Share

Bab 101. Country House

Penulis: Rusmiko157
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-16 11:06:22

“Ayah akan pergi lagi?” Julian kecil menahan tangan sang ayah ketika pria itu hendak masuk ke mobil.

Markus Blight menoleh ke arah putranya kemudian tersenyum. Pria itu membungkukkan badan, lantas mengusap kepala Julian kecil.

“Ada yang harus ayah kerjakan. Ayah janji akan segera kembali,” jawab pria gagah itu dengan senyum lebar.

“Tapi Ayah sudah berjanji akan menemaniku untuk bermain ice skating. Apa Ayah lupa?” Julian berusaha menahan sang ayah agar tidak pergi lagi.

“Kau sudah besar, Julian. Sebentar lagi kau akan menggantikan ayah untuk memimpin Blight Corporation. Jangan merengek seperti anak manja begini. Ayah harus segera pergi,” tukas Markus.

Julian kecil diam sambil memeluk bola, memperhatikan sang ayah yang memutar badan hendak masuk ke mobil. Hingga akhirnya, dia memberanikan diri untuk kembali menginterupsi apa yang ayahnya lakukan.

“Apa aku boleh ikut denganmu?” tanya Julian kecil dengan mata bulat yang mengerjap lambat, berharap sang ayah akan mengizinkannya untuk ikut
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • JOSEPH HUNTER (Fight for Trust)   Bab 102. Try Another Way

    Tidak seperti biasa yang selalu tampil rapi dengan setelan resmi, Julian keluar dari kamar hotel dengan tampilan yang sangat berbeda. Kaus fit body berlapis jaket kulit kualitas premium berwarna cokelat membungkus tubuh atletis pria itu. Celana jeans hitam dengan sepatu boots berbahan kulit berwarna senada dengan jaket, menjadi paduan yang sempurna.Melangkah dengan gagah, Julian disambut oleh anak buah yang sudah menunggu di depan kamar."Semua sudah siap?" tanya Julian."Seperti yang Anda perintahkan, Sir," jawab Morgan."Jangan sampai ada yang terlewat, karena aku tidak ingin kembali dengan membawa kegagalan!" ucap Julian tanpa berhenti melangkah."Saya mengerti," balas pria itu.Setidaknya ada tiga mobil yang membersamai Julian dalam perjalanan menuju rumah Joseph. Dua di antaranya berisi anak buah bersenjata, sementara satu mobil akan dia tumpangi dan dikemudikan langsung oleh Morgan.Di dalam mobil itu, Julian menyelipkan sebuah senjata api di balik punggung sekadar untuk berjag

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-17
  • JOSEPH HUNTER (Fight for Trust)   Bab 103. I'm Sorry but I Love You

    Kesempatan ini digunakan anak buah Julian untuk menahan Joseph. Perhatian pria itu sempat teralih oleh jeritan Camila, sehingga tingkat kewaspadaannya pun berkurang. Maka anak buah Julian memanfaatkan kelengahan Joseph untuk menahan tubuh pria tersebut."Hentikan, Camila. Jangan bertindak konyol!" ujar Joseph seraya berusaha melepaskan diri dari cekalan anak buah Julian.Sejenak Camila berpaling. Wanita itu menghapus air mata, kemudian menggeleng pelan."Aku bisa melakukannya. Aku ingin semua ini berakhir. Percayalah padaku," ujar wanita itu.Sungguh, Camila tidak ingin siapa pun terluka. Julian ataupun Joseph, keduanya adalah pria yang memiliki tempat tersendiri di dalam hatinya. Kendati posisi mereka berada di tempat yang berbeda.Camila tahu, Julian yang sebenarnya tidaklah seburuk yang terlihat. Tak munafik, jika masalah di masa lalu dalam keluarga Blight membuat kedua pria itu memiliki perseteruan abadi. Namun, masing-masing dari mereka memiliki kebaikan dalam versi mereka sendir

