Share

Curiga

Author: Risca Amelia
last update Last Updated: 2025-01-20 21:17:39

Dalam sepersekian detik, Joya melihat Denis menatap kalung di lehernya, dengan ekspresi yang sulit diartikan. Ada sesuatu di balik tatapan pria itu, tetapi Joya tidak ingin memikirkannya lebih jauh.

Ketegangan di antara mereka terasa mencekik, hingga Siena tiba-tiba melangkah maju, mencairkan suasana dengan suara lembutnya.

“Mas Denis, biar aku yang bantu menyuapi Bu Dewi,” pintanya sambil mengulurkan tangan.

Denis mengangguk, menyerahkan mangkuk bubur yang masih setengah penuh. “Terima kasih, Siena.”

Siena duduk di kursi Denis dan mulai menyuapi Bu Dewi dengan hati-hati. Joya memperhatikan adiknya, merasa lega karena Siena tidak menyadari suasana tegang yang sempat terjadi. Namun, hanya dua suapan, Siena buru-buru meletakkan mangkuk di meja dan berdiri.

“Siena, ada apa?” tanya Joya, bingung melihat wajah adiknya yang mendadak pucat.

Siena hanya menggeleng lemah, lalu berlari menuju kamar mandi di dalam ruangan itu.

Joya, yang panik, segera menyusul. Ia berdiri di depan pintu ka
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Noor Sukabumi
jg2 selingkuhannta Denis tuh Siena adeknya joya sendiri anjaaasy kalau sampe bnran beuuuh dah ku cabik2 mereka berdua
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Terdesak

    Selepas kepergian Denis dan Siena, Joya membantu Bu Dewi berbaring kembali di brankar dengan perlahan. Tangannya menopang tubuh wanita paruh baya itu, memastikan kenyamanannya sebelum menyelimutinya.Joya kemudian menarik kursi dan duduk di sisi brankar, siap untuk menemani sang ibu mertua.“Joya, tadi waktu Siena muntah-muntah, Ibu jadi sedih,” kata Bu Dewi pelan, wajahnya yang biasanya ceria tampak suram.“Sedih kenapa, Bu?” tanya Joya dengan lembut, alisnya bertaut. Ucapan sang ibu mertua membuatnya tertegun.Bu Dewi menarik napas panjang, lalu menggenggam tangan Joya erat-erat.“Seharusnya yang mengalami mual itu kamu, Joya, tandanya kamu hamil. Ibu benar-benar ingin mendengar kabar baik itu, Nak.”Joya tersentak. Kalimat itu seperti petir yang menyambar benaknya. Matanya membelalak kecil, teringat akan gejala mual yang dialami oleh Siena.Namun, Joya segera menepis pikiran buruk itu. Mustahil adiknya berbadan dua, sementara Siena belum memiliki kekasih. “Ibu... mual belum tentu

    Last Updated : 2025-01-20
  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Tiga Permintaan

    Malam itu menjadi malam yang paling menyesakkan bagi Joya. Diliputi rasa takut, mata Joya terus memandang pintu depan rumah yang setengah terbuka, tempat Martin dan dua pria berbadan besar masih berdiri di teras rumah.Tawa Martin yang menjijikkan bergema di telinganya, kata-katanya tadi seolah menghantui. Apalagi, suara melengking dari bos rentenir itu kembali terdengar dari luar.“Ganti pakaianmu dengan yang lebih terbuka dan tipis, Sayang.”Joya menggigit bibir bawahnya, tubuhnya gemetar hebat. Tangannya mencengkeram erat ponsel di genggaman, berpikir keras mencari jalan keluar dari situasi yang mengerikan ini.Jikalau ia menelepon Alastar, harga dirinya pasti akan hancur, tetapi apa yang lebih penting sekarang? Keselamatannya atau egonya?Dengan tangan gemetar, Joya lantas membuka daftar panggilan masuk di ponselnya. Beberapa waktu lalu, Alastar pernah meneleponnya di rumah sakit, dan nomor itu masih tersimpan di riwayat panggilan. Joya tahu betul, Alastar bukanlah pria yang baik,

    Last Updated : 2025-01-21
  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Bukan Suamiku Lagi

