DOR …!Seorang lelaki berpakaian serba hitam yang baru turun dari salah satu minibus berkaca gelap langsung jatuh tersungkur dengan bahu terluka parah lalu tergolek tanpa daya di atas genangan darahnya sendiri yang perlahan mulai meluas seiring luka di bahunya yang terus mengucurkan cairan kental berwarna merah pekat.Lelaki malang berpakaian serba hitam itu adalah salah satu di antara ratusan orang pasukan pengawal khusus Keluarga Sanjaya yang datang bersama Leon.Mereka datang untuk menggagalkan pertunangan Edward dengan Grace Wijaya.Namun, mereka terlambat.Bukan hanya terlambat, mereka bahkan harus kehilangan seorang anggota karena ditembak oleh salah seorang tentara bayaran dari Negara Vicinus yang ditempatkan oleh Duta Besar Bernard Wijaya di depan gedung Hotel Grand Coniura.Duta Besar dari Negara Vicinus itu ternyata memang sudah mengatur dan mengantisipasi segala kemungkinan dengan sangat rapih.Dia bukan hanya mendatangkan banyak petarung dan tentara bayaran dari Negara Vic
Victoria berdiri dengan sikap mendominasi.Suaranya terdengar tegas dan galak saat dia berkata, “Edward, kamu adalah anak kandungku yang telah aku lahirkan dengan susah payah pada 24 tahun yang lalu. Namun, aku memang tidak pernah merawat dan membesarkanmu. Selain darah yang mengalir di tubuhmu, apa pun yang melekat pada dirimu berasal dari Keluarga Sanjaya.”Victoria diam sebentar seraya memandang wajah Edward dengan tatapan rumit. Terlihat sekali bahwa wanita Desplazado itu berusaha mengendalikan pergolakan dalam batinnya.“Hari ini, Keluarga Sanjaya ingin menangkapmu karena meyakini bahwa pertunanganmu ini adalah cara licik Keluarga Wijaya untuk membuka jalan bagi Negara Vicinus agar dapat lebih leluasa mengacau di Negara kita. Tentang masalah ini, Keluarga Desplazado sependapat dengan Keluarga Sanjaya. Sejujurnya, kami bahkan tidak akan pernah mau hadir di sini jika para pengawal keluarga tunanganmu itu tidak menyandera adikmu Adelia hingga sekarang!” lanjut Victoria, tegas dan lu
Acara pesta pertunangan Edward dan Grace dilanjutkan kembali.Setelah Leon dan Keluarga Desplazado serta seluruh pasukan pengawal Keluarga Sanjaya pergi, acara pesta pertunangan itu pun berubah menjadi rapat perdana Grup Menara Crudel. Walaupun setengah terpaksa, tokoh-tokoh bisnis dan para pemimpin keluarga besar Granda Peko tampaknya cukup tergiur dengan peluang dan keuntungan yang ditawarkan oleh Negara Vicinus.Mereka yang tergabung di bawah Grup Menara Crudel akan difasilitasi untuk dapat membuka cabang di Negara Vicinus tanpa harus melalui prosedur yang rumit. Cukup dengan menyiapkan sejumlah dana sebagai modal awal, selanjutnya Keluarga Wijaya yang akan mengatur segala sesuatunya hingga investasi itu membuahkan keuntungan berlipat ganda yang tidak akan pernah berkesudahan.Tentu saja, nama besar Keluarga Wijaya di Negara Vicinus dan jabatan Bernard Wijaya sebagai Duta Besar yang menjadi jaminan bagi tokoh-tokoh Granda Peko itu sehingga peluang bisnis yang sebenarnya kurang masu
