Vania dan yang lain merasa sangat terdesak karena Zira!Tekanan tak berwujud itu membuat mereka tunduk karena Zira benar-benar sangat kuat.Terlahir sedemikian rupa.Lebih dari dua jam kemudian, Zira menghidangkan semeja penuh makanan lezat.Tidak ada yang tahu bahwa Zira tersenyum ria sepanjang memasak, juga tidak ada yang tahu bahwa semua makanan itu diajarkan oleh Dirga.Saat mengobati Zira, Dirga selalu memasak berbagai jenis makanan untuknya, bahkan membuat menu khusus untuknya.Menu tersebut telah terukir dalam ingatan Zira. Zira ingin memasak untuk Dirga ketika bertemu dengannya.Kini, Zira malah memasak untuk Vania dan yang lain!Begitu semua orang duduk, Viona datang dengan tergesa-gesa.Viona melihat ada semeja makanan lezat yang sebagian besar belum pernah dilihat atau dimakan olehnya.Viona pun menatap Zira dengan penuh keterkejutan."Astaga, Kakak nggak salah minum obat?""Kakak masak semua ini? Kapan Kakak belajar masak?"Viona langsung mencicipinya dan mengenali cita ras
Membawa senjata tombak, Zira membawa Vania dan yang lain meninggalkan Kota Angsa Putih menuju rumah Keluarga Siregar."Jangan khawatir, aku nggak mabuk. Malam ini, aku akan memberi kalian hadiah yang tak terlupakan.""Setelah sampai di sana, patuhi perintahku.""Kalian harus siap-siap. Aku nggak akan menjaga dan menyayangi kalian seperti Dirga.""Kalau ada yang mati malam ini, itulah takdir kalian."Zira telah mendapat informasi dari Cinthia tadi pagi dan menghafal orang-orang Keluarga Siregar yang harus dibunuh.Sekarang sudah saatnya. Zira berharap bisa bertarung bersama Vania dan yang lain, begitu pula sebaliknya.Namun, mereka tidak mengajak Milena, Melina, Septa, dan Viona.Mereka berempat ditinggalkan di benteng untuk menjaga rumah.Lebih dari satu jam kemudian, rombongan Zira tiba di lingkar luar kediaman besar Keluarga Siregar, hanya berjarak 2 kilometer.Zira berhenti dan mengumumkan misi kali ini."Bagunan di depan adalah target kita malam ini. Aku akan memberikan daftar nama
Puluhan ribu petarung Keluarga Siregar membentuk formasi dan menyerang rombongan Zira.Kultivasi terendah di antara mereka adalah Master Guru. Mereka semua mengeluarkan energi masing-masing, sungguh mengerikan.Sungguh menakutkan.Selain itu, mereka sangat berpengalaman karena telah berperang sepanjang tahun.Mereka semua telah melalui medan perang yang sengit. Niat membunuh dalam tatapan mereka saja sudah cukup menakutkan.Vania dan yang lain terbengong di tempat karena tidak pernah menghadapi situasi seperti itu.Bukan karena tidak cukup kuat atau takut, tetapi menciut secara naluriah."Apa-apaan kalian?""Lihat baik-baik."Seketika, Zira mengeluarkan niat membunuh yang dahsyat. Dia sungguh tampak gagah.Bahkan tidak ada rasa gentar ketika menghadapi jutaan lawan. Sambil memegang Tombak Naga Perak, Zira berjalan selangkah demi selangkah menuju jutaan petarung Keluarga Siregar!Setiap langkahnya begitu kuat dan memancarkan niat membunuh yang tajam.Ekspresinya kosong dan hatinya berde
