Share

PART - 95

Penulis: irma_nur_kumala
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-24 13:21:58

Shine bahagia.

Pagi ini dia bangun dengan penuh semangat dan sedang menyiapkan sarapan berupa nasi goreng sosis dan teh hangat. Bibirnya tidak henti bersenandung saat dia sibuk menata meja makan, melirik ke arah kamar tamu kemudian tersenyum lebar.

"Beres," desahnya bahagia tepat saat pintu kamar tamu terbuka menampilkan sosok Putra yang sudah segar setelah mandi.

"Gimana keadaanmu?" tanya Shine seraya mendekat.

"Semalam kacau," ucapnya seraya mengacak belakang rambutnya."Tapi pagi ini aku jauh lebih baik."

"Kita sarapan bareng ya."

Putra berhenti sebentar memandangi Shine yang tersenyum lalu menghela napas dan mendekatinya dengan langkah lebar, menarik pinggang Shine agar merapat ke tubuhnya dan mendaratkan ciuman singkat di bibir.

"Maaf. Aku berhutang penjelasan padamu tentang kejadian semalam."

Shine mengelus wajah Putra disertai gelengan kepala. "Santai saja.Aku akan mendengarkan nanti tapi sekarang lebih baik kita makan dulu. Aku sudah buatin kamu nasi goreng."

Putra mel
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • JEBAKAN CINTA CEO PLAYBOY   PART - 96

    "Apa kamu menunggu tamu?" Tanya Putra dengan suara serak. "Seingatku tidak." Shine bangkit duduk, merapikan kaos dan rambutnya. "Aku lihat dulu siapa yang datang." "Aku ke toilet dulu," ucap Putra, Shine mengangguk dan tersenyum saat puncak kepalanya di kecup. Shine bergerak ke pintu sementara Putra ke kamar mandi dan saat membukanya, wajah Arsen dengan senyuman tipisnya yang terlihat. "Hai." "Hai," balas Shine. "Aku gak tahu kalau kamu mau datang." "Aku mengkhawatirkmu." Arsen memperhatikan penampilan Shine keseluruhan. "Kalian gak tidur bareng kan?" Shine tergelak, menggelengkan kepala dan meninju dada Arsen. "Itu bukan urusanmu!!" Lalu berbalik masuk diikuti Arsen. "Kami tadi sedang asyik menonton tv." "Itu akan menjadi urusanku kalau dia berani menyentuhmu!!" Shine memutar bola mata sementara Arsen duduk di sisi lain sofa, mengedarkan pandangan. "Mana dia?" "Kamar mandi." Arsen menyimpitkan mata. "Astaga, jangan berkelakuan seperti itu Arsen!" "Tapi tetap saja, kita haru

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-24
  • JEBAKAN CINTA CEO PLAYBOY   PART - 97

    Napoli, Italia"Kita nampak seperti gay di sini," kekeh Zaf.Aldrick mendengus, mengedarkan pandangan ke area jalanan Naples yang ramai. "Menggelikan!"Di sekeliling mereka, banyak pasangan yang saling bergandengan tangan dan bercanda mesra seraya menunjuk lampu-lampu juga hiasan yang menggantung indah di sepanjang jalan.Zaf menyesap rokoknya, membiarkan asapnya menghilang terbawa angin malam, mengimbangi langkah kaki sahabatnya menuju pusat kota yang ramai dipadati pengunjung dan wisatawan karena saat ini tengah berlangsung Festival Maggio Dei Monumenti Napoli atau Festival kebudayaan yang memang diadakan satu tahun sekali. Belakang coat mahal mereka berkibar pelan seiring langkah kaki menuju kerumunan di depan akibat hembusan angin pantai menciptakan siluet mempesona di dinding bangunan tinggi di samping mereka.Mengabaikan cafe juga restoran yang menawarkan kenikmatan Pizza yang terkenal di Napoli, mereka membaur seakan kedatangan mereka semata untuk berjalan-jalan bukannya dua l