Acara pesta pertunangan Edward dan Grace telah selesai. Aula utama Hotel Grand Coniura sudah terlihat sepi. Semua tokoh dan pemimpin keluarga besar yang hadir pada pesta pertunangan itu telah pergi meninggalkan tempat acara. Masing-masing mereka tampak didampingi dan dikawal oleh dua orang ahli beladiri dari Negara Vicinus. Saat ini, hanya Edward dan Grace yang masih tinggal di ruangan besar yang beberapa saat lalu telah menyatukan mereka dalam sebuah ikatan pertunangan yang amat kontroversial. “Semua orang sudah pergi, apakah kamu akan tetap di sini selamanya?” tanya Grace seraya menjatuhkan diri, duduk di sebelah lelaki galau yang telah menjadi tunangannya itu. Edward mengangkat kepalanya sejenak, memandang wajah Grace selama beberapa saat, lalu kembali menunduk tanpa berkata apa-apa. Grace pun bertanya lagi, “Apakah kamu menyesali pertunangan kita?” Edward menggeleng tanpa menjawab sepatah kata pun. “Kamu marah?” tanya Grace lagi. Edward akhirnya bersuara, “Tidak, hanya sedi
Edward tersenyum misterius.Dia memandang Winston dengan tatapan aneh penuh kebencian.“Maaf, Tuan Winston. Pertama, saya tidak dapat memanggil Anda dengan sebutan Kakek Winston. Walaupun saya memang telah bertunangan dengan Grace, tetapi ikatan pertunangan kami mungkin tidak akan bertahan lama. Bagaimanapun, putra Anda Tuan Duta Besar Bernard Wijaya yang terhormat hanya menganggap saya sebagai seonggok sampah yang tiada berharga sama sekali. Jadi, mungkin saya tidak akan dapat banyak membantu kalian untuk membalas dendam. Apalagi, saya sendiri juga memiliki dendam pribadi yang harus segera dituntaskan!” ujar Edward sinis dan dingin.Winston dan Grace langsung terhenyak mendengar ucapan Edward.Mereka tidak menduga sama sekali bahwa Edward akan berani melontarkan pernyataan seperti itu.“Edward, apa maksudmu? Kita bahkan belum genap satu hari bertunangan, tetapi kamu sudah mengatakan pertunangan kita ini tidak akan bertahan lama. Apakah kamu berniat mempermainkan Keluarga Wijaya kami?
Menikah? Edward langsung bergidik ngeri membayangkan dirinya terikat seumur hidup dengan Grace. Masih terbayang dengan jelas dalam benaknya, bagaimana gadis keluarga Wijaya itu membengkokkan sebuah garpu dengan tangan kosong ketika mereka pertama kali bertemu di suite room Hotel Grand Pactum beberapa hari yang lalu. Tidaaak! Tidak mungkin! Dia tidak boleh sampai terjebak dalam ikatan pernikahan yang hanya akan membuatnya semakin jauh terseret dalam kehidupan penuh penindasan tanpa kesempatan membela diri sedikit pun. Edward pun semakin yakin pada keputusannya untuk meninggalkan Keluarga Wijaya. Namun, semerbak harum tubuh wanita tiba-tiba menyadarkannya. Dia langsung mengembuskan napas putus asa saat melihat ada sosok lembut meringkuk di bawah selimut yang sama dengannya tanpa dihalangi oleh sehelai benang pun. Dia akhirnya sadar bahwa apa yang baru saja terjadi antara dirinya dengan tunangannya beberapa saat lalu, mungkin akan menjadi penyesalan terbesarnya seumur hidup. Edwa
Rencana Edward dan Grace tampaknya memang sempurna. Namun, rencana itu sudah langsung menemui hambatan justru pada langkah pertama. Di luar dugaan, Grace ternyata tidak berhasil mendapatkan daftar nama orang-orang Vicinus yang ditempatkan pada perusahaan dan keluarga besar yang tergabung dalam grup Menara Crudel. Sebaliknya, tunangan Edward itu justru diberi tugas khusus oleh kakak dan kakeknya. Grace mendapat perintah untuk memastikan bahwa Edward benar-benar menemui Soraya demi menekan janda mendiang Jenderal Charles Sanjaya itu agar bergabung dengan Grup Menara Crudel. Lebih dari itu, dia bahkan diminta untuk ikut mendampingi Edward saat bertemu dengan Soraya! “Pastikan segala sesuatunya berjalan sesuai rencana, jangan sampai dia mengacaukannya!” ucap Gerald, tidak jelas apakah sedang mengancam atau sedang mengingatkan adik perempuannya itu. “Segera beritahu aku jika dia berhubungan dengan orang lain atau melakukan sesuatu yang dapat membahayakan rencana kita! Aku merasa bahwa
