Share

Bab 168. Mulai Berubah

Penulis: Rina Novita
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-18 23:24:25

"Jangan tangkap mereka, Daad!"

Semua orang yang ada di aula itu menoleh pada Ratu dan menatap wanita itu dengan tatapan tak percaya.

Sementara tangisan Sumi terhenti, demi ingin memperjelas pendengarannya. Wanita paruh baya itu pun tersenyum samar. Ia menoleh pada Alif tanpa menghentikan senyumannya.

"Kamu yakin dengan ucapanmu, Ratu? Kamu ingin mencoba membela kedua orang tuamu?" tanya Rein ragu-ragu.

Seakan baru menyadari ucapannya sendiri, Ratu gelagapan dan gugup.

"Mm-maksud aku ... mmm-maksud aku, kalau sampai mereka ditangkap, aku khawatir mereka akan menjadi dendam atau lebih jahat, Dad."

"Hmmm ... apa kamu mau menjamin mereka?" Rein memandang Ratu dengan serius.

"A-apa, Dad? M-menjamin?" Wajah Ratu berubah bingung. Ia kembali melirik pada Sumi dan Alif. Ada kebimbangan pada wajahnya.

"Ya. Tapi kalau tidak, para polisi ini akan membawa mereka," jelas Rein lagi.

Ratu tak lagi bicara. Ia hanya memandangi Alif dan Sumi bergantian. Wajah wanita itu tampak bimbang dan ragu.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Abeawi Ali
yup!! manusia itu boleh berubah, krn iman di dada sering turun naik, apa lg bila mantap kesedaran...Allah lebih menyukai seseorang hambaNya yg bertaubat drp hambaNya yg bersifat sombong.
goodnovel comment avatar
Just Rara
si alif mah gak ada kapoknya,paling ntar keluar dari penjara,dia bikin ulah lagi
goodnovel comment avatar
Tatu Masitoh
lanjutkan terus ya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 169. Malam Pertunangan

    "Bagaimana rencana pertunangan kita?" Raihan bicara tanpa menoleh pada Ratu. Saat ini mereka sedang makan siang bersama di salah satu restoran yang berada tak jauh dari Anggada Jaya. "Kamu atur aja! Aku mau tinggal beres," sahut Ratu yang juga tetap fokus pada menu makan siangnya. "Kedua orang tua kita ingin kita bertunangan sebelum Analea menikah. Berarti minggu depan kita sudah harus bertunangan." Kali ini Raihan mengangkat wajahnya untuk menoleh pada Ratu. Belakangan ini menurutnya Ratu tidak terlalu ketus seperti biasanya. "Kita pakai WO saja. Nanti biar asistenku yang atur semuanya," lanjut Raihan. "Ya, itu lebih baik. Pokoknya, aku tinggal beres," ulang Ratu. "Apa kamu tidak ingin menentukan tema seperti apa yang kamu mau?" Ratu menggeleng. "Terserah aja. Bebas." Kening Raihan berkerut. Ia memandang Ratu yang masih saja tidak menoleh padanya. Wanita itu terus fokus menikmati makan siangnya. "Kamu yakin?" tanya Raihan lagi. "Yakin. Lagipula tujuan pertunangan ini berbed

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-20
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 170. Mengungkap Kenyataan

    "Jangan ngomong sembarangan! Enak aja nuduh aku main sama om-om!" sahut Ratu tak terima. Raihan menyeringai, lalu kembali bergumam. "Apes aku! Ternyata dapat barang bekas!" "Raihaaan!" jerit Ratu tertahan. Andai saja para tamu dan keluarganya sudah tidak ada di ruang gedung yang luas itu, mungkin ia sudah protes habis-habisan pada Raihan. "Untung saja pertunangan ini bukan yang sebenar-benarnya," lanjut Raihan lagi hingga Ratu kembali diam. Ia pun menyadari tujuan mereka bertunangan memang hanya untuk menjalankan misi masing-masing. Acara pertunangan Ratu dan Raihan selesai. Saat keduanya sedang di kamar rias masing-masing dan bertukar pakaian, para keluarga masih berkumpul dan berbincang di lokasi acara. "Rein, aku senang. Akhirnya kita bisa berbesan dan menjadi satu keluarga." Yuda menepuk pelan bahu Rein. "Sebaiknya kita percepat pernikahan mereka," tambah Salma. "Tidak, nanti saja setelah Analea dan Fabian menikah," sahut Rein tersenyum melirik pada Analea dan Fabian. Salm

