Home / Romansa / JODOH TAK TEPAT WAKTU / 68. URUSAN PRIBADI

Share

68. URUSAN PRIBADI

Author: Herofah
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Ini adalah hari pertama Rindu kembali bekerja sebagai sekretaris di perusahaan milik keluarga Hendrawan.

Rindu menerima pekerjaan ini semata-mata bukan karena dia memang ingin dekat dengan Fahri, namun karena dia sadar bahwa dia tak mungkin selamanya bekerja sebagai staff HRD di perusahaan penerbitan kecil yang gajinya bahkan tak cukup untuk membiayai kehidupan dirinya sendiri. Itulah sebabnya, Yanti dan Azam saling bahu membahu berjualan kue di lampu merah untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka semua.

Bekerja sebagai sekretaris di perusahaan besar seperti He-Mart jelas menjadi impian semua orang. Dari segala aspek terjamin. Gaji besar, tunjangan kesehatan, bonus tahunan, Tunjangan Hari Raya, dan masih banyak lagi yang akan Rindu dapatkan jika dia bekerja di perusahaan ini.

Bisa jadi, uang gajinya sebulan masih tersisa untuk ditabung.

Itulah kenapa, Rindu tak berpikir dua kali saat Fahri menawarkan pekerjaan ini untuknya. Dia langsung menerima deng
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • JODOH TAK TEPAT WAKTU   69. MENJEMPUT AZZURA

    Rapat baru saja selesai namun Fahri belum bisa meninggalkan kantor dikarenakan adanya pertemuan penting dengan beberapa rekan bisnis lain, padahal Heni baru saja menelepon untuk meminta tolong menjemput Azzura karena Heni dan Hendrawan ada urusan mendadak ke luar kota.Di tengah kesibukannya itu pikiran Fahri tak lepas dari Azzura hingga akhirnya Fahri pun meminta tolong pada Rindu sebagai satu-satunya orang yang dia percaya untuk menjemput sang anak ke sekolah."Hari ini semuanya serba kebetulan, Pak Kosim sakit dan tidak masuk. Pekerja rumah tangga di rumah yang mengurus Azzura pun sedang pulang kampung, sekali  lagi saya minta maaf karena sudah memberi kamu tugas di luar kantor," jelas Fahri merasa sungkan."Ahk, Bapak kayak sama siapa aja. Kirimkan saja alamat sekolah Azzura nanti saya jemput," ucap Rindu yang memahami betul bagaimana sibuknya Fahri di kantor saat ini."Oke baik, nanti kamu ajak saja Azzura ke sini. Di rumah tidak ada orang, j

  • JODOH TAK TEPAT WAKTU   70. LEUKIMIA

    Sejak hari di mana Rindu mengetahui tentang sosok Azzura lebih dalam, hari-hari memang berlalu begitu saja. Bagai daun kering yang berguguran di musim semi, hilang terbawa angin tanpa menyisakan bekas apapun.Itulah waktu yang dilalui Rindu bersama Fahri.Mereka memang selalu bersama karena harus bekerja di satu tempat yang sama, tapi hubungan di antara mereka tak juga menunjukkan adanya perubahan. Padahal Fahri terus berusaha mencari celah untuk bisa memasuki hati Rindu, namun sepertinya Rindu sudah terlanjur membentuk benteng kokoh di hatinya yang memang sulit ditembus oleh Fahri.Namun, meski pun begitu Fahri cukup bersyukur. Berkat Rindu, perlahan sikap aneh Azzura mulai hilang. Kedekatan antara Rindu dengan Azzura yang terjalin sejak hari itu semakin intens.Bahkan Azzura seringkali meminta diajak oleh sang Papah ke kantor hanya karena bocah itu ingin bertemu dengan Rindu.Hingga pada suatu hari, Rindu menemukan Fahri menangis di rua

  • JODOH TAK TEPAT WAKTU   71. DEAR DIARY

    Cerita berjudul SAUDADE hasil karya Rindu sudah rampung dan tamat.Rindu memberikan isi filenya kepada Fahri di ruangannya.Fahri pun langsung membaca isi naskah terakhir di mana dalam cerita itu, Rindu membuat akhir cerita happy ending dengan Adelia yang sembuh dari penyakitnya dan bisa berkumpul kembali dengan keluarga tercintanya.Sebab, dalam buku diary Adelia yang pernah dikirimnya ke Rindu, Adelia mengatakan bahwa dia tidak ingin akhir kisah hidupnya dalam dongeng sama tragisnya seperti di dunia real.Itulah sebabnya, khusu untuk akhir cerita, Rindu mengarangnya sendiri.Hingga setelahnya, Fahri selesai membaca, namun lelaki itu hanya diam tanpa berkomentar apapun. Padahal biasanya, Fahri akan langsung mengatakan bahwa naskah yang Rindu tulis bagus dan dia menyukainya."Ada apa Pak? Apa masih ada typo?" Tanya Rindu saat itu.Fahri menggeleng seraya tersenyum masam.Lelaki itu mengeluarkan buku diary milik