Edward dan Grace terus mengumpulkan kekuatan. Dengan bantuan Mardani Clint, mereka berhasil membujuk beberapa cabang Keluarga Sanjaya untuk bergabung dengan Grup Menara Crudel. Kebenaran tentang identitas asli Edward yang ternyata bukan putra mendiang Jenderal Charles Sanjaya menjadi alasan paling kuat yang membuat banyak keluarga cabang memilih untuk membelot. Bagaimanapun, mereka tahu bahwa Kakek Sanjaya sudah terlalu tua dan tak ada jaminan sedikit pun bahwa Keluarga Sanjaya masih akan tetap ada dan berjaya setelah lelaki kaya raya itu meninggal dunia. Tak butuh waktu lama, informasi tentang pembelotan Keluarga Clint dan beberapa cabang Keluarga Sanjaya itu pun sampai ke telinga Kakek Sanjaya. Di luar dugaan, lelaki tua kaya raya itu hanya menyeringai jijik menanggapi laporan tentang rencana pembelotan itu. “Sungguh bodoh dan tak tahu malu! Apakah orang-orang itu sudah lupa bahwa mereka bisa tinggal dan hidup di Morenmor adalah karena aku mengizinknnya?” gumam pemimpin Keluarga S
Wisma Adulterium memang sudah habis terbakar dan Victoria pun telah meninggal dunia.Namun, target operasi senyap malam ini bukan hanya sebatas itu.Target operasi senyap yang digelar pada malam itu adalah membasmi keluarga Desplazado hingga ke akar-akarnya. Selama keluarga teratas Granda Peko yang dituduh bersekutu dengan Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus itu belum musnah sepenuhnya, maka operasi rahasia yang digagas oleh beberapa komandan senior pasukan milisi Morenmor itu tentu akan dianggap gagal.Victoria memang figur penting dalam Keluarga Desplazado, tetapi dia bukan satu-satunya tokoh berpengaruh di keluarga teratas Granda Peko itu. Masih ada Adelia dan Rudolf Subrata yang bahkan memiliki pengaruh yang jauh lebih besar.Begitu juga dengan Wisma Adulterium.Istana cinta sesaat itu memang dikenal sebagai kediaman utama Keluarga Desplazado. Akan tetapi, sebenarnya tak banyak tokoh keluarga yang berdiam di sana. Bahkan, Adelia Desplazado yang telah resmi dinobatkan sebagai pemim
Wisma Adulterium sudah habis terbakar.Leon dan Adelia yang datang beberapa saat setelah segalanya terlambat hanya mendapati sekelompok petugas pemadam kebakaran Granda Peko yang sedang mencari dan mengumpulkan jenazah para korban. Pasangan suami istri terkaya seantero Morenmor itu hanya dapat menatap sedih campur marah ketika akhirnya mengenali bahwa dua di antara sosok-sosok tak bernyawa ditemukan oleh pasukan pemadam kebakaran adalah jenazah Lucas dan Victoria.“Maaf, Tuan, Nyonya. Kami tidak dapat berbuat apa-apa karena sekelompok tentara dari pasukan aliansi Morenmor membawa perintah resmi untuk memblokir jalan dan menutup semua akses menuju tempat ini Mereka mengatakan ada penyusup dari Negara Vicinus yang bersembunyi di Wisma Adulterium,” ungkap komandan pasukan pemadam kebakaran dengan menampilkan raut wajah penuh rasa bersalah, mencoba menjelaskan alasan keterlambatan mereka.Leon menyahut singkat sedikit ketus, “Kami tahu!”Dia kemudian memanggil delapan dari 24 orang pengaw