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-17
  • JOSEPH HUNTER (Fight for Trust)   Bab 104. Daddy's Killer

    Benar-benar tak disangka bahwa Camila akan mendengar hal seperti ini. Apa tadi yang Julian katakan? Joseph adalah pembunuh ayahnya? Jadi, ayahnya sudah meninggal?Oh Gosh! Julian benar-benar pandai mengambil momen.Di saat Camila sedang membela suaminya, Julian justru mengatakan hal yang begitu menyakitkan."Aku tidak membunuh ayahmu, Camila. Percaya padaku!" teriak Joseph yang semakin keras meronta untuk melepaskan diri dari cekalan anak buah Julian."A-ayahku meninggal?" tanya wanita itu dengan bibir bergetar."Bukankah aku sudah pernah mengatakannya padamu? Bahwa ayahmu adalah target yang harus dilenyapkan oleh pria itu?" Julian melirik pada Joseph."Tidak ... tidak mungkin!" racau Camila. Bola matanya bergulir liar, dengan genangan cairan kesedihan yang siap meluncur dari pelupuk.Hubungan Camila dan ayahnya memang tidak begitu baik, terlebih semenjak wanita itu menjalin hubungan dengan Joseph. Akan tetapi, hal itu tidak berarti bahwa Camila menginginkan kematian ayahnya. Camila t

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-17
  • JOSEPH HUNTER (Fight for Trust)   Bab 105. Mourning

    Pada akhirnya, Camila kembali ke mansion Julian seperti yang pria itu harapkan. Akan tetapi, wanita itu kembali dalam kondisi yang tidak baik. Bukan kematian sang ayah yang paling membuatnya terpukul, melainkan ketidakjujuran Joseph. Camila masih bertanya-tanya, apakah alasan Joseph tidak mengatakan yang sebenarnya adalah untuk menutupi perbuatannya? Mengapa Joseph melakukan ini semua? Pria itu bahkan pernah berjanji, sekejam apa pun Andrew, dia tidak akan pernah menyakiti ayahnya. Lalu, mengapa Joseph membunuh ayahnya dengan cara yang sangat kejam seperti itu? Apakah Joseph telah melupakan janjinya?Camila sangat mencintai Joseph. Namun, wanita itu tidak bisa membenarkan perbuatan Joseph yang telah melenyapkan nyawa ayahnya. Bimbang, Camila terombang-ambing antara rasa cinta terhadap sang suami dan rasa kehilangan atas kematian sang ayah. Hal ini membuat kondisi kesehatan Camila menurun drastis.Suara ketukan pintu tak mampu membuat Camila berpaling. Wanita itu masih saja duduk terma

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-18
  • JOSEPH HUNTER (Fight for Trust)   Bab 106. A Little Help

    Andai dapat memilih, Joseph akan lebih memilih untuk tewas kehabisan darah dengan tulang belulang yang patah, daripada harus kembali diselamatkan oleh Dreyfus. Karena, tidak ada yang gratis dari apa yang pria itu lakukan. Apa yang sudah Dreyfus berikan untuk dirinya, maka pria itu akan meminta imbalan yang jauh lebih besar."Aku senang akhirnya kau siuman setelah dua hari terlihat seperti mayat hidup," ujar Dreyfus.Joseph hanya mendengarkan, tetapi sama sekali tidak berniat untuk menanggapinya. Dengan sebelah mata, Joseph melirik tiang infus yang mana terdapat sebuah kantong berisi cairan ringer laktat yang tergantung di sana, untuk menggantikan cairan tubuhnya yang hilang.Jadi aku sudah terbaring di sini selama dua hari? Pria itu membatin.Waktu yang cukup lama dengan Camila yang tak lagi berada di sisinya.Mengingat sang istri yang lebih memilih untuk pergi bersama Julian, membuat detak jantung Joseph meningkat, hingga pria itu merasakan dadanya begitu sesak. Napasnya pun terasa s

