Zira sangat bersemangat.Rombongan Viona sedang dalam perjalanan menuju Distrik Noru dan diperkirakan akan sampai dalam seminggu lagi.Zira tentu sangat bersemangat.Zira tidak tahu sudah berapa lama dirinya tidak bertemu dengan adiknya.Terlepas dari rasa girang dan semangat, ekspresi Zira menjadi lesu.Dirga tidak datang."Dirga, kamu dan Kak Naomi juga akan pergi?""Aku benar-benar merindukanmu!""Jangan khawatir, aku pasti akan mendirikan sekte super milikmu sebelum mereka sampai!""Selama ada aku, nggak ada yang bisa mengganggu mereka. Kamu juga harus lindungi Kak Naomi."Zira bergumam sendiri sambil melihat laporan itu.Ketika Zira sedang memikirkan Dirga, seorang murid Sekte Pedang Ilahi melapor bahwa ada seseorang yang ingin menemuinya."Siapa yang ingin bertemu denganku?""Cinthia, kepala dari Keluarga Siregar yang menduduki peringkat sepuluh di Distrik Noru.""Baik, aku tahu. Persilakan masuk."Zira membakar laporan di tangannya. Dia kembali ke kamar untuk mengganti jubah den
Zira mendapat kabar bahwa rombongan Viona akan segera tiba.Markasnya adalah sebuah benteng kokoh yang awalnya adalah tempat kediaman sekte kecil. Zira ingin membeli tempat itu pada awalnya.Alhasil, ketua dari sekte itu menantang Zira. Jadi, Zira menumpaskan sekte itu dan menjadikan tempat tersebut sebagai markas.Zira menamainya Kota Angsa Putih.Tempat itu dapat menampung tiga puluh ribu orang!Di sana, Zira akan menerima tantangan para pendekar dari faksi-faksi di Distrik Noru dalam dua hari lagi.Kini, arena sudah selesai dibangun. Pengumuman itu langsung menghebohkan Distrik Noru begitu diberitakan.Hampir seluruh sekte dan faksi merasa sangat terhina, terutama sembilan sekte besar yang peringkatnya di atas Keluarga Siregar.Mereka telah memperhatikan Zira sepanjang waktu dan ingin membunuhnya. Kini, kesempatan sudah tiba.Akan tetapi, Zira tidak peduli dengan semua hal itu. Kepala Zira dipenuhi pikiran bahwa akan segera bertemu dengan Viona dan yang lain.Tepat saat itu, Chacha
Vania dan yang lain merasa sangat terdesak karena Zira!Tekanan tak berwujud itu membuat mereka tunduk karena Zira benar-benar sangat kuat.Terlahir sedemikian rupa.Lebih dari dua jam kemudian, Zira menghidangkan semeja penuh makanan lezat.Tidak ada yang tahu bahwa Zira tersenyum ria sepanjang memasak, juga tidak ada yang tahu bahwa semua makanan itu diajarkan oleh Dirga.Saat mengobati Zira, Dirga selalu memasak berbagai jenis makanan untuknya, bahkan membuat menu khusus untuknya.Menu tersebut telah terukir dalam ingatan Zira. Zira ingin memasak untuk Dirga ketika bertemu dengannya.Kini, Zira malah memasak untuk Vania dan yang lain!Begitu semua orang duduk, Viona datang dengan tergesa-gesa.Viona melihat ada semeja makanan lezat yang sebagian besar belum pernah dilihat atau dimakan olehnya.Viona pun menatap Zira dengan penuh keterkejutan."Astaga, Kakak nggak salah minum obat?""Kakak masak semua ini? Kapan Kakak belajar masak?"Viona langsung mencicipinya dan mengenali cita ras
Membawa senjata tombak, Zira membawa Vania dan yang lain meninggalkan Kota Angsa Putih menuju rumah Keluarga Siregar."Jangan khawatir, aku nggak mabuk. Malam ini, aku akan memberi kalian hadiah yang tak terlupakan.""Setelah sampai di sana, patuhi perintahku.""Kalian harus siap-siap. Aku nggak akan menjaga dan menyayangi kalian seperti Dirga.""Kalau ada yang mati malam ini, itulah takdir kalian."Zira telah mendapat informasi dari Cinthia tadi pagi dan menghafal orang-orang Keluarga Siregar yang harus dibunuh.Sekarang sudah saatnya. Zira berharap bisa bertarung bersama Vania dan yang lain, begitu pula sebaliknya.Namun, mereka tidak mengajak Milena, Melina, Septa, dan Viona.Mereka berempat ditinggalkan di benteng untuk menjaga rumah.Lebih dari satu jam kemudian, rombongan Zira tiba di lingkar luar kediaman besar Keluarga Siregar, hanya berjarak 2 kilometer.Zira berhenti dan mengumumkan misi kali ini."Bagunan di depan adalah target kita malam ini. Aku akan memberikan daftar nama
