Share

Ketegangan di Pagi Hari

Author: Risca Amelia
last update Last Updated: 2025-01-29 19:24:12

Tak ingin membuang waktu, Joya buru-buru melangkah menuju pantry di apartemen Alastar, dengan membawa ponselnya di genggaman. Napasnya sedikit terengah, bukan karena lelah, melainkan karena kegelisahan yang memenuhi dada.

Begitu sampai, mata Joya membelalak melihat deretan peralatan masak modern yang tertata rapi di dapur tersebut. Untuk seorang bujangan seperti Alastar, memiliki dapur secanggih ini sungguh di luar dugaan.

Joya menghembuskan napas panjang, berusaha menenangkan diri. Pikirannya berputar, mencari ide sarapan yang cocok untuk Alastar. Seketika, ia teringat perkataan Livia kemarin bahwa Alastar menyukai cokelat hangat dan makanan sehat yang tidak mengandung gula.

Joya mengangkat wajah, matanya menyapu rak dapur, lalu menemukan satu toples berisi serbuk cokelat. Dengan cepat, ia mengambilnya dan menaruhnya di meja.

Kemudian, Joya melangkah menuju kulkas, membuka pintunya dengan perlahan. Pandangannya menyusuri isinya dengan cermat. Di dalamnya, terdapat berbagai bahan m
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Tidak Boleh Terikat

    Dalam kondisi terjepit, Joya memutuskan untuk bicara tentang pekerjaan barunya kepada sang ibu mertua.“Maaf, Bu. Saya baru bisa datang sekitar jam enam malam. Saya mulai bekerja hari ini.”“Bekerja?” Nada suara ibu mertuanya terdengar terkejut. “Apa kamu menjadi guru lagi, Joya?”Jantung Joya berdetak lebih cepat. Ia bisa merasakan tatapan Alastar yang kini tertuju padanya, seolah menunggu bagaimana ia akan menjawab pertanyaan itu. Opsi untuk sepenuhnya jujur tentu saja mustahil dilakukan. “Saya dapat pekerjaan sebagai staf administrasi di PT. Golden Nutri, kantornya Denis, Bu.”Mata Alastar menyipit sedikit, tampak tertarik dengan jawaban spontan yang diberikan Joya.Di ujung telepon, ibu mertuanya terdiam sejenak. Entah perempuan paruh baya itu merasa senang atau sedih dengan kabar yang diterimanya. “Baguslah kalau kalian bekerja satu kantor,” jawab Bu Dewi akhirnya. “Kalau begitu, jangan terlalu lelah, Joya. Ibu tunggu nanti malam.”“Iya, Bu. Sampai nanti malam,” ucap Joya lega.

    Last Updated : 2025-01-30
  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Satu Ruangan

    Setibanya di kantor, Joya menghela napas lega. Jantungnya masih berdegup kencang setelah terburu-buru meninggalkan apartemen Alastar, apalagi ia nyaris kehabisan napas di dalam lift. Namun, begitu menginjakkan kaki di lobi, Joya merasa sedikit lebih tenang.Suasana kantor masih sepi. Hanya beberapa karyawan yang lalu-lalang, serta petugas kebersihan yang tengah menyelesaikan tugasnya. Pertanda bahwa ia datang lebih awal dari kemarin. Dua orang cleaning service pria tampak tersenyum dan menyapanya dengan kagum. Joya membalas dengan senyuman kecil, meski ia sedikit canggung.Sekarang, ia menyadari bahwa penampilan rupanya berpengaruh besar di lingkungan kantor. Pantas saja, Alastar sampai memaksanya untuk pergi berbelanja semalam. Tanpa berlama-lama, Joya segera menuju lift dan naik ke lantai sembilan, tempat ruang CEO berada. Livia belum datang, jadi Joya duduk sendiri di meja kerjanya. Sekilas, netranya sempat melirik ke ruang kerja Alastar yang tengah dibersihkan oleh seorang clean

    Last Updated : 2025-01-30
  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Selalu Bersamaku

    Joya menghela napas panjang. Untuk apa ia takut bertemu Denis? Bukankah Denis sendiri yang telah menjualnya kepada Alastar? Jika sekarang ia menjadi sekretaris pria itu, seharusnya tidak ada yang perlu ia risaukan. Lagipula, nasi telah menjadi bubur. Yang terpenting sekarang adalah menjalankan tugasnya dengan baik.Dengan keyakinan baru, Joya menepis keraguannya. Ia menegakkan punggung, lalu mulai mengetik email pemberitahuan kepada seluruh manajer divisi, bahwa rapat dimajukan hari ini pukul sepuluh tepat. Jari-jari Joya bergerak lincah di atas keyboard, menunjukkan kemampuannya dalam mengetik cepat. Livia berdiri di belakang Joya, mengawasi setiap gerakannya tanpa ada yang terluput. Setelah memastikan isi email sesuai dengan instruksi, Livia mengangguk singkat. "Kirim sekarang," ujarnya. Joya segera menekan tombol ‘send.’ Bersamaan dengan itu, suara langkah kaki terdengar dari arah pintu utama. Ia menoleh dan melihat Alastar memasuki ruangan bersama asistennya, Arman.Livia seg

