Share

Bab 8

Penulis: Astuti Ayu
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-18 11:05:51
Pada hari pertama, Maira mengirim foto Henry mengupaskan udang untuknya. Vina membakar semua fotonya bersama Henry di sebuah tungku kecil.

Pada hari kedua, Maira mengirimkan foto dirinya berciuman dengan Henry di bawah pohon jeruk, sedangkan Vina menyuruh pelayannya merobohkan pohon ceri di belakang rumah.

Pada hari ketiga, Maira mengirimkan kumpulan rekaman Henry menyatakan cinta padanya, Vina langsung mencari semua surat cinta yang ditulis Henry untuknya.

Semua surat cinta itu sudah menguning termakan oleh waktu, tetapi tulisannya masih terlihat jelas.

Vina menyentuh tulisan tangan pada surat itu, kemudian tanpa ragu memasukkan semua surat ke dalam mesin penghancur.

Tepat di hari kepergian Vina, dini hari.

Vina membuka mata, dia melihat sosok Henry yang sudah berhari-hari tidak pulang sekarang berdiri di depan ranjang.

Henry berdiri di depan ranjang. Pria itu memegang ponsel Vina, saat melihat Vina terbangun, wajah pria itu tampak serius.

"Vina, barusan ada pesan di ponselmu yang memberi tahu bahwa proses penghapusan berhasil. Kamu menghapus apa?"

Vina terkejut mendengarnya.

Dia buru-buru merebut ponselnya, lalu menyalakan layar ponsel.

Itu adalah pemberitahuan bahwa proses penghapusan identitasnya berhasil.

Untunglah, ponsel Vina menggunakan kata sandi sehingga Henry tidak membaca pesan secara keseluruhan.

Vina merasa lega, lalu menjawab, "Bukan hal penting. Ada akun media sosialku yang diretas. Setelah berhasil kudapatkan kembali, akun itu kuhapus karena merasa nggak aman."

Henry merasa lega. Setelah itu, dia memeluk Vina sambil berkata dengan tersenyum, "Aku belikan makanan kesukaanmu, coba tebak apa?"

Vina tertegun sejenak, lalu menjawab, "Klepon dari Kota Cendana."

"Kok kamu tahu?" Henry merasa heran.

Bagaimana mungkin Vina tidak tahu?

Saat masih pacaran, setiap kali Henry membuat Vina marah, Henry pergi ke Kota Cendana untuk membeli klepon sebagai permintaan maaf.

Rasa manis klepon membuat Vina luluh hatinya.

Vina tidak suka perhiasan maupun mobil mewah, melainkan makanan ini.

Saat itu, Henry tersenyum. "Vina, aku nggak perlu susah-susah dalam membujukmu."

Vina menepuk kening Henry sambil berkata, "Bukan, tapi karena aku masih mencintaimu. Jadi, aku bisa maafkan kesalahanmu."

"Kalau aku sudah nggak mencintaimu lagi, meskipun kamu mati di depanku, aku nggak akan memaafkanmu."

Kenangan itu pelan-pelan menghilang. Henry mengeluarkan kotak klepon dari belakang, sambil berkata dengan tersenyum penuh cinta, "Ternyata aku nggak bisa membohongimu."

Mendengar itu, Vina tertawa dan berkata, "Benar, kamu nggak bisa membohongiku."

Henry merasa terkejut dan bergumam, "Vina …."

Vina tidak mengatakan apa-apa lagi, dia turun dari kasur, lalu mandi.

Selesai mandi, Vina melihat Henry pergi terburu-buru.

Vina terhenyak sesaat, lalu mengikuti Henry keluar.

Sampai di depan pintu, Vina terkejut karena dia melihat ada Maira tidak jauh dari sana.

Kenapa wanita itu berani sekali datang ke rumah?

Yang terkejut bukan hanya Vina, tetapi juga Henry.

Henry segera menghampiri Maira. Pria itu memegang tangan Maira, berkata dengan serius, "Kamu gila, ya? Kenapa kamu datang ke sini? Sudah kubilang, saat ada Vina di rumah, kamu nggak boleh datang ke sini!"

Mendengar teriakan Henry, Maira terkejut dan matanya berkaca-kaca. Sambil menarik ujung baju Henry, Maira berkata dengan wajah sedih, "Aku nggak bisa jauh darimu, anakmu juga."

