Share

Bab 255. Calon Pengganti Sonia

Author: Rina Novita
last update Last Updated: 2024-07-18 12:25:28

"Kamu ... di sini?" Mata Yumaina membulat melihat penampilan Ratu dari atas ke bawah.

Ratu mengangguk sambil tersenyum canggung. Ia bingung mau bicara apa. Apalagi saat ini mereka sedang berada di depan Sonia. Ratu khawatir jika Yumaina membuka identitas barunya sebagai istri Raihan. Karena itu Ratu memutuskan untuk segera pergi dari sana.

Setelah selesai meletakkan minuman itu, Ratu bergegas pamit untuk keluar.

"Saya permisi!"

Tatapan Yumaina terus tertuju pada Ratu hingga menghilang di balik pintu. Kepalanya mendadak dipenuhi oleh banyak pertanyaan yang akan ia tanyakan nanti pada Raihan dan sang bunda. Wajahnya jelas sekali diliputi rasa ingin tahu yang begitu besar. Namun ia harus simpan semua itu sementara waktu.

Melihat reaksi Yumaina, diam-diam Sonia senyum penuh kemenangan. Ia menduga Yumaina akan semakin tidak suka dengan Ratu. Apalagi kini ia tahu pekerjaan Ratu yang sebenarnya. Sonia geleng-geleng kepala sambil tersenyum sinis ke arah perginya Ratu tadi.

"Bu Yumaina p
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (11)
goodnovel comment avatar
Just Rara
wah si sonia korupsi ni kyk nya
goodnovel comment avatar
Erni Ruhiyani
mdh"an si ratu mndpt kbhagian . kshan juga sma si ratu .walaupun dulu dia jht
goodnovel comment avatar
Suryani
dikit banget 🫢
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 256. Apa Aku Cemburu?

    "Cieee ... sudah mulai suka ternyata!" Yumaina mulai menggoda Raihan. "Pokoknya jangan lagi bentak-bentak istriku. Dia itu kakak iparmu. Walau usianya lebih muda, kamu wajib menghormatinya." Raihan mulai membuka lagi laptopnya dan meneruskan pekerjaannya. Yumaina tertawa. "Sikapku memang tidak bisa lembut, kak. Tapi hatiku selembut kapas," sanggah Yumaina. "0Ratu juga bukan wanita lembut. Tapi dia unik." Yumaina kembali tertawa, "Sudah mulai bucin rupanya." "Kalau kamu bagaimana? Mana calon suamimu?" Raihan balik menggoda. Tiba-tiba Yumaina diam dengan tatapan kosong."Aku ... belum menemukan pria seperti Om Elkan." "Astaga, Maina! Sejak kecil apa tidak ada pria lain yang kamu suka selain Om Elkan?" Yumaina menggeleng. Ia pun tidak pernah mengerti, kenapa ia sangat memuja pengacara keluarga sekaligus sahabat ayahnya itu. "Sudah, sudah! Jangn diteruskan! Aku pergi. Jangan lupa awasi Sonia, sebaiknya Kakak cari tau semua tentang dirinya!" Yumaina meraih tas yang ada di meja, la

    Last Updated : 2024-07-18
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 257. Takut Kehilanganmu

    "Stop di depan warung itu Pak!" Ratu turun dan membayar ongkos taksi. Setelah kepergian taksi yang membawanya tadi, Ratu berdiri di depan warung kopi. Ia bingung, kenapa ia pulang ke kontrakan? Bukan ke apartemen? "Non, Non Ratu! Non kapan datang?" Ratu menoleh dan melihat Sumi tergopoh-gopoh menghampirinya dari arah panti pijat. Tenggorokannya tercekat. Ia merasa bersalah. Sejak tiba di Jakarta ia tidak mengabari Sumi. Bahkan ia tidak memberitahu Sumi tentang meninggalnya Yuda. "Ke-kemarin." Ratu menjawab singkat. Lalu menyamai langkah Sumi menuju gang kecil. "Tuan Raihan mana, Non?" tanya Sumi yang masih tampak bahagia atas kepulangan Ratu.. "Masih kerja," Jawab Ratu singkat. Sumi mengangguk-angguk. Sesampainya di rumah, Sumi langsung menyiapkan makanan untuk Ratu. "Dimakan, ya, Non! Kok bisa pas, kebetulan saya masak lauk kesukaan Non hari ini." Ratu terharu dengan sikap Sumi. Wanita itu tampak sangat tulus menyayanginya. Kenapa Ratu masih belum bisa menerima kenyataan bahw

