Share

Bab 15. Tak Semudah itu Untuk Pergi

Penulis: Rina Novita
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-16 18:57:48

"Bagus, ya. Jam segini baru pulang!"

Baru saja Analea menginjakkan kakinya di teras rumah, Irma berkacak pinggang di depan pintu.

"Nggak siang, nggak malam, keluyuran terus! Gimana nggak jadi bahan omongan tetangga kalau setiap hari begini?" Sorot mata Irma begitu tajam menatap menantunya. Ada kemarahan dan ketidaksukaan dalam tatapannya.

"Asalamualaikum, Bu." Meskipun begitu, Analea tetap menghampiri ibu mertua dan mencium tangannya. "Aku bukan keluyuran, Bu. Tapi baru saja pulang kerja."

"Halaaah, mau gaya-gayaan kerja kayak orang-orang. Ngaca dulu dong! Penampilan kayak gini kok mau kerja," cemooh Irma. Ia memandang Analea dari ujung rambut sampai ujung kaki dengan tatapan meremehkan. "Sana ke dapur, kerjaan kamu seharian numpuk!"

"Kerjaan aku?" Analea mengernyit. Ia langsung melangkah ke dapur.

Mata wanita itu langsung melebar saat melihat tumpukan piring kotor dan alat bekas masak di wastafel yang tampak sepertinya sengaja dikumpulkan sejak pagi, belum dicuci. Tumpukan pakaian ko
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (19)
goodnovel comment avatar
Mualif Spd
menyebalkan, kenapa harus buka kunci menunggu 12 jam.. gila
goodnovel comment avatar
Mierna Lukman
menjengkelkan kalau sudah begini
goodnovel comment avatar
Murni Winar
ceritanya ok..next
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 16. Sikap yang Tak Biasa

    "Ana–”"Aku tetap minta cerai," tandas Analea kemudian sebelum suaminya bisa mengambil tindakan lebih lanjut. Ia mendorong tubuh Hamid."Permisi!"Analea buru-buru masuk ke kamarnya dan mengunci pintu.Hamid hanya diam terpaku melihat pintu kamar ditutup rapat oleh Analea."Andai saja kamu tidak membohongiku, kita pasti masih merasakan kebahagiaan seperti dulu." Hamid berkata dalam hati. "Apalagi saat ini kita masih dalam masa pengantin baru. Tapi bahkan sekarang pun kamu masih saja keras kepala."Pria itu menghela napas panjang. Ia merasa sangat berat jika harus berpisah dengan Analea. Namun, ia tak ingin mengatakan hal itu pada istrinya. Analea pasti akan merasa besar kepala dan makin bertingkah seenaknya jika Hamid mengatakan hal itu dan mengalah.Akan tetapi, Hamid yakin bahwa Analea yang cantik dan pintar tentu akan mudah mendapatkan pria lain di luar sana.Oleh karena itu, Hamid tidak akan membiarkan itu terjadi. Ia akan mencari cara agar Analea bisa berhenti kerja. Ia akan menc

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-17
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 17. Bersama Dua CEO Tampan

    "Kamu ngapain ada di sini?"Bukannya menjawab, tatapan Analea kemudian justru beralih pada Nandita yang berdiri dengan angkuh di samping Hamid. Selingkuhan suaminya tersebut balas menatapnya dengan pandangan tidak bersahabat."Eh, malah bengong!" sentak Nandita dengan mata mendelik. "Kalau ditanya itu jawab, dong!"Analea tetap diam saja dan melangkah keluar lift, tidak langsung menjawab. Ia tak mau meladeni perempuan selingkuhan suaminya itu dan beralih menatap Hamid. Namun, ia tidak mau sampai menjadi pusat perhatian orang sekitar."Aku kerja, Mas." Analea akhirnya menjawab dengan dingin. Kemudian, tanpa menoleh lagi, ia melanjutkan langkahnya menuju meja resepsionis."Ck, Ana!" Hamid merasa kesal karena tak dihiraukan oleh Analea."Halaaah! Pegawai rendahan aja sombong!" umpat Nandita. Ia sendiri tidak suka karena diabaikan oleh wanita yang menurutnya bukan siapa-siapa tersebut. "Apa sih kerjanya istri kamu itu, Mid? Paling-paling juga cleaning service atau office girl."Nandita me

