Home / Romansa / JANGAN NGAKU CANTIK / Melanglang Buana

Share

Melanglang Buana

Author: Ayu Jarian Se
last update Last Updated: 2022-04-16 04:00:02

Matanya menatap langit-langit sebelah tangannya ia simpan di kepalanya menutupi bagian dahinya pikirannya melanglang buana memikirkan sampai kapan ia harus menjalani hubungan seperti ini dengan pria yang membuat setiap wanita luluh, kasmaran bila mendengar suaranya yang mengandung getar-getar asmara sehingga membuat semua wanita jatuh cinta kepadanya. Kadang ada kalanya ingin mengakhiri semua tapi dia selalu tidak mampu dan merasa berat hati tidak ingin melepasnya dan kehilangannya.

Dia sontak kaget ketika kedua putrinya menghampirinya segera ia membuyarkan lamunannya.

"What u doing (lagi apa) mih?" tanya putrinya yang besar, mereka berdua menindih tubuhnya.

"Eh beratnya anak-anak mimi." dia langsung memeluk kedua putrinya.

"Kan mamamnya banyak biar sehat." sahut putri kecilnya, dia mencubit pelan pipi keduanya.

Mereka langsung merubah posisinya kembali duduk tangannya merangkul pundak kedua putrinya mereka duduk di sebelah kanan dan kirinya.

"Oh iya, mimi mau nanya mumpung mimi inget nih ngomong-ngomong kapan kalian mulai masuk sekolah lagi?" ia membelai-belai rambut kedua putrinya.

"Kata bu gurunya tanggal dua lima mih."

"Berarti empat hari lagi dong tanggal dua lima hari senin ya sudah ntar sebelum hari senin beresin keperluan sekolah TK nya sama bi Minah ya sayang, yuk bobo sudah malam."

"Oke mih!" seru mereka berdua serempak.

Kemudian mereka bertiga beranjak dari sofa dan berjalan menuju kamar tidur anaknya dia menina bobokan kedua putrinya dengan membacakan buku dongeng diselingi nyanyian. Setelah mereka tertidur pulas dia menyelimuti dan mencium kening keduanya.

"Good nite and sweet dream my angels love you both muah! ( selamat malam dan mimpi indah malaikat-malaikatku sayang kalian berdua muah)!" gumamnya.

Sebelum keluar kamar dia mematikan lampunya dia melangkahkan kakinya ke dapur mengecek bi Minah urus belanjaan. Dia membuka lemari es, lemari makan dan laci-laci yang di dapur.

"Sudah rapih semua kan bi?"

"Sudah dong bu bos." dia sedang mencuci piring.

"Ya sudah nanti mati-matiin lampunya terus periksa pintunya ya bi, oh iya terus nanti hari minggu siapin keperluan sekolah anak-anak ya bi." dia membalikkan badannya dan berjalan ke arah kamarnya, bi Minah hanya mengangguk.

Di atas singgasana peraduannya mengutak-ngatik ponselnya headset di kedua kupingnya sambil mendengarkan musik di radio tiba-tiba terbersit dalam pikirannya, "oh iya ini kan malam jumat sunah rasul." pikirannya jadi melanglang buana.

Memikirkan pria yang telah beristri menjadi kekasihnya membuatnya kesal dan bete sendiri dia berceloteh mengumpat dirinya sendiri sambil memukul-mukul pelan bantalnya.

"Ada apa sama kamu Flower kenapa malah mikir yang aneh-aneh sih? Lama-lama bisa hilang akal aku oh my god!" ia menelungkupkan badannya dan membenamkan wajahnya ke bantal tangannya di letakkan di bawah bantal, tak lama ia memiringkan wajahnya dan tatapan matanya kosong detak jam memecah keheningan malam itu.

Dari subuh bi Minah sudah beberes dan masak untuk hari ini Alana dan Alena sudah pada cantik dan duduk manis di ruang tv menonton acara kartun sambil sarapan dan meminum susu dancow coklatnya.