Sambil berbicara, Maira menarik tangan Henry untuk mengelus perutnya.

"Jangan buat onar di sini. Aku akan minta asistenku mengantarmu pulang. Beberapa hari lagi, aku akan temani kamu dan anak kita."

Maira tidak mau pergi. Wanita itu memegang tangan Henry sambil berkata dengan suara manja, "Nggak mau. Aku nggak mau pergi dengan asistenmu. Aku mau kamu yang temani aku."

Setelah itu, Maira berjinjit dan menarik dasi Henry, lalu mencium bibirnya.

Awalnya, Henry ingin mendorongnya menjauh. Namun, karena Maira terus menciumnya, akhirnya Henry menyambut ciumannya sambil memeluknya dengan erat.

Mereka berdua berciuman mesra di halaman.

Saat hampir lepas kendali, Henry segera berhenti dan mendorong Maira. "Kamu harus pergi."

Mata Maira terlihat berkaca-kaca. Dia memeluk Henry sambil membisikkan sesuatu di telinganya.

Ekspresi wajah Henry langsung berubah.

Akhirnya, Henry berkata, "Oke, aku temani kamu hari ini. Naiklah ke mobil dulu, nanti aku menyusul."

Maira gembira karena mendapatkan yang dia inginkan. Wanita itu naik mobil sambil mengelus perutnya.

Saat melihat Henry akan masuk rumah, Vina langsung berbalik.

Tidak lama kemudian, Henry masuk dan mengatakan.

"Vina, awalnya aku ingin menemanimu hari ini. Sayangnya, aku barusan terima telepon bahwa ada urusan penting di kantor, terpaksa aku harus ke kantor. Kamu tunggu di rumah, ya. Selesai kerja, aku akan menemanimu sepanjang hari."

Henry panik menunggu respons Vina, tetapi Vina hanya menatapnya.

Tatapan mata Vina membuat Henry terkejut.

Sejak kapan tatapan mata Vina kosong seperti ini?

Sambil menelan ludah, Henry memanggil nama istrinya. "Vina …."

Sebelum kata-katanya selesai, Vina berkata dengan suara pelan, "Pergilah, urus pekerjaanmu."

Suaranya masih lembut seperti biasanya, tidak terlihat ada keanehan.

Akhirnya, Henry merasa tenang.

Henry mengelus kepala Vina, kemudian pergi.

Tidak lama kemudian, terdengar suara mobil Henry yang melaju menjauh.

Senyuman Vina hilang, air mata mengalir di wajahnya.

Vina mengusap air matanya. Dia membuang klepon ke tong sampah. Dia membawa semua barang-barang keluar.

Vina memandang rumah ini untuk terakhir kalinya, lalu mengirimkan pesan terakhir kepada Henry.

"Waktu dua minggu tiba, kamu sudah boleh membuka hadiah ulang tahun pernikahan yang sudah kusiapkan sebelumnya untukmu."

Henry segera membalas pesannya.

"Sayang, aku akan segera pulang, nanti kita buka hadiah itu bersama."

Vina tertawa.

Buka bersama?'

Henry, kamu akan membukanya sendiri.'

Aku akan meninggalkanmu selamanya.'

Vina mengirimkan semua pesan dari Maira kepada Henry. Setelah itu, Vina mengeluarkan kartu ponselnya dan menghancurkannya.

Sesudah itu, Vina membawa barang-barangnya meninggalkan rumah.

Sinar matahari di luar sangat terik, hari yang indah.

Mulai sekarang, Vina akan menghilang selamanya ….

Bab terkait

  • Jangan Ada Dusta di Antara Kita   Bab 9

    Vina membawa dokumen identitas sementara dan pergi ke bandara dengan mobil.Saat pesawat lepas landas, semuanya akan berakhir.Setelah tiba di Negara Natura, Vina memiliki identitas baru sebagai pemilik sebuah penginapan di pesisir Negara Natura.Di saat yang sama, Henry di Kota Toba hampir menjadi gila.Beberapa jam sebelumnya.Saat mengantar Maira pulang, Maira masih tidak ingin Henry pergi."Henry, kamu sudah di sini, kamu nggak mau naik ke atas bersamaku?"Sambil berbicara, Maira menggerakkan jari dengan lembut di telapak tangan Henry.Henry bingung. Dia merasakan sebuah kegelisahan yang sulit dijelaskan."Lain kali saja, naiklah ke atas, aku mau pulang menemani Vina."Henry melepaskan tangan Maira karena teringat pada janjinya kepada Vina.Sudah lama dia tidak menemani Vina. Vina pasti akan merajuk.Memikirkan hal itu, Henry menyunggingkan senyuman, terlihat gembira.Maira terus memeluk pinggang Henry. "Henry, bukankah kamu ingin melihat aku memakai baju itu? Mumpung kamu datang,

