Share

KKM Bab 12

Author: Isna Arini
last update Last Updated: 2023-08-24 16:59:45

Detik-detik menunggu jawaban dari Bu Anggun seperti menonton drama yang penuh dengan adegan menegangkan, di mana ditambahi efek slow motion yang membuat waktu terasa makin lama dan bikin gregetan.

Wanita yang duduk di seberang meja itu terdengar berdehem sebelum pada akhirnya membuka suara.

"Sebelumnya terima kasih karena Mas Tama berniat untuk lebih kenal dengan saya. Namun demikian, saya harus minta maaf karena sebenarnya saya sudah bertunangan. Calon suami saya merupakan tetangga saya. Kami akan segera menikah setelah saya selesai mengabdikan diri di sini, mungkin sekitar beberapa bulan lagi," ungkapannya panjang lebar.

Aku menarik nafas lega, sepertinya baru kali ini ada orang yang ditolak tapi begitu merasa lega dan bahagia.

"Oh sudah punya calon suami," gumam Santoso.

"Maaf ya, Mas Tama," ucap Bu Anggun saat aku tak meresponnya.

"Nggak apa-apa, Bu," jawabanku sambil tersenyum.

Tidak tahu saja jika ada kelegaan dalam hatiku. Tanpa banyak bicara lagi, aku berpamitan pada wani
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • JODOH-JODOH DARI TUHAN   KKM Bab 13

    "Selamat datang," sapa Aulia sembari berdiri. "Ini teman saya, Tama," ucap Santoso memperkenalkanku. "Saya sudah mengenalnya," sahut Aulia. "Kenal di konten saya, kan. Maksudnya saya kenalkan secara langsung," terang Santoso. "Tidak, saya sudah sering bertemu dengannya," ujar Aulia. "Dimana?" Santoso bertanya dengan penasaran. "Dia dosenku." Aku menyela obrolan mereka. Santoso menatapku tak percaya. "Bener, San," ucapku memastikan."Bisa aku bicara dengan dia saja," pinta Aulia pasa Santoso. Pria itu langsung menatap padaku, aku hanya membalasnya dengan menghentikan bahu. "Aku ke sini cuma jadi tukang ojek?" Santoso bertanya sambil menatapku dan Aulia berganti. "Siapa suruh mau," sahut sahutku sekenanya. Santoso membuang nafas kasar, lalu berlalu meninggalkan kami. Berpindah tempat ke meja lain. Aku lantas duduk setelah kepergian temanku itu. "Aku di sini sebagai wanita," ucap Aulia membuka suara. "Memangnya selama ini dia, pria?" Aku bertanya dalam hati"Kamu tentu suda

    Last Updated : 2023-08-25
  • JODOH-JODOH DARI TUHAN   KKM Bab 14

    "Wah, bener. Masih muda dan cantik. Dosen, Le?" Ada binar bahagia di wajahnya yang tidak lagi muda. Aku menganggukkan kepala. "Ibu setuju?""Yo mesti setuju lah. Istrimu seorang dosen, biar bisa membungkam mulut orang-orang yang suka membicarakan kamu di belakang Ibu. Dulu kamu ditolak Dara mereka bilang pantas saja karena kamu tak punya apa-apa gak kerja kantoran seperti suaminya si Dara, padahal siapa yang membuat Dara bisa kuliah. "Saat kamu sudah mulai sukses, masih ada aja yang ngomongin, percuma sukses kalau gak laku. Gak punya istri, siapa yang akan mewarisi harta bendanya. Mangkel, kesal, hati Ibu ini, Le. Cuma Ibu tahan saja, cukup berdoa," turut Ibu panjang lebar. Aku menarik nafas dalam-dalam, Ibu punya anak satu tapi sering kali membuatnya jadi bahan pembicaraan orang yang tidak suka dengan kami. "Kapan kita ke rumahnya, langsung dilamar saja. Jangan kelamaan." "Buk, sabar tho. Lamaran harus dibicarakan dua belah pihak, mana mungkin ujug-ujug kita datang ke rumahnya t