    Pesan itu singkat, tetapi membuat Joya merinding. Ia membaca ulang kalimat yang ditulis oleh Alastar beberapa kali, mencoba menenangkan pikirannya yang kembali bergejolak. Apa yang akan diminta Alastar darinya? Sanggupkah ia memenuhi permintaan itu? Joya tahu, ia telah menjual harga dirinya, bahkan mungkin juga kebebasannya kepada Alastar. Dan kali ini, ia melakukannya secara sadar tanpa pemaksaan dari siapapun. Dengan tangan gemetar, Joya meletakkan ponselnya di meja kecil, samping tempat tidur, lalu berbaring di lantai. Tidak ada gunanya menangis sekarang, pikirnya. Ia telah memilih jalan ini, dan tidak ada cara untuk kembali. Yang bisa ia lakukan hanyalah menjalani konsekuensinya dengan kepala tegak, meski hatinya luluh lantak. Sambil merebahkan diri di lantai, Joya sesekali menatap kosong ke arah langit-langit kamar. Jari-jarinya tanpa sadar mengelus kalung pemberian Alastar yang masih menggantung di lehernya. Benda kecil itu terasa dingin di kulitnya, mengingatkannya pada janji

    Last Updated : 2025-01-22
  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Awal yang Baru

    Ponsel Joya berdering, membangunkannya dari tidur yang baru ia nikmati menjelang subuh. Suara itu terdengar memekakkan telinga di pagi yang hening. Membuat Joya terpaksa bangun, meski matanya masih terasa lengket.Dengan malas, Joya meraba-raba nakas di samping tempat tidur, mencoba menemukan sumber kegaduhan. Setengah terpejam, Joya menyentuh layar ponsel dan menjawab panggilan itu.“Halo?” gumamnya lemah. Namun, suara bariton yang terdengar di seberang membuat seluruh tubuh Joya menegang. “Halo, Baby, bagaimana kabarmu pagi ini?” sapa suara itu dengan nada menggoda. Joya langsung tersentak, tubuhnya mendadak siaga. Kesadarannya yang semula masih setengah kini terkumpul penuh. Ia pun terduduk di tempat tidur, ponsel masih menempel di telinganya. “Pak Alastar?” tanyanya, nyaris terbata-bata. Alastar terkekeh pelan, suara tawanya membuat Joya semakin gugup. “Kau baru bangun tidur? Pantas saja kau tidak mengenali suaraku.” Joya menghela napas pendek, hatinya berdebar. “Iya... sa

    Last Updated : 2025-01-23
  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Rendah Diri

    Duduk di kursi belakang mobil mewah dengan interior kulit yang halus, Joya merasa perutnya melilit. Tangannya yang memegang tas di pangkuannya berkeringat. Semakin dekat dengan lokasi perkantoran PT. Golden Nutri, ia semakin gugup.Joya teringat latar belakang pendidikannya yang seorang guru. Dulu, ia berkutat di antara buku pelajaran, anak-anak dengan seragam sekolah, dan papan tulis yang penuh coretan spidol. Semua terasa akrab, aman, dan menenangkan. Namun, kini segalanya berbeda. Ia harus menjalani peran baru sebagai seorang sekretaris—profesi yang sama sekali asing baginya. ‘Bagaimana kalau aku melakukan kesalahan? Aku tidak tahu apa-apa soal pekerjaan sekretaris,’ gumamnya dalam hati. Joya menggigit bibir bawah, mencoba menahan kerisauan yang semakin membuncah. Bagaimana mungkin ia bisa menjalani peran ini tanpa bekal apa-apa? Bayangan Alastar dengan tatapan penuh tuntutan melintas di pikirannya. Joya merasa dadanya sesak. Ia tahu, pria itu tidak akan menerima alasan apa p

    Last Updated : 2025-01-23
  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Kebiasaan Aneh

    Joya merasakan matanya mulai memanas. Perasaan sedih dan tersinggung bercampur menjadi satu, membuat dadanya terasa semakin berat. Namun, ia tahu ini bukan tempat untuk menunjukkan kelemahannya. Sementara, Livia mendengus pelan, tampak puas dengan reaksi Joya. “Tapi, baiklah,” katanya sambil melipat tangan di depan dada. “Saya akan coba mengajarkanmu selama satu hari ini. Kalau ternyata kamu tidak bisa mengikuti, saya sendiri yang akan melapor kepada Pak Alastar.” Nada suaranya terdengar begitu angkuh, seolah yakin Joya akan gagal. Joya mengangguk kecil. “Terima kasih, Bu,” katanya pelan. Wanita itu tidak menjawab. Sebaliknya, ia berbalik dan melangkah menuju lift, seolah memberi isyarat agar Joya mengikutinya. Saat mereka masuk ke dalam lift, suasana terasa sangat canggung. Livia berdiri diam sambil menekan tombol menuju lantai sembilan, lantai tertinggi di gedung ini. Joya berdiri sedikit di belakangnya, merasa kecil di samping Livia. Ia hanya bisa menatap nomor-nomor lantai