"Bi mimi ke mana ya kok kamarnya dikunci?" Alana melirik ke pintu kamar tidur miminya.

"Mimi ada di kamar non bibi belum lihat mimi keluar kamar soalnya." jelasnya.

"Oh, tolong bawain buah bi potong-potong ya buahnya." perintahnya.

"Yang banyak ya bi Lena juga mau." timpalnya, pandangan mereka berdua tetap ke tv.

"Siap non!"

Bi Minah langsung menyiapkan buah-buahan potongnya ada Apel, Pear, Mangga, Semangka, Melon, Anggur, Strawberry dia menatanya dengan rapih di piring berbentuk oval ukuran besar lalu ia letakkan di meja sofa.

"Thank you (terima kasih) bi kalau bibi mau ini barengan." ia memakan buah-buahannya dengan semangat begitu juga dengan adiknya.

"Iya nona besar makasih bi Minah sudah tadi sambil motongin." sahutnya sambil cengar-cengir.

Alana hanya mengacungkan jempol ke arahnya mulutnya penuh dengan buah.

Ceklek...

"Bi tolong bikinin kopi." ucapnya dengan lantang, dia keluar kamar melangkahkan kakinya cepat ke kamar mandi sembari menghisap rokok sampoerna merahnya, mules. Bi Minah anggukkan kepalanya.

"Morning mimi." ucap kedua putrinya.

"Morning sayang." sahutnya dengan lantang dari kamar mandi.

Dengan sigap bi Minah membuat kopi goodday cappuccino kopi kebangsaan majikannya sekaligus sarapan dan segelas air putih dingin buat majikannya di meja makan.

Keluar dari kamar mandi dia melangkahkan kakinya ke meja makan menyeruput kopinya yang masih panas pelan-pelan lalu makan sarapannya dengan lahap. Laper melanda setelah pikirannya melanglang buana semalaman.

"Bi tolong ambilin rokok di kamar." perintahnya lagi sembari mengunyah sarapannya.

Bi Minah hanya mengangguk, ia dengan cepat mengambilnya lalu meletakkan rokok dan korek gasnya di meja makan. Kemudian dia duduk di dekat kedua putri majikannya yang sedang menonton tv.

"Eerrgg Aaaa ..."

"Alhamdulillah." ucapnya spontan, betahaknya kencang sehingga sontak membuat kaget kedua putri dan pembantunya seketika mereka bertiga menoleh ke arahnya dan tersenyum lebar mendengarnya.

"Oppss! kebablasan maaf." dia menutup mulutnya dengan tangan kanannya matanya mengerling lalu ia pun tersenyum lebar.

"Kirain suara apa mimi Lena kaget." ia sembari cengangas-cengenges.

"Ho'oh." sambung putrinya yang besar dia melirik ke arah miminya. Bi Minah hanya tersenyum.

Sembari membakar sebatang rokok terus menghisapnya diselingi menyeruput kopinya dia hanya tertawa kecil.

"Kaka sama dede hari ini mau ke mana sayang?" ia sangat menikmati rokok dan kopinya.

"Mau nonton Rapunzel lagi mih." timpal kedua anaknya cepat.

"What! (apa)! Nonton Rapunzel lagi? Mimi gak salah denger nih kan sudah kemaren." dia sedikit kaget dengan permintaan kedua putrinya.

"Dede suka mau nonton lagi mih."

"Kaka juga."

Mereka berdua memasang wajah polosnya dengan mata yang berbinar-binar dan memelas sehingga dia tak kuasa untuk menolak permintaan kedua putri tercintanya, dia menarik nafas dalam-dalam.

Huft! Hela nafasnya berat.

"Baiklah nanti sore saja ya sayang kalau sekarang masih panas di luarnya."

"Oke mimi." seru mereka berdua kompak wajah mereka langsung berubah sumringah.