    Last Updated : 2025-01-31
  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Dipermalukan

    Setelah menyerahkan dokumen kepada Livia, Joya menghela napas sebelum akhirnya berpamitan."Saya akan menemani Pak Alastar untuk meeting, Bu Livia."Livia mengangguk, matanya menatap Joya penuh perhatian. "Baik, jangan lupa bawa perlengkapan notulen. Kamu butuh buku catatan, pulpen, daftar hadir, dan laptop untuk mencatat poin-poin penting."Joya menurut. Ia segera mengambil perlengkapan yang dibutuhkan, memastikan tidak ada yang tertinggal sebelum berjalan menuju ruangan Alastar. Selesai dengan persiapannya, Joya mengetuk pintu dengan ragu. Namun, sebelum ia sempat membukanya, pintu itu sudah terbuka dari dalam. Alastar keluar dengan langkah sigap, menyebabkan Joya terkejut dan langsung mundur karena takut bertabrakan dengannya.Alastar hanya menunjuk ke depan, lalu berjalan meninggalkan Joya begitu saja. Joya mengerjapkan mata, merasa heran sekaligus bingung dengan sikap Alastar yang berubah-ubah dalam sekejap. Mungkin, lebih mudah menebak pergerakan arah mata angin, daripada memah

    Last Updated : 2025-01-31
  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Bukan Atasan dan Bawahan

    Sesi pertama meeting akhirnya selesai, tepat saat jam makan siang tiba. Ruangan meeting perlahan mulai lengang ketika para manajer satu per satu beranjak pergi. Alastar berdiri lebih dulu, diiringi oleh Arman yang sigap mengikutinya dari belakang. Sementara itu, Joya masih sibuk membereskan perlengkapan yang ia bawa. Tangannya gemetar sedikit, entah karena tegang atau kelelahan akibat harus fokus sepanjang meeting.Ketika ia hendak beranjak untuk menyusul Alastar, tiba-tiba sebuah tangan mencengkeram pergelangan tangannya. Joya tersentak dan menoleh.Tak disangka, Denis sudah berdiri di dekatnya. Sorot mata pria itu menyiratkan tanda tanya besar di dalam benaknya."Ayo, makan siang bersamaku, Joya. Ada yang ingin kutanyakan padamu," ajak Denis dengan suara yang nyaris terdengar sebagai perintah.Joya menarik tangannya dengan cepat, menepis kontak fisik di antara mereka. "Maaf, aku ingin makan siang sendiri," jawabnya singkat, lalu segera melangkah pergi. Sungguh, Joya tidak ingin be

    Last Updated : 2025-02-01
  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Batasan untuk Cinta

    Mau tak mau, Joya mengikuti langkah Alastar menuju ruang VIP restoran itu. Begitu pintu geser kayu terbuka, aroma harum kayu cendana dan teh hijau menyeruak ke dalam ruangan, menciptakan suasana yang tenang dan eksklusif. Mereka duduk berhadapan di atas kursi tatami yang empuk, sementara seorang pelayan segera datang membawa menu."Apa makanan unggulan di sini?" tanya Alastar kepada wanita muda yang melayaninya. Pelayan itu tersenyum ramah. "Kami memiliki berbagai pilihan sushi premium, tepanyaki dengan daging wagyu terbaik, sashimi segar dari perairan Jepang, beef yakiniku, serta sukiyaki yang disajikan dengan kaldu khas kami, Pak."Alastar mengangguk pelan, lalu bertanya lagi, "Bagaimana dengan minuman khasnya?"Pelayan itu menyebutkan beberapa pilihan. "Kami memiliki matcha latte dengan busa yang lembut, sake premium, jus gojiberi yang kaya antioksidan, serta teh ocha yang disajikan dengan metode tradisional."Usai mendengarkan penjelasan dari sang pelayan, Alastar mengalihkan pan

    Last Updated : 2025-02-01
  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Jangan Percaya pada Siapapun!

