Share

Seseorang

Penulis: Mama Lana
last update Terakhir Diperbarui: 2022-06-19 13:04:12

Elisa langsung merengut mendengar ungkapan Alex. Ia pikir lelaki itu peduli, nyatanya Alex hanya memandang kasihan karena ia tengah hamil.

"Iya, iya. Aku tahu kok." Masih menahan kesal, Elisa melirik Roy yang tak memberi respon apapun. Lelaki itu malah diam dengan posisi masih menunduk di depannya. "Kak ..! Kamu beneran nggak mau minta maaf sama aku?" tanya Elisa pada Roy.

"Apa?" Roy malah bingung. Ia bangkit dan kembali mengajak wanita itu untuk pulang.

"Tapi, aku masih mau di sini, Kak?" pinta Elisa. Ternyata usahanya tadi belum membuahkan hasil. Ia pasang wajah sesedih mungkin, berharap suaminya berubah pikiran.

"Kapan-kapan bisa ke sini lagi, El." Tanganny masih menggantung, menunggu respon dari Elisa. "Masih banyak urusan yang harus aku kerjakan." Roy menjelaskan.

Yang di seberang sana memalingkan wjaah. "Dasar, sok sibuk!" Alex mencibir lelaki itu. Namun detik kemudian ia melihat tatapan tajam dari Ibu dan juga istrinya. "Iya, iya. Aku diam. Kenapa kalian kompak sekali sih, me
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Istriku Bar-Bar   Gara-Gara Nasi Goreng

    "Ya, dia. Aku yakin dia bisa banyak membantumu, Lex." Arya sangat yakin jika lelaki yang ia maksud lebih tahu mengenai hal itu."Tapi ..." Alex sangat ragu. Bagaimana mungkin ia meminta bantuannya, sedangkan hubungannya dengan lelaki itu belum membaik."Kau tenang saja, Lex. Sebenci apapun dia, Roy tetaplah kakakmu. Kau mau–pun dia tidak akan pernah bisa menolak takdir!" Arya menegaskan, mengingatkan pada Alex hubungannya dengan lelaki itu."Saya tahu itu, Tuan. Tapi ... apa mungkin dia mau membantuku?" Sekali lagi Alex ragu. Ia sudah hapal perangai Roy yang keras kepala. Di tambah lagi, Roy masih sangat membencinya."Aku akan mengusahakannya untukmu." Arya menepuk pundak lelaki itu."Maksud, Tuan?" Alex ingin memastikan akan ucapan Arya."Aku akan membujuk Roy agar mau membantumu."Obrolan dua lelaki itu tidak memakan waktu lama, karena Arya mendapati telepon dari Rengganis yang memintanya agar segera pulang. Entah sihir apa yang wanita itu berikan, hingga Arya langsung bergegas, mun

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-20
  • Istriku Bar-Bar   Alergi

    "Astaga .... Airinnn!" Alex langsung bergerak cepat, membopong tubuh gadis itu dan membawanya menjauh dari guyuran air. Meski basah kuyub, Alex tak mempedulikannya, ia lebih khawatir melihat keadaan sang istri yang sungguh menyedihkan."Apa yang kamu lakukan? Lepas!" berontak Airin. Ia memaksa Alex untuk menurunkannya segera."Diam! Aku hanya ingin membantu–mu!' Meski beberapa kali Airin memberontak, Alex tetap mendekapnya erat, membawa tubuh basah gadis itu keluar dari kamar mandi."Maaf ..." ungkapnya lirih. Jika tahu kejadiannya akan seperti ini, mungkin lain kali ia akan lebih berhati-hati lagi membelikan makanan untuknya."Kenapa kau tidak bilang jika mempunyai alergi?" Alex mendudukkan tubuh Airin dengan lembut."Apa? Memangnya kamu pernah bertanya?"Nyatanya Alex hanya bisa bungkam. Memang dalam hal ini ia yang bersalah. Harusnya ia tahu sedikit saja mengenai istrinya.Suami tak berguna. Mungkin ituah istilah yang pantas tersematkan pada diri Ale. Bagaimana bisa ia tidak menget