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-25
  • JEBAKAN CINTA CEO PLAYBOY   PART - 98

    Mansion kediaman keluarga Alonzo "Apa yang membawa kalian sampai ke sini?" tanya Lucca dengan tatapan mengintimidasi, memandangi bergantian Aldrick dan Zafier namun manik matanya selalu lebih lama menatap Aldrick. "Ini sahabatku, Zafier Gaster. Aku menemaninya kemari untuk memastikan kalau di sini ada wanita bernama Abigail—" Aldrick terdiam sesaat mencoba menahan emosinya. "Sekaligus aku ingin berbicara denganmu masalah pribadi." Zafier masih merasakan nyeri di punggung akibat pukulan Lucca, berdiri di samping Aldrick dengan tatapan mengarah ke Abigail yang duduk di atas pangkuan Lucca di balik meja kayu panjang dengan ukiran rumit di sekitarnya di dalam salah satu ruangan luas yang ada di mansion. Saat terbangun, mereka berdua berada di dalam kamar yang pintunya tertutup dan dipaksa keluar berhadapan dengan Lucca keesokan siangnya. Sejak dia masuk, berdiri di depan mereka, Abigail memandanginya dalam diam dengan keryitan di dahi, mungkin mencoba mengingat, apa mereka pernah bert

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-25
  • JEBAKAN CINTA CEO PLAYBOY   PART - 99

    Abigail menatapnya tidak percaya tapi dia jelas paham maksud Zaf. Dipandanginya pisau lipat itu dan dipeluknya dengan penuh perasaan. "Dia merindukanmu. Pulanglah," ucap Zaf tapi Abigail hanya diam. "Dia tidak akan kemana-mana!!" Desis Lucca, menarik lengan Abigail agar kembali ke sisinya. "Lucca biarkan mereka bicara sebentar dan kita bicara berdua," Aldrick nampak putus asa. Abigail tersentak dan menoleh ke Lucca. "Dia benar. Aku tidak akan ke mana-mana tapi biarkan aku bicara dengan Zafier. Ini tentang adikku, Shine Aurora." "Kembaranmu itu?" Tanya Lucca, Abigail mengangguk dan memeluk sebelah lengan Lucca. "Aku mohon." Zaf memperhatikan ekspresi Lucca yang berbeda saat berhadapan dengan Abigail. Seperti laki-laki petarung yang tidak bisa melawan matahari, kalah bertekuk lutut dan hanya bisa mengabdikan hidupnya. Entah apa yang dilakukan oleh Abigail sampai seseorang yang di luar sana memiliki julukan menakutkan, memiliki banyak musuh juga sekutu, memiliki Napoli dan daerah

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-25
  • JEBAKAN CINTA CEO PLAYBOY   PART - 100

    Pasti sesuatu telah terjadi.Seharian ini Shine gelisah. Seharusnya hari ini berjalan sesuai dengan rencana mereka kemarin, Putra datang menjemput tapi ditunggu sampai malam pun laki-laki itu tidak muncul bahkan sama sekali tidak ada kabarnya. Shine sudah berkali-kali mencoba untuk menghubungi Putra tapi selalu terhubung dengan mailbox. Shine khawatir terjadi sesuatu sama kekasihnya."Arsen." Shine melintasi halaman rumahnya, menghampiri Arsen yang baru keluar dari mobilnya. "Aku sama sekali tidak bisa menghubunginya," ucapnya khawatir saat mereka berdiri berhadapan. "Aku takut terjadi sesuatu padanya.""Aku sudah mengutus seseorang untuk mencari alamatnya dan mendapatkannya. Lebih baik kita cek ke sana."Shine mengangguk, masuk ke dalam mobil yang pintunya dibuka Arsen dan segera melajukannya menuju ke alamat Putra. Untung saja traffic jalanan Jakarta saat malam tidak terlalu padat. Shine sudah berpikiran yang tidak-tidak. Duduk dengan tangan saling meremas dan menggigiti ujung kuku

