Share

Tidak Boleh Terikat

Author: Risca Amelia
last update Last Updated: 2025-01-30 19:51:04

Dalam kondisi terjepit, Joya memutuskan untuk bicara tentang pekerjaan barunya kepada sang ibu mertua.

“Maaf, Bu. Saya baru bisa datang sekitar jam enam malam. Saya mulai bekerja hari ini.”

“Bekerja?” Nada suara ibu mertuanya terdengar terkejut. “Apa kamu menjadi guru lagi, Joya?”

Jantung Joya berdetak lebih cepat. Ia bisa merasakan tatapan Alastar yang kini tertuju padanya, seolah menunggu bagaimana ia akan menjawab pertanyaan itu. Opsi untuk sepenuhnya jujur tentu saja mustahil dilakukan.

“Saya dapat pekerjaan sebagai staf administrasi di PT. Golden Nutri, kantornya Denis, Bu.”

Mata Alastar menyipit sedikit, tampak tertarik dengan jawaban spontan yang diberikan Joya.

Di ujung telepon, ibu mertuanya terdiam sejenak. Entah perempuan paruh baya itu merasa senang atau sedih dengan kabar yang diterimanya.

“Baguslah kalau kalian bekerja satu kantor,” jawab Bu Dewi akhirnya. “Kalau begitu, jangan terlalu lelah, Joya. Ibu tunggu nanti malam.”

“Iya, Bu. Sampai nanti malam,” ucap Joya lega.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Satu Ruangan

    Setibanya di kantor, Joya menghela napas lega. Jantungnya masih berdegup kencang setelah terburu-buru meninggalkan apartemen Alastar, apalagi ia nyaris kehabisan napas di dalam lift. Namun, begitu menginjakkan kaki di lobi, Joya merasa sedikit lebih tenang.Suasana kantor masih sepi. Hanya beberapa karyawan yang lalu-lalang, serta petugas kebersihan yang tengah menyelesaikan tugasnya. Pertanda bahwa ia datang lebih awal dari kemarin. Dua orang cleaning service pria tampak tersenyum dan menyapanya dengan kagum. Joya membalas dengan senyuman kecil, meski ia sedikit canggung.Sekarang, ia menyadari bahwa penampilan rupanya berpengaruh besar di lingkungan kantor. Pantas saja, Alastar sampai memaksanya untuk pergi berbelanja semalam. Tanpa berlama-lama, Joya segera menuju lift dan naik ke lantai sembilan, tempat ruang CEO berada. Livia belum datang, jadi Joya duduk sendiri di meja kerjanya. Sekilas, netranya sempat melirik ke ruang kerja Alastar yang tengah dibersihkan oleh seorang clean

    Last Updated : 2025-01-30
  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Selalu Bersamaku

    Joya menghela napas panjang. Untuk apa ia takut bertemu Denis? Bukankah Denis sendiri yang telah menjualnya kepada Alastar? Jika sekarang ia menjadi sekretaris pria itu, seharusnya tidak ada yang perlu ia risaukan. Lagipula, nasi telah menjadi bubur. Yang terpenting sekarang adalah menjalankan tugasnya dengan baik.Dengan keyakinan baru, Joya menepis keraguannya. Ia menegakkan punggung, lalu mulai mengetik email pemberitahuan kepada seluruh manajer divisi, bahwa rapat dimajukan hari ini pukul sepuluh tepat. Jari-jari Joya bergerak lincah di atas keyboard, menunjukkan kemampuannya dalam mengetik cepat. Livia berdiri di belakang Joya, mengawasi setiap gerakannya tanpa ada yang terluput. Setelah memastikan isi email sesuai dengan instruksi, Livia mengangguk singkat. "Kirim sekarang," ujarnya. Joya segera menekan tombol ‘send.’ Bersamaan dengan itu, suara langkah kaki terdengar dari arah pintu utama. Ia menoleh dan melihat Alastar memasuki ruangan bersama asistennya, Arman.Livia seg

    Last Updated : 2025-01-31
  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Dipermalukan

