Sekarang Yunas hanya memiliki Tamara.Guru dan murid berada dalam situasi yang sangat buruk di seluruh Istana Nirila. Satu-satunya cara untuk membalikkan keadaan ini adalah dengan menangkap Zira.Selama berhasil menangkap Zira, Yunas bisa mengubah kekalahan menjadi kemenangan.Setelah memikirkan hal ini, dia berjalan di belakang Tamara dan menepuk bahunya dengan lembut sambil menghibur, "Muridku, jangan terlalu banyak berpikir. Kembalilah ke Istana Nirila untuk memulihkan diri dulu.""Guru berjanji Zira pasti akan tertangkap, lalu aku akan memberikanmu kebebasan menanganinya.""Kakak seperguruanmu sudah tewas dan orang mati nggak bisa dihidupkan kembali.""Tenangkanlah dirimu. Kamu masih muda dan jalanmu masih sangat panjang.""Sekarang aku cuma punya kamu, kamu jangan membiarkanku sendirian.""Sekarang satu-satunya hal yang harus kamu lakukan adalah memulihkan cederamu dan bekerja keras untuk meningkatkan kultivasimu.""Jangan memikirkan hal lain. Aku akan menghalangi semua kesulitan
Yunas terlihat seolah tidak bisa mendengar perkataan orang lain. Saat ini dia tidak bisa lagi menahan kegembiraan di dalam hatinya.Dia tahu pentingnya Pedang Asura bagi Istana Nirila, bagi pemilik istana dan bahkan bagi seluruh Dinasti Tuyam lebih baik dari siapa pun.Dia lebih tahu pemilik istana dan seluruh Dinasti Tuyam telah mencari Pedang Asura selama bertahun-tahun.Pemilik Istana dan Dinasti Tuyam tidak pernah menyerah dalam mencari Pedang Asura dan Pagoda Asura.Terlebih lagi, pemilik istana telah memintanya untuk mencari Pedang Asura dan Pagoda Asura. Kalau Pedang Asura benar-benar ada di Dirga, dia bisa menggunakan Pedang Asura untuk mencari Pagoda Asura selama dia berhasil mendapatkan pedang tersebut.Akan tetapi, Yunas langsung tenang dan sudah tahu tujuan Pak Krisna.Pria tua itu hanya ingin memancingnya ke Istana Dewa.Setelah berpikir dan mempertimbangkannya, Yunas langsung mengambil keputusan.Dia segera memerintahkan, "Kamu, kamu dan kamu, kalian bertiga tinggal dan t
Begitu Dirga mengatakan ini, Cart terkejut dan putus asa.Dia paling tahu apa arti Pedang Asura dan Pagoda Asura. Karena itulah saat melihat Pedang Asura ada di Dirga.Dia baru membuat keputusan itu dan merahasiakannya, tetapi sayangnya dia gagal.Sekarang dia telah masuk daftar hitam oleh Istana Dewa, diusir dari Istana Dewa Klan Dewa.Pedang Asura dan Pagoda Asura adalah artefak super di dunia ini. Tidak peduli yang mana, mereka akan menimbulkan kehebohan begitu muncul.Pendekar dan kekuatan sekte yang tak terhitung jumlahnya akan datang untuk merebutnya.Begitu pasukan super seperti Istana Nirila mengetahui kabar ini, mereka pasti akan menghancurkan semua sekte dan pasukan dengan kekuatan yang luar biasa.Kini hanya ada dua cara untuk Klan Dewa, yaitu langsung dihancurkan oleh Istana Nirila atau menyerah dan menjadi babu Istana Nirila.Tidak peduli apa pun akhirnya, Cart tidak ingin melihatnya.Akan tetapi, dia tidak bisa membenci Dirga. Dia benar. Setiap orang harus bertanggung jaw
Hans menunggu kejutan dari Cart dalam diam.Saat ini Cart menegakkan kepalanya untuk menjernihkan pikirannya, kemudian berdeham dan berkata, "Tuan, tolong hentikan semua ini. Kalian nggak akan bisa melawan Dirga.""Karena Dirga punya Pedang Asura."Kata-kata terakhir Cart menimbulkan kehebohan dan semua orang sangat terkejut.Hans sampai melompat sambil memegang lehernya dan bertanya kata demi kata, "Pak tua, apa yang kamu bicarakan?""Ulangi kalimat terakhirmu lagi!"Cart menatap Hans dengan tenang dan berkata perlahan, "Pedang Asura ada di Dirga!"Duar!Hans dan yang lainnya merasa seolah disambar petir secara tiba-tiba dan kepala mereka berdengung.Butuh lebih dari sepuluh detik kemudian mereka semua baru tenang kembali dari keterkejutannya. Setelah itu, Hans bertanya lagi, "Apa kamu yakin!?""Kalau kamu berani berbohong padaku, aku akan membuatmu menyesal telah lahir ke dunia ini. Aku akan membuatmu sekarat sampai memohonku untuk membunuhmu.""Aku juga akan membunuh seluruh keluarg
