Home / Rumah Tangga / Istri yang Terpaksa Kau Nikahi / BAB 135 — BUKAN KARENA ITU

Share

BAB 135 — BUKAN KARENA ITU

last update Last Updated: 2023-05-14 18:19:41
Helaan napas panjang telah keluar dari bibir Gamma kala menginjakkan kaki di lantai ruang tamu rumahnya. Akhirnya setelah siang yang begitu berat dan panjang sudah ia lalui. Laki-laki itu cukup beruntung Rapat dengan beberapa manager proyek petang ini bisa segera berakhir dengan begitu damai. Tidak terbayang bagaimana kalutnya Gamma jika rapat itu hanya mengundang amarahnya kembali.

Baiklah, lupakan pekerjaan itu.

Saat ini yang ada dalam pikiran Gamma hanyalah Serra. Arloji yang melingkar pada tangan kirinya menunjukkan pukul delapan malam. Ia bermain tebak-tebakkan dengan batinnya sendiri, apakah istrinya itu sudah terlelap?

Ah, Bukan. Itu tak penting.

Maksudnya, apakah ia baik-baik saja?

Sejak tadi siang fokus terbelah menjadi dua. Pekerjaan di kantor dan juga Serra di rumah. Semoga malam ini tidak ada pertengkaran. Doa itu terus ia rapalkan dalam hati, berharap sang pencipta mengabulkannya.

Semoga saja begitu.

Sampai pada akhirnya ia tiba di ruang tengah. Lampu ruangan ini me
Sinar Rembulan

hai, happy reading sampai bertemu hari senin. Yuk, komen.

| 12
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (9)
goodnovel comment avatar
bunga flowers
iy bner , serra kekanak2 an, shrus ny d bhas brdua, BKN ny bkin gamma tmbh pusing
goodnovel comment avatar
Anjani Sasadani Ngl
ceritanya bagus cuma knp setiap bab kita mau baca harus berbayar gitu sehingga membuat kita harus menunggu besok ke besok lagi dan ada cerita yang gak penting atau bertele-tele yang memperlambat jalan cerita
goodnovel comment avatar
Erni Ruhiyani
agak sedikit gemezz.sma sera knp sih gak mau jujur ngomong dong jgn diem aja
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Istri yang Terpaksa Kau Nikahi   BAB 136 — INVOICE MENCURIGAKAN

    “Sudah larut, Gam. Kau masih tak ingin pulang juga?” tanya William seraya memberikan segelas air mineral kepada Gamma yang sedang menghibur diri dengan sebotol vodka. Pria yang tengah mengenakan piyama berwarna hitam itu tidak menghitung berapa sloki cairan beralkohol yang diteguk kakaknya. Namun, ia melihat dengan jelas sebotol vodka yang ada di meja bundar miliknya itu sudah hampir tandas. “Aku menginap.” Sebuah jawaban singkat keluar dari bibir Gamma. Pria itu duduk bersandar pada kursi seraya memejamkan matanya. Satu tangannya menyangga dahi dan satu tangan lainnya memegang gelas sloki berisi cairan bening. Kening pria itu berkerut dalam, wajahnya muram, dan rambutnya sudah berantakan. Baru tadi siang, William menceramahinya untuk mengendalikan diri dan ia berharap Gamma akan mengingatnya baik-baik. Akan tetapi, sepertinya pesan itu bagai masuk telinga kanan lalu keluar telinga kiri. Malam ini saat baru saja merebahkan diri, ia dikejutkan dengan kedatangan Gamma di rumahnya, la

    Last Updated : 2023-05-15
  • Istri yang Terpaksa Kau Nikahi   BAB 137 — YANG TERPENTING BAGIKU ADALAH KAU!