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-18
  • Jangan Ada Dusta di Antara Kita   Bab 10

    "Apa … kalian tahu di mana Vina? Kapan dia pergi?"Henry membasahi bibir dan suaranya serak.Para pelayan menggelengkan kepala. "Tuan, pagi-pagi Nyonya pergi dengan membawa koper, kami juga nggak tahu Nyonya mau ke mana."Keluar? Dia pergi ke mana?'Pikirannya terasa kosong sejenak. Meskipun sudah berpikir keras, Henry tidak tahu ke mana Vina pergi.Orang tua Vina sudah bercerai sejak lama, jadi tidak mungkin Vina pergi mencari orang tuanya.Satu-satunya kemungkinan adalah Vina tinggal di salah satu teman-temannya."Halo, aku Henry, apa kamu tahu Vina ada di mana?""Hah? Apa maksudmu? Mana mungkin Vina ada di rumahku?"Teman-teman Vina lainnya juga memberikan respons sama.Henry juga bertanya kepada teman-temannya sendiri, tetapi tidak ada yang tahu Vina ada di mana.Henry dilanda perasaan putus asa.Dia merasa seolah-olah kembali ke masa-masa ketika tidak ada Vina di sisinya.Vina adalah satu-satunya wanita yang dia cintai, sudah dia anggap seperti nyawanya sendiri.Ketika nyawa itu d

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-18
  • Jangan Ada Dusta di Antara Kita   Bab 11

    Jangan-jangan Vina sudah mengetahui perselingkuhannya!Henry menduga demikian.Awalnya, dia berpikir bisa menyembunyikan perselingkuhannya dan bisa menjalin asmara dengan Vina dan Maira sekaligus.Henry berpikir dirinya sudah berhati-hati. Lagi pula, dia hanya bermain-main dengan Maira. Henry tidak mungkin mengenalkan dia secara terang-terangan di depan Vina maupun nggak mungkin membiarkan Vina mengetahui hubungan mereka.Namun, ternyata masih bisa ketahuan oleh Vina.Sejak kapan Vina mengetahuinya?Tega sekali Vina ingin menceraikannya dan meninggalkan dia selamanya.Henry tidak kuasa menahan tangis, pandangannya menjadi buram oleh air mata.Saat inilah, Henry teringat kata-kata Vina saat dia melamar Vina."Mulai sekarang aku akan berusaha menjadi istri yang baik untukmu, tapi jangan pernah membohongiku. Kalau kamu membohongiku, aku akan menghilang dari hidupmu selamanya!"Saat itu, Henry sangat yakin bahwa dia tidak akan pernah mengkhianati Vina.Lagi pula, Henry sangat mencintai Vin

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-18
  • Jangan Ada Dusta di Antara Kita   Bab 12

    Henry ingin merobek surat cerai.Namun, ini adalah barang peninggalan terakhir dari Vina.Jika disobek, kenangan terakhir tentang Vina ini juga lenyap.Henry mengusap nama Vina di surat itu dengan tatapan rindu yang mendalam."Vina, ini salahku, nggak semestinya aku selingkuh. Aku hanya mencintaimu!""Kamu boleh memukulku, memakiku, apa pun akan kuterima, tapi bisakah kamu jangan tinggalkan aku?""Aku nggak bisa hidup tanpamu, Vina …."Henry berulang kali minta maaf sampai suaranya menjadi serak.Namun, wanita yang seharusnya mendengar permintaan maaf darinya ini justru tidak ada di hadapannya.Berapa kali minta maaf pun, tidak ada gunanya."Vina, aku belum tanda tangan, artinya kita belum cerai. Status kita masih suami dan istri. Aku pasti bisa menemukanmu!"Henry mengatakan dengan tegas.Dia tidak akan melepaskan Vina.Vina adalah istrinya. Henry bersedia minta maaf, tetapi tidak akan membiarkan Vina meninggalkannya!Tekadnya sudah bulat, akhirnya dia menyimpan surat cerai itu.Untun

