Share

Perceraian 

Penulis: Thesa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Dita, ikut denganku.”

Pagi-pagi Dita sudah ditarik ke ruangan Firdaus. Dia tidak habis pikir dengan apa yang dilakukan Dita. Wanita itu benar-benar sudah gila, beruntung berita itu bisa di take down oleh Lady dalam sekejap. Jadi tidak sempat meluas, untungnya Lady sangat cepat bertindak. 

“Lepaskan aku brengsek, dasar sialan,” Dita berontak. Begitu dia tiba di lobby rumah sakit, tiba-tiba Firdaus datang dan menariknya paksa. 

“Kau mencoba merusak semuanya? Sudah jelas kau yang menulis berita itu, kan? Aku benar-benar tidak tahu jika pikiranmu sangat licik. Kau ingin menghancurkan karirku?”

Dita tersenyum miring. Dia akan membalas semua kelakuan suaminya, tidak peduli dengan apapun yang akan terjadi. Dita sudah tidak bisa berpikir lebih jauh, semua pikirannya hanya diisi dengan acara balas dendam. 

“Sudah aku katakan, jika kau tidak menceraikanku, maka ini yang akan kau dapatkan. Tidak hanya itu, aku bahkan bisa membocorkan perselingkuhan kalian di media sosial. Semua orang akan menghujat dan itu akan merusak karirmu. Jangan pernah bermain-main denganku, Firdaus. Berulang kali aku mengatakannya, bukan?”

“Kau…” nafas Firdaus naik turun, dia melepas cengkraman tangannya pada Dita. “Sepertinya kamu sudah berubah, tapi jika itu maumu, aku akan memenuhinya. Seminggu dari sekarang kita akan bertemu di pengadilan. Apa kau puas?”

“Puas?” Dita terkekeh, “tentu tidak!! Jangan lupa bahwa apartemen itu atas namaku juga.”

“Tega kamu mengusirku dan ibu dari sana? Wanita macam apa kamu ini?”

Dita benar-benar speechless, tidak sanggup mengatakan apapun. Hanya bisa mempertahankan ekspresi yang sebenarnya bukan dirinya. Dia tidak terbiasa dengan hal-hal seperti ini. Namun keadaan mengubahnya. 

“Tinggal kamu yang pilih, karirmu rusak dalam sekejap atau menuruti permintaanku.”

Bangsal perawat terasa sepi. Dita yang biasa selalu ceria dan banyak bicara hari ini datang dalam keadaan diam, wajah pucat dan kantung mata menghitam. Tanpa ditanya, jelas semua perawat di bangsal tau jika Dita tidak baik-baik saja. 

Ratna yang baru saja tiba langsung mendapat kode dari salah satu rekannya. Tatapannya tertuju pada Dita yang hanya diam saja. Dia menghela nafas, meletakkan semangkuk sarapan pagi. 

At least, sarapan dan isi perut dulu. No matter what, tapi perut adalah yang terutama, Dit.”

Mata Dita tertuju pada makanan di atas meja. Matanya memanas, Dita menatap Ratna yang sudah kembali ke meja kerjanya seolah tidak terjadi apa-apa di antara mereka. Seolah apa yang dia lakukan semalam tidak menjadi masalah baginya. 

Dita menarik nafas, semalaman dia tidak tidur. Bahkan pasien saja takut saat melihatnya. 

“Mbak, aku boleh izin pulang duluan ga? Aku belum…”

“Pulang saja, biar aku yang handle sisa kerjaan kamu,” celah Ratna, dia mengalihkan perhatiannya dari layar komputer dan menatap Dita. Jujur dia merasa kasihan padanya, di antara sesama perawat. Hanya Dita yang selalu menjadi bahan pembicaraan, tidak jarang Ratna menegur perawat lain yang mengatai Dita karena jarang ikut mereka pergi makan bersama. Dia tidak mengenal Dita secara dekat, tapi dia menyukai cara kerja Dita. 

“Makasih ya, mbak. Lain waktu aku bakal ganti.”

“Kalo ada masalah jangan di tahan sendiri.”