Puluhan ribu petarung Keluarga Siregar membentuk formasi dan menyerang rombongan Zira.Kultivasi terendah di antara mereka adalah Master Guru. Mereka semua mengeluarkan energi masing-masing, sungguh mengerikan.Sungguh menakutkan.Selain itu, mereka sangat berpengalaman karena telah berperang sepanjang tahun.Mereka semua telah melalui medan perang yang sengit. Niat membunuh dalam tatapan mereka saja sudah cukup menakutkan.Vania dan yang lain terbengong di tempat karena tidak pernah menghadapi situasi seperti itu.Bukan karena tidak cukup kuat atau takut, tetapi menciut secara naluriah."Apa-apaan kalian?""Lihat baik-baik."Seketika, Zira mengeluarkan niat membunuh yang dahsyat. Dia sungguh tampak gagah.Bahkan tidak ada rasa gentar ketika menghadapi jutaan lawan. Sambil memegang Tombak Naga Perak, Zira berjalan selangkah demi selangkah menuju jutaan petarung Keluarga Siregar!Setiap langkahnya begitu kuat dan memancarkan niat membunuh yang tajam.Ekspresinya kosong dan hatinya berde
Zira memberi perintah dan langsung menyerbu ke dalam.Rombongan Vania dan para pasukan berkuda masih tenggelam dalam kegirangan.Pada saat bersamaan, mereka semua juga melesat ke dalam.Di bawah pimpinan pendekar super seperti Zira, mereka segera meruntuhkan garis pertahanan terakhir Keluarga Siregar.Setengah jam kemudian, pertarungan berakhir. Semua anggota Keluarga Siregar yang melawan dibunuh.Di sisi lain, Zira kehilangan seratusan prajurit pasukan berkuda. Vania dan yang lain juga terluka, termasuk Zira.Di saat kritis, Buyut Keluarga Siregar keluar dan bertarung melawan Zira!Walau terluka, Zira juga melukai Buyut Keluarga Siregar. Sebenarnya, Buyut Keluarga Siregar mengetahui segalanya.Akan tetapi, Buyut Keluarga Siregar berpura-pura tidak tahu dan hanya berdiam diri.Buyut Keluarga Siregar tahu bahwa Keluarga Siregar harus melalui masa terpuruk untuk dapat kembali pada masa kejayaan.Hanya Cinthia yang dapat memperjuangkan masa depan Keluarga Siregar. Walau dia tidak menyetuj
Tepat saat itu, rombongan Zira muncul dalam pandangan semua orang."Sialan, wanita siluman itu akhirnya muncul.""Ckck, benar-benar cantik.""Badannya, wajahnya, dan auranya luar biasa. Di Distrik Noru, nggak, di seluruh Pasar Kuolun, nggak ada wanita yang bisa menyainginya.""Sayang sekali kalau wanita cantik begini dibunuh. Aku akan biarkan dia hidup dan menjadikannya sebagai selir.""Astaga, wanita-wanita di sisinya juga cantik!""Semuanya, sayang sekali kalau wanita-wanita cantik itu dibunuh.""Mau bagi bagaimana?"Rombongan Huston terpukau, terutama oleh keanggunan Zira.Begitu pula orang lain.Semua orang memusatkan perhatian pada Zira, lalu pada Vania dan yang lain.Baru kali ini mereka melihat wanita-wanita cantik yang begitu unik.Seketika, situasi menjadi heboh.Zira adalah yang paling menonjol di antara yang lain. Dia memakai jubah putih dan memegang tombak, tampak sangat gagah.Gagah berani.Cantik, tetapi kaya akan niat membunuh!Di tengah seruan kaget semua orang, Zira an
Hanya dengan begitu, Zira berhak untuk bertarung bersama Dirga.Zira baru saja menerima panggilan rahasia dari presiden bahwa Negara Naga berada dalam masalah.Zira mungkin harus kembali ke Negara Naga sebelum pergi ke Distrik Wesa. Lebih mengkhawatirkan lagi, Dirga dan Naomi putus kontak dengannya.Zira juga tidak dapat menghubungi Rafan.Zira menduga Dirga dan Naomi sepertinya sudah dekat untuk menguak misteri Mutiara Roh. Entah apa rahasia yang tersembunyi di balik Mutiara Roh.Namun, Rafan pernah memberi tahu Zira bahwa rahasia Mutiara Roh adalah rahasia Naomi.Begitu rahasia Mutiara Roh terkuak, itu akan menimbulkan bencana besar. Rafan berkata demikian saat berpisah dengan Zira kala itu.Zira tidak terlalu memikirkannya saat itu karena sangat optimis terhadap Dirga.Zira percaya Dirga dapat mengalahkan semua pendekar.Kini, Zira menjadi cemas karena Dirga tidak akan memutuskan kontak dengannya tanpa sebab.Zira harus mengakhiri pertarungan di sini secepat mungkin dan segera mener