    Last Updated : 2024-07-19
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 258. Ciuman Pertama

    "Kenapa nggak bilang kalau mau ke sini?" Raihan akhirnya bertanya lebih dulu. "Kenapa aku harus bilang? Bukannya aku bebas kemana aja aku mau pergi?" Ratu buru-buru mengalihkan pandangannya ketika menyadari bahwa mereka baru saja saling bertatapan. "Tapi setidaknya kamu nggak bikin aku bingung, Ratu. Aku pikir kamu di apartemen. Aku bisa antar kamu jika ingin ke sini." "Loh, ada Tuan Raihan. Ayo silakan masuk, Tuan!" Perdebatan yang baru saja dimulai akhirnya terhenti oleh kedatangan Sumi. "Apa kabar, Bu Sumi!" Raihan langsung meraih tangan Sumi dan menciun punggung tangannya. Netra Sumi berkaca-kaca mendapatkan sikap Raihan yang begitu santun padanya. Ia tidak menyangka, Raihan yang merupakan seorang pengusaha kaya mau menghormati dan mencium tangannya yang hanya seorang pembantu. "Baik, Tuan. Ayo masuk! Non, sini masuk!" Sumi menepuk pelan lengan Ratu yang ia pikir sedang melamun. Ratu pun masuk dan duduk berhadapan dengan Raihan di atas karpet plastik yang sudah lusuh. "Si

    Last Updated : 2024-07-19
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 259. Ada Aku Di Sini

    Hembusan napas keduanya saling memburu. Suara erangan halus pun terdengar saling bersahutan. Satu tangan kekar Raihan sudah menggenggam leher bagian belakang Ratu yang jenjang. Rambut Ratu yang tidak begitu panjang memudahkan Raihan untuk meraihnya. Sesuatu yang mendorong Raihan sejak Ratu berada di apartemennya seakan menuntut penyelesaian. Apalagi kini Ratu sama sekali tidak menolak setiap sentuhannya. Ratu pun terbuai oleh aroma khas maskulin milik Raihan yang sejak awal nyaris menghipnotisnya. Pesona pria tampan itu berhasil menghilangkan akal sehatnya malam itu. Padahal mereka tau di luar sana warung kopi masih ramai oleh pengunjung. Tiba-tiba saja Ratu tersentak oleh suara tawa para pengunjung warung kopi yang semakin ramai. Seketika itu juga ia mendorong tubuh Raihan yang sedang tak siap. Hingga punggung Raihan terdesak ke pintu mobil."Cari-cari kesempatan terus!" ketus Ratu sambil meraih tisu dan mengusap bibirnya. "Aduh, kamu apa-apaan, sih! Sakit, tau!" umpat Raihan kes

    Last Updated : 2024-07-20
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 260. Sudah Halal

    "Hei, kenapa malah makin sedih? Aku salah apa?" Raihan buru-buru membasuh tangannya, ia jadi bingung, karena hampir semua pengunjung yang berada di sekitarnya menoleh ke meja mereka. "Sini!" Setelah membersihkan tangannya Raihan merengkuh tubuh Ratu dan membawanya ke dalam pelukan. Hatinya lega karena Ratu tidak menolaknya. Karena itu Ia memberanikan diri mengecup puncak kepala Ratu. Berharap memberikan ketenangan pada istrinya itu. Seketika Ratu merasa nyaman berada dalam dekapan tubuh kekar Raihan. Kepalanya bersandar pada dada bidang milik Raihan yang tegap dan menggoda. Perlahan tangisnya pun reda. Raihan merenggangkan pelukannya, lalu menatap wajah Ratu. Ia meraih tisu dan mengusap lembut kedua mata dan pipi Ratu yang basah. "Maafkan aku, jika telah membuatmu sedih!" Raihan berbisik. Hembusan napasnya menyapu hangat wajah Ratu. Netra Ratu mengerjap membalas tatapan Raihan. Lalu ia menggeleng pelan. "Kamu nggak salah. Tapi, akunya aja yang baper," sahut Ratu membuat Raihan te