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-22
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 171. Sandiwara Raihan

    "Apa maksudmu? Mereka tertukar?" Wajah Yuda menegang. Ia memandang Rein sahabatnya itu dengan intens. "M-maaf, Yuda. Tepatnya ..., ada yang menukar mereka. Hal ini baru kami sadari setelah mereka dewasa. Kami juga sudah melakukan test DNA." Rein mulai merasa bersalah dan gugup. "Mas Yuda, duduklah! Kita bicarakan hal ini dengan tenang!" Suara lembut Salma terdengar menenangkan. Wanita itu berhasil kembali mengajak Yuda untuk duduk di sampingnya. "Kenapa kamu begitu ceroboh, Rein? Tidak biasanya kamu seperti ini." Yuda mendengkus kasar. "Mas Yuda, Rein juga manusia biasa yang tentunya tidak sempurna. Tenanglah dulu!" Salma mengusap.lengan Yuda hingga pria itu kini lebih tenang dan duduk bersandar."Ya, aku manyesal. Padahal dulu Maira sudah ber usaha mengingatkan aku bahwa ia merasa anak yang ia rawat berbeda dengan yang ia lahirkan. Tapi, aku sudah terlajur jatuh cinta pada Ratu hingga menganggap Maira mengada-ada saat itu." Rein menjelaskan dengan pelan. "Siapa yang melakukan

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-23
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 172. Permintaan Sumi

    "Ana, bagaimana persiapan pernikahanmu, Sayang? Acaranya dua hari lagi. Apa yang harus mama kerjakan?" Maira menghampiri Analea yang baru saja selesai menelepon. Sejak setelah sarapan tadi, Analea tidak keluar kamar dan sibuk menghubungi beberapa orang lewat ponselnya. "Acaranya sudah siap semua, Ma. Lusa kita akan datang lebih pagi karena akan dirias dulu." Maira mengangguk. Kemudian kembali bicara. "Tapi sejak tadi mama lihat kamu sibuk sekali. Apa ada masalah?" "Sedikit pekerjaan kantor yang belum selesai, Ma. Tapi sudah beres, kok," sahut Analea. Meski ia sudah cuti beberapa hari ini, namun ada saja orang kantor yang menghubunginya. "Syukurlah. Kamu harus banyak istirahat," ungkap Maira yang ternyata diikuti oleh Rein di belakangnya. "Ehmm ... Ana, kalau begitu mulai besok biar Daddy yang ke kantor. Daddy dengar perusahaan memang sedang sibuk-sibuknya karena beberapa proyek besar yang berhasil kamu dapatkan." Analea terkejut melihat Rein tiba-tiba muncul. "Daad?" "Ya, Say

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-25
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 173. Dikawal Polisi

    "Sebaiknya kamu pikirkan hal ini, Rein. Ini demi kebaikan Ratu juga. Terlalu lama kita memanjakannya hingga ia tidak bisa apa-apa. Semua serba ada, semua serba dilayani." Maira terus bicara dengan hati-hati. Ia paham betul seperti apa Rein memanjakan Ratu sejak kecil Sedangkan Analea tak lagi meneruskan pendapatnya setelah melihat respon dari sang Daddy yang sepertinya belum mendukung. "Hmmm ...Ya, kamu benar. Tapi ... nantilah aku pikirkan. Saat ini kita fokus saja pada pernikahan Analea. Aku sendiri yang akan mengatur semua keamanannya. Jangan sampai ada penyusup yang masuk." Rein memandang Analea dan Maira secara bergantian. Kemudian ia meraih ponselnya untuk menghubungi orang-orang kepercayaannya. "Aku ke kamar dulu, Dad." "Aku juga," sambung Maira. Rein mengangguk pada Analea dan Maira yang keluar dari ruang kerjanya secara bersamaan. Beberapa saat kemudian tampak Ratu telah rapi dengan blouse dan celana jeans ketatnya keluar dari kamar. Ia menghampiri Rein di ruang kerja.

