Caraka tak habis pikir dengan pikirannya. Kali ini ia benar-benar tidak bisa tidur memikirkan Anggita. Wanita itu mantan istri karyawannya, Beni adalah salah satu manager yang luwes dalam pekerjaannya. Bagaimana bisa ia berselingkuh dengan Sandra sekretaris yang baru satu tahun bekerja di kantornya itu. Bagaimana bisa Beni mengabaikan wanita seperti Anggita yang cantik dan mempesona. Lalu tertarik dengan Sandra yang ah, ia berpikir jauh di banding adiknya Baskoro. Selera macam apa jika Beni membuang berlian demi kerikil. Pertemuan tadi benar-benar membuat dirinya semakin kepikiran wanita itu apalagi ia melihat jika Anggita sudah cocok dengan Sasy apalagi anaknya itu termasuk tipikal anak yang sangat sulit untuk akrab dengan orang lain karena selama ini dirinya memang sangat sulit bersosialisasi mengapa dengan Anggita langsung saja luluh bahkan meminta dirinya untuk menjadikan wanita itu ibunya.Caraka tidak bisa tertidur, iya bolak-balik gelisah karena hatinya juga tidak tenang terus
Beni serba salah, entah apa yang kini ada di pikirannya. Semua sudah menjadi bubur. Kata-kata sang ibu membuatnya berpikir jika memang selama ini dia tak memperhatikan Anggita. Mana bisa dia membeli make up kalau uang masak saja dirinya memberikan penuh pada ibunya. Namun dirinya merasa sangat kesal mengapa justru sekarang setelah Anggita memilih untuk menggugat cerai, justru ibunya menyalahkan dirinya karena tidak memberikan uang make up bahkan ibunya itu memuji-muji perihal kecantikan Anggita yang sekarang mengatakan jika dahulu Anggita sangat lusuh dan seperti pembantu dan sekarang wanita itu benar-benar sangat memukau padahal dulu ibunya yang melarang ia memberikan uang itu kepada Anggita mengatakan jika memberikan uang make up hanyalah membuang-buang-buang saja lebih baik jika ibunya yang mengelola keuangan mereka karena ibunya itu tidak percaya dengan Anggita."Semuanya sudah terlambat, aku sudah benar-benar kehilangan Anggita dan dia sudah tidak dapat lagi ku genggam," papar Be
Caraka terbangun dari tidurnya dan langsung membuka ponselnya. Semalaman dirinya menunggu balasan dari Anggita sampai-sampai ia tertidur maka dari itu saat terbangun dirinya langsung mengambil ponsel dan ingin mengetahui bagaimana balasan dari wanita itu karena benar-benar membuatnya sangat penasaran. Ia tak menemukan balasan masuk dari Anggita. Sedikit kecewa, ia pun mendesah kesal. Padahal dirinya sudah sangat berharap jika wanita itu akan membalas pesan yang dirinya kirimkan ternyata tidak."Bagaimana bisa CEO kaya raya di tolak wanita." Raka bergumam sembari menatap cermin. Apalagi tubuhnya yang masih kekar dan tubuhnya tampan dan banyak wanita mengejarnya. Bagaimana bisa Anggita menolaknya."Aku hanya dewasa belum tua. Bahkan aku juga tidak malu jika bersaing dengan yang muda apa kurangnya aku?" Caraka terus menggumam dirinya tidak menyangka jika Anggita tidak akan membalas pesannya apakah itu pertanda jika Anggita menolaknya secara halus? Lelaki itu segera menaruh ponsel di ran
Sandra kesal karena tangannya tertahan oleh Beni saat ingin menghampiri Anggita. Dirinya heran mengapa kekasihnya itu justru menahannya padahal ia sangat ingin menemui Anggita.Beni tak mau Sandra membuat keributan bahkan sampai masuk lambe turah karena sekarang banyak netizen yang juga bisa memuat berita dia tidak mau lagi membuat citranya semakin buruk di dalam masyarakat. Maka dari itu dirinya langsung saja melarang sang wanita untuk menemui Anggita, lagi pula apa yang saat ini ada di dalam pikiran Sandra mengapa dia justru mau menemui Anggita? Dirinya benar-benar bingung dengan apa yang dipikirkan oleh Sandra tersebut."Ayo ikut denganku," ujar Beni.Beni langsung menarik tangan Sandra tanpa menunggu dia menolak. Demi nama baiknya juga ia tak mau terlihat bodoh sebagai pria yang selingkuh dan melihat mantan istrinya berubah sangat cantik. Memang sekarang dirinya mengakui jika Anggita benar-benar begitu cantik berbeda saat menjadi istrinya wanita itu terlihat begitu lusuh bahkan te