    Setelah menyerahkan dokumen kepada Livia, Joya menghela napas sebelum akhirnya berpamitan."Saya akan menemani Pak Alastar untuk meeting, Bu Livia."Livia mengangguk, matanya menatap Joya penuh perhatian. "Baik, jangan lupa bawa perlengkapan notulen. Kamu butuh buku catatan, pulpen, daftar hadir, dan laptop untuk mencatat poin-poin penting."Joya menurut. Ia segera mengambil perlengkapan yang dibutuhkan, memastikan tidak ada yang tertinggal sebelum berjalan menuju ruangan Alastar. Selesai dengan persiapannya, Joya mengetuk pintu dengan ragu. Namun, sebelum ia sempat membukanya, pintu itu sudah terbuka dari dalam. Alastar keluar dengan langkah sigap, menyebabkan Joya terkejut dan langsung mundur karena takut bertabrakan dengannya.Alastar hanya menunjuk ke depan, lalu berjalan meninggalkan Joya begitu saja. Joya mengerjapkan mata, merasa heran sekaligus bingung dengan sikap Alastar yang berubah-ubah dalam sekejap. Mungkin, lebih mudah menebak pergerakan arah mata angin, daripada memah

    Last Updated : 2025-01-31
  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Bukan Atasan dan Bawahan

    Sesi pertama meeting akhirnya selesai, tepat saat jam makan siang tiba. Ruangan meeting perlahan mulai lengang ketika para manajer satu per satu beranjak pergi. Alastar berdiri lebih dulu, diiringi oleh Arman yang sigap mengikutinya dari belakang. Sementara itu, Joya masih sibuk membereskan perlengkapan yang ia bawa. Tangannya gemetar sedikit, entah karena tegang atau kelelahan akibat harus fokus sepanjang meeting.Ketika ia hendak beranjak untuk menyusul Alastar, tiba-tiba sebuah tangan mencengkeram pergelangan tangannya. Joya tersentak dan menoleh.Tak disangka, Denis sudah berdiri di dekatnya. Sorot mata pria itu menyiratkan tanda tanya besar di dalam benaknya."Ayo, makan siang bersamaku, Joya. Ada yang ingin kutanyakan padamu," ajak Denis dengan suara yang nyaris terdengar sebagai perintah.Joya menarik tangannya dengan cepat, menepis kontak fisik di antara mereka. "Maaf, aku ingin makan siang sendiri," jawabnya singkat, lalu segera melangkah pergi. Sungguh, Joya tidak ingin be

    Last Updated : 2025-02-01
  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Batasan untuk Cinta

    Mau tak mau, Joya mengikuti langkah Alastar menuju ruang VIP restoran itu. Begitu pintu geser kayu terbuka, aroma harum kayu cendana dan teh hijau menyeruak ke dalam ruangan, menciptakan suasana yang tenang dan eksklusif. Mereka duduk berhadapan di atas kursi tatami yang empuk, sementara seorang pelayan segera datang membawa menu."Apa makanan unggulan di sini?" tanya Alastar kepada wanita muda yang melayaninya. Pelayan itu tersenyum ramah. "Kami memiliki berbagai pilihan sushi premium, tepanyaki dengan daging wagyu terbaik, sashimi segar dari perairan Jepang, beef yakiniku, serta sukiyaki yang disajikan dengan kaldu khas kami, Pak."Alastar mengangguk pelan, lalu bertanya lagi, "Bagaimana dengan minuman khasnya?"Pelayan itu menyebutkan beberapa pilihan. "Kami memiliki matcha latte dengan busa yang lembut, sake premium, jus gojiberi yang kaya antioksidan, serta teh ocha yang disajikan dengan metode tradisional."Usai mendengarkan penjelasan dari sang pelayan, Alastar mengalihkan pan

    Last Updated : 2025-02-01
  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Jangan Percaya pada Siapapun!

    Saat mereka keluar dari restoran, Arman dan sopir sudah menunggu di depan mobil. Tanpa membuang waktu, Alastar masuk ke mobilnya. Arman duduk di depan, sementara Joya kembali duduk di samping Alastar di kursi belakang.Dalam perjalanan kembali ke kantor, Joya membuka ponselnya dan mengecek pesan masuk. Sebuah balasan dari Siena membuat senyum kecil terukir di wajahnya.Siena: [Besok kau boleh menginap di kosku, Kak Joya. Aku akan membersihkan kamarku supaya kau lebih nyaman.]Joya menghela napas lega. Saking senangnya, ia sampai membaca pesan itu berulang kali. Ia benar-benar membutuhkan seorang teman bicara, setelah berbagai kejadian akhir-akhir ini. Alastar, yang sedari tadi memperhatikan gerak-gerik Joya, akhirnya bertanya, “Pesan dari siapa?”Joya menoleh sebentar, lalu kembali menatap layar ponselnya. “Dari adik saya, Siena,” jawabnya singkat.“Kalian berdua akrab?” tanya Alastar menaikkan alis. Joya mengangguk. “Iya. Siena adalah satu-satunya orang yang tulus menyayangi saya.

