Share

JUST IMAGINATION
JUST IMAGINATION
Penulis: Riny Anggraini

DIA

Penulis: Riny Anggraini
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-06 12:10:53

"Udah slese..?? " Tanya David sambil berdiri dari tempat duduknya yang  aku anggukin sebagai tanda "iya" lalu berjalan kearahnya. 

"Udah,, yuk balik" Jawabku sesampainya dihadapan David. 

"Nih minum dulu, kamu pasti capek karna latihan dari tadi" Sembari memberikan botol minuman yang tidak pernah lupa ia bawakan untukku disaat aku sedang ada latihan Exchool Dance disekolahku. Seperti biasa di saat aku sedang minum, David selalu suka mengelus-elus kepala ku seperti anak kucing kesayangannya namun entah kenapa aku juga selalu menyukainya  ketika ia memperlakukanku seperti itu.  

"Kita makan dulu ya, baru pulang. Aku tau kamu pasti belum makan kan dari tadi siang?" Ucapnya melanjutkan pembicaraan yang langsung aku anggukin sebagai tanda "iya" Seperti biasa. 

David Moela Antariksa, anak seorang pengusaha property tersukses dikotaku. Anaknya pintar, ramah juga penyayang dan yang paling penting dia termasuk kategori cowok good looking alias tampan disekolah ku. Jadi tidak heran jika banyak kaum hawa yang naksir dan mengejar-ngejar  dirinya karena dirinya yang hampir mendekati kata sempurna itu. Tapi entah  kenapa dan alasannya apa aku juga terkadang tidak mengerti karna dari sekian banyak wanita cantik yang mengejar-ngejar dirinya ia malah memilih ku dan tergila-gila padaku hingga ia selalu mengunyitku dan memohon padaku agar aku menjadi pacaranya,aku sudah terlalu sering menolaknya atau dapat dikatakan menolaknya berkali-kali namun ia tetap saja tidak mau menyerah. Mungkin kalian akan mengira aku terlalu pemilih atau sombong karna menolak cowok sekelas David, namun perlu kalian ketahui bahwa cinta tidak bisa dipaksakan,isn't it??So what, itulah yang aku rasakan terhadap David saat ini.

Dia baik, kaya, pintar, dan nilai plus nya dia juga tampan. Namun entah kenapa hatiku tidak pernah bisa merasakan getaran saat bersamanya. Semuanya terasa hambar, walaupun saat ini kami sudah resmi berpacaran. Ya, aku menerimanya, menerimanya sebagai kekasihku. Aku berpikir bahwa tidak ada salahnya mencoba membangun sebuah hubungan bersama David karna dia hampir memiliki segalanya dan yang paling penting ia tulus mencintaiku dan aku berharapan semoga setelah aku bersama David aku bisa melupakan Dia. Dia yg sampai saat ini masih pemilik hati ini yg tidak akan aku sebutkan namanya, karna menyebutnya saja sudah membuat detak jantungku berdetak tidak beraturan dan akan terus-terusan memikirkannya. 

Aku sering menanyai David akan hal itu,tentang mengapa ia bisa menyukai ku namun untuk kesekian kalinya, aku selalu dibuat pusing oleh jawaban yang ia berikan. 

" Cinta memang sesuatu hal yang tidak akan pernah bisa dijabarkan hanya dengan melalui kata-kata. Jatuh Cinta itu bukanlah suatu hal yang mudah dan mencintai juga terkadang terasa begitu sulit. Karna terkadang kita sering jatuh cinta pada orang yang salah. Namun mencintaimu,aku selalu menganggap nya sebagai sebuah kebenaran". David

"Andai kita bisa memilih dengan siapa kita akan jatuh cinta, pasti semuanya tidak akan pernah menjadi sesulit ini."

"Grace, aku tau kalo sebenarnya hati kamu belum sepenuhnya untukku karna kamu belum bisa mencintaiku. Namun aku bersumpah bahwa kamu adalah satu- satunya wanita yang paling aku cintai sampai saat ini. Tentu setelah Mama dan Papa".

Aku hanya bisa terdiam lalu menghembuskan nafas melalui mulut secara perlahan.  Dada ini terasa sesak sampai tidak tau harus berkata apa untuk membalasnya. Ada hal yang tak bisa dijelaskan tentang diriku sendiri yang bahkan aku sendiripun belum mengerti apa itu sampai saat ini. 

Kami berpacaran sejak kelas X (sepuluh) SMA semester dua,lebih tepat nya saat masa pembagian raport kenaikan kelas dan aku sedikit terenyuh karna melihat hubungan ini masih bertahan sampai sekarang. Aku adalah tipe cewek yang biasa saja, tidak cantik namun tidak jelek juga. Teman-temanku sering bilang aku itu anaknya super cute, apa lagi pas senyum, suka bikin mimpi basah, katanya. 

Entah apa maksut dari Statment tersebut aku juga tidak tau dan aku juga tidak ingin ambil pusing akan hal itu. 

Kehidupan yang dimiliki oleh David bisa dikatakan hampir mendekati kata sempurna. Namun entah kenapa sampai saat ini aku tidak pernah merasa kalau aku benar-benar bisa  mencintainya. Bukan karna aku tidak ingin, namun sudah ku katakan sebelumnya bahwa ada hal lain yang membuat aku tidak bisa melakukannya sampai saat ini,karna Dia.

Bersamanya,aku memang selalu merasakan kenyamanan dan kehangatan namun aku tidak pernah bisa apa lagi memiliki keberanian untuk mengatakan kalau aku benar-benar Mencintainya. Terkadang aku berpikir, apa yang salah tentang diriku dan mengapa aku berbeda. 

"C'mon Grace,,, masa sampai sejauh ini Lu belum bisa ngelupain dia? Ini udah hampir 3 tahun loh,, kita juga gak tau kalau disana dia sudah memiliki pasangan atau gak, dan kalaupun sampai iyaa gimana??!!!!" Celoteh Alice sahabat ku. Namun aku hanya bisa terdiam seperti biasa,karna aku tau semua yang Alice katakan itu benar. Semua rahasia dalam hidupku, tidak ada yang tidak ia ketahui. Rahasia sekecil apapun itu. 

