Share

Bab 5

Author: Astuti Ayu
last update Last Updated: 2024-12-18 11:05:51
Vina terdiam, dia ingin mengakhiri drama ini.

"Sudah malam, aku pulang dulu."

Henry juga ingin ikut Vina pulang, tetapi dihalangi oleh teman-temannya.

"Kakak ipar butuh istirahat. Kamu sudah lama nggak kumpul bersama kami, jangan pulang dulu!"

"Benar, biarkan Kakak Ipar pulang istirahat, kamu temani kami bersenang-senang di sini."

Vina melepaskan genggaman dari tangan Henry sambil berkata, "Sopir yang akan mengantarku pulang, kamu tetap di sini saja."

Setelah mengatakan itu, Vina langsung pergi.

Dia buru-buru pergi hingga Henry tidak sempat menghalanginya.

Ketika belum pergi terlalu jauh, Vina menemukan ponsel yang bukan miliknya di jas.

Ponsel itu milik Henry.

Vina mengernyit, dia menyuruh sopir kembali.

Sesampainya di depan bar, Vina melihat Maira baru saja turun dari taksi.

Maira terus-menerus membenahi riasan wajahnya. Dia terus berjalan ke arah ruang privat tanpa memperhatikan sekitar.

Vina tanpa sadar memegang ponsel dengan erat sambil mengikuti Maira.

Ternyata Maira berhenti di depan ruang privat Henry dan teman-temannya.

Begitu masuk, Maira berpelukan dengan Henry.

Henry memeluk pinggang Maira, kemudian berkata sambil mengelus kepala Maira dengan penuh cinta, "Kenapa kamu datang begitu cepat?"

Maira menyandarkan kepala di bahu Henry. Dengan tersenyum manja, Maira berkata, "Aku merindukanmu! Begitu menerima teleponmu, aku buru-buru kemari."

Henry tersenyum. "Sini, kuberi hadiah."

Sambil berbicara, Henry mencium bibir Maira. Setelah itu, mereka berciuman dengan penuh gairah.

"Cukup, cukup, jangan bermesraan di sini."

Teman-teman Henry tidak terlihat terkejut, sebaliknya mereka malah menggoda mereka berdua.

Vina menyaksikan semuanya dari celah pintu, tubuhnya menjadi gemetar.

Ternyata semua teman Henry mengetahui perselingkuhan antara Henry dengan Maira.

Mereka juga bersandiwara di depan Vina.

"Henry, sekarang Maira sudah datang. Selanjutnya, kita boleh melakukan permainan lain, 'kan?"

Teman-temannya tertawa dan bertepuk tangan. Tidak lama kemudian, beberapa wanita muncul dari ruangan sebelah.

Setiap pria memeluk seorang wanita di samping.

Permainannya gampang. Putar botolnya, siapa pun yang ditunjuk oleh ujung botol harus memilih antara berkata jujur atau menjalani tantangan.

Botol berputar beberapa kali, lalu mengarah ke Henry.

Semua teman-temannya menjadi heboh dan suasana makin memanas.

"Henry, kapan terakhir kali kalian berhubungan?"

Ada seorang teman bertanya sambil tersenyum nakal, teman-teman lainnya mengerti maksudnya.

Henry mengangkat alis, dia menjawab dengan suara tenang, "Kemarin, di mobil."

Mendengar hal itu, teman-temannya langsung heboh.

"Gila, hebat kamu! Bagaimana rasanya?"

Maira tersipu malu dan membenamkan diri dalam pelukan Henry. Henry menjawab dengan menyunggingkan senyum, "Luar biasa, sangat menggairahkan."

"Hahaha. Sudah kubilang, wanita simpanan lebih menggairahkan daripada istrimu."

"Benar, Henry. Pria seperti kita, mana ada yang nggak punya wanita simpanan?"

"Selama kamu bisa menyembunyikan perselingkuhanmu, kamu akan hidup bahagia, Vina juga nggak akan mengetahuinya."