    Last Updated : 2025-02-02
  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Bukti Perselingkuhan

    Saat jarum jam di layar komputer menunjukkan pukul lima sore, Joya merapikan berkas-berkas di mejanya. Tangannya dengan lincah menyusun dokumen dan menutup laptop. Di sebelahnya, Livia memperhatikan aktivitas Joya yang seperti tergesa-gesa ingin pulang."Kau pulang duluan? Seharusnya menunggu CEO kita keluar dulu dari ruangannya," ujar Livia dengan nada datar, tetapi penuh sindiran.Joya menghela napas pelan sebelum menjawab, "Saya sudah meminta izin kepada Pak Alastar. Saya akan pulang tepat waktu hari ini."Livia mengangkat alisnya, lalu mengedikkan bahu. "Ya, terserah kalau begitu. Tapi, jangan sering-sering. Nanti aku yang disalahkan karena dianggap salah mendidikmu."Joya tersenyum tipis, mengiyakan dengan sopan, lalu buru-buru mengambil tasnya. Begitu keluar dari kantor, ia segera masuk ke taksi yang telah menunggunya.Di dalam taksi, Joya bersandar dan menarik napas panjang. Seketika pikirannya melayang ke ucapan Alastar bahwa ia harus pulang ke apartemen sebelum pukul sembilan

    Last Updated : 2025-02-02
  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Kenangan Lama - Ingkar Janji

    Joya menatap kosong ke luar jendela taksi, pikirannya masih bergelayut pada pesan singkat yang tadi sempat ia baca di ponsel Denis. Ia tidak mengerti, bagaimana mungkin pria yang selama ini menjadi suaminya tega mengkhianatinya? Dan yang lebih menyakitkan, perselingkuhan itu sepertinya telah berlangsung lama.Lamunan Joya buyar ketika suara sopir taksi menegurnya. “Bu, kita sudah sampai.”Joya tersentak dan bergegas turun dari taksi, menghembuskan napas panjang sebelum melangkah menuju lobi apartemen. Begitu masuk, ia segera mencari toilet. Ya, sebelum bertemu dengan Alastar, ia harus memastikan dirinya terlihat sesuai keinginan lelaki itu.Di depan cermin toilet, Joya menatap bayangannya sendiri. Wajahnya pucat, matanya redup, tetapi ia tetap mencoba menguasai diri. Dengan tangan gemetar, Joya mengeluarkan kalung dari dalam tas, menggantungnya di leher, dan menyesuaikan posisinya di cermin."Sudah puas?" gumamnya lirih, seolah berbicara kepada seseorang yang tidak ada.Setelah merapi

    Last Updated : 2025-02-03

Latest chapter

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Ikrar Janji Setia Selamanya (THE END)

    Pagi itu, kamar Joya dipenuhi wangi bunga melati yang ditata rapi dalam vas, memberikan suasana yang menenangkan. Joya duduk di hadapan cermin besar berbingkai emas, tatapan matanya terpusat pada bayangan dirinya yang tampak berbeda dari biasanya.Gaun putih panjang yang membalut tubuhnya, tampak sempurna dengan perpaduan kalung dan anting yang memancarkan kilau indah.Bu Dewi berdiri di belakang, dengan hati-hati merapikan sanggul rambut Joya. Perempuan paruh baya itu juga menyematkan beberapa helai bunga kecil, untuk mempermanis penampilan sang calon mempelai."Kau benar-benar cantik, Nak. Ibu yakin, Alastar akan terpesona begitu melihatmu," pujinya penuh kekaguman.Joya hanya bisa menggigit bibirnya, menahan gelombang kegugupan yang terus melanda. Jemarinya saling bertaut erat, menandakan bahwa emosinya tengah bergejolak hebat. Rasa gugup, was-was, dan bahagia berbaur menjadi satu di dalam hatinya.Pandangan Joya kemudian beral

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Calon Mempelai Wanita

    Joya tidak mampu menahan cairan bening yang perlahan menggenang di sudut matanya. Ucapan itu begitu berarti baginya. Bayinya telah diakui sebagai bagian dari keluarga besar Diwanggana. Ia tak pernah menyangka Tuan Narendra akan menerima Arion dengan hati yang lapang seperti ini.Tuan Narendra berbalik, menatap Joya dengan ekspresi yang sulit diterjemahkan."Jangan khawatir, Joya. Jika cucuku yang nakal itu sudah berani menghamilimu, maka ia pasti segera kembali untuk menikahimu. Tunggu saja, itu akan terjadi sebentar lagi."Joya tersentak. Matanya membesar dalam keterkejutan, sekaligus kebahagiaan yang membuncah. Harapannya yang sempat pudar perlahan menyala kembali, memenuhi hatinya dengan kehangatan yang hampir ia lupakan.Dada Joya berdegup begitu cepat, hingga ia merasa jantungnya berdentum di dalam telinganya sendiri. Seakan tak percaya dengan ucapan Tuan Narendra, bibirnya yang semula gemetar kini mencoba mengucapkan sesuatu, walau suaranya nyaris tertelan napasnya sendiri.“Be-