"Apa Lu gak bisa ngeliat ketulusan David sama Lu?? Grace,, David beneran sayang sama Lu, dia gak mau kehilangan Lu. itu yang selalu dia katakan sama gwe..!! "

"Grace,, Lu bisakan, belajar lupain dia demi David?? " Pinta Alice dengan tulus. Namun entah kenapa kata-kata itu justu membuat air mata ini tidak bisa terbendung lagi hingga menetes sejadi-jadinya tanpa bisa bersuara satu patah katapun. Dada ini serasa sesak, lidah ku juga kelu Tampa bisa menyanggah apa yang Alice ucapkan.Terasa pelukan Alice begitu hangat dan tulus ketika berusaha menenangkan ku yang sudah menangis sedari tadi karna tidak bisa meluapkan perasaan yang saat ini tengah aku rasakan. 

"Maafin gwe,, gwe gak ber maksut buat mojokin atau nyalahin Lu,,tapi gwe hanya gak mau liat Lu terluka, makanya gwe ngomong kek gitu sama Lu,, udah yaa". Pinta Alice dengan senyum manisnya yang dipaksakan karna ternyata dia juga ikutan menangi. 

" Al,, gwe mau belajar lupain dia,, tapi entah kenapa gwe ngerasa itu berat banget buat gwe,, setiap kali gwe nyoba buat lupain dia,, dia semakin sering muncul dikepala gwe" Isak tangis semakin terdengar oleh Alice namun ia tidak ingin menyerah dan tetap memberikan semangat untukku. Dia memang sahabat terbaikku dan satu-satunya yang aku punya sampai saat ini, karna sampai sejauh ini hanya Alice yang bisa mengerti dengan apa yang aku rasakan. 

"Andai kita bisa memilih dengan siapa kita akan jatuh hati,mungkin semua nya gak akan seperti ini"

"David,, maafin gwe". Suara isak tangis semakin menyelimuti ruangan ini. 

"Udah ya, kita coba pelan-pelan,, gak usah dipaksakan,, karna itu juga gak baik buat Lu,, tapi gwe yakin,, Lu pasti bisa" Lanjut  Alice sembari mengusap air mata dipipiku dengan jemarinya yang penuh kasih saying nan lembut itu. Akupun memeluknya semakin erat sebagai tanda kalau aku tidak ingin kehilangan sahabat sebaik dirinya. 

Hari ini, adalah hari pengumuman kelulusan sekolah untuk anak kelas XII. Moment ini sudah pasti menjadi momen paling mengharukan sekaligus menjadi momen bahagia karna mengingat masa-masa catatan akhir sekolah telah berahir. Tidak lupa wali murid juga ikut hadir untuk memeriahkan hari kelulusan ini. Terlihat dari kejauhan setiap wali murid yang satu dengan wali murid yang lainnya saling berjabatan tangan sebagai simbol ucapan selamat kepada anak masing-masing karna telah berhasil menyelesaikan tugasnya dibangku SMA. 

"Weeeezzz,, David,,, Om denger-denger, kamu jadi lulusan terbaik ya tahun ini?? Selamat ya" Ucap Papa ke-David seraya memeluk David sebagai bentuk ucapan selamat yang tentu langsung disambut hangat oleh David dan kedua orang tuanya. Hubungan keluarga ku dan keluarga David bisa dikatan cukup erat, karna selain menggeluti bidang bisnis yang sama, baik orang tua ku dan juga orang tua David, namun mereka juga merupakan sahabat karib dari semenjak mereka menginjak baku SMA. 

"Makasih Om". Ucap David

" Abis ini, mau lanjut kuliah dimana??" Tanya Papa balik ke David. 

"Di kampus xxxxx.... Om mau ambil Jurusan bisnis biar bisa bantuin Papa nanti". Jawab David Santai. 

" Ooo yaa,,, bagus-bagus". Papa

"Ooo yaa,, kalau Gracce lanjut kemana ni?? Gak barengan aja sama David??. Lanjut Mama Arin mamanya David sembari melirik ke arah ku. 

" Hehe,, masih bingung tante mau pilih kampus yang mana,, soalnya kalau Grace kan lebih tertarik dibidang seni, makanya Grace lagi nyari kampus yang sesuai sama yang Grace mau sekaligus mau nyari yang deket-deket aja tan,, biar bisa pulang-pergi tanpa harus nyari kos-kosan.. Hehe". Jawabku panjang lebar. Dan di iya in sama semuanya. 

Puncak acarapun ber langsung dengan sangat meriah. Dengan konsep acara yang dirancang begitu wao Dan tak lupa persembahan dari murid-murid yang ikut memeriahkan acara. Agar acara semakin wah, pihak sekolah juga mengundang salah satu Band ternama dikota ku dan tidak diragukan lagi betapa meriahnya acara perpisahan ini saat itu. Semua murid maupun wali murid terlihat begitu menikmati acara ini. Terdengar sorak-sorai dari para penonton yang ikut bernyanyi saat pertunujukan dimulai. Momen ini, momen yang tidak akan pernah terlupakan dalam sejarah hidupku dan juga teman-teman seangkatanku tentunya. 

Ditengah-tengah pertunjukan, terdengar suara sang vocalis memanggil sebuah nama yang langsung membuat suara penonton semakin ramai karna kegirangan. Sang vocalis memanggilnya sembari memperkenalkan bahwa Dia adalah anggota baru di grup band tersebut. Awalnya aku hanya bersikap biasa saja karna lebih terfokus melihat pesan chat di layar ponselku tanpa menghiraukan siapa yang naik ke atas panggung sampai terdengar suara Alice tengah meneriakiku agar aku mengalihkan pandanganku ke atas panggung dengan menunjuk-nunjuk kearah sana. 