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-18
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 18. Sekretaris Kampungan

    Berani-beraninya--"Hamid merasa marah. Tangannya mengepal di bawah meja, tidak terima dengan tingkah Analea yang dinilai genit di matanya padahal wanita itu hanya menjalankan tugasnya.Tatapan Hamid terus tertuju pada Analea yang duduk di depan sejajar dengan Kaisar dan Fabian hingga Nandita harus menyenggolnya agar tidak memelototi dua petinggi perusahaan tersebut.Meskipun merasa marah dan cemburu, Hamid juga terheran-heran melihat Analea bisa berada di sebelah sang CEO."Kenapa dia bisa ada di ruangan ini? Apa jabatan Ana sebenarnya?" tanya Hamid dalam hati. Dadanya kembali bergemuruh ketika melihat Kaisar tersenyum pada Analea yang duduk di sisinya."Sial, CEO itu kenapa harus senyum-senyum bicara dengan istriku?" umpat Hamid dalam hati.Pria itu makin yakin ingin meminta Analea berhenti bekerja. Jangan sampai Analea tergoda oleh pria lain di Eternal Group ini."Dia pasti akan semakin besar kepala dan membangkang jika masih bekerja di sini." Hamid terus menggerutu dalam hatinya.

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-19
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 19. Mengubah Penampilan

    "Ehm ... siapa yang bikin malu Eternal Group?" Mendengar suara yang begitu berwibawa di belakang mereka, ketiga wanita penggosip itu spontan menoleh ke belakang. "Eh--B-bu Maira?" Ketiga karyawati itu menunduk, menyadari kesalahan mereka yang sedang bergosip di tempat yang tidak semestinya. "Siapa yang sedang kalian bicarakan?" tanya wanita yang memakai hijab segiempat dengan model simple, sembari menatap ketiga karyawati itu satu per satu. "B-bukan siapa-siapa, Bu." Dengan suara gemetar, salah satu dari mereka menjawab. Sebenarnya, Maira bukanlah seorang pimpinan yang arogan atau mudah marah. Wanita itu bahkan terkenal ramah pada semua karyawan. Namun, hal inilah yang justru membuat orang-orang enggan pada Maira. Mereka cenderung lebih menghormati dan segan pada wanita berpenampilan elegan dan berkelas itu dibandingkan takut. Beruntung bagi tiga karyawati tersebut, Maira tidak memperpanjang masalah atau menggali lebih dalam. Wanita paruh baya itu hanya menggelengkan kepalanya da

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-20
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 20. Berubah Cantik

    "Bu Maira!"Analea bergegas mendekat. Ia berjalan tergesa-gesa untuk menghampiri Maira. Napas wanita itu terengah-engah. Jarak Analea dengan tempat Maira dan Kaisar berdiri tinggal beberapa meter lagi."Bu--"Akan tetapi, seketika tubuh Analea lemas saat ia melihat Maira dan Kaisar telah masuk ke dalam BMW hitam yang sejak tadi menunggu mereka. Sekian detik kemudian Analea melihat mobil mewah itu telah melaju kaluar menuju arah jalan raya."Bu Maira ..." Bibir Analea bergetar menyebut wanita yang sangat ingin ia temui itu. Beberapa saat ia mematung, menatap arah perginya mobil yang membawa Maira dan Kaisar. Hingga seseorang menyapanya."Belum pernah lihat mobil seharga miliaran, ya? Sampai sebegitu kagumnya." Salah satu wanita di antara beberapa karyawati bicara pada Analea sambil memandang rendah.Sepertinya para wanita itu baru saja selesai dari makan siangMendengar temannya bicara, wanita lainnya terkekeh dengan pandangan mencemooh pada Analea.Akan tetapi, Analea tidak menghirauk