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-21
  • Istriku Bar-Bar   Pertemuan Arya dan Roy

    Riska tersenyum, tidak mempedulikan tatapan heran Alex, ia terus melangkah masuk dan mendaratkan tubuhnya begitu saja pada sofa ruangan."Kenapa kau ada di sini?" Alex kembali melayangkan pertanyaan, hingga Riska mau tidak mau harus menjawab, "Kenapa memangnya kalau aku ada di sini? Kau keberatan?" tanyanya."Aku sibuk, Ris, jangan ganggu waktu kerjaku." Alex langsung saja memberi alasan yang tepat, ia yakin jika perempuan itu sebentar lagi akan pergi meninggalkan ruangannya."Lagipula siapa yang ingin mengganggu waktu kerja–mu sih, Lex? Justru aku ke sini karena undangan dari Tuan Arya." Dengan gampangnya Riska berbicara tanpa menghiraukan Alex yang kebingungan."Apa! Kau ke sini karena undangan Tuan Arya?" Mengenyit heran."Ya. Mana mungkin aku berani mendatangi–mu secara terang-terangan ke kantor, jika bukan undangan langsung dari bosmu. Hahah ..." Riska terbahak sendiri. Ia masih duduk dengan santai sembari memainkan ponselnya."Lalu, untuk apa kau ke ruanganku? Bukannya Tuan Arya

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-22
  • Istriku Bar-Bar   Menghina

    Selain melimpahkan tanggungjawab untuk memimpin meeting perusahaan, Alex juga bingung, kenapa Arya sampai mengundang Riska datang. Dan setelah melewati waktu berdua di dalam ruangan yang terasa sesak, kini Alex bisa bernapas lega karena masalah meeting tadi telah selesai dan Riska bisa secepatnya meninggalkan kantor itu.Alex menyandarkan punggung pada sandaran sofa tempat Riska tadi menunggunya, memejamkan mata sejenak, sembari tangannya memijit pelipisnya yang sedikit berdenyut.Kedua matanya kembali terbuka saat mendengar suara pintu terbuka dari luar. Alex yakin jika bukan Arya, pasti–lah sang sekretaris yang datang. Tapi, lagi-lagi ia di kejutkan oleh perempuan itu yang datang lagi. "Lex, apa kau tidak ingin makan siang?" Riska menyelonong masuk ke ruangan Alex, tanpa mempedulikan seperti apa wajah lelaki itu yang sejak tadi menunjuk tidak suka."Astaga ... Riska! Apa lagi sih?" Alex sudah benar-benar kesal. Harusnya ia mengunci pintu ruangannya tadi, agar tidak ada gangguan dari

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-23
  • Istriku Bar-Bar   Dengarkan Dulu

    "Ada apa ini?" Terdengar suara seseorang yang Lia yakini adalah suara sang bos. Gadis pengganti Nabil itu langsung membuka mata, dan beringsut berlindung di belakang Arya."Tuan, saya ..?""Nona Riska, ada apa ini?" Arya masih memandang perempuan itu dengan dahi mengkerut, bingung sekaligus tidak mengerti dengan situasi apa yang sebenarnya tengah terjadi."Tu–an Arya ..?" Riska gelagapan. Ia tidak menyangka jika tindakannya akan di pergoki langsung oleh pemilik perusahaan itu. Beruntung ia belum sempat menjambak Lia dan membuat keributan semakin besar. "Ma–af, saya hanya ..?" Apa yah, tidak mungkin ia terus terang ingin menghajar sekretarisnya tadi, kan?"Saya hanya sedang diskusi dengan sekretaris Anda." Riska lega karena dapat menjelaskan. Selanjutnya ia melirik ke arah Lia sembari memberikan kode pada gadis itu agar tidak membeberkan kejadian yang sebenarnya terjadi."Iy–iya, Tuan. Nona Riska hanya meminta sedikit pendapat pada saya." Meski ia masih ketakutan. Lia tetap memaksakan