"Gracee,,,,!!! Liat ke depan..!!! " Teriak Alice sembari menunjuk ke atas panggung namun karna suara penonton yang begitu keras, aku masih tidak bisa mendengar apa yang Alice ucapkan.  Aku berusaha membaca bibir nya agar aku bisa mengetahui pesan apa yang ingin Alice sampaikan.

Satu,, dua,, tiga.....

Aku masih belum bisa memahami apa yang di maksut. Aku berusaha membuat diriku fokus agar pesan itu tersampaikan, namun setelah menyadarinya alih-alih memberikan response bahagia, justru badan ku tiba-tiba terasa kaku seketika, lidah ku terasa kelu tanpa bisa mengeluarkan satu patah katapun. Aku mulai keringat dingin, David yang menyaksikan kondisiku saat itu, terlihat begitu panik dan bingung harus berbuat apa. Suara riuh-piuh dari penonton mulai terdengar lalu lalang dan semakin lama semakin menghilang sampai akhirnya aku tersadarkan beberapa saat kemudian setelah Alice mulai menggoyang-goyangkan bahuku sambil berteriak didepan wajahku. Entah sudah berapa lama ia melakukannya aku tidak tahu karna  awalnya  tempat duduk Alice dan tempat duduk ku lumayan berjauhan. Namun entah kapan ia tiba-tiba bisa berada didepanku saat itu. 

"Gracee sadaarr,,,!!! " Teriak Alice. 

Setelah tersadar kembali, aku berusaha untuk melihat ke depan, ke atas panggung dimana Dia berada saat itu. Aku memberanikan diri untuk menatapnya karna aku hanya ingin memastikan apakah itu benar-benar Dia atau bukan. Aku mulai mengangkat kepalaku secara perlahan dan ya, itu memang Dia. Orang yang selama ini selalu aku rindu, orang yang selama ini tidak pernah bisa hilang dari ingatanku. Orang yang bahkan aku sendiri tidak tahu apakah dia masih mengingat nama ku atau oh tidak, bahkan ia mungkin memang tidak pernah tahu aku ada dibumi ini sama sekali karna mengingat kelas kita yang terpaut dua tahun yang artinya dia adalah kakak kelasku dan tentu saja mengingat sekolah ku yang cukup luas dengan jumlah siswa yang sangat banyak tentu saja ia tidak akan tau siapa diriku,dulu. Namun, dialah yang telah berhasil membuat ku tergila-gila hingga berasa ingin gila sungguhan karna terus-terusan memikirkannya.

Gabby Aurora Angelista. Sang malaikat dan sang bintang yang selalu bersinar terang dimata semua orang yang melihatnya, termasuk aku, cahayanya tidak akan pernah pudar sampai kapanpun. 

Dia masih tetap terlihat begitu mempesona, aura bintang nya masih selalu terpancar, bola matanya yang indah membuat siapun yang menatap akan terpikat dan enggan untuk melepaskan pandangan mereka saat menatapnya. Kini dia benar-benar berada dihadapanku. Orang yang selalu ku rindu. 

Tanpa sadar tiba-tiba air mata ini mulai mengalir, dan Alice yang menyadari hal itu mulai berusaha menenangkan kan ku supaya tidak ada yang melihat dan bertanya kenapa dan ada apa. Aku bergegas Berlari ke kamar mandi karna aku berpikir bahwa disana aku akan bisa merasa tenang dan bisa mengontrol perasaan ku yang kini berkecambuk tak karuan. Tak lupa Alice mengejar dan mengikutiku dari belakang. 

Akupun terduduk lemas di atas kloset toilet kamar mandi sembari kembali mengingat apa yang aku lihat tadi di atas panggung, apakah itu benar-benar nyata atau bukan. Terdengar suara Alice menggedor-gedor  pintu dari luar yang berusaha membujukku untuk keluar  namun tidak ku gubris sama sekali. Aku masih asik bermain dengan imajinasi ku sendiri. Semakin lama suara Alice terdengar menghilang, tidak ada suara dobrakan pintu atau semacamnya. Bahkan suara nya memanggil-manggil namaku juga sudah tidak terdengar seperti saat diawal. 

Akupun mulai berdiri dari tempat duduk ku dan mulai membuka pintu.

Deg.....!!! 

Alangkah semakin terkejutnya aku karna ternyata yang berdiri didepan itu adalah Dia. 

"G.. G.. Gaby.??? " Ucap ku terbata-bata saat menyebutkan namanya.Lagi-lagi aku hanya bisa berdiri mematung dihadapannya. Lidahku terasa kelu, dan tubuhku kembali terasa kaku. Aku tidak bisa ber kata-kata lagi. Terlihat Alice sedang memper hatikan dari kejauhan. 

"Eeh,Lu kenapa?? Sakit? Kok pucet gitu??" Gaby terlihat menyelidiki dengan apa yang tengah terjadi. Namun aku hanya menggelengkan kepala karna tidak tau harus menjawab dengan kata apa. Bahkan aku sendiri tidak tahu rupaku seperti apa saat itu. 

"Sini gwe bantu" Sembari mengulurkan tangannya untuk aku raih. Namun bodohnya, tanpa tahu mengapa aku menolak tawarannya. 

"Gwe gak papa kok,, gwe bisa sendiri" Jawab ku berusaha terlihat Santai lalu pergi meninggalkan Gaby disana. Alice yang melihat adegan tersebut langsung terlihat membulatkan matanya tidak percaya dengan apa yang ia lihat saat itu. 

"Oo ya dah,, take care ya,, awas ntar jatoh,, " Terdengar suara Gaby memberikan saran yang langsung aku anggukin sebagai tanda iya dan berlalu meninggalkan Gaby sendirian disana. 

Terlihat dari kejauhan David tengah menunggu ku sedari tadi, ada terlihat kekehawatiran dalam raut wajahnya. 