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-26
  • JEBAKAN CINTA CEO PLAYBOY   PART - 101

    "Kerja bagus." Putra tersenyum miring, menarik satu koper coklat yang disodorkan padanya. "Ini namanya keberuntungan karena wanita itu begitu mudah dibodohi. Awalnya aku pikir akan lama mendapatkan sesuatu yang berguna buat kalian tapi dia malah memberikannya dengan sangat mudah." "Kalau begitu kamu harus kembali ke tempat di mana kamu berasal untuk menghindari resiko apapun yang akan merugikan nantinya." Putra menyeringai, membuka kuncian kopernya dan tersenyum puas saat melihat uang dalam satuan dollar memenuhi koper itu dan menutupnya dengan bersemangat. "Tanpa anda beritahupun, aku akan melakukannya." Putra berdiri. "Kalau begitu aku pergi. Semoga anda bersenang-senang dengan apa yang aku berikan itu." Laki-laki yang duduk di sisi lain meja dengan gaya santai itu tersenyum sombong. "Itu urusanku. Anggap kita tidak pernah berurusan. Pergilah." Putra mengangguk, "Senang bekerja sama dengan anda." Lalu berbalik pergi keluar dari ruangan tertutup yang terjaga privasinya dengan

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-26
  • JEBAKAN CINTA CEO PLAYBOY   PART - 102

    Shine berdiri diam menatap nanar pintu di depannya yang tidak juga terbuka meski dia sudah memencet belnya puluhan kali. Sudah satu jam dia berada di sana berharap bisa bertemu dengan Zaf untuk minta maaf atas ketololannya tapi tidak ada hasilnya. Shine berkali-kali mendatangi apartemen Zafier dan melakukan hal yang sama tapi pintu tetap tidak terbuka yang artinya Zafier belum pulang dari berliburnya. Rasa sesak mengganggunya sejak beberapa hari lalu. Dia patah hati, mengutuk Putra juga kebodohannya yang sangat fatal karena dibutakan oleh cinta dan mengacaukan semuanya hingga membuatnya perlahan-lahan merasakan penyesalan di dalam hatinya. "Zafier—" desah Shine, menyandarkan kepala di pintu dan menunduk ke bawah seraya bergumam, "Aku harap kau akan baik-baik saja." Ponsel di saku celananya berbunyi, Shine berdiri tegak. Saat dilihatnya siapa yang menelepon, Shine menghela napas dan mengangkatnya. "Aku akan segera menyusul." Setelah mendengar jawaban Arsen, Shine menutup ponselnya

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-26
  • JEBAKAN CINTA CEO PLAYBOY   PART - 103

    "Aku agak lapar. Apa sebaiknya kita makan dulu?" Arsen menghempaskan tubuhnya di samping Shine yang termangu dengan kertasnya membuat Shine reflek berdiri dan berhadapan dengan Arsen yang nampak kaget melihat sikapnya. "Kenapa Shine?" Tanya Arsen. "Siapa yang membawaku ke rumah sakit saat pingsan tempo hari?" Arsen diam, tidak mengerti. "Aku—" "Katakan sejujurnya!! Bukan kamu kan yang pertama kali membawaku ke sana?" Sela Shine dengan emosi tinggi seraya mencengkram kertasnya. Arsen berdiri. "Memangnya kenapa Shine? Apa itu penting? Aku yang ada di sana menungguimu." "Ini penting Arsen." Shine menatap penuh arti. "Apa Zafier yang menolongku?" Arsen diam, tidak menjawab tapi Shine tahu kalau dia benar. Kertas di tangannya memperlihatkan dengan jelas tanda tangan Zafier. Shine terduduk di kursinya, menopang kepalanya dengan tangan yang sikunya dia sandarkan di paha. "Shine—" Shine menepis tangan Arsen yang tadi mau menyentuhnya dan menoleh dengan mata berkaca-kaca. "Sudah pulu