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-26
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 174. Kontrak Proyek Besar

    "Silakan, Mbak, ruangannya di sana!" Polisi yang mengantar Ratu menunjuk arah dimana mereka bisa bertemu dengan Alif. "Iy-iyaa," sahut Ratu gelagapan. "Sial, kenapa aku malah gugup begini?" bathin Ratu. Ia menyadari ucapannya pada Rein sebelum ia pergi tadi. Ia mengatakan lebih baik pergi menemui ayah kandungnya yang mungkin sedang mengharapkan kedatangannya. "Bagaimana ini?" Ratu semakin gugup. Ia memandang Sumi yang terus melangkah dengan semangat di depannya. "Yang masuk hanya satu orang saja! Bergantian!" tegas seorang polisi yang berjaga di sebuah ruangan tertutup. Sumi menoleh ke belakang seakan meminta izin pada Ratu. "Sana kamu masuk!" ketus Ratu sambil mengangkat dagunya. Dengan gerak cepat Sumi masuk ke sebuah ruangan. Ia melihat Alif duduk dibalik kaca yang menghalangi mereka berdua. Pada kaca itu terdapat beberapa lubang agar suara mereka terdengar saat saling bicara. "Bang ..., Bang Gondrong baik-baik aja, kan?" Sumi langsung duduk berhadapan dengan Alif yang d

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-29
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 175. Kemarahan Rein

    "Hallo Pak Rein!" "Lily, segera kirim email pada saya mengenai hasil kontrak dengan klien tadi!" Suara Rein terdengar begitu mendominan dari seberang sana. "Maaf, Pak Rein. Tapi ..." Belum selesai Lily bicara, panggilan telepon telah ditutup oleh Rein secara sepihak. Lily hanya menghela napas panjang. "Bagaimana ini Ratu? Pak Rein pasti marah." Ratu hanya mengangkat kedua bahunya. "Marah sama kamu, kan? Bukan sama aku. Sudah bagus aku bantuin kamu tadi." Ratu pun bergegas melangkah menuju kubikelnya yang ada di lantai bawah. "Ratu tunggu! Kamu harus bertanggung jawab pada Pak Rein!" Lily berteriak , namun Ratu tak menghiraukan dan terus melangkah pergi. "Bagaimana ini? Bagaimana kalau perhitungan aku tadi memang salah dan bikin rugi perusahaan? Daddy pasti marah besar sama aku." Ratu bicara sendiri sambil berjalan. Ia merasakan jantungnya berdebar sangat cepat. Tidak hanya takut dimarahi oleh sang Daddy. Tapi ia juga akan merasa malu karena telah membuat rugi perusahaan. "Sem

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-30
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 176. Terusir

    "Daddy ...! Daddy marah sama aku?" Suara Ratu bergetar karena ketakutan. Seumur hidupnya, baru kali ini ia melihat Rein semarah itu. Tatapan pria yang dulu sangat menyayanginya itu sangat nyalang hingga menusuk ke relung hatinya yang paling dalam. "Setelah menipuku, kamu masih berani pulang ke rumahku? Kamu sengaja mau menjatuhkanku?" Suara Rein menggelegar hingga Maira dan Analea yang berada di dalam berlari keluar. "Nggaaak, Daad. Aku nggak ada maksud menjatuhkan Daddy. Justru aku ingin membantu pekerjaan Daddy." Ratu ingin meyakinkan Rein, namun ia tau itu akan sia-sia. "Diam kamu! Aku bilang serahkan proyek itu pada asistenku. Tapi kamu melakukannya sendiri. Dasar bodoh ...!" Ratu terhenyak mendengar bicara Rein yang sangat berbeda. Rein bicara dengannya menggunakan kata aku. Rein juga mengatakan dirinya bodoh." "Daddy ...." Air mata Ratu pun berjatuhan tanpa henti. Baru kali ini Rein semarah itu padanya. Sampai-sampai ia tak lagi sanggup berkata-kata. Hanya isak tangis yang t

