Setelah mengatakan ini, Zira mengangkat tombaknya dan melangkah maju.Untuk sesaat, niat tombak bergema di langit, niat tombak serta niat bertarung yang menakutkan berkobar dengan bebas.Energi sejati yang agung keluar dari tubuhnya, pada saat yang sama, Vania juga bergerak.Tingkat kultivasi kedua orang ini sebanding dan mereka bekerja sama dengan sempurna. Tamara dan Naufal pun merasa terancam.Keduanya tak berani gegabah dan sekaligus mengambil tindakan."Jangan melebih-lebihkan kemampuanmu. Buka mata kalian, Kakakku dan aku akan menjatuhkan kalian berdua dalam tiga jurus."Tamara dan Naufal melangkah keluar, Zira serta Vania terlempar ke belakang dalam satu ronde.Tembakan dari Tombak Naga Perak menjadi lebih keras, pada saat yang sama, Tombak Naga Perak bergetar.Tombak Naga Perak tampaknya memiliki kecerdasan dan bersemangat.Hal yang sama berlaku untuk pedang di tangan Vania!Dia dan Zira saling berpandangan dan menyerang lagi. Kali ini mereka akhirnya memaksa Naufal dan Tamara
Setelah Yunas mendengar ini, dia mengerutkan kening dan kekhawatiran melintas di benaknya. Akan tetapi, kerutan di alisnya mulai mengendur dan kekhawatiran di benaknya menghilang.Naufal dan Tamara adalah murid kesayangannya. Mereka adalah anak muda paling berbakat dan luar biasa di Istana Nirila.Tidak lama lagi mereka berdua akan menjadi dua petarung di kalangan generasi muda di Istana Nirila.Di Benua Pilis ini, belum ada seorang pun yang bisa menjadi ancaman bagi murid kesayangannya selain mereka para tetua licik dan monster tua ini.Oleh karena itu, Yunas berpikir kali ini tidak akan terjadi apa-apa pada murid kesayangannya dan dialah yang merencanakan penangkapan Zira.Sebelumnya, Yunas sendiri yang memimpin para bawahan dan muridnya untuk menangkap Zira.Semuanya berjalan lancar pada awalnya, tetapi sayangnya Pak Krisna membunuh semuanya di tengah jalan."Aku sudah mengatur segalanya untuk mereka dan nggak ada yang boleh mengganggu mereka berdua."Yunas sangat yakin dengan kekua
Tetua Keempat melambaikan tangannya dan para bawahannya segera pergi."Hahaha, dewa benar-benar membantuku. Sekarang Yunas si tua bangka pasti khawatir.""Dia sangat peduli pada Naufal dan Tamara. Sesuatu pasti telah terjadi pada mereka dan dia pasti akan melakukan sesuatu yang nggak rasional.""Begitu dia melakukan kesalahan, peluang kita akan datang."Tetua Keempat sangat senang dan gembira, begitu pula para tetua lainnya.Kini mereka tidak perlu berbuat apa-apa dan hanya cukup menunggu hasilnya dengan tenang.Setelah pemilik istana kembali dan Tetua Agung belum menyelesaikan masalah ini, dia pasti tidak akan disukai lagi....Kota Perry.Saat ini Zira dan yang lainnya telah menemukan tempat tinggal di pusat kota.Tempat semua orang penting dan orang biasa berbaur yang cocok untuk bersembunyi.Sekarang mereka semua beserta Naufal dan Tamara, memiliki teknik rahasia pada mereka, sehingga para anggota Istana Nirila tidak akan bisa menemukan mereka dalam waktu singkat.Akan tetapi, saat