Setelah membuat rencana dengan kedua putrinya untuk hari ini dia beranjak dari duduknya melangkahkan kakinya ke kamar tidurnya diraih ponselnya yang sedang dichargernya di meja yang ada di samping singgasana peraduannya. Dibuka sandi ponselnya ada banyak pesan masuk di aplikasi hijaunya. Lebih dulu dia buka yang dari pria plontosnya.

"Okem sayang maaf ya hari ini aku gak bisa dateng istri sama anak-anakku ajak jalan ke luar kota sampe libur sekolahnya selesai." bacanya wajahnya jadi kaku kaya uang kertas yang digosok dia mengerucutkan bibirnya, bete!

"Iya libur sekolah tinggal empat hari lagi aku ngerti kok met berlibur saja sayang." balasnya.

Huft! Hela nafasnya berat.

"Maaf ya sayang nanti pulang dari luar kota aku bayar janjiku love u muah!"

Flower membalasnya hanya dengan mengirimkan stiker yang mengedipkan sebelah matanya lalu dia mulai membuka pesan yang lainnya dari sahabat-sahabatnya. Mereka mengajak jalan bareng dengan anak-anaknya juga.

Leny, Dewi, Ani dan Murti. Akhirnya mereka berlima janjian di Mall Kelapa Gading untuk membawa anak-anaknya menonton film kartun Rapunzel sore ini ketemu di tempat jam empat.

Related chapters

  • JANGAN NGAKU CANTIK   Menggebu-gebu

    Film kartun Rapunzelnya lima belas menit lagi sudah mau kelar, tiba-tiba putrinya yang kecil Alena langsung berdiri dan mukanya meringis."Mih pengen pipis." badannya digoyang-goyangnya. Seketika dia langsung berdiri menggendong putri kecilnya berjalan cepat ke luar bioskop ke kamar mandi takut anaknya tidak bisa nahan. Dia pun sekalian buang air kecil kamar mandi belum terlalu penuh jadi gak harus antri. Kemudian dia menggendong kembali putrinya ke dalam bioskop. Sekembalinya dia dari kamar mandi tidak lama filmnya selesai.Dari kursinya dia menoleh ke kursi sebelah dan kursi sebrang tempat sahabat-sahabatnya duduk. "Kita keluarnya belakangan saja yak." serunya lantang matanya melirik ke arah pintu keluar.Semua sahabat-sahabatnya mengangguk dan mengacungkan jempol kanannya ke arahnya saat semua sudah keluar bioskop dan tinggal mereka orang mereka beranjak dari duduknya berjalan pelan ke luar bioskop.

    Last Updated : 2022-04-16
  • JANGAN NGAKU CANTIK   Bikin Meleleh

    Kepalanya sudah sedikit pusing dia merebahkan badannya di sofa dan memejamkan kedua matanya sembari ngedumel sendiri dalam hatinya. Marah, cinta, cemburu, bete, galau, gundah gulana, bimbang, kangen, perasaan jadi tak menentu bercampur aduk semua menjadi satu."Ada apa dengan dia? Kadang dia ngangenin, kadang dia ngeselin, kadang dia konyol, kadang dia manja, kadang dia lembut, kadang ngebetein banget bikin badmood tapi kalau sudah dateng romantisnya ... Bikin meleleh! Ah entahlah! Suka bingung sendiri ngadepinnya tapi satu hal yang aku tahu dan aku suka darinya dia tidak pernah berbohong! Dia tidak pernah menutupi hal sekecil apa pun tentang sesuatu dan segalanya dariku. Then i feel like he so complette me with his love." gerutunya, dia menarik nafasnya dalam-dalam. Huft! Hela nafasnya berat berulang kali.Matanya membelalak melirik kanan kiri seketika ia merubah posisi badannya kembali duduk dia raih gelas yang tinggal berisi seteng

