Membawa senjata tombak, Zira membawa Vania dan yang lain meninggalkan Kota Angsa Putih menuju rumah Keluarga Siregar."Jangan khawatir, aku nggak mabuk. Malam ini, aku akan memberi kalian hadiah yang tak terlupakan.""Setelah sampai di sana, patuhi perintahku.""Kalian harus siap-siap. Aku nggak akan menjaga dan menyayangi kalian seperti Dirga.""Kalau ada yang mati malam ini, itulah takdir kalian."Zira telah mendapat informasi dari Cinthia tadi pagi dan menghafal orang-orang Keluarga Siregar yang harus dibunuh.Sekarang sudah saatnya. Zira berharap bisa bertarung bersama Vania dan yang lain, begitu pula sebaliknya.Namun, mereka tidak mengajak Milena, Melina, Septa, dan Viona.Mereka berempat ditinggalkan di benteng untuk menjaga rumah.Lebih dari satu jam kemudian, rombongan Zira tiba di lingkar luar kediaman besar Keluarga Siregar, hanya berjarak 2 kilometer.Zira berhenti dan mengumumkan misi kali ini."Bagunan di depan adalah target kita malam ini. Aku akan memberikan daftar nama
Puluhan ribu petarung Keluarga Siregar membentuk formasi dan menyerang rombongan Zira.Kultivasi terendah di antara mereka adalah Master Guru. Mereka semua mengeluarkan energi masing-masing, sungguh mengerikan.Sungguh menakutkan.Selain itu, mereka sangat berpengalaman karena telah berperang sepanjang tahun.Mereka semua telah melalui medan perang yang sengit. Niat membunuh dalam tatapan mereka saja sudah cukup menakutkan.Vania dan yang lain terbengong di tempat karena tidak pernah menghadapi situasi seperti itu.Bukan karena tidak cukup kuat atau takut, tetapi menciut secara naluriah."Apa-apaan kalian?""Lihat baik-baik."Seketika, Zira mengeluarkan niat membunuh yang dahsyat. Dia sungguh tampak gagah.Bahkan tidak ada rasa gentar ketika menghadapi jutaan lawan. Sambil memegang Tombak Naga Perak, Zira berjalan selangkah demi selangkah menuju jutaan petarung Keluarga Siregar!Setiap langkahnya begitu kuat dan memancarkan niat membunuh yang tajam.Ekspresinya kosong dan hatinya berde
Zira memberi perintah dan langsung menyerbu ke dalam.Rombongan Vania dan para pasukan berkuda masih tenggelam dalam kegirangan.Pada saat bersamaan, mereka semua juga melesat ke dalam.Di bawah pimpinan pendekar super seperti Zira, mereka segera meruntuhkan garis pertahanan terakhir Keluarga Siregar.Setengah jam kemudian, pertarungan berakhir. Semua anggota Keluarga Siregar yang melawan dibunuh.Di sisi lain, Zira kehilangan seratusan prajurit pasukan berkuda. Vania dan yang lain juga terluka, termasuk Zira.Di saat kritis, Buyut Keluarga Siregar keluar dan bertarung melawan Zira!Walau terluka, Zira juga melukai Buyut Keluarga Siregar. Sebenarnya, Buyut Keluarga Siregar mengetahui segalanya.Akan tetapi, Buyut Keluarga Siregar berpura-pura tidak tahu dan hanya berdiam diri.Buyut Keluarga Siregar tahu bahwa Keluarga Siregar harus melalui masa terpuruk untuk dapat kembali pada masa kejayaan.Hanya Cinthia yang dapat memperjuangkan masa depan Keluarga Siregar. Walau dia tidak menyetuj
Tepat saat itu, rombongan Zira muncul dalam pandangan semua orang."Sialan, wanita siluman itu akhirnya muncul.""Ckck, benar-benar cantik.""Badannya, wajahnya, dan auranya luar biasa. Di Distrik Noru, nggak, di seluruh Pasar Kuolun, nggak ada wanita yang bisa menyainginya.""Sayang sekali kalau wanita cantik begini dibunuh. Aku akan biarkan dia hidup dan menjadikannya sebagai selir.""Astaga, wanita-wanita di sisinya juga cantik!""Semuanya, sayang sekali kalau wanita-wanita cantik itu dibunuh.""Mau bagi bagaimana?"Rombongan Huston terpukau, terutama oleh keanggunan Zira.Begitu pula orang lain.Semua orang memusatkan perhatian pada Zira, lalu pada Vania dan yang lain.Baru kali ini mereka melihat wanita-wanita cantik yang begitu unik.Seketika, situasi menjadi heboh.Zira adalah yang paling menonjol di antara yang lain. Dia memakai jubah putih dan memegang tombak, tampak sangat gagah.Gagah berani.Cantik, tetapi kaya akan niat membunuh!Di tengah seruan kaget semua orang, Zira an