Dirga sudah mendapatkan jawabannya.Melihat ekspresinya, Pak Krisna bertanya dengan ragu, "Apa kamu benar-benar mengerti?""Sebelum meninggalkan Tanah Suci, adik seperguruanku dihajar habis-habisan olehmu."Dirga tersenyum dan berkata, "Paman Guru, jangan khawatir. Aku mengerti segalanya.""Kamu nggak perlu menahan diri dan memperlakukanku seperti orang mati!"Dirga sudah siap.Pak Krisna bertanya dengan bingung, "Yakin?"Dirga mengangguk tanpa ragu.Pak Krisna tersenyum setelah melihatnya, lalu dia mengangkat tangannya dan Dirga langsung melayang.Tanpa ada sedikit pun ruang untuk melawan.Entah berapa lama atau seberapa jauh Dirga terbang.Hanya setelah menstabilkan tubuhnya, Dirga menyadari dia telah tiba di tempat yang aneh.Ada luka kecil di keningnya dan darah mengalir.Pada saat ini seluruh tubuhnya menggigil dan ketakutan yang belum pernah terjadi sebelumnya menembus jauh ke dalam sumsum tulangnya.Sebelum bisa menarik napas, kekuatan hisap yang menakutkan dan kuat menariknya l
Pak Krisna melanjutkan, "Tapi jangan salahkan aku kalau kelak sesuatu terjadi.""Oke, aku sudah mengatakan semua yang harus kukatakan. Kamu bisa urus semuanya sendiri.""Aku nggak bisa menjamin keselamatan semua kekasihmu, tapi aku nggak akan pernah membiarkan siapa pun menyakiti mereka selama aku masih di sini.""Ada lagi, jangan berpura-pura bodoh, nak. Karena kamu mengetahui beberapa hal, kenapa kamu nggak memberi tahu kekasihmu?"Dirga tersenyum dan berkata, "Hidup akan lebih menarik dengan beberapa rahasia, ditambah lagi Zira adalah kekasihku.""Lebih baik untuk membuatnya agak misterius."Setelah mendengar ini, sudut bibir Pak Krisna berkedut beberapa kali dan memelototi Dirga sebelum memasukkan Pagoda Asura ke dalam cincin penyimpanannya, kemudian melangkah ke udara untuk pergi.Tujuan kedatangannya hanya untuk memberikan bimbingan kepada Dirga agar jalur bela dirinya menjadi lebih cerah dan berjangka panjang.Awalnya Pak Krisna ingin memberi tahu Dirga sesuatu tentang Zira, tet
Sekarang Mutiara Roh ada di tangan Istana Dewa dan hanya masalah waktu sebelum Catthy dan Rose menelannya.Dia dan ibunya tentu saja tahu kalau mereka berdua menelan kekuatan Mutiara Roh, Zira pasti akan menderita serangan balik.Ibu dan putri sudah lama mengetahui hal ini. Mereka juga yakin Dirga mengetahuinya.Akan tetapi, tidak ada orang yang pernah menyebutkannya.Catthy percaya Dirga adalah orang yang cerdas dan sekarang dia pasti sudah menyadarinya. Kalau Dirga sudah menyadarinya, dia pasti akan datang ke Istana Dewa.Selama Dirga datang ke Istana Dewa, dia dan orang tuanya akan selamat.Meskipun Catthy ingin mengingatkan Dirga saat berada di Pagoda Asura, dia tetap tidak melakukannya karena keegoisan.Dia tahu sekarang sudah terlambat untuk mengatakan apa pun. Dia dan Dirga tidak akan pernah berteman.Catthy tidak lagi meminta pengampunan Dirga, tetapi dia berharap Dirga bisa menghancurkan Istana Dewa.Hanya saja Catthy menganggap beberapa hal terlalu sederhana dan tidak mengeta
Rose melanjutkan. Sekarang dia tidak ingin menyembunyikan apa pun lagi.Dia menceritakan semuanya kepada putrinya, Catthy.Akan tetapi pada kenyataannya, dia tidak tahu banyak tentang rahasia Zira."Putriku, kamu cukup tahu beberapa hal ini sendiri dan jangan memberi tahu hal ini kepada Dirga ataupun Zira.""Dirga dan Zira telah dibebani dengan terlalu banyak rahasia dan warisan.""Kamu bisa mengerti ada jiwa lain hidup di dalam tubuh mereka dan mereka adalah warisan dua Pendekar Super di dunia ini.""Kamu juga mengerti keduanya adalah reinkarnasi dari dua Pendekar Super itu.""Selain itu, kamu harus ingat Naomi memiliki darah yang sama mengalir di tubuhnya seperti kamu.""Meskipun dia lahir dari Octa dan istrinya, Dua Penatua Gelap Terang secara paksa memindahkan Fisik Teratai dari tubuh Zira ke dalam tubuhnya.""Jadi dia ditakdirkan untuk menderita sebagian karma Zira. Cuma ini yang aku tahu.""Kamu harus berjanji padaku kalau kau akan hidup apa pun yang terjadi, Dirga nggak akan mem