    Last Updated : 2023-08-25
  • JODOH-JODOH DARI TUHAN   KKM Bab 15

    POV DaraKabar pernikahannya akhirnya sampai juga di telingaku. Setelah bertahun-tahun hubungannya kandas denganku dan dia tak juga menikah, aku pikir dis tidak bisa move on dariku. Sempat terpikirkan olehku, untuk mengakhiri hubunganku dengan mas Daffa dan kembali pada Mas Tama. Mas Tama adalah pria yang baik, dia anak satu-satunya dari seorang janda yang bisa dibilang memiliki ekonomi yang cukup mapan. Mereka memiliki usaha, beberapa petak sawah dan juga kebun luas di belakang rumah mereka. Ibunya juga sangat baik.Sebagai anak tunggal, aku pikir jika bisa menikah dengannya maka tidak akan ada drama pertengkaran antara ipar, dan juga ibunya yang baik itu tidak akan membuat drama dengan menantunya. Hal itulah yang membuatku memilih dia saat begitu banyak pria yang menginginkanku kala itu. Saking baiknya Mas Tama, dia mau membiayai kuliahku meskipun kami belum menikah. Awal-awal kuliah aku sudah berjanji pada diriku sendiri jika kelak sudah wisuda, akan kuabdikan diriku pada pria it

    Last Updated : 2023-08-25
  • JODOH-JODOH DARI TUHAN   KKM Bab 16

    Suasana di depan ruangan Aulia tampak cukup lengang, hanya ada aku dan tiga orang mahasiswa yang sedang menunggu giliran. Kami sedang mengantri untuk bimbingan. Seperti yang dikatakan oleh Aldo waktu itu, mendoakanku agar Aulia yang menjadi dosen pembimbingku saat skripsi, maka omongan itu benar-benar menjadi kenyataan sekarang.Pada saat menerima pengumuman dosen pembimbing, nama Aulia yang terpampang menjadi dosen pembimbingku. Ah, bisa-bisanya ini terjadi. Harusnya aku jauh-jauh hari mengumumkan hubunganku dengan dia, jadi tidak mendapatkan namanya sebagai dosen. "Bagaimana malam pertamanya," Bisik bagus. Masih penasaran saja dia dengan malam pertamaku. Padahal malam itu tidak terjadi apa-apa karena Aulia dalam keadaan berhalangan. Hal yang tiba-tiba saja terjadi, menurut perkataan Aulia. "Mau tau aja, makanya sana cepetan menikah," sahutku sekenanya. "Bentar lagi tunggu wisuda," jawab bagus."Pak Adhitama, silakan masuk ditunggu sama istrinya," seloroh Silmi, mahasiswi yang ba

    Last Updated : 2023-08-26
  • JODOH-JODOH DARI TUHAN   KKM Bab 17

    "Bagiamana dengan wanita itu?" tanya Aulia. Kupikir dia akan membahas ciuman tadi di kampus ternyata yang dia malah membahas Dara, mantanku."Kenapa memangnya dengan dia?" Aku balik bertanya. "Kenapa kamu bilang, Mas. Dia bakalan merusak kebahagiaan kita. Aku tak mau ada dia di antara kita. Bahkan bayangan dia pun aku tak ingin melihatnya."Apa Aulia begitu takut dengan keberadaan mantanku, hingga sangat tak suka dengan Dara bahkan bayangannya. Apa wajar wanita pintar seperti dia berpikir seperti itu. Ah, perasaan dan kecerdasan adalah yang berbeda, mungkin. "Dia tidak akan berada diantara kita, Dek. Kau tahu, aku sudah tidak ada rasa padanya sama sekali. Hanya ada kamu di hatiku, rasaku hanya untukmu." Wanita itu membuang muka, terlihat pipinya yang merona. Jauh berbeda dengan tadi di kampus yang galaknya luar biasa. Sepertinya aku akan mengajukan pergantian dosen pembimbing. Ini nampak tidak nyaman, lagi pula khawatir ada anggapan aku di istimewakan. "Ibu minta sesuatu sebelum