“Gak kok, mbak. Aku cuman kurang enak badan, jadi mau pulang.”

***

Angin pantai membelai wajah Dita. Dia mengemudi 1 jam dari rumah sakit tidak menentu arahnya hingga dia berakhir di pantai yang cukup sepi. Turun dari mobil sambil telanjang kaki, Dita menuju ke bibir pantai. Mengabaikan ombak besar yang menerjang batuan. 

Dadanya terasa sesak, dia merasa bingung. Besar dengan keadaan serba kekurangan membuat Dita tidak pernah menuntut banyak hal dalam dirinya. Dia selalu mengutamakan kesenangan orang lain agar dirinya bisa diterima. Namun sekeras apapun usahanya, tetap tidak pernah dianggap. 

“Hey, jangan berbuat bodoh. Ombaknya besar.”

Jantung Dita hampir copot saat tangannya ditarik menjauh dari tembok pemisah darat dan bibir pantai. Mata Dita melebar melihat sosok yang baru saja menariknya. 

“Kamu?” Charlie mengerutkan kening dan baru menyadari wanita itu adalah sosok yang beberapa hari lalu memasuki mobilnya sambil menangis. “Apa yang kamu lakukan disini?”

“Saya….” Dita melepas tangan lelaki itu, “saya hanya ingin duduk di tepi tembok itu saja. Kenapa kamu menarik saya?”

“Duduk?” kening Charlie mengerut dan baru sadar bahwa pikirannya yang terlalu lari kemana-mana. “Maaf, saya pikir kamu mau loncat tadi.”

Keduanya canggung, namun Charlie memilih untuk tidak meninggalkan wanita itu. Perasaannya mengatakan ada yang tidak beres, gelagat wanita itu cukup membuatnya khawatir. Dan keduanya berakhir di salah satu cafe persis tidak jauh dari mereka, pemiliknya adalah kenalan Charlie. 

Coklat hangat menemani keheningan mereka. Beberapa kali Charlie menatap wajah Dita dengan serius, mencoba mengingat bahwa mereka pernah bertemu dulunya. Rasanya familier dan pertemuan mereka seolah ditakdirkan. Namun melihat keadaan yang tidak memungkinkan, Charlie memilih untuk diam juga walau itu bukan tipenya. 

Perasaan Dita jauh lebih hangat. Sudah lama sekali dia tidak menikmati pemandangan langit sore hari ditemani dengan segelas coklat hangat. Menoleh kesamping, Dita baru sadar bahwa lelaki itu masih tetap duduk di sebelahnya. 

“Terima kasih sudah mengajak saya kemari.”

“Kamu…kamu mengajakku bicara?” tanya Charlie excited, namun ekspresi wanita itu tetap membuatnya diam lagi, “tidak masalah. Saya Charlie, kita belum kenalan padahal ini kali kedua kita bertemu.”

“Saya Dita, lebih tepatnya Anindita.”

“Nama yang indah, mirip dengan seseorang yang aku kenal,” bisik Charlie pelan, “oh ya, apa kamu seorang perawat?” Charlie memilih mengajukan pertanyaan lain, mengabaikan bayang-bayang dari masa lalunya yang seolah terikat dengan Dita. 

Dita hampir tersedak dengan minumannya. “Darimana anda tahu?”

Beberapa  menit Charlie diam, ekspresi terkejut Dita menurutnya sangat lucu. 

“Aku hanya menebak dari pakaianmu. Bukankah kamu perawat di Rumah Sakit Nusa Indah?”

Benar juga, bahkan Dita masih mengenakan pakaiannya. Dia lupa untuk ganti pakaian, dan dia bisa kena peringatan karena tidak mematuhi prosedur rumah sakit. 

“Anda sendiri bekerja dimana?”

“Saya seorang dokter, mungkin kamu tidak kenal karena aku baru masuk ke rumah sakit itu sekitar dua hari lalu. Aku dipindah tugaskan kesana.”

Dita kembali dikejutkan, dia menatap lelaki bernama Charlie itu dengan kaget. Jadi sosok lelaki bertubuh jakung itu adalah dokter? 

