Share

MERTUAKU UNIK, SELAMA ADA DUIT SEMUA BISA DI BICARAKAN BAIK- BAIK!

MERTUAKU UNIK, SELAMA ADA DUIT SEMUA BISA DI BICARAKAN BAIK- BAIK!

"Ya itu dulu ceritanya suka sama Hasan! Tapi jelas di tolak sama Hasan, wong wes tua seperti itu janda tiga anak pula," jelas bu Nafis.

"Hahaha! Amit- amit jabang bayi," ujar Dinda sambil mengusap perutnya.

"Kenapa kau gembira seperti itu? Apa ada yang lucu?" tanya bu Nafis sambil terus memetiki daun bayam di bawah Dinda.

"Pantaslah dari tadi kok sepertinya dia itu sewot sekali dengan Dinda, Bu! Sekarang Dinda paham apa alasannya," jawab Dinda.

Bu Nafis tak menanggapi ucapan Dinda lagi. Dia segeramempercepat gerakannya untuk mengambil aneka daun untuk di olah menjadi sayur besok. Karena hari sudah menginjak sore. Sedangkan Dinda menikmati semilir angin di kebun sambil memetik bunga pepaya dari batangnya.

"Din ayok masuk! Bersihkan semuanya di rumah saja," perintah bu Nafis sambil menggendong sayurannya.

"Kita bawa ke dapur! Kita pindah saja hari mulai petang, terlalu gelap di sini! Nanti kalau ada ular bahaya, karena t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status