Home / Romansa / Izinkan Aku Mencintaimu / Kesaksian Anak Autis 2

Share

Kesaksian Anak Autis 2

Author: Park Jun Hye
last update Last Updated: 2022-10-16 14:36:55

“Benarkan dengan dugaanku? Masalah ini akan menyeret setidaknya banyak korban tetapu pusat inti masalah ada pada Indy. Dia kartu As nya,” ungkap Bram.

Bram menghadapi Kevin yang seakan tak percaya bahwa Ibunya sendiri merupakan dalang dari semuanya dan Indy tidak ingin menyerahkan dirinya. Bram berusaha menenangkan Kevin. “Kenapa kau selalu membela ibumu?” tanya Bram dengan tegas.

Kevin berusaha menahan air matanya, ia tidak percaya bahwa Ibunya adalah pelaku dari semula. “Aku tak tahu,” jawab Kevin menahan air matanya.

Sandra semakin mengenggam tangan Kevin dengan sangat erat, ia tahu bahwa waktunya telah tiba. “Tatap mataku,” sahut Sandra. Kevin berusaha menatap wajah Sandra dengan takut-takut, ia tidak ingin Sandra melihatnya dengan kondisi menangis.

Bram yang melihatnya cukup geli. “Kevin, kau bukan robot, kalau kau ingin menangis lah untuk apa kau tahan? Dasar, bodoh,” ucap kasar Bram, “Tuhan saja pernah menangis masa kau sendiri saja tidak meluapkannya,” sambungnya yang ingat pe
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Izinkan Aku Mencintaimu     Indra Ke Enam

    KevinKeKe-3KeKKKKKKK bersama dengan yang lainnya terkejut mendengar perkataan Fitri yang memberitahu bahwa Dylan sudah tersadar. Bram bingung seakan dewi fortuna berada di sisi mereka, satu per satu masalah mulai terkuak.Bram merapatkan bibirnya hingga hampir satu garis. “Siapa yang mau ke rumah sakit? Asal jangan Kevin yang ke sana,” cakap Bram. Bram sudah bisa menebak apa yang akan terjadi jika Kevin datang ke rumah sakit.“Aku saja,” balas Mike dengan cepat.Bram menatap kepada Mike. “Tanyakan siapa yang melakukannya, benarkah bahwa yang menabraknya adalah Dr. Frederick. Telisik hal tersebut dengan teliti, Mike,” tutur Bram kepada Mike.Mike yang mendengar perintah tersebut memahaminya, ia menganggukkan kepalanya dan keluar berlari menuju rumah sakit dimana Dylan di rawat. Sementara yang lainnya berada di kantor polisi melanjutkan investigasi tersebut.Mereka melihat kepada Gideon yang memiliki bakat luar biasa tersebut sangat di sayangkan jika tidak menerima pembelajaran yang leb

    Last Updated : 2022-10-23
  • Izinkan Aku Mencintaimu    Semua Meradang

    Mereka semua mulai meninggalkan kantor polisi satu per satu. Erick menyiapkan mobil untuk membawa mereka semua pergi. Bram melirik kepada Fabiola yang sudah membantunya dalam penyidikan terhadap kasus yang rumit ini.Bram teringat bahwa ia juga bersalah telah menganggu bulan madu temannya tersebut. “Terima kasih sudah meluangkan waktumu untuk membantuku,” seloroh Bram sembari mengulurkan tangannya.Fabiola menjabat tangan Bram. “Lain kali hubungi aku terlebih dahulu, jika suamiku tidak memahami kondisinya mungkin saja ia sudah marah besar kepadamu,” gertak Fabiola. Fabiola sudah terlanjur bete dengan insiden kecil dirinya.“Hehehe, jangan marah. Memangnya kau pikir masalah bisa di undang datang, harusnya kau juga memberitahuku jika kau sedang berbulan madu,” beber Bram.Fabiola terlanjur malu dengan percakapan mereka berdua, ia juga sadar bahwa masalah akan datang kapan saja tanpa memandang waktu dan bulu. “Ya aku akui kau juga benar. Hubungi aku jika kau memerlukan diriku,” cetus Fab

