Share

33a

Siang itu Dimas kembali datang ke kantor Aditya saat jam makan siang. Dua lelaki kakak beradik ini memang dekat sejak kecil meskipun perangai keduanya bertolak belakang. 

Dimas yang lebih santai, suka bercanda dan lebih banyak empati. Sementara, Aditya cenderung serius, datar dan apa adanya. 

“Mas, aku rasa di kantorku nggak ada dinas sesering itu. Apalagi di akhir pekan.” Aditya memberanikan diri untuk bicara. 

Kedua kakak beradik ini sedang duduk di salah satu tempat makan di luar kantor. Karena tak ada pekerjaan mendesak, Aditya berani untuk keluar dari kantor saat jam istirahat. 

“Maksud kamu, dia membohongiku?” tanya Dimas. Di depan pria itu tersaji sepiring gado-gado dan segelas es teh manis. Sementara, di hadapan Aditya tersaji nasi rawon yang kuahnya masih mengepul. 

Aditya menghela nafas. 

“Aku nggak bilang gitu, Mas. Cuma aku lihat penampilan Sarah sekarang sudah sangat berubah. Apa kamu memberin

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Mirna Lusiani
duh Aditya jujur aja knp sih... gemes sm si Sarah, Thor jgn buat Dimas bego lah
goodnovel comment avatar
Rahma Wati
kiii ceraikan aja lah istri g tau terima kasih...istri g atu d untung....esmosii awak
goodnovel comment avatar
carsun18106
sekali2 pake lah kartu nya dimas, klo sarah macem2, dimas mundur aja dari tugasnya itu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status