Home / Pendekar / Jagat Kelana / 82. Wanita Kecapi

Share

82. Wanita Kecapi

"Pangeran?" tanya keempat pria yang ada di sana.

Akshita segera membekap mulutnya, dia kelepasan membuka identitas lelakinya. Saat itu juga dia pun merubah kalimatnya agar mereka tidak curiga.

"Apa maksud dari kata pangeran yang terucap dari mulutmu itu, Nisanak?" tanya Rebo.

Akshita tidak menjawab pertanyaan pria tersebut, dia lebih memilih mencoba membangunkan Jagat. Beberapa titik penting tubuh lelakinya belum mampu membuat Jagat tersadar.

Tapak tangan Akshita menyentuh dahi Jagat. Saat menyentuhnya seketika dahi Akshita berkerut. Dahi Jagat terasa begitu dingin bagai es. Lalu dengan sedikit sisa sumber daya yang ada, Akshita mencoba menyalurkan hawa panas tubuhnya ke tubuh Jagat.

Berbeda dengan Jagat, raga yang begitu dingin sejatinya telah ditinggalkan oleh roh. Raga itu kosong, hal inilah yang tidak diketahui oleh Akshita. Roh Jagat sedang berkelana di alam bawah sadarnya. Dia mencari pemilik tongkat yang menancap di sudut ruang bilik Joko.

"Jangan kau paksa roh kamu, Pang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status