Sampai di rumah Anggita memikirkan apa yang dikatakan oleh Meylani kakak iparnya. Membalas Beni menikah dengan pria dingin itu cukup ide yang sangat baik dan bagus. Apalagi dia bisa membungkam mulut ibu mertua dan mantan iparnya Anita dengan menikah dengan orang kaya. Memang cara tersebut terlihat begitu efektif karena mereka selama ini selalu menganggapnya seperti membantu yang tidak bisa melawan dan juga tidak memiliki pikiran memperlakukannya sesuka hati padahal dia juga menantu di sana mengapa dibeda-bedakan seperti itu.Anggita memilih untuk masuk ke kamarnya, ia langsung saja berbaring di ranjang niatnya berjalan-jalan dengan kedua kakak iparnya itu untuk menghilangkan anak di pikiran, tetapi mengapa sekarang justru beban pikirannya semakin bertambah lagi."Aku harus bagaimana ini?" Apakah dirinya harus mengikuti rencana dari kakak iparnya Meylani untuk membalas dendam dengan cara menikah dengan Caraka?Namun, ia berpikir dirinya saja sudah memiliki tiga kakak yang kaya raya unt
"Maaf, aku semalam tertidur. Paginya lupa kalau mau balas pesan kamu." Sebuah pesan akhirnya Anggita kirimkan pada Caraka. Ia memberanikan diri karena memang dirinya merasa tak enak juga saat tak membalas pesan darinya. Apa salahnya mereka saling menjajaki. Bukankah keduanya memiliki status yang sama sama-sama tidak memiliki pasangan lantas tidak masalah juga jika mereka hanya berbalas pesan. Apalagi setelah mendapatkan pencerahan dari kedua kakak iparnya lalu ia mendapatkan omelan dari kakaknya serta juga ocehan dari keponakannya benar-benar membuat dirinya berpikir keras apakah harus segera membalas pesan dari lelaki itu dan akhirnya keputusannya sudah final ia membalas pesan yang dikirimkan oleh Caraka tersebut. Akhirnya setelah mengirimkan pesan itu Anggita memilih untuk kembali berbaring dengan tenang Karena ia merasa jika sudah tidak ada lagi beban.Cukup lama Anggita menunggu balasan, ia tak tahan terus menunggu. Apakah lelaki itu marah dan balas dendam kepadanya karena tidak
Beni terkesiap saat melihat Anggita bersama dengan Caraka yang tidak lain adalah bosnya. Bagaimana bisa mantan istrinya itu bersama dengan bosnya padahal saat menjadi istrinya ia tidak pernah sama sekali memperkenalkan Anggita kepada bosnya ataupun rekan kerjanya bahkan wanita itu pun ia yakin tidak akan mengetahui di mana dirinya bekerja bagaimana hal ini bisa terjadi bagaimana Anggita bisa kenal dengan Caraka? Pikirannya berkecamuk dirinya benar-benar bingung bagaimana bisa Anggita berada bersama dengan Caraka.Sama halnya dengan Beni, Sandra juga ia tidak kalah kaget melihat Anggita bersama dengan bosnya tersebut. Mereka berdua saling memandang heran bagaimana bisa Anggita wanita yang terlihat lusuh dan kuman itu bersama dengan bosnya.Anggita juga kaget, tetapi ia tetap tenang. "Ayo ikut denganku." Lelaki itu sengaja menggandeng lengan Anggita untuk melangkah menuju di mana tempat Beni dan juga Sandra berada, memang lelaki itu selalu terlihat supel di mata karyawannya karena mema
"Mana bisa mengambil keputusan seperti itu, Pak Raka!""Stop memanggil aku dengan sebutan Bapak. Panggil aku Raka," ujar Raka penuh penekanan. Anggita mengigit bibir bawah, ia sangat kesal dengan pria di hadapannya. Kali ini si kulkas dua pintu mulai banyak bicara. Entah apa yang sedang ia rencanakan kali ini. Melihat wajah masam Anggita, Raka semakin tak kuasa dengan pesonanya. Semakin marah, wanita di hadapannya semakin menggemaskan. Ia pun menarik pinggangnya hingga wajah mereka begitu dekat. "Ih, apaan sih." Anggita mendorong tubuh besar Raka hingga menjauh. Merasa lepas kontrol, Raka pun meminta maaf karena dia tak bisa mengendalikan semuanya. "Aku minta maaf. Kamu sangat menggemaskan, jadi ...." Belum selesai bicara, Anggita sudah meninggalkan dirinya. Terpaksa Raka berlari mengejarnya hingga ke mobil. "Anggita, dengarkan saya." Raka menahan tangannya, Anggita membuang muka karena merasa malu saat Raka terus memujinya. "Saya enggak bermaksud, eh aku minta maaf dan janji