    Last Updated : 2022-10-24
  • Izinkan Aku Mencintaimu    Kejar-Kejaran

    Kevin sendiri merasa ada yang aneh, ia tahu bahwa sebenarnya otak Bram sedikit sengklek dan entah kenapa di saat ini juga otaknya tak berfungsi bahkan mati dalam seketika itu juga mendengar buronan yang ia cari kabur.Polisi mana yang tidak shock mendengar bahwa buronan yang ia cari tiba-tiba saja melarikan dirinya, apalagi ia melarikan diri pasca kecelakaan. Bram merasakan bahwa ia akan mengamuk, ia menggengam setir mobilnya dengan erat.Dari ujung telepon Kevin bisa mendengar dengan jelas bahwa Mike meneriakinya. Kevin sendiri juga bingung antara ingin menutup telepon dari pengacaranya atau bagaimana. “Aku tutup dulu,” sahut Kevin.Kevin menutup panggilan dari Hendra. “Bagaimana bisa ia kabur? Bram sedang shock,” kata Kevin yang memberitahunya.“Mana aku tahu, aku baru keluar dari kamar mandi dan melihat pihak keamanan berlarian ke sana kemari. Aku pikir orang lain tapi ternyata memang dia,” tutur Mike yang memberikan penjelasan.Bram yang masih memikirkan solusinya tidak tahu harus

    Last Updated : 2022-10-24
  • Izinkan Aku Mencintaimu    Dylan Di Tangkap

    Pihak ambulance yang mendengarnya dengan segera membawa Dylan kembali ke rumah sakit, mereka yang ikut hanya Erick sementara itu Mike mengurus mobil pinjaman laki-laki yang di curi oleh Dylan.Petugas ambulance masih menunggu untuk salah satu orang bisa masuk ke dalam menemani buronan yang kabur tersebut. “Apakah ada yang bisa masuk ke dalam untuk mencegahnya kabur lagi?” tanya petugas tersebut.Mike dan Erick juga sama-sama terkejut mendengar penjelasan yang di berikan oleh pihak ambulance yang memberitahunya. “Haruskah?” tanya Mike dengan sembrono.“Peraturannya begitu, Pak, jika tidak ada yang ikut kalian yang harus membawanya. Jadi, bagaimana?”Mike kehabisan cara masalahnya ia baru saja menelepon dinas perhubungan untuk menderek mobil yang di jadikan oleh Dylan sebagai mobil curian. “Aku baru menghubungi dishub, kami masing-masing membawa mobil,”“Jadi, bagaimana?” tanya kekeh petugas ambulance tersebut.Kevin yang tepat saat itu mendengar butuh orang mendekati mereka yang sedang

    Last Updated : 2022-11-21
  • Izinkan Aku Mencintaimu     Berita Senang dan Berita Pahit

    Baik Mike dan Erick yang sudah menangkap Dylan bahkan menggeret dirinya masuk ke dalam penjara benar-benar penuh dengan kemenangan. Bram sendiri akhirnya hanya bisa membiarkan mereka membawa masuk ke kantor polisi.Bram masuk dengan membawa berkas-berkas yang akan memberatkan Dylan untuk di lakukan dalam persidangan namun bukan hanya itu saja pada awalnya interogasi berjalan dengan lancar hingga akhirnya beberapa pertanyaan tidak di jawab oleh Dylan.Mike mulai merasa pusing dengan kesaksian yang di berikan oleh Dylan. “Astaga, kepalaku pusing,” oceh Mike yang menggaruk kepalanya yang tak gatal.“Apa yang bisa kita tawarkan kepadanya?” tanya Erick.“Kita tidak bisa menawarkan apapun kepada pria yang akan di penjara seumur hidup. Ini membuatku gila.” Umpat Mike.Erick menyerahkan seluruh dokumen tambahan yang bisa saja membuat Dylan tak berkutik lagi. “Aku mendapatkan ini. Informasi mengenai beberapa wanita yang berhasil di perkosanya, apakah aku harus memotong ‘anu’nya?”Mike menerima

