ISTRIKU YANG BULUK MENJADI REBUTAN BAB 38 POV AUTHOR Willia dan Yusuf yang baru saja setengah jalan ke sekolah anak-anak mereka harus putar stir saat Halima mengatakan jika ia, Zenaira dan Zunaira sudah berada di jalan pulang. Halima tidak enak hati menolak Sarah yang ingin mengantarnya pulang. “Papa udah suruh anak buah Papa buat nyelidikin keberadaan Niko.Belum tenang rasanya kalau dia belum masuk penjara!” desis Yusuf, ia sungguh dibuat geram oleh kelakuan Niko yang memang sudah kelewat batas. “Kita juga harus jagain Raysa biar dia gak sampai kena pengaruh buruk Niko. Lihat aja, harusnya dari bulan kemarin dia udah balik ke Aussie buat kuliah, tapi gara-gara Niko, Raysa malah mau cuti kuliah,” balas Willia. Sampai di rumah mereka melihat Halima yang sedang menyuapi kedua cucunya itu. Willia dan Yusuf tidak akan memberitahu Halima mengenai masalah ini. Karena mereka belum ada bukti mengenai rencana yang dikatakan Raysa tadi pagi. *** Willia sudah terlihat rapi, hari ini ada a
ISTRIKU YANG BULUK MENJADI REBUTANPOV AUTHORTEROR DARI NIKOWillia merasa gelisah, entah kenapa pengakuan Gio tadi terus melintas di pikirannya.Jika memang semua itu benar adanya, Willia akan merasa sangat bersalah karena telah menghancurkan hati orang yang tidak bersalah.Bukan Willia ingin kembali pada Gio. Tapi, setidaknya dia akan meminta maaf pada lelaki itu atas nama ibunya.Willia berencana untuk menghubungi ibunya besok pagi. Menayangkan perihal ini pada wanita paruh baya itu.Tidak ingin berlarut-larut dalam sebuah masalah. Willia harus lebih tegas dan bisa bertindak untuk ketenangan hidupnya sendiri."Ma … kok belum tidur?" tanya Yusuf dengan suara serak.Dia terbangun karena ingin buang air kecil.Karena Willia tidak kunjung menjawab pertanyaannya, Yusuf beranjak ke kamar mandi.Bukan Willia tidak ingin menjawab, dia melamun. Tidak menyadari jika suaminya sudah terjaga.Saat Yusuf keluar dari kamar mandi dan menepuk pelan pundak wanita itu. Baru dia tersadar dari lamunan
ISTRIKU YANG BULUK MENJADI REBUTANPOV AUTHORSetelah mendengar penjelasan singkat dari Adi, Yusuf berlari ke dalam rumah menyusul Willia yang sampai lebih dulu. Raysa terlihat menemani Willia di dalam kamar.“Bang … Mbak Will dari tadi diem aja, aku tanyain kenapa dia gak nyahut,” tutur Raysa pada abangnya itu.“Kamu jagain anak-anak aja, biar abang yang urus ini.” Yusuf berujar dengan tatapan yang tidak beralih dari Willia.“Ma ….” Saat Yusuf memanggil, barulah Willia menengok. Terlihat jelas sorot ketakutan terpancar dari matanya yang sudah memerah dan berkaca-kaca.Yusuf memeluk tubuh istrinya itu yang kini mulai bergetar karena tangisannya.“Papa di sini, Mama gak usah takut.” Yusuf mencoba menenangkan istrinya itu, tangannya mengelus punggung Willia dengan lembut.Willia terus menangis tanpa mengatakan apapun. Yusuf menjadi bingung, tidak tahu apa yang harus dia lakukan.Netra Yusuf menangkap ponsel sang istri yang tergeletak di ranjang dengan kondisi layar yang retak. Tangann
ISTRIKU YANG BULUK MENJADI REBUTANAku terlahir dari keluarga biasa tapi sekarang aku memiliki segalanya. Bahagia? Tentu saja, bohong jika aku tidak bahagia. Apapun yang aku inginkan bisa aku dapatkan, semua ini berkat Bang Yusuf yang bekerja keras, dia selalu mementingkan aku dan ibu.Bang Yusuf kerja mati-matian untuk membahagiakanku dan ibu. Sebelum dia memiliki segalanya, Bang Yusuf menikah dengan Mbak Willia. Rasanya bahagia sekali saat Bang Yusuf memperkenalkan seorang wanita cantik yang dia katakan akan menjadi kakak iparku.Wanita sederhana dan penyayang, aku kira memiliki kakak ipar itu serasa seperti di neraka. Tapi, semua itu tidak benar. Mbak Willia sangat menyayangiku dan ibu, dia juga menemani Bang Yusuf dari bawah sampai saat ini berada di puncak kesuksesan. Mbak Willia tidak seperti wanita lain di luaran sana yang selalu mencari lelaki tajir untuk dijadikan suami. Mbak Willia sangat tulus, bahkan aku salut melihatnya selalu mendampingi Bang Yusuf dalam situasi tersuli
