Beranda / Romansa / Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku / Bab 9 – Jayden dan Felix?!

Share

Bab 9 – Jayden dan Felix?!

Penulis: Creative Words
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-20 10:20:10

“Felix ...!” ringis Valency kesakitan, memberontak kecil dan berusaha melepaskan cengkraman Felix pada pergelangan tangannya yang sangat erat. 

Tangan besar Felix berbanding terbalik dengan pergelangan tangan Valency yang kurus, membuat Valency kesusahan terlepas dari genggaman pria itu. Tenaga mereka tak sebanding. 

“Dari mana saja hah?! Jangan berani bermain-main denganku, Lency! Kamu tahu sendiri akibatnya karena telah membuatku marah,” ancam Felix, matanya menggelap menatap Valency penuh amarah. Genggamannya semakin mengerat seiring dengan emosinya yang meledak-ledak. 

“L-lepaskan tanganku, Lix.” 

Ringisan kesakitan Valency membuat Felix tersadar jika yang dilakukannya adalah sebuah kesalahan. Sontak tangannya melepaskan cengkraman pada Valency, membuat Valency buru-buru menarik tangannya dan mengelus bekas kemerahan yang terlihat jelas melingkar. 

‘Sial, jika tangannya terluka, dia tidak akan bisa aku manfaatkan mengerjakan desain lagi,’ batin Felix merutuki dirinya. 

Felix kembali menatap nyalang Valency. “Kamu tahu apa yang sudah kamu lakukan?! Karenamu, perusahaanku hampir merugi dan kehilangan proyek besar!” 

“Aku sibuk belajar beberapa hari ini,” dusta Valency. 

Rahang Felix mengetat. “Apa belajarmu itu lebih penting daripada aku?” tanya Felix sewot. “Buku-bukumu itu bisa menunggu, tapi klienku tidak bisa menunggu!”

Kepala Valency terangkat, menatap Felix. “Aku baru saja menerima info lanjutan mengenai beasiswaku, aku harus mendapatkan nilai sempurna dalam tugas akhir nanti,” ucap Valency beralasan. 

“Kamu terlalu banyak beralasan.”

Amarahnya tak kunjung mereda. Valency bisa melihat itu dari ekspresi Felix sekarang, mulutnya tak kunjung berhenti mengomel dan menyalahkannya, seolah Valency baru saja melakukan kesalahan fatal. 

“Kamu tahu akibat dari perbuatannya kemarin?” tanya Felix, menyudutkan Valency yang sama sekali tak merasa gentar. “Klien pentingku marah besar, bahkan hampir membatalkan kerja sama kami karena belum menerima desain pesanannya hingga hari ini. Dan ini semua karena kesalahanmu!” 

Valency mendengus pelan dalam hati kala mendengar semua omong kosong yang diucapkan oleh Felix. 

‘Sejak kapan pekerjaan perusahaanmu menjadi tanggung jawabku? Aku bahkan tak mendapatkan sepeserpun dari keuntungan perusahaan ini!’ maki Valency dalam hati. 

“Sudahlah, Lix. Tidak ada gunanya terus marah-marah seperti ini. Yang penting sekarang Lency sudah datang.”

Suara yang berasal dari sudut ruangan membuat Valency spontan menoleh, baru sadar jika Cecilia sejak tadi turut menonton drama yang dibuat oleh Felix. 

Cecilia berdiri dan mendekati Valency, mengelus punggung Valency layaknya seorang sahabat yang sedang menenangkannya. 

“Lain kali jangan melakukan hal seperti itu lagi, Lency. Kasihan Felix terus berusaha menghubungimu sejak kemarin,” ucap Cecilia. 

Kening Valency mengernyit bingung sebentar, mempertanyakan kenapa Cecilia tampak begitu tenang bertemu dengannya. Apa gadis itu tidak sadar Valency telah keluar dari asrama?

Detik itu juga, Valency mengetahui jawabannya.

Cecilia pasti belum sempat pulang ke asrama dan terus bermalam di tempat Felix!

“Kamu akan mengerjakannya sekarang kan, Lency?” tanya Cecilia dengan suara yang dibuat lembut dan penuh perhatian.