    Last Updated : 2022-12-02
  • Izinkan Aku Mencintaimu    Muncul Korban Baru

    Erick dan Mike yang sudah naik akhirnya berusaha mengikuti perintah atasannya sendiri, insiden yang mereka lihat sebenarnya di luar dugaan mereka. Mereka hanya berpikir bahwa hanya hitungan jari namun ternyata tidak semudah yang mereka bayangkan.“Apa yang terjadi?” tanya Hendra kepada Bram yang kala itu terlihat di depan dirinya.Bram yang melihatnya berusaha membawa Hendra untuk masuk ke dalam kantor melihat kondisi yang sebenarnya terjadi. Dia juga seakan meminta Hendra untuk segera mencari tahu apa hubungan korban yang baru dengan terdakwa.Bram melirik ke seluruh warga, ia berusaha menjelaskan kondisi. “Salah satu warga yang merupakan anak korban melihat pelaku pelecehan seksual tersebut berusaha untuk membunuhnya. Anaknya sekarang malah menjadi trauma akibat pelecehan tersebut,” ujarnya yang memberitahu.Mendengar penjelasan tersebut membuat Hendra harus sedikit lebih lama berada di ruang polisi tersebut. “Jujur, sebenarnya aku kemari hanya ingin mengambil bukti saja namun melih

    Last Updated : 2022-12-03
  • Izinkan Aku Mencintaimu    Kabar Bahagia

    Hendra yang melihat punggung Bram akhirnya hanya bisa melenggang keluar dari kantor polisi. Dia sendiri juga akhirnya sudah mengetahui kondisi yang terjadi di dalam kantor polisi ikut keluar juga.Hendra yang sudah mengetahui duduk perkara tersebut berjalan kea rah mobilnya sendiri. Dia membuka mobilnya dan menghubungi sekretarisnya, Maudy, untuk mencari kasus yang berhubungan dengan pelecehan seksual yang terjadi pada tahun 2017.Kring Kring KringHendra menunggu jawaban dari Maudy, sekretarisnya sendiri, belum lama Maudy mengangkat panggilan dari Hendra. “Halo, Pak,” sapa Maudy dari ujung telepon.“Maudy, kau sudah menyiapkan semua data-datanya?” tanya Hendra.“Sudah, Pak. Ada yang perlu saya bantu lagi?” tanya Maudy dengan suara lembutnya tersebut.Hendra terdiam sejenak, ia juga ingin meminta tolong namun ia tahu bahwa waktu kerja Maudy sudah melewati waktunya. “Tak usah lah kau pulang saja,” katanya berbohong.“Tidak apa-apa katakan saja, sebisanya saya akan menolong, Bapak,” tim

    Last Updated : 2022-12-03
  • Izinkan Aku Mencintaimu     Strategi Indy

    Strategi Indy97Kehadiran Indy di rumah sakit jelas membuat Kevin dan Sandra tak bisa berkutik sama sekali. “Melihat wajah kalian pastinya membuat kalian terkejut bukan main,” ejek Indy.“Apa yang, Ibu, inginkan?” tanya Kevin kepada Ibunya sendiri.Indy tertawa mendengar perkataan putra kesayangannya tersebut. “Apa yang ingin Ibu lakukan? Sudah jelas, Kevin, akhiri hubungan kalian. Memangnya kau pikir, Ibu tidak mengawasi dirimu,” sebut IndyKevin yang mendengarnya geram bukan main tanpa sengaj ia mengepalkN kedua tangannya dengan sangat erat. “Sejak kapan?” ucap Kevin dengan marah.Mata Indy bergantian menatap kepada Kevin dan Sandra. “Ibu, tak bisa bilang kepadamu, nak.” Indy ngotot tidak ingin memberitahunya namun tiba-tiba saja ia melemparkan beberapa foto kepada Kevin dan Sandra.Jelas saja membuat muka mereka menjadi seperti udang rebus yang baru keluar dari panci. Mereka sendiri tidak menyangka bahwa perbuatan mereka berdua di mata-matai oleh Indy seorang diri.Kevin mengambilny

