Beni serba salah, entah apa yang kini ada di pikirannya. Semua sudah menjadi bubur. Kata-kata sang ibu membuatnya berpikir jika memang selama ini dia tak memperhatikan Anggita. Mana bisa dia membeli make up kalau uang masak saja dirinya memberikan penuh pada ibunya. Namun dirinya merasa sangat kesal mengapa justru sekarang setelah Anggita memilih untuk menggugat cerai, justru ibunya menyalahkan dirinya karena tidak memberikan uang make up bahkan ibunya itu memuji-muji perihal kecantikan Anggita yang sekarang mengatakan jika dahulu Anggita sangat lusuh dan seperti pembantu dan sekarang wanita itu benar-benar sangat memukau padahal dulu ibunya yang melarang ia memberikan uang itu kepada Anggita mengatakan jika memberikan uang make up hanyalah membuang-buang-buang saja lebih baik jika ibunya yang mengelola keuangan mereka karena ibunya itu tidak percaya dengan Anggita."Semuanya sudah terlambat, aku sudah benar-benar kehilangan Anggita dan dia sudah tidak dapat lagi ku genggam," papar Be
Caraka terbangun dari tidurnya dan langsung membuka ponselnya. Semalaman dirinya menunggu balasan dari Anggita sampai-sampai ia tertidur maka dari itu saat terbangun dirinya langsung mengambil ponsel dan ingin mengetahui bagaimana balasan dari wanita itu karena benar-benar membuatnya sangat penasaran. Ia tak menemukan balasan masuk dari Anggita. Sedikit kecewa, ia pun mendesah kesal. Padahal dirinya sudah sangat berharap jika wanita itu akan membalas pesan yang dirinya kirimkan ternyata tidak."Bagaimana bisa CEO kaya raya di tolak wanita." Raka bergumam sembari menatap cermin. Apalagi tubuhnya yang masih kekar dan tubuhnya tampan dan banyak wanita mengejarnya. Bagaimana bisa Anggita menolaknya."Aku hanya dewasa belum tua. Bahkan aku juga tidak malu jika bersaing dengan yang muda apa kurangnya aku?" Caraka terus menggumam dirinya tidak menyangka jika Anggita tidak akan membalas pesannya apakah itu pertanda jika Anggita menolaknya secara halus? Lelaki itu segera menaruh ponsel di ran
Sandra kesal karena tangannya tertahan oleh Beni saat ingin menghampiri Anggita. Dirinya heran mengapa kekasihnya itu justru menahannya padahal ia sangat ingin menemui Anggita.Beni tak mau Sandra membuat keributan bahkan sampai masuk lambe turah karena sekarang banyak netizen yang juga bisa memuat berita dia tidak mau lagi membuat citranya semakin buruk di dalam masyarakat. Maka dari itu dirinya langsung saja melarang sang wanita untuk menemui Anggita, lagi pula apa yang saat ini ada di dalam pikiran Sandra mengapa dia justru mau menemui Anggita? Dirinya benar-benar bingung dengan apa yang dipikirkan oleh Sandra tersebut."Ayo ikut denganku," ujar Beni.Beni langsung menarik tangan Sandra tanpa menunggu dia menolak. Demi nama baiknya juga ia tak mau terlihat bodoh sebagai pria yang selingkuh dan melihat mantan istrinya berubah sangat cantik. Memang sekarang dirinya mengakui jika Anggita benar-benar begitu cantik berbeda saat menjadi istrinya wanita itu terlihat begitu lusuh bahkan te
