Beranda / Pernikahan / Istri yang kau khianati / Bab. 20 Rencana ingin menikah lagi

Share

Bab. 20 Rencana ingin menikah lagi

Penulis: Little_susi22
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Situasi masih panas, Laras masih belum menerima kenyataan jika tidak ada satu persen harta warisan diberikan pada suaminya.

"Mas, lakukan sesuatu," ujar Laras pada suaminya.

Namun Raffi tidak mau ikut campur soal harta warisan milik mendiang istrinya itu.

"Sudahlah sekarang semuanya sudah jelas, harta warisan itu milik anak-anak Rendra sekarang."

Tapi Laras tidak mau mengalah. "Aku akan tetap menuntut hak bagianmu. Rendra tidak memiliki anak laki-laki, lalu kenapa tidak 50% harta warisan itu diberikan padamu. Kenapa hanya 30%, dan ke mana bagian 20% nya?" Tanya Laras.

"Saya akan melanjutkannya lagi. Jika saudara Rendra, memiliki anak lebih dari dua. Misalnya 3 atau 5. Harta warisan akan 100% diberikan pada saudara Rendra dengan catatan. Semua anak tersebut memiliki harta warisan yang sama."

Laras semakin panas mendengar hal itu. "Saya tanya 20% nya lagi kemana sekarang hanya memiliki satu anak?"

"20% nya lagi akan diberikan pada saudara Rendra sendiri."

Meskipun tidak memiliki harta w
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri yang kau khianati    Bab 21. Mencoba merebut perhatian Rendra kembali

    "Rendra aku ingin bicara sama kamu!" ucap Bianca. Setelah dari rumah utama, dan kembali ke apartemen. Bianca memutuskan ingin membicarakan kembali tentang warisan yang diberikan mendiang Ibu Rendra pada Keyla. Jujur saja Bianca juga ingin mendapatkan warisan tersebut. Meskipun, dirinya yang bukan melahirkan Keyla. Tapi Bianca lah yang akan menjadi ibunya. "Ada apa." Bianca menarik tangan Rendra untuk masuk ke dalam kamar mereka. Bianca tidak ingin jika pembantu di apartemen mereka mendengarkan pembicaraan. "Aku mau kamu, menyerahkan harta warisan yang 10% Naira untuk aku." Rendra mengerutkan keningnya. "Apa yang kamu katakan Bianca?" "Iya Rendra, kamu tahu kan. Kamu dan Naira itu masih menikah siri, jadi aku mau. Dalam surat akta kelahiran itu atas namaku sebagai ibu Keyla. Aku juga menginginkan warisan yang dimiliki Naira untuk aku. Lagian kalian kan tidak menikah resmi secara negara." "Aku tidak bisa melakukan hal itu, warisan 10% itu milik Naira bagaimanapun, kamu tidak ada

  • Istri yang kau khianati    Bab 22. Naira yang tak kunjung bangun

    Semenjak Naira koma, Bianca selalu menunjukkan perhatiannya sebagai seorang istri yang penurut. Bahkan Bianca mengurus Keyla dengan baik demi harta warisan yang akan diwariskan Keyla nanti dengan harapan dia juga akan mendapatkannya. Bianca juga bekerjasama dengan orang yang ada di rumah sakit merawat Naira saat ini, untuk memastikan jika Naira tidak bangun-bangun untuk selamanya. Bianca juga akan membuat Rendra maupun Keyla melupakan jika ada Naira di dunia ini bahkan Bianca melarang Bi Nimah untuk memberitahu Keyla tentang siapa ibu yang sudah melahirkannya. "Rendra mulai sekarang, aku ingin manggil kamu dengan sebutan Mas, atau Ayah. Soalnya aku nggak mungkin manggil kamu dengan sebutan nama terus, Keyla sudah mulai mau bicara. Nanti dia manggil kamu dengan sebutan Rendra juga." "Kamu benar, terserah kamu manggil aku Mas ataupun Ayah aku senang saja.." Rendra tidak memaksa untuk dipanggil Mas atau Ayah oleh Bianca. Untuk anaknya wajib memanggil dirinya ayah. "Baiklah Mas, bagaim