    Serra termenung melihat bayangan dirinya di cermin. Kedua tangannya berpegangan pada cabinet berbahan marmer. Entah sudah berapa jam ia menumpahkan air mata, yang jelas sekarang ini ia merasa kelopak matanya lebih berat dari biasanya. Dadanya sesak dan kepala terasa pening. Wanita itu baru saja mencuci wajahnya dengan air hangat. Ia berharap suhu ruam kuku yang membasahi bisa meredakan rasa perih pada matanya. Beberapa kali wanita itu mengatur napas dengan mulut agar pergantian karbondioksida itu meredakan rasa sesaknya. Setelah merasa baik, istri Gamma Pranadipta itu beranjak menuju kamar tidur. jam beker pada nakas sudah menunjukan pukul lima subuh. Itu artinya, matahari sudah hampir menjulang tinggi, tetapi suaminya belum juga menampakkan diri. Apakah pria itu sudah tidur dengan baik? Atau justru malah sama sepertinya tak bisa memejamkan mata hingga pagi? Helaan napas panjang diloloskan wanita itu. Semua pikiran negative yang menjauh kini menyerangnya kembali bersamaan dengan r

    Last Updated : 2023-05-15
  • Istri yang Terpaksa Kau Nikahi   BAB 138 — SEBAIKNYA, PIKIRKAN LAGI!

    Siang ini Gamma tersentak dari alam mimpi karena sebuah suara yang meraung keras di sebelahnya. Ia mendesis, menyentuh keningnya. Kedua kelopak matanya masih terasa sangat berat bagai menahan kiloan beban. Badannya terasa linu dan jerih. Setelah berhasil menetralkan rasa nyeri, Gamma mengusap wajahnya. Sedikit menguap akibat kantuk yang masih hinggap. Akhirnya kedua mata itu bisa terbuka lebar. Satu hal yang tertangkap penglihatan adalah Serra yang masih bergelung nyaman pada selimut yang ia gunakan. Tubuh wanita itu meringkuk menggunakan lengan berototnya sebagai alas kepala. Sejenak pria itu termenung, menghela napas panjang ke dasar diafragma. Kepalanya mereka ulang kembali peristiwa yang terjadi sebelum akhirnya menghantarkan sepasang suami istri ini lelap. Mengabaikan jeritan ponsel yang berangsur lenyap. Entah siapa duluan yang tidur, pria itu tidak ingat. Satu hal yang ia sadari adalah mereka baru istirahat beberapa jam setelah pertengkaran itu terjadi. Ponsel yang ada di sa

    Last Updated : 2023-05-16
  • Istri yang Terpaksa Kau Nikahi   BAB 139 — SUAMI NAKAL!

    “Aku sudah siapkan bajumu.” Serra menghampiri suaminya yang sedang sibuk mengenakan pengharum badan. Baru beberapa semprot saja Aroma maskulin dari botol berwarna ungu sudah menguar di segala penjuru ruangan. Begitu pekat, hingga membuat Serra harus menekuk dahi dan mengusap hidungnya yang terasa geli berulang kali. Entahlah, setiap kali Gamma menggunakan parfume, reaksinya selalu begitu. Anehnya, meski menggelitik bulu hidungnya, nyatanya tidak bisa ia pungkiri jika bau wangi itu selalu ia rindukan. Lucu memang. Ada yang begitu? Jika iya, maka kalian sama dengan Serra. Wanita itu membawa dua sweater rajut model serupa dengan warna yang berbeda. Tangan kirinya membawa sweater biru dongker, sementara tangan kanannya membawa sweater serupa berwarna cream. Berbeda dengan istrinya, Gamma tidak terganggu sama sekali, menikmati dinginnya alcohol yang menyentuh kulitnya. Bahkan menyemprotkan kembali di bagian yang sama kemudian meletakkan botol parfumenya di atas meja rias istrinya. Pri

    Last Updated : 2023-05-16
  • Istri yang Terpaksa Kau Nikahi   BAB 140 — KENAPA TIDAK MEMBERITAHUKU?