Sampai di rumah Anggita memikirkan apa yang dikatakan oleh Meylani kakak iparnya. Membalas Beni menikah dengan pria dingin itu cukup ide yang sangat baik dan bagus. Apalagi dia bisa membungkam mulut ibu mertua dan mantan iparnya Anita dengan menikah dengan orang kaya. Memang cara tersebut terlihat begitu efektif karena mereka selama ini selalu menganggapnya seperti membantu yang tidak bisa melawan dan juga tidak memiliki pikiran memperlakukannya sesuka hati padahal dia juga menantu di sana mengapa dibeda-bedakan seperti itu.Anggita memilih untuk masuk ke kamarnya, ia langsung saja berbaring di ranjang niatnya berjalan-jalan dengan kedua kakak iparnya itu untuk menghilangkan anak di pikiran, tetapi mengapa sekarang justru beban pikirannya semakin bertambah lagi."Aku harus bagaimana ini?" Apakah dirinya harus mengikuti rencana dari kakak iparnya Meylani untuk membalas dendam dengan cara menikah dengan Caraka?Namun, ia berpikir dirinya saja sudah memiliki tiga kakak yang kaya raya unt
"Maaf, aku semalam tertidur. Paginya lupa kalau mau balas pesan kamu." Sebuah pesan akhirnya Anggita kirimkan pada Caraka. Ia memberanikan diri karena memang dirinya merasa tak enak juga saat tak membalas pesan darinya. Apa salahnya mereka saling menjajaki. Bukankah keduanya memiliki status yang sama sama-sama tidak memiliki pasangan lantas tidak masalah juga jika mereka hanya berbalas pesan. Apalagi setelah mendapatkan pencerahan dari kedua kakak iparnya lalu ia mendapatkan omelan dari kakaknya serta juga ocehan dari keponakannya benar-benar membuat dirinya berpikir keras apakah harus segera membalas pesan dari lelaki itu dan akhirnya keputusannya sudah final ia membalas pesan yang dikirimkan oleh Caraka tersebut. Akhirnya setelah mengirimkan pesan itu Anggita memilih untuk kembali berbaring dengan tenang Karena ia merasa jika sudah tidak ada lagi beban.Cukup lama Anggita menunggu balasan, ia tak tahan terus menunggu. Apakah lelaki itu marah dan balas dendam kepadanya karena tidak
Beni terkesiap saat melihat Anggita bersama dengan Caraka yang tidak lain adalah bosnya. Bagaimana bisa mantan istrinya itu bersama dengan bosnya padahal saat menjadi istrinya ia tidak pernah sama sekali memperkenalkan Anggita kepada bosnya ataupun rekan kerjanya bahkan wanita itu pun ia yakin tidak akan mengetahui di mana dirinya bekerja bagaimana hal ini bisa terjadi bagaimana Anggita bisa kenal dengan Caraka? Pikirannya berkecamuk dirinya benar-benar bingung bagaimana bisa Anggita berada bersama dengan Caraka.Sama halnya dengan Beni, Sandra juga ia tidak kalah kaget melihat Anggita bersama dengan bosnya tersebut. Mereka berdua saling memandang heran bagaimana bisa Anggita wanita yang terlihat lusuh dan kuman itu bersama dengan bosnya.Anggita juga kaget, tetapi ia tetap tenang. "Ayo ikut denganku." Lelaki itu sengaja menggandeng lengan Anggita untuk melangkah menuju di mana tempat Beni dan juga Sandra berada, memang lelaki itu selalu terlihat supel di mata karyawannya karena mema
"Mana bisa mengambil keputusan seperti itu, Pak Raka!""Stop memanggil aku dengan sebutan Bapak. Panggil aku Raka," ujar Raka penuh penekanan. Anggita mengigit bibir bawah, ia sangat kesal dengan pria di hadapannya. Kali ini si kulkas dua pintu mulai banyak bicara. Entah apa yang sedang ia rencanakan kali ini. Melihat wajah masam Anggita, Raka semakin tak kuasa dengan pesonanya. Semakin marah, wanita di hadapannya semakin menggemaskan. Ia pun menarik pinggangnya hingga wajah mereka begitu dekat. "Ih, apaan sih." Anggita mendorong tubuh besar Raka hingga menjauh. Merasa lepas kontrol, Raka pun meminta maaf karena dia tak bisa mengendalikan semuanya. "Aku minta maaf. Kamu sangat menggemaskan, jadi ...." Belum selesai bicara, Anggita sudah meninggalkan dirinya. Terpaksa Raka berlari mengejarnya hingga ke mobil. "Anggita, dengarkan saya." Raka menahan tangannya, Anggita membuang muka karena merasa malu saat Raka terus memujinya. "Saya enggak bermaksud, eh aku minta maaf dan janji
