Share

Salah Paham

Author: Thesa
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Dita POV

Tubuhku terasa sakit, namun tidak bisa ter-elakkan bahwa kasur tempatku tidur ini terasa sangat nyaman. Mataku perlahan bisa menyesuaikan dengan cahaya di ruangan.

Hal pertama yang aku lihat adalah furniture ruangan yang asing. Semuanya serba putih, tampak elegan dan klasik namun manly dalam waktu yang bersamaan.

Kesadaranku terkumpul. Jelas ini bukan kamar yang biasa aku tempati. Beberapa menit berusaha mencerna, namun tidak kunjung ada pencerahan kecuali pintu utama yang tiba-tiba terbuka.

Hal itu sukses membuatku membeku. Lelaki dengan kemeja blue pastel yang kancing atasnya terbuka 3 dari atas dengan wajah cerah dan piring di tangannya mendatangiku. Bahkan sampai dia berdiri di sebelah ranjang, mulutku masih melongo.

“Sudah bangun ternyata!!!”

Jawab Dita, jangan diam saja. Tapi nyatanya, pagi ini aku menjadi bisu.

“Hey? Kamu sakit?”

Tangannya menyentuh keningku, rasa panas menjalar di pipiku. Lelaki itu tersenyum dan menggeleng.

“Kamu tidak sakit, kenapa malah bengong?”

“Ahh…” bisakah aku menghilang dari muka bumi ini? Malunya itu loh, ketara sekali jika aku sedang terpesona olehnya, walau itu memang kebenarannya, “maaf, tadi aku hanya sedang berusaha mencerna apa yang terjadi sehingga aku bisa berakhir disini, dan kenapa…kenapa bajuku berganti?”

Sial. Aku bahkan baru menyadari bahwa baju yang aku kenakan adalah setelan piyama tidur, bukan baju yang aku kenakan semalam. Mataku langsung menangkap pergerakan gugup lelaki itu. Pertanyaan besar sekarang, siapa dia dan kenapa bisa aku disini?

“Ahh, saya tidak tahu masalah itu. Saya hanya dititipi pesan oleh tuan Charlie untuk menyiapkan sarapan anda, nona.”

“Charlie? Maksudmu, Charlie puth? Sejak kapan dia ada di Indo?”

“Bukan…” lelaki itu terkekeh, “maksud saya dokter Charlie. Jika sudah selesai, saya pamit undur diri dulu. Jika butuh sesuatu, nona bisa panggil saya.”

“Tunggu…” dia berbalik dan menatapku, “dimana Charlie?”

“Tuan Charlie sudah ke rumah sakit sejak subuh tadi, ada panggilan mendesak dan beliau berpesan kepada saya agar anda tidak bekerja dulu hari ini, beliau akan mengurus izin anda.”

Dia sangat sopan, juga tampan. Tapi tetap saja, apa yang terjadi hingga bajuku berganti? Tidak mungkin Charlie adalah lelaki yang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan bukan?

***

Author POV

Menjelang sore, Dita memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar rumah. Meski sepi, namun terasa sangat nyaman. Terakhir, Yuan—asisten Charlie—sekitar 3 jam yang lalu ijin untuk pamit. Dita tidak punya kuasa menahannya, juga canggung.

Ombak pantai terdengar, tidak sadar jika Dita tersenyum mendengarnya, melupakan semua masalah hidup yang datang bertubi-tubi. Perut Dita berbunyi saat berjalan ke sekitar pantai, dan memutuskan untuk membeli makanan.

Dan menonaktifkan ponselnya, tidak kuasa melihat notif dari Firdaus yang masih menghubunginya yang disertai dengan ancaman.

Sibuk dengan pilihan makanan didepannya saat memasuki toserba, langkah Dita berhenti melihat siapa sosok yang berdiri di luar toserba.

“Kamu pikir mas tidak tahu kamu dimana? Bisa-bisanya kamu tidak menjawab pesan dan panggilanku?”

Niatnya untuk menghindar, namun tangan Dita dicekal.

“Mas, maumu sekarang apa? Belum puas sudah menghancurkan hidupku?”

“Apa katamu? Mas awalnya sudah bicara baik-baik sama kamu ya, tapi kamu mendadak berubah dan mulai berani melawan sama suami.”

“Mas, cukup. Sekarang urus surat cerai kita, tapi jika mas tidak menyerahkan apartemen itu, maka aku akan menuntutmu.”

“Menuntut?” kekeh Firdaus, “kau pikir wanita sepertimu bisa menuntutku? Sadar diri Dita, kau ini hanyalah pegawai rendahan dan berasal dari keluarga miskin. Mandul pula, siapa yang akan mendengarkan wanita sepertimu?”