"Beeiib,, kamu gak papa kan?? " Tanya David dengan nada khawatir

"Aku ga papa ko Dev, ga usa khawatir ya,, mungkin aku cuma kecapean tadi". Jawabku seadanya agar yang lainnya juga tidak khawatir melihat kondisiku saat ini. 

" Yaudah,, kita duduk disana aja kalo gitu, agar kamu juga bisa istirahat,, sembari menunjuk bangku kantin yang tidak jauh dari tempat kami berdiri saat ini. Alice hanya mengikuti dari belakang yang dimana posisi David saat ini sedang menggandeng tangan ku. 

"Aku pesenin minum dulu ya". David

" Mmmm". Aku hanya mengangguk saja, biar cepet selesai pikirku. 

"Lu beneran ga papa??" Tanya Alice dengan nada songong namun tetap aja, suara itu terdengar menyelidiki karna Khawatir. 

"Iyaa gwe gak papa". 

" Tadi Lu tau Gaby ada disana tapi kenapa Lu gak ngasi tau gwe??!! Kan jadi malu gwe nya". Dengan nada sedikit kesal. 

"Yaaa lagian gwe juga gak tauuu orangedia tiba-tiba mucul di belakang gwe". Jawab Alice berusaha membela diri. 

" Gimana perasaan Lu sekarang?? Lu gak seneng bisa ngeliat dia lagi?? Dah berapa lama Lu gak liat dia?? Mm tiga atau dua tahun ya??" Alice dengan pertanyaannya yang sudah seperti seorang reporter. 

"Lu bisa gak nanyanya satu-satu?? Bener-bener yaa Lu, dah kek emak-emak kompleks" Jawab ku sinis

"Pala gua pusing niii"

"Yaa dah iyaa,,, 

Hening beberapa saat... 

" Trus sekarang???!!!" Sambil mengangkat salah satu alis dari kedua matanya dengan posisi kedua tangannya yang dilipat diatas meja sembari menatapku dengan tatapan pensaran. 

"Apaan?? " Jawab ku dengan nada yang begitu polos hingga berhasil membuat sahabat ku merasa jengkel. 

"Yaaa pertanyaan gwe dijawaabbb anyiiing". Ucap Alice dengan nada sedikit kesal. Alhasil aku hanya tertawa sejadi-jadinya karna merasa telah berhasil mengerjainya Dan walaupun ujung-ujungnya aku kena semprot. 

" Tampa gwe jawab Lu juga pasti dah tau jawabannya Al".dengan ekspresi yang kembali membuat Alice terlihat sedih. Begitupun aku, karna suaraku yang terdengar parau.

"semua rasa yang gwe punya tentang dia masih tetap sama, gak akan pernah bisa berubah, entah sampai kapan gua juga ga tau". Aku hanya bisa menundukkan kepala sembari melanjutkan penjelasanku ke Alice sahabat ku yang kini terlihat iba sembari memajukan tangan kanannya untuk meraih jemari tangan Ku dan menggenggamnya erat. 

"Jujur, gwe gak nyangka kalo gwe bakalan ketemu dia disini. Tapi intinya gwe seneengg banget, karna setelah tiga tahun lamanya, akhirnya gwe bisa ketemu dan ngeliat senyum dia lagi". 

" Gwe juga ikutan seneng kalo Lu juga seneng, Grace. 

"tapi Lu juga mesti inget kalo Lu masih punya David.". Tegas Alice sambil mengunci tatapannya ke arah pandangan Ku. 

"Iyaaa bawelllll". 

" Dan satu hal lagi,, mungkin Gabby udah punya pasangan dan hal yang selalu gua bilang sama Lu smoga Lu ga lupa kalo dia itu straight,, jadi Lu jangan aneh-aneh dulu sebelum Lu bisa mastiin apakah dia juga bisa mencinta Lu atau nggak ".

Degg.... !!! 

" Gwe gak mau Lu terluka karna hal ini". Terang Alice yang bermaksut memperjelas semua nya. Dan aku hanya bisa meng iyakan walaupun terpancar begitu jelas kalau aku merasa sedih saat ini.

Beberapa menit berlalu, terlihat David tengah membawa botol minuman ditangannya menuju arah dimana aku dan Alice berada saat ini.

" Nih beb minumannya, skalian tadi aku pesenin makanan kesukaan kamu karna aku tau kamu pasti belum sarapan makanya lemes kek tadi,,maaf ya lama". 

"Makasi Dev".

Sembari memberikan senyuman termanis yang bisa aku berikan ke-David walau sebenarnya senyumannya harus dipaksakan karna biar bagaimanapun David adalah satu-satu orang yang selalu peduli terhadapku setelah orang tua ku dan Alice sahabatku tentunya. Selama makan, tidak begitu banyak obrolan yang dibicarakan karna entah kenapa pada saat itu suasana sekitar terasa begitu canggung sehingga membuat semuanya terasa sunyi ditambah lagi karna aku yang merasa tidak mood sama sekali untuk berbicara. 

"Abis ini, aku anterin pulang yaa" Lanjut David. 

"Ga usah, aku bareng Alice aja yaa,soalnya kita berdua tadi  dah janji mau ke suatu tempat dulu sebelum pulang. Yaa kaannn Al..!!?? "

Sambil menendang-nendang kaki Alice yang berada dibawah meja agar Alice meng iyakan ucapanku. 

"Haah, emang kita mu kemann.... 

Akupun langsung menendang kaki Alice untuk yang kedua kalinya dan mengedipkan mata dengan mulut komat kamit agar ia paham dengan apa yang ku maksut. 

" Oooo yayaaa bener,, kita mau ke.. xxxxx kan ya,, sorry lupa gwe... 

Dengan tatapan yang begitu sinis dan Tampa diragukan lagi kalau tatapannya itu seolah-olah ingin meminta penjelasan nantinya "Ada apa lagi ini? ". 

"Ya udah,kalau kamu mau balik duluan ga papa ko Dev, aku kan sama Alice" Jelasku ke pada David. 

