Share

Ribut

Lima anak orang kaya itu merebahkan punggungnya ke kursi mobil dengan mengeluarkan napas lega. Ini sudah jam sepuluh dan mereka baru saja berangkat dari villa untuk menuju Jatim Park. Belum juga mereka ke sana, tapi sudah berkeringat dan terlihat capek. Padahal hawa Batu sangat dingin di pagi hari seperti ini. Bahkan saat siang hari pun masih dingin. Ah, memang mereka saja yang banyak tingkah.

"Drama banget, anjrit. Mau liburan aja susah amat." Haikal menggerutu. Dia duduk di samping Jevano di belakang. Syahid tetap di depan bersama sopir. Rani di tengah, bersama Arina. Gadis itu tidak mau duduk di samping Haikal.

"Gara-gara kamu, Kal." Rani protes. Dia meminum air mineral di botol yang dia bawa. Napasnya masih terengah.

"Ngapain gue? Kalian juga kagak ada yang ingetin g

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status