“Cukup, mas. Kau selalu menghinaku, apa itu membuatmu senang?”

“Tidak sebelum kau serahkan dimana surat kepemilikan apartemen. Ternyata selama ini kau sudah mengesahkannya menjadi milikmu, itu perbuatan yang ilegal. Ikut saya sekarang.”

“LEPAS!! Lepaskan atau aku akan teriak, mas.”

“Teriak saja, aku akan mengatakan bahwa kau adalah pasien rumah sakit jiwa.”

Dita berusaha berontak.

“Diam, aku katakan jangan bergerak mandul.”

Dita sudah bersiap untuk menerima tamparan di wajahnya. Namun tangan Firdaus tertahan di udara, tubuhnya langsung ditarik ke belakang.

“Wah, saya tidak tahu jika seorang dokter seperti anda melakukan kekerasan juga.”

Wajah Firdaus dipenuhi keterkejutan, dia mundur dan menatap Charlie yang menahan tangannya.

“Apa yang anda lakukan disini?”

“Saya?” Charlie menatap Dita dan merangkul wanita itu, “justru yang bertanya. Apa yang anda lakukan disini?”

“Kenapa anda memeluk istri saya seperti itu?” Firdaus tidak terima.

“Istri? Bukankah anda masih single? Data di rumah sakit berkata demikian, selain itu, bukankah anda itu kekasih dokter Lady?”

Tubuh Firdaus mematung, dia gugup, dan lupa bahwa di rumah sakit tidak seorangpun yang tahu bahwa dia sudah menikah. Semua itu dia lakukan untuk mendapatkan jabatan.

“Saya…ini bukan urusan anda, wanita ini memiliki hubungan dengan saya.”

“Jadi anda mengenal kekasih saya?” Charlie merangkul Dita lebih erat, “sayang, apa kamu mengenal dokter Firdaus? Kenapa tidak pernah bilang kalo kalian ini saling kenal?”

Wajah Dita memerah, dia cukup terkejut dengan kedatangan Charlie yang mendadak, bahkan lelaki itu mengaku sebagai kekasihnya.

“Saya? Tidak begitu dekat, hanya kenal begitu saja.”

“Tunggu dulu, kalian…kalian kekasih? Kenapa saya…tidak tahu?”

“Kenapa juga kamu harus tau masalah asmara saya? Oh ya sayang, malam ini kita makan diluar ya, kamu suka seafood kan?”

Dita mengangguk, walau dia gugup karena Charlie masih merangkulnya.

“Tentu saja.”

“Kalau begitu, bagaimana jika kita pergi sekarang? Sore-sore begini enaknya makan yang hangat-hangat. Oh ya, apa urusan kalian sudah selesai?”

Melihat punggung Dita dan Charlie sudah menjauh, membuat Firdaus makin marah dan bingung. Dia mengejar Dita, menarik tangan wanita itu hingga terlepas dari rangkulan Charlie. Dia benar-benar tidak terima.

“Jadi selama ini kamu juga selingkuh? Jelas sekali kamu sangat terluka dan berteriak ingin cerai, jadi ini adalah rencanamu?”

“Lepaskan tangan saya, mas. Ini tidak ada urusannya denganmu.”

“Tidak ada? Saya ini…” Firdaus menatap Dita dan Charlie bergantian, “kamu punya hutang pada saya, kau lupa itu?”

“Hutang?” Dita tersenyum mengejek, kali ini dia lebih berani, “apa mas sudah hilang ingatan siapa diantara kita yang punya hutang? Aku membantumu untuk sekolah dokter spesialis, bahkan untuk kebutuhan rumah sama-sekali tidak pernah keluar dari dompet pribadimu kan? Jadi cukup sampai disini, kita akan bertemu di pengadilan, dan jangan lupa untuk angkat kaki dari apartemen saya!!”

“Wah…dasar wanita mandul, mulutmu sudah benar-benar keterlaluan. Apa kamu pikir kamu bisa menang melawan saya di pengadilan?”

“Mandu?” ulang Charlie, menatap Dita yang menundukkan wajahnya dan mengepalkan tangannya. Sejauh ini Charlie paham apa yang terjadi, dia berbalik dan menatap Firdaus, “padahal di rumah sakit anda dikenal dengan orang yang santun bicaranya, ternyata begini toh sifat asli anda?”

“Diam, Charlie. Bukankah sudah saya katakan masalah ini tidak ada hubungannya dengan anda? Dan asal kamu tahu, wanita ini mandul dan kamu akan menyesal nantinya.”