  • Istri yang kau khianati    Bab 23. Naira akhirnya bangun

    Siang ini Rendra memutuskan untuk pergi ke rumah sakit melihat keadaan Naira, kesempatan ini dia gunakan ketika Bianca pergi ke Singapura untuk jalan-jalan. Karena jika Bianca tahu dirinya pergi ke rumah sakit melihat keadaan Naira, maka Bianca akan marah-marah. Dan yang berkata hal yang tidak tidak. "Selamat siang suster, Saya ingin melihat keadaan istri saya," ucap Rendra pada suster yang merawat Naira. "Selamat siang juga, Pak. Silahkan." Pada saat Rendra membuka pintu ruangan Naira dirawat. Rendra dibuat heran ketika melihat seorang pria yang memeriksa keadaan Naira. Memang hal biasa yang dilakukan dokter untuk memeriksa keadaan pasiennya. Namun perilaku dokter yang melihat kondisi Naira tampak berbeda. Membuat Rendra tidak menyukainya. "Pak, perkenalkan dia adalah dokter baru yang akan merawat istri anda selama beberapa bulan ke depan. Namanya dokter Arga." Suster memperkenalkan dokter Arga pada Rendra. "Dokter Arga, dokter spesialis bedah yang baru di rumah sakit ini."

  • Istri yang kau khianati    Bab 24. Rencana Bianca yang ingin memberitahukan status Naira yang sebenarnya.

    "Anak?" Dokter Arga heran. Namun beberapa detik dia mengerti jika penyebab Naira koma adalah pendarahan."Ibu Naira tenang dulu ya. Saya ingin mengecek keadaan Bu Naira terlebih dahulu."Nairs dia mengedipkan matanya memberikan tanda setuju. Lalu kemudian dokter Arga mulai mengajukan beberapa pertanyaan tentang apa yang dirasakan Naira saat ini. "Boleh saya mengajukan pertanyaan?""Boleh…" balas Naira pelan."Apa yang Bu Naira rasakan saat ini?"Naira menggelengkan kepalanya, bahwa dia tidak merasakan apapun.Lalu dokter Arga pun mengajukan pertanyaan lainnya. Sampai pada akhirnya dokter Arga memastikan bahwa kondisi Naira baik-baik saja."Alhamdulillah keadaan Bu Naira Normal dan tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan.""Dokter bagaimana dengan keadaan anak saya. Dan di mana semua keluarga saya, Kenapa mereka tidak ada satupun menemani saya di sini?"Dokter Arga yang mendapat pertanyaan seperti itu tentu saja bingung, dokter Arga hanyalah dokter baru yang merawat Naira. Dia tidak me

  • Istri yang kau khianati    Bab 25. Ceraikan Naira

    Rendra dan Naira saat ini sedang menuju perjalanan pulang ke apartemen. Sungguh Naira tidak sabar untuk bertemu dengan anaknya. "Key, kamu pasti sudah besar, ibu udah gak sabar ingin ketemu sama kamu, Nak," batin Naira. Ia tidak berhenti tersenyum selama perjalanan menuju pulang ke apartemen. Tanpa mereka ketahui, bahwa saat ini Bianca sudah ada di rumah sakit dan ketika mengetahui jadwal kepulangan Naira, Bianca mengurungkan niatnya dan lebih memilih untuk langsung datang ke apartemen di mana Naira tinggal sebelumnya saat hamil Keyla. "Mas," "Hm." "Aku mau tanya sesuatu boleh?" "Silahkan." "Bagaimana dengan hubungan pernikahan kita selanjutnya. Bukannya Mas ingin menceriakan, Nai?" "Kita bahas ini nanti di apartemen," balas Rendra singkat. Rendra sendiri masih memikirkan apa keputusan apa harus di ambilnya. Dia masih membutuhkan Naira untuk melahirkan keturunannya. Tapi rencana ini harus dibicarakan terlebih dahulu dengan Bianca. Hingga tidak lama kemudian mereka sampai di

  • Istri yang kau khianati    Bab 26. Kekecewaan Naira.