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-01

Bab terbaru

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 360. Menjagamu selamanya

    "Mengundang Raka? Apa itu perlu?" tanya Rein datar. Maira menghela napas panjang." Sayang, kita harus minta maaf pada Raka dan Kayla karena pernikahan Kaisar kemarin. Aku dengar, dia kecewa." Rein mendengkus kesal. "Bisa-bisanya dia kecewa. Seharusnya dia bisa memilih mana yang harus diprioritaskan. Lagipula, cuma gara-gara dia tidak bisa hadir, semua acara yang sudah direncanakan harus diubah begitu saja?" "Tapi dia papa kandung Kaisar, Rein!" bantah Maira. "Oh, jadi menurutmu Raka lebih berhak memutuskan semuanya daripada aku? Mengapa kamu tidak pernah mengerti, Kaisar itu lebih dari sekedar anak sambung untukku. Kami sudah bersama sejak dia baru bisa berjalan. Kamu pikir kemana Raka selama ini? Bisa-bisanya dia merasa sebagai ayah kandung yang harus diprioritaskan." Bicara Rein mulai meninggi. Hal ini membuat Maira menjadi panik. Ia tidak ingin Rein tiba-tiba sakit di hari bahagia ini. "Ya, Sayang. Sudah, ya. Maafkan aku," ucap Maira lembut. Ia langsung memeluk suaminya

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 359. Cucu Pertama

    Analea dan Fabian baru saja kembali dari rumah sakit setelah kelahiran anak pertama mereka. Maira dan Rein menyambut mereka dengan penuh antusias, sementara Fabian terlihat sangat hati-hati saat menggendong bayi mereka yang masih mungil. "Selamat datang kembali di rumah, sayang," ucap Maira sambil tersenyum hangat. Ia memeluk Analea dengan lembut. "Kamu luar biasa, Analea. Sekarang kamu sudah menjadi seorang ibu!" Maira membawa anak dan menantunya ke ruang tamu. Analea, meski terlihat lelah, tersenyum lebar. "Terima kasih, Ma. Rasanya aku masih nggak percaya akhirnya bayi kecil ini ada di sini," ujarnya sambil memandangi bayi perempuannya yang sedang tidur nyenyak di pelukan Fabian. Saat ini mereka sudah berada di ruang tamu rumah mewah itu. Rein yang berdiri di sebelah Maira tampak tersenyum bangga. "Ini cucu pertama kami. Rasanya seperti mimpi melihat kalian pulang dengan bayi mungil yang cantik," ucapnya sambil menepuk pelan bahu Fabian. Fabian tersenyum lega. "Kami juga merasa

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 358. Pertemuan Tidak Terduga

    Setelah tiga hari berada di hotel, pagi itu Kaisar dan Kanaya memutuskan untuk sarapan di restoran hotel sebelum melanjutkan rencana liburan singkat mereka. Meski tubuh sedikit lelah setelah melewati malam-malam yang panjang, kebahagiaan terus terpancar dari keduanya. "Maafin aku, Sayang. Aku belum sempat membawamu berlibur ke luar kota atau ke luar negeri. Rencananya setelah proyek terakhir ini selesai, aku akan mengajakmu ke suatu tempat yang indah dan tentunya cukup jauh." Kanaya tersenyum haru."Nggak apa-apa, Mas. Selama Mas ada di dekatku, bagiku di mana aja nggak masalah. Liburan di hotel ini pun sudah bikin aku bahagia. Pokoknya asal kita selalu bersama." Kanaya menatap Kaisar dengan lekat. Mendapatkan tatapan yang berbeda dari istrinya, Kaisar jadi berdebar dan salah tingkah." Aku suka kamu tidak lagi malu-malu, Sayang." Kaisar menjawil hidung mancung Kanaya. Keduanya tertawa kecil penuh kebahagiaan. Di saat sedang menikmati momen santai itu, tiba-tiba seorang pelayan men

