Rose melanjutkan. Sekarang dia tidak ingin menyembunyikan apa pun lagi.Dia menceritakan semuanya kepada putrinya, Catthy.Akan tetapi pada kenyataannya, dia tidak tahu banyak tentang rahasia Zira."Putriku, kamu cukup tahu beberapa hal ini sendiri dan jangan memberi tahu hal ini kepada Dirga ataupun Zira.""Dirga dan Zira telah dibebani dengan terlalu banyak rahasia dan warisan.""Kamu bisa mengerti ada jiwa lain hidup di dalam tubuh mereka dan mereka adalah warisan dua Pendekar Super di dunia ini.""Kamu juga mengerti keduanya adalah reinkarnasi dari dua Pendekar Super itu.""Selain itu, kamu harus ingat Naomi memiliki darah yang sama mengalir di tubuhnya seperti kamu.""Meskipun dia lahir dari Octa dan istrinya, Dua Penatua Gelap Terang secara paksa memindahkan Fisik Teratai dari tubuh Zira ke dalam tubuhnya.""Jadi dia ditakdirkan untuk menderita sebagian karma Zira. Cuma ini yang aku tahu.""Kamu harus berjanji padaku kalau kau akan hidup apa pun yang terjadi, Dirga nggak akan mem
Catthy sekeluarga langsung menjadi tenang kembali.Karena sosok ini tidak lain adalah Dirga.Saat ini Dirga telah tiba di pintu masuk aula dengan Mutiara Roh mengambang di telapak tangannya."Halo semuanya, aku datang tanpa diundang.""Setelah memikirkannya, aku masih merasa Mutiara Roh akan aman bersamaku.""Bagaimana? Terkejut nggak?"Dirga sangat cepat dan mengejutkan.Awalnya Dirga berencana untuk langsung memusnahkan Istana Dewa, tetapi ucapan Cart membuatnya mengubah rencananya.Dia tidak bisa membiarkan Catthy dan Rose menelan Mutiara Roh, juga tidak bisa membiarkan Zira menderita serangan balik.Akhirnya sekarang dia bisa tenang setelah mendapatkan Mutiara Roh kembali.Dia bisa menyelinap ke dalam kuil tanpa ada yang menyadarinya berkat teknik rahasia yang diberikan Pak Krisna padanya.Sekarang dia mengetahui tingkat kultivasi Hans lebih tinggi darinya dan ada begitu banyak pendekar di Istana Dewa.Takutnya mereka akan menghajarnya kalau melawan mereka secara terbuka."Bocah, h
Alika membuka pintu dan ketakutan setelah melihat kondisi Dirga yang menyedihkan, kemudian bergegas menggendongnya untuk membawanya kembali ke kamar."Pak Dirga, kok kamu bisa terluka begitu parah?""Sudah bawa Mutiara Roh itu kembali?"Alika membantu Dirga sampai di kasur dan duduk dengan wajah khawatir.Awalnya Alika ingin pergi dengan Dirga, tetapi Dirga tidak setuju. Dia juga tahu kalau pergi bersama Dirga dengan tingkat kultivasinya saat ini tidak hanya gagal membantunya, tetapi juga akan menghalanginya.Jadi Alika hanya bisa tinggal di sini dan menunggu Dirga.Dia tentu saja tahu betapa kuatnya Istana Dewa dan juga tahu betapa kuatnya Dirga.Akan tetapi, sekarang Dirga terluka parah yang sudah cukup untuk menunjukkan dia dan Dirga telah meremehkan Istana Dewa sebelumnya.Saat ini Dirga sedang duduk di kasur dengan wajah pucat dan darah mengalir dari sudut bibirnya.Dia menghela napas dengan susah payah, lalu berkata, "Hans si Kepala Istana sangat kuat.""Aku nyaris nggak bisa kem
Kalau mengetahui rencana Zira lebih awal, Tamara dan Naufal tidak akan berada dalam situasi yang menyedihkan ini.Zira duduk di hadapan Tamara dan Naufal tanpa berbicara atau memandang mereka.Meskipun dia pernah terluka parah sebelumnya, lukanya telah sembuh sampai batas tertentu setelah dua hari pelatihan ini.Kultivasinya hampir kembali ke puncaknya."Ayo bicara. Aku tahu yang diinginkan Istana Nirila bukanlah aku, tapi rahasia dalam diriku.""Sayangnya aku nggak tahu rahasia apa yang kupunya.""Kurasa sepertinya kalian lebih tahu dariku. Katakan apa yang ingin kuketahui."Mereka pasti tidak bisa tinggal di tempat ini untuk waktu yang lama. Zira telah memutuskan untuk mencari tempat lain untuk bermalam.Masalahnya adalah dia tidak bisa membunuh Naufal dan Tamara karena mereka adalah pemimpin anak muda Istana Nirila.Sebelumnya, Naomi membawa orang keluar untuk mencari informasi dan dipastikan para pendekar dari Istana Nirila sedang mencari Tamara dan Naufal di seluruh kota.Begitu m