    Last Updated : 2022-04-17
  • JANGAN NGAKU CANTIK   Ntar Mati Loh

    Alana tiba-tiba membisikkan sesuatu ke kuping sebelah kirinya Alena, ia hanya angguk-angguk mendengar omongan yang dibisikkan. Setelah selesai membisikkan sesuatu Alena menoleh ke arahnya tersenyum lebar dan mengacungkan kedua jempolnya ke arahnya lalu mereka berdua mengadukan kedua telapak tangan mereka hingga menimbulkan suara atau kita lebih mengenalnya dengan istilah tos!Pembantunya mengerutkan dahinya dengan raut wajah heran melihat putri-putri majikannya di sofa."Apa yang dibisikkin nona besar ke nona kecil? Ah gak ngerti deh saya sudah siang nih waktunya buat mereka makan siang!" batinnya, bi Minah kembali ke dapur menyiapkan makan siang untuk anak-anak majikannya. "Non besar non kecil sudah waktunya makan siang." seru bi Minah sembari menata meja makannya. "Oke bi." sahut mereka berdua serempak. Alana melirik jam di dinding. "Sudah setengah satu ayo kita mamam siang dede." ia menggandeng sebelah tangan

    Last Updated : 2022-04-17
  • JANGAN NGAKU CANTIK   Well ... Well ... Well ... Oke

    "Sama-sama non besar alhamdulillah kalau non besar sudah baikan." ia menyudahi pijitnya menutup kembali baju anak majikannya, ia tersenyum lebar. Alena pun tersenyum lebar ia merasa senang kakak kembarannya baik-baik saja.Sehabis mengurusi anak majikannya yang besar ia beranjak dari sofa berjalan ke arah meja makan dan membereskan bekas makan kedua putri majikannya dan langsung mencuci piring. Alena berpindah posisi duduknya ke samping kakak kembarannya lalu memberikan buah apel hijau kepadanya yang baru saja dia ambil di lemari es sebelumnya. "Thank you my lovely sister (terima kasih adikku tercinta) kalau kaka minum tolak angin nanti rencana kita gagal dong. Inget jangan bilang mimi kalau tadi kaka masuk angin, oke!" matanya menatap tajam ke arahnya dengan mulutnya yang menggigit buah apel hijaunya."Oke tapi benerkan kaka sudah gak masuk angin lagi sudah sembuh? Dede gak mau kaka sakit." tanyanya memastikan sembari mengunyah apel hijaunya, wajahnya penuh kekhawati

    Last Updated : 2022-04-18
  • JANGAN NGAKU CANTIK   ATM Berjalan

    "Ya sudahlah tapi ini yang terakhir ya minta nonton Rapunzelnya nanti kalau sudah keluar vcdnya mimi belikan tapi nanti kaka minum tolak anginnya pas mau masuk bioskopnya ya terus pake jaket ya." dia merentangkan kedua tangannya dan tersenyum simpul, kedua putrinya langsung memeluknya erat. "Jangan nakal jangan bikin mimi marah jangan bikin mimi khawatir ya mimi cuma punya kaka sama dede di dunia ini mimi gak mau kaka sama dede kenapa-kenapa apalagi kalau sampai kalian berdua sakit memang mau lihat mimi sedih?" ucapnya lemah lembut sembari membelai-belai rambut dan punggung kedua putrinya, mereka berdua duduk di paha kanan kirinya. Mereka berdua hanya mengangguk dan menggelengkan kepalanya mendengar celotehan miminya.Kedua putrinya mencium kedua pipinya bergantian dia pun menciumi pipi kedua putrinya dan memeluk erat mereka berdua. Kemudian dia melirik ke arah jam di dinding. "Bi nanti siapin mereka dua jam lagi ya jam lima sore n