Beni pulang ke rumahnya, dirinya sangat kesal karena kejadian tadi benar-benar membuatnya tidak emosi. Tidak menyangka jika Anggita akan membalasnya dengan menjadi istri Caraka sang bos. "Agh, kenapa aku sekesal ini. Dulu saat membuangnya tak sama sekali menyesal." Beni bergumam sendiri.Tak habis pikir juga bagaimana wanita itu bisa kenal dengan Caraka padahal selama menjadi istrinya Anggita tidak pernah pergi keluar rumah ataupun bersosialisasi dengan teman-temannya yang dahulu karena pekerjaan rumah yang tiada hentinya. Bagaimana Baru beberapa bulan mereka berpisah wanita itu langsung bisa kenal bahkan menjadi calon istrinya dari sang bos."Bukanya dia dengan artis itu, kenapa bisa sama si bos? Benar-benar Anggita bikin kepala ini cenat-cenutm. Bahkan kalau di bandingkan dengan Sandra, dia kini kalah jauh dari Anggita."Proses perpisahan saja baru sekali sidang dan belum resmi tetapi bagaimana bisa mantan istrinya itu sudah menjadi calon istri dari orang lain. Pantas saja saat di
Dua bulan persiapan pernikahan Evan. Semua sudah di urus Eo ternama. Evan pun hanya memantau.Dirinya merasa begitu sangat senang walaupun awalnya mengira 2 bulan itu adalah waktu yang begitu sangat lama tetapi jika dijalani terasa begitu sangat sebentar ia tidak menyangka jika ternyata sebuah pernikahan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk proses-prosesnya padahal ia juga sudah menggunakan uang untuk menyelesaikan sebuah masalah-masalah di dalam proses-proses pernikahan. Ia juga tidak mau jika sampai Olive harus mengeluarkan biaya maka semua biaya ditanggung oleh dirinya termasuk juga untuk acara di rumah Olive.Semua sudah beres, hari yang ditunggu pun tiba. Pernikahan aktor top pun berlangsung dengan hikmat tanpa ada sorot kamera dan itu permintaan keluarga Olive. Evan benar-benar tidak mau jika pernikahannya disorot maka dari itu ia berusaha untuk menyembunyikannya dari media bahkan ia pun meminta pihak-pihak yang bertanggung jawab di dalam acaranya tidak membocorkan tentang
"Ibu sudah sadar?" tanya Olive. Ibunya Olive membuka mata, lalu menatap sekeliling. Acara lamaran di tunda sampai ibunya sadar. Wanita itu kembali lagi teringat jika hari ini adalah hari lamaran dari anaknya, lantas mengapa dirinya justru tiduran di kamar?"Olive, ini acara lamaran kamu?" tanya ibunya lagi. Dia berusaha untuk meyakinkan jika ini adalah acara lamaran untuk putrinya."Iya Bu," jawab Olive.Olive awalnya merasa begitu sangat khawatir karena ternyata respon ibunya jauh di luar dugaan ibunya sampai tidak sadarkan diri karena sangat terkejut melihat aktor pujaannya berada di depan mata bahkan lelaki itu yang akan melamarnya.Olive juga merasa tidak enak dengan keluarga Evan yang harus melihat ibunya tidak sadarkan diri bahkan mereka semua harus menunggu ibunya sadarkan diri terlebih dahulu sebelum melanjutkan acara lagi."Olive, kamu enggak bilang sama ibu kamu siapa calon suami kamu?" tanya Fanya heran. Pasalnya bisa sampai sang ibu pingsan.Dirinya sangat penasaran jang