    Last Updated : 2023-08-26
  • JODOH-JODOH DARI TUHAN   KKM Bab 18

    POV DaraKutekan rasa malu dengan mendatangi toko Mas Tama sampai dua kali. Bahkan aku harus menjual air mata pada ibunya. Kuabaikan semuanya demi kelangsungan hidupku, daripada aku tak memiliki uang sama sekali, bahkan untuk sekedar membeli sabun cuci muka aku tak memilikinya. Setelah kulayangkan tanganku di wajah Mas Daffa, pria itu tak lagi memberiku uang sama sekali. Lalu saat ku adukan pada Ibu, wanita itu malah semakin marah padaku dan tak mau juga memberikan uang padaku. Aku sudah sangat tua untuk meminta uang pada orang tua, begitu yang dia katakan. Ibu adalah wanita yang sangat perhitungan dengan uang, dia tak rela jika mengeluarkan banyak uang untuk kami, anak-anaknya. Bahkan seringkali Ibu mengungkit-ungkit apa yang sudah diberikan kepada kami, biaya sekolah, makan dan lain sebagainya. Wanita itu lebih senang jika uangnya digunakan untuk membeli sesuatu yang berharga seperti tanah, dan hewan ternak, atau untuk merenovasi rumah.Bahkan pernah suatu ketika ibu memintaku unt

    Last Updated : 2023-08-26
  • JODOH-JODOH DARI TUHAN   KKM Bab 19

    Hari ini adalah hari wisudaku, dua orang bidadariku akan menemaniku menghadirinya. Salah satunya baru saja kukenal, Aulia istriku, dan yang satu lagi bidadari yang sudah membersamaiku sejak aku masih dalam perutnya, Ibu. Wajah keduanya tampak bahagia dan berseri-seri hal itu juga membuatku ikut berbunga-bunga. Gedung megah di kota kami menjadi tempat diadakan acara wisudaku diantara mahasiswa angkatan, akulah yang paling tua namun di situlah yang membuatku istimewa, menurutku sendiri. Aku lulus dengan IPK yang memuaskan dan dengan prestasi yang membanggakan. Langsung menerapkan ilmu yang aku dapat di lapangan. Tidak salah tujuanku untuk kuliah, membangun relasi dan mencari ilmu untuk memajukan usahaku, bukan untuk gaya-gayaan apalagi membalas dendam pada wanita yang sudah mengkhianatiku. "Ibu bangga padamu," ucap Ibu saat kami foto bersama di foto booth. Tempat dimana kami mengabaikan momen istimewa ini. Ini moment ke dua aku merasa sangat tampan, saat aku duduk di kursi akad dan

    Last Updated : 2023-08-26
  • JODOH-JODOH DARI TUHAN   KKM Bab 20

    "Barang kadaluwarsa dikemanakan? Kok bisa segini banyak sih setiap bulannya. Harusnya kalau langsung dikembalikan jauh-jauh hari atau dibuat diskon kan gak bikin kita rugi. Ini kan makanan konsumsi yang langsung habis sekali makan, masih bisa dimakan jika tanggal kadaluwarsa masih lama. Taruhlah kurang sebulan dua bulan, masih akan ada yang mau membeli. "Buat brosur dan bagikan pada pelanggan yang datang ke toko, atau bikin produk bazar di dekat kasir. Biasanya kita lakukan itu, kan. Apa kamu lupa dengan semuanya?" Aku berbicara panjang lebar sambil membolak-balik setumpuk kertas yang diklip. Berisi nama-nama produk yang kadaluarsa, dengan nilai fantastis selama beberapa bulan ini dikumpulkan."Kamu tahu, kan, aku sibuk skripsi. Gak ngurusi semua ini, hanya percaya saja pada temanmu itu," jawab Aldo beralasan. Dari kami bertiga, dia memang yang harusnya paling bertanggungjawab dengan segalanya di toko itu. Aku menghela nafas panjang, lagi-lagi Aldo menyebut Dara sebagai kenalanku.