Sambil berbicara, teman-teman Henry mencium wanita di samping mereka dan meraba tubuh mereka.

Begitu mendengar nama Vina disebut, ekspresi Henry langsung membeku. Henry berkata dengan tegas, "Kalian jangan membuat masalah di depan Vina. Kalau nggak … rasakan akibatnya."

"Oke, oke! Kakak ipar nggak akan mengetahui rahasiamu."

Vina mendengar semua yang dikatakan mereka.

Suara tawa dari dalam terus terdengar. Vina merasa dingin di seluruh tubuhnya. Kakinya entah sejak kapan sudah mati rasa, dia berjalan keluar dengan tatapan kosong.

Melihat ada yang tidak beres pada diri Vina, sopirnya buru-buru menghampirinya. Ketika sopirnya mau masuk memberi tahu Henry, Vina langsung menghentikannya.

"Nggak perlu mengantarku, aku bisa pulang sendiri. Selain itu, jangan beri tahu Henry bahwa aku kembali ke sini."

Vina menyuruh sopirnya pulang, sedangkan dirinya berjalan sendirian di jalanan yang sepi.

Tiba-tiba turun hujan deras, tetapi Vina seperti tidak merasakan apa-apa.

Dinginnya hujan makin membuat Vina sadar.

Entah sudah berapa lama Vina berjalan.

Terasa sangat lama, jauh lebih lama daripada malam ketika Vina masih berusia 17 tahun. Waktu itu, Henry menggendongnya karena kakinya terkilir ….

Ternyata, ketulusan hati pria itu sudah berubah.

Related chapters

  • Jangan Ada Dusta di Antara Kita   Bab 6

    Sesampainya di rumah, Vina demam tinggi.Henry pulang dalam kondisi mabuk. Saat melihat Vina pingsan, Henry langsung merasa panik.Henry buru-buru membopong Vina dan mengantarnya ke rumah sakit.Ketika sudah sadar, Vina berusaha membuka matanya yang terasa berat.Melihat Vina sudah sadar, perawat terlihat gembira. "Nyonya Vina, akhirnya Anda sadarkan diri. Anda sudah mengalami demam semalaman, Tuan Henry sangat mengkhawatirkan kondisi Anda. Tuan Henry terus menjaga di samping Anda. Baru saja dia pergi setelah menerima telepon. Apa mau saya hubungi Tuan Henry? Dia pasti senang mendengar Anda sudah sadar."Vina menggelengkan kepala dan menjawab dengan suara serak, "Nggak perlu."Perawat itu tidak berkomentar, dia membantu Vina mengganti obat sebelum pergi.Suasana bangsal yang luas tiba-tiba menjadi sunyi hingga Vina bisa mendengar suara Henry sedang telepon di luar.Henry biasanya tampak tenang, dia hanya kehilangan kendali jika berhubungan dengan Vina.Namun, sekarang suara Henry terde

    Last Updated : 2024-12-18
  • Jangan Ada Dusta di Antara Kita   Bab 7

    "Nggak ada."Vina memandang jendela dengan mata memerah.Sesaat kemudian, terlihat kembang api menyala di langit.Vina teringat pesan dari Maira. Maira mengatakan bahwa Henry akan menyalakan kembang api untuk wanita itu malam ini.Melihat istrinya menatap kembang api di luar dengan tatapan kosong, Henry bertanya dengan tatapan penuh cinta, "Kamu suka kembang api? Bagaimana kalau aku nyalakan kembang api untukmu yang lebih bagus?"Henry memeluk Vina dengan erat sekaligus menghiburnya.Vina tersenyum pahit, air mata berlinang di wajahnya."Henry, aku nggak suka barang bekas."Baik kembang api maupun suami." … "Meskipun Vina membahas tentang kembang api, Henry merasa gugup. Entah kenapa tiba-tiba Henry merasa panik.Di tengah keheningan, Henry memeluk Vina makin erat."Kalau begitu, aku berikan kamu hadiah yang lain, yang nggak membuatmu iri dengan wanita lain."Vina terdiam, dia hanya memandang ke kejauhan tanpa menjawab sepatah kata pun.Setelah itu, selama beberapa hari, Henry selalu