    Last Updated : 2024-07-21
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 261. Satu Ranjang

    Berkali-kali Raihan menelan salivanya. Sungguh ia sangat gugup. Dorongan keinginan itu terus memaksanya. Hasrat kelaki-lakiannya seketika bangkit. Namun, ia masih ragu untuk melakukannya. Ia khaŵatir Ratu belum menginginkannya. Ia tak mau merusak hubungan yang sudah terjalin cukup baik malam ini. Gerakan tangan Raihan terhenti. "Astaga! Ada apa denganku? Kenapa keinginan itu begitu kuat? Walaupun dia sudah halal untukku, bukan berarti aku seenaknya saja melakukannya. Ratu pasti akan kecewa." Raihan menarik kembali tangannya. Lalu, dengan berat hati beranjak turun dari ranjang. Ia harus mandi untuk mendinginkan tubuhnya yang mulai panas. Setelah berhasil menguasai dirinya , Raihan keluar dari kamar mandi. "Rai ..." Ratu telah duduk di ranjang. Netranya menyipit. Sepertinya ia baru saja terbangun. "Kenapa bangun? Tidurlah!" Raihan yang hanya mengenakan handuk yang melilit di pinggangnya membuka lemari untuk mencari kaos tipis dan celana pendek. Pakaian tidur favoritenya. "Kamu ..

    Last Updated : 2024-07-22
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 262. Selalu Ingin Bersama

    "Iya, gantikan aku!" "Kenapa harus aku? Kenapa bukan Yumaina saja?" Ratu tampak cemas. "Yumaina akan mengurus perusahaan Ayah yang ada di luar negeri. Sudahlah! Yang penting sekarang ini kamu belajar dulu." Ratu menghela napas panjang, lalu buru-buru melanjutkan makannya. Setelah selesai menghabiskan sarapannya, Raihan dan Ratu bergegas berangkat ke kantor. Mereka berjalan bersisian melewati lorong apartemen yang sudah mulai ramai oleh penghuni yang ingin bekerja. "Sini tas kamu aku yang bawa. Kelihatannya berat!" Saat menuju lift, Raihan meraih tas ransel yang ada di punggung Ratu. "Aku sekarang bawa laptop, saat istirahat aku bisa kerjakan tugas kuliah," balas Ratu sambil menyerahkan tasnya pada Raihan. "Anak pinter!" Raihan mengacak-acak rambut Ratu hingga istrinya itu cemberut dan buru-buru merapikan kembali rambutnya. Raihan terkekeh melihat Ratu mengomel. "Aku nanti turun di halte aja!" pinta Ratu saat mereka sudah berada di dalam mobil dan mulai menuju ke PT LikeSport.

    Last Updated : 2024-07-23
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 263. Pasangan Gelap

    "Kursi kebesaran ini akan menjadi tempat saya nantinya. Ruangan ini juga akan menjadi ruangan saya. Bagaimana menurut kamu, Nang? Saya pantas, bukan?" Sonia memandang ke seluruh sudut ruang CEO sambil duduk memutar-mutar kursi kebesaran itu. " Ya jelas pantas, dong, Bu Sonia. Tapi, Bu Sonia bukan CEO, mana bisa ruangan ini jadi milik ibu?" "Jelas bisa. Saya yakin, Pak Raihan akan tertarik pada saya. Dia nggak mungkin mau sama office girl. Si Khairatun itu cocoknya sama kamu. Satu profesi." Sonia tertawa lepas tanpa perasaan. Ia dan Nanang tidak menyadari bahwa pintu ruang CEO itu tidak tertutup rapat. "Maaf, tapi ... apa ibu yakin?" tanya Nanang hati-hati "Kamu meragukan saya, Nang?" Sonia menyipitkan matanya seraya melipat tangan di depan dada. Ia menatap sinis pada Nanang. "Bu-bukan begitu, Bu. Sepertinya Pak Raihan perhatian sekali pada Khairatun. Dia selalu marah setiap saya berada dekat-dekat Khairatun." Sonia menghempas napas kasar. Sebenarnya dia pun merasakan hal yang sa