    Naira tidak bisa berkata-kata lagi dengan situasi yang sama sekali tidak pernah dirinya duga. Dulu ia sangat tidak menyukai wanita yang menjadi istri kedua atau wanita simpan. Tapi kenyataannya sekarang. Tanpa dirinya sadar dia telah menjadi wanita simpanan. "Ceraikan Naira sekarang juga. Aku tidak mau tahu," kata Bianca dengan suara lantang. "Mas, aku minta penjelasan sekarang juga. Aku mohon," pinta Naira. Kondisi di dalam apartemen yang menjadi tempat tinggal Naira itu masih panas. "Untuk apa kamu meminta penjelasan dari Mas Rendra. Sudah jelas-jelas bahwa kamu itu pelakor," seru Bianca. "Jika memang itu benar, aku mau Kita pisah. Aku nggak mau jadi madu rumah tangga orang. Aku mau kita cerai sekarang juga. Ucapkan talak untukku sekarang," pinta Naira sambil menatap wajah suaminya dengan serius. "Tidak!" balas Rendra tegas. "MAS!" teriak Bianca dengan suara lantang. "Aku tidak akan menceraikan Naira sebelum aku mendapatkan seorang anak laki-laki," putus Rendra tegas. "Aku

  • Istri yang kau khianati    Bab 27. Pembantu

    "Sekarang apa keputusanmu?" tanya Rendra pada istri keduanya Naira. "Mas, pokoknya aku nggak setuju. Kalau kamu tetap mempertahankan Naira, aku akan pergi bersama dengan Keyla. Silahkan, jika kamu ingin bersama dengan Naira dan anak kalian nanti." Naira bingung dengan keadaannya saat ini. Jika Ia tetap mempertahankan pernikahannya dengan Rendra. Maka selamanya dia tidak akan pernah bertemu dengan anak pertamanya Keyla. Anaknya akan dibawa jauh oleh Bianca. Istri pertama suaminya. Tapi jika dia memutuskan untuk bercerai dengan suaminya. Maka keadaannya tetap sama, dia akan dijauhkan dengan anaknya oleh suaminya. Pilihan yang sangat sulit membuat Naira tidak tahu harus bagaimana. "Ya Allah, keputusan apa yang harus aku ambil. Aku tidak ingin menyakiti siapapun termasuk istri pertama Mas Rendra. Tapi jika aku memilih bertahan aku tidak akan pernah bisa melihat anakku," batin Naira. "Jangan dengarkan Bianca. Aku berjanji jika kamu mau bertahan dan memberikan aku anak laki-laki. Maka a

  • Istri yang kau khianati    Bab 28. Janji yang di ingakari

    Hari sudah malam semua orang kini sudah siap akan menjemput alam mimpinya. Tapi berbeda dengan Rendra yang sama sekali tidak mengantuk. Pikirannya saat ini tertuju pada istri keduanya. Dia belum mendapat kabar jika istrinya sudah pulang atau belum ke apartemennya. Untuk itu ia akan turun ke lantai di mana Naira berada. "Mas, kamu mau ke mana?" tanya Bianca ketika melihat Rendra yang sudah siap pergi ke luar. "Aku mau ke unit apartemen Naira, aku ingin memastikan apakah dia sudah pulang apa belum," balas Rendra dengan jujur. Dia tidak pernah menyembunyikan apapun dari Bianca. "Apa! Mau ke unit apartemen Naira. Aku gak salah denger?" Bianca tidak suka mendengar Rendra akan pergi menemui Naira. Padahal baru satu hari Naira bangun dari koma tapi sudah berhasil membuat dirinya naik darah. "Kamu gak salah denger, memangnya kenapa?" tanya Rendra balik. Menurutnya, apa yang dilakukannya saat ini tidak salah. "Mas, kamu jangan egois seperti ini. Sebelumnya kita sudah membuat kesepakatan,