    Last Updated : 2022-04-18
  • JANGAN NGAKU CANTIK   Hidup Jadi Berwarna

    "Masih sejam'an lagi filmnya besok mulai masuk kerja nih. Tapi besok hari minggu apa harus masuk juga atau besok offnya duluan? Lihat besok deh! Kalau mager anggap saja off duluan sehari. Ah mikirinnya bikin kram otak. Lagian ada atm berjalan ini." pikirnya, dia mengerlingkan matanya menghisap rokoknya dan itu batang keduanya sembari buang air besar."Lega ... Untung lagi di lobby coba kalau lagi di dalem bioskop apa gak ngepot aku jalannya kalau sampai kecepirit gimana? Kan gak lucu yang ada malu-maluin saja!" gerutunya sambil bercermin, dia mencuci tangannya dengan sabun yang tersedia di wastafel dan mengeringkan tangannya di bawah alat pengering untuk tangan lalu dia mengelus-ngelus perut geleng-gelengkan kepalanya sembari cengangas-cengenges membayangkan jika sampai kecepirit. Usai merokok dan buang air besar dia bergegas berjalan keluar kamar mandi kembali ke dalam bioskop. Dia memperhatikan kedua putrinya nonton dengan kedua mata y

    Last Updated : 2022-04-19
  • JANGAN NGAKU CANTIK   Agar-agar Bergoyang

    "Pagi nona besar ini susunya.""Pagi juga makasih bi." "Gimana perutnya non?" "Sudah sembuh bi alhamdulillah." "Syukur kalau sudah sembuh alhamdulillah jadi bi Minah gak harus kerikin nona besar." "What (apa)? No-no-no i don't want (tidak-tidak-tidak aku tidak mau)! ( Kaka sudah bisa bedain mana masuk angin mana gak." ia menghabiskan dua roti bakar selai kacangnya. "Siap nona besar." dia tersenyum simpul dan berdiri samping anak majikannya menunggunya sampai selesai sarapan.Usai sarapan putri majikannya yang pertama itu berjalan kembali ke arah kamar tidurnya. Ketika melewati kamar miminya yang pintunya terbuka setengah ia masuk sebentar melihat miminya yang masih tertidur ia berputar balik kembali berjalan ke kamar tidurnya sendiri. Dia menepuk-nepuk pelan perutnya sendiri. "Gak kembung lagi sudah sembuh alhamdulillah." gumamnya, ia duduk di kursi meja riasnya. Dia memperhatikan pipinya yang sedikit tembem alias chuby, ia mengembang kemp

    Last Updated : 2022-04-19
  • JANGAN NGAKU CANTIK   Don't Cry Please!

    "Astagfirullah!" serunya lantang berulang kali, kedua putrinya langsung mendekati dan memeluknya. "Serem mih atut." celoteh putri kecilnya, dia elus-elus pelan punggung kedua putrinya.Pelukan kedua putrinya semakin erat. Pembantunya menutupi semua gorden-gorden. Dia sambil melantunkan ayat-ayat suci surat-surat pendek seperti surat Al-Ikhlas, Al-Kafirun, Al-Alaq dan lain-lain. Sekalian mengajari kedua putrinya mereka berdua mengikutinya. "Bismillahirrahmannirrahim ...""Qulhuwallahu ahad allahussomad lam yalid walam yuwlad walam yakullahu kufuwan ahad ..." Sampai reda suara petir gluduknya mereka semua berhenti membaca surat-surat pendek Alqur'an kemudian mereka mengusap pelan wajahnya. "Alhamdulillah." ucap mereka semua serempak dan tersenyum tipis. "Harus panggil guru ngaji nih buat mereka berdua atau minta bi Minah saja buat ajarin mereka nanti aku tambahin gajinya aku kalau sudah kerja mana ada waktu hmm ..." dia memandangi kedua putrinya d