“Tidak perlu memasang ekspresi kaget itu, Dita. Jangan sungkan, aku juga masih baru di sana dan kebetulan hari ini aku shift malam. Oh ya, aku tidak pernah melihatmu, kamu dari departemen?”

“Kejiwaan, saya perawat di sana.”

“Pantas saja, aku hampir tidak pernah kesana. Mungkin setelah ini kita bisa berbicara lebih dekat?” Charlie terkekeh, tapi melihat ekspresi bingung Dita membuatnya ikut bingung, “maksud saya seputar pekerjaan saja. Tidak usah memikirkan hal lain. Ngomong-ngomong, cincin di tanganmu bagus. Apa itu cincin tunangan?” kali ini Charlie langsung to the point, sejak tadi dia penasaran dengan benda yang terselip di jari manis Dita. 

“Ah ini cincin pernikahanku.”

Dita melambaikan tangan, ini kali kedua dia diantar oleh lelaki itu. Sempat terpikirkan oleh Dita untuk membawa Charlie mampir, tapi dia sendiri tidak tahu siapa yang akan mereka temui di rumah. Langkah Dita terasa berat, dia memasuki apartemen dan tatapan mengerikan menyambutkan di sana. 

“Dasar wanita tidak tahu diuntung.”

Bab terkait

  • Istri yang dibuang, Dinikahi Pewaris Dingin    Gerimis

    “Dasar wanita tidak tahu diuntung.”Cercaan itu langsung menusuk telinga Dita begitu dia membuka pintu. Disana, Lim berdiri dengan tampang marah. Tidak hanya dia, Firdaus juga berada di sofa dengan ekspresi wajah kesal. Dita hendak melengos pergi, namun tangannya ditahan oleh Lim. Dita menoleh, menatap dengan tatapan datar. “Kenapa kalian masih di rumah saya? Seharusnya kalian sudah pergi kan?”“Rumahmu? Wah, kamu memang sudah kelewat batas. Apa kamu pikir dengan menyebar rumor semua akan selesai? Tidak, sama-sekali tidak. Dasar gadis kampung, makanya kalau sekolah itu yang pintar. Ini barang-barangmu dan segera tinggalkan apartemen ini.”Rasanya cukup terkejut saat barang-barangnya dilempar begitu saja. Dita menatap Lim, Firdaus dan juga Bella. “Sertifikat apartemen ini sudah dialihkan atas nama Firdaus, jadi jangan harap jika kamu masih bisa bertindak seperti itu.”Bak disambar petir, kepala Dita terasa berputar dan menatap Firdaus yang menatapnya dingin. Lim juga menunjukkan ser

  • Istri yang dibuang, Dinikahi Pewaris Dingin    Salah Paham

    Dita POVTubuhku terasa sakit, namun tidak bisa ter-elakkan bahwa kasur tempatku tidur ini terasa sangat nyaman. Mataku perlahan bisa menyesuaikan dengan cahaya di ruangan.Hal pertama yang aku lihat adalah furniture ruangan yang asing. Semuanya serba putih, tampak elegan dan klasik namun manly dalam waktu yang bersamaan.Kesadaranku terkumpul. Jelas ini bukan kamar yang biasa aku tempati. Beberapa menit berusaha mencerna, namun tidak kunjung ada pencerahan kecuali pintu utama yang tiba-tiba terbuka.Hal itu sukses membuatku membeku. Lelaki dengan kemeja blue pastel yang kancing atasnya terbuka 3 dari atas dengan wajah cerah dan piring di tangannya mendatangiku. Bahkan sampai dia berdiri di sebelah ranjang, mulutku masih melongo.“Sudah bangun ternyata!!!”Jawab Dita, jangan diam saja. Tapi nyatanya, pagi ini aku menjadi bisu.“Hey? Kamu sakit?”Tangannya menyentuh keningku, rasa panas menjalar di pipiku. Lelaki itu tersenyum dan menggeleng.“Kamu tidak sakit, kenapa malah bengong?”“