“Bagaimana jika apa yang anda katakan itu adalah sebuah kesalahan?”

Firdaus kesal, dia harus mengakui bahwa Charlie adalah salah satu dokter di Rumah Sakit yang menjadi saingannya. Hubungan mereka juga tidak baik.

“Saya kenal dengan wanita dalam waktu yang lama.”

“Benarkah? Ternyata kekasih saya kenal dengan orang seperti anda?”

“Berhenti memanggil dia seperti itu, Charlie!!” kali ini Firdaus mulai kehabisan stok kesabaran. Dia tidak suka melihat hal itu, “aku tahu kau hanya mengaku-ngaku saja.”

“Mengaku-ngaku?” Charlie terkekeh, menarik pinggang Dita semakin dekat, “jika pun begitu, toh tidak ada hubungan dengan anda, bukan begitu?”

Menggigit bibir bawahnya, Dita memberanikan diri menatap Firdaus.

“Mas, aku bilang sudah cukup. Aku dan Charlie memang sudah menjadi kekasih dalam waktu yang lama. Bukankah itu fair dengan perbuatanmu?”

“Wah, dasar wanita licik. Ingat, aku tidak akan pernah menuruti permintaanmu. Kau ingat itu….”

***

Dita diam saja sejak kembali ke rumah, Charlie menatap cincin yang jemari Dita. Dia tidak ingin memasuki kehidupan wanita di hadapannya, namun keadaan selalu mempertemukan mereka.

Perapian sudah menyala, gerimis sudah turun diluar. Charlie menyeduh teh hangat, duduk tidak jauh dari Dita.

“Ahh…maaf jadi merepotkanmu, Charlie.”

“Tidak apa, aku juga kurang suka dengan tutur bahasa Firdaus. Apa dia suamimu?”

Deg. Jantung Dita berdetak lebih cepat, dia bahkan tidak berani menatap Charlie, apalagi dengan kejadian tadi malam.

“Itu…iya, dia suamiku. Charl…ada…ada yang ingin aku tanyakan padamu.”

Melihat Dita yang gugup membuat bibir Charlie membentuk senyuman. Entahlah, Charlie bahkan tidak tahu sejak kapan menyukai gerak-gerik Dita.

“Ada apa?”

“Tadi malam…apa…apa aku berbuat terlalu jauh? Maksudku, apa kita melakukan sesuatu tadi malam?”

Kening Charlie mengerut, lalu mengangguk.

Wajah Dita sukses memerah. Dia menutupi wajahnya, terlebih karena menyadari bercak kemerahan di leher Charlie, jadi tadi malam mereka benar-benar melakukan hal itu? Sungguh bodoh sekali.

“Mengapa kamu tidak menahanku? Semalam aku mabuk.”

“Bagaimana bisa aku menahanmu, kamu yang lebih dulu….”

“Cukup, tolong jangan lanjutkan. Aku minta maaf, seharusnya kita tidak melakukannya. Apalagi hubungan kita hanya sebatas kenalan, aku merasa sangat bersalah,” cicit Dita pelan, dia benar-benar sangat malu dan juga marah pada saat bersamaan. Jadi benar bahwa semalam mereka melakukannya, jadi itu alasan bajunya berganti. Berarti Charlie juga sudah melihat seluruh tubuhnya.

Di Keadaan ini, Charlie tidak paham maksud Dita. Dia tidak mempermasalahkan soal semalam Dita yang muntah di bajunya, sehingga dia harus memanggil iparnya untuk membantu mengganti baju Dita.

“Tidak apa, aku juga tidak mempermasalahkannya. Kita sama-sama menikmatinya.”

“Me…menikmatinya?! Aku... menikmatinya?” Dita terdiam cukup lama, tidak mengerti lagi harus seperti apa. Sungguh malu.

Sekali lagi Charlie mengangguk. Mereka memang sama-sama menikmati kejadian semalam, maksudnya, setelah Dita muntah, mereka makan pizza. Dita makan cukup banyak, jadi perkataannya tidak salah kan?

Atau, Dita memikirkan hal yang lain?

“Aku akan bertanggung jawab.”

Uhuk. Dita tersendak teh hangatnya.

“Aduh, hati-hati, Dita. Jangan menyakiti dirimu sendiri.”

Jantung Dita berdetak semakin cepat, apalagi dengan jarak mereka yang sangat dekat. Waktu terasa berhenti, Dita tenggelam dalam tatapan lembut Charlie, tidak sadar jika tangannya bersandar di dada bidang lelaki itu.

Menarik tubuh Charlie, hingga Dita merasakan bibir yang selalu merasuki pikirannya.