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-21
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 21. Menjadi Pusat Perhatian

    "Hamid, apa-apaan, kamu!?" Dengan mata melotot Nandita bergegas masuk menghampiri Hamid. "Nandita,--" Hamid terkejut melihat Nandita tiba-tiba sudah berada di rumahnya. Seketika ia teringat bahwa semalam Nandita mengajaknya berangkat bersama ke kantor. "Lepasin, Mas!" Analea berontak, berusaha melepaskan diri dari pelukan Hamid. Namun Hamid seakan berat melepaskan istrinya yang kini terlihat sangat cantik dengan penampilan yang tidak seperti biasanya. Bahkan, di mata Hamid, Nandita kini tidak ada apa-apanya dibanding penampilan Analea yang sangat memukau. Menurutnya, wajah Analea memang sudah dasarnya cantik, jadi akan semakin cantik dengan penampilannya sekarang. Setelah susah payah, akhirnya Analea lega karena bisa terlepas dari lingkaran tangan kekar Hamid yang tadi sempat berada di pinggangnya. Ia buru-buru merapikan pakaiannya yang sempat sedikit kusut. Analea melirik sesaat pada Nandita yang menatap nyalang padanya. Setelahnya, ia kembali tidak menghiraukan kehadiran wanita

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-22
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 22. Bertemu Bu Maira

    "Kenapa Non Ratu memandangku seperti itu?" Analea bertanya dalam hati. "Selamat pagi, Bu Maira, Mbak Ratu!" Risa menyapa keduanya dengan mengangguk, diikuti oleh Analea yang ikut berdiri di sampingnya. "Ana, bagaimana kabarmu?" Langkah Maira terhenti tepat di depan meja Analea. Wanita berpenampilan elegan dan anggun itu tertegun beberapa detik saat menatap Analea. "Baik, Bu. Bagaimana dengan Ibu? Apa masih ada yang sakit?" tanya Analea sambil menatap kagum pada wanita cantik paruh baya itu. "Saya baik-baik saja. Semoga kamu betah ya, bekerja di sini!" ucap Maira lembut. Ia tersenyum puas melihat penampilan Analea pagi ini. Analea merasakan sebuah getaran saat Maira memandangnya dengan tatapan menyejukkan. Analea tidak memahami itu. Namun, ada rasa yang begitu nyaman yang ia rasakan setiap mendengar suara lembut Maira. "Ayo, dong, Ma! Itu Kak Kaisar sudah masuk ke ruangannya." Ratu menarik lengan Maira sambil merengek manja. Wanita itu menunjuk Kaisar yang sudah melangkah lebih d

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-23
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 23. Pertanyaan Pria Dingin

    "Mas Hamid ..." gumam Analea pelan. Ia merasakan sorot mata Hamid begitu tajam padanya. Sekilas ia melihat suaminya itu bergumam tak jelas. Analea berusaha untuk tidak menghiraukan. Toh, ia yakin Hamid tidak akan berani menghampirinya, karena saat ini ia sedang bersama Kaisar. Walaupun ia tau saat ini Hamid sedang sangat marah padanya. "Mari saya antar ke ruangan Pak Fabian!" Wanita yang tadi berada di balik meja resepsionis itu bergegas menghampiri Kaisar dan Analea. Dengan satu tangannya terulur mempersilakan Kaisar dan Analea melangkah lebih dulu. Kaisar mengangguk dengan senyum ramahnya. "Ayo, Ana!" ajak Kaisar sembari menoleh pada sekretarisnya. Analea membalasnya dengan mengangguk. Analea bergegas membersamai langkah kaki Kaisar. Sebelum melangkah, Ia sempat melirik pada Hamid yang masih menatapnya dengan nanar. Napas pria itu naik turun menahan amarah dengan wajah memerah. Sera tersenyum tipis pada pria yang masih berstatus suaminya itu. Hal itu justru semakin membuat rahan