    Last Updated : 2022-12-05

Latest chapter

  • Izinkan Aku Mencintaimu    Melakukan Bersama

    Mendengar perkataan Bram membuat hati Kevin bergetar, ia akhirnya juga menguatkan hatinya untuk bisa tegar dalam menghadapi masalahnya satu per satu. Kevin akhirnya bergegas untuk melakukan hal yang bisa ia lakukan pada saat itu juga.Kaki Kevin berlari meninggalkan kantor kepolisian dan menuju rumah sakit. Kevin mencegah taksi yang lewat tengah malam tersebut dan memintanya untuk mengantarkan dirinya ke rumah sakit.Kring..Kring…Handphone yang ia bawa selama kurang lebih dua jam tidak berbunyi pada akhirnya berbunyi juga. Kevin mengambil handphonenya dan melihat layar LCD, di tangkapan layar ia bisa melihat bahwa Lia menghubunginya. “Halo,” sapa Kevin.“Hei, dimana?”“Aku dalam perjalanan,” ucapnya.Lia melihat kepada ayahnya yang meminta untuk menelepon Kevin. Lia sendiri mengigit bibirnya ragu untuk memberitahu kepada kakaknya sendiri sementara Aditya berusaha membujuk Lia untuk memintanya datang.Lia sendiri tidak bisa berkata-kata lagi. Sementara di ujung telepon Kevin sudah hen

  • Izinkan Aku Mencintaimu    Perasaan Masing-Masing

    Johana yang sedikit lega dengan pemberitahuan mereka berdua dengan mantap masuk bersama ke dalam kantor kepolisian. Erick yang di tugaskan kembali ke TKP, akhirnya memberanikan diri untuk menyerahkan bukti.Erick yang baru pertama kali bertemu dengan Johana, tergagap bahkan ia sendiri salah tingkah. “Aku baru dari TKP. Kami meminta salinan sebagai bukti,” cakapnya berbasa-basi. “Kau bisa melihatnya di atas,” senyum Erick.Johana yang mendengarnya melongo. “Woah. Kerja bagus. Mana?” tanya Johana sembari memuji tindakan Erick.“Akan aku berikan diatas, jika disini bisa saja nantinya dikira hal apa,” cetusnya.“Baiklah.”Johana, Erick dan Kevin masuk ke dalam ruangan yang dapat mereka akses masuk ke dalam ruangan secara leluasa. Erick sendiri bahkan memberikan jalan terlebih dahulu kepada Johana.Kevin merasa aneh dengan sikap Erick yang seolah-olah baru saja jatuh cinta pada pandangan pertama. Bahkan Erick juga mengarahkan jalan kepada Johana. “Lewat sini,” cakapnya. Johana dan Kevin me

  • Izinkan Aku Mencintaimu    Terungkapnya Motif Utama

    Heru yang sudah tahu kebiasaan Sandra akhirnya menerobos masuk di ikuti dengan Anita dan Agus bahkan di susul Tania. “Kau ini! Kenapa sih tidak pernah memberitahu aku? Sudah aku bilang, anggap aku ayahmu,” ceramahnya.Heru membuka selimut Sandra yang menutupi dirinya tersebut. “Bagaimana, Paman, menemukanku?” cakapnya yang memberengut kesal kepada pamannya sendiri.Tak!Heru saking kesalnya akhirnya menjitak kepala keponakannya sendiri. “Argh, sakit,” erang Sandra. Lia yang melihatnya tertawa kecil, ia tahu bahwa perbuatan Sandra barusan di balas oleh pamannya sendiri.Lia perlahan keluar bersama dengan ayahnya membiarkan mereka untuk ikut ambil bagian. Dari luar pintu Lia menutup pintu tersebut secara perlahan. Aditya yang sudah berumur memandang putrinya yang masih memegang di sampingnya.Dari kejauhan mulai terdengar derap langkah kaki yang berlarian di selasar ruangan menuju ruangan Sandra di rawat. “Pak Ketua, Anda kemana saja?” tanya suster kepala yang memegang kening kepalanya