Valency kembali menatap Felix yang berdiri diam di belakang Cecilia. “Biar aku yang bicara dengan klienmu itu,” 

Mata Felix dan Cecilia membesar.

“Apa? Tidak, tidak. Kamu tidak boleh bertemu dengannya!” tolak Felix cepat.

“Kenapa?” pancing Valency. “Bukankah bertemu dengan klien akan mempercepat proses pembuatan desain?”

“Tidak, bukan seperti itu. Hanya saja ... “ Felix mengulum bibirnya, terdiam sejenak. Otaknya bekerja keras mencari jawaban yang pas. “Hanya saja untuk apa kamu mau bertemu dengan klienku? Tugasmu hanya membuat desain saja, urusan lain biar aku yang urus.”

“Benar kata Felix. Jika kamu meminta bertemu bisa saja akan membuat klien bertambah marah karena pertemuan yang dadakan, dia orang yang sangat sibuk, bos perusahaan besar,” tambah Cecilia ikut membantu. 

“Justru karena membuat desain adalah tugasku, maka aku ingin bertemu dengan klien secara langsung,” ucap Valency. “Aku ingin berdiskusi lebih banyak tentang desain yang mereka inginkan, bukankah itu lebih baik?”

Senyum tipis tersungging di wajah Valency. Dirinya sudah tahu kenapa Felix dan Cecilia bersikeras menghalanginya bertemu klien. 

Tentu saja karena kedua orang itu akan mengenalkan desainnya sebagai desain milik Cecilia!

“Tidak perlu. Kami sudah mencatat detail permintaan mereka dan kamu hanya tinggal membuat desainnya saja.” Felix kembali menolak mentah-mentah permintaan Valency. “Jangan buang-buang waktu lagi dan kerjakan secepatnya, oke Lency?”

Felix ingin mengambil tangan Valency dan mengelusnya, tetapi dengan cepat Valency menghindar dan berjalan mendekati meja kerja Felix. “Baiklah. Mana catatannya? Akan lebih baik jika aku mulai membuat desainnya sekarang.”

Valency mengintip dari sudut matanya, bisa menangkap interaksi Felix dan Cecilia yang saling melempar senyum senang mendengar ucapannya, membuat Valency mendengus. Dia menduduki kursi kerja Felix dan mulai mengerjakan desain sesuai dengan catatan yang diberikan Cecilia dengan santai, tak ingin memberikan desain terbaiknya seperti dulu. 

Berkat kecerdasan otaknya yang kreatif, satu desain kecil menjadi hal yang mudah bagi Valency. Dalam hitungan jam saja dia telah menyelesaikan desain buatannya, yang bahkan biasanya diselesaikan beberapa hari oleh desainer lain. 

“Ini,” pungkasnya. Valency menyerahkan hasil desainnya kepada Felix. “Semua catatan untuk detail pengerjaannya juga ada di sini.” 

Felix yang memeriksa hasil kerja Valency, lalu menganggukkan kepala puas. “Desain milikmu memang yang terbaik, Sayang!” puji Felix sembari mengusap kepala Valency dengan senyum lebar. Dia merasa sangat senang karena sebentar lagi pasti akan mendapat bayaran hasil dari proyek ini. 

Valency yang dipuji hanya memasang senyum palsu. Biasanya pujian Felix akan sangat membuatnya kesenangan sendiri, tetapi kini pujian itu tak lagi berarti apa-apa untuknya. Valency merasa hambar dan malah muak. 

Saat menoleh ke arah lain, matanya tak sengaja melihat raut kesal Cecilia. 

Apa wanita itu cemburu padanya?

Valency tertawa dalam hati.

Apa Cecilia bahkan pantas untuk cemburu ketika dialah kekasih gelap Felix yang sebenarnya?

“Lia,” panggil Valency tiba-tiba, menyentak Cecilia yang merengut diam-diam. 

“Y-ya?” 

“Kapan kamu akan mengembalikan buku desainku?” tanya Valency. “Aku membutuhkannya untuk tugas akhirku.”

Cecilia menjadi gelagapan sendiri. “I-itu ... aku tidak bisa mengembalikannya sekarang. Aku masih membutuhkannya. Bagaimana kalau kukembalikan minggu depan?” tawar Cecilia. 