    Last Updated : 2024-07-24

Latest chapter

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 360. Menjagamu selamanya

    "Mengundang Raka? Apa itu perlu?" tanya Rein datar. Maira menghela napas panjang." Sayang, kita harus minta maaf pada Raka dan Kayla karena pernikahan Kaisar kemarin. Aku dengar, dia kecewa." Rein mendengkus kesal. "Bisa-bisanya dia kecewa. Seharusnya dia bisa memilih mana yang harus diprioritaskan. Lagipula, cuma gara-gara dia tidak bisa hadir, semua acara yang sudah direncanakan harus diubah begitu saja?" "Tapi dia papa kandung Kaisar, Rein!" bantah Maira. "Oh, jadi menurutmu Raka lebih berhak memutuskan semuanya daripada aku? Mengapa kamu tidak pernah mengerti, Kaisar itu lebih dari sekedar anak sambung untukku. Kami sudah bersama sejak dia baru bisa berjalan. Kamu pikir kemana Raka selama ini? Bisa-bisanya dia merasa sebagai ayah kandung yang harus diprioritaskan." Bicara Rein mulai meninggi. Hal ini membuat Maira menjadi panik. Ia tidak ingin Rein tiba-tiba sakit di hari bahagia ini. "Ya, Sayang. Sudah, ya. Maafkan aku," ucap Maira lembut. Ia langsung memeluk suaminya

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 359. Cucu Pertama

    Analea dan Fabian baru saja kembali dari rumah sakit setelah kelahiran anak pertama mereka. Maira dan Rein menyambut mereka dengan penuh antusias, sementara Fabian terlihat sangat hati-hati saat menggendong bayi mereka yang masih mungil. "Selamat datang kembali di rumah, sayang," ucap Maira sambil tersenyum hangat. Ia memeluk Analea dengan lembut. "Kamu luar biasa, Analea. Sekarang kamu sudah menjadi seorang ibu!" Maira membawa anak dan menantunya ke ruang tamu. Analea, meski terlihat lelah, tersenyum lebar. "Terima kasih, Ma. Rasanya aku masih nggak percaya akhirnya bayi kecil ini ada di sini," ujarnya sambil memandangi bayi perempuannya yang sedang tidur nyenyak di pelukan Fabian. Saat ini mereka sudah berada di ruang tamu rumah mewah itu. Rein yang berdiri di sebelah Maira tampak tersenyum bangga. "Ini cucu pertama kami. Rasanya seperti mimpi melihat kalian pulang dengan bayi mungil yang cantik," ucapnya sambil menepuk pelan bahu Fabian. Fabian tersenyum lega. "Kami juga merasa

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 358. Pertemuan Tidak Terduga

    Setelah tiga hari berada di hotel, pagi itu Kaisar dan Kanaya memutuskan untuk sarapan di restoran hotel sebelum melanjutkan rencana liburan singkat mereka. Meski tubuh sedikit lelah setelah melewati malam-malam yang panjang, kebahagiaan terus terpancar dari keduanya. "Maafin aku, Sayang. Aku belum sempat membawamu berlibur ke luar kota atau ke luar negeri. Rencananya setelah proyek terakhir ini selesai, aku akan mengajakmu ke suatu tempat yang indah dan tentunya cukup jauh." Kanaya tersenyum haru."Nggak apa-apa, Mas. Selama Mas ada di dekatku, bagiku di mana aja nggak masalah. Liburan di hotel ini pun sudah bikin aku bahagia. Pokoknya asal kita selalu bersama." Kanaya menatap Kaisar dengan lekat. Mendapatkan tatapan yang berbeda dari istrinya, Kaisar jadi berdebar dan salah tingkah." Aku suka kamu tidak lagi malu-malu, Sayang." Kaisar menjawil hidung mancung Kanaya. Keduanya tertawa kecil penuh kebahagiaan. Di saat sedang menikmati momen santai itu, tiba-tiba seorang pelayan men

