Tidak ada heels tinggi untuk membuat tubuh Bee tampak jenjang, Akbi menyembunyikannya lalu menggantinya dengan flatshoes berwarna senada dengan gaun dan memiliki bunga besar sebagai aksen di bagian depannya.“Kamu siap?” Akbi bertanya sebelum mereka keluar.“Bersamamu, aku selalu siap ...,” jawab Bee mantap memunculkan sebuah senyum di bibir Akbi.Sambil menggendong Aarash dan Aarav keduanya melangkah pelan melewati jalan setapak yang dibentuk dari taburan bunga.Semua kamera profesional maupun handphone terarah kepada mereka.Lagu milik Jhon Legend berjudul All Of Me yang
Beberapa minggu terakhir, Akbi maupun Bee disibukan dengan persiapan pernikahan tapi juga tidak sampai membuat keduanya stress karena mereka menyerahkan semuanya kepada Wedding Organizer berpengalaman dan profesional.Mereka berdua juga tidak pernah sulit menentukan pilihan mulai dari tempat acara hingga souvenir untuk para tamu.Bukan bermaksud meremehkan tapi untuk menuju sebuah kebahagiaan kita juga harus menempuhnya dengan suka cita.Bee tidak pernah mengira bila Ibu Aneu ternyata diam-diam telah membuatkannya kebaya dan gaun pengantin yang akan dikenakannya pada resepsi pernikahan.Ibu Aneu yang sudah mengetahui ukuran badan Bee, tiba-tiba saja beliau memintanya untuk melakukan fitting agar bisa memperbaiki kekurangan tapi ternyata sesuatu yang dibuat dengan cinta dan kasih sayang tidak perlu diragukan hasilnya.Semuanya pas tanpa sedikitpun kekurangan, sempurna membalut tubuh Bee seperti saat ini.“Kakak ... adik ... Mommy cantik, enggak?” tanyanya pada si kembar yang asyik berm
“Lagi apa?” tanya suara dari sebrang sana, ekspresi wajah pria dalam panggilan video itu juga tampak tenang tidak mencerminkan suasana hatinya saat ini yang sedang tegang menjelang akad nikah esok hari.“Abis maskeran, biar besok make up-nya nempel sampe malem,” Bee menjawab sama tenangnya.Berbeda dengan Akbi, perasaan Bee malah jauh lebih lega.Tidak seperti pernikahan yang pertama, berniat menodai kesucian mahligai pernikahan—pernikahannya kali ini bersama Akbi memang berniat membangun rumah tangga yang bahagia, untuk menyempurnakan setengah Agamanya.“Besok enggak usah cantik-cantik banget ya, By ... aku suka kesel kalau ada cowok ngeliatin kamu terus-terusan” Bee tersenyum dan senyum itu sangat menarik hati Akbi, begitu cantik luar biasa bila Bee sedang tersenyum tersipu seperti itu.“Meski banyak pria menggoda, tapi hati ini tau harus berlabuh di mana,” ujar Bee berpuitis.Akbi tergelak, biasanya dirinya yang menggoda Bee dengan kata-kata puitis atau lagu yang sesuai dengan per
“Calon istri siapa sih, cantik banget ...,” ujar Akbi setelah memberikan satu kecupan di pipi Bee.Kalimat biasa namun berdampak luar biasa bagi setiap wanita.Apalagi pria itu mengecup pipinya ditengah-tengah kerumunan orang yang sedang menyaksikan akad nikah Zeline.Tapi saat ini Akbi sedang tidak berdusta pasalnya Bee memang berdandan sangat cantik untuk pesta pernikahan Zeline Gunadhya.Pagi sekali Bee datang ke hotel ini untuk mengecek dan memastikan kebaya akad nikah yang akan dikenakan Zeline. Semua sempurna, tidak ada kekurangan apalagi cacat, ingatkan Bee untuk memberi bonus pada krunya yang memperlakukan semua gaun tersebut dengan sangat hati-hati. Zeline tampak puas ketika melihat tubuhnya di cermin terbalut kebaya akad nikah, begitu pula dengan seluruh keluarga Gunadhya.Sungguh suatu kehormatan bagi Bee dipercaya menjadi bagian dalam momen bersejarah bagi keluarga Gunadhya.“Si kembar mana?” Bee bertanya untuk menetralkan persaannya yg sedang tersipu.Kemarin Bee memin
Betapa sulitnya driver mengemudikan mobil untuk bisa melewati kerumunan para pencari berita yang memadati gerbang komplek perumahan kaum jetset dimana rumah Ibu Aneu berada.Undangan pesta pertunangan Akbi dan Bee yang tersebar menjadi berita hangat di kalangan infotainment terlebih foto keduanya yang tertangkap kamera netizen sedang nonton bersama beberapa waktu lalu menjadi pencetus berita tersebut yang menjadi bola liar dan menghasilkan banyak asumsi publik.Beni sengaja meminta aparat keamanan untuk membantu tim sekuriti komplek agar tidak mengijinkan para pencari berita masuk dan mengganggu jalannya acara.Meski Akbi sudah berjanji untuk memberikan klarifikasi ketika pesta pernikahannya nanti akan tetapi mereka seolah tidak sabar ingin mengetahui alasan kenapa di batalkannya pesta pernikahan dengan Anggit.Bukan hanya Akbi dan Bee yang dikejar-kejar wartawan, Anggit pun demikian namun tidak satu patah kata pun keluar dari mulutnya.Saat ini perempuan itu tidak menerima job mengin