    Last Updated : 2024-12-18
  • Jangan Ada Dusta di Antara Kita   Bab 8

    Pada hari pertama, Maira mengirim foto Henry mengupaskan udang untuknya. Vina membakar semua fotonya bersama Henry di sebuah tungku kecil.Pada hari kedua, Maira mengirimkan foto dirinya berciuman dengan Henry di bawah pohon jeruk, sedangkan Vina menyuruh pelayannya merobohkan pohon ceri di belakang rumah.Pada hari ketiga, Maira mengirimkan kumpulan rekaman Henry menyatakan cinta padanya, Vina langsung mencari semua surat cinta yang ditulis Henry untuknya.Semua surat cinta itu sudah menguning termakan oleh waktu, tetapi tulisannya masih terlihat jelas.Vina menyentuh tulisan tangan pada surat itu, kemudian tanpa ragu memasukkan semua surat ke dalam mesin penghancur.…Tepat di hari kepergian Vina, dini hari.Vina membuka mata, dia melihat sosok Henry yang sudah berhari-hari tidak pulang sekarang berdiri di depan ranjang.Henry berdiri di depan ranjang. Pria itu memegang ponsel Vina, saat melihat Vina terbangun, wajah pria itu tampak serius."Vina, barusan ada pesan di ponselmu yang m

    Last Updated : 2024-12-18
  • Jangan Ada Dusta di Antara Kita   Bab 9

    Vina membawa dokumen identitas sementara dan pergi ke bandara dengan mobil.Saat pesawat lepas landas, semuanya akan berakhir.Setelah tiba di Negara Natura, Vina memiliki identitas baru sebagai pemilik sebuah penginapan di pesisir Negara Natura.Di saat yang sama, Henry di Kota Toba hampir menjadi gila.Beberapa jam sebelumnya.Saat mengantar Maira pulang, Maira masih tidak ingin Henry pergi."Henry, kamu sudah di sini, kamu nggak mau naik ke atas bersamaku?"Sambil berbicara, Maira menggerakkan jari dengan lembut di telapak tangan Henry.Henry bingung. Dia merasakan sebuah kegelisahan yang sulit dijelaskan."Lain kali saja, naiklah ke atas, aku mau pulang menemani Vina."Henry melepaskan tangan Maira karena teringat pada janjinya kepada Vina.Sudah lama dia tidak menemani Vina. Vina pasti akan merajuk.Memikirkan hal itu, Henry menyunggingkan senyuman, terlihat gembira.Maira terus memeluk pinggang Henry. "Henry, bukankah kamu ingin melihat aku memakai baju itu? Mumpung kamu datang,

    Last Updated : 2024-12-18
  • Jangan Ada Dusta di Antara Kita   Bab 10

    "Apa … kalian tahu di mana Vina? Kapan dia pergi?"Henry membasahi bibir dan suaranya serak.Para pelayan menggelengkan kepala. "Tuan, pagi-pagi Nyonya pergi dengan membawa koper, kami juga nggak tahu Nyonya mau ke mana."Keluar? Dia pergi ke mana?'Pikirannya terasa kosong sejenak. Meskipun sudah berpikir keras, Henry tidak tahu ke mana Vina pergi.Orang tua Vina sudah bercerai sejak lama, jadi tidak mungkin Vina pergi mencari orang tuanya.Satu-satunya kemungkinan adalah Vina tinggal di salah satu teman-temannya."Halo, aku Henry, apa kamu tahu Vina ada di mana?""Hah? Apa maksudmu? Mana mungkin Vina ada di rumahku?"Teman-teman Vina lainnya juga memberikan respons sama.Henry juga bertanya kepada teman-temannya sendiri, tetapi tidak ada yang tahu Vina ada di mana.Henry dilanda perasaan putus asa.Dia merasa seolah-olah kembali ke masa-masa ketika tidak ada Vina di sisinya.Vina adalah satu-satunya wanita yang dia cintai, sudah dia anggap seperti nyawanya sendiri.Ketika nyawa itu d

