Share

Tamu yang Tak Diundang

Penulis: Te Anastasia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-01 09:19:09

Usai selesai jam kegiatan sekolahnya, Alesha dan Louis menunggu Oliver di depan gerbang sekolah.

Oliver meminta Alesha untuk tidak meninggalkan putranya di sekolah. Karena putra Oliver itu memiliki karakteristik anak nakal yang luar biasa.

"Papi mana sih Mam? Kok lama banget, Louis sudah lapar!" Anak laki-laki itu mendongak menatap wajah Maminya.

"Sabar Sayang, pasti Papi sedang perjalanan menuju ke sini." Alesha mengusap kedua pipi gembil putranya. "Louis lapar, ya?"

"Heem, mau makan sama seafood," jawabnya.

"Halah, ada-ada saja..."

Sampai akhirnya beberapa menit kemudian muncullah sebuah mobil berwarna putih yang kini berhenti di depan Alesha dan Louis.

Namun bukan Oliver melainkan laki-laki muda tampan dengan balutan pakaian perwiranya.

"Om Diego!" pekik Louis mengenalinya.

"Louis!"

Mereka berdua berpelukan, pemuda itu adalah pengasuh Louis saat masih tinggal di kediaman Fredrick.

Louis menjadi nakal mereka-mereka ini gurunya. Hingga kini Diego memeluk Louis dengan erat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri sang Kapten yang Tak Diinginkan   Keras Kepala Oliver dan Keputusannya

    Oliver dan Alesha kembali ke rumahnya, mereka berdua merasa sedikit hawa aneh dan amarah dari Oliver saat melihat adanya Elina dan Livia yang kini duduk di dalam ruang tamu di kediaman Oliver. Ibu dan Kakak perempuannya itu menatap kedatangan Oliver dengan anak dan istrinya. "Oliver..." Elina beranjak dari duduknya seketika. Oliver masih diam menatap mereka, laki-laki itu menoleh pada Alesha yang kini memegang lengannya dan bersembunyi di baliknya. Sedangkan Louis diam di dalam gendongan Oliver. "Papi, mereka siapa?" tanya Louis dengan polosnya anak itu berbisik. Oliver menatap putranya sebelum kembali menatap Ibu dan Kakak perempuannya. "Mau apa kalian ke sini?" tanya Oliver pada mereka berdua. "Oliver, kita... Kita berdua ingin menyampaikan sesuatu padamu," ujar Livia. Sampai akhirnya Elina menyentuh punggung tangan Oliver. "Ada yang ingin Ibu bicarakan, nak..." "Silakan duduk, Bu," ucap Alesha tiba-tiba meminta mereka duduk. Dua wanita itu langsung duduk, sementara Ales

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-01
  • Istri sang Kapten yang Tak Diinginkan   Louis Tidak Mau Punya Adik!

    Malam ini Oliver duduk diam di balkon lantai dua seorang diri. Baru saja orang suruhannya berhasil mengembalikan rumah milik keluarga Vorgath yang disita, dan dikembalikan pada Ibu juga Kakaknya. Rasanya enggan ia menolong mereka, tapi bagaimanapun juga Elina adalah Ibunya. Meskipun dari wanita itu Oliver mengetahui apa arti kebencian yang sesungguhnya. "Sayang, kenapa diam di sini?" Suara Alesha membuat Oliver menoleh. Ia tersenyum tipis saat Alesha mendekat, wanita itu duduk di sampingnya dan melingkarkan satu lengan putihnya pada tubuh Oliver. "Memikirkan Ibu, ya?" tanya Alesha lirih. "Heem. Aku tidak menyangka kalau mereka masih berani ke sini setelah semua yang mereka lakukan padamu," jawab Oliver. Teringat siang tadi saat Oliver masih membawa-bawa mendiang anak mereka. Mungkin benar kata Livia kalau anak itu bukanlah anak kandung Oliver, tapi tak ada alasan bagi Oliver untuk membencinya dan tetap menganggapnya anak sekalipun anak itu telah tiada."Aku pun juga tidak akan s

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-02
  • Istri sang Kapten yang Tak Diinginkan   Papi, Berikan Louis Lima Adik Sekaligus!