Bab terbaru

  • Istri yang kau khianati    Bab 43. Serangan Bianca yang tiba-tiba

    "Darimana kamu Mas? ? Kenapa semalam gak pulang?" cerca Bianca pada saat Rendra baru pulang. "Dari apartemen Naira." Rendra mengatakan itu dengan tanpa rasa bersalah. "Wow! Gampang banget ya jawaban kamu. Dari apartemen Naira." "Kamu itu punya otak gak sih, Mas. Sudah tahu Naira itu bersalah karena sudah mencoba mencelakai Keyla. Tapi kenapa tetap saja mempertahankan wanita itu hah!" teriak Bianca. "Ini masih pagi. Aku tidak ingin ribut, aku harus cepat-cepat pergi ke kantor." "Tidak, aku ingin kita bicara. Aku mau kita selesaikan masalah kamu sama Naira sekarang juga!" "Sudah aku katakan, pagi ini aku tidak ingin bertengkar. Lain kali kita akan membicarakan soal masalah ini." "Arghhh!" Bianca melempar vas bunga yang ada di meja. Rendra yang melihat itu hanya meliriknya sekilas dan masuk ke dalam kamar mereka lalu mengganti pakaiannya. Hari ini adalah hari terbaik menurut Rendra setelah apa yang terjadi semalam. Untuk itu Rendra tidak ingin merusak harinya dengan berten

  • Istri yang kau khianati    Bab 42. Menghabiskan malam bersama dengan istri kedua

    Rendra marah ketika mendengar jika orang yang berusaha mencelakai putrinya itu tidak mau buka suara siapa orang yang sudah menyuruhnya mencelakai putrinya. Dan hal yang paling membuatnya marah adalah ternyata tujuan perawat bohongan itu adalah membunuh putrinya. "Sialan! Siapa yang berani bermain-main denganku. Apalagi sampai melibatkan anak kecil yang tidak tau apapun!" Rendra memukul meja kerja yang ada di kantornya. Setelah insiden perawatan bohongan masuk. Keesokan paginya Keyla sudah Kem pulang ke apartemen. Demi menjaga keselamatan Keyla. Rendra memutuskan untuk menjawab beberapa pengawal untuk menjaga keamanan Keyla. Bukan hanya itu saja Rendra juga memasang CCTV semakin banyak di apartemennya, bahkan di setiap sudutnya tidak luput dari pantauan kamera CCTV dan perekam suara jika seandainya memang ada orang dalam yang mencelakai putrinya. Hingga beberapa hari berlalu kasus perencanaan pembunuhan Keyla tidak berhasil dipecahkan. Sore harinya setelah Rendra pulang dari kantor

  • Istri yang kau khianati    Bab 41. Gagal

    Bianca melihat ponselnya. Ada beberapa panggilan tidak terjawab dan pesan yang belum ia baca dari Rendra. "Pasti Rendra menyuruhku ke rumah sakit untuk menjaga Keyla," dengus Bianca kesal. "Semuanya, gue balik dulu." "Udah sono balik, urus anak lo." "Baru juga mau bersenang-senang ada aja gangguannya." "Itu adalah resiko yang harus ditanggung bagi wanita yang sudah menikah dan memiliki anak." "Hah!" Bianca menghembuskan nafasnya kasar. Jujur saja Bianca mulai lelah dengan keadaan ini, dimana ya dimadu oleh suaminya dan mengharuskan mengasuh anak dari madunya itu. Wanita mana yang tahan dengan posisinya sekarang. Kalau bukan harta warisan yang akan dimilikinya nanti. Bianca ogah mengasuh Keyla dan membiarkan suaminya berlama-lama dengan Naira. "Sebaiknya aku cepat pergi ke rumah sakit kalau tidak ingin mendengar kemarahan Rendra," ucap Bianca dalam hati. Hingga tidak lama kemudian Bianca sudah sampai di rumah sakit dan menemukan wajah suaminya yang sudah dipenuhi oleh emosi.