  • JODOH TAK TEPAT WAKTU   72. JAWABAN RINDU

    "Mamah... Tante Rindu... Mamah... Tante Rindu..." Azzura masih terus berteriak.Rindu masih terdiam di ujung koridor rumah sakit saat dilihatnya beberapa perawat memasuki ruangan rawat Azzura.Sebenarnya dia khawatir, namun Rindu hanya takut jika dirinya memaksakan diri untuk masuk, lantas hal itu akan memancing keributan yang lebih besar antara Fahri dan Om Hendrawan.Rindu tersenyum getir dengan tubuh yang kembali berbalik untuk melanjutkan langkahnya yang beberapa kali terhenti.Saat Rindu sudah keluar dari koridor itu, dia mendengar suara seseorang yang memanggil namanya.Rindu tahu pemilik suara itu hingga dia pun lekas menyeka air matanya untuk kemudian berbalik dengan senyuman tipis yang menghiasi wajahnya."Ada apa Pak? Apa Azzura sudah bangun?" Tanya Rindu berpura-pura tidak tahu. "Maaf saya tadi dari toilet," Rindu terpaksa berbohong karena tidak ingin Fahri mengkhawatirkan keadaannya."Ya, Azzura sudah bangun.

  • JODOH TAK TEPAT WAKTU   73. KESEDIHAN AZAM

    Setelah insiden yang terjadi di dalam ruang rawat Azzura tadi, kini Fahri dan Rindu sedang menikmati waktu senja di taman rumah sakit. Mereka duduk berdampingan di salah satu kursi panjang yang ada di tengah-tengah taman.Azzura baru saja tertidur dan ada Baby Sitter yang menjaganya sementara Heni dan Hendrawan sudah pulang sejak tadi."Saya tahu, semua ini memang terkesan dipaksakan. Saya dan Azzura memang egois, maafkan kami Rindu," ucap Fahri yang merasa tidak enak hati dengan apa yang sudah diputuskan Hendrawan di ruang rawat tadi.*"Aku dan Heni merestui hubungan kalian, demi cucuku..."*Itulah sepenggal kalimat yang diucapkan oleh Hendrawan sebelum lelaki paruh baya itu pergi dari rumah sakit bersama sang istri."Saya tidak merasa dipaksa Pak. Apa yang saya katakan tadi memang benar-benar keinginan saya sejak dulu. Hanya saja, saya memang terlalu banyak berpikir dan mempertimbangkan segala hal karena terlalu taku

  • JODOH TAK TEPAT WAKTU   74. FIRST KISS

    Demi mengurangi intensitas kesedihan yang dirasakan Azam, Fahri akhirnya mengajak Azam ke kamarnya agar Azam bisa tidur bersama mereka.Saat keduanya kembali ke kamar, Azzura sudah tertidur pulas. Rindu langsung menyambut kedatangan Azam dengan penuh sukacita meski yang terjadi setelahnya yaitu Azam yang langsung berhambur ke arah Rindu dan menangis.Tatapan Rindu beralih pada Fahri seolah menyiratkan pertanyaan ada apa dengan Azam. Fahri tersenyum dan mengajak Azam juga Rindu untuk bicara dari hati ke hati di balkon kamar Fahri yang memang cukup luas dan terdapat sofa empuk panjang yang biasa Fahri gunakan untuk sekedar leyeh-leyeh ketika dirinya sedang suntuk.Kini, mereka sudah berada di balkon.Azam duduk dipangku oleh Fahri.Bocah kecil itu diminta Fahri untuk menceritakan apa yang sebenarnya terjadi sampai Azam berpikir Oma dan Opa tidak menyukainya.Azam pun bercerita."Tadi, Nenek bilang, kepalanya pusing. Azam m