    Last Updated : 2022-04-19

Latest chapter

  • JANGAN NGAKU CANTIK   Ngena Di Hati

    "Mau mandi, gak bebeb? Kalo mau aku ambilin handuknya, silahkan masuk dan anggap saja rumah sendiri." Flower merapihkan sendal mereka berdua ke lemari sendalnya."Mandi dong aku udah bobo kan tadi di mobil biar pun sebentar jadi bisa mandi, assalamualaikum." Martin masuk ke dalam. "Aku ikut rebaban bentar ya di sofa sayang, lurusin pinggang nih pada sakit pinggang aku tidur di jok mobil.” ijinnya, ia kretegin pinggang, tangan dan lehernya.Kreteg! Kreteg! Kreteg!Flower anggukkan kepalanya tersenyum lebar. "Wa'alaikumsalam, eh iya lupa kan ada kamar tamu rebahan di kamar tamu aja, ntar aku anterin handuknya ke kamar. Aku juga pada sakit nih pinggang, untung joknya kamu ke belakangin punya aku kalo gak leher aku juga pasti sakit." ia pun kretegin badannya seperti yang dilakukan kekasihnya, Martin anggukkan kepalanya.Kreteg! Kreteg! Kreteg!Flower berjalan duluan ke arah kamar tamu yang terletak tidak jauh dari kamarnya dan kamar anak-anaknya, Martin mengikuti di belakangnya. "Aroma h

  • JANGAN NGAKU CANTIK   Mimpi Yang Sangat Buruk

    "Ya ampun, apa-apaan sih Si Andra? Setel musik kenceng banget masih pagi gini, berisik! Bukannya bantuin bini dikit kek, anter anak-anak gitu sekolah ini mah boro-boro malah sibuk sama Si Jablay Flower aja, najis! Gue yakin dia masih suka berhubungan sama Si Jablay, biar pun dua bulan ini dia anteng-anteng aja di rumah!" dumel Sari dalam hati. "Tunggu aja ntar pasti ada apesnya dia ketahuan sama gue chattingannya sama Si Jablay, serapih-rapihnya ditutupin tuh bangke pasti kecium juga. Gue sangat menantikan moment itu, biar pun hati gue sakit dan perih bagai disayat-sayat silet, kita tunggu saja!" ultimatumnya, ia tersenyum sinis melengos ke luar mengantar kedua anaknya sekolah sedangkan yang paling kecil masih terlelap.Kecurigaan dan feeling Puspitasari sebagai istri Andra sangat kuat, dia begitu yakin kalo suaminya masih menjalin hubungan dengan wanita yang berhasil membuat Andra berpaling darinya, Flower. "Bi, mamih belom pulang ya tadi Dede lihat kamar mamih masih kosong?" tanya

  • JANGAN NGAKU CANTIK   Melukai Harga Diri

    Flower menyeka bulir-bulir bening yang membasahi kedua pipinya dengan telapak tangannya, dadanya terasa sangat sesak menahan tangis yang tertahan. Martin terdiam seribu bahasa karena tidak ingin memperbesar masalah mencoba mengalah pada wanitanya walau pun banyak yang ingin dia katakan. "Sayang, mau mampir dulu gak ke Alfamart? Mana tahu ada yang mau kamu beli, untuk kamu dan anak-anak." ucap Martin mencairkan suasana yang tegang membuatnya tidak nyaman. "Gak usah mampir ke Alfamart, masih banyak jajanan anak-anak di kulkas. Aku mau cepet sampe rumah aku mau istirahat, capek!" timpal Flower, suaranya jadi parau dan bergetar."Oh gitu, baiklah nyonya besar. Tapi kenapa suaramu kedengaran serak ya kaya orang habis nangis, aku gak salah denger kan?" tanya Martin, ia menoleh ke arah Flower. "Mana ada, kupingmu salah denger kali!" sahutnya, ia menutup mulutnya dengan sebelah tangannya."Coba nengok sini aku mau lihat, kamu jangan bohongin aku ya aku ini bukan