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-23
  • Istriku Bar-Bar   Berunding

    Arya masih menjelaskan pada Alex. Meski harus berulang kali, tetap saja lelaki itu malah menganggap ungkapan Arya baru saja hanya lelucon."Tidak mungkin, Tuan. Tolong, jangan buat saya berharap dia akan membantu?" Arya sampai mendesah berkali-kali hanya untuk meyakinkan. Rupanya Alex terlalu pesimis untuk masalah yang satu ini."Lalu, aku harus bilang apa?!" Ingin sekali Arya menonjok wajah Alex yang sekarang terlihat lebih menyebalkan. 'Kalau tidak percaya ya sudah!' Arya memaki sendiri dalam hati."Saya tidak percaya karena punya alasan, Tuan. Saya tahu bagaimana lelaki itu membenci saya dan keluarga saya." Ada yang memaksa masuk dan memenuhi rongga dadanya saat mengingat itu. Bahkan sampai sekarang ibunya belum juga mendapatkan maaf dari Roy."Tapi, aku sedang tidak bercanda, Lex! Roy sungguh bersedia membantu kita. Jika kau tak percaya, tunggu saja nanti sampai dia turun tangan langsung."Ia pikir sejak tadi Arya hanya main-main mengatakan jika Roy mau membantunya. Tapi, syukur

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-24
  • Istriku Bar-Bar   Rencana Riska

    "Siapa yang baru saja menghubungimu?" Suara bariton Dion langsung membuat gadis itu tersadar. Jantung Nabil hampir saja loncat dari tempat sangking terkejutnya. Ia gelagapan sendiri, sampai-sampai ponsel yang ia pegang hendak terlepas dari pegangannya. Beruntung panggilan sudah ia putuskan baru saja. Jika belum, mungkin ia akan menghadapi situasi yang sangat sulit."Tu–an, sejak kapan Anda ada di sini?" Suaranyaa sedikit terbata. Nabil menelan salivanya kasar. Takut, jika sampai lelaki itu mendengar obrolannya tadi."Sejak kau berbicara di telepon tadi."Apa!!!Keringat dingin sudah membasahi tubuh Nabil. Ia panik, ia tidak tahu harus bagaimana. Wajahnya pun langsung pias. Nabil tinggal menantikan apa yang akan di perbuat oleh bosnya itu, jika sampai benar-benar mendengar perbincangannya tadi."Ja–di Anda telah ...?""Aku tidak suka kau bermain-main saat bekerja. Apalagi menggunakan ponsel. Jadi, lain kali kau harus mematikan ponselmu. Mengerti!" Dion mengatakannya dengan tegas. Selan

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-25
  • Istriku Bar-Bar   Seorang Perempuan

    "Ya. Kau juga akan dapat kesempatan nanti. Mungkin sebelum aku memberikannya pada lelaki itu.""Kau yakin akan melakukannya?" tanya Erick memastikan. Sebelunya ia belum pernah melakukan hal segila ini."Kenapa tidak? Lakukan seolah-olah mereka memang sengaja bertemu!" ucap perempuan itu mantap."Bisa di atur. Asal ...?"Lagi-lagi Riska memutar kedua bola matanya malas. Dasar pria mata duitan!"Masalah uang kau tak perlu khawatir. Apa kau tak mengenal siapa aku?" Riska menyombongkan diri. Ia mengeluarkan sebuah kartu nama dari dalam dompet dan menyerahkannya pada Erick."Wowww ....!" Kedua mata Erick menatap takjub perempuan yang ada di depannya. Ia tidak menyangka jika Riksa adalah pewaris dari salah satu perusahaan besar di negara ini."Apa kau menyanggupinya?" tanya Riska sekali lagi. Rencananya besok ia baru akan memulai melakukan misi itu."Deal!!" Keduanya berjabat tangan sebagai bentuk kesepakatan. Tidak masalah bagi Erick jika malam ini tidak bisa merasakan tubuh indah itu. Toh