Hanya dengan begitu, Zira berhak untuk bertarung bersama Dirga.Zira baru saja menerima panggilan rahasia dari presiden bahwa Negara Naga berada dalam masalah.Zira mungkin harus kembali ke Negara Naga sebelum pergi ke Distrik Wesa. Lebih mengkhawatirkan lagi, Dirga dan Naomi putus kontak dengannya.Zira juga tidak dapat menghubungi Rafan.Zira menduga Dirga dan Naomi sepertinya sudah dekat untuk menguak misteri Mutiara Roh. Entah apa rahasia yang tersembunyi di balik Mutiara Roh.Namun, Rafan pernah memberi tahu Zira bahwa rahasia Mutiara Roh adalah rahasia Naomi.Begitu rahasia Mutiara Roh terkuak, itu akan menimbulkan bencana besar. Rafan berkata demikian saat berpisah dengan Zira kala itu.Zira tidak terlalu memikirkannya saat itu karena sangat optimis terhadap Dirga.Zira percaya Dirga dapat mengalahkan semua pendekar.Kini, Zira menjadi cemas karena Dirga tidak akan memutuskan kontak dengannya tanpa sebab.Zira harus mengakhiri pertarungan di sini secepat mungkin dan segera mener
Hati Zira sangat kacau!Zira ingin terbang ke sisi Dirga sekarang juga. Dia merasa sangat bersalah karena telah berutang banyak pada Dirga.Tanpa Dirga, tidak akan ada dirinya yang sekarang.Zira lebih mengkhawatirkan keselamatan Negara Naga, serta Aisa dan yang lain.Akan tetapi, Zira segera tenang. Dia tahu betul dirinya tidak dapat membantu Dirga pada saat ini.Zira buru-buru kembali ke benteng dan berkultivasi!...Pada saat ini, di Mutara Negara Naga!Dirga dan Naomi sudah berkumpul dengan Aisa. Sejak kepergian mereka, banyak hal telah terjadi di Negara Naga.Keluarga-keluarga misterius yang telah hilang selama puluhan ribu maupun ratusan ribu tahun pun menampakkan diri!Kini, mereka telah menduduki kota-kota besar di Negara Naga. Dua hari lalu, Aliansi Bela Diri dikalahkan oleh mereka.Keluarga-keluarga misterius memiliki pendekar super dengan alam di atas Maha Agung Master. Selain itu, muncul banyak Mirado di wilayah Negara Naga.Untuk saat ini, mereka belum memulai konflik deng
Dirga membawa botol bir untuk mengisi gelas para pelanggan di setiap meja. Saat hendak mengisi gelas pelanggan asing di meja pertama, seorang pria paruh baya berkumis yang tampak mesum memukul meja hingga membuat meja itu hancur.Pria itu berdiri, lalu menunjuk Naomi yang duduk di meja kasir seraya berujar, "Suruh istrimu tuangkan bir untuk kami dan temani kami minum."Mendengarnya, semua orang asing menoleh pada Naomi dan memasang ekspresi cabul!"Suruh istriku temani kalian minum bir? Siapa kalian?"Plak!Dengan satu serangan tapak, Dirga membutakan semua orang asing. Orang asing yang lain terkesiap melihat hal itu."Berengsek, beraninya kamu membutakan kami?""Beraninya kamu menyerang kami?""Apa kamu tahu apa identitas kami? Apa kamu tahu siapa kami?""Kami berasal dari Keluarga Maimun Pulau Dewa Naga. Keluarga Maimun adalah keluarga misterius.""Keluarga Maimun telah berdiri selama tiga puluh ribu tahun. Pasukan besar kami akan segera tiba di sini.""Sekarang sudah takut, 'kan?""
Kasihan sekali Ido, bahkan tidak tahu bagaimana dirinya bisa mati."Apa?""Kamu! Beraninya kamu membunuh keponakanku!""Kamu cari mati!"Geri marah besar sehingga melancarkan serangan tapak ke arah Dirga. Detik berikutnya, Geri tercengang.Dirga mengabaikan serangan tapak itu dan langsung muncul di depannya. Sebelum sempat bereaksi, Geri sudah dicekik.Dirga mengangkat Geri dengan satu tangan.Di bawah, para petarung Keluarga Maimun terkesiap.Baru pada saat itu, keterkejutan mereka berangsur-angsur mereda."Dasar orang rendahan, lepaskan Pak Geri!"Plak!Dirga melancarkan serangan tapak dari atas. Seketika, petarung-petarung Keluarga Maimun melebur menjadi darah!Geri baru menyadari betapa mengerikannya Dirga. Namun, rasa superior dalam dirinya membendung rasa takut.Sebaliknya, kemarahan dalam hati Geri membeludak."Dasar orang rendahan, kamu cari mati!""Beraninya kamu membunuh keponakanku! Beraninya kamu membunuh orang-orang Keluarga Maimun!""Kamu dan istrimu, serta semua orang di