  • Istri yang kau khianati    Bab 40. Rencana Laras, Keyla merajuk

    Naira beberapa kali mengusap air matanya yang jatuh membasahi pipinya. Naira tidak bisa menahan kesedihannya kala mengingat kondisi putrinya saat ini. Rasanya Naira ingin melihat Keyla di rumah sakit. Akan tetapi Rendra tidak memperbolehkan dirinya keluar dari apartemen. "Keyla, maaf kan Mama karena gak bisa jaga Keyla. Keyla harus tau Mama ingin sekali bersama dengan kamu. Tapi Papa tidak mengizinkan Mama keluar," Isak tangis Naira. "Kamu harus kuat, buat anak kamu Keyla. Kamu gak boleh sedih, kamu harus kuat." Naira mencoba memberikan semangat untuk dirinya sendiri. "Keyla…." panggil Naira lirih. Di rumah sakit saat ini, Raffi dan Laras tengah menjenguk Keyla. Raffi begitu khawatir dengan keadaan cucunya saat ini. Begitu juga dengan Laras yang saat ini pura-pura menunjukkan raut wajah khawatirnya. "Aduh Keyla cucuku. Kenapa kamu bisa seperti ini? Apakah ini semua ulah pengasuh baru itu. Memang ya orang kampung tidak tahu diri." Maki Laras. "Laras, jangan berkata kasar di depan

  • Istri yang kau khianati    Bab 39. Mengusir Naira

    Sejak polisi membebaskan Naira. Sikap Rendra berubah menjadi lebih dingin dan tidak peduli pada Naira rasa kecewanya mengalahkan rasa cintanya pada Naira. Keyla adalah anak yang sudah lama dia nantikan, tapi dengan seenaknya. Naira mencoba membunuh anaknya. Rendra tidak terima akan hal itu. "Mas…" Panggil Naira. Ia ingin mencoba menjelaskan pada Rendra bahwa dirinya sama sekali tidak meracuni anaknya. Akan tetapi sangat sulit membuat Rendra percaya. Entah apa yang harus di lakukan Naira. Hingga tidak terasa akhirnya mereka sampai di apartemen mereka. Rendra langsung saja masuk ke dalam apartemen dan berjalan menuju kamar Naira. Tanpa mengatakan apapun, Rendra mengeluarkan seluruh barang-barang milik Naira dengan kasar. "Mas….," panggil Naira. Naira tidak tau kenapa semua barang-barangnya dikeluarkan oleh suaminya itu. "Mulai saat ini, kamu pergi dari apartemen ini!" usir Rendra. "Tapi, Mas. Aku ingin dekat dengan Keyla." Naira menggelengkan kepalanya. Dia tidak mau keluar dari

  • Istri yang kau khianati    Bab 38. Naira di bebaskan

    Rendra dan Bianca keduanya sudah sampai di rumah sakit untuk melihat keadaan Keyla yang ternyata sudah sadar. "Bunda, Ayah!" panggil Keyla. Ia membuka tangannya lebar meminta untuk dipeluk. Tentu Renda yang melihat kode itu pun memeluk Keyla dengan erat. Dia begitu bahagia melihat anaknya baik-baik saja dan bisa tersenyum ceria. "Anak Ayah bagaimana kabarnya? Apakah ada yang sakit?" tanya Rendra dengan nada lembut. Tidur lupa ia sesekali mengecup harum rambut anaknya. "Aku baik, Ayah. Tapi Mbak Naira mana? Kenapa gak ada datang untuk jenguk Keyla?" tanya Keyla. Rendra yang mendengar pertanyaan anaknya tentang Naira seketika ia mengetatkan rahangnya. Kenapa Keyla harus bertanya tentang Naira. "Sayang, Mbak Naira lagi sibuk, gak bisa ke sini." "Yah, padahalkan Keyla mau bertemu dengan Mbak Naira. Keyla rindu, Keyla ingin makan merasakannya Mbak Naira." "Stop Keyla, mulai saat ini kamu tidak boleh makan makanan yang di buat oleh Mbak Naira. Kamu paham." "Tapi kenapa Ayah? Bukanka