"Ooo ya uda deh,, kalau gitu aku duluan ya,, nanti kalau ada apa-apa langsung telfon aja"

"And pulangnya jan lama-lama,, kamu kan udah janji kalo malem ini kita juga ada dinner" Lanjut David

"Iyaa inget kok".

" Tapi beneran nih kamu dah ga papa". Tanya David khawatir

"Iya Deevv,, aku dah gak papa kok,, tenang aja yaa".jawabku berusaha meyakinkan. 

" Hmmm ya dah,, kalo gitu aku balik dulu ya baby ". David. Yang langsung aku anggukin dengan semangat 45.

Davidpun berlalu. Hanya terlihat bayang-bayangnya saja yang sudah terlihat samar dari kejauhan. Namun terlihat sangat jelas meskipun dari jarak yang cukup jauh, aura cool nya yang selalu terpancar,aku akui itu. Cara ia berjalan yang kalau kata orang-orang laki banget yang membuat ia terlihat semakin sempurna. Namun kenapa hati ini tidak bisa mencintai seorang David sampai saat ini??. 

Bayangan David memang sudah menghilang dari sejauh mata memandang, namun suara Alice yang dari tadi merintih kesakitan hingga memaki-maki tidak karuan semakin terdengar jelas ditelinga. Bukannya langsung membantu dan bertanya kenapa atau ada apa, aku malah tertawa sejadi-jadinya karna melihat ekspresi wajah Alice saat itu. Inikah yang dinamakan sahabat laknat? Haha. 

Ya tapi beginilah cerita beserta fakta sesungguhnya didalam sebuah kisah persahabatan. Aku dan Alice tentu nya. 

"Ketika kamu  terjatuh, maka hal pertama kali yang dilakukan oleh sahabatmu ialah menertawakanmu namun perlu kamu ingat satu hal bahwa sahabatmu tidak akan pernah meninggalkanmu sampai ia melihat  dan memastikan dengan baik apakah kamu sudah benar-benar bisa berdiri tegap atau tidak karna sahabatmu tidak akan pernah meninggalkanmu dalam hal apapun dan dalam kondisi apapun itu. "

Dan inilah yang sering terjadi antara kami, Aku dan Alice. 

"Udah..!!!?? " Tanyanya sinis. 

"Sakiittt anjiirrr,, malah ketawa,,, emang laknat Lu Yaa"

"Untung sayang,, kalo kagak,, udahh gua lem.... 

" Al,, " Tiba-tiba tanganku secara sepontan menutupi mulut Alice yang berisik itu sehingga mau tidak mau Alice terdiam. Tampa ba-bi-bu-be-bo aku langsun menarik tangan Alice lalu bergegas meninggalkan tempat itu karna berniat mengejar wanita berbaju putih polos yang tengah berada diparkiran saat itu. 

"Pelann-pelaaann nyet,, kaki gwe sakit inii...!!! " Rintih Alice namun tidak ku hiraukan sama sekali. 

"Mau kemaanaa siiii,, " Lanjutnya dengan nada sedikit kesal. 

Akupun langsung menarik kepala Alice lalu mengarahkan pandangannya kearah dimana seorang wanita dengan tinggi semampai yang body nya langsing dan wajahnya yang selalu bersinar terang dengan cantiknya tengah berdiri disamping kendaraannya saat itu. Alice pun langsung mengerti dengan apa yang aku maksut. Tampa ba-bi-bu-be-bo, aku langsung menarik tangan Alice agar ia mengikuti kemana aku akan pergi. 

Ekspresi Alice?? Please ga usah ditanya karna kalian pasti tau gimana. 

Hahaha.... 

Komen (3)
goodnovel comment avatar
Riny Anggraini
Hi kak,, terimakasih sudah mau mampir di pf aku... boleh banget kak kalo mau di share bahkan itu merupakan suatu kebanggaan bagi author karna karyanya ada yg meminati...
goodnovel comment avatar
Riny Anggraini
Oh hi kak,, terimakasih sudah mampir...
goodnovel comment avatar
Felicia Aileen
ceritanya menarik padahal baru awal2.. pengen aku share ke sosmed trs tag akun author tp akunnya ga ketemu :( boleh kasih tau gaa?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • JUST IMAGINATION   Apakah Dia Masih Mengenalku??

    "Cepetan Anjirrr,, tar kita kehilangan jejak...!!! " Aku menarik tangan Alice begitu kuat sudah seperti menarik becak yang kehilangan kudanya. "Iyaaa baweell,,, tapi pakek helm dulu nyet,, tar kena tilaangg". Sambil memakaikan helm di kepalaku. Beginilah Alice, ia selalu siap siaga dalam hal apapun itu. Termasuk jika itu menyangkut keselamatan sahabatnya, aku misalnya. Ya iyalah,tentu saja ia akan sangat memanjakanku karna satu-satunya sahabat yang dia miliki hanya aku seorang dimuka bumi ini. Haha Walaupun Yaa mungkin kata-kata sapaan kami terdengar sedikit kurang sopan, namun percayalah, jika berbicara tentang kesetiaan dan kasih sayang, mungkin kami tidak perlu diragukan. "I Love Youuuu". Aku berteriak kepada Alice saat kendaraan tengah berpacu dijalanan. Dengan senyum sumringahnya, bukan jawaban romantis yang aku dapatkan tapi yang ada malah toyoran. Ya, Alice memukul helm ku dengan cukup keras sambil berteriak " Pas gini

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-08
  • JUST IMAGINATION   Ternyata Dia Tau Namaku

    Ada perasaan yang tak bisa dijelaskan dalam diriku. Namun apapun itu, intinya aku bahagia dan hanya perasaan itu yang aku tau. "Dia, si gadis popular, tahu siapa namaku". Bagiku itu sudah lebih dari kata cukup karna setidaknya, dari sekian banyak penggemar yang ia punya di sekolah, dia tahu siapa namaku dan aku bangga akan hal itu. Rasanya semua ini seperti mimpi terindah yang pernah aku alami sampai saat ini. Entah seperti apa orang-orang menatapku saat ini, aku tidak peduli. Namun yang membuat ku sedikit bingung, dari mana ia tahu namaku? Karna sampai sejauh ini, aku tidak pernah berbincang secara langsung dengannya. Kalaupun iya kami pernah ngobrol, pasti hanya seputar pertanyaan biasa seperti ketika seseorang menanyakan suatu alamat disaat ia mulai mereka tersesat dan tidak tahu Arah. Lalu, dari mana ia mengetahui namaku? Karna yang aku tahu aku tidak sepopuler dirinya. "Gabby, kamu memang satu-satunya orang yan

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-09
  • JUST IMAGINATION   Semangaat... !!!