    Pukul 19.30 WIB di ruang Lotus Private Room, Rich Hotel. “Ada masalah apa di kantor?” Sebuah pertanyaan dilemparkan Romana. Seolah menyidang dua putranya yang tengah menikmati daging wagyu. Nadanya terdengar begitu pelan bahkan terkesan biasa saja tanpa penekanan, tetapi sorot matanya begitu tajam kepada Gamma dan William. Wanita paruh baya itu sendiri sedang menuang wine ke dalam gelas goblet berwarna emas. Gelas khusus yang diminta untuknya. “Tidak ada masalah, Bu. Semua laporan dariku dan Gamma sudah kuberikan pada ibu dua hari yang lalu,” jawab William membuka suara menatap ibunya sekilas kemudian berkutat kembali dengan dagingnya. Mendengar jawaban itu, Romana menganguk mengiakan pernyataan William. Memang beberapa hari yang lalu, William sudah memberikan banyak laporan mulai dari profit hingga dividen saham yang telah dibagikan ke pemegang saham padanya. Namun, bukan itu maksud pertanyaannya. “Aku tahu.” Wanita yang berusia hampir enam puluh tahun itu meletakan botol wine ya

    Last Updated : 2023-05-17
  • Istri yang Terpaksa Kau Nikahi   BAB 141 — OPTIMIS KEMBALI

    Semuanya hening. Napsu makan semua orang di meja makan itu seketika menjadi hilang. Bahkan William dan Alisha pun turut menegang. Kepergian Serra menyisakan tanda tanya besar bagi seisi ruangan, terutama Romana yang merasa ada yang aneh sejak tadi. Apa yang terjadi pada menantunya itu? Apakah ia sudah salah bicara hingga membuat Serra menjadi murung dan meninggalkan mereka begitu saja? Mengapa istri Gamma itu menjadi sentimental ketika membahas seorang anak. “Gamma, What happened?” tanya Romana kepada putera sulungnya. “Kenapa istrimu tiba-tiba meninggalkan tempat ini? Apa ibu sudah salah bicara?” Romana meletakkan alat makannya kemudian menyandarkan punggungnya pada kursi berwarna merah. Dua matanya menyorot Gamma menanti penjelasan darinya. Sudah jelas ibunya salah bicara, tetapi apa yang bisa Gamma katakan? Tidak mungkin ia membahas semuanya di sini, terlebih ada Alisha yang belum mengerti bagaimana kehiupan Gamma dan Serra sebelumnya. Lelaki itu lantas menghela napas berat menc

    Last Updated : 2023-05-17
  • Istri yang Terpaksa Kau Nikahi   BAB 142 — TIDAK TERLALU BERHARAP

    “Gamma …. Aku gugup, aku takut!” Dua menit yang lalu, Serra mengucapkan kalimat itu dan kali ini terdengar kembali di telinga Gamma. Entah sudah berapa kali Serra mengatakan hal yang sama, ia tak menghitungnya. Lelaki itu tahu jika istrinya merasa cemas. Sejak tadi Serra tidak bisa duduk dengan tenang. Kakinya bergerak-gerak mengguncang tubuhnya sendiri. Tangannya meremas-remas rok yang sedang dikenakan seraya menggigit bibir. Berbeda dengan dirinya yang tampak tenang menatap koridor yang lengang bahkan masih bisa tersenyum ketika beberapa tenaga medis menyapa dan menyalaminya. Namun, jangan salah, sebenarnya rasa gelisah yang sama juga melanda hati pria itu. Dadanya pun sejak tadi bergemuruh bak debauran ombak lautan yang menghempas pantai. Lalu rasa khawatir yang seenak hati datang dan pergi. Menghampiri, lalu pergi, kemudian datang lagi. Ah, Itu membuat hatinya tak bisa tenang. Hanya saja, lagi-lagi ia harus menampakkan kejantanannya sebagai seorang pria. Jika ia turut lemah, sia

    Last Updated : 2023-05-18
  • Istri yang Terpaksa Kau Nikahi   BAB 143 — JUJURLAH PADAKU!