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-18
  • JOSEPH HUNTER (Fight for Trust)   Bab 107. The Next Target

    Tubuh Sara menegang. Susah payah dia meneguk ludah dengan kelopak mata yang melebar. Wanita itu panik dan detak jantungnya tiba-tiba naik. Sara tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Nyawanya bisa saja melayang jika sampai anak buah Dreyfus tahu apa yang dia perbuat."Hei! Jawab aku! Apa yang kau lakukan di sana?!" perintah seorang pria yang kini berdiri di belakang Sara.Tak hanya Sara, Joseph yang sedang berbaring dan mengetahui hal tersebut pun turut merasa cemas. Dia khawatir anak buah Dreyfus akan melukai Sara. Sementara dia tidak bisa berbuat apa-apa untuk membantu wanita itu.Dalam kondisi terdesak, Sara segera memikirkan cara untuk terbebas dari kecurigaan. Hal pertama yang terpikirkan oleh wanita itu mungkin akan terdengar konyol. Namun, tidak ada cara lain yang bisa dia lakukan selain hal tersebut. Sara menarik senjata itu kemudian menyelipkannya di antara kedua paha. Wanita itu lantas bangkit dan membalik badan, menghadap pria berbadan tegap yang berdiri di belakangnya.Sar

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-18
  • JOSEPH HUNTER (Fight for Trust)   Bab 108. Cold Blooded Killer

    Sebenarnya bukan hal yang aneh ketika nama Julian Blight disebut oleh Dreyfus sebagai target Carnicero. Kesuksesan yang diraih oleh Julian, tentu menyisakan beberapa orang yang merasa iri dengan keberhasilannya. Apalagi dengan perangai Julian, sudah bukan hal yang mengherankan lagi jika lelaki itu memiliki banyak musuh.Pria itu memang ahli dalam mengelola bisnis, namun mulutnya juga sangat tajam. Sehingga tak jarang lawan mainnya dalam bisnis merasa ingin menghabisi nyawa pria tersebut. Jika sudah begini, maka siapa yang harus disalahkan?"Jadi ... bagaimana menurutmu?" tanya Dreyfus dengan sebelah alis terangkat.Meski sebenarnya Joseph sangat penasaran dengan siapa orang yang menginginkan kematian Julian, namun pria itu menahan diri untuk tidak bertanya kepada Dreyfus. Bukan berarti dia melakukan ini karena peduli terhadap Julian, melainkan karena ini adalah bagian dari kehati-hatian. Joseph tidak ingin gegabah mengambil keputusan, yang mana nantinya akan merugikan dirinya sendiri.

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-19
  • JOSEPH HUNTER (Fight for Trust)   Bab 109. Interests over Interests

    Seperti diberi aba-aba, Joseph dan Sara memalingkan kepala ke arah pintu. Pandangan mereka mengarah pada satu objek yang sama, yaitu seorang wanita cantik dengan rambut bergelombang berwarna brunette dan iris satin grey yang tampak bersinar, karena tak sengaja tertimpa cahaya matahari yang menerobos masuk ke kamar melalui celah jendela."Jill?" gumam Joseph.Sementara itu, Sara yang tidak mengenal wanita itu pun segera bergeser, memberi ruang pada Jill yang sedang mengayun kaki ke arah mereka. Sara menduga jika wanita itu adalah salah satu bagian dari orang-orang yang ada di rumah tersebut. Sehingga dia mencari aman dengan tidak menjadi penghalang bagi wanita itu."Halo, Hunter. Lama tidak bertemu, kau terlihat ... tidak begitu baik," ujar Jill. Berhenti di samping tempat tidur Joseph sembari mengulas senyuman. "Senang bisa bertemu denganmu lagi, Hunter," ujar Jill tulus.Tak menanggapi sapaan wanita itu, Joseph justru memalingkan wajah dengan raut tak senang. Kendati dilakukan atas n