  • Istri yang dibuang, Dinikahi Pewaris Dingin    Balas Dendam

    Dita buru-buru mundur sadar dengan apa yang baru saja dia lakukan. Namun tangan Charlie menekan pinggangnya, memperdalam ciuman mereka tanpa menyadari bahwa keduanya menikmati waktu yang lama.Hingga akhirnya Dita mendorong pelan tubuh Charlie dan menundukkan wajahnya yang semerah tomat.“Maaf, aku…aku tidak…”“Dita,”Perlahan Dita menaikkan pandangannya, hingga bisa melihat wajah Charlie. Tatapan yang sangat dalam dan tulus namun Dita sadar akan batasan yang mereka miliki.Bahkan tidak seharusnya dia berada disini.“Apa kamu ingin hidup terus seperti ini?”“Aku…”“Dengarkan aku, kita memang baru kenal akhir-akhir ini tapi aku sadar apa yang diperbuat oleh keluarga itu padamu. Sekali lagi aku mengulang, apa kamu ingin hidup seperti ini terus?”Mata Dita berkaca-kaca. Bohong bahwa selama ini dia baik-baik saja, karena Dita sebenarnya sangat ingin marah. Kepercayaan, pernikahan, dan kasih sayang selama bertahun-tahun kepada Firdaus bisa sirna hanya dalam sekejap?Siapa yang disalahkan?

  • Istri yang dibuang, Dinikahi Pewaris Dingin     8. Bersama Charlie

    “Kau siap?”Dita meraih tangan Charlie, ini mungkin sudah gila tapi semua sudah terlanjur. Perjanjian nikah sudah ditandatangani setelah perceraiannya sah di pengadilan. Setelah beberapa hari cuti, akhirnya Dita kembali bekerja.Juga setelah mendapat pelatihan dari sosok yang ditugaskan Charlie. Wanita yang tidak segan-segan menunjukkan rasa tidak sukanya. Dari wanita itu, Dita belajar banyak walau harus mengorbankan mentalnya.Bersama Charlie.“Tunggu,” cicit Dita, dia tidak terbiasa bergandengan tangan saat masuk kerja, apalagi ini dengan Charlie, “aku rasa tidak bisa melakukannya.”“Kau harus percaya diri, ingat apa yang ingin kamu lakukan. Tidak usah pedulikan kata orang, aku akan selalu ada untukmu.”Keduanya memasuki lobby rumah sakit dengan tatapan bingung. Dita menaikkan dagunya, melangkah dengan percaya diri. Sampai di bangsal, Ranta yang melihat hal itu melongo.“Akhirnya kamu kembali, tapi kenapa bersama dengan dokter Charlie? Apa kalian…” Bu Sasa—kepala perawat—mengerutkan

  • Istri yang dibuang, Dinikahi Pewaris Dingin    9. Pion

    “Jadi, kalian benar-benar sudah melangkah sejauh itu? Aku benar-benar tidak habis pikir, Dita. Baru saja kita bercerai, tapi tindakanmu sudah sejauh ini. Bagaimana bisa kamu melakukan hal kotor itu, aku yakin lelaki itu sudah mencuci otakmu. Kamu bukan wanita seperti itu.”Dita hanya meneguk habis minumannya, menatap Firdaus yang merusak suasana dan menariknya secara paksa ke rooftop rumah sakit lalu memarahinya seolah tindakan yang dia lakukan adalah perselingkuhan.Toh juga mereka sudah pisah, dan Dita tidak akan pernah melupakan perbuatan mereka semua. Sampai dia mati, semua orang yang melukai hatinya tidak akan pernah bisa tidur dengan tenang. Dita akan membalaskan dendamnya.“Jadi, kamu mau aku mengupload pernikahan kita dulu di website rumah sakit? Bukankah pernikahanmu dengan dokter Lady baru saja diumumkan? Tidak hanya itu, yang aku dengar, kamu juga mendapat promosi dari calon mertuamu.”Firdaus menatap Dita yang bahkan berani melawannya secara langsung. Dia yakin jika Charli