ISTRIKU YANG BULUK MENJADI REBUTANPOV AUTHOR“Nik … Niko!” Raysa panik saat samar-samar mendengar suara keributan dari sebrang telepon. Niko juga tidak ada menyahuti perkataan Raysa.“Kamu denger aku, ‘kan?” Raysa kembali bertanya tapi tidak ada jawaban sama sekali. Sambungan telepon itu malah terputus.Raysa mondar-mandir di dalam kamarnya memikirkan apa yang terjadi pada Niko. Jika bisa, dia akan pergi untuk menemui Niko, tapi itu hanya khayalan semata. Yusuf tentu tidak akan membiarkan Raysa pergi seorang diri.Tok tok tok!“Sa … ayok kita makan siang dulu!” Suara Halima terdengar memanggil dari luar kamar.“Iya, Bu,” balas Raysa.Dia berencana mencari tahu perkembangan para intel suruhan Yusuf, takut jika Niko sampai tertangkap. Mungkin dengan bergabung saat makan, dia akan mendapatkan info terbaru.“Mbak Will gak ikut makan, Bu?” tanya Raysa pada Halima.“Mbakmu makan di kamar, ditemani Ibunya.” Halima menyahuti sembari menyiapkan hidangan untuk makan siang.Yusuf ikut bergabung
ISTRIKU YANG BULUK MENJADI REBUTANBAB 44POV AUTHORWillia merasa menjadi putri di negeri dongeng saat berjalan memasuki kapal pesiar mewah itu. Tidak menyangka ini yang Yusuf maksud saat itu, tidak ada dalam pikiran Willia jika suaminya akan memberikan hadiah semewah ini.Semua mata tertuju pada Willia dan Yusuf, seorang fotographer tidak hentinya mengabadikan momen yang ada.Robby melakukan siaran langsung di salah satu sosial medianyanya. Banyak wanita yang me-reply siaran langsung Robby dengan berbagai tanggapan. Meskipun hanya di hadiri orang-orang terdekat saja, tapi pesta itu terasa sangat megah dan juga meriah.Zenaira dan Zunaira juga terlihat antusias, mereka sibuk berlarian kesana kemari. Budi dan Bagas ditugaskan untuk menjaga kedua anak itu.“Pa … kayaknya kita harus pakai baby sitter, deh. Anak-anak kita aktif banget, Mama gak sanggup kalau jaga sendirian,” bisik Willia.“Iya … nanti kita cari, ya.”Sebenarnya kebahagiaan Yusuf dan Willia belum lengkap karena ketidak h
ISTRIKU YANG BULUK MENJADI REBUTANPOV AUTHOR“Gue serius. Lo mau kan bantuin gue ngomong sama dia?” “Ngomong sendiri dong! Masa harus gue yang ngomong ke dia, usaha sendiri! Gue pengen lihat … seserius apa lo sama dia. Gue gak mau sampai lo cuman jadiin dia jadi bahan mainan lo aja.” Yusuf berujar dengan tegas.“Gue nervous kalau deket dia. Oke lah … kalau ngobrol biasa gue bisa. Tapi, kalau ngomong serius rasanya kata-kata itu susah banget keluar dari mulut gue,” ungkap Robby.“Cemen banget lo! Godain cewek aja bisa, mau ngungkapin perasaan malah melempem,” ejek Yusuf.“Gimana kalau kita double date aja? Biar gue gak terlalu nervous.”Yusuf terlihat berpikir mendengar usulan Robby. “Lo tanya aja bini gue, kalau dia mau gue ayok aja. Telpon ke nomor gue aja!”Robby menghela nafas panjang, meraih ponselnya di atas meja dan menghubungi Willia. Mengajak wanita itu untuk melakukan double date, tanpa menunggu lama suara Willia terdengar dari sebrang telepon."Hallo …."“Dek … kita doubl
ISTRIKU YANG BULUK MENJADI REBUTANPOV AUTHORHari demi hari berlalu, Willia masih merasakan hampa karena belum bisa bertemu langsung dengan Raysa. Hanya lewat Halima, Willia bisa mengetahui keadaan Raysa. Gadis itu selalu menolak untuk berbicara dengan Willia atau pun Yusuf.Raysa yang ceria kini menjadi pendiam, dia tidak akan pernah bicara jika tidak di tanya. Yusuf dan Willia berencana untuk mengunjungi Raysa setelah Willia melahirkan.Tinggal menghitung hari Willia melahirkan buah cintanya. Zenaira dan Zunaira memiliki pengasuh sendiri-sendiri jadi Willia tidak terlalu repot, hanya saja mereka jadi lebih manja dan selalu ingin tidur bersama Willia.Kedua babysitter itu tinggal di rumah itu juga karena kondisi Willia yang tidak memungkinkan untuk mengurus anak-anaknya lagi.Mega yang membawa mereka, Willia tidak akan mencemaskan apapun karena Mega sudah menyelidiki lebih dulu mengenai kedua pengasuh si kembar.Yusuf tidak pernah lagi berangkat ke kantor, dia mengerjakan semua peke