  • JODOH TAK TEPAT WAKTU   75. JODOH ITU UNIK

    Bergandengan tangan mesra, Fahri dan Rindu berjalan menuju kediamannya sepulang dari kantor.Malam ini mereka berencana untuk mengajak Azzura, Azam dan Yanti untuk makan malam bersama di luar untuk kemudian check in ke hotel bersama-sama.Pada saat langkah sepasang pengantin baru itu sampai di ambang pintu kediaman Fahri, keduanya langsung dikejutkan oleh suara bentakan keras seseorang dari arah taman belakang."Dasar anak tak tahu diri! Sudah menumpang malah merusak!"Rindu dan Fahri jelas terkejut sehingga mempercepat langkah mereka.Dilihatnya Azam sedang dimarahi oleh Hendrawan saat itu."Ada apa ini Pih?" Tanya Fahri yang lekas mengambil alih Azam ke sisinya. Memberi perlindungan."Anak ini sudah memecahkam guci kesayangan Papi!" Jawab Hendarawan dengan penuh amarah.Tubuh Azam merangsek takut di balik tubuh Fahri. Bocah itu mulai menangis. "Maaf Pah, Azam tidak sengaja," ucapnya membela diri."Maa

  • JODOH TAK TEPAT WAKTU   76. THE JAVU

    Hari ini, Fahri dan Rindu sudah packing hendak berangkat untuk persiapan mereka berangkat ke Singapura.Seluruh barang bawaan sudah dikemas rapi di dalam koper.Fahri sedang mengajak Azzura menemui Oma dan Opanya untuk berpamitan sementara Rindu menunggu kepulangan Fahri di hotel bersama Azam dan Yanti.Azam yang saat itu terus saja ngambek karena tak ingin ikut ke Singapura.Rindu dengan sabar berusaha memberi pengertian pada Azam."Memangnya kenapa sih Azam kok nggak mau banget ikut Mama dan Papah ke Singapura? Kan di sana nanti Azam bisa jalan-jalan sama Nenek. Kita naik pesawat kayak waktu itu," ucap Rindu yang sejak tadi sibuk merayu Azam yang terus cemberut.Azam tak menyahut. Bibirnya mengerucut dengan kedua tangan yang bersidekap di depan dada."Masalah sekolah, Mama sudah bilang ke Ibu Guru Azam dan mereka sudah memberi izin, jadi Azam nggak perlu takut dimarahi. Sekarang semua sudah serba canggih. Azam bisa tet

Latest chapter

  • JODOH TAK TEPAT WAKTU   84. EPILOG

    "Bang, ada yang nyariin tuh di luar," ucap seorang lelaki berseragam pegawai minimarket pada rekan kerjanya yang bernama Albani."Siapa?" Tanya Albani yang saat itu sedang istirahat makan siang."Nggak tau, cewek, cantik pake hijab,"Kening Albani berkerut samar. Lelaki itu lekas menyudahi acara makan siangnya untuk segera menemui sang tamu.Dan Albani menjadi terkejut saat dia mengetahui siapa wanita yang dimaksud rekan kerjanya tadi.Dia Adel.Istri dari lelaki bernama Fahri Hendrawan.*****Enam jam berlalu, Albani sudah selesai bekerja dan berniat untuk mendatangi lokasi yang dijanjikan Adel tadi siang.Sebuah cafe elit di pusat kota Jakarta."Ada apa Mba?" Tanya Albani to the point begitu Adel menyuruhnya duduk.Mereka duduk berhadapan di salah satu meja di dalam cafe bernuansa cozy itu."Saya mau tanya, apa benar Rindu istri kamu itu seorang penulis?" Tanya Adel saat itu

  • JODOH TAK TEPAT WAKTU   83. BERSAMA KITA BISA

    Hari-hari berlalu.Musim berganti dengan cepat.Waktu berputar bagai anak panah yang melesat dari busurnya.Waktu tiga tahun yang Fahri dan Rindu lalui bersama dalam kesederhanaan nyatanya lebih membahagiakan ketimbang mereka harus hidup dengan bergelimang harta dan kemewahan.Fahri mengawali karirnya dengan bekerja sebagai salah satu karyawan HRD di sebuah perusahaan di Jakarta.Sementara Rindu kembali fokus menekuni dunia literasi.Sejauh ini Rindu sudah berhasil merampungkan lima belas karya yang kesemuanya adalah novel bertema drama rumah tangga.Nama Rindu kini sudah banyak dikenal orang banyak dan pundi-pundi rupiah pun mengalir tiada henti dari semua naskahnya yang laris di pasaran.Bahkan ada beberapa naskah Rindu yang sudah dilirik oleh produser film untuk diangkat menjadi film layar lebar.Berkat kegigihan dan kesabaran mereka, lambat laun, perekonomian mereka yang sulit pun membaik dan kini R