Naufal dan Tamara melihat harapan setelah melihat Pak Krisna.Nama Dua Penatua Gelap Terang terkenal di dunia ini dan mereka berdua menghormati Dua Penatua Gelap Terang dari lubuk hati yang paling dalam.Meskipun Dua Penatua Gelap Terang selalu berpihak pada Zira, mereka tidak peduli.Karena mereka yakin Pak Krisna tidak akan membunuh mereka dan tidak akan membiarkan Zira serta yang lainnya membunuh mereka."Haist masih muda saja bicaranya begitu kasar. Tahukah kalian? Bahkan pemilik Istana Nirila nggak akan berani berbicara kepadaku seperti ini di depanku.""Apa kalian berdua berpikir aku nggak akan membunuh kalian berdua, juga nggak akan membiarkan Zira dan lainnya membunuh kalian?""Naif, naif sekali."Plak!Pak Krisna tiba-tiba menampar kepala Naufal dari udara dan menghancurkannya.Adegan ini terjadi begitu tiba-tiba dan cepat hingga Naufal dan Tamara tidak sempat bereaksi.Pada saat ini Tamara menatap ke arah Naufal yang kepalanya hancur dan pikirannya menjadi kosong.Dia tidak b
Akan tetapi, wanita tua itu tidak tahu apa yang Pak Krisna rencanakan.Pak Krisna mengunyah ayam panggang dan berkata sambil tersenyum, "Dari apa yang kamu katakan, aku juga orang yang sangat kuat di dunia ini.""Tentu saja aku tahu tentang Dinasti Tuyam, tapi segalanya telah berubah setelah bertahun-tahun!""Aku nggak menyangka Raja Kino akan benar-benar berhasil. Sekarang dia memiliki Istana Nirila dengan kekuatan yang begitu menakutkan.""Nggak mudah baginya untuk mendapatkan posisi itu, tapi yang nggak kumengerti adalah kenapa dia menginginkan Zira.""Takutnya dia tahu lebih banyak daripada kita!"Pak Krisna mengetahui banyak hal, tetapi ada beberapa hal yang tidak dia ketahui dan yang tidak diketahui ini sangatlah penting.Meskipun demikian, Pak Krisna sudah mengetahui hubungan antara Zira dan Dinasti Tuyam, hanya saja masih belum mengetahui apa hubungannya.Wanita tua itu telah selesai memakan separuh ayam panggang di tangannya dan menyeka tangan ke pakaiannya dengan santai.Kemu
Sekarang Yunas hanya memiliki Tamara.Guru dan murid berada dalam situasi yang sangat buruk di seluruh Istana Nirila. Satu-satunya cara untuk membalikkan keadaan ini adalah dengan menangkap Zira.Selama berhasil menangkap Zira, Yunas bisa mengubah kekalahan menjadi kemenangan.Setelah memikirkan hal ini, dia berjalan di belakang Tamara dan menepuk bahunya dengan lembut sambil menghibur, "Muridku, jangan terlalu banyak berpikir. Kembalilah ke Istana Nirila untuk memulihkan diri dulu.""Guru berjanji Zira pasti akan tertangkap, lalu aku akan memberikanmu kebebasan menanganinya.""Kakak seperguruanmu sudah tewas dan orang mati nggak bisa dihidupkan kembali.""Tenangkanlah dirimu. Kamu masih muda dan jalanmu masih sangat panjang.""Sekarang aku cuma punya kamu, kamu jangan membiarkanku sendirian.""Sekarang satu-satunya hal yang harus kamu lakukan adalah memulihkan cederamu dan bekerja keras untuk meningkatkan kultivasimu.""Jangan memikirkan hal lain. Aku akan menghalangi semua kesulitan
Yunas terlihat seolah tidak bisa mendengar perkataan orang lain. Saat ini dia tidak bisa lagi menahan kegembiraan di dalam hatinya.Dia tahu pentingnya Pedang Asura bagi Istana Nirila, bagi pemilik istana dan bahkan bagi seluruh Dinasti Tuyam lebih baik dari siapa pun.Dia lebih tahu pemilik istana dan seluruh Dinasti Tuyam telah mencari Pedang Asura selama bertahun-tahun.Pemilik Istana dan Dinasti Tuyam tidak pernah menyerah dalam mencari Pedang Asura dan Pagoda Asura.Terlebih lagi, pemilik istana telah memintanya untuk mencari Pedang Asura dan Pagoda Asura. Kalau Pedang Asura benar-benar ada di Dirga, dia bisa menggunakan Pedang Asura untuk mencari Pagoda Asura selama dia berhasil mendapatkan pedang tersebut.Akan tetapi, Yunas langsung tenang dan sudah tahu tujuan Pak Krisna.Pria tua itu hanya ingin memancingnya ke Istana Dewa.Setelah berpikir dan mempertimbangkannya, Yunas langsung mengambil keputusan.Dia segera memerintahkan, "Kamu, kamu dan kamu, kalian bertiga tinggal dan t