Dan pergerakan Dita sukses membuat tubuh Charlie membeku. Wanita itu mencium bibirnya. 

Related chapters

  • Istri yang dibuang, Dinikahi Pewaris Dingin    Balas Dendam

    Dita buru-buru mundur sadar dengan apa yang baru saja dia lakukan. Namun tangan Charlie menekan pinggangnya, memperdalam ciuman mereka tanpa menyadari bahwa keduanya menikmati waktu yang lama.Hingga akhirnya Dita mendorong pelan tubuh Charlie dan menundukkan wajahnya yang semerah tomat.“Maaf, aku…aku tidak…”“Dita,”Perlahan Dita menaikkan pandangannya, hingga bisa melihat wajah Charlie. Tatapan yang sangat dalam dan tulus namun Dita sadar akan batasan yang mereka miliki.Bahkan tidak seharusnya dia berada disini.“Apa kamu ingin hidup terus seperti ini?”“Aku…”“Dengarkan aku, kita memang baru kenal akhir-akhir ini tapi aku sadar apa yang diperbuat oleh keluarga itu padamu. Sekali lagi aku mengulang, apa kamu ingin hidup seperti ini terus?”Mata Dita berkaca-kaca. Bohong bahwa selama ini dia baik-baik saja, karena Dita sebenarnya sangat ingin marah. Kepercayaan, pernikahan, dan kasih sayang selama bertahun-tahun kepada Firdaus bisa sirna hanya dalam sekejap?Siapa yang disalahkan?

  • Istri yang dibuang, Dinikahi Pewaris Dingin     8. Bersama Charlie

    “Kau siap?”Dita meraih tangan Charlie, ini mungkin sudah gila tapi semua sudah terlanjur. Perjanjian nikah sudah ditandatangani setelah perceraiannya sah di pengadilan. Setelah beberapa hari cuti, akhirnya Dita kembali bekerja.Juga setelah mendapat pelatihan dari sosok yang ditugaskan Charlie. Wanita yang tidak segan-segan menunjukkan rasa tidak sukanya. Dari wanita itu, Dita belajar banyak walau harus mengorbankan mentalnya.Bersama Charlie.“Tunggu,” cicit Dita, dia tidak terbiasa bergandengan tangan saat masuk kerja, apalagi ini dengan Charlie, “aku rasa tidak bisa melakukannya.”“Kau harus percaya diri, ingat apa yang ingin kamu lakukan. Tidak usah pedulikan kata orang, aku akan selalu ada untukmu.”Keduanya memasuki lobby rumah sakit dengan tatapan bingung. Dita menaikkan dagunya, melangkah dengan percaya diri. Sampai di bangsal, Ranta yang melihat hal itu melongo.“Akhirnya kamu kembali, tapi kenapa bersama dengan dokter Charlie? Apa kalian…” Bu Sasa—kepala perawat—mengerutkan

  • Istri yang dibuang, Dinikahi Pewaris Dingin    9. Pion

    “Jadi, kalian benar-benar sudah melangkah sejauh itu? Aku benar-benar tidak habis pikir, Dita. Baru saja kita bercerai, tapi tindakanmu sudah sejauh ini. Bagaimana bisa kamu melakukan hal kotor itu, aku yakin lelaki itu sudah mencuci otakmu. Kamu bukan wanita seperti itu.”Dita hanya meneguk habis minumannya, menatap Firdaus yang merusak suasana dan menariknya secara paksa ke rooftop rumah sakit lalu memarahinya seolah tindakan yang dia lakukan adalah perselingkuhan.Toh juga mereka sudah pisah, dan Dita tidak akan pernah melupakan perbuatan mereka semua. Sampai dia mati, semua orang yang melukai hatinya tidak akan pernah bisa tidur dengan tenang. Dita akan membalaskan dendamnya.“Jadi, kamu mau aku mengupload pernikahan kita dulu di website rumah sakit? Bukankah pernikahanmu dengan dokter Lady baru saja diumumkan? Tidak hanya itu, yang aku dengar, kamu juga mendapat promosi dari calon mertuamu.”Firdaus menatap Dita yang bahkan berani melawannya secara langsung. Dia yakin jika Charli

