Share

MASA LALU KELAM MERTUAKU!

MASA LALU KELAM MERTUAKU!

Dinda tersenyum mendengar semua ucapan adiknya itu. Tak munafik dia juga sangat menyayangi Ifah, namun di sisi lain dia juga sangat realistis. Siapa yang tak ingin membina keluarga sendiri? Siapa yang memiliki rumah sendiri mengatur rumah tangganya bersama anak-anaknya.

"Kau ikut Mbak Dinda saja, bagaimana?" tanya Dinda.

"Ya tak mungkin dong, Mbak. Bagaimanapun juga kan kasihan Ibu nanti jika di rumah sendiri. Ya, meskipun Ibu selalu begitu, aku tak mau meninggalkannya sendiri," jawab Ifah.

"Semoga suatu saat ada jalan nya, Dek," kata Dinda. Ifah menganggukkan kepalanya.

Di sisi lain teras rumah Bu Nafis, Pak Hendi mencoba menenangkan Hasan yang sedari tadi sudah tak bisa mengontrol emosinya. Berkali- kali dia mengelus lengan Hasan mencoba mengurangi emosi nya. Hasan menghela nafasnya panjang.

"Sabar dulu, San. Sabar! Sebisa mungkin Bapak akan membantumu juga, Bapak di sini akan bersikap netral, mungkin Bapak memang tak sesempurna Abahmu, tetapi Bapak ingi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status