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-25

Bab terbaru

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 360. Menjagamu selamanya

    "Mengundang Raka? Apa itu perlu?" tanya Rein datar. Maira menghela napas panjang." Sayang, kita harus minta maaf pada Raka dan Kayla karena pernikahan Kaisar kemarin. Aku dengar, dia kecewa." Rein mendengkus kesal. "Bisa-bisanya dia kecewa. Seharusnya dia bisa memilih mana yang harus diprioritaskan. Lagipula, cuma gara-gara dia tidak bisa hadir, semua acara yang sudah direncanakan harus diubah begitu saja?" "Tapi dia papa kandung Kaisar, Rein!" bantah Maira. "Oh, jadi menurutmu Raka lebih berhak memutuskan semuanya daripada aku? Mengapa kamu tidak pernah mengerti, Kaisar itu lebih dari sekedar anak sambung untukku. Kami sudah bersama sejak dia baru bisa berjalan. Kamu pikir kemana Raka selama ini? Bisa-bisanya dia merasa sebagai ayah kandung yang harus diprioritaskan." Bicara Rein mulai meninggi. Hal ini membuat Maira menjadi panik. Ia tidak ingin Rein tiba-tiba sakit di hari bahagia ini. "Ya, Sayang. Sudah, ya. Maafkan aku," ucap Maira lembut. Ia langsung memeluk suaminya

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 359. Cucu Pertama

    Analea dan Fabian baru saja kembali dari rumah sakit setelah kelahiran anak pertama mereka. Maira dan Rein menyambut mereka dengan penuh antusias, sementara Fabian terlihat sangat hati-hati saat menggendong bayi mereka yang masih mungil. "Selamat datang kembali di rumah, sayang," ucap Maira sambil tersenyum hangat. Ia memeluk Analea dengan lembut. "Kamu luar biasa, Analea. Sekarang kamu sudah menjadi seorang ibu!" Maira membawa anak dan menantunya ke ruang tamu. Analea, meski terlihat lelah, tersenyum lebar. "Terima kasih, Ma. Rasanya aku masih nggak percaya akhirnya bayi kecil ini ada di sini," ujarnya sambil memandangi bayi perempuannya yang sedang tidur nyenyak di pelukan Fabian. Saat ini mereka sudah berada di ruang tamu rumah mewah itu. Rein yang berdiri di sebelah Maira tampak tersenyum bangga. "Ini cucu pertama kami. Rasanya seperti mimpi melihat kalian pulang dengan bayi mungil yang cantik," ucapnya sambil menepuk pelan bahu Fabian. Fabian tersenyum lega. "Kami juga merasa

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 358. Pertemuan Tidak Terduga

    Setelah tiga hari berada di hotel, pagi itu Kaisar dan Kanaya memutuskan untuk sarapan di restoran hotel sebelum melanjutkan rencana liburan singkat mereka. Meski tubuh sedikit lelah setelah melewati malam-malam yang panjang, kebahagiaan terus terpancar dari keduanya. "Maafin aku, Sayang. Aku belum sempat membawamu berlibur ke luar kota atau ke luar negeri. Rencananya setelah proyek terakhir ini selesai, aku akan mengajakmu ke suatu tempat yang indah dan tentunya cukup jauh." Kanaya tersenyum haru."Nggak apa-apa, Mas. Selama Mas ada di dekatku, bagiku di mana aja nggak masalah. Liburan di hotel ini pun sudah bikin aku bahagia. Pokoknya asal kita selalu bersama." Kanaya menatap Kaisar dengan lekat. Mendapatkan tatapan yang berbeda dari istrinya, Kaisar jadi berdebar dan salah tingkah." Aku suka kamu tidak lagi malu-malu, Sayang." Kaisar menjawil hidung mancung Kanaya. Keduanya tertawa kecil penuh kebahagiaan. Di saat sedang menikmati momen santai itu, tiba-tiba seorang pelayan men