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-18
  • Jangan Ada Dusta di Antara Kita   Bab 13

    Setelah itu, foto ranjang yang berantakan dilihat oleh Henry.Henry merasa sangat marah."Ternyata … kamu pelakunya!"Suara Henry yang tegas membuat orang yang mendengarnya merasa ketakutan.Lalu, Henry mengirimkan pesan."Maira, aku sudah pernah memperingatkanmu sebelumnya, jangan memberi tahu hubungan kita kepada Vina!"Saat Maira membaca pesannya, dia tertawa. Setelah itu, Maira makin menantang dengan menghubunginya."Vina, sejak kapan kamu bisa meniru gaya bicara Henry? Gayanya mirip sekali.""Kalau aku jadi kamu, aku akan melepas status sebagai istrinya sejak lama. Aku sedang mengandung anak Henry, nggak lama lagi Henry akan melamarku!""Nanti wanita yang akan dia singkirkan adalah kamu. Kalau nggak mau diusir, sebaiknya kamu segera serahkan posisimu sebagai istrinya kepadaku. Dengan begitu, kamu nggak perlu menderita lagi.""Takutnya, kamu nggak dapat apa-apa, selain hinaan."Suara Maira makin terdengar angkuh.Namun, tidak ada respons.Entah kenapa, Maira merasa panik.Meskipun

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-18
  • Jangan Ada Dusta di Antara Kita   Bab 14

    Maira merasa sangat takut. Henry begitu mencintai Vina. Setelah mengetahui kebenarannya, apa yang akan dilakukan Henry padanya?Maira tidak berani membayangkannya.Satu-satunya yang dipikirkan Maira adalah melindungi dirinya sendiri.Maira segera menyiapkan peralatan siaran langsung, lalu ganti pakaian dan merias wajahnya untuk menarik simpati penonton.Setelah semuanya siap, Maira langsung siaran langsung. Dia hanya menangis tanpa suara dan memasang mimik sedih."Saudara-saudara, aku … aku ditindas ….""Pacarku … pacarku selingkuh. Dia sekarang mencampakkan aku karena pacarnya itu, tapi aku mengandung anaknya! Kenapa dia tega padaku?""Jelas-jelas … dulu dia sangat mencintaiku, kenapa sekarang dia berubah?"" … "Maira berhasil menampilkan dirinya sebagai sosok wanita tidak bersalah yang ditindas.Bahkan, Maira memutarbalikkan fakta. Maira menimpakan semua kesalahannya kepada Vina.Sedangkan dia, pura-pura menjadi korban."Kalian harus bantu aku, ya? Aku sangat takut, apa pacarku akan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-18
  • Jangan Ada Dusta di Antara Kita   Bab 15

    "Diam! Maira, ingat baik-baik, aku hanya main-main denganmu. Apa hakmu membandingkan diri dengan Vina?"Tatapan mata Henry sangat mengerikan."Hanya anak saja, aku bisa punya anak sebanyak yang kuinginkan.""Pengawal, cepat bawa Maira ke rumah sakit untuk menggugurkan kandungannya!"Mendengar itu, Maira sangat panik.Maira berusaha melindungi kandungannya.Ini adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan kekayaan dan menyelamatkan nyawanya, anak ini tidak boleh digugurkan!Maira sengaja berlari menuju ke kerumunan penggemarnya.Mereka pasti bisa menyelamatkannya. Mereka sendiri yang mengatakan akan melindungi dan membelanya!Henry mengayunkan tangan, memberi isyarat kepada dua pengawal tidak perlu memedulikan Maira.Henry melihat punggung Maira yang sedang berjuang menyelamatkan diri. Tatapan Henry kelihatan kejam, seolah-olah sedang melihat seorang yang sudah sekarat.Benar saja, di detik berikutnya, Maira merasa putus asa.Orang-orang yang tadinya ingin membelanya seperti orang gila, k

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-18
  • Jangan Ada Dusta di Antara Kita   Bab 16