  • Istri yang dibuang, Dinikahi Pewaris Dingin    10. Pernikahan

    Charlie membolak-balikkan majalah dengan serius, tidak peduli bahwa sudah lebih dari 30 menit dia hanya duduk dan sesekali memeriksa pesan dari Yuan. Menunggu kabar terbaru dari transaksi itu. Dan lebih dari yang Charlie perkirakan, transaksi yang dilakukan oleh Hendrawan tidak sederhana.Banyak kaum elit termasuk diantaranya. Jadi, dia tidak bisa bertindak dengan gegabah.“Permisi tuan presdir, sekretaris anda…”“Berhenti memanggilku demikian, untuk sementara penyamaran ini jangan sampai terbongkar.”Tatapan Charlie tertuju pada Melinda, sang tangan kanan yang sudah melayaninya sejak 10 tahun terakhir. Lebih tepatnya sejak jabatan presdir dia yang memegang.Melinda, gadis 28 tahun dengan wajah campuran Asia-Jepan, mata sipit dan tubuh tinggi yang proporsional. Banyak lelaki yang menginginkannya sebagai istri, namun hingga kini tidak seorangpun yang berhasil menaklukan wanita yang lebih kenal sebagai black window itu. Dia adalah petarung terbaik milik Charlie.“Maaf, tapi kenapa menda

  • Istri yang dibuang, Dinikahi Pewaris Dingin    11. Bertemu Keluargaku

    Sepanjang acara berlangsung, Firdaus tidak bisa fokus. Seluruh perhatiannya tertuju pada Dita yang menjadi fokus perhatiannya. Wanita itu duduk elegan, tidak terusik dengan jalannya acara. Dan lelaki yang duduk di sebelahnya, membuat Firdaus menggeram kesal.“Apa yang sedang kamu pikirkan, Fir?” Lady berbisik pelan sambil menyalami tamu yang sudah hadir, dia mengikuti arah pandang Firdaus dan diam sejenak, “apa kamu masih memikirkan wanita itu? Dia pasti sengaja datang ke pernikahan kita. Lagipula apa yang masih kamu lihat darinya?”“Bukan begitu, aku hanya memikirkan nanti malam saja. Kira-kira apakah kamu akan tahan menghadapiku di ranjang?”Pipi Lady bersemu merah, buru-buru dia mengalihkan pandangan dari Firdaus. Mungkin lelaki yang sudah sah menjadi suaminya itu masih memikirkan mantan istrinya, dan itu juga sebagai pengalihan. Namun Lady cukup senang, setidaknya dia masih harus memikirkan keganasan Firdaus di atas ranjang nantinya.Tamu-tamu undangan sudah hampir semua maju. Kin

  • Istri yang dibuang, Dinikahi Pewaris Dingin    12. Nightmare

    Dita POVTidak tahu dengan siapa dan apa yang harus aku hadapi. Setelah mendapat pengalaman dari masa lalu, maka kuputuskan mengenakan pakaian terbaik yang ada di lemari pakaian milik Charlie.Sejujurnya aku sudah merencanakan untuk menyewa apartemen tidak jauh dari lokasi ini. Tapi uang di rekeningku hampir tidak bisa aku gunakan untuk bertahan dalam sebulan ini.Selain itu masih ada utang yang harus aku bayarkan.“Sudah selesai?”Hampir saja buku tabunganku jatuh. Charlie mendekat membuatku panik dan lekas menyimpannya.“Sudah, maaf membuatmu menunggu.”“Apa yang kau sembunyikan?”“Tidak ada,” wajah Charlie masih terlihat penasaran, buru-buru aku menarik tangannya keluar dari kamar, “kita akan pergi kan?”“Kenapa tidak menatapku?”Jujur kali ini aku merasa gugup. Charlie adalah pengaruh lain untuk sisi baru yang ada dalam diriku. Terlebih setelah pengakuan Charlie di pernikahan Firdaus.“Dita…”Sial. Jantungku berdetak kencang saat Charlie tiba-tiba menundukkan badannya, menatapku d