Catthy sekeluarga langsung menjadi tenang kembali.Karena sosok ini tidak lain adalah Dirga.Saat ini Dirga telah tiba di pintu masuk aula dengan Mutiara Roh mengambang di telapak tangannya."Halo semuanya, aku datang tanpa diundang.""Setelah memikirkannya, aku masih merasa Mutiara Roh akan aman bersamaku.""Bagaimana? Terkejut nggak?"Dirga sangat cepat dan mengejutkan.Awalnya Dirga berencana untuk langsung memusnahkan Istana Dewa, tetapi ucapan Cart membuatnya mengubah rencananya.Dia tidak bisa membiarkan Catthy dan Rose menelan Mutiara Roh, juga tidak bisa membiarkan Zira menderita serangan balik.Akhirnya sekarang dia bisa tenang setelah mendapatkan Mutiara Roh kembali.Dia bisa menyelinap ke dalam kuil tanpa ada yang menyadarinya berkat teknik rahasia yang diberikan Pak Krisna padanya.Sekarang dia mengetahui tingkat kultivasi Hans lebih tinggi darinya dan ada begitu banyak pendekar di Istana Dewa.Takutnya mereka akan menghajarnya kalau melawan mereka secara terbuka."Bocah, h
Seiring dengan teknik jitu yang terus dilancarkan oleh Dirga, aura di tubuhnya mencapai puncak dan niat pedangnya menjadi makin kuat!Aura di tubuhnya segera mencapai tahap yang menakutkan, lelaki tua dapat merasakan semua ini.Ekspresinya berubah drastis. Meskipun sosok aslinya berada di Kota Bintang, bagi pendekar super sepertinya, jarak bukanlah halangan.Dirga seolah-olah berada di hadapannya."Nak, aku memang sudah salah menilai dan terlalu meremehkanmu.""Aku nggak menyangka pemahamanmu terhadap Teknik Pantang Menyerah sudah sedalam ini, perlu diakui kamu adalah anak muda kedua paling berbakat yang pernah kutemui.""Teknik Pantang Menyerah sangat menarik, semoga kamu nggak mengecewakanku."Setelah berkata demikian, lelaki tua melompat ke udara. Dia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Dirga. Pemuda berbakat seperti ini hanya punya dua pilihan, yaitu diperalat olehnya atau mati di tangannya.Awalnya dia pun ingin menerapkan prinsip ini pada Zira, tetapi akhirnya dia dikalahkan o
Kali ini, Dirga memilih untuk menyerang duluan!"Tsing!"Pedang Asura di tangannya berdenting pelan. Di bawah dukungan Niat Pedang Pantang Menyerah dan Teknik Pantang Menyerah, dia menyesuaikan sudut Pedang Asura, lalu menghunuskan Pedang Asura ke arah tangan raksasa itu.Terdengar suara hantaman.Dirga tidak berhasil memotong tangan raksasa itu menjadi beberapa bagian, tetapi sekarang tangan raksasa itu berubah menjadi ilusi.Dirga memanfaatkan kesempatan ini untuk melancarkan serangan!"Shiu shiu shiu ...."Pada akhirnya, tangan raksasa itu hancur berkeping-keping dan menghilang dari pandangan semua orang.Melihat adegan ini, Dirga dan yang lainnya mengembuskan napas lega. Namun, tak lama kemudian, muncul tangan raksasa lainnya.Tangan raksasa ini lebih besar dan padat dari yang sebelumnya. Dirga sudah mempersiapkan diri untuk menyerang.Namun, ketika tangan raksasa itu melesat ke arahnya, dia sama sekali tidak bisa bergerak. Karena kakinya seolah-olah melekat di tanah.Dalam sekejap