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 357. Hari yang Bahagia

    “Ini dari Mama,” ucap Kaisar pelan sambil mengangkat telepon. “Halo, Ma?” Suara Maira terdengar penuh semangat di ujung telepon. “Kaisar! Kamu di mana? Analea sudah melahirkan!” Kaisar langsung terkejut. “Apa? Analea sudah melahirkan? Sekarang, Ma?” “Iya! Kami sudah di rumah sakit sekarang. Ayo cepat ke sini, Kaisar. Kalian harus segera datang,” jawab Maira dengan penuh kegembiraan. Kaisar menoleh ke arah Kanaya yang sudah berdiri di belakangnya. “Analea sudah melahirkan, Naya. Kita harus ke rumah sakit sekarang.” Mata Kanaya langsung berbinar. “Beneran, Mas? Ya ampun, aku harus segera siap-siap!” Kaisar tersenyum melihat antusiasme istrinya. “Iya, beneran. Ayo cepat kita berangkat.” Tanpa menunggu lama, setelah membersihkan diri dan berpakaian, Kanaya segera mengambil tas kecilnya, sementara Kaisar sudah siap di depan pintu. Mereka berdua keluar kamar dan menuju lobi hotel dengan cepat. Di perjalanan, Kanaya tampak begitu bersemangat. “Aku masih nggak nyangka, Mas. Kak Analea

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 356. Malam yang Dinantikan

    “Naya, ini malam yang kita tunggu-tunggu,” bisik Kaisar sambil menatap istrinya dengan penuh cinta. Kaisar membuka pintu kamar dengan perlahan, lalu mengajak Kanaya masuk. Kamar itu dihiasi dengan bunga-bunga mawar yang wangi dan lilin-lilin kecil yang menambah suasana romantis. Kaisar menggenggam tangan Kanaya, lalu menuntunnya untuk duduk di tepi ranjang. Kanaya tersenyum kecil, meskipun wajahnya masih terlihat sedikit gugup. “Iya, Mas. Aku masih nggak percaya ini benar-benar terjadi.” Kaisar mengusap pipi Kanaya dengan lembut, lalu mengecupnya pelan. “Kamu nggak perlu takut. Aku akan selalu ada untukmu, sekarang dan selamanya.” Kanaya merasakan debaran di dadanya semakin kencang. “Terima kasih sudah mau menjagaku, Mas. Aku juga merasa sangat bahagia malam ini.” Mereka berdua saling menatap, merasakan betapa dalam cinta yang kini mengikat mereka. "Naya ...," bisik Kaisar. Ia menggeser tubuhnya hingga nyaris tak berjarak lagi dengan Kanaya. Satu tangannya mengusap lembut bibir

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 355. Resepsi yang Mewah

    Malam itu, hotel mewah tempat resepsi berlangsung dipenuhi oleh tamu-tamu dari berbagai kalangan. Lampu kristal yang bergemerlapan menambah kemewahan suasana, sementara karpet merah yang terbentang menyambut setiap tamu yang datang. Kaisar dan Kanaya sudah siap di belakang panggung, menanti giliran mereka untuk memasuki ballroom utama sebagai pasangan suami istri yang resmi. “Kamu siap, Naya?” tanya Kaisar dengan senyum lembut, sambil menggenggam tangan istrinya yang sedikit gemetar. Kanaya mengangguk pelan, meski hatinya masih berdebar-debar. “Aku siap, Mas,” jawabnya. Di ballroom utama, para tamu sudah mulai berkumpul. Banyak wajah yang familiar hadir. Para karyawan yang mengenal Kanaya dan Kaisar datang mengenakan pakaian terbaik mereka. Beberapa dari mereka tampak saling berbicara pelan, masih terkejut dengan kabar bahwa asisten pribadi bos besar mereka ternyata adalah istrinya sendiri. “Aku nggak nyangka banget, ternyata Kanaya benar-benar istri Pak Kaisar,” bisik salah satu