Lucas tewas.Dua belas pria misterius berkostum serba hitam, sekarang tinggal delapan orang.Ratusan orang pelayan, pengawal, dan gadis-gadis cantik pemuas syahwat, berikut para pria hidung belang yang menjadi tamu-tamunya, kini terjebak pasrah tanpa daya upaya apa pun. Mereka hanya bisa berkumpul sambil meratap, memohon agar diperbolehkan keluar dan meninggalkan Wisma Adulterium yang saat ini masih terus terbakar hebat.Sedangkan Victoria Desplazado yang merupakan target utama operasi senyap yang dijalankan oleh orang-orang berkostum serba hitam itu, saat ini masih bersembunyi di dalam kamar tidurnya yang tahan api dan anti peluru.Sebenarnya, dia mendengar dan sudah akan membuka pintu ketika Lucas menggedor-gedor pintu kamar sambil memanggil-manggil.Victoria tidak jadi membuka pintu karena sesaat kemudian dia mendengar suara tembakan di balik pintu kamarnya. Bagaimanapun, dia masih trauma karena pernah hampir mati ketika kepalanya tidak sengaja terserempet peluru yang menembus daun
Wisma Adulterium memiliki empat kamar istimewa yang amat berbeda daripada kamar-kamar yang lain, dua kamar ada di bangunan sayap barat dan dua lagi terdapat di bangunan sayap timur. Setiap kamar berukuran sangat luas dan perabotan di dalamnya juga amat mewah.Keempat kamar istimewa itu sudah ada sejak awal berdirinya Wisma Adulterium.Pada zaman dahulu, keempat kamar tersebut adalah kamar-kamar yang sengaja disiapkan sebagai tempat khusus untuk menyenangkan pejabat Kerajaan atau anggota Keluarga Istana. Tentu saja, banyak rahasia tingkat tinggi yang tersimpan di dalam kamar-kamar mewah itu.Rahasia-rahasia tingkat tinggi itulah sebenarnya yang menjadi dasar kekuatan dan pilar kekuasaan Keluarga Desplazado hingga mampu berdiri kokoh di Granda Peko selama ratusan tahun!Saat ini, salah satu kamar istimewa itu ditempati oleh Victoria Desplazado.Sebagai ruang pribadi yang sejak awal memang disiapkan untuk orang-orang dengan latar belakang dan identitas istimewa, kamar tidur yang kini dit
Sisi timur Wisma Adulterium mulai terbakar hebat.Sementara, pria berkostum serba hitam yang telah berubah menjadi monster api masih terlihat berlarian tak tentu arah dengan api berkobar-kobar di seluruh tubuhnya. Setiap langkahnya meninggalkan jejak api menyala dan membuat kebakaran di kediaman utama Keluarga Desplazado semakin meluas.Lucas menembak lagi dan monster api pun berhenti berlarian, tumbang dengan seluruh tubuh masih berkobar.Akan tetapi, ternyata bukan hanya ada satu monster api di Wisma Adulterium!Seorang wanita penghuni wisma dan satu tamu lelakinya juga telah berubah menjadi monster api. Pasangan tanpa ikatan resmi itu tengah terlelap dalam kenikmatan ketika sebuah botol berisi minyak dengan sumbu menyala terbang menembus jendela kamar, lalu pecah dan membakar ujung seperei ranjang mereka. Keduanya baru terbangun saat pakaian dan rambut mereka dijilat api.Tak butuh waktu lama, beberapa ruangan di lantai dua Wisma Adulterium pun terbakar hebat dan menciptakan lebih
“Hati-hati …”“Tenanglah, jangan berisik …”Dua orang lelaki berpakaian serba hitam berjalan mengendap-endap mendekati gerbang sebuah bangunan besar berlantai dua di pusat kota Granda Peko, Wisma Adulterium.Tidak terlalu jauh di belakang kedua orang itu, masih ada sepuluh orang lainnya yang juga berpakaian serba hitam. Mereka bersembunyi di balik bayangan pepohonan atau mobil-mobil yang parkir di pinggir jalan.Melihat gelagat yang ditunjukkan oleh sikap dan gerakan mereka, sudah dapat dipastikan bahwa orang-orang berpakaian serba hitam itu memiliki tujuan jahat. Niat jahat mereka tak perlu diragukan lagi ketika dua orang pertama tiba-tiba memanjat gerbang dan melompat masuk. Apa pun alasannya, hanya orang jahat yang akan masuk dengan cara memanjat pintu gerbang!Tak lama berselang, terdengar suara berderit halus dan pintu gerbang pun terbuka dari dalam.Ternyata, kedua orang yang tadi melompat masuk itulah yang membukanya.Sepuluh orang berpakaian serba hitam yang lain pun langsung