Biksu muda dan yang lainnya langsung terhempas sejauh puluhan ribu meter. Untungnya Dirga tanggap dan langsung melepaskan energi pedang untuk menarik mereka kembali, kalau tidak, entah ke mana mereka akan terdampar."Menakutkan sekali, momentum dan aura ini sungguh mengerikan.""Momentum ini jauh lebih kuat dari dugaan kita, orang di dalam mungkin sudah menerobos tingkat Yang Bebas dan menapaki Alam Gamasesa."Saat ini, biksu muda dan yang lainnya ketakutan. Hati mereka dipenuhi dengan keterkejutan!Sebenarnya orang itu memang jauh lebih kuat dari dugaan mereka. Suaranya dapat menimbulkan gejolak yang begitu menggemparkan.Saat ini, mereka berdiri di belakang Dirga dan bernapas dengan hati-hati. Kalau tadi Dirga tidak menyelamatkan mereka, mereka mungkin sudah hancur berkeping-keping.Saat ini, mereka menaruh semua harapan pada Dirga. Mereka sangat mengagumi Dirga.Sedangkan ekspresi Dirga pun berubah muram, kekuatan orang di dalam melampaui dugaannya. Meskipun dia sudah mempersiapkan
Setelah selesai berbicara, roh pedang berubah menjadi energi pedang dan masuk ke dalam Pedang Asura.Dirga tertegun di tempat. Setelah belasan detik kemudian, dia baru tersadar. Sebenarnya sekarang dia sangat terluka dan terpukul.Karena ucapan roh pedang membuatnya menyadari betapa lemah dan tidak berharga dirinya. Roh pedang tidak mungkin membohonginya, sekarang dia merasa sangat tidak berdaya.Selama ini, dia tidak merasa bahwa bakatnya yang paling menonjol. Karena jika dibandingkan dengan Zira dan Vania, bakatnya bukanlah apa-apa.Namun, dia melalui semua tahap yang harus dia lalui. Meskipun dia dibimbing oleh Rafan, semua pencapaiannya hari ini diraih dengan kerja kerasnya sendiri.Terlebih lagi, di alam agung seperti Yang Bebas, dia bukan hanya menciptakan teknik jitu, tetapi juga berhasil memahami cara kerja Teknik Pantang Menyerah.Hanya dinilai dari dua poin ini, dia pantas disebut genius di antara para genius. Namun, setelah mendengar ucapan roh pedang, dia baru menyadari ada
Keadaan mereka tidak diketahui!Dirga mencari di sekeliling, tetapi tidak menemukan jejak mereka."Jangan-jangan semuanya terbunuh?""Mana mungkin?"Dirga kebingungan. Tiba-tiba dia teringat akan sesuatu yang membuatnya gelisah."Nggak, nggak, jangan-jangan mereka terbunuh oleh tebasanku tadi?""Nggak mungkin, ini nggak mungkin?"Dirga membantah pikirannya, dia terus mencari biksu muda dan yang lainnya.Akhirnya, dia menemukan mereka di sebuah ruangan yang sudah hancur. Ketika melihat mereka, Dirga tidak bisa berkata-kata.Karena keadaan biksu muda dan yang lainnya sangat mengenaskan, setiap orang terluka parah, bahkan beberapa di antara mereka sekarat.Lokasi kejadian sangat tragis.Tanpa ragu-ragu, Dirga langsung menerjang ke hadapan biksu muda, dia memasukkan beberapa butir pil obat ke dalam mulut biksu muda.Dirga menyuntikkan energi sejati ke tubuh biksu muda, lalu pergi memeriksa keadaan yang lainnya.Setelah memulihkan diri selama dua jam, akhirnya nyawa semua orang aman. Namun,
Saat ini, ketiganya memiliki keinginan untuk membunuh Dirga.Karena kekuatan Dirga jauh di atas dugaan mereka, Dirga membuat mereka merasa sangat terancam!"Kalau begitu, mari lihat apa kalian sanggup. Jangan basa-basi, ayo bertarung!" Semangat tempur Dirga membara. Dia haus akan pertarungan dan akan bertarung dengan sekuat tenaga.Meskipun ketiga orang di hadapannya belum bisa memuaskan keinginannya, mereka cukup bermanfaat.Sekarang, dia makin bersemangat untuk bertarung, terutama dengan musuh yang kuat.Karena musuh yang kuat dapat menutupi kekurangannya dan membuatnya lebih cepat berkembang."Nak, mati kamu."Ketiganya menerjang ke arah Dirga sambil melancarkan serangan, tidak ada yang menyembunyikan kekuatan mereka."Bum bum bum!"Terpancar aura yang menakutkan dari tubuh ketiga orang itu sehingga ruangan yang baru saja diciptakan pun hancur.Perlu diakui kekuatan yang mereka tunjukkan sangat menakutkan.Namun, inilah hal yang diinginkan oleh Dirga."Serang!"Dirga menghilang bers
