Beranda / Romansa / Izinkan Aku Mencintaimu / Penemuan yang Mengejutkan

Share

Penemuan yang Mengejutkan

Penulis: Park Jun Hye
last update Terakhir Diperbarui: 2022-07-23 17:53:39

“Apa-apaan ini? Kalian dilarang masuk secara sembarangan,” cegah petugas keamanan yang sudah lelah akan kejadian di rumah sakit. “Kalau kalian sembarangan, aku akan menangkap kalian semuanya,” gertak petugas keamanan.

“Berani menangkapku?” cetus Mike. Mike mengeluarkan tanda pengenal milik dirinya, ia juga mendekatkan tanda pengenal kepolisiannya kepada petugas tersebut. “Jangan buat aku kesal,” lanjut Mike.

Petugas keamanan hanya bisa menelan salivanya, ia juga mendengus kesal dengan perbuatan para detektif yang masuk ke dalam ruang kerja Dr. Adrian, masalah satu belum selesai muncul lagi masalah lain.

Sandra sedikit pesimis dengan kejadian yang ada di depan matanya dengan sedikit ogah-ogahan ia berdiri dari kursi rodanya dan meminta Kevin mendekat kepada dirinya. Sandra menyilangkan kedua tangannya di dadanya. “Jelaskan mengapa kau datang kemari,” pinta Sandra dengan nada jengkel.

“Aku mempertaruhkan semuanya hanya demi dirimu, Sandra,” ucap Kevin.

“Dia benar,” seloroh Mike ketika i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Izinkan Aku Mencintaimu    Kotak Pandora yang Terbuka

    Berita tersebarnya mantan kepala sekolah di SMA Saint Piterbursgh di tangkap membuat para wartawan meyakini bahwa itu hanyalah sebuah wacana untuk meningkat reputasi sekolah tersebut. Sungguh di luar dugaan tak ada yang pernah tahu bahwa masa lalu Sandra akan terbuka seperti sebuah kotak Pandora yang terbuka pada waktunya. Tania ingin menelisik lebih jauh masa lalu sahabatnya sendiri, Sandra, ia ingin mengetahui semuanya tanpa ada yang di tutupi.Tania yang masih tidak percaya berusaha untuk mengulik kepada Sandra. “Katakan apa yang harus aku beritahu kepada teman-teman, aku juga bingung, Sandra,” ucap Tania yang sesegukan.“Aku sengaja menutupinya karena aku takut, jika Tasha tahu bahwa ayahnya melakukan hal itu kepadaku,” jawab Sandra, “Lalu, aku mencoba untuk menutupinya hingga sekarang dan ternyata malah aku juga ikut terseret,” lanjut Sandra.Kevin merasa tidak tega dengan ucapan Tania kepada Sandra. “Tania, hentikan kau bukannya membantu malah membuatnya semakin terpuruk,” bal

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-24
  • Izinkan Aku Mencintaimu    Percobaan Bunuh Diri

    Tania memungut hasil surat visum yang di ambil oleh Captain Bram, ia melihat satu per satu petugas yang hadir. “Kenapa kalian tidak memasang poster saja?” usul Tania. “Aku juga ingin dia di adili,”Dari kejauhan mereka bisa melihat Kevin dan Mike yang hadir di tempat juga, Captain Bram melirik kepada Kevin. “Kenapa semua orang harus berlari dan tidak berjalan saja? Aku pusing dengan kalian, memangnya kalian pikir ini tempat lari marathon?” ledek Captain Bram.“Kami langsung kemari ketika mendengar berita bahwa Dylan kabur,” celoteh Mike.“Bagaimana bisa dia kabur?” pekik Kevin yang tidak terima.Semua mata mengarah kepada Kevin yang tengah membicarakan buronan tersebut. “Mana ada yang tahu dia kabur! Jangan aneh-aneh, Kevin,” tegur Mike yang juga tidak habis akan pikiran Kevin yang’nyeleneh’.Tania mengarahkan pandangan sinisnya kepada Kevin. “Kau meninggalkan Sandra?” oceh Tania.“Dia di mobilku,” jawab Mike yang tidak ingin terlihat perselisihan. “Jadi, jangan asal bicara, dia yang

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-24
  • Izinkan Aku Mencintaimu     Merasa Tidak Adil?