  • Istri yang dibuang, Dinikahi Pewaris Dingin    10. Pernikahan

    Charlie membolak-balikkan majalah dengan serius, tidak peduli bahwa sudah lebih dari 30 menit dia hanya duduk dan sesekali memeriksa pesan dari Yuan. Menunggu kabar terbaru dari transaksi itu. Dan lebih dari yang Charlie perkirakan, transaksi yang dilakukan oleh Hendrawan tidak sederhana.Banyak kaum elit termasuk diantaranya. Jadi, dia tidak bisa bertindak dengan gegabah.“Permisi tuan presdir, sekretaris anda…”“Berhenti memanggilku demikian, untuk sementara penyamaran ini jangan sampai terbongkar.”Tatapan Charlie tertuju pada Melinda, sang tangan kanan yang sudah melayaninya sejak 10 tahun terakhir. Lebih tepatnya sejak jabatan presdir dia yang memegang.Melinda, gadis 28 tahun dengan wajah campuran Asia-Jepan, mata sipit dan tubuh tinggi yang proporsional. Banyak lelaki yang menginginkannya sebagai istri, namun hingga kini tidak seorangpun yang berhasil menaklukan wanita yang lebih kenal sebagai black window itu. Dia adalah petarung terbaik milik Charlie.“Maaf, tapi kenapa menda

  • Istri yang dibuang, Dinikahi Pewaris Dingin    11. Bertemu Keluargaku

    Sepanjang acara berlangsung, Firdaus tidak bisa fokus. Seluruh perhatiannya tertuju pada Dita yang menjadi fokus perhatiannya. Wanita itu duduk elegan, tidak terusik dengan jalannya acara. Dan lelaki yang duduk di sebelahnya, membuat Firdaus menggeram kesal.“Apa yang sedang kamu pikirkan, Fir?” Lady berbisik pelan sambil menyalami tamu yang sudah hadir, dia mengikuti arah pandang Firdaus dan diam sejenak, “apa kamu masih memikirkan wanita itu? Dia pasti sengaja datang ke pernikahan kita. Lagipula apa yang masih kamu lihat darinya?”“Bukan begitu, aku hanya memikirkan nanti malam saja. Kira-kira apakah kamu akan tahan menghadapiku di ranjang?”Pipi Lady bersemu merah, buru-buru dia mengalihkan pandangan dari Firdaus. Mungkin lelaki yang sudah sah menjadi suaminya itu masih memikirkan mantan istrinya, dan itu juga sebagai pengalihan. Namun Lady cukup senang, setidaknya dia masih harus memikirkan keganasan Firdaus di atas ranjang nantinya.Tamu-tamu undangan sudah hampir semua maju. Kin

  • Istri yang dibuang, Dinikahi Pewaris Dingin    12. Nightmare

    Dita POVTidak tahu dengan siapa dan apa yang harus aku hadapi. Setelah mendapat pengalaman dari masa lalu, maka kuputuskan mengenakan pakaian terbaik yang ada di lemari pakaian milik Charlie.Sejujurnya aku sudah merencanakan untuk menyewa apartemen tidak jauh dari lokasi ini. Tapi uang di rekeningku hampir tidak bisa aku gunakan untuk bertahan dalam sebulan ini.Selain itu masih ada utang yang harus aku bayarkan.“Sudah selesai?”Hampir saja buku tabunganku jatuh. Charlie mendekat membuatku panik dan lekas menyimpannya.“Sudah, maaf membuatmu menunggu.”“Apa yang kau sembunyikan?”“Tidak ada,” wajah Charlie masih terlihat penasaran, buru-buru aku menarik tangannya keluar dari kamar, “kita akan pergi kan?”“Kenapa tidak menatapku?”Jujur kali ini aku merasa gugup. Charlie adalah pengaruh lain untuk sisi baru yang ada dalam diriku. Terlebih setelah pengakuan Charlie di pernikahan Firdaus.“Dita…”Sial. Jantungku berdetak kencang saat Charlie tiba-tiba menundukkan badannya, menatapku d

  • Istri yang dibuang, Dinikahi Pewaris Dingin    13. Aku Merindukanmu

    Dita POVPagi ini Charlie tidak berada di rumahnya, juga tidak meninggalkan pesan apa-apa. Burung-burung pagi menyapa indera pendengaranku, hawa pagi ini cukup tenang. Terlebih begitu aku keluar dan menatap hamparan gelombang laut yang sedikit berisik.Hingga siang menjelang, Charlie tidak kunjung kembali sehingga aku memutuskan untuk segera ke Rumah Sakit. Melakukan kewajibanku.Rumah sakit seperti biasa, ramai dengan pasien-pasien yang punya keluhan masing-masing. Tidak mudah bagiku untuk tetap bekerja di tempat ini, jika bisa jujur, masih ada rasa benci.Aku berjalan ke arah gudang penyimpanan, memeriksa stok obat-obatan rumah sakit. Semuanya berjalan mulus sampai saat seseorang menarik tanganku ke arah rak penyimpanan paling pojok.“Kamu…”Mulutku ditutup. Firdaus sudah gila, aku menatapnya bertanya. Aku berusaha menarik diri darinya, namun sedikit sulit karena kekuatannya yang jauh lebih besar dariku. Dia menekan tubuhnya padaku dengan sengaja. Persetan, Firdaus, aku benar-benar

