Yara tinggal di perusahaan penyalur pembantu sampai malam sebelum pergi.Dia tidak kembali ke Keluarga Cruz, melainkan ke rumahnya, yang merupakan rumah yang dibeli oleh orang tuanya sebelum meninggal. Letak rumahnya sangat dekat dengan sekolah tempat adiknya bersekolah, terutama karena nyaman bagi adiknya untuk pulang ke rumah pada akhir pekan atau sore hari.Dalam perjalanan pulang, dia tidak sengaja melihat papan klub kebugaran di pinggir jalan dan dia merasa nama klub kebugaran itu agak familier.Oh, omong-omong, klub kebugaran itulah yang direkomendasikan Dave padanya.Yara yang memutuskan untuk menurunkan berat badannya segera berbalik di perempatan depan dan memarkir mobilnya di depan klub kebugaran.Dia keluar dari mobil dan melihat Maybach diparkir di sebelahnya.Mobil Dave yang ditabrak dari belakang pada siang hari adalah Maybach baru sehingga Yara menghindari mobil mewah seperti itu.Dia segera kembali ke dalam mobil dan melaju ke tempat parkir lain untuk parkir, dia tidak
"Teddy."Setelah Dave melihat temannya, dia menyapa dan berjalan menghampiri bersama Yara."Duduklah sebentar, kuambilkan segelas air."Dave meminta Yara duduk dan dia pergi menuangkan air untuk Yara.Yara tiba-tiba merasa ada alasan kenapa Dave tidak ditipu oleh banyak mantan pacarnya setelah putus biarpun dia berganti wanita seperti berganti pakaian.Dia sama sekali tidak sombong. Kalau kamu tidak melihat mobilnya, kamu tidak akan tahu bahwa dia adalah Tuan Muda Dave dari Keluarga Miller.Para pria menyukai mobil, jadi kemewahan yang dia tunjukkan mungkin hanya pada mobil saja.Setelah Dave pergi, Teddy tersenyum dan bertanya, "Apakah Nona datang untuk berolahraga?""Aku ingin cari tahu dulu. Aku sangat gemuk, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menurunkan berat badanku?"Setelah mengamati dia, Teddy berkata, "Kalau kamu berolahraga secara normal, datang setiap hari atau dua hari sekali. Itu terserah kamu sendiri yang mengatur waktumu. Aku nggak bisa menjamin berapa lama waktu ya
Yara menduga inilah barang yang ingin Dave berikan padanya.Dia melirik Dave lagi sebelum mengambil amplop itu dengan curiga.Dia malu untuk membukanya di depan Dave dan Teddy.Setelah dipegang, dia merasakan ada foto dan kertas di dalamnya."Tuan Dave, bos, aku pulang dulu."Yara ingin segera melihat isi amplopnya, jadi dia pamit dan pergi.Ketika dia pergi, Dave tidak mengantarnya pergi.Teddy memperhatikan kepergian Yara sampai Yara tidak terlihat lagi, dia pun mengalihkan pandangannya, menyenggol Dave dan bertanya sambil bergosip, "Dave, apakah kamu akrab dengan dia?""Atau kamu sudah mengubah seleramu?"Dave berkata dengan tenang, "Kami bertemu dua kali dan ini adalah ketiga kalinya kami bertemu sekarang."Setelah jeda, dia berkata, "Mungkin kami akan bertemu lagi.""Siapa dia? Kenapa aku nggak mengenal dia padahal kamu kenal? Dia terlihat sangat asing bagiku."Mereka berkumpul di lingkaran yang sama dan Dave mengenal hampir semua orang yang dia kenal.Biarpun wanita di sekitar Da
Teddy tersenyum dan berkata, "Pantas saja Yara terlihat sedikit canggung saat melihatmu barusan, ternyata begitu.""Dia nggak tahu kalau aku sudah tahu.""Jadi dia merasa bersalah."Mata Dave seolah mampu menembus hati orang dan dia bisa memahami dengan jelas pikiran Yara.Kalau Yara mendengar perkataannya, Yara akan curiga dia bisa membaca pikiran."Apakah yang ada di dalam amplop tadi adalah bukti?""Itu bukti perselingkuhan Roy selama pernikahan dan juga bukti Roy merekayasa perselingkuhan aku dengan Yara, terserah tindakan Yara."Teddy berhenti tertawa dan berkata, "Menantu Keluarga Cruz, kalau aku nggak salah ingat, dia tumbuh di pedesaan. Kedua orang tuanya sudah meninggal dan dia hanya memiliki seorang kakek, bisa dikatakan menantu Keluarga Cruz ini nggak punya keluarga yang bisa diandalkan.""Dia nggak akan mendapatkan keuntungan apa pun dalam gugatan cerai dengan Roy. Keluarga Cruz bahkan nggak pantas berdiri di depan Keluarga Miller, tapi bagi Yara, mereka adalah keluarga kay