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 357. Hari yang Bahagia

    “Ini dari Mama,” ucap Kaisar pelan sambil mengangkat telepon. “Halo, Ma?” Suara Maira terdengar penuh semangat di ujung telepon. “Kaisar! Kamu di mana? Analea sudah melahirkan!” Kaisar langsung terkejut. “Apa? Analea sudah melahirkan? Sekarang, Ma?” “Iya! Kami sudah di rumah sakit sekarang. Ayo cepat ke sini, Kaisar. Kalian harus segera datang,” jawab Maira dengan penuh kegembiraan. Kaisar menoleh ke arah Kanaya yang sudah berdiri di belakangnya. “Analea sudah melahirkan, Naya. Kita harus ke rumah sakit sekarang.” Mata Kanaya langsung berbinar. “Beneran, Mas? Ya ampun, aku harus segera siap-siap!” Kaisar tersenyum melihat antusiasme istrinya. “Iya, beneran. Ayo cepat kita berangkat.” Tanpa menunggu lama, setelah membersihkan diri dan berpakaian, Kanaya segera mengambil tas kecilnya, sementara Kaisar sudah siap di depan pintu. Mereka berdua keluar kamar dan menuju lobi hotel dengan cepat. Di perjalanan, Kanaya tampak begitu bersemangat. “Aku masih nggak nyangka, Mas. Kak Analea

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 356. Malam yang Dinantikan

    “Naya, ini malam yang kita tunggu-tunggu,” bisik Kaisar sambil menatap istrinya dengan penuh cinta. Kaisar membuka pintu kamar dengan perlahan, lalu mengajak Kanaya masuk. Kamar itu dihiasi dengan bunga-bunga mawar yang wangi dan lilin-lilin kecil yang menambah suasana romantis. Kaisar menggenggam tangan Kanaya, lalu menuntunnya untuk duduk di tepi ranjang. Kanaya tersenyum kecil, meskipun wajahnya masih terlihat sedikit gugup. “Iya, Mas. Aku masih nggak percaya ini benar-benar terjadi.” Kaisar mengusap pipi Kanaya dengan lembut, lalu mengecupnya pelan. “Kamu nggak perlu takut. Aku akan selalu ada untukmu, sekarang dan selamanya.” Kanaya merasakan debaran di dadanya semakin kencang. “Terima kasih sudah mau menjagaku, Mas. Aku juga merasa sangat bahagia malam ini.” Mereka berdua saling menatap, merasakan betapa dalam cinta yang kini mengikat mereka. "Naya ...," bisik Kaisar. Ia menggeser tubuhnya hingga nyaris tak berjarak lagi dengan Kanaya. Satu tangannya mengusap lembut bibir

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 355. Resepsi yang Mewah

    Malam itu, hotel mewah tempat resepsi berlangsung dipenuhi oleh tamu-tamu dari berbagai kalangan. Lampu kristal yang bergemerlapan menambah kemewahan suasana, sementara karpet merah yang terbentang menyambut setiap tamu yang datang. Kaisar dan Kanaya sudah siap di belakang panggung, menanti giliran mereka untuk memasuki ballroom utama sebagai pasangan suami istri yang resmi. “Kamu siap, Naya?” tanya Kaisar dengan senyum lembut, sambil menggenggam tangan istrinya yang sedikit gemetar. Kanaya mengangguk pelan, meski hatinya masih berdebar-debar. “Aku siap, Mas,” jawabnya. Di ballroom utama, para tamu sudah mulai berkumpul. Banyak wajah yang familiar hadir. Para karyawan yang mengenal Kanaya dan Kaisar datang mengenakan pakaian terbaik mereka. Beberapa dari mereka tampak saling berbicara pelan, masih terkejut dengan kabar bahwa asisten pribadi bos besar mereka ternyata adalah istrinya sendiri. “Aku nggak nyangka banget, ternyata Kanaya benar-benar istri Pak Kaisar,” bisik salah satu