    Last Updated : 2024-12-18
  • Jangan Ada Dusta di Antara Kita   Bab 11

    Jangan-jangan Vina sudah mengetahui perselingkuhannya!Henry menduga demikian.Awalnya, dia berpikir bisa menyembunyikan perselingkuhannya dan bisa menjalin asmara dengan Vina dan Maira sekaligus.Henry berpikir dirinya sudah berhati-hati. Lagi pula, dia hanya bermain-main dengan Maira. Henry tidak mungkin mengenalkan dia secara terang-terangan di depan Vina maupun nggak mungkin membiarkan Vina mengetahui hubungan mereka.Namun, ternyata masih bisa ketahuan oleh Vina.Sejak kapan Vina mengetahuinya?Tega sekali Vina ingin menceraikannya dan meninggalkan dia selamanya.Henry tidak kuasa menahan tangis, pandangannya menjadi buram oleh air mata.Saat inilah, Henry teringat kata-kata Vina saat dia melamar Vina."Mulai sekarang aku akan berusaha menjadi istri yang baik untukmu, tapi jangan pernah membohongiku. Kalau kamu membohongiku, aku akan menghilang dari hidupmu selamanya!"Saat itu, Henry sangat yakin bahwa dia tidak akan pernah mengkhianati Vina.Lagi pula, Henry sangat mencintai Vin

    Last Updated : 2024-12-18
  • Jangan Ada Dusta di Antara Kita   Bab 12

    Henry ingin merobek surat cerai.Namun, ini adalah barang peninggalan terakhir dari Vina.Jika disobek, kenangan terakhir tentang Vina ini juga lenyap.Henry mengusap nama Vina di surat itu dengan tatapan rindu yang mendalam."Vina, ini salahku, nggak semestinya aku selingkuh. Aku hanya mencintaimu!""Kamu boleh memukulku, memakiku, apa pun akan kuterima, tapi bisakah kamu jangan tinggalkan aku?""Aku nggak bisa hidup tanpamu, Vina …."Henry berulang kali minta maaf sampai suaranya menjadi serak.Namun, wanita yang seharusnya mendengar permintaan maaf darinya ini justru tidak ada di hadapannya.Berapa kali minta maaf pun, tidak ada gunanya."Vina, aku belum tanda tangan, artinya kita belum cerai. Status kita masih suami dan istri. Aku pasti bisa menemukanmu!"Henry mengatakan dengan tegas.Dia tidak akan melepaskan Vina.Vina adalah istrinya. Henry bersedia minta maaf, tetapi tidak akan membiarkan Vina meninggalkannya!Tekadnya sudah bulat, akhirnya dia menyimpan surat cerai itu.Untun

    Last Updated : 2024-12-18
  • Jangan Ada Dusta di Antara Kita   Bab 13

    Setelah itu, foto ranjang yang berantakan dilihat oleh Henry.Henry merasa sangat marah."Ternyata … kamu pelakunya!"Suara Henry yang tegas membuat orang yang mendengarnya merasa ketakutan.Lalu, Henry mengirimkan pesan."Maira, aku sudah pernah memperingatkanmu sebelumnya, jangan memberi tahu hubungan kita kepada Vina!"Saat Maira membaca pesannya, dia tertawa. Setelah itu, Maira makin menantang dengan menghubunginya."Vina, sejak kapan kamu bisa meniru gaya bicara Henry? Gayanya mirip sekali.""Kalau aku jadi kamu, aku akan melepas status sebagai istrinya sejak lama. Aku sedang mengandung anak Henry, nggak lama lagi Henry akan melamarku!""Nanti wanita yang akan dia singkirkan adalah kamu. Kalau nggak mau diusir, sebaiknya kamu segera serahkan posisimu sebagai istrinya kepadaku. Dengan begitu, kamu nggak perlu menderita lagi.""Takutnya, kamu nggak dapat apa-apa, selain hinaan."Suara Maira makin terdengar angkuh.Namun, tidak ada respons.Entah kenapa, Maira merasa panik.Meskipun