Bab terbaru

  • Istri yang dibuang, Dinikahi Pewaris Dingin    SN 82- Itu Kepingan Masa Lalu

    “Apa…apa yang kau…”“Dita…! Hey….sadarlah.”Suara itu, perlahan mata Dita terbuka dengan cepat. Melihat Charlie yang masih lengkap dengan pakain dan kening mengerutnya. Dita berubah panik dan melihat isi pakaiannya yang masih lengkap. “Apa yang terjadi, kau berteriak memanggil namaku tadi. Aku kira terjadi sesuatu makanya aku menerobos masuk!”Wajah Dita memerah, dia benar-benar tidak mengerti mimpi sialan apa yang masuk di kepalanya. “Tidak ada, maaf, sepertinya aku hanya kelelahan saja. Kau bisa keluar, Charlie.”“Lain kali tutup pintumu dengan baik, Dita. Kau tidak tau apa yang akan aku lakukan kan?”“Memangnya apa yang akan kau lakukan hah?” Teriak Dita panik. Buru-buru Charlie keluar sambil terkekeh. Membuat Dita malu bukan main dan kembali merebahkan tubuhnya. Dia benar-benar merasa ada sesuatu yang dia lewatkan, persis seperti apa yang Charlie katakan. Namun, tidak bagian itu juga kan? Benar-benar membuatnya merasa malu. ******“Kemana kau membawaku?”“Ahhh…kau sudah bangun

  • Istri yang dibuang, Dinikahi Pewaris Dingin    SN 81- Mencari Dalam Mimpi

    Dita menghela nafas panjang, hari ini dia pulang lebih awal dan kembali istirahat di rumah Charlie. Setelah meminjamkannya ruang tidur, lelaki itu pergi entah kemana. Mata Dita mulai lelap, terasa seperti lelah sekali hari ini. Dia ingin tidur yang benar-benar lelap. ***Hari-hari berlalu dengan cepat. Aku sedang berada di dalam kereta api, menikmati pemandangan gedung-gedung indah dari balik kaca. Langit sore dan lintasan laut ditambah dengan matahari yang kembali ke peraduannya membuatku ingin berhenti sejenak.Aku ingin melihat kampungku dulu, tempat dimana aku dibesarkan di panti asuhan. Tidak punya ibu membuatku tidak tahu bagaimana harus mengadu. Tidak punya ayah membuatku tidak tahu bahwa dunia itu sangat kejam.Charlie awalnya ingin ikut. Namun ada urusan mendadak sehingga aku berangkat sendiri walau dia tetap memaksa agar aku ditemani. Namun kali ini aku benar-benar ingin sendiri.Lembaran baru sudah dimulai, tapi aku ingin melihat dengan seksama. Siapakah Dita yang sekarang

  • Istri yang dibuang, Dinikahi Pewaris Dingin    SN 80- Sebuah Kebetulan

    Dengan marah dan tergesa-gasa Firdaus memasuki sebuah ruangan gelap dengan tangan kanannya menarik Dita. Sungguh! Dia begitu marah dan tidak bisa menahan diri terhadap apa yang sudah dilakukan istrinya. “Menurutmu, apa yang sudah kau perbuat hah? Apa maumu, katakan Dita!” “Mauku? Tidak ada, emangnya apa yang membuatmu sampai semarah ini?”Mata Firdaus memerah, dipenuhi dengan kemarahan. Dadanya naik turun sambil menghela nafas yang panjang. “Aku tau sekarang kau sedang balas dendam kepadaku, tapi apa kau pikir bisa menang melawanku? Tidak Dita! Tidak sama-sekali. Pikirmu dengan mengungkap semuanya bisa membuatmu hidup dengan bahagia dan membuatku menyesal? Tentu tidak! Seharusnya aku mendengar kata ibuku dulu untuk tidak menikahi wanita licik sepertimu. Tidak ada bedanya dengan manusia sampah!”“Benarkah? Itu membuatku sangat takut. Tapi…”Firdaus mengerutkan kening dan bulu kuduknya berdiri saat mendengar perkataan yang seolah ejekan itu. Dia…dia tidak pernah melihat bagaimana Dit

  • Istri yang dibuang, Dinikahi Pewaris Dingin    SN 79- Telat! Mereka sudah tau!