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-27

Bab terbaru

  • JEBAKAN CINTA CEO PLAYBOY   PART - 215

    Setelah hari itu, hidup Lize sepenuhnya berubah. Dia sama sekali tidak pernah membayangkan suatu saat nanti, dia akan merindukan sinar matahari yang menyengat seperti panasnya Florida. Yang bisa dia lakukan saat ini ketika melihat sinar matahari hanyalah tersenyum tanpa ekspresi, berdiri di balik kaca transparan kamarnya yang tidak bisa ditembus matahari dan mencoba menerima keadaannya dengan lapang dada. Hari itu, saat mereka pergi liburan ke Florida yang seharusnya dua minggu menjadi dua hari, Lize divonis menderita penyakit langka Polymorphous light eruption (PMLE) yang menyebabkan kulit seperti terbakar jika terkena sinar matahari. Intinya, hidupnya terancam bahaya jika dia berada di bawah sinar matahari terlalu lama. Bahkan sekarang, sedikit saja bersentuhan langsung dengan sinar matahari, kulitnya akan mulai melepuh seperti terbakar. Sungguh ironis hidupnya saat ini. Terkurung dalam dinding kaca saat siang dan melakukan semua kegiatan di luar rumah saat malam. Selama setahun d

  • JEBAKAN CINTA CEO PLAYBOY   PART - 214

    Florida, Amerika SerikatLize mengangkat pandangannya ke atas, satu tangannya memegangi topi pantai yang menghalau pandangannya dari teriknya matahari yang menyengat meski angin pantai di sekitarnya mengibarkan rambut hitam panjangnya.“Lize—”Lize berbalik saat mendengar panggilan itu, menemukan Papinya yang sudah siap membaur bersama laut yang membentang luas tidak jauh di depannya.“Ya Pap?”“Apa yang kau pandangin sayang?”Lize menunjuk ke ujung cakrawala, ke arah matahari yang bersinar teriķ.“Terlalu panas.”Papinya tersenyum, “Sebaiknya kau bersenang-senang sementara kita berada di sini.”Lize menggelengkan kepala, “Meskipun ingin tapi aku tidak tertarik. Mana Mami?”“Berjemur.”Lize menoleh ke belakang, melihat Maminya yang sedang hamil adik kembarnya memasuki usia kandungan tujuh bulan menikmati teriknya matahari yang langsung menyengat kulitnya. Di sampingnya, Omanya melakukan hal yang sama sembari bermain pasir dengan Lucia.“Pap—”Entah kenapa, Lize merasa tubuhnya tidak e

  • JEBAKAN CINTA CEO PLAYBOY   PART - 213

    Semenjak memiliki keluarga, Shine mendedikasikan seluruh perhatiannya untuk merawat kedua putrinya meski sesekali dia menerima tawaran iklan juga model. Meskipun Zafier dengan gaya angkuhnya berulang kali mengatakan kalau uangnya tidak akan habis sekalipun dia membelanjakannya terus menerus tapi Shine ingin tetap bisa melakukan sesuatu yang disukainya. Meski berat namun Zaf menyetujuinya dengan syarat dan ketentuan yang telah disepakati. Suaminya itu bahkan membelikannya pesawat pribadi yang bisa dia gunakan sesuka hati. Meski terlihat agak berlebihan namun Shine mengalah dan menerimanya dari pada Zaf melarangnya menjadi model lagi. Lelah selama perjalanan panjang dari Indonesia akan menghilang saat dia sampai di rumah seperti saat ini. Alih-alih menggunakan mobil untuk menjemputnya, Zaf malah mengirim helikopter yang saat ini mendarat sempurna di belakang mansion keluarga Gaster tidak jauh dari tamannya yang asri. Melintasi kebun mawar merah, Shine berjalan mengarah ke gazebo yang