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-26

Bab terbaru

  • Istriku Bar-Bar   Ending

    Setelah pertemuannya Riska dengan Erick di depan kampus beberapa hari yang lalu. Riska memutuskan untuk menceritakan siapa sebenarnya pria itu pada putrinya. Dan sejak itu pula Erick berusaha mendekati Nisya dengan perlahan. "Jadi, Om itu papaku, Ma?" tanya Nisya sekali lagi. Yang langsung di jawab anggukan kepala oleh sang mama. "Ya. Dia papamu, Nak." Dan hari-hari mereka mulai berwarna. Apalagi saat Erick terang-terangan melamar Riska di depan semua temannya. Meski terkesan buru-buru, Riska akhirya pun menerima lamaran itu demi putri tercintanya. "Menikahlah denganku, Riska. Aku janji akan membahagiakanmu dan juga Nisya." Seluruh mahasiswa yang menyaksikan acara lamaran itu langsung bersorak, meminta pada Riska untuk segera memberikan jawaban. Tidak butuh waktu lama, acara pernikahan Riska dan Erick segera di laksanakan. Pernikahan sederhana itu di gelar di rumah kediaman Riska dan hanya di hadiri oleh kerabat serta teman dekatnya saja. Mereka melanjutkan hidup dengan bahagia.

  • Istriku Bar-Bar   Hidup Baru Riska

    "Airinnn ...!!" teriak Elisa kegirangan. Ia mundur beberapa langkah untuk mengambil ancang-ancang, lalu ... Bughhh!! Satu pukulan mendarat lagi di perut pria asing yang tadi mencekal sebelah tangannya. Kini Elisa tidak merasa takut lagi, karena ada Airin yang siap membantunya. "Kamu tidak apa-apa 'kan, El?" Meski khawatir, Airin tetap waspada. Tidak ingin ceroboh sampai memberi kesempatan pada penjahat itu lagi. "Aku baik-baik saja, Rin." Elisa berlari ke arah ketiga bocah tadi. Memeriksa satu-persatu dari mereka. Elisa lega karena semuanya dalam keadaan baik-baik saja. "Kalian tunggu Mama di sini. Jangan ke mana-mana!" Lalu Elisa berdiri tepat di depan ketiga bocah itu untuk melindungi dari pria jahat yang masih meringis kesakitan. "Sialan!!" Pria itu mengumpat lagi. Bahkan terdengar juga sumpah serapahnya, memaki pada dua ibu muda yang sudah berhasil mengalahkannya. Tidak ingin memberikan kesempatan lagi, Airin dan Elisa segera memberikan pukulan secara bersamaan. Bughhh, bug

  • Istriku Bar-Bar   Lepasin Aku, Om!

    Drama panjang mengenai hilangnya Haidar dan Rey yang terjadi di rumah milik Alex berlalu sudah. Kini dua minggu setelah kejadian itu Airin dan Elisa mengajak anak-anaknya bermain di sebuah taman permainan khusus anak. Dan tentu saja di temani oleh kedua suami dari mereka.Anak-anak mulai bermain, saling berkejaran dan menikmati suasana sore yang semakin ramai. Di sana-sini juga terlihat anak-anak lain tengah bermain dengan di awasi oleh para orang tuanya masing-masing.Suasana taman terasa ramai sekali, apalagi saat ini tengah libur akhir pekan. Sementara para ibu tengah mengawasi para anak main, Alex dan Roy memilih menyingkir mencari tempat untuk berbincang. "Kak Rey, ayo main!" ajak Azki. Gadis kecil itu mulai menyeret tangan Rey untuk mengikutinya. Padahal sejak tadi Lexa juga sudah ada di sebelahnya memainkan boneka yang sengaja mereka bawa dari rumah."Kakak di sini aja ya? Kakak nggak suka main boneka." Rey ogah-ogahan mengikuti tangan gadis itu yanga terus saja menggandengnya