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-19

Bab terbaru

  • JOSEPH HUNTER (Fight for Trust)   Bab 147. God's Scenario

    Ruangan itu terasa begitu sunyi meskipun ada orang di sana. Joseph baru saja menunjukkan pada Camila sebuah rekaman asli yang diambil dari markas The Demon pada saat penyerangan. Dalam rekaman itu terlihat dengan jelas, peluru dari senjata siapa yang melesat dan menewaskan Andrew Reyes. Tangan Camila gemetar ketika perempuan itu menyingkirkan ponsel yang disodorkan oleh Joseph. “Cukup,” lirih wanita itu dengan bibir pucat yang bergetar, seraya memejamkan mata rapat-rapat. “Dengar, Camila.” Joseph mengubah posisi duduknya menjadi serong ke arah sang istri. Dia ambil tangan Camila lalu menggenggamnya. “Selain ibuku, kau adalah orang yang paling mengenal diriku. Saat aku mengatakan bahwa aku tidak membunuh ayahmu, maka aku mengatakan yang sebenarnya. Aku berada dalam dilema besar antara tugas dan dirimu. Dan aku memang tidak akan sanggup melakukannya,” tutur pria itu. Dalam keadaan kelopak mata yang masih terpejam, Camila melepas napas dalam. Bulir air mata menetes dari celah netra, s

  • JOSEPH HUNTER (Fight for Trust)   Bab 146. Love Really Sucks

    Tubuh Jill terempas dan menabrak Joseph. Kuatnya entakan peluru itu membuat si wanita ambruk seketika.“Jill!” seru rekannya yang lain.Dreyfus yang waktu itu masih berada di jarak lumayan jauh pun langsung berlari mendekat untuk melihat kondisi gladiatornya.“Apa yang kau lakukan?” Joseph memangku kepala wanita itu sambil menatap khawatir. Beberapa kali perhatiannya terdistraksi oleh darah segar di perut Jill.Jacob menekan kuat luka tembak itu untuk meminimalisir darah yang keluar. Kendati demikian, darah yang terlanjur mengucur sudah cukup banyak dan membuat wanita itu tampak begitu kesakitan.“Bagaimana kondisinya?” tanya Dreyfus seraya menekuk lutut di dekat Jill.“Aku butuh sesuatu untuk menyumbat luka ini,” ujar Jacob saat melihat darah yang tetap merembes dari bawah telapak tangannya, meski luka itu sudah dia tekan cukup kuat.Mendengar penuturan rekannya itu, Joseph langsung melepas kaus yang dia kenakan dan memberikannya kepada Jacob.“Gunakan ini,” kata Joseph.Dengan sigap

  • JOSEPH HUNTER (Fight for Trust)   Bab 145. A Killer

    Senyum miring di bibir pria itu membuat Dreyfus tak bisa berkata-kata. Wajah Abram Federov tentu sudah tidak asing lagi baginya. Namun, sosok di sisi yang berlawanan dengan Abram lah yang membuat Dreyfus tercengang bukan main. Pria yang tampak seperti sedang tersenyum lebar, namun hanya satu sudut bibirnya yang tertarik ke atas.“Remember me?” Pertanyaan itu terdengar sangat bodoh di telinga Dreyfus. Ah, dan jangan lupakan Jacob serta Helena yang juga membuka bibir dengan kelopak mata melebar. Ekspresi yang sama dengan yang ada di wajah Dreyfus.“Ini tidak mungkin,” gumam Jacob.“Aku pikir dia sudah mati,” timpal Helena.“Aku seperti melihat hantu,” balas Jacob dengan netra tak lepas dari sosok itu.Tak jauh dari kedua gladiator itu, Jill terlihat seperti berusaha mengingat siapa pria yang sedang tersenyum puas melihat keterkejutan mereka. Jill tidak tahu siapa pria itu. Namun, dia merasa seperti pernah melihat wajah ini di suatu tempat. Untuk itu, Jill berusaha menggali ingatan tent