    Kehadiran helikopter tersebut justru membuat tubuh Sandra goyah, semakin banyak orang yang tahu akan masa lalunya hanya akan membuat ia semakin tidak berani mengambil keputusan untuk melanjutkan hidupnya sendiri.Tubuh goyah Sandra semakin membuatnya limbung, ia sadar bahwa setidaknya jika ia tidak berpegangan pada sesuatu ia akan jatuh ke bawah. Bagaimana pun caranya Sandra harus bisa mundur dari tempat tersebut.Hembusan angin yang di akibatkan oleh helikopter tersebut semakin membuat wajah mereka merasakan hawa dingin. Dari atas helikopter mereka semuanya bisa mendengar bahwa ada seseorang yang berada di dalam helikopter.“Kalau kau merasa tidak adil, mengapa harus bunuh diri? Apa kau tahu bahwa bunuh diri tidak menyelesaikan masalah? Tapi malah menimbulkan masalah baru, Sandra?” tebak laki-laki tersebut.Di dalam keributan yang di ciptakan oleh Sandra sendiri, ia juga berusaha untuk tegar. “Bukan urusanmu!” pekik Sandra.Kevin yang mendengar suara tersebut merasa tidak asing denga

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-27
  • Izinkan Aku Mencintaimu    Kepingan Puzzle

    Tania yang menunggu di depan pintu IGD bersama dengan Heru harus terus menerus mengontrol keadaan keberadaan Sandra. Tania melirik kepada Heru menanyakan apa yang sebenarnya sedang terjadi. “Paman, apa itu semua benar?” celetuk Tania.Heru menoleh kepada Tania dengan harapan bahwa Tania tidak akan mengusik kehidupan Sandra lagi. “Aku juga baru mengetahuinya tapi jika itu semua benar. Aku akan menuntut keadilan kepada pria tersebut,” aku Heru kepada Tania.“Bukan masalah itu, Paman, tapi kematian ayahnya.” Pernyataan Tania sontak saja membuat Heru terpana akan ucapan Tania. “Malpraktik? Siapa dokternya?” ujar Tania yang hendak ingin tahu kasus kematian ayahnya.Seperti kepingan puzzle yang perlahan demi perlahan mulai tersusun membentuk sebuah puzzle yang utuh membuat semuanya terlihat kemuka permukaan. Tania sendiri yang awalnya hanya terdiam perlahan kematian ayah Sandra membuatnya menjadi lebih menarik.Pembahasan mereka yang awalnya hanya berupa wacana berubah menjadi sebuah pembi

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-27
  • Izinkan Aku Mencintaimu    Menantang Awak Media

    ==Satu jam yang Lalu ==“Apa yang kalian lakukan?” tebak Bram.“Kami berusaha memastikan bahwa tidak ada media massa yang hadir pada kejadiaan saat ini,” lanjut laki-laki yang berambut pirang. Sementara itu Captain Bram menyentuh ujung meja berwarna putih tersebut.“Tutup semua akses polisi. Dan, setelah itu beritahu pihak heli untuk menjalankan helikopter kita akan ke rumah sakit tersebut,” perinta Bram.“Helikopter?” laki-laki tersebut mengulang pertanyaan yang sama.“Ya aku yang akan naik, pastikan heli sudah siap. Aku mau ke kamar mandi dulu,” ucap Bram yang memberikan solusi.Captain Bram masuk ke dalam toilet pria, ia menyalakan kran air dan membasuh mukanya, ia merasa segar setelah membasuh wajahnya dengan air mengalir. Rasa lelah dan capai berkurang walau ia hanya membasuhnya dengan air.Captain Bram melirik kepada jamnya, jam sudah menunjukkan pukul 15.00, ia sudah tidak tahan dengan kejadian yang menimpa Sandra. Dengan langkah gontai, Bram, melangkah masuk ke dalam ruang in