    Last Updated : 2024-12-18

Latest chapter

  • Jangan Ada Dusta di Antara Kita   Bab 27

    "Vina!“Henry terbangun dan menyebut nama Vina.Tuan Anton berjaga di sampingnya, wajahnya tampak muram."Henry, mulai sekarang, kamu harus fokus kerja, jaga kesehatanmu, jangan pergi mencari Vina lagi.""Uhuk, uhuk." Sambil terbatuk, Henry bertanya dengan suara serak, "Kenapa?""Dia adalah istriku. Aku belum tanda tangan surat cerai, kami belum cerai. Asalkan aku menunjukkan ketulusanku, Vina pasti mau memaafkan aku.""Hatinya lembut. Selama aku membujuknya dengan gigih, dia pasti mau memaafkan aku ….""Diam!" Tuan Anton menyela omongannya.Tuan Anton memutar ulang rekaman pembicaraannya dengan Vina.Suara Vina terdengar jelas dan mematahkan semangat Henry.Setelah rekaman itu habis, suasana di kamar masih hening.Beberapa lama kemudian, Henry bergumam tanpa henti, "Nggak mungkin … nggak mungkin … ini pasti bohong. Aku mau cari Vina! Aku harus ketemu Vina!""Aku mau memberitahunya bahwa dia adalah satu-satunya wanita yang kucintai, hanya dia seorang!"Henry turun dari ranjang, melepas

  • Jangan Ada Dusta di Antara Kita   Bab 26

    "Maaf, aku nggak mau menikah denganmu. Kita putus saja, aku sudah nggak mencintaimu lagi."Di dalam mimpi, Vina melepaskan tangannya, lalu pergi menjauh."Vina! Jangan! Jangan tinggalkan aku!""Aku janji akan setia padamu. Kamu suka klepon dari Kota Cendana, aku akan belikan setiap hari. Aku akan berikan perhiasan, rumah, saham, tapi jangan tinggalkan aku, ya?"Henry memohon.Sayangnya, Vina tidak menoleh sedikit pun.Henry berusaha mengejar, tetapi gagal.Bahkan, cincin pertunangan mereka juga lenyap.Vina sudah meninggalkannya, wanita itu sudah tidak mencintainya lagi."Vina … Vina …."Henry memejamkan mata. Wajahnya memucat dan berkeringat. Henry menggigit bibir hingga bibirnya berdarah.Henry terus menggumamkan nama Vina.Tuan Anton mencemaskan kondisi cucunya.Tuan Anton meminta asisten mencari kontak Vina selama beberapa hari, akhirnya berhasil mendapatkan kontak terbaru Vina."Halo, Nona Vina, ini aku, kakeknya Henry. Kamu pernah melihatku saat kalian menikah."Vina baru saja me

  • Jangan Ada Dusta di Antara Kita   Bab 25

    Demi membalas dendam untuk Vina, Henry menyerang keluarga teman-temannya yang menghina Vina.Sekarang ada kesempatan balas dendam, mana mungkin mereka lewatkan?Maira tidak peduli dirinya dimanfaatkan asal bisa balas dendam.Maira berpikir jika dirinya menderita, mana bisa dia biarkan Henry hidup bahagia?Tidak hanya melaporkan Henry, Maira juga membuat akun baru dan mulai siaran langsung untuk menceritakan semua yang terjadi antara dirinya dan Henry kepada para netizen.Dalam sekejap, reputasi Grup Saputra kembali hancur.Reputasi Henry juga hancur.Henry diminta pulang untuk menjalani pemeriksaan. Oleh karena itu, dia tidak bisa lanjut mencari keberadaan Vina.Situasi perusahaan sedang kacau balau.Selain itu, muncul beberapa pengkhianat di perusahaan, menyebabkan kondisi Grup Saputra makin parah.Banyak perusahaan menanti kehancuran Grup Saputra.Meskipun Grup Saputra bisa bertahan, perusahaan pasti mengalami kerugian besar.Sebagai perusahaan terbesar, kesalahan kecil saja bisa mem