    Namun, Henry tidak memberinya kesempatan itu.Henry sudah melakukan banyak kesalahan kepada Vina.Jika ingin mendapatkan Vina kembali, Henry tidak boleh membiarkan anak Maira itu hidup.Jika anak itu lahir, Henry dan Vina tidak mungkin bisa bersama lagi.Dengan kejam, Henry menyuruh pengawal menyeret Maira ke rumah sakit.Maira memberontak berulang kali. Sayangnya, dia tidak kuat melawan para pengawal itu dan harus berbaring di meja rumah sakit.Setelah obat anestesi dimasukkan ke dalam tubuh Maira, Maira perlahan kehilangan kesadarannya.Ketika sudah sadarkan diri, Maira menyadari anaknya sudah tidak ada, padahal bentuk anak itu sudah sempurna!Perut Maira terasa sangat sakit, menyulitkan dia untuk bergerak.Anaknya sudah digugurkan!Maira berbaring di ranjang dengan wajah putus asa. Saat ini, pengawal mengawasinya untuk meminta maaf kepada Vina.Tidak lama kemudian, Henry menonton permintaan maaf Maira di semua media sosial.Henry merasa puas, tetapi dia tidak bisa tersenyum.Apa gun

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-18

Bab terbaru

  • Jangan Ada Dusta di Antara Kita   Bab 27

    "Vina!“Henry terbangun dan menyebut nama Vina.Tuan Anton berjaga di sampingnya, wajahnya tampak muram."Henry, mulai sekarang, kamu harus fokus kerja, jaga kesehatanmu, jangan pergi mencari Vina lagi.""Uhuk, uhuk." Sambil terbatuk, Henry bertanya dengan suara serak, "Kenapa?""Dia adalah istriku. Aku belum tanda tangan surat cerai, kami belum cerai. Asalkan aku menunjukkan ketulusanku, Vina pasti mau memaafkan aku.""Hatinya lembut. Selama aku membujuknya dengan gigih, dia pasti mau memaafkan aku ….""Diam!" Tuan Anton menyela omongannya.Tuan Anton memutar ulang rekaman pembicaraannya dengan Vina.Suara Vina terdengar jelas dan mematahkan semangat Henry.Setelah rekaman itu habis, suasana di kamar masih hening.Beberapa lama kemudian, Henry bergumam tanpa henti, "Nggak mungkin … nggak mungkin … ini pasti bohong. Aku mau cari Vina! Aku harus ketemu Vina!""Aku mau memberitahunya bahwa dia adalah satu-satunya wanita yang kucintai, hanya dia seorang!"Henry turun dari ranjang, melepas

  • Jangan Ada Dusta di Antara Kita   Bab 26

    "Maaf, aku nggak mau menikah denganmu. Kita putus saja, aku sudah nggak mencintaimu lagi."Di dalam mimpi, Vina melepaskan tangannya, lalu pergi menjauh."Vina! Jangan! Jangan tinggalkan aku!""Aku janji akan setia padamu. Kamu suka klepon dari Kota Cendana, aku akan belikan setiap hari. Aku akan berikan perhiasan, rumah, saham, tapi jangan tinggalkan aku, ya?"Henry memohon.Sayangnya, Vina tidak menoleh sedikit pun.Henry berusaha mengejar, tetapi gagal.Bahkan, cincin pertunangan mereka juga lenyap.Vina sudah meninggalkannya, wanita itu sudah tidak mencintainya lagi."Vina … Vina …."Henry memejamkan mata. Wajahnya memucat dan berkeringat. Henry menggigit bibir hingga bibirnya berdarah.Henry terus menggumamkan nama Vina.Tuan Anton mencemaskan kondisi cucunya.Tuan Anton meminta asisten mencari kontak Vina selama beberapa hari, akhirnya berhasil mendapatkan kontak terbaru Vina."Halo, Nona Vina, ini aku, kakeknya Henry. Kamu pernah melihatku saat kalian menikah."Vina baru saja me