Zira memberi perintah dan langsung menyerbu ke dalam.Rombongan Vania dan para pasukan berkuda masih tenggelam dalam kegirangan.Pada saat bersamaan, mereka semua juga melesat ke dalam.Di bawah pimpinan pendekar super seperti Zira, mereka segera meruntuhkan garis pertahanan terakhir Keluarga Siregar.Setengah jam kemudian, pertarungan berakhir. Semua anggota Keluarga Siregar yang melawan dibunuh.Di sisi lain, Zira kehilangan seratusan prajurit pasukan berkuda. Vania dan yang lain juga terluka, termasuk Zira.Di saat kritis, Buyut Keluarga Siregar keluar dan bertarung melawan Zira!Walau terluka, Zira juga melukai Buyut Keluarga Siregar. Sebenarnya, Buyut Keluarga Siregar mengetahui segalanya.Akan tetapi, Buyut Keluarga Siregar berpura-pura tidak tahu dan hanya berdiam diri.Buyut Keluarga Siregar tahu bahwa Keluarga Siregar harus melalui masa terpuruk untuk dapat kembali pada masa kejayaan.Hanya Cinthia yang dapat memperjuangkan masa depan Keluarga Siregar. Walau dia tidak menyetuj
Tepat saat itu, rombongan Zira muncul dalam pandangan semua orang."Sialan, wanita siluman itu akhirnya muncul.""Ckck, benar-benar cantik.""Badannya, wajahnya, dan auranya luar biasa. Di Distrik Noru, nggak, di seluruh Pasar Kuolun, nggak ada wanita yang bisa menyainginya.""Sayang sekali kalau wanita cantik begini dibunuh. Aku akan biarkan dia hidup dan menjadikannya sebagai selir.""Astaga, wanita-wanita di sisinya juga cantik!""Semuanya, sayang sekali kalau wanita-wanita cantik itu dibunuh.""Mau bagi bagaimana?"Rombongan Huston terpukau, terutama oleh keanggunan Zira.Begitu pula orang lain.Semua orang memusatkan perhatian pada Zira, lalu pada Vania dan yang lain.Baru kali ini mereka melihat wanita-wanita cantik yang begitu unik.Seketika, situasi menjadi heboh.Zira adalah yang paling menonjol di antara yang lain. Dia memakai jubah putih dan memegang tombak, tampak sangat gagah.Gagah berani.Cantik, tetapi kaya akan niat membunuh!Di tengah seruan kaget semua orang, Zira an
Hanya dengan begitu, Zira berhak untuk bertarung bersama Dirga.Zira baru saja menerima panggilan rahasia dari presiden bahwa Negara Naga berada dalam masalah.Zira mungkin harus kembali ke Negara Naga sebelum pergi ke Distrik Wesa. Lebih mengkhawatirkan lagi, Dirga dan Naomi putus kontak dengannya.Zira juga tidak dapat menghubungi Rafan.Zira menduga Dirga dan Naomi sepertinya sudah dekat untuk menguak misteri Mutiara Roh. Entah apa rahasia yang tersembunyi di balik Mutiara Roh.Namun, Rafan pernah memberi tahu Zira bahwa rahasia Mutiara Roh adalah rahasia Naomi.Begitu rahasia Mutiara Roh terkuak, itu akan menimbulkan bencana besar. Rafan berkata demikian saat berpisah dengan Zira kala itu.Zira tidak terlalu memikirkannya saat itu karena sangat optimis terhadap Dirga.Zira percaya Dirga dapat mengalahkan semua pendekar.Kini, Zira menjadi cemas karena Dirga tidak akan memutuskan kontak dengannya tanpa sebab.Zira harus mengakhiri pertarungan di sini secepat mungkin dan segera mener
Hati Zira sangat kacau!Zira ingin terbang ke sisi Dirga sekarang juga. Dia merasa sangat bersalah karena telah berutang banyak pada Dirga.Tanpa Dirga, tidak akan ada dirinya yang sekarang.Zira lebih mengkhawatirkan keselamatan Negara Naga, serta Aisa dan yang lain.Akan tetapi, Zira segera tenang. Dia tahu betul dirinya tidak dapat membantu Dirga pada saat ini.Zira buru-buru kembali ke benteng dan berkultivasi!...Pada saat ini, di Mutara Negara Naga!Dirga dan Naomi sudah berkumpul dengan Aisa. Sejak kepergian mereka, banyak hal telah terjadi di Negara Naga.Keluarga-keluarga misterius yang telah hilang selama puluhan ribu maupun ratusan ribu tahun pun menampakkan diri!Kini, mereka telah menduduki kota-kota besar di Negara Naga. Dua hari lalu, Aliansi Bela Diri dikalahkan oleh mereka.Keluarga-keluarga misterius memiliki pendekar super dengan alam di atas Maha Agung Master. Selain itu, muncul banyak Mirado di wilayah Negara Naga.Untuk saat ini, mereka belum memulai konflik deng