    Saat mereka keluar dari restoran, Arman dan sopir sudah menunggu di depan mobil. Tanpa membuang waktu, Alastar masuk ke mobilnya. Arman duduk di depan, sementara Joya kembali duduk di samping Alastar di kursi belakang.Dalam perjalanan kembali ke kantor, Joya membuka ponselnya dan mengecek pesan masuk. Sebuah balasan dari Siena membuat senyum kecil terukir di wajahnya.Siena: [Besok kau boleh menginap di kosku, Kak Joya. Aku akan membersihkan kamarku supaya kau lebih nyaman.]Joya menghela napas lega. Saking senangnya, ia sampai membaca pesan itu berulang kali. Ia benar-benar membutuhkan seorang teman bicara, setelah berbagai kejadian akhir-akhir ini. Alastar, yang sedari tadi memperhatikan gerak-gerik Joya, akhirnya bertanya, “Pesan dari siapa?”Joya menoleh sebentar, lalu kembali menatap layar ponselnya. “Dari adik saya, Siena,” jawabnya singkat.“Kalian berdua akrab?” tanya Alastar menaikkan alis. Joya mengangguk. “Iya. Siena adalah satu-satunya orang yang tulus menyayangi saya.

    Last Updated : 2025-02-02
  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Bukti Perselingkuhan

    Saat jarum jam di layar komputer menunjukkan pukul lima sore, Joya merapikan berkas-berkas di mejanya. Tangannya dengan lincah menyusun dokumen dan menutup laptop. Di sebelahnya, Livia memperhatikan aktivitas Joya yang seperti tergesa-gesa ingin pulang."Kau pulang duluan? Seharusnya menunggu CEO kita keluar dulu dari ruangannya," ujar Livia dengan nada datar, tetapi penuh sindiran.Joya menghela napas pelan sebelum menjawab, "Saya sudah meminta izin kepada Pak Alastar. Saya akan pulang tepat waktu hari ini."Livia mengangkat alisnya, lalu mengedikkan bahu. "Ya, terserah kalau begitu. Tapi, jangan sering-sering. Nanti aku yang disalahkan karena dianggap salah mendidikmu."Joya tersenyum tipis, mengiyakan dengan sopan, lalu buru-buru mengambil tasnya. Begitu keluar dari kantor, ia segera masuk ke taksi yang telah menunggunya.Di dalam taksi, Joya bersandar dan menarik napas panjang. Seketika pikirannya melayang ke ucapan Alastar bahwa ia harus pulang ke apartemen sebelum pukul sembilan

    Last Updated : 2025-02-02

Latest chapter

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Kakak Laki-laki

    Joya menggigit bibirnya, bingung harus merespon seperti apa. Tak bisa dipungkiri bahwa hatinya terguncang mendengar pernyataan Alastar, bahwa ia adalah wanita pertama yang disentuh pria itu. Entah mengapa ada rasa bersalah yang melandanya, saat menatap sorot kecewa di mata Alastar.Namun, ia tidak boleh terpengaruh. Ini bukan tentang cinta atau hubungan jangka panjang. Ini hanya tentang … sesuatu yang seharusnya tidak pernah terjadi.Ia yakin Alastar hanya berbohong untuk merayunya, membuatnya semakin terjebak dalam pesona lelaki itu. Bagaimana mungkin pria tampan, kaya, dan masih bujangan—tidak pernah menyentuh wanita mana pun sebelumnya? Untungnya, Alastar tidak menuntut jawaban. Pria itu kembali memejamkan mata dan membiarkan Joya memijatnya. Napasnya perlahan menjadi teratur, menunjukkan bahwa ia telah masuk ke dunia mimpi.Sejenak, Joya menghentikan pijatan lembutnya. Ia menggerakkan tangan ke atas dan ke bawah, memastikan bahwa kelopak mata Alastar tidak bergerak. Jika Alastar

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Wanita Pertama yang Kusentuh

    Setiba di mobil, Joya menatap Alastar dengan ragu. Ia menghela napas sejenak sebelum bertanya kepada lelaki itu."Bapak sanggup mengemudikan mobil sampai ke apartemen?"Alastar, yang baru saja memasang sabuk pengaman, melirik Joya lewat kaca spion."Kalau aku tidak bisa, memangnya kau yang akan menggantikan?" tanyanya dengan nada menyebalkan. "Apakah kau bisa mengemudikan mobil?"Joya langsung mengerucutkan bibirnya, merasa kesal dengan nada meledek pria itu. Ia hanya ingin memastikan kondisi Alastar, bukan memberi celah bagi pria itu untuk mengejeknya. "Tentu saja tidak," jawabnya jengkel. “Saya hanya bisa mengendarai motor."Alastar mengangguk dengan ekspresi puas, seolah menikmati reaksi Joya. "Jangan khawatir. Setelah makan siang tadi, aku merasa bugar kembali."Joya mengembuskan napas pelan. Ia tak ingin berdebat lebih jauh, jadi ia memilih untuk diam dan membiarkan Alastar mengemudikan mobil. Ketika mereka melewati kompleks pertokoan, mata Joya menangkap papan nama supermarket