    Nafas Dita terengah-engah begitu cengkraman di lehernya lepas. Tepat sebelum tamparan Firdaus mendarat di pipinya, pintu terbuka dengan lebar. Mata Dita menangkap sosok yang baru saja menyelamatkan hidupnya. “Charlie?” bisik Dita, dia tidak tau kenapa laki-laki yang baru saja mengantarkannya pulang itu, kini berada di hadapannya. Namun ponselnya yang ada bersama dengan lelaki itu cukup menjawab semuanya. “Ponselmu tertinggal di mobilku tadi, ceroboh sekali.” Perlahan melangkah mendekatinya, Dita terdiam cukup lama sampai tubuhnya di bawah jauh dari Firdaus. Dia merasa perselisihan di antara keduanya. “Siapa kau berhak masuk ke rumahku hah?” Bentak Firdaus. “Bukankah ini apartemenmu, Dita?” Dita mengangguk, itu memang apartemennya, dan semua gaji bulanannya yang tidak seberapa dia dedikasikan semua untuk apartemen dan semua perabotannya. Termasuk untuk biaya sekolah Firdaus juga. Dia memang bodoh, bahkan untuk dirinya sendiri, dia tidak memikirkannya. Selama ini Dita hidup dengan

  • Istri yang dibuang, Dinikahi Pewaris Dingin    SN 78- Sisi yang Marah!

    “Kau melihat itu? Wah, aku sungguh tidak percaya dengannya, hanya selang sehari tidak masuk namun sudah bertindak sejauh ini. Atau karena kepalanya kena benturan sehingga dia kehilangan rasa hormatnya?”Firdaus masih mendengar ucapan buruk itu sejak tadi, biasanya dia akan menghiraukan mereka, namun untuk kali ini telinganya sedikit memanas mendengar nama dokter Charlie ikut disebutkan. Bahkan terang-terangan dikatakan jika dokter itu menyukai Dita. “Ah, kamu disini juga, Dokter Firdaus?”Firdaus hanya mengangguk, lalu kembali memeriksa rekam medis pasien yang baru saja selesai dia operasi. Pikirannya cukup terganggu dengan sikap Dita hari ini dan dia ingin menanyakannya sepulang ke rumah. Pintunya ditutup, tatapan Firdaus jatuh pada Lady yang berjalan ke arahnya dengan sensual. Dia tahu wanita itu tidak akan pernah menyerah. Mereka pernah melakukannya beberapa kali, namun untuk kali ini Firdaus tidak ingin. Satu hal yang ingin dia lakukan adalah pulang secepatnya. “Kau sudah berj

  • Istri yang dibuang, Dinikahi Pewaris Dingin    SN 77- Rasanya Sama?

    Mata Dita melebar, tidak menatap lelaki dengan tinggi 10 centi meter lebih tinggi darinya. Mereka berdiam di balik pintu, sambil mendengar percakapan Firdaus dan Lady yang penuh dengan hasrat. Begitu tangan lelaki itu dilepas dari mulutnya, Dita mundur beberapa langkah dan menendangnya. “Kau gila?”“Hey, aku justru membantumu. Kenapa menguping pembicaraan orang lain? Tindakanmu jelas kriminal, kau juga tau siapa Lady kan? Dia itu putri pak wadir, bisa jadi kau akan dikeluarkan jika ketahuan.”“Kenapa? Aku juga berhak tau apa yang mereka lakukan.”“Berhak? Ayolah suster Dita?” Lelaki itu berhenti sejenak untuk menatap name tag Dita, dan mengelus kakinya yang terasa sakit, “wahh, tendanganmu lumayan juga.”“Aku istri dokter Firdaus, dan apa kau dokter baru?”Anggukan itu membuat Dita diam, kepalanya sedikit pusing. Dia diam melihat punggung lelaki berjas putih itu. Rasanya familiar, aromanya menenangkan, namun dia tidak tahu kapan mereka pernah bertemu. “Setahuku dokter Firdaus masih

  • Istri yang dibuang, Dinikahi Pewaris Dingin    SN 76- Kembali Lagi?