Dirga membawa botol bir untuk mengisi gelas para pelanggan di setiap meja. Saat hendak mengisi gelas pelanggan asing di meja pertama, seorang pria paruh baya berkumis yang tampak mesum memukul meja hingga membuat meja itu hancur.Pria itu berdiri, lalu menunjuk Naomi yang duduk di meja kasir seraya berujar, "Suruh istrimu tuangkan bir untuk kami dan temani kami minum."Mendengarnya, semua orang asing menoleh pada Naomi dan memasang ekspresi cabul!"Suruh istriku temani kalian minum bir? Siapa kalian?"Plak!Dengan satu serangan tapak, Dirga membutakan semua orang asing. Orang asing yang lain terkesiap melihat hal itu."Berengsek, beraninya kamu membutakan kami?""Beraninya kamu menyerang kami?""Apa kamu tahu apa identitas kami? Apa kamu tahu siapa kami?""Kami berasal dari Keluarga Maimun Pulau Dewa Naga. Keluarga Maimun adalah keluarga misterius.""Keluarga Maimun telah berdiri selama tiga puluh ribu tahun. Pasukan besar kami akan segera tiba di sini.""Sekarang sudah takut, 'kan?""
Seiring dengan teknik jitu yang terus dilancarkan oleh Dirga, aura di tubuhnya mencapai puncak dan niat pedangnya menjadi makin kuat!Aura di tubuhnya segera mencapai tahap yang menakutkan, lelaki tua dapat merasakan semua ini.Ekspresinya berubah drastis. Meskipun sosok aslinya berada di Kota Bintang, bagi pendekar super sepertinya, jarak bukanlah halangan.Dirga seolah-olah berada di hadapannya."Nak, aku memang sudah salah menilai dan terlalu meremehkanmu.""Aku nggak menyangka pemahamanmu terhadap Teknik Pantang Menyerah sudah sedalam ini, perlu diakui kamu adalah anak muda kedua paling berbakat yang pernah kutemui.""Teknik Pantang Menyerah sangat menarik, semoga kamu nggak mengecewakanku."Setelah berkata demikian, lelaki tua melompat ke udara. Dia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Dirga. Pemuda berbakat seperti ini hanya punya dua pilihan, yaitu diperalat olehnya atau mati di tangannya.Awalnya dia pun ingin menerapkan prinsip ini pada Zira, tetapi akhirnya dia dikalahkan o
Kali ini, Dirga memilih untuk menyerang duluan!"Tsing!"Pedang Asura di tangannya berdenting pelan. Di bawah dukungan Niat Pedang Pantang Menyerah dan Teknik Pantang Menyerah, dia menyesuaikan sudut Pedang Asura, lalu menghunuskan Pedang Asura ke arah tangan raksasa itu.Terdengar suara hantaman.Dirga tidak berhasil memotong tangan raksasa itu menjadi beberapa bagian, tetapi sekarang tangan raksasa itu berubah menjadi ilusi.Dirga memanfaatkan kesempatan ini untuk melancarkan serangan!"Shiu shiu shiu ...."Pada akhirnya, tangan raksasa itu hancur berkeping-keping dan menghilang dari pandangan semua orang.Melihat adegan ini, Dirga dan yang lainnya mengembuskan napas lega. Namun, tak lama kemudian, muncul tangan raksasa lainnya.Tangan raksasa ini lebih besar dan padat dari yang sebelumnya. Dirga sudah mempersiapkan diri untuk menyerang.Namun, ketika tangan raksasa itu melesat ke arahnya, dia sama sekali tidak bisa bergerak. Karena kakinya seolah-olah melekat di tanah.Dalam sekejap