    Louis menunggu Maminya kembali dari berbelanja di supermarket sebentar. Ia duduk di bangku taman di depan gerbang sekolahnya.Perhatian Louis tertuju pada Aiko, temannya yang tengah bersama adik-adiknya. Teman perempuan sekelas Louis itu mempunyai tiga adik yang berusia sama, mereka kembar tiga. "Lily, jangan ke sana... Ya ampun! Kalian jangan nakal dong, tunggu Mama kembali sebentar! Duduk sini sama Kakak!" Aiko menahan adik-adiknya. "Lily, Lowy... Duduk diam seperti Liecy!" seru Aiko berkacak pinggang di depan tiga adiknya yang duduk di bangku taman. Louis menatap mereka, lucu sekali temannya itu memiliki tiga adik, nampaknya asik. Kini Louis melihat Aiko yang dipeluk oleh adiknya, hingga mereka tertawa-tawa senang. "Aiko," panggil Louis membuat Aiko menoleh ke arahnya. "Hem, ada apa Louis?" Louis mengerjapkan kedua matanya dan meletakkan tas sekolahnya sebelum dia mendekati teman sekelasnya tersebut. Tatapan mata Louis tertuju pada tiga adik Aiko yang sangat lucu-lucu. "Mer

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-02
  • Istri sang Kapten yang Tak Diinginkan   Menuruti Keinginan Putraku

    "Kau jangan asal janji-janji saja dengan Louis. Kau tidak mengenal dia, kalau janjinya tidak ditepati nanti dia bisa marah-marah!" Alesha mengomeli suaminya, namun seperti biasa kalau Oliver hanya santai saja. Laki-laki itu tetap dengan wajah tenangnya menatap beberapa berkas yang dia buka dan duduk nyaman di sofa. "Namanya juga anak kecil, lalu bagaimana lagi kalau tidak dituruti, Sayang? Apa aku harus melarangnya?" tanya laki-laki itu. "Bukan begitu juga Sayang, tapi kau tidak tahu kenakalan anakmu yang luar biasa itu!" Oliver menghela napasnya panjang, ia menatap Alesha dan menyangga dagu. "Sayang dengar, Louis itu hanya ingin seperti temannya saja. Keturutan atau tidaknya asal kita sanggupi saja, daripada dua tantrum!" seru Oliver. Dengan berkacak pinggang di depan suaminya, Alesha mendengkus kesal. Laki-laki memang tidak akan pernah tahu perasaan istrinya. Belum lagi Louis pasti akan menagihnya setiap hari. "Mana yang diminta langsung lima, memangnya ada?!" seru Alesha m

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-03
  • Istri sang Kapten yang Tak Diinginkan   Anak Kesayangan Mami

    Pagi ini Louis sudah ada di sekolahnya. Seperti biasa kalau ia ditemani oleh Alesha yang memang selalu ada untuk mengawasi tiap gerak-geriknya. Louis tengah bermain ayunan sendirian dan anak itu melambaikan tangannya pada Alesha yang berada di luar. "Byee Mami...!" teriak Louis tersenyum lebar. Alesha membalas lambaian tangan putranya. Anak itu sangat manis, Alesha begitu senang melihat ekspresi Louis yang gemas seperti saat ini. Sampai tiba-tiba ayunan di samping Louis ditempati oleh Aiko, teman Louis. "Hai Louis," sapa gadis kecil itu sambil membawa permen lolipop di tangannya. "Heem..." Louis menjawabnya dengan gumaman angkuh. "Bagaimana? Kau siap saingan denganku buat punya adik yang nakal?" tanya Aiko melirik Louis dengan tatapan berbinar. Louis menoleh dan berdecih. "Siapa takut! Dengar ya, Aiko! Aku nanti akan punya lima adik! Dengar... Lima! Nakal semua, pintar semua, adikmu cuma tiga, kalah dengan adik-adikku nanti!" seru Louis percaya diri. "Memangnya adikmu sudah a