  • Istri yang dibuang, Dinikahi Pewaris Dingin    14. Teknologi yg Dicuri 

    Charlie POVSebenarnya, aku sudah gila karena memeluk Dita sambil tidur. Itu mungkin efek samping dari obat yang aku minum. Namun untuk kali pertama, aku bisa tidur dengan nyenyak.“Charl, fokus.”Tatapan Yuan fokus padaku, aku mengangguk dan memimpin jalan. Satu tanganku menunjuk ke arah kanan, beberapa anak buahku sembunyi-sembunyi merangkak ke arah itu.Gedung benar-benar gelap, tidak ada penerangan sama-sekali. Situasi tidak baik-baik saja hari ini karena kami harus mencari barang yang dicuri. Sejauh ini, informasi yang diberikan, teknologi yang dicuri itu berada di tangan keluarga Fox, si Rubah.Mereka juga menggeluti bisnis di bidang farmasi dan kesehatan. Entah sudah berapa kali perseteruan terjadi di antara kedua keluarga.“Hati-hati, sepertinya ada pergerakan lain,” Yuan berbisik di depan, dia selalu menjadi tameng untukku. Sebelum direkrut, dia sudah melalui percobaan hidup dan mati melawan para pesaingnya. Walau badannya tidak besar, namun pergerakannya sangat lincah.Dan Y

Latest chapter

  • Istri yang dibuang, Dinikahi Pewaris Dingin    SN 82- Itu Kepingan Masa Lalu

    “Apa…apa yang kau…”“Dita…! Hey….sadarlah.”Suara itu, perlahan mata Dita terbuka dengan cepat. Melihat Charlie yang masih lengkap dengan pakain dan kening mengerutnya. Dita berubah panik dan melihat isi pakaiannya yang masih lengkap. “Apa yang terjadi, kau berteriak memanggil namaku tadi. Aku kira terjadi sesuatu makanya aku menerobos masuk!”Wajah Dita memerah, dia benar-benar tidak mengerti mimpi sialan apa yang masuk di kepalanya. “Tidak ada, maaf, sepertinya aku hanya kelelahan saja. Kau bisa keluar, Charlie.”“Lain kali tutup pintumu dengan baik, Dita. Kau tidak tau apa yang akan aku lakukan kan?”“Memangnya apa yang akan kau lakukan hah?” Teriak Dita panik. Buru-buru Charlie keluar sambil terkekeh. Membuat Dita malu bukan main dan kembali merebahkan tubuhnya. Dia benar-benar merasa ada sesuatu yang dia lewatkan, persis seperti apa yang Charlie katakan. Namun, tidak bagian itu juga kan? Benar-benar membuatnya merasa malu. ******“Kemana kau membawaku?”“Ahhh…kau sudah bangun

  • Istri yang dibuang, Dinikahi Pewaris Dingin    SN 81- Mencari Dalam Mimpi

    Dita menghela nafas panjang, hari ini dia pulang lebih awal dan kembali istirahat di rumah Charlie. Setelah meminjamkannya ruang tidur, lelaki itu pergi entah kemana. Mata Dita mulai lelap, terasa seperti lelah sekali hari ini. Dia ingin tidur yang benar-benar lelap. ***Hari-hari berlalu dengan cepat. Aku sedang berada di dalam kereta api, menikmati pemandangan gedung-gedung indah dari balik kaca. Langit sore dan lintasan laut ditambah dengan matahari yang kembali ke peraduannya membuatku ingin berhenti sejenak.Aku ingin melihat kampungku dulu, tempat dimana aku dibesarkan di panti asuhan. Tidak punya ibu membuatku tidak tahu bagaimana harus mengadu. Tidak punya ayah membuatku tidak tahu bahwa dunia itu sangat kejam.Charlie awalnya ingin ikut. Namun ada urusan mendadak sehingga aku berangkat sendiri walau dia tetap memaksa agar aku ditemani. Namun kali ini aku benar-benar ingin sendiri.Lembaran baru sudah dimulai, tapi aku ingin melihat dengan seksama. Siapakah Dita yang sekarang