Biksu muda dan yang lainnya langsung terhempas sejauh puluhan ribu meter. Untungnya Dirga tanggap dan langsung melepaskan energi pedang untuk menarik mereka kembali, kalau tidak, entah ke mana mereka akan terdampar."Menakutkan sekali, momentum dan aura ini sungguh mengerikan.""Momentum ini jauh lebih kuat dari dugaan kita, orang di dalam mungkin sudah menerobos tingkat Yang Bebas dan menapaki Alam Gamasesa."Saat ini, biksu muda dan yang lainnya ketakutan. Hati mereka dipenuhi dengan keterkejutan!Sebenarnya orang itu memang jauh lebih kuat dari dugaan mereka. Suaranya dapat menimbulkan gejolak yang begitu menggemparkan.Saat ini, mereka berdiri di belakang Dirga dan bernapas dengan hati-hati. Kalau tadi Dirga tidak menyelamatkan mereka, mereka mungkin sudah hancur berkeping-keping.Saat ini, mereka menaruh semua harapan pada Dirga. Mereka sangat mengagumi Dirga.Sedangkan ekspresi Dirga pun berubah muram, kekuatan orang di dalam melampaui dugaannya. Meskipun dia sudah mempersiapkan
Setelah selesai berbicara, roh pedang berubah menjadi energi pedang dan masuk ke dalam Pedang Asura.Dirga tertegun di tempat. Setelah belasan detik kemudian, dia baru tersadar. Sebenarnya sekarang dia sangat terluka dan terpukul.Karena ucapan roh pedang membuatnya menyadari betapa lemah dan tidak berharga dirinya. Roh pedang tidak mungkin membohonginya, sekarang dia merasa sangat tidak berdaya.Selama ini, dia tidak merasa bahwa bakatnya yang paling menonjol. Karena jika dibandingkan dengan Zira dan Vania, bakatnya bukanlah apa-apa.Namun, dia melalui semua tahap yang harus dia lalui. Meskipun dia dibimbing oleh Rafan, semua pencapaiannya hari ini diraih dengan kerja kerasnya sendiri.Terlebih lagi, di alam agung seperti Yang Bebas, dia bukan hanya menciptakan teknik jitu, tetapi juga berhasil memahami cara kerja Teknik Pantang Menyerah.Hanya dinilai dari dua poin ini, dia pantas disebut genius di antara para genius. Namun, setelah mendengar ucapan roh pedang, dia baru menyadari ada
Keadaan mereka tidak diketahui!Dirga mencari di sekeliling, tetapi tidak menemukan jejak mereka."Jangan-jangan semuanya terbunuh?""Mana mungkin?"Dirga kebingungan. Tiba-tiba dia teringat akan sesuatu yang membuatnya gelisah."Nggak, nggak, jangan-jangan mereka terbunuh oleh tebasanku tadi?""Nggak mungkin, ini nggak mungkin?"Dirga membantah pikirannya, dia terus mencari biksu muda dan yang lainnya.Akhirnya, dia menemukan mereka di sebuah ruangan yang sudah hancur. Ketika melihat mereka, Dirga tidak bisa berkata-kata.Karena keadaan biksu muda dan yang lainnya sangat mengenaskan, setiap orang terluka parah, bahkan beberapa di antara mereka sekarat.Lokasi kejadian sangat tragis.Tanpa ragu-ragu, Dirga langsung menerjang ke hadapan biksu muda, dia memasukkan beberapa butir pil obat ke dalam mulut biksu muda.Dirga menyuntikkan energi sejati ke tubuh biksu muda, lalu pergi memeriksa keadaan yang lainnya.Setelah memulihkan diri selama dua jam, akhirnya nyawa semua orang aman. Namun,
Saat ini, ketiganya memiliki keinginan untuk membunuh Dirga.Karena kekuatan Dirga jauh di atas dugaan mereka, Dirga membuat mereka merasa sangat terancam!"Kalau begitu, mari lihat apa kalian sanggup. Jangan basa-basi, ayo bertarung!" Semangat tempur Dirga membara. Dia haus akan pertarungan dan akan bertarung dengan sekuat tenaga.Meskipun ketiga orang di hadapannya belum bisa memuaskan keinginannya, mereka cukup bermanfaat.Sekarang, dia makin bersemangat untuk bertarung, terutama dengan musuh yang kuat.Karena musuh yang kuat dapat menutupi kekurangannya dan membuatnya lebih cepat berkembang."Nak, mati kamu."Ketiganya menerjang ke arah Dirga sambil melancarkan serangan, tidak ada yang menyembunyikan kekuatan mereka."Bum bum bum!"Terpancar aura yang menakutkan dari tubuh ketiga orang itu sehingga ruangan yang baru saja diciptakan pun hancur.Perlu diakui kekuatan yang mereka tunjukkan sangat menakutkan.Namun, inilah hal yang diinginkan oleh Dirga."Serang!"Dirga menghilang bers