    Last Updated : 2025-01-24
  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Pria Dingin

    Joya hanya bisa menunggu dengan harap-harap cemas di ruangan itu. Sambil duduk di kursi, ia memandangi jam di layar ponselnya, menyadari bahwa waktu terus berjalan tanpa ada kejelasan. Jantungnya berdebar tak menentu. Dalam pikirannya, ia membayangkan segala kemungkinan terburuk yang bisa terjadi. Jika pihak HRD memutuskan untuk membatalkan pekerjaannya sebagai sekretaris CEO, mungkin itu justru hal terbaik. Dengan begitu, ia tidak perlu berdekatan dengan Alastar setiap hari, sesuatu yang sebenarnya ingin ia hindari sejak awal. Namun, di sisi lain, ia merasa takut bila Alastar akan menganggapnya ingkar janji atau tidak kompeten. Apalagi, Joya teringat akan ancaman hukuman yang sempat diucapkan oleh Alastar tempo hari.Detik demi detik telah berlalu tanpa kejelasan. Hampir satu jam berdiam diri, Joya mulai merasa lelah menunggu.Penantiannya baru berakhir ketika Livia masuk bersama seorang pria berjas rapi, berusia empat puluhan akhir. Dari penampilannya yang penuh wibawa, Joya meneb

    Last Updated : 2025-01-24
  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Sosok yang Berbeda

    Selesai makan siang di kantin, Joya kembali ke lift untuk menuju ke ruang CEO di lantai sembilan. Suasana hatinya bercampur aduk, antara rasa cemas dan sedikit lega setelah berbincang dengan dua karyawan dari bagian marketing.Ketika tiba di lantai sembilan, Joya melangkah pelan menuju mejanya. Ia duduk kembali di kursi dan segera mengambil tisu dari dalam tas. Dengan hati-hati, Joya mengusap noda kuah soto yang masih terlihat di lengan kemejanya. Tak lama kemudian, suara langkah kaki terdengar mendekat. Livia datang dengan membawa tablet di tangannya, wajahnya terlihat serius seperti biasa. Pandangan wanita itu langsung tertuju pada lengan kemeja Joya yang bernoda. “Kenapa kemejamu kotor begitu?” tanya Livia dengan nada tajam, menghentikan langkahnya di depan meja Joya.Joya mengangkat wajahnya, sedikit gugup. “Tadi waktu makan siang, ada karyawan yang tidak sengaja menyenggol saya. Kuah sotonya tumpah,” jawabnya pelan.Livia mendengus pelan, lalu menegur, “Kamu harus lebih hati-ha

    Last Updated : 2025-01-25

Latest chapter

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Ikrar Janji Setia Selamanya (THE END)

    Pagi itu, kamar Joya dipenuhi wangi bunga melati yang ditata rapi dalam vas, memberikan suasana yang menenangkan. Joya duduk di hadapan cermin besar berbingkai emas, tatapan matanya terpusat pada bayangan dirinya yang tampak berbeda dari biasanya.Gaun putih panjang yang membalut tubuhnya, tampak sempurna dengan perpaduan kalung dan anting yang memancarkan kilau indah.Bu Dewi berdiri di belakang, dengan hati-hati merapikan sanggul rambut Joya. Perempuan paruh baya itu juga menyematkan beberapa helai bunga kecil, untuk mempermanis penampilan sang calon mempelai."Kau benar-benar cantik, Nak. Ibu yakin, Alastar akan terpesona begitu melihatmu," pujinya penuh kekaguman.Joya hanya bisa menggigit bibirnya, menahan gelombang kegugupan yang terus melanda. Jemarinya saling bertaut erat, menandakan bahwa emosinya tengah bergejolak hebat. Rasa gugup, was-was, dan bahagia berbaur menjadi satu di dalam hatinya.Pandangan Joya kemudian beral

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Calon Mempelai Wanita

    Joya tidak mampu menahan cairan bening yang perlahan menggenang di sudut matanya. Ucapan itu begitu berarti baginya. Bayinya telah diakui sebagai bagian dari keluarga besar Diwanggana. Ia tak pernah menyangka Tuan Narendra akan menerima Arion dengan hati yang lapang seperti ini.Tuan Narendra berbalik, menatap Joya dengan ekspresi yang sulit diterjemahkan."Jangan khawatir, Joya. Jika cucuku yang nakal itu sudah berani menghamilimu, maka ia pasti segera kembali untuk menikahimu. Tunggu saja, itu akan terjadi sebentar lagi."Joya tersentak. Matanya membesar dalam keterkejutan, sekaligus kebahagiaan yang membuncah. Harapannya yang sempat pudar perlahan menyala kembali, memenuhi hatinya dengan kehangatan yang hampir ia lupakan.Dada Joya berdegup begitu cepat, hingga ia merasa jantungnya berdentum di dalam telinganya sendiri. Seakan tak percaya dengan ucapan Tuan Narendra, bibirnya yang semula gemetar kini mencoba mengucapkan sesuatu, walau suaranya nyaris tertelan napasnya sendiri.“Be-