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-27
  • Izinkan Aku Mencintaimu    Niat Tersembunyi

    Indy yang akhirnya mengetahui kejadian tersebut keluar dari bangsal IGD menuju kasir untuk membayar sisa perawatan anaknya sendiri. Kevin hanya bisa meminta kepada ayahnya untuk menemaninya yang tengah sendirian.Aditya melihat putranya yang akhirnya terbujur sedih melihat anaknya yang harus di julidkan oleh Ibunya sendiri. “Ayah, aku minta tolong, hentikan Ibu. Aku tak ingin di jodohkan,” sahut Kevin.“Hahaha, Ibumu terlalu obsesi denganmu,” ujar Aditya.“Aahh, aku kesal dengan Ibu,” celetuk Kevin.Indy kembali setelah beberapa menit keluar dari ruang IGD, ia memberikan lembar biaya yang sudah ia keluarkan untuk Kevin kepada Kevin sendiri. “Ganti uangku,” judes Indy.Kevin sendiri hanya bisa memandang bolak balik antara ayah dan Ibunya sendiri, tangannya memegang bukti pembyaran rumah sakit tersebut yang sudah ia terima. “Aku menginap di sini saja,” ujar Kevin.Suster yang berada di dekatnya mendekatkan perlengkapan medis ke bed Kevin, ia melepas intravena yang melekat di punggung t

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-06
  • Izinkan Aku Mencintaimu     Peringatan Vanda

    Vanda yang mendengarnya berusaha tegar dengan pertemuan yang ia barusan dengan tersebut, ia sendiri juga tidak mengetahui siapa orang tersebut yang mengata-ngatai temannya sendiri. Dia sendiri hanya ingin berfokus kepada masalah utama Sandra.Dengan langkah gontai, ia berjalan menghindari cafe tersebut, alam bawah sadarnya seakan berusaha untuk memperingatkannya supaya tidak kembali ke dalam cafe itu. Sekitar kurang lebih dua puluh menit dirinya berjalan menghindari cafe tersebut ia mengambil handphonenya.Tangannya mencari nomor kontak pilihan yang ia tuju untuk memberitahukan kepada Tania. Vanda menekan nomor kontak Tania, dari ujung telepon di sana ia menunggu untuk Tania mengangkatnya.Tania yang mendengar bahwa teleponnya berbunyi melihat kepada teleponnya untuk menjawab panggilan tersebut. “Vanda?” ucap Tania. Tania dengan segera mengangkat panggilan itu. “Halo, Vanda, kenapa?”“Kau ada dimana?” tanya Vanda.“Memang kenapa?”“Jawab saja kau ada dimana? Aku harus memberitahukan d

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-06
  • Izinkan Aku Mencintaimu    Pengakuan Sandra.

    Mata Vanda memandang ke laki-laki tersebut. “Kau mengikutiku?” ucap Vanda. Pemuda tersebut menaikkan pundaknya dan tersenyum kepada Vanda. “Berikan aku dua senjata, aku perlu pelurunya juga,” sambung Vanda yang menginginkan pistol.Pemilik toko tersebut masih tidak ingin memberikan senjata api tersebut kepada Vanda, ia bersikekeh dengan pendiriannya. “Aku tidak bisa memberikannya kepadamu. Perlihatkan KTPmu kepadaku, aku ingin melihatnya,” ajak pemilik toko tersebut.Vanda memandang pemilik toko tersebut dengan tatapan sinis. “Astaga kau ini merepotkan sekali yaa,” ejek Vanda. Vanda akhirnya merogoh kembali untuk mengeluarkan KTP milik dirinya sendiri.Vanda menyerahkan KTP kepada pemilik toko senjata api tersebut. “Kenapa sesial ini ya hidupku?” katanya mengumpat kepada dirinya sendiri. Sementara itu pemilik toko memperhatikan Vanda.Vanda sendiri merasa tidak enak dengan pandangan pemilik toko tersebut kepada dirinya, “Kenapa kau memandangku seperti itu?”Pemuda yang masih berdiri m