    Last Updated : 2023-08-28

Latest chapter

  • JODOH-JODOH DARI TUHAN   KKM Bab 30

    "Memangnya Dara gak kerja lagi di tempat biasanya, bukannya dia sedang hamil. Kalau dihitung-hitung belum ada sembilan bulan dari masa kehamilannya," tanyaku pada Santoso "Lah, kamu gak tahu kalau dia keguguran. Kayaknya kecapean, jalan kerja naik motor bolak balik setiap hari sendirian. Padahal suaminya punya mobil. Eh tapi suaminya kan kerja sendiri juga ya, gak bisa antar jemput dia. Lagipula, kudengar dia harus mengantikan kerugian tempatnya bekerja akibat kelalaiannya. Makanya orang tuanya jual sawah, selain untuk itu, dia pakai juga untuk biaya ke luar negeri. Kamu tahu gak, untuk bekerja di luar negeri apalagi di pabrik gitu, perlu dana besar. Kudengar minimal tigapuluh juta. Tapi emang nanti balik modal juga sih." Santoso ini memang cocok jadi reporter berita gosip. Segala hal dia tahu. Tapi dia tak tahu kalau tempat Dara bekerja itu ada andilku juga di sana. "Kalau dia nikah denganmu, mungkin nasibnya gak kayak gini. Setidaknya kalau memang ingin bekerja dia bisa ikutan me

  • JODOH-JODOH DARI TUHAN   KKM Bab 29

    POV Tama"Aldo, aku tidak setuju dengan mengikhlaskan sisanya pada mereka berdua. Bukan apa-apa, Dara masih bekerja di sini, jika sekarang kita tidak memberi efek jera pada mereka, bisa saja nanti diulangi lagi. Toh kita juga tidak memecat Dara. Terserah bagaimanapun mereka mau membayarnya, yang penting aku mau mereka membayar full." Aku mengungkapkan apa yang aku pikirkan pada Aldo. Meskipun keputusan ada padanya tapi aku harap dia mendengar perkataanku, setelah melihat mereka berdua keluar dari tempat itu tadi, aku rasa mereka sedang memainkan sandiwara lagi. Entah apa maksud dan tujuannya, tapi aku yakin sebenarnya Daffa dan Dara sudah kembali bersama. "Kamu tidak sedang meluapkan amarah dan kebencianmu pada mereka karena masalah pribadi kan , Tam?"Aku menghela nafas panjang. "Terserah kalau begitu, Do. Aku hanya mengungkapkan apa yang aku pikirkan. Sekali orang dikasih hati, maka dia akan meminta jantung. Ini bisnis, Do. Kita harus bertindak profesional, beda urusan kalau ini b

  • JODOH-JODOH DARI TUHAN   KKM Bab 28

    POV Dara Tidak ada angin, tak ada hujan, tiba-tiba saja Mas Daffa menghubungiku lagi. Padahal saat kuberitahu aku sedang hamil dia tak merespon sama sekali. Tak berminat untuk rujuk denganku setelah kata talak yang dia ucapkan di depan Mas Tama dan temannya. Hatiku hancur saat dia mentalakku, meskipun dia pernah mengancamku tapi sejak saat aku bekerja lagi, dia mulai manis padaku. Kami sering menghabiskan waktu bersama seperti pengantin baru lagi. Hingga akhirnya kecurangan yang aku lakukan diketahui oleh Mas Tama. Kupikir dengan jujur pada Mas Tama, aku akan mendapat maaf seperti yang telah lalu. Pria itu tidak menuntut mengembalikan uang yang dia keluarkan untuk kuliahku saat aku berkhianat padanya. Tapi tidak kali ini, dia marah besar pada Mas Daffa dan meminta suamiku untuk mengembalikan uangnya, kemudian berakhir dengan Mas Daffa menceraikan aku.Setelah kata cerai itu, aku berusaha untuk kembali padanya. Menjadi janda, bukan hal yang pernah ada dalam anganku. Sampai-sampai ak