  • Izinkan Aku Mencintaimu    Pertemuan yang Mengharu Biru

    Mereka yang memandangi tidak tahu lagi suasan jelas menengangkan. “Ada apa?” tanya Kevin yang mencairkan suasana di ruangan.Dokter tersebut enggan untuk memberitahunya, ia juga tidak tega harus mengatakannya. Dokter tersebut menatap lama kepada Kevin dan bergantian ke sekeliling ruangan. “Katakan saja,” desak Kevin yang tidak sabaran.Bram sendiri mengernyitkan dahinya, ia juga belum memahami situasi yang terjadi. Dirinya baru mendengar dari Kevin. “Sebenarnya apa yang terjadi?” ucap Bram yang membutuhkan klarifikasi kepada Kevin.Kevin menelan salivnya. “Pak Bram, kami sebenarnya sedang menyelidiki suntikan apa yang di berikan oleh ibuku. Dan, aku tidak tahu bahwa hasilnya akan secepat yang tidak aku pikirkan,” oceh Kevin dengan sendirinya.“Jadi kau berusaha menyelidikinya?” tanya balik Bram.“Ya.”Bram menatap kepada dokter tersebut. “Katakan saja apa isi dari suntikan yang di berikan si ‘viper’,” ejek Bram yang melirik kepada Indy.“Kalian tidak apa-apa jika aku memberitahunya?”

  • Izinkan Aku Mencintaimu    Indy di Tangkap

    Dengan tegap dan mantap Kevin akhirnya menuju pos keamanan bersama dengan Felix,. Baik Kevin dan Felix berjalan hingga langkah kaki tersebut sampai di depan pos keamanan. Beberapa kali Felix mengetuk pintu untuk mengunjungi penjahat yang akhirnya tertangkap basah.Clek!Petugas keamanan membukakan pintu, ia memberi salam kepada Felix. “Permisi, Pak,” balas sapa Felix. “Boleh masuk?” tanyanya dengan sopan.“Silakan,” sahutnya yang memberikan jawaban kepada Felix.Felix dan Kevin masuk melangkah ke dalam kantor keamanan rumah sakit. Dari kejauhan Kevin sudah bisa melihat bahwa ibunya sudah ada di dalam kantor keamanan. Kevin menyenggol Felix untuk menanyakannya. “Sudah berapa lama ibuku di sini?” tanya Kevin.Felix terdiam sejenak memikirkan setelah kejadian yang terjadi di ruangan, ia bergumam, “Mungkin hampir dua jam,” jawabnya memberi tahu.Kevin meringsek maju ke depan berupaya untuk melihat kondisi Ibunya sendiri yang sudah mulai menatap dirinya. Kevin berjongkong di hadapan Ibunya

  • Izinkan Aku Mencintaimu    Hal yang Memalukan

    Kevin yang mengamuk akhirnya hanya bisa keluar dari kantor polisi. Bram mengejarnya untuk bisa menenangkan Kevin. “Kevin!” panggil Bram namun Kevin tidak menggubrisnya.Sekali lagi Bram mencegah kegilaan Kevin, kakinya berderap mendekati Kevin. “Hei! Tatap aku!” kesal Bram.Dengan marah Kevin menyentak tangan Bram yang memegangnya. “Apa lagi?” tanya Kevin dengan setengah berteriak.“Apa yang akan kau lakukan? Kau memikirkannya secara matang, Kevin,” ucapnya.Kevin terhenyak perkataan Bram ada benarnya ia harus memikirkan semua rencananya harus dengan matang-matang jika tidak ibunya sendiri tidak akan tertangkap dan akan terus menerus lepas kendali sama seperti ular yang dengan mudahnya lepas dari toples jika tidak di ikat dengan kencang.Perumpaan yang di katakan oleh Bram ketika mereka bertemu jelas membuat Kevin teringat. Ibunya saat ini sudah seperti ular yang lepas dari toples. “Aku marah kepada diriku.” Cakap Kevin.“Lalu, apa hubungannya dengan kasusmu?” tanya Bram kepada Kevin.