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 357. Hari yang Bahagia

    “Ini dari Mama,” ucap Kaisar pelan sambil mengangkat telepon. “Halo, Ma?” Suara Maira terdengar penuh semangat di ujung telepon. “Kaisar! Kamu di mana? Analea sudah melahirkan!” Kaisar langsung terkejut. “Apa? Analea sudah melahirkan? Sekarang, Ma?” “Iya! Kami sudah di rumah sakit sekarang. Ayo cepat ke sini, Kaisar. Kalian harus segera datang,” jawab Maira dengan penuh kegembiraan. Kaisar menoleh ke arah Kanaya yang sudah berdiri di belakangnya. “Analea sudah melahirkan, Naya. Kita harus ke rumah sakit sekarang.” Mata Kanaya langsung berbinar. “Beneran, Mas? Ya ampun, aku harus segera siap-siap!” Kaisar tersenyum melihat antusiasme istrinya. “Iya, beneran. Ayo cepat kita berangkat.” Tanpa menunggu lama, setelah membersihkan diri dan berpakaian, Kanaya segera mengambil tas kecilnya, sementara Kaisar sudah siap di depan pintu. Mereka berdua keluar kamar dan menuju lobi hotel dengan cepat. Di perjalanan, Kanaya tampak begitu bersemangat. “Aku masih nggak nyangka, Mas. Kak Analea

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 356. Malam yang Dinantikan

    “Naya, ini malam yang kita tunggu-tunggu,” bisik Kaisar sambil menatap istrinya dengan penuh cinta. Kaisar membuka pintu kamar dengan perlahan, lalu mengajak Kanaya masuk. Kamar itu dihiasi dengan bunga-bunga mawar yang wangi dan lilin-lilin kecil yang menambah suasana romantis. Kaisar menggenggam tangan Kanaya, lalu menuntunnya untuk duduk di tepi ranjang. Kanaya tersenyum kecil, meskipun wajahnya masih terlihat sedikit gugup. “Iya, Mas. Aku masih nggak percaya ini benar-benar terjadi.” Kaisar mengusap pipi Kanaya dengan lembut, lalu mengecupnya pelan. “Kamu nggak perlu takut. Aku akan selalu ada untukmu, sekarang dan selamanya.” Kanaya merasakan debaran di dadanya semakin kencang. “Terima kasih sudah mau menjagaku, Mas. Aku juga merasa sangat bahagia malam ini.” Mereka berdua saling menatap, merasakan betapa dalam cinta yang kini mengikat mereka. "Naya ...," bisik Kaisar. Ia menggeser tubuhnya hingga nyaris tak berjarak lagi dengan Kanaya. Satu tangannya mengusap lembut bibir

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 355. Resepsi yang Mewah

    Malam itu, hotel mewah tempat resepsi berlangsung dipenuhi oleh tamu-tamu dari berbagai kalangan. Lampu kristal yang bergemerlapan menambah kemewahan suasana, sementara karpet merah yang terbentang menyambut setiap tamu yang datang. Kaisar dan Kanaya sudah siap di belakang panggung, menanti giliran mereka untuk memasuki ballroom utama sebagai pasangan suami istri yang resmi. “Kamu siap, Naya?” tanya Kaisar dengan senyum lembut, sambil menggenggam tangan istrinya yang sedikit gemetar. Kanaya mengangguk pelan, meski hatinya masih berdebar-debar. “Aku siap, Mas,” jawabnya. Di ballroom utama, para tamu sudah mulai berkumpul. Banyak wajah yang familiar hadir. Para karyawan yang mengenal Kanaya dan Kaisar datang mengenakan pakaian terbaik mereka. Beberapa dari mereka tampak saling berbicara pelan, masih terkejut dengan kabar bahwa asisten pribadi bos besar mereka ternyata adalah istrinya sendiri. “Aku nggak nyangka banget, ternyata Kanaya benar-benar istri Pak Kaisar,” bisik salah satu