  • JANGAN NGAKU CANTIK   Sangat Tidak Menyenangkan

    Martin mulai mengetik pesan untuk Andra, Flower memicingkan matanya ke arahnya. Perasaan Flower udah campur aduk semua jadi satu was-was, watir, marah, bimbang dan pasrah. Jantungnya berdetak kencang!"Apa yang dia ketik ya, serius bener mukanya? Waduh gak tahu deh, bodo amatan ah gak mau pusing! Aku lagi ngambek karena dia belom jawab pertanyaan yang soal serius, eh dia malah nanyain Si Andra bukannya jawab pertanyaan aku, capedeh! Sampe males bahasnya takut ribut malah dia bahas Si Andra, ampun dah!" batinnya, ia mengalihkan pandangannya ke luar kaca di samping kirinya. Huft! Hela nafas Martin berat berulang kali.Flower menoleh ke arahnya, "Apa balesannya bebeb, kenapa kamu sampe tarik nafasnya berat banget seperti orang yang sedang menghadapi masalah besar aja?" tanya Flower, ia begitu penasaran dengan isi chat mereka berdua. Martin menoleh ke arahnya, "Dia gak mau diputusin, dia ngajak ketemu lagi tuh. Aku suruh dia ke apartment aja besok minggu, aku

  • JANGAN NGAKU CANTIK   Di Pagi Hari

    "Janji yang mana, ya? Kalo aku sebutin takut salah, secara ya kan bukan sama dia aja bikin janji sama Si Andra juga bikin janji. Pucing pala inces, mana masih berasa ini inek. Dah ah gak mau pucing, maunya enak aja ha-ha-ha menggila!" batinnya, ia cengar-cengir merasa lucu sendiri.Martin mengerutkan keningnya, "Kenapa kamu cengar-cengir sendiri, ada yang lucu? Jangan bikin aku watir ya, sayang!" selidik Martin, Flower nyengir kuda. "Gak pp bebeb, aku cuma lagi ketawain diri sendiri aja. Boleh ganti lagunya gak, bebeb?" pintanya, ia melirik ke arah Martin dan vcdnya."Boleh sayang mau ganti lagu apa, ajep-ajep?" goda Martin lagi, Flower mencubit kecil tangannya. "Nakal ya kamu, godain aku terus ih bebeb ..." ucap Flower manja, ia mengerucutkan bibirnya seraya ganti lagunya. "Tapi serius aku nanya, tadi kenapa ketawain diri sendiri?" tanya Martin, ia penasaran. "Oh, jadi selama ini kamu gak serius gitu sama aku?" timpalnya cepat. "Nah ini baru

  • JANGAN NGAKU CANTIK   Barang Bagus

    "Kalo yang lain mungkin udah bilang Si Jhon kepo kali ya soalnya nanyain hal-hal kecil, jaman sekarang banyak nanya dibilangnya kepo sampe kadang jadi males banyak nanya semenjak ada kata KEPO, kan horor beud!" Flower menghisap rokoknya.Setelah beberapa jam dan efek ineknya mulai drop Jhon menghampiri Flower yang sedang berada di toilet. "Beb!" seru Jhon ketika masuk ke toilet seraya membuka pintu, Flower menoleh ke arah nya."Ya, ada apa Jhon?" timpal Flower, ia merapihkan bajunya. "Udah bab-beb bab-beb aja dia, barang bagus!" batin Flower.Jhon memeluk Flower dari belakang, "Masih mau gak, beb?" bisik Jhon. "Mau apaan, inek?" Jhon geleng-geleng. "Terus, apa dong? Flower mengerutkan dahinya. "Ngamar, yuk!" bisik Jhon lagi."Serius, emang bisa?" tanya Flower memastikan, ia merasa tak percaya apa yang didengarnya. "Wah, ngeledek! Bisa lah masa gak bisa, makanya ayo biar tahu!" jawab Jhon dengan sangat percaya diri, semangat 45 mamen."Dih, siapa yang ngeledek orang nanya. Kalo b

  • JANGAN NGAKU CANTIK   Drop Shay...