  • JODOH-JODOH DARI TUHAN   KKM Bab 27

    Permintaan Dara makin aneh-aneh saja, aku hendak dilibatkan dalam urusan rumah tangganya. Tentu saja aku tidak mau, tak peduli kalau suaminya mengatakan mentalak Dara karena aku. Orang waras juga tahu kalau aku tidak lagi menginginkan Dara. Sekilas dipandang mata, Aulia dan Dara jauh berbeda. Siapa orang bodoh yang mau menukar istri sah dengan mantan yang pernah berkhianat. Aku tidak ingin terjebak dalam pusaran kemelut rumah tangga mereka. Tak ingin berbaik hati apalagi sok peduli dengan urusan orang lain lagi. Biarlah mereka sendiri yang menyelesaikan masalah mereka. Selain itu, Aulia juga tidak suka aku dekat dengan wanita itu. Bahkan sampai mengajakku mengungsi ke rumah orang tuanya. Aku yakin tak hanya karena dia kangen dengan ibunya tapi agar Dara tidak menemuiku untuk sementara waktu. Bisa saja kami pindah ke tempat lain atau tinggal di rumah orang tua Aulia, tapi kasian Ibu jika ditinggalkan sendirian. "Yang kamu harus lakukan hanya fokus padaku, jangan melihat wanita lai

  • JODOH-JODOH DARI TUHAN   KKM Bab 26

    POV AuliaSuasana dan tempat berbeda begitu terasa saat kami bangun tidur pagi ini. Sudah dua hari aku dan Mas Tama tinggal di rumah orang tuaku. Aku mengajak Mas Tama menginap di rumah orang tuaku, dengan alasan aku kangen pada mereka. Sejak menikah, kami hanya ke sini tanpa pernah menginap. Ibu mertuaku juga mengijinkannya, dan mengatakan agar aku dan Mas Tama tidak perlu khawatir padanya. Ibu masih kuat dan bisa melakukan apapun sendirian, bukan seorang manula yang tidak biasa apa-apa, begitu kata beliau saat kami akan meminta orang untuk menemaninya. Lagi pula banyak tetangga dekat, jadi tak perlu khawatir. Untuk beberapa saat ini, aku ingin menjauhkan Dara dari Mas Tama. Suamiku juga tidak pernah datang ke Berdikari Mart setelah kejadian Dara diceraikan suaminya. Urusan di sana, lebih banyak diserahkan pada Aldo. Aku dengar, perceraian Dara juga belum resmi. Baru secara agama yang diucapkan saat ada di Berdikari Mart. "Lia, itu ada Alvi yang mau ketemu kamu," ucap Ibu padaku y

  • JODOH-JODOH DARI TUHAN   KKM Bab 25

    POV Aulia "Jangan ngarang kamu, Dara! Kamu pikir aku ini siapa hingga harus membantumu untuk rujuk kembali dengan suamimu. Petugas mediasi?" Mas Tama berkata dengan nada emosi. Entah apa yang diinginkan wanita ini, dia mantannya Mas Tama. Sejak aku menikah dengan Mas Tama, wanita ini kerap kali aku lihat. Dia datang ke rumahku saat kami menikah dulu. Dengan wajah menunduk dan mata berair, menangis? Aneh sekali. Meskipun dia mantannya Mas Tama, tapi wanita inilah yang meninggalkan dan mencampakkan laki-laki yang sekarang sudah menjadi suamiku itu. Bahkan setelah segala pengorbanan yang dilakukan Mas Tama padanya. Aku tahu semua cerita itu dari media sosial milik teman Mas Tama. Lalu sekarang, dia meminta suamiku untuk membujuk suaminya yang sudah menceraikannya agar mau rujuk. Aneh sekali memang wanita ini. "Tapi Mas Daffa menganggap kamu masih berharap padaku, hingga sengaja memperpanjang masalah yang terjadi di Berdikari Mart. Oleh sebab itulah dia menceraikan aku, Mas." Dara be

