Share

28 — Heros dan Lintah

Bayang-bayang mimpi berputar jelas dalam kepalanya.

Mimpi yang terasa nyata, seakan-akan dia ikut andil di dalamnya. Mimpi yang masih segar dalam otaknya seolah dia baru bangun dari tidurnya setelah mimpi itu. Tapi nyatanya, itu kemarin.

Iveryne mendadak jadi pribadi yang pendiam. Reiger kerap kali memergokinya tengah melamun. Bahkan ketika mereka sudah mulai memakai obor, karena kristal bulan di dinding makin memudar seiring bertambahnya langkah perjalanan yang mereka berdua ambil.

Gadis itu nampaknya lebih memikirkan tentang mimpi daripada keselamatan mereka dalam Gua, seperti hari-hari lalu.

“Katakan padaku jika sesuatu mengganggumu.”

Iveryne mendongak setelah memasang telinganya kembali, pria ini baru saja mengajaknya bicara kembali? Pada akhirnya?

“Tidak ada. Fokus saja pada jalan kita,” tambahnya.

“Kamu yang tidak fokus.” Obor di tangan Reiger adalah satu-satunya penambah penerangan. Tidak ada lagi kristal bulan, tapi sisi anehnya adalah, Iveryne nampak tidak terlalu memperdu
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status