    Di waktu yang sama, Pranadipta Group. Kehadiran Nyonya Besar Pranadipta seketika membuat semua orang menundukkan kepala. Tak jarang pula beberapa orang membungkukkan badan menyambut kedatangannya. Kendati sudah tak bekerja di kantor ini, wanita itu masih menjadi primadona bahkan lebih dihormati layaknya direktur mereka sendiri. Romana memiliki jadwal menghadiri meeting dengan beberapa petinggi perusahaan, termasuk William dan Gamma untuk membahas proyek kondominium yang mereka bangun di Bali sejak Sembilan bulan yang lalu dan Proyek itu akan rampung beberapa bulan lagi, dan kini mereka sedang merencanakan program yang akan mereka lakukan untuk memasarkan bisnis mereka tersebut. Sebenarnya meeting dilakukan setelah makan siang, tetapi Romana sengaja datang tiga puluh menit lebih awal untuk bertemu dengan kedua putranya terlebih dahulu, bermaksud membahas beberapa hal krusial. Sayangnya, ketika ia datang di ruangan direktur utama, ia hanya menemukan laptop yang tertutup dan kursi kebe

    Last Updated : 2023-05-19

Latest chapter

  • Istri yang Terpaksa Kau Nikahi   BAB 286 — AKHIR YANG BAHAGIA

    “Apa yang membuat istriku ini melamun, hm?”Suara bariton itu membuyarkan lamunan Alisha. Bersamaan dengan kedua lengan kekar yang kini membelit tubuh rampignya dari arah belakang. Siapa lagi kalau bukan suaminya? Tentu hanya William, satu-satunya lelaki yang berada di rumah ini. Wanita itu hanya pasrah ketika pria itu menekan tubuhnya dan meletakkan kepala di ceruk leher jenjang miliknya. Bahkan Alisha tidak menolak sama sekali saat William mendekapnya begitu intim. Aroma susu yang menusuk indera penciuman sudah cukup memberikan informasi bahwa suaminya ini baru saja membersihkan diri. Ya, beberapa saat yang lalu mereka baru saja tiba di rumah setelah mengunjungi sang ibu mertua. Lexa masih belum bangun dari tidur siangnya. Membuat sepasang suami istri itu bebas melakukan apapun.“Coba katakan, apa yang sedang kau pikirkan hingga melamun begini? Ada sesuatu yang terjadi padamu?” tanya William lagi sebelum mengecup tengkuk istrinya dengan lembut.“Tidak, Will. Tidak ada yang terjadi

  • Istri yang Terpaksa Kau Nikahi   BAB 285 — PANGGIL SAJA DIA PAPA

    “Setelah sekian lama. Aku pikir, tidak akan pernah betemu lagi denganmu, Alisha.”Serra menolehkan kepala ke arah Alisha yang duduk di sebelahnya. Istri Gamma itu lebih dulu memulai pembicaraan setelah sekian lama saling bertukar geming dengan adik iparnya. Sejak mereka bertemu tadi hanya sebuah senyum yang mereka lemparkan satu sama lain. Lama tak bertemu, membuat mereka bingung apa yang harus diobrolkan selain bertukar sapa dan kabar, mungkin saja demikian.Dua menantu itu sedang menunggu di depan kamar Romana, membiarkan para putra Pranadipta menyelesaikan masalah yang terjadi. Tidak ingin ikut campur terlalu jauh dan memilih menunggu sembari mengamati buah hati mereka bermain kejar-kejaran. Padahal, baru beberapa detik yang lalu Sagara dan Lexa berkenalan, tak sampai hitungan menit mereka sudah dekat bagai tanpa sekat. Bahkan layaknya teman lama yang tak lama berjumpa. “Aku juga sempat berpikir begitu, Serra,” jawab Alisha setelah membuang napas panjang. Selanjutnya menguntai sen

  • Istri yang Terpaksa Kau Nikahi   BAB 284 — BERDAMAI DENGAN MASALAH

    “Siapa juga yang mau menyia-nyiakan wanita secantik istriku ini?”Sahutan dari William membuat tautan tubuh dua kaum hawa itu terlepas. Alisha langsung menyurut air matanya dan menyembunyikan wajahnya. Baru setelah semuanya terasa baik, wanita itu menoleh ke arah sumber suara. William sudah berdiri di ambang pintu bersama dengan Lexa yang sedang memegang sebuah cupcake di tangan kanannya. Entah sejak kapan mereka kembali dari dapur, Alisha hanya berharap William tidak mendengar semua kalimat yang dia ucapkan tadi. Tentu ia akan malu setengah mati.Pria itu lantas melanjutkan langkah kakinya, diikuti dengan Lexa yang sadar sang ayah lebih dulu pergi. Selanjutnya menggeser sebuah kursi yang terletak di samping nakas dan mendaratkan tubuhnya di sana.“Aku tidak akan bertindak bodoh seperti dulu,” sambungnya kemudian.“Kalau dia kembali seperti dulu lagi, laporkan padaku, Lisha! Aku yang akan maju memberinya pelajaran!” sahut Romana yang kini menoleh ke arah sang cucu. “Ah, rupanya dia be

  • Istri yang Terpaksa Kau Nikahi   BAB 283 — GET WELL SOON, GRANDMA!