  • Istri yang dibuang, Dinikahi Pewaris Dingin    SN 80- Sebuah Kebetulan

    Dengan marah dan tergesa-gasa Firdaus memasuki sebuah ruangan gelap dengan tangan kanannya menarik Dita. Sungguh! Dia begitu marah dan tidak bisa menahan diri terhadap apa yang sudah dilakukan istrinya. “Menurutmu, apa yang sudah kau perbuat hah? Apa maumu, katakan Dita!” “Mauku? Tidak ada, emangnya apa yang membuatmu sampai semarah ini?”Mata Firdaus memerah, dipenuhi dengan kemarahan. Dadanya naik turun sambil menghela nafas yang panjang. “Aku tau sekarang kau sedang balas dendam kepadaku, tapi apa kau pikir bisa menang melawanku? Tidak Dita! Tidak sama-sekali. Pikirmu dengan mengungkap semuanya bisa membuatmu hidup dengan bahagia dan membuatku menyesal? Tentu tidak! Seharusnya aku mendengar kata ibuku dulu untuk tidak menikahi wanita licik sepertimu. Tidak ada bedanya dengan manusia sampah!”“Benarkah? Itu membuatku sangat takut. Tapi…”Firdaus mengerutkan kening dan bulu kuduknya berdiri saat mendengar perkataan yang seolah ejekan itu. Dia…dia tidak pernah melihat bagaimana Dit

  • Istri yang dibuang, Dinikahi Pewaris Dingin    SN 79- Telat! Mereka sudah tau!

    Nafas Dita terengah-engah begitu cengkraman di lehernya lepas. Tepat sebelum tamparan Firdaus mendarat di pipinya, pintu terbuka dengan lebar. Mata Dita menangkap sosok yang baru saja menyelamatkan hidupnya. “Charlie?” bisik Dita, dia tidak tau kenapa laki-laki yang baru saja mengantarkannya pulang itu, kini berada di hadapannya. Namun ponselnya yang ada bersama dengan lelaki itu cukup menjawab semuanya. “Ponselmu tertinggal di mobilku tadi, ceroboh sekali.” Perlahan melangkah mendekatinya, Dita terdiam cukup lama sampai tubuhnya di bawah jauh dari Firdaus. Dia merasa perselisihan di antara keduanya. “Siapa kau berhak masuk ke rumahku hah?” Bentak Firdaus. “Bukankah ini apartemenmu, Dita?” Dita mengangguk, itu memang apartemennya, dan semua gaji bulanannya yang tidak seberapa dia dedikasikan semua untuk apartemen dan semua perabotannya. Termasuk untuk biaya sekolah Firdaus juga. Dia memang bodoh, bahkan untuk dirinya sendiri, dia tidak memikirkannya. Selama ini Dita hidup dengan

  • Istri yang dibuang, Dinikahi Pewaris Dingin    SN 78- Sisi yang Marah!

    “Kau melihat itu? Wah, aku sungguh tidak percaya dengannya, hanya selang sehari tidak masuk namun sudah bertindak sejauh ini. Atau karena kepalanya kena benturan sehingga dia kehilangan rasa hormatnya?”Firdaus masih mendengar ucapan buruk itu sejak tadi, biasanya dia akan menghiraukan mereka, namun untuk kali ini telinganya sedikit memanas mendengar nama dokter Charlie ikut disebutkan. Bahkan terang-terangan dikatakan jika dokter itu menyukai Dita. “Ah, kamu disini juga, Dokter Firdaus?”Firdaus hanya mengangguk, lalu kembali memeriksa rekam medis pasien yang baru saja selesai dia operasi. Pikirannya cukup terganggu dengan sikap Dita hari ini dan dia ingin menanyakannya sepulang ke rumah. Pintunya ditutup, tatapan Firdaus jatuh pada Lady yang berjalan ke arahnya dengan sensual. Dia tahu wanita itu tidak akan pernah menyerah. Mereka pernah melakukannya beberapa kali, namun untuk kali ini Firdaus tidak ingin. Satu hal yang ingin dia lakukan adalah pulang secepatnya. “Kau sudah berj

  • Istri yang dibuang, Dinikahi Pewaris Dingin    SN 77- Rasanya Sama?