    Hari sudah mulai sore, mega-mega merah diufuk barat sudah terlihat menampakkan diri. Awan yang tadinya berwarna biru, kini mulai Berubah warna menjadi jingga. Kendaraan dijalan raya juga sudah mulai terlihat ramai. Hawa dingin mulai menyelimuti jalanan bak suasana pegunungan, sejuk namun terasa begitu menenangkan. Aku dan Alice terlihat masih begitu menikmati perjalanan ini. Bercanda ria diatas kendaraan roda dua yang kini kami tumpangi yang tentu nya akan menjadi suatu kenangan yang tidak akan pernah terlupakan dimasa tua nanti. Kendaraan yang lalu lalang menambahkan suasana menjadi semakin ramai bak jalan raya ibu kota. Pedagang kaki lima mulai terlihat sibuk menjajakan jualannya. Mulai dari pedagang gorengan sampai pedagang jajanan yang katanya serba kekinian itu kini mulai ramai kedatangan pelanggan setia mereka. Semua orang terlihat sibuk dengan urusan masing-masing namun tidak jarang terlihat sesekali orang-orang yang saling bertegur sap

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-10
  • JUST IMAGINATION   HARAPAN

    Jalanan mulai terlihat sepi. Hawa dingin semakin terasa menyentuh kulit ku. Aku hanya duduk termangu disamping kiri kemudi. Terlihat David tengah Memperhatikan ku sembari tersenyum manis, namun aku bersikap seolah aku tak melihatnya. Aku merasa lelah, aku butuh istirahat. Aku meraih ponselku dari dalam tas kecil milikku. Kunyalakan layar ponselku, terlihat dengan jelas waktu sudah menunjukkan pukul 22:41. Aku menghembuskan nafas perlahan yang di imbangi dengan badanku yang serasa menggigil karna Hawa dingin yang begitu terasa menusuk kulit ku saat ini. David terlihat panik, segera ia membuka jaket yang ia kenakan lalu memasangkannya ke tubuhku. Untuk sejenak, aku merasa sedikit lebih baik. "Terimakasih". Hanya kata itu yang mampu keluar dari bibir mungil ini.Mataku mulai terasa berat,seperti ada yang menghipnotisku agar aku segera terlelap. Aku pun mulai memejamkan mata sampai akhirnya aku terbangun karna terasa ada sentuhan hangat di pipi

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-10
  • JUST IMAGINATION   Weak

    "Udah,, itu doang kan??". Tanya nya dengan nada angkuhnya yang tak pernah hilang. Aku hanya mengangguk kan kepala sembari tersenyum kepadanya namun ia segera memalingkan pandangannya dari wajahku. Gabby, sampai sejauh ini aku masih tidak mengerti kenapa ia bersikap begitu dingin terhadapku. Aku sering melihat ia tertawa lepas saat bersama yang lain, namun saat melihatku, seakan-akan semuanya mulai membeku layaknya kutup utara yang dipenuhi dengan salju. "Apakah ia membenciku?? Tapi kenapa?? And karena apa?? ". Pertanyaan ini selalu muncul dikepalaku namun aku selalu berusaha berfikir positif karna aku merasa kita hanya perlu mengenal satu sama lain secara lebih mendalam. Ia pun berlalu, bermaksud meninggalkan aku dan Alice. Tapi, belum jauh ia melangkah dari hadapan kami. Ia menghentikan langkahnya dan membalikkan pandangannya kearah dimana aku dan Alice berdiri saat ini. "Lu berdua belum sarapan kan?? Tunggu bentar" U

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-22
  • JUST IMAGINATION   Bimbang

    Hari yang aku tunggu-tunggu akhirnya tiba. Ya, aku diterima kuliah dikampus yang sama dengan Gabby dan tentu saja hal itu membuat ku merasa sangat bahagia karna aku berpikir bahwa dengan begini aku akan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk bisa dekat dengannya setiap hari atau bahkan setiap saat.Oh god, memikirkannya saja sudah membuat jantungku berdegup sangat keras.Gabby, kamu benar-benar membuatku hilang akal.Ini adalah bulan ketiga aku berkuliah dikampus ini, rasanya aku masih tidak percaya dengan semua yang terjadi saat ini.Sebenarnya apa yang dikatakan David memang tidak sepenuhnya salah mengenai aku yang bisa saja kuliah dimanapun yang aku mau karna mengingat nilai akademik ku dari dulu yang tidak begitu mengecewakan, karna setidaknya aku selalu masuk sebagai peringkat ke-dua dikelasku, yang artinya aku tidak bego-bego amat. Note, bukan bermaksut sombong ya. Tapi tetap saja aku tidak pernah bisa men

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-02
  • JUST IMAGINATION   Asisten Pribadi