  • Jangan Ada Dusta di Antara Kita   Bab 25

    Demi membalas dendam untuk Vina, Henry menyerang keluarga teman-temannya yang menghina Vina.Sekarang ada kesempatan balas dendam, mana mungkin mereka lewatkan?Maira tidak peduli dirinya dimanfaatkan asal bisa balas dendam.Maira berpikir jika dirinya menderita, mana bisa dia biarkan Henry hidup bahagia?Tidak hanya melaporkan Henry, Maira juga membuat akun baru dan mulai siaran langsung untuk menceritakan semua yang terjadi antara dirinya dan Henry kepada para netizen.Dalam sekejap, reputasi Grup Saputra kembali hancur.Reputasi Henry juga hancur.Henry diminta pulang untuk menjalani pemeriksaan. Oleh karena itu, dia tidak bisa lanjut mencari keberadaan Vina.Situasi perusahaan sedang kacau balau.Selain itu, muncul beberapa pengkhianat di perusahaan, menyebabkan kondisi Grup Saputra makin parah.Banyak perusahaan menanti kehancuran Grup Saputra.Meskipun Grup Saputra bisa bertahan, perusahaan pasti mengalami kerugian besar.Sebagai perusahaan terbesar, kesalahan kecil saja bisa mem

  • Jangan Ada Dusta di Antara Kita   Bab 24

    Setelah terdiam sejenak, Henry meminta maaf."Vina, maafkan aku. Aku nggak semestinya berselingkuh. Aku sudah menggugurkan anak Maira dan memutuskan hubungan dengannya. Kumohon, maafkan aku, ya?""Aku bersedia melakukan apa pun, tapi jangan tinggalkan aku!"Henry memohon ampun, tetapi Vina hanya diam.Vina tertawa pelan, lalu berkata."Oke, aku memaafkanmu."Henry tidak menduga Vina akan menjawab begitu."Benarkah?"Tanpa memahami maksud dari jawaban Vina, Henry balik bertanya."Heh." Vina tersenyum sinis. "Bukankah ini adalah jawaban yang kamu inginkan? Sebelumnya, aku sudah memaafkanmu.""Sudah puas, 'kan? Kalau sudah puas, berhentilah menggangguku."Hanya mendengarnya minta maaf, tidak masalah bagi Vina.Namun, bukan berarti Vina mau kembali bersamanya lagi.Kaca yang sudah pecah, mana mungkin bisa utuh kembali?Meskipun pakai lem, bentuknya tidak akan sama seperti semula.Setelah itu, Vina langsung menutup telepon, dia tidak memberi kesempatan Henry meminta maaf lagi.Vina dulu per

  • Jangan Ada Dusta di Antara Kita   Bab 23

    Henry merasa sangat bersalah.Andai ada kesempatan kedua, dia tidak akan mengulangi kesalahannya.Sayangnya, tidak ada kesempatan kedua.Dia berdiri di jalanan yang asing, tidak berdaya seperti anak kecil.Apakah masih mau terus mencari Vina?Itu pasti.Harus mencarinya ke mana dulu?"Halo, wanita di foto ini adalah istri saya. Istri saya pergi karena saya sudah membuatnya marah. Saya sedang mencarinya. Apa bisa memberi tahu saya kontaknya?Henry bertanya dengan serius.Pihak hotel merasa ragu sejenak. Ketika Henry memberinya uang, pihak hotel baru mau memberinya kontak Vina.Telepon sudah terhubung, tetapi tidak diangkat."Mungkin dia ada dalam pesawat."Henry menghibur diri.Untuk menunjukkan ketulusan hatinya meminta maaf, Henry mengunggah permintaan maaf di media sosial.Henry menceritakan semua kesalahannya secara detail dalam surat itu.Dia juga menuliskan bahwa dia sudah menyadari kesalahannya.Henry menunjukkan ketulusannya dengan mengunggah satu surat permintaan maaf setiap ha

  • Jangan Ada Dusta di Antara Kita   Bab 22

    Ponsel di ranjang terus berbunyi. Para netizen mengirimkan foto dan titik lokasi Vina.Karena banyaknya informasi yang dia dapat, Henry bingung mana yang berguna dan mana yang tidak.Banyak yang mengincar imbalan. Meskipun banyak yang membantunya mencari informasi tentang Vina, pekerjaan ini masih belum tuntas.Saat ini, dia menjadi menyesal memakai cara ini.Namun, dia tidak punya cara lain!Selain meminta bantuan netizen mencari, Henry tidak punya cara lain untuk mencari keberadaan Vina.Henry duduk di ranjang dengan wajah putus asa.Saat ini, ada beberapa orang yang mengirimkan foto berbeda."Tuan Henry, ada yang melihat Vina berada di depan gereja Kota Asura. Saya sudah menyuruh orang mencarinya, tolong Anda segera ke sini."Setelah mendapat informasi itu, Henry menjadi percaya diri lagi.Kabar itu benar atau tidak, Henry ingin mencobanya.Dia tidak mau melewatkan harapan sekecil apa pun.Tanpa Vina, dia merasa tidak bisa bertahan hidup.Vina sudah bagaikan oksigen bagi Henry, dia