  • Izinkan Aku Mencintaimu    Pengakuan Ferdiansyah

    Dengan perlahan Kevin mengetuk pintu dan masuk ke dalam ruangan direktur rumah sakit. Dari dalam ruangan terdengar suara sapaan yang tidak asing di telinganya yang meminta untuk masuk. Perasaan gugup bercampur dengan ketakutan menusuk hati di dalam hati Kevin.Tring!Suara pintu terbuka Kevin melangkah masuk ke dalam dengan perasaan bercampur, ia tidak yakin sanggup untuk mengatakan yang sebenarnya. Kehidupannya sudah hancur berkeping-keping dengan masalah keluarga dari pihak ibunya sendiri.Kevin bisa melihat pamannya sendiri dan Bram yang menunggunya. “Duduk,” pinta Bram. Kevin tak lagi bisa berkutik, ia menuruti perintah Bram ketika menyadari bahwa Frederick berusaha untuk meledeknya.Frederick yang masih dalam pengaruh obat terlarang tertawa kecil, ia seperti kegirangan melihat keponakannya berada di depannya. “Hai, keponakanku,” kekeh Frederick. Kevin hampir saja menjotos laki-laki paruh baya tersebut jika Bram tidak mencegahnya.“Kalau bukan karena Bram, aku sudah memukulmu hin

  • Izinkan Aku Mencintaimu    Warisan yang Di Anugerahkan

    Kevin yang setelah mendengar berita bahwa pamannya di tangkap oleh Bram dengan segera menuju rumah sakit untuk meminta keterangannya dan bagaimana ia bisa menangkapnya secepat mungkin.Miranti hanya bisa melihat kelakuan Kevin sembari tertawa kecil beberapa kali hingga membuat Kevin salah tingkah. “Tante, sudahlah,” rajuk Kevin.“Tante, tidak tertawa namun tante tertawa akan sikapmu yang masih sama seperti dahulu,” kenang Miranti yang masih ingat akan kenangan lama itu.“Pak, tolong percepat,” kilah Kevin.Supir taksi dengan segera menancapkan gasnya, ia berfokus ke jalanan yang tengah hampir padat menuju kantor kepolisian. Jarak tempuh yang harus di lalui mereka tidak memakan waktu cukup lama.Baik Kevin dan Miranti hanya bisa bertahan di tengah jalanan yang padat dengan harapan bahwa setidaknya pihak kepolisian menahan Frederick. Mereka yang sudah ketakutan hanya menunggu dengan cemas memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya.Hingga akhirnya mereka semua sampai di depan rumah sa

  • Izinkan Aku Mencintaimu    Menangkap Si Kepala Ular 2

    Bram menyeringai lebar melihat Ferdiansyah yang tertangkap. “Kau ingin kabur tapi tidak melihat tempatnya. Bagaimana bisa kau lolos dari gedung ini?” tanyanya dengan cengegesan.Ferdiansyah tidak bisa berkutik lagi. “Ya. Itu salahku karena aku tidak melihat tempatnya bahwa aku ada di gedung ini,” katanya yang menghela napas secara kasar.Bram melihat kepada masing-masing petugas yang menangkapnya. “Dia mencuri apa?” tanya Bram kepada salah satu petugas.“Dia mencuri obat-obat milik rumah sakit,” ulangnya lagi dengan nada kesal.“Maksudku jenisnya. Maaf,” kata Bram yang mengklarifikasi pertanyaannya kepada mereka. “Apa sudah di cari tahu?” sambung Bram.“Kami sedang mencari tahunya jenis obat apa yang di curinya,”“Baiklah.” Ferdiansyah yang tertangkap basah akhirnya hanya bisa berdiam diri bahkan lidahnya kelu. “Bawa dia ke ruang interogasi satu,” lanjut Bram yang memberikan perintah kepada petugas polisi.“Baik, Pak,” jawab mereka. Kedua petugas tersebut akhirnya membawa Ferdiansya

DMCA.com Protection Status