    Aku berjalan keluar meninggalkan Grace yang kini tengah berdiri mematung ditengah kecanggungannya bersama Harry didalam sana. Namun setelah menutup pintu ruangan itu, aku merasa tidak tega jika melihat dia hanya akan menjadi bahan bulian Harry disana nantinya. Aku memutuskan untuk mengajaknya makan siang dikantin bersamaku walau pun sebenarnya aku tidak lapar sama sekali,namun aku tidak boleh telat makan karna aku yang memiliki riwayat magh kronis sejak duduk dibangku SMP yang artinya,itu menuntutku untuk selalu makan tepat waktu dan tidak boleh telat kalau tidak ingin itu datang lagi.Ku buka pintu itu kembali dan kulihat Ia kini benar-benar kikuk bersama Harry yang terlihat mengintimidasinya didalam sana.“Lepaskan dia idot, berhenti menggoda nya atau aku akan memenggal kepalamu nanti”. Ia terlihat membulatkan mata saat mendengarku berbicara kepada Harry“Grace, you wanna join with me,,? I'm hungry, don’t you?? “. Aku be

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-02
  • JUST IMAGINATION   Tegar

    Malam sudah semakin larut, jalanan juga sudah mulai terlihat sepi. Hanya kendaraan lalu lalang yang kami temui. Suasana terasa begitu hening. Selama perjalanan, aku hanya duduk diam disamping kemudi tanpa bersuara sedikit pun. Ku coba meraih ponselku lalu ku tekan tombol on-off disamping kanan layar. Terlihat jelas waktu sudah menunjuk kan pukul 22:41. Ku letakkan kembali ponsel kedalam tas. Tiba-tiba terdengar suara notifikasi masuk secara bergantian. Ku raih kembali ponsel itu dari dalam tas dengan rasa malas. "Mama.. " Gumamku dalam hati seraya membuka kotak chat miliknya. "Kapan pulang,,?? Udah larut ini??". Mama " Iya Maa,, ini juga lagi dijalan,, mau balik". Jawabku memastikan agar mama tidak khawatir. Hari ini David datang menjemputku tampa memberikan kabar terlebih dahulu. Jujur, sebenarnya aku sedikit jengkel karna hal itu mengganggu waktu ku dengan Gabby. Setelah keluar dari area kampus Dav

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-06

Bab terbaru

  • JUST IMAGINATION   /8

    "Eeeehhhh" Gabby terlihat mulai membuka matanya. Ia mengarahkan pandangannya ke arah jam yang ada didinding kamar, waktu masih menunjukkan jam 5 pagi.Masih terlalu pagi untuk bangun dan beraktifitas, gumamnya. Kemudian ia mengalihkan pandangannya kearah dimana kini sosok wanita cantik tengah terlelap begitu pulas dengan wajah innocentnya dan badannya yang masih full naked didalam selimut dan masih berada dalam pelukannya Gabby.Gabby tersenyum sembari mengelus lembut pipi mulus sang kekasihnya itu. Namun tiba-tiba pipinya kini mulai bersemu merah karna mengingat apa yang terjadi semalam antara dirinya dan Grace.Desahan demi desahan yang keluar dari mulut Grace sungguh membuatnya kehilangan akal.“aahhhh Honney,,,, Aa,,,, aa,, ak,, aku udah ga tahan”. Grace terdengar sangat kesulitan untuk berucap disetiap katanya karna sudah tidah kuat menahan gejolak nafsu yang ada dalam dirinya akibat u

  • JUST IMAGINATION   /7

    "Terus awasi setiap gerik-geriknya, lakukan seperti biasa. Pahaammm!!!!""Siap bos..!!!".David lagi-lagi memerintah anak buahnya untuk terus mengawasi setiap gerak gerik Grace. Namun tanpa ia sadari bahwa dirinya bahkan keluarga nya juga kini tengah di awasi oleh orang-orang suruhannya Gabby.'Jadi, disini siapa yang mengawasi siapa? '"Hon, aku mandi dulu ya. Lengket banget soalnya". Ungkap Grace setelah tiba di Mansion milik keluarga Gabby. Kebetulan Mansion itu selalu sepi karna kedua orang tua Gabby berada di London dan ditinggalkan seorang diri dengan beberapa maid yang akan membantunya untuk mengurus rumah besar itu."Mau mandi bareng, huh? " Tawar Gabby. Grace terlihat malu-malu karna pipinya yang memerah."Iiii ga,, maluuu lah". Ucapnya lalu berhamburan ke kamar mandi. Gabby hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku sang kekasih. Sebelum Grace selesai mandi, ia turun ke la

  • JUST IMAGINATION   /6

    Satu minggu setelah pertunangan Grace dan David berlangsung. Grace sudah cukup lelah merasakan sikap menjengkelkan dari David. Bagaimana tidak? Sejak pertunangan itu, David-lah yang selalu mengantar jemputnya ke kampus hingga ia benar-tidak bisa menghabiskan waktu berdua bersama sang pujaan hatinya, Gabby. Jangankan bersama Gabby ataupun sahabatnya Alice, bahkan ia sama sekali tidak memiliki waktu untuk dirinya sendiri karna selalu diuntit kemanapun ia pergi.Ingin sekali rasanya ia menendang dan mengusir tunangannya itu jauh-jauh namun ia merasa bahwa itu adalah suatu hal yang mustahil ia lakukan karna orang tuanya sudah memberikan perintah kepada David untuk terus menjaga dan mengawasinya. Bahkan sekarang ia merasa tidak bisa memiliki privasi sama sekali.'Oh god,, mengapa mereka tidak membunuh ku saja kalau begini caranya. Tapi aku tidak ingin mati muda'Hal-hal gila nan konyol selalu terlintas di benak Grace semenjak pertunangan itu .&nbs

  • JUST IMAGINATION   /5

    Malam sebelum hari H pertunangan antara Grace dan David berlangsung. Grace merasa sangat terkejut namun anehnya ia tidak bisa memejamkan mata. Ia gusar bahkan ia tidak bisa berhenti menggigit kukunya. Alice yang melihat kegelisahan yang dialami oleh sahabatnya itupun hanya bisa memeluknya dengan erat, berusaha memberikan ketenangan. Mereka setuju untuk mengikuti saran Gabby untuk melanjutkan pertunangan itu. Meski sempat terjadi adu mulut antara Grace dan Gabby, namun setelah mendengar penjelasan Gabby, Grace akhirnya mengalah. Grace dan Alice kembali ke rumah Gr