    Mobil berjalan dengan keheningan yang menyelimuti didalam. Baik Charlie dan Dita, tidak satupun yang mengeluarkan suara. Persis dibelakang dan didepan, mobil mereka dikawal bak rombongan. Charlie melirik sekilas, mengamati wajah Dita, menggenggam tangan wanita itu dan mengelusnya dengan jari jempolnya. Mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja setelah kejadian yang mereka lewati. Tapi beberapa saat Charlie yang sedang fokus mengemudi menarik nafas dalam. Dia selalu khawatir akan nasib mereka. Kehidupan yang dia ingin bina, bisa saja hancur dalam sekejab. Terlebih, dia bukan orang sembarangan. Banyak musuh yang ingin nyawanya. Mungkin Charlie bisa mengatakan bahwa Dita akan selalu aman dalam pengawasannya, dan itu adalah ucapan terbodoh yang pernah dia lakukan. Ucapan untuk menenangkan jiwanya yang sangat ketakutan. “Terlihat murung, ada yang ingin dibicarakan?” tanya Charlie dikeheningan mobil. Tatapannya tertuju pada Dita yang masih diam dengan raut alis yang bertaut, namun peg

  • Istri yang dibuang, Dinikahi Pewaris Dingin    SN 75-Sadar

    Charlie berlari sekencang mungkin menuju ruangan dimana kesadarannya dibuat hampir melayang. Pintu terbuka lebar, langkahnya berhenti di ambang pintu. Bahkan kumisnya masih tersisa setengah karena mendengar kabar bahwa Dita sudah sadar. Air mata Charlie jatuh, dia berjalan perlahan. Jantungnya berdetak kencang, menatap Dita yang kini tengah duduk di ranjang namun tidak memberikan reaksi apa-apa. Malah menatapnya dengan tatapan bingung dan kosong. Mengabaikan semua orang diruangan itu, Charlie memeluk tubuh rapuh itu. “Dita…sayang, akhirnya kamu sadar.”Dita mengerutkan keningnya, menatap Charlie bingung, bahkan tidak bereaksi apapun saat lelaki itu tiba-tiba memeluknya dengan genangan air mata. Namun rasanya nyaman, tapi Dita tidak mengingat apapun. Para dokter yang berjejer di ruangan itu menundukkan kepala, mereka belum memberitahu bahwa Dita mengalami lumpuh otak sementara yang mengakibatkan ingatannya sedikit menghilang. Sedangkan Charlie? Dia masih memeluk Dita dengan erat, m

  • Istri yang dibuang, Dinikahi Pewaris Dingin    SN 74- Tidur Panjang (Part 20)

    Dita POV“Sekalipun ini mimpi, aku tetap akan bersyukur telah memilikimu. Kini, besok, seribu tahun yang akan datang, aku akan tetap berada disampingmu. Aku akan menjagamu.”“Kamu berjanji?”“Tentu saja.”“Aku akan selalu ada disampingmu! Jadi, pulanglah. Aku mohon kembalilah, sudah lama kami menunggumu.”Suara itu. Aku sudah berkali-kali mencari siapa yang berbicara. Namun tidak ada orang sama-sekali. Setiap hari aku menjalani kehidupan yang tidak ada habisnya, bertemu dengan orang-orang yang tidak aku kenali. Tubuhku seolah tidak ingin pergi dari kenangan itu. “Aku mohon kembalilah, sudah lama kami menunggumu.”Lagi. Suara serak dan penuh dengan harapan itu membuatku berlari asal, suara itu terus menghantuiku. Nafasku kian sedikit, setiap hari berlari tiada henti. “Tolong, siapapun apakah ada yang mendengarku?”Sama seperti hari-hari sebelumnya, tidak ada yang mendengar. Aku menarik nafas dalam, memilih untuk duduk. Namun tidak lama cahaya putih menyilaukan mata membuatku menutup

DMCA.com Protection Status