Setelah selesai berbicara, Dirga duduk bersila untuk memulihkan kekuatannya.Dua jam kemudian, kekuatan fisik Dirga sudah sepenuhnya pulih, tetapi energi sejati di dalam tubuhnya masih belum sepenuhnya pulih.Oleh karena itu, kekuatan tempurnya pun tidak kembali ke puncak, hanya pulih 90%.Meskipun kekuatan tempurnya baru pulih 90%, sekarang kultivasinya sudah jauh lebih tinggi dari sebelumnya.Karena selama masa pemulihan ini, dia mendapatkan wawasan baru soal ilmu pedang.Sekarang, dia menyadari setiap pemahamannya terhadap ilmu pedang diperbarui, kultivasinya akan meningkat.Seiring dengan peningkatan kultivasinya, rentang perkembangan kultivasinya menjadi makin besar.Hal ini bukan hanya membuat Dirga kaget dan bersemangat, tetapi juga membuatnya makin bertekad untuk mempelajari ilmu pedang!Saat ini, aura yang terpancar dari tubuhnya lebih berlimpah dari sebelumnya. Semua orang menyadari hal ini.Mereka pun sangat kaget, terutama biksu muda. Meskipun dia baru berinteraksi dengan D
Kemudian, seorang pria paruh baya berjubah hijau keluar dari gerbang besar. Dia langsung mengangkat tangannya untuk meninju Dirga.Seiring dengan suara hantaman, Dirga terhempas mundur. Ketika berhenti, seberkas darah mengalir dari sudut mulutnya.Saat ini, ekspresi Dirga berubah muram.Pria itu bukan hanya kuat, keterampilan dan tekniknya juga sangat unik.Seketika, Dirga tidak menemukan celah dan petunjuk, hal ini membuatnya makin gelisah.Pria berjubah hijau itu memandang Dirga dengan tatapan merendahkan. "Hanya segitu kemampuanmu, kukira kamu sangat hebat.""Ayo bertarung, aku akan memenggal kepalamu dalam tiga serangan."Setelah berkata demikian, pria berjubah hijau itu mengabaikan Dirga dan meletakkan tangannya di bahu Haruwi. Dia menyuntikkan energi sejati ke dalam tubuh Haruwi."Sudah kubilang jangan gunakan teknik memikat seperti ini untuk melawan musuh, sekarang kamu sudah tahu betapa lemahnya dirimu, 'kan?"Haruwi membantah, "Aku ini siluman rubah, apa lagi yang bisa kuandal
Dia kembali menghunuskan sebuah tebasan, Haruwi sudah kehilangan dua ekor!Setelah kehilangan dua ekor, pesona yang terpancar dari tubuh Haruwi melemah. Selain itu, dia berteriak dan terus melangkah mundur.Dia mundur sampai ke depan gerbang besar. Ketujuh ekornya yang tersisa terbentang ke depan.Melihat kedua ekornya sudah dipotong oleh Dirga, Haruwi sangat marah. Dia menggertakkan giginya sambil memelototi Dirga."Manusia Sialan, beraninya kamu memotong dua ekorku, kamu harus mati.""Apa kamu tahu berapa banyak usaha yang kukerahkan untuk berevolusi menjadi rubah berekor sembilan? Apa kamu tahu betapa pentingnya setiap ekor ini bagiku?""Dasar lelaki sialan, aku akan membunuhmu."Sebelumnya, Haruwi terus menyembunyikan kekuatannya. Karena dia merasa Dirga tidak sekuat yang dia pikirkan.Bagi rubah, berevolusi menjadi rubah berekor sembilan adalah batas maksimum. Sekalipun dia ingin lanjut berevolusi dan meningkatkan kekuatannya, kedua hal ini sangat tidak memungkinan.Namun, selama