  • JUST IMAGINATION   /4

    "Baby,, are you sure?? " Gabby mengerutkan keningnya dengan rasa tidak percaya dan Alice hanya terlihat mondar-mandir sembari memijat kedua pelipisnya, ia terlihat gusar bahkan tidak menyangka dengan ide gila yang baru saja sahabtanya ucapkan.Di satu sisi ia takut bahwa keluarga besar Grace akan mengetahui hubungan mereka berdua terlebih lagi rencana gila yang baru saja ia dengar dari mulut sahabatnya itu. Namun di sisi lain, ia juga prihatin tidak tega melihat sahabatnya terluka karna ke egoisan orang tuanya untuk menjodohkannya dengan laki-laki yang tidak ia cintai sama sekali tanpa memikirkan perasaan putrinya, bukankah Grace putri mereka satu-satunya?? Lalu apa mereka tidak memikirkan bagaimana perasaan Grace saat ini??Apa harta dan kekuasaan bisa membuat seseorang bisa berubah menjadi iblis dan sangat egois?.Alice menatap sahabtnya dengan tatapan iba, ia berjanji bahwa ia akan menjaga dan melindungi Grace apapun yang akan terjadi, karna kebahagiaan Grace a

  • JUST IMAGINATION   /3

    Author POVDua hari menuju hari -H pertunangan Grace dan David. Ia terlihat cemas karna dari tadi ia hanya menggigit kukunya hingga tidak sadar kalau sekarang jari lembutnya itu mengeluarkan darah. Alice yang mulai ikut gusar melihat tingkah sahabatnya itu hanya bisa berusaha menenangkan sahabatnya walau tidak berhasil sepenuhnya, tapi setidaknya ia sudah berusaha.“Al,, gimana ini?? Apa gua mendingan kabur aja ya?? Gua akan pergi jauh dengan Gabby,, gua takut,, tapi gua juga ga mau tunangan sama David”. Ia kini mulai menangis. Alice terus berusaha menenangkannya yang semakin terdengar sesenggukan di bawah curuk sahabatnya. Alice sudah kehabisan akal.“Udah tenang yaa,,, kita cari solusinya sama-sama,,wuuusshhh”. Suara Alice terdengar lirih,sangat pelan. Ia menepuk-nepuk pundak sahabatnya itu, berharap mampu mengurangi beban yang kini tengah ia rasakan.“Grace,, gua rasa Gabby b

  • JUST IMAGINATION   /2

    Author POV Grace dan Alice terlihat bingung melihat perubahan raut wajah pada kedua mahluh yang kini tengah berada di sampingnya. Suasana yang tadinya hangat penuh canda tawa kini berubah menjadi hening seketika semenjak kemunculan Gabby. Grace bertanya-tanya kearah Alice namun ia hanya mendapatkan gelengan kepala karna sejujurnya ia juga tidak tahu. Bukankah mereka dulunya adalah teman dekat? Lalu kenapa sekarang tiba-tiba berubah menjadi dingin seperti ini?? Grace bertanya-tanya dalam hati. "Ehem,, L-Lu apa kabar Gab,,?? Lama ga ketemu,, ternyata yang dibilang Grace bener juga, Lu masih terlihat dingin kek kulkas dua pintu". Annya mencoba memecah kesunyian. Mendengar lelucon yang Annya lontarkan ke Gabby, Alice dan Grace tidak mampu menahan tawanya hingga kini mereka terlihat tengah mencoba menutup mulut masing-masing agar tak terdengar tapi Gabby ga tuli ya apalagi buta. Kini ia han

  • JUST IMAGINATION   Awal

    Author POVSudah tiga hari setelah acara makan malam yang membuat Grace gusar sepanjang hari karna terus memikirkannya. Ia tidak pulang ke rumah orang tuanya karna tidak ingin merusak moodnya,ia lebih memilih tinggal di apartmen yang beberapa tahun lalu ayah nya berikan sebagai hadiah ulang tahun, selama disana David tidak pernah mengunjunginya. Bukan tanpa alasana atau karna tidak ingin, hanya saja ia memikirkan apa yang Alice katakan sebelumnya kepadanya, mungkin."Terus awasi setiap gerak geriknya, jika ada yang mencurigakan segera beritahukan pada ku..!! Jangan lupa kirimkan foto atau vidio mengenai detail kegiatan yang ia lakukan setiap hari...pahamm...!!! " .Terlihat seorang pria misterius tengah berbicara dari dalam telfon yang mengintruksikan anak buahnya untuk mengawasi seseorang yang tidak lain adalah Grace. Ya, pria itu memerintahkan seseorang untuk mengikuti Grace selama beberapa hari belakangan

  • JUST IMAGINATION   Nikmati sajalah

    Grace POV "Jadi,,, sekarang apa?? " Aku membuka pembicaraan, jujur saja aku merasa membutuh kejelasan atas hubungan kami saat ini. Kami terdiam cukup lama dalam posisi saling menatap satu sama lain. Bukannya menjawab pertanyaan yang ku berikan, justru ia kini kembali mencium bibir ku. Bukan mencium lagi, karna sekarang itu sudah berubah menjadi lumatan dan aku menikmatinya. Kami melakukannya cukup lama tanpa mau melepaskan pagutan satu sama lain. Nafas kami terdengar memburu karna nafsu yang sudah menyelimuti otak masing-masing, bahkan kini ia sudah berpindah posisi menjadi menindih tubuhku dengan aku berada dalam kungkungannya. Sekitar 10 menit dalam posisi itu,ia mulai melepaskan pagutan karna merasa udara sudah semakin menipis. Terengah-engah namun masih tidak ingin melepas pandangan antar satu sama lain. Ia kembali mencium keningku dengan sangat lembut namun kali ini sudah tidak ada nafsu lagi yang

DMCA.com Protection Status