  • Jangan Ada Dusta di Antara Kita   Bab 21

    Henry terlihat sangat gugup sampai telapak tangannya berkeringat.Setelah menunggu lama, pintu masih belum dibuka.Dia makin panik, lalu mencoba mendorong pintu.Namun, pintu terkunci rapat.Ada sebuah papan kecil berwarna hitam bertuliskan, "Hari ini libur."Awalnya, Henry mengira papan ini untuk mengusir tamu lain karena hari ini akan ada pertemuan antara Henry dan Vina.Tidak disangka, ini adalah tanda bahwa Vina tidak mau bertemu dengannya.Saat ini, Henry menyadari bahwa Vina meninggalkannya.Vina tidak ingin bertemu dengannya lagi.Ini hanyalah cara Vina untuk menolaknya.Semua yang Vina lakukan untuk memberi tahu Henry, "Aku nggak mau memaafkanmu."Henry menatap penginapan itu dengan tidak percaya.Dulu waktu mereka masih bersama, mereka pernah membicarakan keinginan untuk membuka sebuah penginapan di tepi pantai. Kadang menikmati embusan angin laut sambil berpelukan, meskipun sederhana, itu sudah membuat mereka bahagia.Saat melihat Vina menyukai hal itu, Henry membeli beberapa

  • Jangan Ada Dusta di Antara Kita   Bab 20

    Pada awalnya, mereka hanya mencibir, tetapi ada banyak juga yang tergiur dengan imbalan. Oleh karena itu, banyak yang mengirimkan informasi dan bukti.Sampai akhirnya, ada orang yang benar-benar mengirimkan banyak informasi tentang Vina.Ketika ada orang yang benar-benar mendapat imbalan, makin banyak netizen yang membantu Henry.Bahkan, Vina juga mengetahuinya.Sekarang Henry meminta orang-orang mencari keberadaannya, tetapi tidak membuat Vina terharu.Sebaliknya, Vina merasa kesal.Vina sudah menghapus semua identitasnya, apakah Henry masih belum mengerti maksudnya?Vina bukan tipe orang yang menyesali keputusannya dan tidak mau memaafkan Henry.Saat melihat Henry meminta maaf, Vina tertawa sinis.Henry sadar dirinya berbuat salah, kenapa dulu dia terus pura-pura tidak terjadi apa-apa?Dulu Vina berharap Henry bisa jujur memberitahunya bahwa hatinya sudah berubah dan jatuh cinta pada wanita lain.Dengan begitu, mereka bisa berpisah secara baik-baik.Yang tidak disangka adalah Henry i

  • Jangan Ada Dusta di Antara Kita   Bab 19

    Vina memberi Henry surat cerai sebagai hadiah perpisahan mereka.Yang menggelikan adalah Henry menggunakan surat cerai itu untuk melepas rindu kepada Vina.Dia melaminating surat cerai agar bisa membacanya berkali-kali setiap hari."Vina, kamu ada di mana? Aku benar-benar sudah menyesali kesalahanku. Aku nggak minta dimaafkan, aku hanya ingin bertemu denganmu!""Vina, aku sudah menghukum semua orang yang menindasmu, termasuk aku … aku juga menghukum diriku sendiri. Kumohon, temui aku, ya?""Vina …."Entah sudah berapa lama Henry bergumam sendiri. Karena tubuhnya menjadi lemah, dia pun jatuh pingsan.Tidak mudah bagi Keluarga Saputra untuk menyerang keluarga dari teman-temannya.Ketika berita perceraian Henry dan Vina tersebar, banyak orang yang tidak lagi percaya adanya cinta sejati.Banyak penggemar yang kagum dengan kisah romantis Henry dan Vina yang menjadi pelanggan Grup Saputra.Namun, begitu berita perceraian tersebar, para penggemar itu langsung berhenti menjadi pelanggan.Banya

DMCA.com Protection Status