  • Jangan Ada Dusta di Antara Kita   Bab 24

    Setelah terdiam sejenak, Henry meminta maaf."Vina, maafkan aku. Aku nggak semestinya berselingkuh. Aku sudah menggugurkan anak Maira dan memutuskan hubungan dengannya. Kumohon, maafkan aku, ya?""Aku bersedia melakukan apa pun, tapi jangan tinggalkan aku!"Henry memohon ampun, tetapi Vina hanya diam.Vina tertawa pelan, lalu berkata."Oke, aku memaafkanmu."Henry tidak menduga Vina akan menjawab begitu."Benarkah?"Tanpa memahami maksud dari jawaban Vina, Henry balik bertanya."Heh." Vina tersenyum sinis. "Bukankah ini adalah jawaban yang kamu inginkan? Sebelumnya, aku sudah memaafkanmu.""Sudah puas, 'kan? Kalau sudah puas, berhentilah menggangguku."Hanya mendengarnya minta maaf, tidak masalah bagi Vina.Namun, bukan berarti Vina mau kembali bersamanya lagi.Kaca yang sudah pecah, mana mungkin bisa utuh kembali?Meskipun pakai lem, bentuknya tidak akan sama seperti semula.Setelah itu, Vina langsung menutup telepon, dia tidak memberi kesempatan Henry meminta maaf lagi.Vina dulu per

  • Jangan Ada Dusta di Antara Kita   Bab 23

    Henry merasa sangat bersalah.Andai ada kesempatan kedua, dia tidak akan mengulangi kesalahannya.Sayangnya, tidak ada kesempatan kedua.Dia berdiri di jalanan yang asing, tidak berdaya seperti anak kecil.Apakah masih mau terus mencari Vina?Itu pasti.Harus mencarinya ke mana dulu?"Halo, wanita di foto ini adalah istri saya. Istri saya pergi karena saya sudah membuatnya marah. Saya sedang mencarinya. Apa bisa memberi tahu saya kontaknya?Henry bertanya dengan serius.Pihak hotel merasa ragu sejenak. Ketika Henry memberinya uang, pihak hotel baru mau memberinya kontak Vina.Telepon sudah terhubung, tetapi tidak diangkat."Mungkin dia ada dalam pesawat."Henry menghibur diri.Untuk menunjukkan ketulusan hatinya meminta maaf, Henry mengunggah permintaan maaf di media sosial.Henry menceritakan semua kesalahannya secara detail dalam surat itu.Dia juga menuliskan bahwa dia sudah menyadari kesalahannya.Henry menunjukkan ketulusannya dengan mengunggah satu surat permintaan maaf setiap ha

  • Jangan Ada Dusta di Antara Kita   Bab 22

    Ponsel di ranjang terus berbunyi. Para netizen mengirimkan foto dan titik lokasi Vina.Karena banyaknya informasi yang dia dapat, Henry bingung mana yang berguna dan mana yang tidak.Banyak yang mengincar imbalan. Meskipun banyak yang membantunya mencari informasi tentang Vina, pekerjaan ini masih belum tuntas.Saat ini, dia menjadi menyesal memakai cara ini.Namun, dia tidak punya cara lain!Selain meminta bantuan netizen mencari, Henry tidak punya cara lain untuk mencari keberadaan Vina.Henry duduk di ranjang dengan wajah putus asa.Saat ini, ada beberapa orang yang mengirimkan foto berbeda."Tuan Henry, ada yang melihat Vina berada di depan gereja Kota Asura. Saya sudah menyuruh orang mencarinya, tolong Anda segera ke sini."Setelah mendapat informasi itu, Henry menjadi percaya diri lagi.Kabar itu benar atau tidak, Henry ingin mencobanya.Dia tidak mau melewatkan harapan sekecil apa pun.Tanpa Vina, dia merasa tidak bisa bertahan hidup.Vina sudah bagaikan oksigen bagi Henry, dia