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Penantian Panjang Bersama Buah Hati

    Hampir satu tahun telah berlalu sejak Alastar pergi ke luar negeri untuk menjalani pengobatan. Waktu terasa begitu lambat bagi Joya, setiap detik dipenuhi dengan kerinduan yang menyakitkan. Hanya dua kali Alena mengabari bahwa kondisi Alastar telah membaik, tetapi belum cukup kuat untuk kembali. Berita itu, meski melegakan, tetap menyisakan kehampaan dalam hati Joya. Kini, kehidupannya dipenuhi dengan kesibukan yang tiada henti. Bayinya yang baru berusia dua bulan menjadi pusat dunianya. Si kecil yang lahir dari buah cintanya dengan Alastar, hadir sebagai penguat dalam hari-hari panjang penuh penantian. Selain mengurus bayinya, Joya juga memegang tanggung jawab besar di kantor. Sejak kepergian sang kekasih, ia ditunjuk sebagai penggantinya melalui surat resmi yang dibuat oleh pengacara Alastar. Dengan bantuan Arman, ia menjalankan tugasnya dengan penuh dedikasi, memastikan perusahaan tetap berjalan dengan baik.Kilas balik peristiwa itu kembali melintas dalam benak Joya. Selang sat

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Dia sudah Pergi

    Di ruang Instalasi Gawat Darurat, Joya masih duduk di sisi tempat tidur Alastar, menatap wajah pucat pria yang dicintainya dengan sorot mata penuh duka. Tangannya masih menggenggam jemari Alastar yang dingin, seakan berusaha menyalurkan sedikit kekuatan.Namun, kebersamaan singkat itu terganggu oleh kehadiran beberapa perawat yang mendekat. Salah satu dari mereka memeriksa kembali monitor yang masih menunjukkan detak jantung Alastar, sedangkan yang lain mulai melepas satu per satu alat medis yang melekat di tubuh pria itu. Selang infus yang menyalurkan cairan ke dalam tubuhnya dicabut dengan hati-hati, diikuti oleh elektrode yang menempel di dadanya. Satu perawat lainnya membebaskan Alastar dari alat bantu oksigen yang sejak awal menopang pernapasannya, sedangkan seorang lagi sudah bersiap dengan brankar khusus yang akan membawa tubuh lemah itu ke dalam ambulans.Joya menatap semua itu dengan pandangan kosong, perasaan tidak rela merayapi dirinya. Hatinya menjerit melihat pria yang d

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Aku Tetap Menunggumu

    Joya berjalan mondar-mandir di depan ruang Instalasi Gawat Darurat, langkahnya tak beraturan, seiring dengan debar jantung yang tak menentu. Matanya yang sejak tadi berkaca-kaca semakin terasa perih. Telapak tangannya terasa dingin dan basah oleh keringat yang tak henti mengalir. Kecemasan menguasai hatinya, menyelimuti setiap tarikan napasnya dengan kekhawatiran yang sulit terjelaskan. Sudah beberapa waktu berlalu, tetapi belum ada satu pun dokter yang keluar untuk memberi kabar tentang kondisi Alastar.Saat Joya hampir kehilangan kesabaran, terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa menghampirinya. Ia menoleh dan melihat Arman, asisten setia Alastar, datang bersama seorang wanita cantik yang mengenakan pakaian elegan. Sekilas, ada garis wajah yang mengingatkan Joya pada Alastar. Dugaan Joya benar. Wanita itu adalah Alena, kakak Alastar.Alena segera menghampiri Joya dengan ekspresi tegang. “Kau Joya, bukan? Aku Alena, kakak Alastar. Apa yang terjadi? Kenapa Alastar bisa pingsa