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-19

Bab terbaru

  • Izinkan Aku Mencintaimu    Melakukan Bersama

    Mendengar perkataan Bram membuat hati Kevin bergetar, ia akhirnya juga menguatkan hatinya untuk bisa tegar dalam menghadapi masalahnya satu per satu. Kevin akhirnya bergegas untuk melakukan hal yang bisa ia lakukan pada saat itu juga.Kaki Kevin berlari meninggalkan kantor kepolisian dan menuju rumah sakit. Kevin mencegah taksi yang lewat tengah malam tersebut dan memintanya untuk mengantarkan dirinya ke rumah sakit.Kring..Kring…Handphone yang ia bawa selama kurang lebih dua jam tidak berbunyi pada akhirnya berbunyi juga. Kevin mengambil handphonenya dan melihat layar LCD, di tangkapan layar ia bisa melihat bahwa Lia menghubunginya. “Halo,” sapa Kevin.“Hei, dimana?”“Aku dalam perjalanan,” ucapnya.Lia melihat kepada ayahnya yang meminta untuk menelepon Kevin. Lia sendiri mengigit bibirnya ragu untuk memberitahu kepada kakaknya sendiri sementara Aditya berusaha membujuk Lia untuk memintanya datang.Lia sendiri tidak bisa berkata-kata lagi. Sementara di ujung telepon Kevin sudah hen

  • Izinkan Aku Mencintaimu    Perasaan Masing-Masing

    Johana yang sedikit lega dengan pemberitahuan mereka berdua dengan mantap masuk bersama ke dalam kantor kepolisian. Erick yang di tugaskan kembali ke TKP, akhirnya memberanikan diri untuk menyerahkan bukti.Erick yang baru pertama kali bertemu dengan Johana, tergagap bahkan ia sendiri salah tingkah. “Aku baru dari TKP. Kami meminta salinan sebagai bukti,” cakapnya berbasa-basi. “Kau bisa melihatnya di atas,” senyum Erick.Johana yang mendengarnya melongo. “Woah. Kerja bagus. Mana?” tanya Johana sembari memuji tindakan Erick.“Akan aku berikan diatas, jika disini bisa saja nantinya dikira hal apa,” cetusnya.“Baiklah.”Johana, Erick dan Kevin masuk ke dalam ruangan yang dapat mereka akses masuk ke dalam ruangan secara leluasa. Erick sendiri bahkan memberikan jalan terlebih dahulu kepada Johana.Kevin merasa aneh dengan sikap Erick yang seolah-olah baru saja jatuh cinta pada pandangan pertama. Bahkan Erick juga mengarahkan jalan kepada Johana. “Lewat sini,” cakapnya. Johana dan Kevin me

  • Izinkan Aku Mencintaimu    Terungkapnya Motif Utama

    Heru yang sudah tahu kebiasaan Sandra akhirnya menerobos masuk di ikuti dengan Anita dan Agus bahkan di susul Tania. “Kau ini! Kenapa sih tidak pernah memberitahu aku? Sudah aku bilang, anggap aku ayahmu,” ceramahnya.Heru membuka selimut Sandra yang menutupi dirinya tersebut. “Bagaimana, Paman, menemukanku?” cakapnya yang memberengut kesal kepada pamannya sendiri.Tak!Heru saking kesalnya akhirnya menjitak kepala keponakannya sendiri. “Argh, sakit,” erang Sandra. Lia yang melihatnya tertawa kecil, ia tahu bahwa perbuatan Sandra barusan di balas oleh pamannya sendiri.Lia perlahan keluar bersama dengan ayahnya membiarkan mereka untuk ikut ambil bagian. Dari luar pintu Lia menutup pintu tersebut secara perlahan. Aditya yang sudah berumur memandang putrinya yang masih memegang di sampingnya.Dari kejauhan mulai terdengar derap langkah kaki yang berlarian di selasar ruangan menuju ruangan Sandra di rawat. “Pak Ketua, Anda kemana saja?” tanya suster kepala yang memegang kening kepalanya