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-04
  • Istri sang Kapten yang Tak Diinginkan   Adik untuk Louis, Kehamilan Alesha

    Beberapa Minggu Kemudian..Hari ini Louis bangun tidur seorang diri, bahkan anak itu menyiapkan semua kegiatan sekolah sendiri. Dia tidak dibantu Maminya, karena Maminya sakit. Entah apa yang terjadi dengan Alesha hingga hal ini membuat Louis sedih. Maminya sejak kemarin berada di kamar, sesekali Maminya mual-mual, pusing, dan jarang keluar kamar. Louis sangat-sangat sedih dengan hal itu. "Sayang, sudah sarapan? Kenapa tidak keluar-keluar dari kamar?" Suara Oliver membuka pintu kamar Louis. Anak itu mengangkat wajahnya dengan mata berkaca-kaca. Oliver tertegun dengan ekspresi sedih Louis saat ini. "Loh, kok malah nangis? Kenapa Sayang?" "Mami tidak sayang Louis lagi!" pekik anak itu menangis. Oliver mendekat dan duduk di bawahnya. Ia mengusap air mata di pipi Louis dan putranya itu masih menangis. "Mami tidak mau temenin Louis, kalau pagi Mami masih bobo, Louis pulang Mami katanya istirahat, kalau malam Mami juga istirahat. Kesal... Kesal!" pekik anak itu menangis. Oliver ter

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-04
  • Istri sang Kapten yang Tak Diinginkan   Didikan Keras Papi Oliver

    "Mami mau diambilkan air minum?" Louis mendekati Alesha yang duduk di sofa ruang keluarga di lantai dua. Wanita itu tersenyum dengan kebaikan hati putranya. "Tidak usah Sayang, nanti Mami ambil sendiri saja." "Emm, Mami jangan jalan-jalan, nanti adikku sakit!" seru Louis berlari lebih dulu mengambil botol minum. Alesha merasa tersentuh, setiap hari selama ia hamil Louis dan Oliver seperti sengaja berlomba-lomba untuk membantunya dan mendapat hatinya. Baru saja Alesha selesai makan siang, Louis pun langsung mengambilkan air minum untuknya dan membawa piringnya ke dapur di lantai satu. Alesha terdiam memperhatikan. 'Apa ini ajaran Oliver? Kalau Louis kelelahan nanti dia bisa sakit,' batin Alesha. "Ck! Jangan-jangan sungguh Oliver yang mengajarkannya!" Saat itu juga Alesha langsung melangkah turun ke lantai satu, ia melihat Louis di dapur bersama Bibi Ruitz, anak itu nampak memakan roti selai yang ia buat sendiri. Bibi Ruitz di sampingnya terlihat seperti membujuk Louis untuk

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-05
  • Istri sang Kapten yang Tak Diinginkan   Hukuman Menanti Papi!

    Hari sudah gelap, Alesha berjalan keluar dari dalam kamarnya. Wanita itu melangkah menuju ke kamar milik Louis. Alesha membuka pintu kamar putranya pelan-pelan dan ia melihat putranya yang tertidur sendirian di atas ranjang. Perasaan tak tega menyelimuti Alesha, baginya Louis terlalu kecil untuk punya adik, namun bagi Oliver anak itu bisa dilatih untuk lebih bertanggung jawab sejak dini. "Louis," lirih Alesha mendekati ranjang. Jemari tangan Alesha mengusap rambut pirang Louis dan mengecup lembut pipi putranya. "Maafkan Mami ya Sayang, Mami tidak bisa mengurus Louis sepenuh hati seperti dulu," ujar Alesha sedih. "Mami akan tetap menjadi sandaran terbaik buat Louis, jangan khawatir." Kecupan lembut Alesha berikan di pipi Louis. Ia tidak ingin beranjak pergi saat ini, Alesha memutuskan untuk berbaring di sana, di samping Louis. Alesha memeluk tubuh mungil putranya hingga gerakan lembutnya membuat Louis terbangun. "Mami..." "Iya Sayang, Mami di sini." Kedua mata indah Louis terb