  • JODOH TAK TEPAT WAKTU   82. MEMULAI SEMUA DARI TITIK NOL

    Semua dilakukan serba cepat.Prosesi pemakaman Azzura berlangsung khidmat.Azzura dikuburkan bersebelahan dengan makam sang Ibu, Adelia Kartika Wibowo.Saat itu, dari luar Fahri memang terlihat tegar bahkan tak ada satu tetes pun air matanya yang mengalir keluar.Dan hanya Rindu satu-satunya orang yang tahu bagaimana sejatinya perasaan sang suami saat ini.Sesungguhnya Fahri begitu rapuh.Bahkan sejak lelaki itu kembali ke Indonesia dengan membawa serta jenazah Azzura, Fahri tak sama sekali bicara. Lelaki itu diam membisu dalam duka yang menyelimuti hatinya.Kepergian Azzura benar-benar menjadi pukulan telak bagi Fahri yang membawa dirinya pada titik terendah kehidupan.Mungkin, jika tidak ada Rindu di sisinya, Fahri sendiri tidak tahu apakah dirinya masih bisa melanjutkan hidup atau tidak.Pemakaman selesai pagi itu.Awan mendung yang sudah menggelayuti langit Kota Jakarta sejak tadi malam seo

  • JODOH TAK TEPAT WAKTU   81. BERITA BURUK

    Fahri sampai di Singapura setelah melalui perjalanan yang cukup melelahkan.Lelaki itu harusnya beristirahat sejenak di apartemen, tapi dia tak melakukannya karena terlalu khawatir akan kondisi Azzura.Jadilah, sesampainya di Bandar Udara International Changi Singapura, Fahri langsung on the way menuju rumah sakit tempat Azzura menjalani kemo.Tak membutuhkan waktu lama untuk Fahri sampai di rumah sakit.Fahri kembali mengecek ponselnya sekali lagi saat telepon dan seluruh pesan yang dia kirimkan pada sang Papih dan Mamihnya tak kunjung ada jawaban.Mendadak, perasaan cemas menggelayuti hati Fahri.Fahri berjalan dengan langkah tergesa menuju lokasi di mana Azzura berada, namun dia tak mendapati sesiapapun di sana.Tak ada Azzura maupun kedua orang tuanya.Fahri bertanya pada suster rumah sakit dan lelaki itu terkejut bukan main saat sang suster mengatakan bahwa pasien bernama Azzura semalam mengalami kejang dan

  • JODOH TAK TEPAT WAKTU   80. PERTEMUAN YANG SINGKAT

    "Maafkan aku Rindu. Mungkin karena aku kemarin sempat mengganti nomor, makanya aku terlambat mengetahui informasi tentang kaburnya Surya dan Romy dari kepolisian Kalimantan," ucap Fahri saat kini dirinya dan Rindu sudah keluar dari ruangan rawat Bisma.Pasca pertemuannya dengan Januar tadi, Fahri sebenarnya ingin sekali memberi Januar pelajaran atas perlakuannya terhadap Rindu. Namun sayang dia tak mungkin melakukan hal itu di hadapan Bisma yang sedang sakit.Saat ini Fahri dan Rindu sedang berbincang di dalam ruangan rawat Yanti. Azam baru saja tertidur karena waktu yang memang sudah larut.Fahri terpaksa berbohong pada Azzura agar diizinkan untuk pergi ke Indonesia karena lelaki itu terlalu mengkhawatirkan kondisi Rindu.Sekarang, semua sudah aman.Fahri bisa lebih tenang. Itulah sebabnya dia harus lekas kembali ke Singapura."Sudah tidak apa-apa. Semuanya sudah terjadi. Besok sebelum berangkat ke Singapur, ada baiknya kamu tem