Yara tertegun sejenak, lalu bangkit, pergi mengambil potret keluarga dan duduk di sofa untuk melihat potret keluarga."Ayah."Jari Yara menyentuh foto ayahnya dengan lembut. Dia ingin mengatakan sesuatu kepada ayahnya, tapi sebelum bisa mengatakan apa pun, dia menitikkan air mata.Tindakan ayah dia menyelamatkan orang patut mendapat pengakuan.Tapi, ayahnya mempertaruhkan nyawa sendiri.Dia kehilangan ayah dan ibunya.Karena kebaikan ayahnya, dia dan Roy menikah dan saat ini dia menghadapi situasi dipaksa bercerai."Ayah, Ibu, apa yang harus aku lakukan?"Yara bergumam.Mengambil tisu untuk menyeka air matanya, Yara berkata kepada orang tuanya, "Ayah, Ibu, aku nggak boleh dikalahkan. Aku ingin menjadi lebih kuat. Tante-tante juga meminta jatah tanah pertanian keluarga. Kakek sangat marah.""Kalau aku dan adikku nggak kuat, kami nggak akan mampu melindungi harta keluarga peninggalan kalian."Peternakan ini dibangun oleh orang tuanya dan kakeknya, yang menghabiskan tabungan mereka selama
"Tut tut ...."Ponsel Yara menerima informasi baru.Dia membuka WhatsApp dan melihat bahwa itu adalah pesan dari adiknya yang menggunakan kartu identitas kelas komputer di sekolah."Kakak, apakah kamu dan Kakek baik-baik saja?"Yara tertegun sejenak saat melihat pesan yang dikirimkan oleh adiknya.Apakah adiknya tahu dia dipaksa bercerai oleh Roy?Dia segera menjawab kepada adiknya, "Kakak dan Kakek baik-baik saja. Kamu belajar dengan tenang, saat liburan bulan depan, Kakak akan mengajakmu jalan-jalan."Setelah beberapa saat, adiknya menjawab, "Aku merasa gelisah hari ini. Aku khawatir terjadi sesuatu padamu dan Kakek. Syukurlah kalau nggak ada apa-apa, aku mau pergi ke padang rumput dan menunggang kuda selama liburan."Yara tersenyum dan menjawab adik dengan cepat, "Kita juga punya kuda di rumah. Senang rasanya menunggang kuda di padang rumput kita daripada pergi ke padang rumput lain."Setelah membalas pesan ini, dia membalas dengan pesan lain kepada adiknya, "Kalau kamu ingin pergi,
"Tuangkan Tante segelas air dulu."Perintah Tante Berra."Pada bulan Juni, biarpun hujan, cuacanya sangat panas."Yara menebak maksud Tante Berra.Tante Berra tidak terburu-buru untuk menyampaikan, dia juga sama.Dia pergi menuangkan segelas air hangat untuk Tante Berra."Apa kamu nggak punya sesuatu untuk dimakan di rumah? Tante keluar pagi-pagi jadi belum sarapan."Yara menjawab dengan jujur, "Aku hanya datang ke sini untuk tinggal satu hari atau setengah hari di akhir pekan. Aku hanya membeli sayur untuk setengah hari. Biasanya aku nggak punya apa-apa untuk dimakan di rumah.""Lupakan saja, kamu pergilah beli sarapan untuk Tante nanti."Tante Berra mengambil air hangat itu dan meneguknya dua kali.Setelah meletakkan gelas, dia menatap Yara dan bertanya dengan berpura-pura perhatian, "Ini bukan akhir pekan, kenapa kamu nggak tinggal di Keluarga Cruz? Tante pergi ke Keluarga Cruz, mereka bilang kamu nggak pulang tadi malam.""Mereka nggak membiarkan Tante masuk karena kamu nggak ada d
Tante Berra tidak peduli dengan sikap Yara. Dia berkata, "Dulu harga rumah sangat tinggi. Rumah mana pun harganya dua atau empat miliar, bahkan uang mukanya ratusan juta.""Rumah di distrik sekolah seperti rumahmu ini lebih mahal. Sekalipun harga rumah sekarang turun sedikit, harga rumahmu masih bernilai empat hingga enam miliar.""Saat ayahmu masih hidup, aku sudah membuat perjanjian dengan ayahmu. Kalau dia membeli rumah, anak-anakku akan tinggal di rumah kalian saat bersekolah di kota.""Ayahmu nggak bisa mengingkari janjinya. Dia adalah paman dari anakku."Yara tertawa saking marahnya.Tante Berra jelas ingin mengambil keuntungan.Keluarga mereka tidak miskin dan bahkan lebih kaya dari keluarga Yara.Kecuali untuk membeli rumah ini, semua uang yang diperoleh orang tuanya disalurkan ke pertanian.Ketika pertanian mulai menghasilkan keuntungan, orang tuanya meninggal.Dalam tiga tahun sejak dia menikah, kakeknya memperluas lahan pertanian dan kebun buah-buahan, itu berarti seluruh ua