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-05

Bab terbaru

  • Istri sang Kapten yang Tak Diinginkan   AKHIR YANG BAHAGIA

    Cuaca pagi yang sangat cerah, Alesha berada di taman luas rumahnya bersama Baby Noah dan Leah. Setiap pagi ia selalu menghangatkan dua malaikat kecilnya. Udara sejuk yang tak terlalu dingin, aroma pepohonan pinus di sekitar sana masih khas dengan kesejukan di tempat itu, juga bunga-bunga bermekaran di musim ini. "Tak terasa waktu berjalan dengan sangat cepat," ucap wanita itu menunduk menatap bayi-bayi mungil yang kini terlelap. Dua bayi itu berada di dalam keranjang rajut dari rotan, dengan selimut tebal dan lembut sebagai alasnya. "Hai Sayang... Bangun juga akhirnya," bisik Alesha mengusap ujung jari telunjuknya di pipi Noah. Sedangkan Leah, bayi itu masih tertidur dan merasa nyaman dengan hangatnya sinar matahari. "Bangun Leah, kau tidur terus sepanjang hari, Cantik."Pipi gembil Leah yang memerah, persis seperti pipi milik Kakaknya, Louis. Alesha sangat yakin kedua anak ini akan tumbuh lucu dan menggemaskan. "Mami...!" Suara teriakan Louis membuat Alesha menoleh ke belakan

  • Istri sang Kapten yang Tak Diinginkan   Kasih Sayang yang Sangat Tulus

    "Aiko... Aku punya dua adik sekarang! Adikku nangisnya lebih keras dari adikmu!" Louis menatap teman perempuannya yang kini duduk di sampingnya. Padahal sudah berbulan-bulan lamanya mereka membahas tentang adik, dan baru sekarang Louis menunjukkan adiknya, tepatnya setelah dua adik kembarnya lahir. Teman perempuannya itu menoleh dengan mata mengerjap. "Terus, mereka laki-laki atau perempuan, Louis?" tanya Aiko. "Laki-laki dan perempuan. Yang satu Noah dan yang satu Leah. Kau harus kenalan dengan adik-adikku!" Louis mengatakan dengan bangga. Aiko pun menganggukkan kepalanya. Mereka berdua tengah menunggu jemputan, Louis mengatakan pada semua teman-temannya hari ini kalau dia punya adik bayi. Ia sangat bangga dan senang, dirinya menjadi seorang Kakak. Selang beberapa menit, mobil putih berhenti di depan Louis dan Aiko. "Woii, Big Boss! Ayo masuk!" Suara Ares membuka kaca jendela mobil. Louis pun turun dari duduknya. "Aku duluan, Aiko!" "Iya Louis, hati-hati ya..." Anak peremp

  • Istri sang Kapten yang Tak Diinginkan   Adik Kesayangan Louis

    Beberapa hari Alesha berada di rumah sakit. Hari ini ia sudah diizinkan pulang oleh dokter. Di rumah, ia disambut dengan hangat oleh putranya. Louis meminta Ares untuk menghias kamar adik bayinya, itu semua juga pemerintah Oliver pada mulanya. "Horee... Adik pulang! Akhirnya kita sampai rumah, Leah dan Noah harus lihat kamar barunya, Kakak kerja keras buat menghias kamar kalian!" seru Louis berjalan mengekori Rena yang kini menggendong satu bayi milik Alesha. "Benarkah Kakak yang menghias kamar adik?" tanya Alesha pada si kecil. Louis dengan antusias menganggukkan kepalanya. "Iya Mami, tanya saja pada Papi! Louis yang menghias kamar adik, sekarang jadi bagus sekali!" seru anak itu mengacungkan jempolnya. "Wahh, terima kasih banyak, Kakak Louis." Mereka masuk ke dalam kamar, Alesha dibantu oleh Oliver duduk di tepi ranjang. Dua bayinya berada di sampingnya dan Louis juga mendusal pada Alesha terus-menerus. Oliver sibuk sendiri, dia menjadi super aktif menangani ini dan itu. Bahk

