Share

Bab 70. makan siang.

Akan ada pelangi indah setelah hujan, awan gelap itu perlahan akan bergerak tersingkir oleh sinar mentari membuat yang gelap itu sirna.

Tyas Pov.

Aku menatap sejenak wajah laki-laki yang kini duduk bersebrangan denganku, hanya terhalang oleh meja kerjaku.

Abian.

Ia terlihat seperti bingung hendak bicara apa. Padahal sejauh yang aku kenal, Abian adalah sosok laki-laki yang tegas, berwibawa. Tapi belakangan aku melihatnya berbeda, ia lebih sering tersenyum. Ya, dan juga aku merasa senyumannya itu lebih manis daripada manisnya gula.

Ah, bicara apa aku ini, saat ini aku hanya ingin berkarir, aku belum ingin memikirkan tentang laki-laki. Sudah cukup hati ini lelah karena di sakiti oleh makhluk Tuhan bernama laki-laki.

Saat ini aku hanya ingin mewujudkan keinginan Papa yaitu meneruskan perjuangannya memimpin perusahaan ini.

"Ehm, Pak Abian, apa sudah ada kabar dari tim audit mengenai penemuan data janggal yang waktu itu ditemukan?"

Abian menggeleng.

"Mereka meminta waktu sedikit lagi, untuk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status