  • JODOH-JODOH DARI TUHAN   KKM Bab 24

    "Bro, apa yang kamu lakukan. Kenapa jadi begini. Apa yang sebenarnya terjadi," bisik Bagus sambil menatap pada Dara yang mulai menangis tanpa suara. Aku bahkan tidak tahu apa yang sedang terjadi, pria gila itu tiba-tiba menjatuhkan talak pada istrinya di depan kami. Dia yang bersalah memberikan ide sesat pada istrinya tapi sekarang berbuat sesuatu yang menjadikan kami seperti seorang yang sudah melakukan dosa. Mendorong dia menceraikan istrinya. "Aku permisi dulu," pamit Dara pada kami. Tanpa menunggu persetujuan dari kami, wanita itu langsung pergi begitu saja. Entah kemana. "Kejar dia, Bro! Dia temanmu kan, suaminya bilang dia mantanmu. Dia habis dicampakkan suaminya, bagaimana jika wanita itu melakukan hal yang tidak-tidak," cerocos Aldo. Membuatku makin dilema. Tidak, aku tidak akan mengejarnya, lalu berakhir dengan wanita itu menangis dalam pelukanku. Mengenang masa lalu yang sudah lewat. "Kamu saja sana yang kejar dia, aku tidak mau," tolakku. "Kalau dia bunuh diri gimana

  • JODOH-JODOH DARI TUHAN   KKM Bab 23

    Aulia cemberut setelah Dara pulang, pasti aku salah bicara. Entah bagian yang mana. Daripada banyak berspekulasi, lebih baik bertanya saja sebelum meninggalkannya dan pergi ke toko."Dek, aku salah apa. Jangan kau jawab suruh mikir sendiri. Aku sudah banyak berpikir tapi tak pernah benar dengan hasil pemikiranku tentang apa yang dipikirkan wanita, karena aku bukan cenayang," tuturku panjang lebar "Kamu itu, Mas, bisa-bisanya bilang suruh Dara buang suaminya. Kamu tahu, arti tanggung jawab itu bisa saja dia mau kamu menikahinya. Dia mau jadi istri kedua. Dasar pria, kalau sudah sukses aja langsung gak cukup beristri satu," omel Aulia tanpa jeda.nOh, jadi bagian itu yang salah. Pantas saja tadi istriku itu langsung menginjak kakiku. "Aku hanya asal bicara. Kesal sekali hatiku mendengar pengakuannya. Dia tidak pernah berubah, selalu saja memanfaatkan kebaikan orang." Aku menghela nafas dalam-dalam. "Kamu yakin akan meminta mereka untuk bertanggung jawab, Mas?" tanya Aulia. Kurasa dia

  • JODOH-JODOH DARI TUHAN   KKM Bab 22

    "Tama, Le!" Terdengar seruan Ibu dari luar kamar. Aku menatap pada wanita berkeringat yang ada dalam pelukanku. Sepertinya kami terlalu lama ada di dalam kamar sehingga membuat Ibu penasaran. Untung sudah selesai."Iya, Bu!" Aku menjawab dari dalam kamar. "Ini laptopnya istrimu tiba-tiba mati, gak tahu kenapa. Padahal ibu gak apa-apain." "Biarin saja, Bu. Mungkin kehabisan baterai. Sebentar lagi aku kesitu."Tidak terdengar lagi pertanyaan dari Ibu, seperti wanita itu sudah puas dengan jawaban dariku. "Kamu kenapa sih, Mas? Pulang-pulang langsung menerkam.""Banyak kerjaan yang menguras tenaga dan pikiran di sana tadi. Aku butuh relaksasi.""Memangnya ada masalah apa, berat kah?""Biasalah, masalah yang biasa terjadi dalam dunia usaha.""Serius banget masalahnya sampai malam baru pulang?""Iya, berhubungan dengan nama baik. Ada orang yang masuk kerja ke sana bawa-bawa namaku, lalu setelah dia bekerja malah banyak kerugian."Wanita itu langsung menatapku dengan pandangan bertanya-t

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status