Pertemuan keluarga Baskoro membicarakan pernikahan Evan, lalu membicarakan untuk lamaran esok ke rumah Olive. "Bagaimana setuju?" Bukan hanya Evan saja yang begitu antusias menyaksikan hal tersebut begitu juga dengan Baskoro Karena sekarang dirinya sudah sangat tenang tidak perlu repot-repot untuk membujuk adiknya keluar dari dunia entertainment, ia sekarang sudah mandiri dan bisa menentukan pilihan sendiri apalagi mendengar jika adiknya sudah mengurus hal tersebut kepada manajernya. Evan antusias dengan pembahasan itu. Tidak memungkiri jika selama ini ia menjomblo dan mendapati wanita yang sama sekali tak disangkanya. Wanita bukan dari kalangan artis. Dirinya benar-benar tidak menyangka jika ternyata Olive akan memberikan jawaban seperti itu dan secepat itu ia kira Alif akan membuatnya menunggu lama, tetapi ternyata wanita itu justru sekarang telah membuatnya merasa begitu sangat bahagia. Tak terasa sebentar lagi dirinya akan resmi menjadi seorang pengusaha dan juga suami dari
Evan berjingkrak kegirangan saat mendapat pesan dari Olive. Akhirnya dia menikah dengan wanita pujaan hatinya. Dirinya tidak menyangka jika ternyata wanita itu akan memberikan jawaban yang secepat itu, ia benar-benar merasa begitu sangat senang sekali, sekarang impiannya sudah terwujud mendapatkan wanita yang ia sayangi, entahlah sejak pertemuannya bahkan Anggita membuat misi gila membuatnya justru terjebak akan cinta seperti itu. Kebersamaannya dengan Olive yang memang tidak terlalu lama tetapi sikap wanita itu yang benar-benar bisa membuatnya jatuh cinta."Aku mengucapkan terima kasih kepada manajemen ini, karena kalian sudah membuat namaku menjadi sangat baik sekali, membuatku dikenal banyak orang sesuai apa yang tadi aku katakan semuanya sudah final, aku akan menyelesaikan kontrak-kontrak yang sudah ada dulu dan aku tidak akan menerima kontak-kontak baru."Evan pun pamit pada managernya dan mempersiapkan untuk pergi menemui sang kakak. Dirinya benar-benar sudah tidak sabar ingin
Di rumahnya, Olive berbicara dengan sang ibu. Wanita single parents itu sudah menjanda sejak 18 tahun lalu. Wanita tua itu asyik menonton Sinetron. Dirinya merasa senang karena sekarang anak gadisnya itu sudah bisa bekerja dan ia tak lagi memusingkan perihal uang.Ditemani cemilan pisang goreng ia menonton televisi dengan wajah sumringah.Olive duduk di sampingnya, ia menarik napas dalam. Dirinya benar-benar bingung harus mengatakan dari mana, ia tidak tahu harus seperti apa lagi.Olive benar-benar bingung harus memulai dari mana percakapan dengan ibunya itu, ia sangat pusing dan dirinya harus mengatakan apa terlebih dahulu pasti ibunya sangat terkejut jika mengetahui apabila dirinya dilamar aktor ternama idamannya."Nonton apa si Ma?" tanya Olive."Itu, si kasep. Evan, nah eta aduh cakep bener. Nanti kalau cari calon suami yang ganteng, biar memperbaiki keturunan," ujar sang ibu. Wanita itu benar-benar begitu sangat senang bahkan ia mengidam-ngidamkan ingin bisa bertemu dengan aktor
"Olive saya benar-benar mau menikahi kamu. Saya janji enggak akan berada di dunia hiburan lagi." Evan masih berusaha untuk meyakinkan wanita itu, ia benar-benar tidak mau kehilangan Olive. Walaupun memang mereka berdua kenal belum lama, tetapi dirinya sudah yakin dan ingin melabuhkan hati kepada Olive. Jika memang Olive takut dirinya berada di dunia hiburan, dirinya akan memilih untuk berhenti jika itu yang dia mau oleh Olive.Olive masih bimbang, apa yang dikatakan oleh Evan. Dirinya seperti tertimpa durian runtuh. Dinikahi pria kaya yang tenar, sudah pasti emaknya histeris saat melihat ada Evan nanti berkunjung. Secara dia ngefans banget sama Evan. Dirinya sangat yakin jika nanti ibunya pasti akan sangat setuju sekali dengan Evan, padahal ibunya selalu berandai-andai jika Evan menjadi bagian keluarganya dan ternyata sekarang keinginan dari ibunya itu menjadi sebuah kenyataan. Evan akan menjadi menantunya dan pasti ibunya akan langsung setuju hanya saja dirinya yang benar-benar mer