  • Istri sang Kapten yang Tak Diinginkan   Baby Noah dan Baby Leah

    Louis datang ke rumah sakit bersama dengan Ares, di sana ia bertemu dengan Papinya yang kini melambaikan tangan ke arah anak itu. "Papi...! Mana adikku?!" pekik Louis mengulurkan kedua tangannya. "Adik masih di dalam," jawab Oliver tersenyum mengecup pipi Louis. "Wahhh, mereka seperti apa Pi? Lucu mana sama Louis?" tanya anak itu terus tak sabaran. Oliver terkekeh. "Sama-sama lucu!" jawab Laki-laki itu. Ares dan Lilith tersenyum manis mendengar ocehan Louis. Anak itu sangat penasaran dengan adik kembarnya. "Laksamana Fredrick tidak ke sini, Tuan?" tanya Ares pada Oliver. "Ke sini, tapi mereka sudah pulang. Sebentar lagi ke sini lagi membawa peralatan bayi, aku tidak bisa meninggalkan Alesha." Oliver menoleh dan menatap Ares. Akhirnya, pintu di depan mereka terbuka. Dan muncul seorang suster menatap Oliver yang berdiri paling depan. "Tuan, silakan masuk," ucap suster itu mempersilakan Oliver masuk ke dalam sana. Oliver pun langsung bergegas masuk ke dalam ruangan tersebut. Lo

  • Istri sang Kapten yang Tak Diinginkan   Sehari Diasuh Paman Ares

    "Mami... Mami kenapa?!" Louis membuka pintu kamar orang tuanya dan anak itu mendapati Maminya yang kini nampak kesakitan di atas ranjang. Dia berlari mendekati Alesha dengan wajah panik dan ketakutan. "Mami... Huwaa Mami kenapa sih, Mi?!" pekik Louis berteriak. "Louis, tolong panggilkan Papi ya," pinta Alesha kesakitan. "Iya Mi." Anak laki-laki itu berlari keluar secepatnya. Papinya yang kini tengah berada di dalam ruangan kerja bersama dengan Ares. "Papi! Huwaa Papi ihhh ke mana sih..!" Louis berteriak sekeras-kerasnya. Oliver dan Ares berjalan keluar dan melihat Louis berdiri di depan pintu kamar Alesha dengan wajah setengah menangis. Bocah manis itu menunjuk ke dalam kamar. "Mami nangis, perut Mami sakit!" teriaknya sambil menangis. "Ya Tuhan, Alesha!" Oliver bergegas masuk ke dalam kamar. Sementara Louis digendong oleh Ares. Anak itu menangis ketakutan, baru kali ini Louis melihat Maminya kesakitan sampai menangis. "Res, aku titip Louis padamu. Aku akan membawa Alesha

  • Istri sang Kapten yang Tak Diinginkan   Calon Adik Kembar Louis

    Hari demi hari berjalan dengan cepat. Pagi ini Alesha duduk di kursi kayu ukiran yang berada di teras samping rumahnya. Wanita cantik dengan perut besar itu memperhatikan suami dan putranya yang tengah bermain di taman. Louis mengamuk ingin bermain bersama Oliver, hingga mau tidak mau waktu kerja pun tersita. "Huhhh, Papi curang! Louis kalah!" teriak anak itu marah saat bola yang ia lemparkan tertangkap oleh Oliver."Ya sudah kalau tidak mau kalah jangan main!" balas Oliver mengusap rambut pirang Louis. Bibir anak itu langsung cemberut seketika. Alesha yang melihat mereka berdua pun hanya tersenyum saja. Lucu sekali Papa dan anak itu. Louis berlari ke arahnya, ia mengambil botol minum di pangkuan Alesha. "Kalau kalah tidak boleh marah, Sayang..." "Emmm, tidak mau pokoknya!" serunya memeluk perut besar sang Mami. "Nanti kalau adik sudah lahir, kalau Louis masih nakal seperti ini, bagaimana?" Alesha mengusap pipi basah Louis karena keringat. Oliver terkekeh mendekati mereka, lak

  • Istri sang Kapten yang Tak Diinginkan   Adik Laki-laki atau Perempuan?