  • Izinkan Aku Mencintaimu    Pertemuan yang Mengharu Biru

    Mereka yang memandangi tidak tahu lagi suasan jelas menengangkan. “Ada apa?” tanya Kevin yang mencairkan suasana di ruangan.Dokter tersebut enggan untuk memberitahunya, ia juga tidak tega harus mengatakannya. Dokter tersebut menatap lama kepada Kevin dan bergantian ke sekeliling ruangan. “Katakan saja,” desak Kevin yang tidak sabaran.Bram sendiri mengernyitkan dahinya, ia juga belum memahami situasi yang terjadi. Dirinya baru mendengar dari Kevin. “Sebenarnya apa yang terjadi?” ucap Bram yang membutuhkan klarifikasi kepada Kevin.Kevin menelan salivnya. “Pak Bram, kami sebenarnya sedang menyelidiki suntikan apa yang di berikan oleh ibuku. Dan, aku tidak tahu bahwa hasilnya akan secepat yang tidak aku pikirkan,” oceh Kevin dengan sendirinya.“Jadi kau berusaha menyelidikinya?” tanya balik Bram.“Ya.”Bram menatap kepada dokter tersebut. “Katakan saja apa isi dari suntikan yang di berikan si ‘viper’,” ejek Bram yang melirik kepada Indy.“Kalian tidak apa-apa jika aku memberitahunya?”

  • Izinkan Aku Mencintaimu    Indy di Tangkap

    Dengan tegap dan mantap Kevin akhirnya menuju pos keamanan bersama dengan Felix,. Baik Kevin dan Felix berjalan hingga langkah kaki tersebut sampai di depan pos keamanan. Beberapa kali Felix mengetuk pintu untuk mengunjungi penjahat yang akhirnya tertangkap basah.Clek!Petugas keamanan membukakan pintu, ia memberi salam kepada Felix. “Permisi, Pak,” balas sapa Felix. “Boleh masuk?” tanyanya dengan sopan.“Silakan,” sahutnya yang memberikan jawaban kepada Felix.Felix dan Kevin masuk melangkah ke dalam kantor keamanan rumah sakit. Dari kejauhan Kevin sudah bisa melihat bahwa ibunya sudah ada di dalam kantor keamanan. Kevin menyenggol Felix untuk menanyakannya. “Sudah berapa lama ibuku di sini?” tanya Kevin.Felix terdiam sejenak memikirkan setelah kejadian yang terjadi di ruangan, ia bergumam, “Mungkin hampir dua jam,” jawabnya memberi tahu.Kevin meringsek maju ke depan berupaya untuk melihat kondisi Ibunya sendiri yang sudah mulai menatap dirinya. Kevin berjongkong di hadapan Ibunya

  • Izinkan Aku Mencintaimu    Hal yang Memalukan

    Kevin yang mengamuk akhirnya hanya bisa keluar dari kantor polisi. Bram mengejarnya untuk bisa menenangkan Kevin. “Kevin!” panggil Bram namun Kevin tidak menggubrisnya.Sekali lagi Bram mencegah kegilaan Kevin, kakinya berderap mendekati Kevin. “Hei! Tatap aku!” kesal Bram.Dengan marah Kevin menyentak tangan Bram yang memegangnya. “Apa lagi?” tanya Kevin dengan setengah berteriak.“Apa yang akan kau lakukan? Kau memikirkannya secara matang, Kevin,” ucapnya.Kevin terhenyak perkataan Bram ada benarnya ia harus memikirkan semua rencananya harus dengan matang-matang jika tidak ibunya sendiri tidak akan tertangkap dan akan terus menerus lepas kendali sama seperti ular yang dengan mudahnya lepas dari toples jika tidak di ikat dengan kencang.Perumpaan yang di katakan oleh Bram ketika mereka bertemu jelas membuat Kevin teringat. Ibunya saat ini sudah seperti ular yang lepas dari toples. “Aku marah kepada diriku.” Cakap Kevin.“Lalu, apa hubungannya dengan kasusmu?” tanya Bram kepada Kevin.