Grace tak bisa berbuat apa-apa.Pesan rahasia yang dikirimkan Winston amat jelas. Setiap kalimat tersusun dengan sempurna dan terasa amat sesuai dengan situasi yang tengah berlangsung, menimbulkan kesan yang begitu nyata dan hampir tak mungkin untuk disangkal.Apalagi, dia pun telah terlanjur kelepasan memberi jawaban tak jujur kepada Adelia.Akhirnya, Grace hanya bisa terdiam pasrah – hingga bahkan tak sadar keningnya berdarah.Sementara di sisi lain, Adelia tampak terengah-engah menahan murka. Rentetan kata kasar dan caci maki yang meluncur deras dari celah bibirnya seolah tak pernah cukup untuk meluapkan amarah dan rasa kecewa di hatinya. Lebih dari itu, emosinya bahkan tidak berkurang sedikit pun walau hampir semua barang yang dapat dijangkaunya telah dia ambil dan lemparkan ke tubuh Grace!Beruntung, masih ada sedikit kewarasan yang tersisa dalam benak Adelia.Wanita jelita yang hampir sepenuhnya dikuasai emosi itu akhirnya berhenti mengamuk. Dengan suara yang melengking tinggi,
Saling todong antara Grace dan para petugas keamanan rumah sakit Medicamento Hospital masih terus berlangsung. Tak ada pihak yang mau mengalah, tetapi tak ada pula yang berani untuk memulai tembak-menembak.Kedua belah pihak sama-sama menunggu.Sementara itu, Edward telah dibawa ke ruang perawatan.“Beritahu Nyonya Adelia, Tuan Edward ternyata benar-benar keracunan!” ucap seorang dokter muda setelah memeriksa kondisi Edward.Selang beberapa saat, Adelia pun tiba di ruang perawatan Edward.“Bagaimana keadaannya?” tanya wanita berparas bidadari itu dengan nada suara yang terdengar sedikit panik.Dokter menggeleng lemah lalu menjawab lirih, “Maaf, Nyonya. Kami masih belum dapat mengidentifikasi racun di dalam tubuh Tuan Edward. Untuk sementara, kami hanya dapat memperlambat penyebaran racun itu supaya tidak membahayakan organ vital.”Seorang perawat laki-laki kemudian menambahkan, “Sebenarnya, kita dapat menggali informasi dari wanita yang membawa Tuan Edward ke sini. Akan tetapi, wanita
Hari itu, Edward memang tak mungkin dihubungi.Sejak tadi malam, putra Victoria Desplazado yang juga merupakan suami Grace Wijaya itu telah dikurung di salah satu gudang bawah tanah pabrik obat Sanus Pharmacy. Dia ditangkap dan dikurung oleh Winston Wijaya karena ketahuan menelepon ibunya, pada suatu sore dua hari yang lalu.Saat itu, Winston mendengar bahwa Edward siap bekerja sama untuk mengusir orang-orang dari Negara Vicinus yang bercokol di pabrik obat Sanus Pharmacy.Seolah terinspirasi oleh pembicaraan telepon yang tak sengaja didengarnya tersebut, Winston selaku tetua Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus langsung menyusun rencana untuk menjadikan Edward sebagai mata-mata.Demi memuluskan rencananya, dia memerintahkan Riana Blake agar meracuni Edward!Selain itu, dia juga memaksa Grace untuk membantu.“Sebentar lagi, Negara Vicinus mungkin akan terlibat dalam perang terbuka melawan Morenmor. Keluarga Wijaya adalah keluarga teratas di Negara Vicinus, tentu harus melakukan yang te