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 354. Malam mendebarkan

    Setelah beberapa saat mencari, Kaisar akhirnya melihatnya. Di sana, di depan makam ayahnya, Kanaya duduk sambil memeluk lututnya. Tubuhnya tampak gemetar, sementara isak tangisnya terdengar pelan di antara keheningan. Kaisar berjalan mendekat dengan hati-hati, tidak ingin mengejutkan istrinya yang sedang larut dalam kesedihan. “Naya ...,” panggilnya pelan, suaranya penuh rasa bersalah. Tapi rasa sayang itu terasa makin mendalam. Kanaya tersentak. Gadis itu terdiam sejenak, sebelum menoleh ke arah suara itu. Matanya yang bengkak menunjukkan betapa berat beban yang ia rasakan saat ini. "Mas ... kenapa menyusulku? Kenapa Mas tinggalin Intan di sana?" Suara Kanaya terdengar parau. Sisa air mata masih membasahi wajah manisnya. Kaisar perlahan lebih mendekat. Ia berlutut di samping Kanaya, menatap mata Kanaya dengan penuh penyesalan. “Naya, aku minta maaf. Aku benar-benar tidak bermaksud membuatmu terluka. Intan muncul tiba-tiba, dan aku terlalu terkejut hingga tidak tau harus melakukan

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 353. Kamu Dimana

    Kaisar memutar tubuhnya hendak memanggil Kanaya. Di tengah kebingungannya, ia ingin segera memperkenalkan Kanaya pada Intan dan memastikan bahwa tidak ada salah paham yang terjadi. Namun, begitu ia melihat sekeliling, ia tidak menemukan Kanaya di sana. "Kanaya?" panggilnya, memandang ke berbagai arah. Tidak ada jawaban. Kaisar mulai merasa panik. Ia mencoba mencari ke ruangan lain, berharap menemukan Kanaya sedang sibuk dengan sesuatu. Tapi setelah mencari ke dapur, ruang tengah, bahkan ke ruang persiapan, Kanaya tetap tidak terlihat. Kaisar semakin gelisah. "Kemana dia pergi?" gumamnya pelan, sambil mencoba menelepon Kanaya. Namun, tidak ada jawaban dari panggilan itu. Perasaannya mulai tak karuan, seolah ada yang menindih dadanya. Di tengah kegelisahannya, Kaisar melihat Maira dan Rein mendekat. Wajah Maira tampak khawatir, sementara Rein berusaha tetap tenang. “Ada apa, Kaisar? Kenapa wajahmu tegang begitu?” tanya Maira dengan nada cemas. Kaisar menghela napas, mencoba menaha

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 352. Tamu Mengejutkan

    Bab 26: Kedatangan yang Tak Terduga Rumah besar dan mewah milik Maira dan Rein dipenuhi dengan aktivitas sejak pagi itu. Persiapan resepsi pernikahan Kanaya dan Kaisar yang akan digelar malam ini tengah berlangsung dengan penuh semangat. Maira berkeliling memastikan semua detail dipersiapkan dengan sempurna, sementara Kaisar dan Kanaya membantu semampu mereka. Analea dan Ratu pun ikut membantu Maira. “Kaisar, nanti jangan lupa ke ruang ganti untuk cek lagi setelan jasnya, ya,” ujar Maira sambil memeriksa daftar tamu undangan. Meski mereka memakai jasa WO, Maira tak ingin ada hal sekecil apapun yang terlewat. “Iya, Ma,” jawab Kaisar sambil tersenyum, lalu beralih ke Kanaya yang tampak sibuk dengan telepon genggamnya, memastikan tamu dari pihaknya juga sudah menerima undangan. Ia juga menyiapkan transportasi untuk para keluarganya dari Bogor.Setelah kembali dari ruang ganti, Kaisar kembali menemani Kanaya yang masih mendata para tamunya di ruang tamu. Mereka yang sedang duduk di sof

DMCA.com Protection Status