“Aku sangat membutuhkannya, bagaimana jika kamu mengembalikannya lusa?” ucap Valency sedikit memaksa. 

Cecilia mendekati Valency dan memegang tangannya, matanya menatap memohon pada Valency.

“Ayolah Lency, aku juga sangat membutuhkannya untuk tugasku hingga minggu depan. Kita kan sahabat, jadi tolong bantu sahabatmu ini ya?” rengek Cecilia dengan nada manja, tangannya menggoyang-goyangkan tangan Valency. 

Valency menahan amarah yang menggebu di dadanya. Tugas katanya? Jelas-jelas Cecilia ingin menggunakan informasi dalam buku itu untuk lomba nanti!? Apa wanita itu menganggap Valency bodoh!?

“Ayolah Lency, tugasku sudah hampir selesai, sisa sedikit lagi. Boleh kan?” rengek Cecilia membujuk.

Dengan terus merapal doa agar sabar, Valency pun berkata, “Baiklah, tapi kembalikan segera setelah itu,” putusnya.

Keputusan Valency membuat Cecilia bersorak kegirangan dan langsung memeluknya. Namun itu hanya berlangsung singkat, karena Valency langsung melepaskan pelukan mereka.

“Karena semua tugasku di sini sudah selesai, aku pergi dulu. Aku harus menyelesaikan sebuah desain yang akan aku ikutkan dalam lomba kecil,” pamit Valency. 

“Oke, oke. Hati-hati di jalan,” ucap Felix hambar. Sama sekali tidak peduli dengan Valency setelah mendapatkan yang diinginkan. 

Sedangkan Cecilia, wanita itu sudah kembali sibuk dengan ponselnya.

Dalam diam, Valency meninggalkan ruangan itu. Dari celah pintu yang belum sepenuhnya tertutup, pandangan cerah wanita itu seketika berubah menjadi sangat gelap, seakan siap menyingkirkan dua orang yang tengah tertawa di dalam ruangan tersebut.

**

Tidak terasa, hari lomba pun tiba. Banyak orang-orang di bidang desain perhiasan datang untuk menghadiri acara tersebut, termasuk Valency yang baru saja turun dari mobil. 

Bisa Valency lihat ada banyak wartawan yang meliput acara tersebut. Apalagi perlombaan kali ini mengundang banyak orang-orang penting sebagai juri maupun tamu kehormatan.

Dengan gaun berwarna biru tua yang melekat dengan indah di tubuh rampingnya, kehadiran Valency menarik perhatian beberapa awak media. Mereka dibuat saling bertanya-tanya karena penampilannya yang menakjubkan. 

Valency menarik napas lebih dulu, menormalkan kegugupannya karena sudah lama tidak menghadiri acara seramai ini sebelumnya. ‘Tenang, Valency … kamu pasti bisa.’ Dia mencoba menghibur dirinya sendiri.

Seiring dirinya berjalan dengan percaya diri memasuki aula tempat perlombaan, matanya menyapu setiap sisi aula perlombaan, seakan mencari sesuatu. Hingga akhirnya, pandangan Valency terhenti di area khusus para juri. 

Sosok tegap dan tampan dalam balutan jas formal itu sangat menarik perhatiannya.

Jay …,’ panggil Valency dalam hati.

Tanpa ragu, Valency berjalan mendekati pria tersebut. Namun, semakin jarak antara dirinya dan Jayden terkikis, semakin keruh ekspresi yang ditunjukkan Valency.

Pria yang sedang diajak bicara serius oleh Jayden … bukankah itu … bukankah itu Felix?!

Mata Valency membesar, dia langsung menatap Felix dan Jayden bergantian.

Bagaimana … bagaimana dua pria itu mengenal satu sama lain!?