  • Istri yang kau khianati    Bab 38. Penyelidikan

    Mendapat informasi jika Rendra dan polisi akan melakukan penyelidikan ke apartemennya. Bianca tidak mengatakan apapun pada Bi Nimah, dirinya langsung saja pulang ke apartemen untuk menyembunyikan barang bukti yang sudah di simpannya. Bianca tidak akan membiarkan polisi menemukan obat itu. Karena Bianca yakin meskipun dirinya menyembunyikan obat itu di kamar Naira. Tapi polisi bisa menyelidikinya lebih lanjut ketika menemukan sidik jarinya di botol tersebut. "Aku bisa saja menaruh botol racun itu di kamar Naira. Tapi bagaimana juga sidik jari yang ditemukan itu bukan sidik jari Naira melainkan diriku. Maka habislah riwayatku. Jika terlambat ke apartemen dan polisi sudah melakukan penyidikan. Mungkin jalan satu-satunya adalah aku membayar para polisi itu memasukkan semua bukti yang ada." "Non Bianca mau ke mana? Kenapa buru-buru sekali?" tanya Bi Nimah ketika melihat Bianca pergi tanpa berpamitan terlebih dahulu padanya. "Sebaiknya aku masuk ke dalam dan memberitahu non Keyla kalau I

  • Istri yang kau khianati    Bab 37. Bianca tamat

    ***Selama di perjalanan menuju rumah sakit, Naira terus saja memohon pada Rendra agar dirinya tidak dilaporkan ke polisi."Mas… Tolong dengarkan aku, tolong jangan masukkan aku ke penjara.""Diam!" bentak Rendra. Saat ini emosinya benar-benar tidak bisa di kendalikan."Mas… aku mohon, aku berjanji, jika kamu tidak melaporkan aku ke polisi dan menjebloskan aku ke penjara. Aku akan melakukan apapun yang kamu minta. Asalkan kamu tidak menjauhkan aku dari Keyla."Rendra yang mendengar jika Naira akan melakukan apapun yang diperintahkannya seketika menghentikan mobilnya di tengah jalan.Lalu menatap istrinya yang berada di sampingnya dengan tatapan tajam."Memangnya apa yang bisa kamu lakukan untuk menebus semua kesalahan fatal mu itu!" "Mas, harus berapa kali aku katakan. Jika aku tidak meracuni Keyla!" jerit Naira."Tapi kenyataannya saat ini, Keyla berada di rumah sakit.""Mas…" "Aku tidak akan tertipu dengan wajah polosmu itu. Kamu harus merasakan dinginnya di penjara. Atas perbuat

  • Istri yang kau khianati    Bab 36. Melaporkan Naira ke kantor polisi

    Rendra yang mendengar kabar dari Bianca jika Keyla keracunan makanan setelah makan masakan yang dibuat oleh Naira pun seketika membuatnya marah. Padahal awalnya hari ini akan menghabiskan waktunya bersama dengan Naira. Namun harus ia urungkan karena kejadian ini, ia harus pergi ke rumah sakit untuk melihat keadaan Keyla. "Bagaimana keadaan Keyla sekarang?" tanya Rendra setelah sampai di rumah sakit. "Keyla masih di periksa oleh dokter," jawab Bianca dengan ekspresi wajah yang terlihat sedih. Rendra yang mendengar itu beberapa kali menghembuskan nafasnya kasar. Saat ini dirinya begitu khawatir dengan keadaan Keyla. Ia takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada putri tercintanya. "Bagaimana bisa ini terjadi? Tidak biasanya Keyla sampai keracunan makanan." Rendra tidak bisa langsung menyalahkan Naira atas apa yang terjadi pada Keyla saat ini. Meskipun saat ini ada amarah yang ia simpan. "Ini semua gara-gara Naira, gara-gara Keyla makan masakan Naira Keyla seperti ini." Bianc

DMCA.com Protection Status