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 354. Malam mendebarkan

    Setelah beberapa saat mencari, Kaisar akhirnya melihatnya. Di sana, di depan makam ayahnya, Kanaya duduk sambil memeluk lututnya. Tubuhnya tampak gemetar, sementara isak tangisnya terdengar pelan di antara keheningan. Kaisar berjalan mendekat dengan hati-hati, tidak ingin mengejutkan istrinya yang sedang larut dalam kesedihan. “Naya ...,” panggilnya pelan, suaranya penuh rasa bersalah. Tapi rasa sayang itu terasa makin mendalam. Kanaya tersentak. Gadis itu terdiam sejenak, sebelum menoleh ke arah suara itu. Matanya yang bengkak menunjukkan betapa berat beban yang ia rasakan saat ini. "Mas ... kenapa menyusulku? Kenapa Mas tinggalin Intan di sana?" Suara Kanaya terdengar parau. Sisa air mata masih membasahi wajah manisnya. Kaisar perlahan lebih mendekat. Ia berlutut di samping Kanaya, menatap mata Kanaya dengan penuh penyesalan. “Naya, aku minta maaf. Aku benar-benar tidak bermaksud membuatmu terluka. Intan muncul tiba-tiba, dan aku terlalu terkejut hingga tidak tau harus melakukan

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 353. Kamu Dimana

    Kaisar memutar tubuhnya hendak memanggil Kanaya. Di tengah kebingungannya, ia ingin segera memperkenalkan Kanaya pada Intan dan memastikan bahwa tidak ada salah paham yang terjadi. Namun, begitu ia melihat sekeliling, ia tidak menemukan Kanaya di sana. "Kanaya?" panggilnya, memandang ke berbagai arah. Tidak ada jawaban. Kaisar mulai merasa panik. Ia mencoba mencari ke ruangan lain, berharap menemukan Kanaya sedang sibuk dengan sesuatu. Tapi setelah mencari ke dapur, ruang tengah, bahkan ke ruang persiapan, Kanaya tetap tidak terlihat. Kaisar semakin gelisah. "Kemana dia pergi?" gumamnya pelan, sambil mencoba menelepon Kanaya. Namun, tidak ada jawaban dari panggilan itu. Perasaannya mulai tak karuan, seolah ada yang menindih dadanya. Di tengah kegelisahannya, Kaisar melihat Maira dan Rein mendekat. Wajah Maira tampak khawatir, sementara Rein berusaha tetap tenang. “Ada apa, Kaisar? Kenapa wajahmu tegang begitu?” tanya Maira dengan nada cemas. Kaisar menghela napas, mencoba menaha

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 352. Tamu Mengejutkan

    Bab 26: Kedatangan yang Tak Terduga Rumah besar dan mewah milik Maira dan Rein dipenuhi dengan aktivitas sejak pagi itu. Persiapan resepsi pernikahan Kanaya dan Kaisar yang akan digelar malam ini tengah berlangsung dengan penuh semangat. Maira berkeliling memastikan semua detail dipersiapkan dengan sempurna, sementara Kaisar dan Kanaya membantu semampu mereka. Analea dan Ratu pun ikut membantu Maira. “Kaisar, nanti jangan lupa ke ruang ganti untuk cek lagi setelan jasnya, ya,” ujar Maira sambil memeriksa daftar tamu undangan. Meski mereka memakai jasa WO, Maira tak ingin ada hal sekecil apapun yang terlewat. “Iya, Ma,” jawab Kaisar sambil tersenyum, lalu beralih ke Kanaya yang tampak sibuk dengan telepon genggamnya, memastikan tamu dari pihaknya juga sudah menerima undangan. Ia juga menyiapkan transportasi untuk para keluarganya dari Bogor.Setelah kembali dari ruang ganti, Kaisar kembali menemani Kanaya yang masih mendata para tamunya di ruang tamu. Mereka yang sedang duduk di sof

DMCA.com Protection Status