**

Creative Words

∑(; °Д°) WAH WAH, KEK MANA ITU DUA PRIA KENAL SATU SAMA LAIN? Maksudnya apa yaaa?! Terima kasih untuk kalian yang sudah baca sampai akhir! Kalau kalian suka karya ini, jangan lupa untuk berikan like, vote, dan comment yaa! Biar author tahu tanggapan kalian terhadap karya ini, terima kasih! Buka koinnya ayok untuk menyokong hidup author dan kelanjutan cerita ini (✿◦’ᴗ˘◦)♡ Jangan bilang sudah pakai pulsa, itu untung pulsa ke operator, bukan ke author :") beda walau belakangnya sama-sama 'tor'. Demi sesuap nasi buat authornya ya ges yaaa, muah!

| 99+
Komen (43)
goodnovel comment avatar
Zumira Colo
lanjut, seru ni
goodnovel comment avatar
Warni Yani
harus bayar ....ternyata
goodnovel comment avatar
Nurwati Nurwati
ahkirnya.......bertemu dech
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 10 – Selingkuh di Publik?!

    ‘Mungkinkah … mungkinkah Jayden telah mengenal dekat Felix dan mereka sebenarnya bekerja sama untuk menjebakku?!’ Sesaat berpikir, Valency berujung menggelengkan kepalanya. Seharusnya tidak demikian. Seorang Jayden Spencer mati-matian ingin menjebaknya sampai menjadikan status pernikahannya sebagai permainan? Kenapa? Atas dasar apa? Ada dendam apa di antara mereka? Hanya untuk membantu Felix? Seharusnya Jayden tidak sedermawan itu, bukan? Namun, satu ucapan sang ibunda di masa lalu membuat Valency waspada. ‘Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, Valey.’ Menepiskan semua itu dan berusaha tegar, Valency kembali berjalan menghampiri kedua pria tersebut. Sementara itu, Felix yang sedang sibuk mengobrol dengan Jayden tak sengaja menangkap sosok perempuan dengan pakaian yang cukup mencolok, sangat indah dan menarik perhatiannya di antara ratusan tamu lainnya. Tanpa sadar dia terpaku di tempat, tak menjawab pertanyaan yang dilayangkan Jayden. Matanya seakan dikunci melihat pada

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-20
  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 11 – Yakin Bisa Bertahan Sampai Akhir?

    Pertanyaan yang dilayangkan Valency dengan cukup lantang dan nada dipenuhi amarah berhasil mengundang perhatian dari sejumlah tamu. Sebagian besar dari mereka menghentikan kegiatan dan berlomba-lomba untuk melihat apa yang terjadi. Bisikan-bisikan cemoohan mulai terdengar dari para tamu. Ada yang menatap jijik pada Felix dan Cecilia, ada pula yang menatap kasihan pada Valency. “Bukankah itu putri tunggal dari keluarga Owen, Cecilia Owen? Apa dia berselingkuh dengan kekasih orang lain sampai membuat gadis itu terlihat sangat marah?” “Astaga, mereka memalukan sekali! Bagaimana bisa mereka menodai acara yang penting ini?” Celetukan-celetukan pedas penuh hinaan membuat Felix tak mampu lagi mengangkat wajah, dia hanya menunduk dengan wajah memerah malu sekaligus marah karena perbuatan Valency membuat mereka disudutkan. Tak jauh dari tempat mereka, ada sepasang mata yang tak mengalihkan pandangannya sejak tadi, menonton drama yang sedang berlangsung. Jayden duduk di kursinya denga

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-20
  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 12 – Lantas, Kenapa Bisa Sama?

    “Baiklah tamu undangan kami yang terhormat, sebentar lagi kami akan menampilkan karya-karya jenius dan luar biasa milik para peserta kami. Saksikanlah dan berikan penilaian kalian!” Suara pembawa acara membuat perasaan marah dan dongkol Felix tergantikan dengan perasaan panik. Apalagi karena peserta pertama telah dipanggil naik untuk mempresentasikan karya mereka. “Bagaimana ini ... sebentar lagi giliran kita dan di depan sana ada Lency yang menonton,” gumam Cecilia panik. “Dia bisa saja kembali membuat keributan saat melihat karya kita dan membuat kita bertambah malu. Aku tidak ingin kembali dicemooh orang-orang, Lix!” Felix menggelengkan kepala. “Tidak, Valency bukan orang yang seperti itu.” Dia menambahkan, “Paling dia hanya akan menggerutu setelah lomba selesai.” Cecilia mendelik kesal. “Oh wow. Sepertinya kamu sangat mengenal kekasihmu itu, ya? Apa jaminannya dia tidak akan membuat kita malu lagi di hadapan tamu penting lainnya? Reputasi keluargaku akan benar-benar hancur ka