  • JEBAKAN CINTA CEO PLAYBOY   PART - 212

    “Kenapa kalian tidak bisa akur?”“Kenapa kami harus akur?” Zaf bertanya balik.Shine mendengkus, melipat lengan di dada sembari rebahan di tempat tidur saat Zaf bergabung dengannya.“Kalian sudah sama-sama tua dan seharusnya bisa berdamai.”“Kau terlalu berlebihan mengkhawatirkannya.”Shine menghela napas, memiringkan tubuhnya ke arah Zaf dan menatapnya serius. “Dia seharusnya sudah memiliki kehidupan yang lebih baik. Memiliki istri dan anak lalu hidup bahagia bukannya malah menjadi orang tua tunggal karena kesalahan satu malam seperti ini. Aku benar-benar sedih Zaf.” “Seperti yang kau katakan, dia sudah tua dan pastinya tahu bagaimana harus bersikap. Aku yakin dia sedang menata hidupnya lagi jadi kau harus mempercayainya.”“Semoga saja.”Shine membiarkan saja Zaf menariknya dalam pelukan dan membisikkan sesuatu.“Aku juga berharap dia bisa bahagia.” Shine tersenyum. “Agar berhenti mengangguku seperti ini.”Shine melotot membuat Zaf sontak tertawa. Sikap menyebalkan suaminya memang s

  • JEBAKAN CINTA CEO PLAYBOY   PART - 211

    “Kau sengaja melakukannya ya,” desis Zaf saat menemukan Arsen sedang menjaga Lize yang asyik dengan es krimnya sementara Lucia tidur di kereta dorongnya di salah satu restoran yang ada di Seattle. Duduk di samping Lize yang langsung tersenyum menyambutnya dan mendaratkan kecupan di pipi. “Tetap tidak berubah,” jawab Arsen entang, mengelus rambut Lize yang tertiup angin. “Tidak bisa membiarkan kami sedikit saja menghabiskan waktu bersama.” “Tidak akan!” ujar Zaf datar, mengalihkan tatapan ke Lize dengan ekspresi berbeda, tersenyum lembut. “Lize, mau Papi suapin makan es krimnya?” Lize sontak menggelengkan kepala membuat Arsen menahan senyumannya di sudut bibir. “Sama uncle Arsen aja.” “Good girl,” ujar Arsen, menyuapi sesendok besar es krim strawberry ke Lize di bawah tatapan kesal Zaf yang melipat lengannya di dada, kalah telak. “Shine bilang kau sedang meeting dan tidak bisa diganggu.” “Karena itu kau sengaja melakukan hal ini kan?” “Tidak. Aku hanya ingin kau tahu kalau ak

  • JEBAKAN CINTA CEO PLAYBOY   PART - 210

    “Berapa lama kau akan meeting?”Zaf berjalan ke ruang rapat bersama Nick, sekretarisnya dan beberapa orang penting di perusahaannya yang mengikuti di belakang sembari mengangkat panggilan telepon dari Shine.“Mungkin tiga jam. Ada banyak hal yang harus dibicarakan.”“Oke baiklah. Kami sedang berbelanja saat ini jadi mungkin setelah selesai kau bisa menemui kami untuk makan siang bersama. Lize bilang dia ingin es krim pisang.”Zaf menghentikan langkah kakinya dan semua bawahannya ikut berhenti.“Bagaimana kalau aku tunda rapatnya dan menemani kalian?”Nick ingin menyahut namun terhenti saat Zaf melotot membuatnya langsung mengatupkan bibir.“Tidak perlu!” tolak Shine. “Kau tidak boleh mempermainkan bawahanmu seenaknya.”“Mereka tidak akan protes.” Zaf menoleh ke belakang, menatap satu persatu bawahannya yang hanya diam saja. “Begitulah enaknya jadi bos.”“Dasar bos setan memang!” umpat Shine. “Kau selesaikan saja pekerjaanmu lalu susul kami. Jangan membuatku marah!”Zaf mendesah, kemba