  • Istriku Bar-Bar   Jepit Rambut

    "Kalian ...?" Kay menatap bingung pada dua pria kecil di depannya. Haidar dan Rey kini tengah duduk bersebelahan di dalam gudang yang terletak di samping taman. "Kalian ngapain di sini?"Dua pria kecil tadi menoleh serempak. Melihat gadis kecil berkuncir kuda dengan tatapannya yang berbeda."Kak Kay ...!" Haidar langsung bangkit dan berusaha menyembunyikan tubuh sang kakak di belakangnya. "Kenapa Kakak ke sini?" ucapnya lagi."Kalian ngapain ada di sini?" Kay mengulang pertanyaan itu lagi.Sedangkan di depan sana Rey menatap gadis itu dengan kedua mata yang berbinar."Berhenti menatap Kak Kay seperti itu!" Haidar memasang badan tepat di depan Kay. Menghalangi pandangan pria di depan sana agar tidak terus menerus menatap ke arah sang kakak."Kamu ngapain sih, Dek?" Kay bingung sendiri melihat aksi konyol adiknya. "Ayo, Mama sama Ayah khawatir." Menarik tubuh Haidar agar mengikutinya."Awas kalau kamu berani menatap Kak Kay seperti itu lagi!" ancamnya sebelum melangkah keluar dari dalam

  • Istriku Bar-Bar   Hilang

    Beberapa tahun kemudian."Kakak, gendong ..." rengek Azki manja pada pria kecil berusia sepuluh tahun. Pria kecil itu hanya menurut, berjongkok dan memasang punggungnya di depan gadis kecil tadi."Yeyyy, asikkk!" Azki tersenyum senang mendapati pria itu tidak menolaknya lagi. Padahal ia tidak tahu saja sebenarnya pria itu tengah memakinya dengan kesal.Azkia Putri Aditama.Nama yang di berikan Airin dan Alex untuk putri pertama mereka. Gadis kecil berkulit putih, serta berambut lurus itu saat ini sudah berusia lima tahun. Azki tumbuh menjadi sosok yang ceria dan juga pintar.Saat ini mereka tengah kedatangan tamu dari Keluarga Roy dan juga Arya. Semua berkumpul di taman belakang menyaksikan anak-anak mereka bermain. Saling berkejaran, ada juga yang terlihat saling berbincang."Lihat ekspresi wajah putramu, El, dia lucu sekali, 'kan?" Airin menunjuk ke arah Rey yang saat ini tengah menggendong Azkia. Gadis kecil itu tampak tertawa senang, sedangkan Rey terus saja menekuk wajahnya masam

  • Istriku Bar-Bar   Bayi perempuan

    "Pa, bagaimana dengan nasibku?" Saat ini perempuan itu tengah menemui papanya di sel tahanan. Tuan Bara harus menjalani hukuman dua tahun lebih lama di banding dengan Sigit Prasetya karena kesalahannya dia anggap lebih fatal. Sedangkan Riska dengan keadaan perutnya yang semakin hari kian membuncit kebingungan harus menyembunyikan kehamilannya dari orang-orang di tempat tinggal barunya nanti."Dari awal Papa sudah bertanya padamu, kan? Siapa Ayah dari bayi yang kau kandungan? Tapi kau malah diam dan seolah melindunginya. " Papa Bara kesal dengan Riska yang sangat keras kepala. Coba saja dulu ia mau jujur, pasti keadaannya tidak akan seperti ini."Maaf, Pa. Maafkan Riska." Bulir bening jatuh begitu saja melewati kedu pipi perempuan itu. Mama Nathali hanya mampu menenangkan dan mengusap lembut punggung putri satu-satunya itu."Sudahlah, Ris. Sebaiknya kita segera pulang." Ibu dan anak itu melangkah gontai meninggalkan sel tahanan suaminya menuju tempat tinggal baru yang mereka sewa denga