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Penantian Panjang Bersama Buah Hati

    Hampir satu tahun telah berlalu sejak Alastar pergi ke luar negeri untuk menjalani pengobatan. Waktu terasa begitu lambat bagi Joya, setiap detik dipenuhi dengan kerinduan yang menyakitkan. Hanya dua kali Alena mengabari bahwa kondisi Alastar telah membaik, tetapi belum cukup kuat untuk kembali. Berita itu, meski melegakan, tetap menyisakan kehampaan dalam hati Joya. Kini, kehidupannya dipenuhi dengan kesibukan yang tiada henti. Bayinya yang baru berusia dua bulan menjadi pusat dunianya. Si kecil yang lahir dari buah cintanya dengan Alastar, hadir sebagai penguat dalam hari-hari panjang penuh penantian. Selain mengurus bayinya, Joya juga memegang tanggung jawab besar di kantor. Sejak kepergian sang kekasih, ia ditunjuk sebagai penggantinya melalui surat resmi yang dibuat oleh pengacara Alastar. Dengan bantuan Arman, ia menjalankan tugasnya dengan penuh dedikasi, memastikan perusahaan tetap berjalan dengan baik.Kilas balik peristiwa itu kembali melintas dalam benak Joya. Selang sat

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Dia sudah Pergi

    Di ruang Instalasi Gawat Darurat, Joya masih duduk di sisi tempat tidur Alastar, menatap wajah pucat pria yang dicintainya dengan sorot mata penuh duka. Tangannya masih menggenggam jemari Alastar yang dingin, seakan berusaha menyalurkan sedikit kekuatan.Namun, kebersamaan singkat itu terganggu oleh kehadiran beberapa perawat yang mendekat. Salah satu dari mereka memeriksa kembali monitor yang masih menunjukkan detak jantung Alastar, sedangkan yang lain mulai melepas satu per satu alat medis yang melekat di tubuh pria itu. Selang infus yang menyalurkan cairan ke dalam tubuhnya dicabut dengan hati-hati, diikuti oleh elektrode yang menempel di dadanya. Satu perawat lainnya membebaskan Alastar dari alat bantu oksigen yang sejak awal menopang pernapasannya, sedangkan seorang lagi sudah bersiap dengan brankar khusus yang akan membawa tubuh lemah itu ke dalam ambulans.Joya menatap semua itu dengan pandangan kosong, perasaan tidak rela merayapi dirinya. Hatinya menjerit melihat pria yang d

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Aku Tetap Menunggumu

    Joya berjalan mondar-mandir di depan ruang Instalasi Gawat Darurat, langkahnya tak beraturan, seiring dengan debar jantung yang tak menentu. Matanya yang sejak tadi berkaca-kaca semakin terasa perih. Telapak tangannya terasa dingin dan basah oleh keringat yang tak henti mengalir. Kecemasan menguasai hatinya, menyelimuti setiap tarikan napasnya dengan kekhawatiran yang sulit terjelaskan. Sudah beberapa waktu berlalu, tetapi belum ada satu pun dokter yang keluar untuk memberi kabar tentang kondisi Alastar.Saat Joya hampir kehilangan kesabaran, terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa menghampirinya. Ia menoleh dan melihat Arman, asisten setia Alastar, datang bersama seorang wanita cantik yang mengenakan pakaian elegan. Sekilas, ada garis wajah yang mengingatkan Joya pada Alastar. Dugaan Joya benar. Wanita itu adalah Alena, kakak Alastar.Alena segera menghampiri Joya dengan ekspresi tegang. “Kau Joya, bukan? Aku Alena, kakak Alastar. Apa yang terjadi? Kenapa Alastar bisa pingsa