  • JEBAKAN CINTA CEO PLAYBOY   PART - 209

    Zaf bangkit membuat Alva langsung kaget, berjalan menghampiri putrinya yang menunggu anak lelaki itu membukakan permen bentuk bunga matahari itu dengan sabar. Zaf menyimpitkan mata, mencoba mengabaikan tatapan Shine yang sesaat tadi beradu dengannya dan menaikkan alis penuh curiga. Zaf mengabaikannya karena yang terpenting saat ini menyelamatkan putrinya dari penggoda yang hanya bermodalkan permen itu. Zaf berdiri di belakang Lize dengan tatapan tajam membuat anak lelaki itu reflek menatapnya dan tertegun. Zaf menarik senyum ke sudut bibirnya menakuti membuatnya langsung mengerjapkan mata. Saat Lize berbalik, Zaf sontak tersenyum. “Papi—“ Ucap Lize dengan senyuman lebar. “Hai sayang, kau sedang apa?” “Mau makan permen,” ujarnya seraya menunjuk permen bunga di tangan anak lelaki itu. “Ah begitu.” Zaf mendekat, melipat satu kakinya agar sejajar dengan Lize sembari tangannya mengambil permen lain di meja dan membukanya. “Rasa strawberry lebih enak. Ini Papi bukakan.” Mengabaikan an

  • JEBAKAN CINTA CEO PLAYBOY   PART - 208

    Seattle, Amerika Gaster Coorporation semakin berkembang pesat. Setelah berhasil memperjuangkan cintanya, memperistri Shine dan mendapatkan malaikat secantik Lize juga Lucia yang kedatangannya benar-benar tidak terduga, Zaf memboyong anggota keluarganya menetap permanen di Seattle dan menjalankan bisnisnya yang tersebar di berbagai belahan dunia dari sana. Sebagai kepala keluarga, pebisnis dan suami yang saat ini tengah bahagia menjalankan perannya, Zaf benar-benar merasa sedang berada di momen terbaik hidupnya. Pada akhirnya dia menemukan tempat untuk pulang bukan lagi persinggahan, diberi kesempatan menjadi hot Daddy untuk kedua putrinya. Suatu keberkahan yang diberikan Tuhan padanya. “Bukankah mereka terlalu cepat besar,” gumam Zaf di samping sepupunya, Alva Alexander memperhatikan gadis mereka masing-masing yang sedang asyik bermain bersama teman-teman sepantaran mereka dalam acara ulang tahun Angela, putri Alva yang berumur tujuh tahun di taman kediaman keluarga Alexander di Ne

  • JEBAKAN CINTA CEO PLAYBOY   PART -207

    Teriakan itu membuat Zaf reflek menoleh ke atas tebing dan ternganga saat melihat Shine sudah berdiri di atas sana sembari berkacak pinggang. Bagaimana bisa dia sudah ada di atas sana? “Ngapain kau di situ?” “Hmm, entahlah. Enaknya ngapain ya.” Zaf mengeryit, “Kalau begitu ayo turun.” Meski tebingnya tidak terlalu tinggi dan kalaupun Shine jatuh ke bawah dia akan masuk ke dalam air tetap saja Zaf tidak mau istrinya itu kenapa-napa. “Look at me Zaf.” Zaf yang tadinya sudah berniat menyusul Shine langsung terhenti. Dilihatnya Shine tersenyum menatapnya membuatnya terpaku. Istrinyalah yang tercantik di dunia selain Maminya dan Lize, tentu saja. “Terima kasih banyak untuk semua yang kau lakukan.” Disela suara air, Zaf tidak mengerti kenapa Shine tiba-tiba bersikap sok terharu. “Seharusnya sejak awal kau mengatakannya agar aku senang.” “Dasar menyebalkan!!” dengus Shine. “Sekarang waktunya pertunjukan.” Zaf mengeryit tidak mengerti. Tercengang saat Shine dengan tatapan nakal mul

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status