  • Jangan Ada Dusta di Antara Kita   Bab 21

    Henry terlihat sangat gugup sampai telapak tangannya berkeringat.Setelah menunggu lama, pintu masih belum dibuka.Dia makin panik, lalu mencoba mendorong pintu.Namun, pintu terkunci rapat.Ada sebuah papan kecil berwarna hitam bertuliskan, "Hari ini libur."Awalnya, Henry mengira papan ini untuk mengusir tamu lain karena hari ini akan ada pertemuan antara Henry dan Vina.Tidak disangka, ini adalah tanda bahwa Vina tidak mau bertemu dengannya.Saat ini, Henry menyadari bahwa Vina meninggalkannya.Vina tidak ingin bertemu dengannya lagi.Ini hanyalah cara Vina untuk menolaknya.Semua yang Vina lakukan untuk memberi tahu Henry, "Aku nggak mau memaafkanmu."Henry menatap penginapan itu dengan tidak percaya.Dulu waktu mereka masih bersama, mereka pernah membicarakan keinginan untuk membuka sebuah penginapan di tepi pantai. Kadang menikmati embusan angin laut sambil berpelukan, meskipun sederhana, itu sudah membuat mereka bahagia.Saat melihat Vina menyukai hal itu, Henry membeli beberapa

  • Jangan Ada Dusta di Antara Kita   Bab 20

    Pada awalnya, mereka hanya mencibir, tetapi ada banyak juga yang tergiur dengan imbalan. Oleh karena itu, banyak yang mengirimkan informasi dan bukti.Sampai akhirnya, ada orang yang benar-benar mengirimkan banyak informasi tentang Vina.Ketika ada orang yang benar-benar mendapat imbalan, makin banyak netizen yang membantu Henry.Bahkan, Vina juga mengetahuinya.Sekarang Henry meminta orang-orang mencari keberadaannya, tetapi tidak membuat Vina terharu.Sebaliknya, Vina merasa kesal.Vina sudah menghapus semua identitasnya, apakah Henry masih belum mengerti maksudnya?Vina bukan tipe orang yang menyesali keputusannya dan tidak mau memaafkan Henry.Saat melihat Henry meminta maaf, Vina tertawa sinis.Henry sadar dirinya berbuat salah, kenapa dulu dia terus pura-pura tidak terjadi apa-apa?Dulu Vina berharap Henry bisa jujur memberitahunya bahwa hatinya sudah berubah dan jatuh cinta pada wanita lain.Dengan begitu, mereka bisa berpisah secara baik-baik.Yang tidak disangka adalah Henry i

  • Jangan Ada Dusta di Antara Kita   Bab 19

    Vina memberi Henry surat cerai sebagai hadiah perpisahan mereka.Yang menggelikan adalah Henry menggunakan surat cerai itu untuk melepas rindu kepada Vina.Dia melaminating surat cerai agar bisa membacanya berkali-kali setiap hari."Vina, kamu ada di mana? Aku benar-benar sudah menyesali kesalahanku. Aku nggak minta dimaafkan, aku hanya ingin bertemu denganmu!""Vina, aku sudah menghukum semua orang yang menindasmu, termasuk aku … aku juga menghukum diriku sendiri. Kumohon, temui aku, ya?""Vina …."Entah sudah berapa lama Henry bergumam sendiri. Karena tubuhnya menjadi lemah, dia pun jatuh pingsan.Tidak mudah bagi Keluarga Saputra untuk menyerang keluarga dari teman-temannya.Ketika berita perceraian Henry dan Vina tersebar, banyak orang yang tidak lagi percaya adanya cinta sejati.Banyak penggemar yang kagum dengan kisah romantis Henry dan Vina yang menjadi pelanggan Grup Saputra.Namun, begitu berita perceraian tersebar, para penggemar itu langsung berhenti menjadi pelanggan.Banya

DMCA.com Protection Status