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Gadis yang Licik

    Joya menundukkan kepala dalam-dalam, berharap keajaiban terjadi agar adiknya tidak melihat keberadaannya di kafe ini. Namun, tampaknya takdir berkata lain. Harapannya seketika sirna saat mendengar suara familiar menyapanya.Perlahan, Joya mengangkat kepala dan melihat Siena berdiri di dekat mejanya, menatapnya dengan mata penuh tanya.“Kak Joya? Kakak di sini?" Siena mengamati penampilan Joya sambil mengernyitkan dahi. "Kenapa pakai baju kantor?"Joya menelan ludah kasar, berusaha mencari jawaban yang tepat. Sebelum ia sempat membuka mulut, mata Siena terarah pada pria yang duduk di hadapan Joya. Seketika, wajah Siena berubah drastis. Terperanjat, ia menatap Alastar yang tengah menikmati makanannya dengan santai."Pak… Pak Alastar?" Suaranya tercekat. "Selamat siang, Pak. Maaf mengganggu makan siang Bapak. Saya Siena, karyawan magang di bagian Customer Service," sapanya memperkenalkan diri.Alastar mengangkat kepalanya sejenak dan mengangguk. "Selamat siang."Tatapan Siena semakin ta

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Merawatnya

    Sejenak, waktu terasa berhenti. Mata Joya membelalak, dan pipinya mendadak memanas. "Apa?!"Alastar tersenyum, seolah menikmati keterkejutan Joya. "Kau mendengarnya, ‘kan? Aku hanya penasaran. Seandainya kau menikah denganku, berapa anak yang kau inginkan?"Wajah Joya semakin merah. "Itu... itu pertanyaan macam apa?" "Aku hanya ingin tahu,” ucap Alastar, ada tatapan serius di matanya. “Kalau kau tidak mau menjawab sekarang, tidak apa-apa," kata Alastar akhirnya, nadanya sedikit lebih lembut.Tenggorokan Joya mendadak kering kerontang. Ia tidak tahu harus bagaimana menanggapi pertanyaan Alastar yang begitu tiba-tiba. Joya pun mengalihkan pandangan, pura-pura sibuk memperhatikan produk-produk di rak."Lebih baik kita lanjutkan pekerjaan, Pak," ujar Joya, mencoba mengalihkan topik.Ia kemudian memilih keluar dari tempat itu, menghirup udara segar sambil menenangkan debaran jantungnya. Langkahnya cepat, seolah ingin melarikan diri dari situasi yang baru saja terjadi. Sementara Alastar ha

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Ingin Punya Berapa Anak?

    Joya tertegun mendengar pertanyaan Alastar. Darahnya berdesir cepat dan hatinya bergetar. Ia tidak menyangka Alastar akan melontarkan pertanyaan semacam itu. Alastar masih menatapnya dengan tajam, menunggu jawaban. “Kau pantas mendapatkan yang lebih baik,” lanjutnya, kali ini dengan suara yang lebih lembut. “Apa kau masih mencintai Denis?”Joya tidak segera menjawab. Ada perasaan yang berkecamuk dalam dirinya. Cinta? Mungkin dulu ia mencintai Denis, tetapi kini yang tersisa hanyalah luka dan kehancuran. Ia masih bertahan sejauh ini hanya demi kesehatan ibu mertuanya. Namun, pantang bagi Joya untuk mengakui hal itu di hadapan Alastar. Lagi pula, ia tidak memiliki kewajiban untuk memberikan penjelasan, karena hubungan mereka hanya bersifat sementara.Alastar menatapnya tajam, lalu bertanya, "Kenapa diam?”Joya menarik napas dalam, berusaha menahan gejolak yang berkecamuk di dadanya. "Saya tidak perlu menjawab," ujarnya. "Masalah rumah tangga saya bukan urusan Anda. Saya bercerai ata