Setelah selesai berbicara, Dirga duduk bersila untuk memulihkan kekuatannya.Dua jam kemudian, kekuatan fisik Dirga sudah sepenuhnya pulih, tetapi energi sejati di dalam tubuhnya masih belum sepenuhnya pulih.Oleh karena itu, kekuatan tempurnya pun tidak kembali ke puncak, hanya pulih 90%.Meskipun kekuatan tempurnya baru pulih 90%, sekarang kultivasinya sudah jauh lebih tinggi dari sebelumnya.Karena selama masa pemulihan ini, dia mendapatkan wawasan baru soal ilmu pedang.Sekarang, dia menyadari setiap pemahamannya terhadap ilmu pedang diperbarui, kultivasinya akan meningkat.Seiring dengan peningkatan kultivasinya, rentang perkembangan kultivasinya menjadi makin besar.Hal ini bukan hanya membuat Dirga kaget dan bersemangat, tetapi juga membuatnya makin bertekad untuk mempelajari ilmu pedang!Saat ini, aura yang terpancar dari tubuhnya lebih berlimpah dari sebelumnya. Semua orang menyadari hal ini.Mereka pun sangat kaget, terutama biksu muda. Meskipun dia baru berinteraksi dengan D
Kemudian, seorang pria paruh baya berjubah hijau keluar dari gerbang besar. Dia langsung mengangkat tangannya untuk meninju Dirga.Seiring dengan suara hantaman, Dirga terhempas mundur. Ketika berhenti, seberkas darah mengalir dari sudut mulutnya.Saat ini, ekspresi Dirga berubah muram.Pria itu bukan hanya kuat, keterampilan dan tekniknya juga sangat unik.Seketika, Dirga tidak menemukan celah dan petunjuk, hal ini membuatnya makin gelisah.Pria berjubah hijau itu memandang Dirga dengan tatapan merendahkan. "Hanya segitu kemampuanmu, kukira kamu sangat hebat.""Ayo bertarung, aku akan memenggal kepalamu dalam tiga serangan."Setelah berkata demikian, pria berjubah hijau itu mengabaikan Dirga dan meletakkan tangannya di bahu Haruwi. Dia menyuntikkan energi sejati ke dalam tubuh Haruwi."Sudah kubilang jangan gunakan teknik memikat seperti ini untuk melawan musuh, sekarang kamu sudah tahu betapa lemahnya dirimu, 'kan?"Haruwi membantah, "Aku ini siluman rubah, apa lagi yang bisa kuandal
Dia kembali menghunuskan sebuah tebasan, Haruwi sudah kehilangan dua ekor!Setelah kehilangan dua ekor, pesona yang terpancar dari tubuh Haruwi melemah. Selain itu, dia berteriak dan terus melangkah mundur.Dia mundur sampai ke depan gerbang besar. Ketujuh ekornya yang tersisa terbentang ke depan.Melihat kedua ekornya sudah dipotong oleh Dirga, Haruwi sangat marah. Dia menggertakkan giginya sambil memelototi Dirga."Manusia Sialan, beraninya kamu memotong dua ekorku, kamu harus mati.""Apa kamu tahu berapa banyak usaha yang kukerahkan untuk berevolusi menjadi rubah berekor sembilan? Apa kamu tahu betapa pentingnya setiap ekor ini bagiku?""Dasar lelaki sialan, aku akan membunuhmu."Sebelumnya, Haruwi terus menyembunyikan kekuatannya. Karena dia merasa Dirga tidak sekuat yang dia pikirkan.Bagi rubah, berevolusi menjadi rubah berekor sembilan adalah batas maksimum. Sekalipun dia ingin lanjut berevolusi dan meningkatkan kekuatannya, kedua hal ini sangat tidak memungkinan.Namun, selama