"Yakin, kalian harus datang melamarkan Olive untukku." Baskoro menepuk keningnya, sepertinya apa yang diinginkan sang adik tidak main-main. Begitu juga dengan Andre dirinya tidak bisa berbuat apa-apa, mungkin setelah ini mereka harus menyeleksi babysitter untuk anak Baskoro itu karena babysitter-nya akan dinikahi oleh pamannya sendiri."Ya, ya aku menolak pun pasti kamu akan melakukan berbagai macam cara kan. Lebih baik kita panggil saja Olive dulu," ungkap Baskoro.Lelaki itu akhirnya memilih untuk memanggil sang babysitter, wanita yang diinginkan oleh adiknya tersebut. Ia tidak bisa berbuat apa-apa lagi, Olive wanita yang diinginkan oleh Evan itu. Padahal dirinya sudah mengingatkan dan sudah memperingatkan adiknya jika adiknya tidak boleh main-main karena jika memang adiknya main-main dengan Olive bukan hanya berhadapan dengan keluarga Olive saja tetapi berhadapan dengan dirinya karena bisa-bisanya Evan merusak citra baik babysitter sang keponakan.Olive datang dan hanya bisa menu
"Mama bisa menerima Anggita kok, tapi jangan usir mama." Bu Rasti memohon pada Caraka. Bu Rasti benar-benar merasa begitu sangat bingung saat cara mengusirnya secara terang-terangan, ia tidak mau meninggalkan rumah Caraka karena di rumah Caraka bisa menghandle semuanya mengurangi pengeluarannya saat ini. Jadi dirinya tidak mau keluar dari rumah Caraka dia berjanji akan bersikap baik dan juga menerimaan kita seperti menantunya sendiri: Resti benar-benar merasa begitu sangat takut jika sampai mengusirnya."Iya, mama bisa menerimanya karena sudah tahu siapa dia. Awalnya, memang mama menerima?" tanya Caraka.Sangat lucu sekali bagaimana ibunya itu dengan terang-terangan ingin mengusir Anggita bahkan berusaha untuk memprovokasinya. Sebelum ibunya mengetahui jika anggota adalah adik bungsu dari Caraka. Jika memang ibunya itu mau menerimaan Kita seharusnya sejak awal-awal bukan setelah mengetahui jika anggota adalah adik dari Baskoro benar-benar hal yang sangat menyebalkan sekali untuk diri
"Mas, mana bisa begitu," protes Olive setelah acara berlangsung. Alif benar-benar terkejut dengan pernyataan dari aktor papan atas tersebut, ia tidak pernah menyangka jika di hadapan kamera yang begitu sangat banyak Evan mengatakan jika dirinya adalah calon istri. Orang berspekulasi yang tidak tidak apalagi bukan rahasia umum jika Eva memiliki banyak sekali fans, pasti dengan pemberitaan ini fans tersebut akan langsung mengejar-ngejarnya bahkan mereka pasti akan mencari tahu tentang dirinya yang tentu akan dicari tentang kekurangan yang awalnya sangat tenang harus tiba-tiba hancur karena pernyataan dari Evan."Gimana enggak bisa. Salah emang?" tanya Evan.Evan tidak merasa bersalah sama sekali ia terlihat santai-santai saja menanggapi pertanyaan dari Olive menurutnya apa yang ia lakukan tidak salah lagi pula alis juga tidak memiliki pasangan jadi sah-sah saja dirinya mengatakan itu mengapa Olive jadi keberatan seperti itu?"Bukan gitu, tapi kamu---"Evan menempelkan telunjuknya di bi