Share

Jevano Harus Ngerti

Jevano membanting pintu kamarnya dengan keras. Dia tahu kalau itu sebenarnya tak sopan. Lebih lagi dia sedang berbicara dengan kedua orang tuanya. Tapi, rasa kesal yang memenuhi hatinya menghilangkan kesadaran itu.

Terdengar ketukan dari luar beberapa kali.

"Jevano, tolong dengerin Bunda sama Ayah dulu, sayang. Ayo bicara baik-baik." Juwita berusaha membuka pintu kamar anaknya itu tapi tak bisa. Jevano menguncinya.

"Enggak mau! Aku enggak mau denger apa-apa dari Bunda atau Ayah. Aku mau tidur!" Jevano membuka kancing jasnya. Dia membuang pakaian itu ke sembarang arah. Dia melonggarkan dasi dan langsung menelungkupkan badannya di kasur. Dia capek karena harus menghadiri acara ayahnya. Lalu sekarang dia kesal karena Bunda dan Ayah akan ke Singapura bersama selama dua mingg

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status