Share

22. IBU ANAKKU

“Abbie, kaukah ini?’ George menatap Abigail seolah tak percaya. Wanita di depannya tidak lagi memiliki mata cantik dan ceria seperti dulu, wajah ceria dengan senyuman manis-pun kini berubah menjadi muram dan layu.

Abigail tak mampu berkata-kata, air mata mengalir deras di sepanjang pipi tirusnya. Ia ingin membanting pintu dan berlari sejauh-jauhnya dari monster di depannya tetapi seluruh otot-otot tangan dan kakinya seakan sulit digerakkan.

“Setelah sekian lama akhirnya aku menemukanmu,” kata George penuh dengan kelembutan. Ia merasa seperti berhadapan dengan patung kaca yang sudah retak dan setiap saat dapat pecah menjadi serpihan-serpihan kristal bila ia tak hati-hati menjaganya.

“Aku ingin meminta maaf atas kesalahanku,” George menunduk penuh penyesalan.

Abigail mengerahkan seluruh kekuatannya saat mengucapkan kata, “Pppe…pergi!”

Kaki-kakinya perlahan memiliki kekuatan untuk mundur beberapa langkah. Tangannya terangkat meraih daun pintu, tetapi George sepertinya mengetahui
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status