    “Hai, Grandma!”Lengkingan suara itu berasal dari Lexa. Gadis itu kegirangan saat mengetahui dirinya akan menjenguk Romana. Sejak dari rumah tak henti-hentinya mengoceh tidak sabar bertemu Grandma-nya Uncle Painter—yang notabene adalah nenek kandungnya sendiri. Saking senangnya, anak itu pula yang memilihkan bingkisan untuk Romana. Dengan langkah kecilnya, Lexa berjalan menuju ranjang Romana, tempat dimana wanita paruh baya itu beristirahat, meninggalkan kedua orang tuanya yang mengekor di belakang. Tak lupa sebuah senyum tulus dari bibir mungilnya terbit lebih dulu. Tidak ada perasaan takut, meski baru pertama kali bertemu. “Hai, Manis!” sapa Romana usai mengubah posisi tidurnya menjadi duduk. Sedikit terkejut dengan kedatangan seorang anak perempuan yang begitu cantik. Namun, begitu menyadari William juga Alisha muncul di ambang pintu, wanita itu tak henti-hentinya mengucap syukur kepada Sang Pencipta. Sebab pada akhirnya ia diijinkan untuk bertemu dengan cucu yang selama ini tak

  • Istri yang Terpaksa Kau Nikahi   BAB 282 — I MISS YOU SO MUCH, SON!

    Begitu pintu terbuka, pemandangan yang pertama kali dilihat oleh William adalah Romana yang sedang terbaring di atas ranjang. Dengan infuse cairan berwarna kuning yang terpasang di tangan kirinya. Dua matanya terpejam. Kantungnya begitu besar dan tampak menghitam. Entah sudah seberapa sering wanita paruh baya itu tidak mengistirahatkan diri. William hanya mendengar cerita dari Bi Sumi yang mengatakan bahwa Romana sulit tidur hingga harus diberikan obat agar mendapatkan waktu rehat yang cukup selama beberapa hari terakhir. Dokter telah mendiagnosa bahwa hipertensi Romana muncul karena kelelahan dan banyak pikiran. Seolah menyadari seseorang telah datang di kamar pribadinya, Romana perlahan membuka mata. Wanita itu hampir melompat karena terkejut mendapati putra bungsunya sudah berada di hadapan mata. Bahkan sampai terduduk dan hendak menyingkap selimut guna berjalan menyambut William.Sebesar itu rindunya terhadap putranya.“Jangan bangun dulu, Ibu belum sehat, kan,” tegur William ke

  • Istri yang Terpaksa Kau Nikahi   BAB 281 — KEINGINAN ANEH

    Alisha mengamati setiap detail rumah besar yang baru saja ia pijak ini. Setelah mendarat di tanah air, ia dengan keluarga kecilnya itu segera menuju bangunan mewah yang sempat ia tinggali selama beberapa bulan. Rumah pribadi milik William. Rumah yang menyimpan banyak cerita dan kenangan akan mereka. Mulai dari masa-masa perjodohan hingga mereka menikah. Rumah itu pula yang menjadi saksi bisu kisah cinta mereka.Baru berpijak di halaman rumah saja semua peristiwa yang terjadi bertahun-tahun silam langsung terputar. Peristiwa dimana William tidak mau membantunya menurunkan dan membawa koper. Juga peristiwa William membuang bekal makanan yang dibuat Alisha dengan susah payah. Ah, semua itu masih bisa mencubit hatinya.Alisha memang seperti ini. Terlalu melankolis hingga sulit melupakan hal-hal yang pernah terjadi padanya terutama kejadian buruk.“Biarkan saja kopernya, nanti biar aku dan Pak Man yang membawanya ke dalam.” William berkata demikian seraya membopong tubuh mungil putrinya ya