  • JOSEPH HUNTER (Fight for Trust)   Bab 144. Miss Secretary

    Melihat dua putra Blight saling mengacungkan senjata, bukanlah hal yang aneh untuk Dreyfus dan para gladiatornya. Karena mereka sudah sama-sama tahu bahwa ini adalah tujuan Joseph kembali ke mansion. Yaitu untuk memancing Julian keluar dari tempat persembunyian lalu menuntaskan misi.Hanya saja, untuk pihak lain yang saat itu juga ada di sana, pemandangan ini menjadi hal yang sangat menarik untuk disaksikan. Orang-orang The Assassin serempak menurunkan senjata—meski tetap tidak mengurangi kewaspadaan, demi untuk dapat melihat duel senjata ala koboi yang dilakukan Julian dan Joseph.“Ini akan menjadi tontonan yang menarik,” gumam Federov seraya menoleh pada pria di sampingnya.Di depan sana, Julian tampak sangat marah. Sebenarnya, dia sudah tidak begitu terkejut dengan hal ini. Namun, posisinya saat ini sungguh tidak menguntungkan. Posisinya lemah, hanya ada Morgan yang bersama dirinya. Julian seperti sedang menghadapi dua kubu lawan yang menginginkan kematiannya. Dan sekarang, dia sed

  • JOSEPH HUNTER (Fight for Trust)   Bab 143. Are We on the Same Side?

    Perhatian Joseph dan Julian terfokus pada Camila yang datang dengan berderai air mata.Wanita itu langsung meminta Morgan untuk mengantarnya ke mansion ketika dia tahu bahwa Julian sedang berada di tempat tersebut untuk menghentikan Joseph yang sedang berusaha merusak kenangan Georgina.“Hentikan apa pun yang kalian lakukan!” jerit Camila untuk kedua kali.“Nona,” panggil Morgan seraya menahan tangan Camila yang berjalan mendekat ke arah dua pria yang sedang berkelahi itu.“Lepaskan tanganku!” sentak Camila seraya menepis tangan Morgan. Wanita itu masih terus berjalan ke arah dua pria di hadapannya.Masih tak melepaskan cengkeraman satu sama lain, Julian memberi titah dengan suara keras, “Tetap di tempatmu, Camila!”Wanita itu tersentak. Tak pernah sekalipun dia mendengar Julian membentak dirinya seperti ini. Selama bersama pria itu, Julian selalu memperlakukannya dengan sangat lembut. Keterkejutan itu membuat gerak kaki Camila berhenti. Si wanita menatap nanar pada Julian, seolah tak

  • JOSEPH HUNTER (Fight for Trust)   Bab 142. Death Glare

    Auman Julian seolah menggetarkan seluruh bangunan, mengalahkan deru mesin ekskavator yang sedang mengeruk tanah untuk dijadikan kolam raksasa. Orang-orang yang ada di sana menoleh ke arah sumber suara. Tak terkecuali Joseph yang sedang mengawasi para pekerja. Saat melihat Julian berdiri di sana dalam keadaan masih benyawa, perlahan sudut bibir pria itu terangkat, membentuk senyum miring sarat kepuasan.“Hentikan apa pun yang sedang kalian lakukan!” perintah Julian dengan suara menggelegar, seraya melotot pada para pekerja.Deru mesin ekskavator pun berhenti saat si Operator mematikannya. Mereka tahu siapa pria yang baru saja berteriak memberi perintah itu. Memangnya siapa yang tidak mengenal wajah Julian Blight? Pengusaha sukses yang wajahnya wara-wiri di berbagai media cetak maupun elektronik. Terlebih lagi beberapa pekan terakhir, di mana Julian dikabarkan meninggal dunia dalam tragedi Pulau Horsche. Dan ketika mereka melihat sosok itu kini sedang berdiri menghadap mereka dengan tat