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Menjadi Istriku

    Merasa hampir kehilangan napas, Joya menarik diri. Dadanya naik turun dengan cepat seiring kesadarannya yang perlahan kembali. Ia melepaskan genggamannya dari kaos Alastar, seolah tersadar dari kegilaan sesaat yang baru saja mereka bagi. Joya merasakan getar halus di tubuhnya yang belum sepenuhnya mereda. Malu merayapi dirinya saat ia membalikkan tubuh, membelakangi Alastar yang masih berbaring di sampingnya.Apa yang baru saja ia lakukan? Ia telah bertindak lebih dulu, mencium Alastar tanpa pikir panjang. Dan kini, rasa canggung dan penyesalan menyergapnya tanpa ampun.Sejenak keheningan menyelimuti ruangan, hanya suara napas mereka yang terdengar. Namun, sebelum Joya bisa menenangkan diri, ia merasakan dekapan hangat melingkupi tubuhnya dari belakang. Alastar memeluknya begitu erat, hingga Joya bisa merasakan denyut jantung pria itu yang berdetak kuat di punggungnya."Setelah berani menggoda, kau ingin meninggalkan aku begitu saja?" bisik Alastar di ceruk leher Joya. Nada suaranya

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Pura-pura Mencintaimu

    Alastar mengernyit. Ia menyandarkan tangannya di meja, menatap piring Joya yang masih menyisakan banyak makanan. Pikiran lelaki itu menerka-nerka, kenapa Joya meninggalkan meja makan dengan tergesa-gesa?Ada sesuatu yang aneh. Sesuatu yang jelas bukan sekadar karena Joya kekenyangan atau tidak menyukai makanannya.Dengan cepat, Alastar meletakkan sendoknya dan bangkit dari kursi. "Joya!" panggilnya tegas.Namun, Joya tidak menghentikan langkahnya. Ia terus berjalan menuju kamar, berusaha melarikan diri dari segala emosi yang tengah mencabik hatinya. Jika ia tetap berada di sana, ia takut akan semakin rapuh, semakin larut dalam luka yang berusaha ia pendam sekuat tenaga. Joya terus melangkah ke dalam kamar, mengabaikan perasaannya yang kacau balau. Suara langkah kaki Alastar yang menyusulnya, membuat Joya berbelok ke kamar mandi dan menutup pintu rapat-rapat. Tangannya bergetar saat memutar keran wastafel, membiarkan air mengalir deras. Dengan kedua telapak tangannya, Joya menampung

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Kenangan Lama - Ingkar Janji

    Joya menatap kosong ke luar jendela taksi, pikirannya masih bergelayut pada pesan singkat yang tadi sempat ia baca di ponsel Denis. Ia tidak mengerti, bagaimana mungkin pria yang selama ini menjadi suaminya tega mengkhianatinya? Dan yang lebih menyakitkan, perselingkuhan itu sepertinya telah berlangsung lama.Lamunan Joya buyar ketika suara sopir taksi menegurnya. “Bu, kita sudah sampai.”Joya tersentak dan bergegas turun dari taksi, menghembuskan napas panjang sebelum melangkah menuju lobi apartemen. Begitu masuk, ia segera mencari toilet. Ya, sebelum bertemu dengan Alastar, ia harus memastikan dirinya terlihat sesuai keinginan lelaki itu.Di depan cermin toilet, Joya menatap bayangannya sendiri. Wajahnya pucat, matanya redup, tetapi ia tetap mencoba menguasai diri. Dengan tangan gemetar, Joya mengeluarkan kalung dari dalam tas, menggantungnya di leher, dan menyesuaikan posisinya di cermin."Sudah puas?" gumamnya lirih, seolah berbicara kepada seseorang yang tidak ada.Setelah merapi

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Bukti Perselingkuhan

    Saat jarum jam di layar komputer menunjukkan pukul lima sore, Joya merapikan berkas-berkas di mejanya. Tangannya dengan lincah menyusun dokumen dan menutup laptop. Di sebelahnya, Livia memperhatikan aktivitas Joya yang seperti tergesa-gesa ingin pulang."Kau pulang duluan? Seharusnya menunggu CEO kita keluar dulu dari ruangannya," ujar Livia dengan nada datar, tetapi penuh sindiran.Joya menghela napas pelan sebelum menjawab, "Saya sudah meminta izin kepada Pak Alastar. Saya akan pulang tepat waktu hari ini."Livia mengangkat alisnya, lalu mengedikkan bahu. "Ya, terserah kalau begitu. Tapi, jangan sering-sering. Nanti aku yang disalahkan karena dianggap salah mendidikmu."Joya tersenyum tipis, mengiyakan dengan sopan, lalu buru-buru mengambil tasnya. Begitu keluar dari kantor, ia segera masuk ke taksi yang telah menunggunya.Di dalam taksi, Joya bersandar dan menarik napas panjang. Seketika pikirannya melayang ke ucapan Alastar bahwa ia harus pulang ke apartemen sebelum pukul sembilan

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status