  • Istri yang Terpaksa Kau Nikahi   BAB 280 — LEXA MAU SEPERTI ATTA

    “Kalau kau tidak mau ikut, tidak apa-apa. Biar aku yang pulang sendiri ke Indonesia, tetapi mungkin aku akan kembali saat ibu sudah baikan.”William memutar tubuh dan melihat ke arah sang istri yang datang membawa satu piring lauk menu makan malam mereka hari ini. Lelaki yang tengah mengenakan piyama biru tua itu lantas menarik sebuah kursi berbahan kayu kemudian mendaratkan tubuhnya di sana, menunggu jawaban Alisha. Sedangkan Alisha belum mengatakan sepatah kata pun terkait hal yang sedang mereka rundingkan. Sepasang suami istri itu baru saja membahas terkait dengan kabar Romana yang jatuh sakit.Situasi itu, membuat William harus pulang sesegera mungkin. Tidak ingin keadaan ibunya semakin parah, sebab obat yang paling manjur hanyalah kedatangan dirinya. Namun, ia tak mungkin juga meninggalkan Alisha dan Lexa lagi. Untuk itu, William berinisiatif untuk mengajak mereka kembali ke Indonesia. Ia juga ingin menunjukkan pada ibunya bila dia setidaknya sudah bisa memperbaiki hubungan perni

  • Istri yang Terpaksa Kau Nikahi   BAB 279 — BLUE CUPCAKE

    “Mama Sha? Wau! Ada cake dari siapa, Ma?”Lexa menaiki bangku, lalu mengamati barisan cupcake brownies berhias krim warna-warni pada sebuah piring yang terletak di atas meja makan. Anak kecil berkuncir dua itu baru saja menyusul sang mama ke dapur, setelah sebelumnya asik menonton film kartun favorite-nya di ruang tengah. Bocah itu tertarik pada salah satu krim yang berwarna biru dengan taburan cokelat mutiara putih, tetapi tak berani mengambilnya sebab belum diijinkan oleh sang mama. Alisha melempar senyum pada putrinya. Lalu merendahkan tubuhnya agar sejajar dengan tubuh Alexandra. “Mama baru saja beli, Sayang. Kau mau makan?”Anggukan kepala diberikan oleh gadis kecil itu. Alisha lantas mendekatkan piring berisi kue-kue itu ke arah Lexa, agar mengambil sendiri kue yang dia mau.“Blue, is my favorite!” seru Lexa dengan nada yang menggemaskan. Selanjutnya mengambil kue berwarna biru seperti yang inginnkannya. “Kalau yang itu, Ma?” Anak itu menunjuk ke potongan brownies biasa yang t

  • Istri yang Terpaksa Kau Nikahi   BAB 278 — KEBENARAN

    Di tempat lain.“Kau terlalu cepat membuat keputusan, Nak. William juga punya hak atas perusahaan. Kau tidak bisa memecatnya sembarangan seperti pegawai lainnya. Dan, Ibu rasa selama ini dia tidak pernah absen kecuali beberapa waktu belakangan. Itupun kau tahu karena dia sedang mengurus keluarganya. Dimana akal sehatmu, Gamma!”Teguran dengan nada cukup keras itu diberikan Romana kepada Gamma yang sedang duduk di atas kursi kerjanya. Beberapa saat yang lalu, wanita paruh baya itu mendapatkan kabar bila Putra sulungnya mengirimkan surat pemecatan kepada adiknya sendiri.Tentu saja Romana tidak terima akan hal itu. Gamma tidak tahu apa yang sedang terjadi dengan William. Gamma hanya tersulut emosi sebab beberapa investor marah padanya satu hari yang lalu. “Aku tidak mau ada pengacau di perusahaan, Bu. Ibu juga tahu sendiri bagaimana para investor dan pemegang saham menegurku karena progress yang lambat. Sedangkan William pergi tanpa mengurus pekerjaannya sama sekali! Dia harus diberika

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status