    Oliver melangkah santai masuk ke dalam rumah. Sudut bibirnya terangkat begitu senang melihat kepulangannya kali ini disambut oleh istrinya tercinta yang tengah berdiri di ambang pintu. "Hemm, tumben menyambutku di depan pintu langsung seperti ini, hem?" Alesha masih bergeming, ia mendorong pipi suaminya saat Oliver hendak mengecupnya hingga laki-laki itu langsung mengerutkan keningnya. "Kenapa lagi, Sayang?" tanya Oliver bernada lelah. "Mau mau tanya dulu, kau sering menghukum anak kita, ya?! Menjewernya? Memintanya angkat tangan, berapa jam?!" pekik Alesha berkacak pinggang. Wanita cantik ini menunjukkan sisi garang dan galaknya sebagai seorang istri sekaligus Ibu. Alesha yang sedang hamil memang sangat sensitif dan agresif, bahkan dia tidak sungkan mendorong dan memukul Oliver sekuat tenaganya. "Hooohh ayolah! Jangan bilang si bocah itu mengadu, heh?" Oliver menantang. Alesha berdecak kesal dan ia memukul dada bidang Oliver dengan kuat. "Astaga Alesha..." "Aku kan sudah bil

  • Istri sang Kapten yang Tak Diinginkan   Hukuman Menanti Papi!

    Hari sudah gelap, Alesha berjalan keluar dari dalam kamarnya. Wanita itu melangkah menuju ke kamar milik Louis. Alesha membuka pintu kamar putranya pelan-pelan dan ia melihat putranya yang tertidur sendirian di atas ranjang. Perasaan tak tega menyelimuti Alesha, baginya Louis terlalu kecil untuk punya adik, namun bagi Oliver anak itu bisa dilatih untuk lebih bertanggung jawab sejak dini. "Louis," lirih Alesha mendekati ranjang. Jemari tangan Alesha mengusap rambut pirang Louis dan mengecup lembut pipi putranya. "Maafkan Mami ya Sayang, Mami tidak bisa mengurus Louis sepenuh hati seperti dulu," ujar Alesha sedih. "Mami akan tetap menjadi sandaran terbaik buat Louis, jangan khawatir." Kecupan lembut Alesha berikan di pipi Louis. Ia tidak ingin beranjak pergi saat ini, Alesha memutuskan untuk berbaring di sana, di samping Louis. Alesha memeluk tubuh mungil putranya hingga gerakan lembutnya membuat Louis terbangun. "Mami..." "Iya Sayang, Mami di sini." Kedua mata indah Louis terb

  • Istri sang Kapten yang Tak Diinginkan   Didikan Keras Papi Oliver

    "Mami mau diambilkan air minum?" Louis mendekati Alesha yang duduk di sofa ruang keluarga di lantai dua. Wanita itu tersenyum dengan kebaikan hati putranya. "Tidak usah Sayang, nanti Mami ambil sendiri saja." "Emm, Mami jangan jalan-jalan, nanti adikku sakit!" seru Louis berlari lebih dulu mengambil botol minum. Alesha merasa tersentuh, setiap hari selama ia hamil Louis dan Oliver seperti sengaja berlomba-lomba untuk membantunya dan mendapat hatinya. Baru saja Alesha selesai makan siang, Louis pun langsung mengambilkan air minum untuknya dan membawa piringnya ke dapur di lantai satu. Alesha terdiam memperhatikan. 'Apa ini ajaran Oliver? Kalau Louis kelelahan nanti dia bisa sakit,' batin Alesha. "Ck! Jangan-jangan sungguh Oliver yang mengajarkannya!" Saat itu juga Alesha langsung melangkah turun ke lantai satu, ia melihat Louis di dapur bersama Bibi Ruitz, anak itu nampak memakan roti selai yang ia buat sendiri. Bibi Ruitz di sampingnya terlihat seperti membujuk Louis untuk

DMCA.com Protection Status