  • Istriku Bar-Bar   Makan Bakso

    Setelah di buat bingung dengan tingkah Airin yang tiba-tiba meminta berhenti secara mendadak, saat ini Alex juga di buat terkesiap dengan kedua bola mata yang membulat serta mulut yang terbuka lebar tatkala melihat tingkah istrinya yang tak masuk akal.Bagaimana mungkin orang yang tadinya terlihat kesakitan sekali sekarang tengah santai dan menyantap semangkuk bakso dengan sangat lahap? Di tambah lagi setelah adegan itu selesai, Alex nyaris jatuh, bangun, serta guling-guling sendiri ketika mendengar si tukang bakso yang bersuara dan meminta bayaran untuk harga bakso yang baru saja istrinya makan."Satu juta lima ratus ribu?! Jangan gila, Pak! Istri saya hanya memesan semangkuk bakso. Kenapa mahal sekali?" Rasanya Alex ingin menghancurkan gerobak sekaligus pemiliknya. Tapi melihat tatapan heran orang-orang di sekitar, Alex terpaksa duduk kembali di bangku plastik yang di sediakan pedagang itu."Memang yang di makan istri Anda hanya semangkuk, Tuan. Tapi, dia tadi bilang akan memborong

  • Istriku Bar-Bar   Ada Apa?

    Beberapa Bulan Kemudian ...Kehamilan Airin sudah memasuki trimester terakhir. Wanita itu sudah terlihat sekali kesulitan untuk melakukan aktivitasnya seperti biasa. Beruntung Alex selalu menyempatkan waktunya untuk menemani istrinya kemana pun pergi.Seperti pagi ini, mendadak Airin ingin di temani jalan-jalan. Padahal Alex sudah rapi dengan setelan jas dan bersiap untuk berangkat ke kantor. Terpaksa Alex harus menghubungi sekretarisnya dan meminta jadwal ulang untuk rapat yang akan di adakan dua jam lagi.[Tapi, Tuan ....?] Terdengar kasak-kusuk dari seberang sana. Alex paham jika sang sekretaris pasti kebingungan mencari alasan di batalkannya rapat itu.[Katakan saja pada mereka jika istriku sedang ingin di temani di rumah] Alasan yang logis memang. Tapi, apa mungkin mereka akan percaya? Atau malah akan di jadikan bahan lelucon nanti? Entahlah.[Kau mendengarku?] Alex terpaksa bersuara lagi tatkala tidak mendapatkan sahutan dari seberang sana.[I–iya, Tuan. Saya akan coba menjelask

  • Istriku Bar-Bar   Bangkrut

    Beberapa bulan setelah semua beres, keadaan akhirya kembali normal seperti biasa. Alex telah menyeret satu persatu orang yang sudah terlibat dalam hancurnya perusahaan papanya. Sigit Prasetya dan Bara adalah dua orang utama yang menerima hukuman dari Alex. Tentu dengan masa hukuman yang berbeda tergantung seberapa besar keterlibatan mereka dalam permasalahan itu.Pengalihan perusahaan milik Papa Wahyu ke tangannya kembali juga sudah di laksanakan dengan mengundang perwakilan dari beberapa perusahaan saja, termasuk dari Keluarga Pratama dan Andreas yang menjadi pendukung utama.Alex sengaja mengadakan acara itu di rumah karena tidak terlalu banyak yang mereka undang. Hanya orang-orang terdekat serta beberapa kolega dari Papa Wahyu dulu yang masih menjalin pertemanan baik dengan mereka.Jika dulu Papa Wahyu yang memimpin perusahaan itu sendiri, tapi sekarang ia sudah menyerahkan tanggung jawab penuh perusahaan pada Alex. Pria paruh baya itu merasa jika Alex lebih mampu di bandingkan dir

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status