    Mata Dita melebar, tidak menatap lelaki dengan tinggi 10 centi meter lebih tinggi darinya. Mereka berdiam di balik pintu, sambil mendengar percakapan Firdaus dan Lady yang penuh dengan hasrat. Begitu tangan lelaki itu dilepas dari mulutnya, Dita mundur beberapa langkah dan menendangnya. “Kau gila?”“Hey, aku justru membantumu. Kenapa menguping pembicaraan orang lain? Tindakanmu jelas kriminal, kau juga tau siapa Lady kan? Dia itu putri pak wadir, bisa jadi kau akan dikeluarkan jika ketahuan.”“Kenapa? Aku juga berhak tau apa yang mereka lakukan.”“Berhak? Ayolah suster Dita?” Lelaki itu berhenti sejenak untuk menatap name tag Dita, dan mengelus kakinya yang terasa sakit, “wahh, tendanganmu lumayan juga.”“Aku istri dokter Firdaus, dan apa kau dokter baru?”Anggukan itu membuat Dita diam, kepalanya sedikit pusing. Dia diam melihat punggung lelaki berjas putih itu. Rasanya familiar, aromanya menenangkan, namun dia tidak tahu kapan mereka pernah bertemu. “Setahuku dokter Firdaus masih

  • Istri yang dibuang, Dinikahi Pewaris Dingin    SN 76- Kembali Lagi?

    Mobil berjalan dengan keheningan yang menyelimuti didalam. Baik Charlie dan Dita, tidak satupun yang mengeluarkan suara. Persis dibelakang dan didepan, mobil mereka dikawal bak rombongan. Charlie melirik sekilas, mengamati wajah Dita, menggenggam tangan wanita itu dan mengelusnya dengan jari jempolnya. Mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja setelah kejadian yang mereka lewati. Tapi beberapa saat Charlie yang sedang fokus mengemudi menarik nafas dalam. Dia selalu khawatir akan nasib mereka. Kehidupan yang dia ingin bina, bisa saja hancur dalam sekejab. Terlebih, dia bukan orang sembarangan. Banyak musuh yang ingin nyawanya. Mungkin Charlie bisa mengatakan bahwa Dita akan selalu aman dalam pengawasannya, dan itu adalah ucapan terbodoh yang pernah dia lakukan. Ucapan untuk menenangkan jiwanya yang sangat ketakutan. “Terlihat murung, ada yang ingin dibicarakan?” tanya Charlie dikeheningan mobil. Tatapannya tertuju pada Dita yang masih diam dengan raut alis yang bertaut, namun peg

  • Istri yang dibuang, Dinikahi Pewaris Dingin    SN 75-Sadar

    Charlie berlari sekencang mungkin menuju ruangan dimana kesadarannya dibuat hampir melayang. Pintu terbuka lebar, langkahnya berhenti di ambang pintu. Bahkan kumisnya masih tersisa setengah karena mendengar kabar bahwa Dita sudah sadar. Air mata Charlie jatuh, dia berjalan perlahan. Jantungnya berdetak kencang, menatap Dita yang kini tengah duduk di ranjang namun tidak memberikan reaksi apa-apa. Malah menatapnya dengan tatapan bingung dan kosong. Mengabaikan semua orang diruangan itu, Charlie memeluk tubuh rapuh itu. “Dita…sayang, akhirnya kamu sadar.”Dita mengerutkan keningnya, menatap Charlie bingung, bahkan tidak bereaksi apapun saat lelaki itu tiba-tiba memeluknya dengan genangan air mata. Namun rasanya nyaman, tapi Dita tidak mengingat apapun. Para dokter yang berjejer di ruangan itu menundukkan kepala, mereka belum memberitahu bahwa Dita mengalami lumpuh otak sementara yang mengakibatkan ingatannya sedikit menghilang. Sedangkan Charlie? Dia masih memeluk Dita dengan erat, m

  • Istri yang dibuang, Dinikahi Pewaris Dingin    SN 74- Tidur Panjang (Part 20)

    Dita POV“Sekalipun ini mimpi, aku tetap akan bersyukur telah memilikimu. Kini, besok, seribu tahun yang akan datang, aku akan tetap berada disampingmu. Aku akan menjagamu.”“Kamu berjanji?”“Tentu saja.”“Aku akan selalu ada disampingmu! Jadi, pulanglah. Aku mohon kembalilah, sudah lama kami menunggumu.”Suara itu. Aku sudah berkali-kali mencari siapa yang berbicara. Namun tidak ada orang sama-sekali. Setiap hari aku menjalani kehidupan yang tidak ada habisnya, bertemu dengan orang-orang yang tidak aku kenali. Tubuhku seolah tidak ingin pergi dari kenangan itu. “Aku mohon kembalilah, sudah lama kami menunggumu.”Lagi. Suara serak dan penuh dengan harapan itu membuatku berlari asal, suara itu terus menghantuiku. Nafasku kian sedikit, setiap hari berlari tiada henti. “Tolong, siapapun apakah ada yang mendengarku?”Sama seperti hari-hari sebelumnya, tidak ada yang mendengar. Aku menarik nafas dalam, memilih untuk duduk. Namun tidak lama cahaya putih menyilaukan mata membuatku menutup

DMCA.com Protection Status