Share

Amarah atau Cinta?

Mata Gavin masih terbelalak kaget menatap wajah manis adik angkat di depannya ini. Sudah begitu lama waktu berlalu, ternyata keinginan Alya tentang yang satu itu tidak pernah berubah. Andai sikap Yeni se-konsisten Alya, pasti Gavin akan senang sekali.

Kemudian tak lama Gavin sudah tersenyum dan mengacak rambut Alya dengan gemas. Tentu saja si pemilik rambut kesal dengan ulah Gavin ini.

“Jangan bercanda pagi-pagi, Al. Tapi jujur saja candaanmu menghiburku,” cetus Gavin kemudian sambil berlalu.

Alya langsung manyun mendengar ucapan kakaknya ini. Padahal sedikit pun tidak terlintas gurauan dalam ucapannya tadi. Apa belum cukup sikapnya selama ini untuk memperlihatkan rasa cinta ke Gavin?

“Aku tidak bercanda, kok. Kenapa Mas Gavin tidak pernah menghiraukan ucapanku, sih,” protes Alya.

Gavin urung melangkah dan berhenti sambil menatap Alya. Kemudian ia tersenyum sambil menarik dagu Alya ke atas.

“Aku tahu kamu tidak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status