  • JOSEPH HUNTER (Fight for Trust)   Bab 141. Rise from Hell

    “Jangan membuat ekspresi seperti itu!” Joseph menarik satu sudut bibirnya ke atas. “Harusnya kausenang, Juan. Bukankah ini yang kau harapkan? Aku kembali ke sini sebagai Joseph Blight,” ujar Joseph saat melihat raut bertanya-tanya di wajah Juan.“Oh, ya. Tentu saja.” Juan mengangkat alis sambil mengalihkan perhatian dari Joseph. “Aku sangat senang akhirnya kau bersedia kembali ke sini,” lanjut pria tua itu.“Dan karena aku sudah kembali, maka aku mau semua yang ada di sini harus sesuai dengan apa yang kuinginkan,” ucap Joseph lagi.Jika boleh jujur, pria tua itu memiliki firasat yang tidak baik tentang kembalinya Joseph ke mansion tersebut. Bagaimana seseorang yang beberapa waktu lalu masih terlihat sangat membenci keluarga Blight, kini dengan enteng menyatakan bahwa dia akan menyematkan nama itu di belakang namanya. Juan memang sudah terlalu tua untuk berdebat, namun pria itu tidak sebodoh yang dikira sehingga akan percaya begitu saja dengan apa yang dikatakan Joseph. Kendati demikia

  • JOSEPH HUNTER (Fight for Trust)   Bab 140. Noisy Girl

    “Benar-benar tidak ada yang berubah dari mansion ini sejak belasan tahun yang lalu,” ujar Joseph seraya terus mengayun langkah mengikuti kaki Esme yang berjalan cepat di depannya.“Tuan Julian melarang kami melakukan apa pun yang dapat mengubah tata letak bangunan ini, Tuan. Jika ada kerusakan, Tuan Julian selalu memerintahkan para pekerja untuk memperbaikinya seperti sedia kala. Harus sama persis, dan Tuan Julian tidak akan menolerir kesalahan sedikit pun. Begitulah yang sering dibicarakan oleh para pelayan di mansion ini,” sahut Esme panjang lebar, tanpa diminta oleh Joseph.Joseph melirik pada gadis belia itu. Diam-diam, pria tersebut menyunggingkan senyum samar. Gadis ini sepertinya mewarisi sifat ceria dan cerewet dari ibunya. Wajah Esme dan Gracia memang tidak begitu mirip, namun pembawaan gadis itu Gracia sekali.Kembali mengedarkan pandangan ke sekeliling, Joseph tertarik untuk mendengar lebih banyak cerita tentang apa saja yang sudah terjadi di mansion ini. Salah satunya adal

  • JOSEPH HUNTER (Fight for Trust)   Bab 139. Taking Over the Throne

    “Kau yakin orang yang kau lihat adalah Julian Blight?” tanya Dreyfus, meski dia yakin Monica tidak akan jauh-jauh datang ke markas hanya untuk berbohong mengenai masalah ini.“Kau pikir aku buta, hah?!” Wanita itu justru terlihat semakin murka. “Aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri. Dan aku sangat yakin bahwa kedua mataku masih dapat berfungsi dengan normal, Dreyfus Eastwood!” desisnya.Mendengar suara Monica melengking dengan emosi yang meledak-ledak, sama sekali tak membuat Dreyfus goyah. Pria itu masih tetap terlihat sangat tenang, bahkan sempat menyunggingkan senyum samar di sudut bibirnya.“Aku tidak meragukan itu, Monica.” Dreyfus terkekeh renyah. Kemudian, pria itu menarik napas dalam dan berkata, “Kami akan segera menyelesaikannya.”“Bagus! Dan aku tidak ingin mendengar alasan lagi bahwa keberadaan Julian Blight sulit untuk kalian lacak!” desak Monica.“Aku mengerti,” balas Dreyfus.Terkadang, mengalah bukan berarti kalah. Begitu pun dengan yang dilakukan Dreyfus. Untuk

DMCA.com Protection Status