  • JODOH TAK TEPAT WAKTU   79. BERTEMU JANUAR

    Setelah insiden yang terjadi di Basemen rumah sakit dua hari yang lalu, kini Bisma sudah mendapat perawatan intensif pasca operasi akibat perut kirinya yang tertembus timah panas oleh Surya.Sementara Surya sendiri dinyatakan meninggal di lokasi kejadian saat Bisma berhasil melawan dengan balik menembak Surya. Tembakan Bisma tepat mengenai jantung Surya, itulah sebabnya Surya langsung menghembuskan nyawanya detik itu juga.Setidaknya, kini Rindu bisa bernapas lega setelah memastikan Romy dibekuk oleh polisi dan mendapat hukuman atas tindakannya yang telah berani kabur dari penjara. Romy dijatuhi hukuman pidana seumur hidup atas tindakannya tersebut.Rindu yang merasa berhutang budi pada Bisma kini harus membagi waktu yang dimilikinya untuk menjaga Yanti dan Bisma secara bergantian.Untungnya, ruangan rawat Bisma dengan Yanti tidak terlalu jauh, jadi Rindu bisa bulak-balik kapan pun dirinya mau.Pagi itu, sehabis mengantar Azam ke sekolah

  • JODOH TAK TEPAT WAKTU   78. INSIDEN DI BASEMEN

    "Hai, Rindu? Apa kabar?" Tanya seorang lelaki yang mengantri di belakang Rindu saat wanita itu hendak membayar di kasir minimarket.Rindu pun menoleh dan terkejut, meski setelahnya sebuah senyuman lebar mengembang di wajah cantiknya. "Bisma?" Pekik Rindu tak percaya. Sebab sepengetahuannya, Bisma sudah kembali ke Kalimantan."Kamu sejak kapan di Jakarta?" Tanya Rindu saat kini dirinya dan Bisma sudah keluar dari minimarket. Mereka hendak berjalan menuju ruang rawat Yanti."Sudah dari satu minggu yang lalu,""Oh begitu, kenapa tidak memberi kabar?" Tanya Rindu lagi."Maaf, aku sibuk dengan pekerjaan dan harus merawat Ibuku juga yang sedang sakit," Bisma jadi terkekeh, merasa tidak enak. Meski alasan utama seorang Bisma kembali ke Jakarta karena selain harus merawat Ibunya yang sedang sakit, namun Bisma juga ingin mengetahui lebih lanjut hubungan yang terjalin antara Rindu dan Fahri sejauh ini.Jika memang pada kenyataannya Rindu d

  • JODOH TAK TEPAT WAKTU   77. SEPASANG MATA YANG MENGINTAI

    Apakah sampai detik ini ada orang yang mampu menjawab tentang pertanyaan, mengapa waktu berlalu begitu cepat saat kita merasa bahagia dan sebaliknya, mengapa waktu seakan berlalu begitu lambat saat kita melaluinya dalam duka dan penderitaan?Seperti halnya yang kini dialami seorang Fahri.Orang tua mana yang tidak terluka saat mengetahui anaknya sakit?Terlebih, jika sang anak yang baru berusia enam tahun itu didiagnosis Leukimia atau Kanker Darah.Bagai disambar petir, anak yang begitu cantik dan pintar harus menanggung kesakitan di usianya yang masih kecil.Sesungguhnya Fahri begitu terpukul seolah dia merasakan sakit yang kini harus di derita sang anak selama menjalani proses pengobatan dan kemoterapi atas penyakitnya.Dokter mengatakan, pengambilan sumsum tulang belakang yang baru saja dijalani oleh Azzura saat ini memang rasanya sangat menyakitkan.Tapi, melihat semangat Azzura untuk sembuh, mengubur semua kesedihan

  • JODOH TAK TEPAT WAKTU   76. THE JAVU

    Hari ini, Fahri dan Rindu sudah packing hendak berangkat untuk persiapan mereka berangkat ke Singapura.Seluruh barang bawaan sudah dikemas rapi di dalam koper.Fahri sedang mengajak Azzura menemui Oma dan Opanya untuk berpamitan sementara Rindu menunggu kepulangan Fahri di hotel bersama Azam dan Yanti.Azam yang saat itu terus saja ngambek karena tak ingin ikut ke Singapura.Rindu dengan sabar berusaha memberi pengertian pada Azam."Memangnya kenapa sih Azam kok nggak mau banget ikut Mama dan Papah ke Singapura? Kan di sana nanti Azam bisa jalan-jalan sama Nenek. Kita naik pesawat kayak waktu itu," ucap Rindu yang sejak tadi sibuk merayu Azam yang terus cemberut.Azam tak menyahut. Bibirnya mengerucut dengan kedua tangan yang bersidekap di depan dada."Masalah sekolah, Mama sudah bilang ke Ibu Guru Azam dan mereka sudah memberi izin, jadi Azam nggak perlu takut dimarahi. Sekarang semua sudah serba canggih. Azam bisa tet

DMCA.com Protection Status