Share

72_Kau urus dia, usir perempuan pembuat onar itu.

"Aish, Kenapa selalu bertemu dengannya? Sedang apa dia di sini?!" tanya seorang lelaki memakai tuksedo warna abu-abu, baju kemeja putih dan celananya juga berwarna abu-abu.

"Sepertinya dia memakai pakaian seragam pelayan, Pak."

Rais yang menatap ke arah Mutia menyipitkan matanya, padahal banyak orang di sana, kenapa bos nya ini bisa langsung mendapati keberadaan Mutia di sana. Rais sebenarnya sudah tahu lama jika bosnya ini naksir berat sama Mutia, hanya saja sepertinya orang ini kebanyakan gengsi, jadi ya hanya pura-pura tidak peduli, dulu selama Mutia bekerja padanya, Lelaki itu selalu berwajah sumringah dan sering tersenyum, tetapi saat ini, jangankan tersenyum wajahnya itu bahkan seperti kulkas dua pintu, dingin tidak berekpresi.

"Kenapa kamu gak mau melayani meja no 8? itu Siska Artamevia, Mut. Artis beken tanah air, loh?" tanya Walimar dengan heran.

"Ceritanya panjang, Mbak. Tapi aku juga gak keberatan buat memberitahu mbak Limar garis besarnya, laki-laki yang bersama Si
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status