Setelah Hans selesai berbicara, dia meraih leher Cart lagi dengan wajah garang."Tetua Cart, nanti tolong ikut dengan kami, ya."Saat ini Hans hanya peduli dengan Pedang Asura. Dia akan melakukan apa pun demi mendapatkan pedang itu dan semua orang bisa mati, kecuali dia.Cart sama sekali tidak terkejut. Dia menatap semua orang dan berkata dengan tenang, "Semuanya, tindakan kalian akan menjerumuskan Istana Dewa Klan Dewa ke dalam bencana abadi.""Aku nggak bisa membujuk Kepala Istana ataupun menghentikan kalian.""Tapi tanyakan pada diri kalian sendiri, berapa lama Klan Dewa bisa bertahan di bawah serangan kuat Istana Nirila?""Dalam menghadapi kekuatan mutlak, kalian dan Kepala Istana hampir pasti bisa mendapatkan Pedang Asura.""Kalaupun dapat, bagaimana kalian akan menggunakannya?""Jangan menatapku seperti itu. Aku tahu apa yang kalian pikirkan.""Aku nggak takut untuk memberi tahu kalian kalau aku juga ingin mendapatkan dan memiliki Pedang Asura!""Aku ingin menjadi pendekar yang t
Akan tetapi, saat ini Yunas juga sangat tenang, sangat bersemangat dan gembira. Sama halnya dengan para pendekar dari Istana Nirila.Seketika seluruh kota terguncang, para pendekar dari Klan Dewa dan Istana Nirila hampir menjungkirbalikkan seluruh kota.Bisa dikatakan mereka telh mencari ke seluruh tempat, tetapi Dirga seolah telah menghilang dari dunia. Dua hari telah berlalu dan sama sekali tidak ada kabar.Akhirnya pertempuran sengit terjadi antara Yunas dan Hans. Para pendekar dari Klan Dewa menderita kerugian besar dalam menghadapi kekuatan mutlak Istana Nirila.Selama pendekar yang muncul hampir terbunuh, Hans melarikan diri untuk menyelamatkan nyawanya.Saat ini seluruh Klan Dewa bisa dikatakan tinggal nama saja. Setelah kelompok kedua pendekar dari Istana Nirila tiba, Yunas langsung memerintahkan pembantaian seluruh Klan Dewa.Seketika kota dipenuhi dengan darah dan mayat menumpuk seperti gunung.Yunas tidak akan pernah membiarkan pasukan mana pun bersaing dengan Istana Nirila
Sekarang tidak ada cara yang lebih baik selain membunuh mereka."Ikut aku bertarung."Dirga memegang Pedang Asura dan menebasnya. Ratusan orang di depannya ditebas menjadi kabut darah.Akan tetapi, semakin banyak yang terbunuh, semakin banyak yang datang. Tidak lama kemudian, Yunas dan Hans pun menyusul mereka."Ayo berpencar dan bertemu di tempat yang sama."Setelah mengatakan ini kepada Alika, Dirga segera melarikan diri. Saat ini dia memuntahkan darah.Selain Hans dan Yunas, Dirga menemukan ada banyak Pendekar Super yang bersembunyi.Akan tetapi, mereka semua memilih untuk menunggu dan melihat. Dirga tahu betul mereka ingin membiarkan yang lain melakukan pekerjaan mereka dan diam-diam mengawasi dari belakang.Kini Dirga hanya bisa melarikan diri dan mencari tempat aman untuk memulihkan luka-lukanya.Tidak lama, semua orang kehilangan jejak Dirga."Sial, bocah ini kabur lagi. Kok dia benar-benar pintar dalam melarikan diri?""Pedang Asura memang menakutkan, itu memang artefak super!"
Pria itu melanjutkan, "Kalau ada di antara kita yang menghadapi Dirga sendirian, takutnya nggak ada di antara kita yang akan menjadi tandingannya.""Selain itu, semua orang pasti tahu ada seseorang di belakang Dirga. Kalau orang itu muncul pada saat kritis, takutnya kita nggak akan bisa melawan orang itu meskipun kita semua bergabung.""Jadi kali ini kuharap semua orang nggak akan menyembunyikan apa pun, apa lagi membuat rencana licik diam-diam setelah kita bergabung."Ucapan orang ini disetujui oleh semua orang, tetapi nyatanya semua orang mengetahui rencana licik satu sama lain.Sayangnya semua ini harus ditunda sampai mereka merebut Pedang Asura dari Dirga. Selama mereka mendapatkan Pedang Asura, selanjutnya akan bergantung pada kemampuan masing-masing."Oke, karena semua orang nggak keberatan, sekarang kita bisa bergabung secara resmi.""Kurasa setiap keluarga kita harus mengirimkan sejumlah petarung untuk terus mencari Dirga.""Pada saat yang sama, kita harus mengatur orang untuk