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Tak Mau Kehilanganmu

    Usai prosesi pemakaman yang berlangsung khidmat, Joya masih bersimpuh di sisi makam Siena. Tanah merah yang baru saja ditaburkan bunga itu masih lembap, seakan belum sepenuhnya menyadari bahwa kini seorang jiwa telah terbaring abadi di bawahnya. Di sekelilingnya, para pelayat sudah mulai meninggalkan tempat peristirahatan terakhir itu. Hanya menyisakan kesunyian dan desir angin, yang menyapu dedaunan pohon kamboja di sudut pemakaman.Alastar yang berdiri tak jauh dari Joya akhirnya ikut berjongkok. Dengan gerakan lembut, ia menyentuh bahu wanita itu, memberikan sedikit kehangatan di tengah dinginnya udara senja. "Baby, langit sudah mendung," suaranya terdengar lembut. "Kita harus kembali sekarang. Bukankah kau ingin melihat kondisi Bu Dewi di rumah sakit?"Joya mengangkat wajahnya yang sudah basah oleh air mata. Matanya merah dan sembab, tetapi kesedihan yang mendalam masih terpancar jelas dari sana. Ia menoleh ke arah makam Siena sekali lagi, seakan ingin mengukir sosok sang adik d

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Duka Cita Mendalam

    Mobil melaju dengan tenang di sepanjang jalan yang basah oleh embun pagi, tetapi suasana di dalamnya begitu kelam. Joya bersandar di bahu Alastar, membiarkan kehangatan lelaki itu meresap ke dalam kulitnya yang terasa dingin. Sejak menerima kabar duka, bibir Joya terkunci rapat. Kata-kata seolah tertahan di kerongkongan, dadanya sesak oleh kesedihan yang tak tertahankan. Alastar, yang duduk di samping Joya, tak banyak bicara. Ia hanya mengeratkan pelukan di bahu sang kekasih, sesekali mengecup pucuk kepalanya dengan penuh kasih. Ia tahu, saat ini, tak ada kata-kata yang bisa mengurangi kepedihan yang dirasakan Joya. Di tengah kesunyian, Alastar merasakan kepalanya mulai berdenyut. Pandangannya sempat berkunang, tetapi ia mengerjapkan mata cepat-cepat, berusaha mengabaikan rasa pusing yang kian menguasai kepala. Ini bukan saatnya untuk jatuh sakit. Joya lebih membutuhkan dukungannya sekarang dibanding kapan pun. Alastar pun menggenggam tangan Joya, meremasnya lembut seakan ingin me

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Perpisahan Terakhir

    Joya terbangun lebih dulu dari Alastar, merasakan kehangatan tubuh pria itu yang masih terlelap di sisinya. Dengan hati-hati, ia menyingkirkan tangan Alastar yang melingkar erat di pinggangnya. Setelah berhasil melepaskan diri, ia turun perlahan dari ranjang, membiarkan kakinya menyentuh lantai dingin.Dengan langkah ringan, Joya menuju meja di mana ponselnya tergeletak. Begitu ia menyalakannya, layar yang redup segera terang, menampilkan sebelas panggilan tak terjawab dari dua nomor berbeda.Kening Joya berkerut, hatinya bertanya-tanya ada urusan penting apa sehingga ia dihubungi terus-menerus. Belum sempat berpikir lebih jauh, matanya tertuju pada dua pesan masuk dari nomor tak dikenal. Jantungnya mulai berdetak lebih cepat saat ia membuka pesan pertama.{Selamat pagi. Ini dari Kepolisian. Kami meminta Ibu Joya segera datang ke Rumah Sakit Cendana. Adik Anda, Bu Siena, dan suami Anda, Pak Denis Kusuma, mengalami kecelakaan dan saat ini dalam kondisi kritis.]Darah Joya seolah membek

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Terluka Parah

    Benturan logam yang dahsyat menggema, tatkala mobil Denis menghantam tiang listrik. Kaca depan retak, bagian kap mobil penyok, dan kepulan asap mulai muncul dari mesin yang ringsek. Suara klakson panjang meraung di udara, seakan menjadi tanda bahaya bagi siapa saja yang berada di sekitar.Siena terkulai di kursi penumpang dengan darah merembes dari dahinya yang terbentur dashboard. Napasnya tersengal, kelopak matanya bergetar sebelum akhirnya tertutup rapat. Tangannya yang tadi mencengkeram kemudi dengan emosi kini terkulai lemah di pangkuannya. Tubuh gadis itu penuh luka, tetapi yang paling mengkhawatirkan adalah darah yang mengalir deras dari kedua kakinya, membasahi jok mobil dengan warna merah pekat yang mencengangkan.Di sisi lain, Denis tak sadarkan diri dengan luka yang tak kalah parah. Kepala pria itu terantuk keras pada kemudi, menyebabkan robekan di pelipisnya.Kedua kakinya terjepit di antara dashboard dan kursi, membuatnya tak bisa bergerak. Sementara tangan kanan Denis t

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status