  • Izinkan Aku Mencintaimu    Pengakuan Ferdiansyah

    Dengan perlahan Kevin mengetuk pintu dan masuk ke dalam ruangan direktur rumah sakit. Dari dalam ruangan terdengar suara sapaan yang tidak asing di telinganya yang meminta untuk masuk. Perasaan gugup bercampur dengan ketakutan menusuk hati di dalam hati Kevin.Tring!Suara pintu terbuka Kevin melangkah masuk ke dalam dengan perasaan bercampur, ia tidak yakin sanggup untuk mengatakan yang sebenarnya. Kehidupannya sudah hancur berkeping-keping dengan masalah keluarga dari pihak ibunya sendiri.Kevin bisa melihat pamannya sendiri dan Bram yang menunggunya. “Duduk,” pinta Bram. Kevin tak lagi bisa berkutik, ia menuruti perintah Bram ketika menyadari bahwa Frederick berusaha untuk meledeknya.Frederick yang masih dalam pengaruh obat terlarang tertawa kecil, ia seperti kegirangan melihat keponakannya berada di depannya. “Hai, keponakanku,” kekeh Frederick. Kevin hampir saja menjotos laki-laki paruh baya tersebut jika Bram tidak mencegahnya.“Kalau bukan karena Bram, aku sudah memukulmu hin

  • Izinkan Aku Mencintaimu    Warisan yang Di Anugerahkan

    Kevin yang setelah mendengar berita bahwa pamannya di tangkap oleh Bram dengan segera menuju rumah sakit untuk meminta keterangannya dan bagaimana ia bisa menangkapnya secepat mungkin.Miranti hanya bisa melihat kelakuan Kevin sembari tertawa kecil beberapa kali hingga membuat Kevin salah tingkah. “Tante, sudahlah,” rajuk Kevin.“Tante, tidak tertawa namun tante tertawa akan sikapmu yang masih sama seperti dahulu,” kenang Miranti yang masih ingat akan kenangan lama itu.“Pak, tolong percepat,” kilah Kevin.Supir taksi dengan segera menancapkan gasnya, ia berfokus ke jalanan yang tengah hampir padat menuju kantor kepolisian. Jarak tempuh yang harus di lalui mereka tidak memakan waktu cukup lama.Baik Kevin dan Miranti hanya bisa bertahan di tengah jalanan yang padat dengan harapan bahwa setidaknya pihak kepolisian menahan Frederick. Mereka yang sudah ketakutan hanya menunggu dengan cemas memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya.Hingga akhirnya mereka semua sampai di depan rumah sa

  • Izinkan Aku Mencintaimu    Menangkap Si Kepala Ular 2

    Bram menyeringai lebar melihat Ferdiansyah yang tertangkap. “Kau ingin kabur tapi tidak melihat tempatnya. Bagaimana bisa kau lolos dari gedung ini?” tanyanya dengan cengegesan.Ferdiansyah tidak bisa berkutik lagi. “Ya. Itu salahku karena aku tidak melihat tempatnya bahwa aku ada di gedung ini,” katanya yang menghela napas secara kasar.Bram melihat kepada masing-masing petugas yang menangkapnya. “Dia mencuri apa?” tanya Bram kepada salah satu petugas.“Dia mencuri obat-obat milik rumah sakit,” ulangnya lagi dengan nada kesal.“Maksudku jenisnya. Maaf,” kata Bram yang mengklarifikasi pertanyaannya kepada mereka. “Apa sudah di cari tahu?” sambung Bram.“Kami sedang mencari tahunya jenis obat apa yang di curinya,”“Baiklah.” Ferdiansyah yang tertangkap basah akhirnya hanya bisa berdiam diri bahkan lidahnya kelu. “Bawa dia ke ruang interogasi satu,” lanjut Bram yang memberikan perintah kepada petugas polisi.“Baik, Pak,” jawab mereka. Kedua petugas tersebut akhirnya membawa Ferdiansya

DMCA.com Protection Status