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Tak Mau Kehilanganmu

    Usai prosesi pemakaman yang berlangsung khidmat, Joya masih bersimpuh di sisi makam Siena. Tanah merah yang baru saja ditaburkan bunga itu masih lembap, seakan belum sepenuhnya menyadari bahwa kini seorang jiwa telah terbaring abadi di bawahnya. Di sekelilingnya, para pelayat sudah mulai meninggalkan tempat peristirahatan terakhir itu. Hanya menyisakan kesunyian dan desir angin, yang menyapu dedaunan pohon kamboja di sudut pemakaman.Alastar yang berdiri tak jauh dari Joya akhirnya ikut berjongkok. Dengan gerakan lembut, ia menyentuh bahu wanita itu, memberikan sedikit kehangatan di tengah dinginnya udara senja. "Baby, langit sudah mendung," suaranya terdengar lembut. "Kita harus kembali sekarang. Bukankah kau ingin melihat kondisi Bu Dewi di rumah sakit?"Joya mengangkat wajahnya yang sudah basah oleh air mata. Matanya merah dan sembab, tetapi kesedihan yang mendalam masih terpancar jelas dari sana. Ia menoleh ke arah makam Siena sekali lagi, seakan ingin mengukir sosok sang adik d

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Duka Cita Mendalam

    Mobil melaju dengan tenang di sepanjang jalan yang basah oleh embun pagi, tetapi suasana di dalamnya begitu kelam. Joya bersandar di bahu Alastar, membiarkan kehangatan lelaki itu meresap ke dalam kulitnya yang terasa dingin. Sejak menerima kabar duka, bibir Joya terkunci rapat. Kata-kata seolah tertahan di kerongkongan, dadanya sesak oleh kesedihan yang tak tertahankan. Alastar, yang duduk di samping Joya, tak banyak bicara. Ia hanya mengeratkan pelukan di bahu sang kekasih, sesekali mengecup pucuk kepalanya dengan penuh kasih. Ia tahu, saat ini, tak ada kata-kata yang bisa mengurangi kepedihan yang dirasakan Joya. Di tengah kesunyian, Alastar merasakan kepalanya mulai berdenyut. Pandangannya sempat berkunang, tetapi ia mengerjapkan mata cepat-cepat, berusaha mengabaikan rasa pusing yang kian menguasai kepala. Ini bukan saatnya untuk jatuh sakit. Joya lebih membutuhkan dukungannya sekarang dibanding kapan pun. Alastar pun menggenggam tangan Joya, meremasnya lembut seakan ingin me

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Perpisahan Terakhir

    Joya terbangun lebih dulu dari Alastar, merasakan kehangatan tubuh pria itu yang masih terlelap di sisinya. Dengan hati-hati, ia menyingkirkan tangan Alastar yang melingkar erat di pinggangnya. Setelah berhasil melepaskan diri, ia turun perlahan dari ranjang, membiarkan kakinya menyentuh lantai dingin.Dengan langkah ringan, Joya menuju meja di mana ponselnya tergeletak. Begitu ia menyalakannya, layar yang redup segera terang, menampilkan sebelas panggilan tak terjawab dari dua nomor berbeda.Kening Joya berkerut, hatinya bertanya-tanya ada urusan penting apa sehingga ia dihubungi terus-menerus. Belum sempat berpikir lebih jauh, matanya tertuju pada dua pesan masuk dari nomor tak dikenal. Jantungnya mulai berdetak lebih cepat saat ia membuka pesan pertama.{Selamat pagi. Ini dari Kepolisian. Kami meminta Ibu Joya segera datang ke Rumah Sakit Cendana. Adik Anda, Bu Siena, dan suami Anda, Pak Denis Kusuma, mengalami kecelakaan dan saat ini dalam kondisi kritis.]Darah Joya seolah membek

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Terluka Parah

    Benturan logam yang dahsyat menggema, tatkala mobil Denis menghantam tiang listrik. Kaca depan retak, bagian kap mobil penyok, dan kepulan asap mulai muncul dari mesin yang ringsek. Suara klakson panjang meraung di udara, seakan menjadi tanda bahaya bagi siapa saja yang berada di sekitar.Siena terkulai di kursi penumpang dengan darah merembes dari dahinya yang terbentur dashboard. Napasnya tersengal, kelopak matanya bergetar sebelum akhirnya tertutup rapat. Tangannya yang tadi mencengkeram kemudi dengan emosi kini terkulai lemah di pangkuannya. Tubuh gadis itu penuh luka, tetapi yang paling mengkhawatirkan adalah darah yang mengalir deras dari kedua kakinya, membasahi jok mobil dengan warna merah pekat yang mencengangkan.Di sisi lain, Denis tak sadarkan diri dengan luka yang tak kalah parah. Kepala pria itu terantuk keras pada kemudi, menyebabkan robekan di pelipisnya.Kedua kakinya terjepit di antara dashboard dan kursi, membuatnya tak bisa bergerak. Sementara tangan kanan Denis t

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status