    Fuih! Fuih!Ayu mengeluarkan tisu dari mulutnya, "Dih, iseng beud kak Flower masa tisu sih duit dong!" dumelnya, Flower tertawa terbahak-bahak. "Ha-ha-ha sorry dek, abis nyerocos aja tuh mulut udah kaya mercon!" Ayu mengerucutkan bibirnya."Nanti bareng ke dalemnya ya, kan aku dandannya abis kakak jadi tungguin ya kak. Tapi Ayu udah direserve nih sama tamu mami Lucky, gimana kalo Ayu duluan yang dandan?" pinta Ayu, ia mulai memakai serangkaian perawatan wajahnya. "Oke!" timpal Flower singkat."Maaci kakak Flower yang cantik dan baik hati, tapi nanti jadi ya barengan ke dalemnya kak tenang ayu tungguin kok." celotehnya sambil cengar-cengir. "Gak usah ditungguin nanti telat, katanya direserve!" tolak Flower."Iya direserve, tamunya datengnya jam sepuluh masih lama!" jelas Ayu, Flower hanya acungkan jempol ke arahnya. "Kocak nih, bocah!" batin Flower.Salon tambah ramai jika ada Si Ayu Chubby Ceriwis yang selalu ada saja bahan obrolannya,

  • JANGAN NGAKU CANTIK   Halo Hati

    "Akhirnya ketemu juga tuh senyuman manis dari wajah wanitaku yang macan (manis dan cantik), aku di rumah saja tunggu kamu sampai pulang, kabarin aku ya kalau sudah pulang beb." Martin mengedipkan sebelah matanya seraya tersenyum simpul, genit!"Bisa aja Si Bebeb, aku tutup dulu ya udah telat nih kerja. See you soon, baby(sampai jumpa lagi, sayang)." Flower melayangkan ciuman ke arahnya, kissbye(ciuman selamat tinggal). Martin membalasnya. Habis rokok beberapa batang dan secangkir kopi di balkon sambil video call dengan Martin dan chattingan dengan sahabat-sahabatnya, Flower langsung mandi dan jalan ke salon Yudi.Hari-harinya dengan Martin hanya penuh kejutan yang romantis dan canda tawa tanpa rasa was-was sedikit pun, berbeda saat dengan Andra yang penuh dengan canda tawa namun diselimuti rasa bimbang dan gelisah karena cinta terlarangnya dan teror dari istrinya, Puspitasari. "Halo hati apa kabar bagaimana kabarmu, apakah kau masih baik-baik saja? Semoga kau

  • JANGAN NGAKU CANTIK   Yang Hilang

    "Dede juga bosan sarapannya itu lagi itu lagi, roti bakar, sandwich, oatmeal, sereal, nanti kita bilang mimi ganti menu sarapannya kak." Alena memajukan bibir mungilnya, Alana angguk-angguk. "Bi, di sekolah suka ada yang bawa bekal nasi tapi nasinya wangi dede cium, nasi duk ... Duk ..." Alena mengingat-ngingat, matanya lirik kanan kiri. "Nasi uduk, maksudnya nona kecil?" timpal bi Minah."Iya itu, oh nasi uduk namanya, enak gak itu bi? Terus apa itu namanya bi, nasi-nasi yang ada kacang, ada aernya dikit sama kerupuknya?" tanya Alena dengan wajah serius, seperti orang dewasa. "Enak banget non nasi uduk, pasti nona kecil suka. Kalau yang ada kacangnya, bubur nasi atau bubur ayam namanya orang sering bilangnya bubur ayam," bi Minah tersenyum lebar."Kalau enak, kok mimi gak pernah beli nasi uduk? Oh bubur ayam, kok beda bubur ayamnya sama yang kadang dede makan?" Alena mencecar pembantunya dengan banyak pertanyaan. "Bubur ayam yang sering bibi bua

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status