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 354. Malam mendebarkan

    Setelah beberapa saat mencari, Kaisar akhirnya melihatnya. Di sana, di depan makam ayahnya, Kanaya duduk sambil memeluk lututnya. Tubuhnya tampak gemetar, sementara isak tangisnya terdengar pelan di antara keheningan. Kaisar berjalan mendekat dengan hati-hati, tidak ingin mengejutkan istrinya yang sedang larut dalam kesedihan. “Naya ...,” panggilnya pelan, suaranya penuh rasa bersalah. Tapi rasa sayang itu terasa makin mendalam. Kanaya tersentak. Gadis itu terdiam sejenak, sebelum menoleh ke arah suara itu. Matanya yang bengkak menunjukkan betapa berat beban yang ia rasakan saat ini. "Mas ... kenapa menyusulku? Kenapa Mas tinggalin Intan di sana?" Suara Kanaya terdengar parau. Sisa air mata masih membasahi wajah manisnya. Kaisar perlahan lebih mendekat. Ia berlutut di samping Kanaya, menatap mata Kanaya dengan penuh penyesalan. “Naya, aku minta maaf. Aku benar-benar tidak bermaksud membuatmu terluka. Intan muncul tiba-tiba, dan aku terlalu terkejut hingga tidak tau harus melakukan

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 353. Kamu Dimana

    Kaisar memutar tubuhnya hendak memanggil Kanaya. Di tengah kebingungannya, ia ingin segera memperkenalkan Kanaya pada Intan dan memastikan bahwa tidak ada salah paham yang terjadi. Namun, begitu ia melihat sekeliling, ia tidak menemukan Kanaya di sana. "Kanaya?" panggilnya, memandang ke berbagai arah. Tidak ada jawaban. Kaisar mulai merasa panik. Ia mencoba mencari ke ruangan lain, berharap menemukan Kanaya sedang sibuk dengan sesuatu. Tapi setelah mencari ke dapur, ruang tengah, bahkan ke ruang persiapan, Kanaya tetap tidak terlihat. Kaisar semakin gelisah. "Kemana dia pergi?" gumamnya pelan, sambil mencoba menelepon Kanaya. Namun, tidak ada jawaban dari panggilan itu. Perasaannya mulai tak karuan, seolah ada yang menindih dadanya. Di tengah kegelisahannya, Kaisar melihat Maira dan Rein mendekat. Wajah Maira tampak khawatir, sementara Rein berusaha tetap tenang. “Ada apa, Kaisar? Kenapa wajahmu tegang begitu?” tanya Maira dengan nada cemas. Kaisar menghela napas, mencoba menaha

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 352. Tamu Mengejutkan

    Bab 26: Kedatangan yang Tak Terduga Rumah besar dan mewah milik Maira dan Rein dipenuhi dengan aktivitas sejak pagi itu. Persiapan resepsi pernikahan Kanaya dan Kaisar yang akan digelar malam ini tengah berlangsung dengan penuh semangat. Maira berkeliling memastikan semua detail dipersiapkan dengan sempurna, sementara Kaisar dan Kanaya membantu semampu mereka. Analea dan Ratu pun ikut membantu Maira. “Kaisar, nanti jangan lupa ke ruang ganti untuk cek lagi setelan jasnya, ya,” ujar Maira sambil memeriksa daftar tamu undangan. Meski mereka memakai jasa WO, Maira tak ingin ada hal sekecil apapun yang terlewat. “Iya, Ma,” jawab Kaisar sambil tersenyum, lalu beralih ke Kanaya yang tampak sibuk dengan telepon genggamnya, memastikan tamu dari pihaknya juga sudah menerima undangan. Ia juga menyiapkan transportasi untuk para keluarganya dari Bogor.Setelah kembali dari ruang ganti, Kaisar kembali menemani Kanaya yang masih mendata para tamunya di ruang tamu. Mereka yang sedang duduk di sof

DMCA.com Protection Status