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-20
  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 13 – Nyali Yang Bagus

    Pertanyaan sang Juri membuat Cecilia mematung dengan mata membulat. Jantungnya berdebar keras karena informasi mengejutkan itu. “T-tidak! Ini pasti sebuah kesalahan!” “Kesalahan? Apa secara tak langsung kamu mengatakan kalau Diamant Corp yang telah menyontek desain yang baru saja kamu buat?” sergah sang juri sedikit sarkas. Batin Cecilia berteriak tak setuju, desain yang Cecilia pakai itu milik Valency, jadi dia yakin desain itu asli, bukan dari Diamant Corp! Oleh karena itu, jelas asal-usul desain milik Diamant Corp yang bermasalah! Namun, tidak mungkin ‘kan Cecilia menuduh Diamant Corp secara terang-terangan, perusahaan terkenal dan sebesar itu, sebagai pencuri desain asli yang dibuat oleh Valency!? Siapa yang akan percaya?! Apalagi di hadapannya sekarang juga berdiri direktur utamanya. Cecilia menggigit bibir. “Aku tidak tahu bagaimana Diamant Corp bisa membuat desain yang sama dengan milikku, tapi yang jelas desain di tanganku ini asli dan bukan hasil mencontek.” Cecilia

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-26
  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 14 – Kemunculan Valency

    “Perlu kalian semua ingat bahwa Diamant Corp tidak akan pernah mengeluarkan desain tanpa pengecekan yang detail, bahkan satu desain saja memerlukan persiapan hampir satu tahun untuk diluncurkan. Ke depannya pastikan asumsimu tidak membuatmu tampak seperti orang bodoh.” Di saat ini, Jayden melemparkan sebuah tatapan ke arah Felix. Dia tidak mengatakan apa pun, tapi Felix bisa membaca makna tatapan itu. ‘Kamu mengecewakanku.’ Hal tersebut membuat Felix langsung mengepalkan tangannya. Usai mengatakan hal tersebut Jayden langsung meninggalkan ruang perlombaan, membuat orang-orang semakin kebingungan dan bertanya-tanya. Ucapannya terlalu ambigu. “Jadi bagaimana keputusannya? Siapa yang mencontek siapa sekarang?” Pertanyaan yang diluncurkan salah satu tamu membuat ruangan seketika ricuh dan saling melempar jawaban berdasarkan asumsi masing-masing. “Bukankah perginya Tuan Spencer dapat diartikan bahwa desain Tuan Smith dan Nona Owen lah yang bermasalah?” celetuk tamu lainnya yang

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-26
  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 15 – Berani Menyentuh Istriku

    Felix menggeram kesal menatap tajam pada Valency. “Kami telah memberikan buktinya pada dewan juri, jadi untuk apa menyuruh Lia menjelaskan lagi?” ucap Felix. Alis Valency terangkat naik menatap Felix, tertawa kecil di dalam hati melihat Felix mati-matian membela Cecilia yang telah mati kutu saking terkejutnya. “Dan lagi, ada apa denganmu? Lia adalah sahabat baikmu, mengapa sekarang kamu malah memojokkannya seperti ini? Sahabat macam apa dirimu?!” sambung Felix, menyalahkan dan berusaha menyerang balik Valency. Tak peduli lagi dengan status Valency yang masih sebagai kekasihnya, jelas-jelas Valency telah duluan melayangkan bendera perang pada mereka! Dia harus membalas Valency untuk mempertahankan reputasi dan harga dirinya. Semuanya berada di ujung tanduk sekarang. Cecilia yang mendengar pembelaan Felix ikut memasang wajah sedih seolah-olah Valency telah mengkhianati dirinya. “Felix benar. Kenapa kamu seperti menyalahkanku? Harusnya kamu mendukungku. Apa kamu masih marah karen

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-27
  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 16 – Namaku Valency Lambert

    Ketegangan di ruang lomba membuat sejumlah tamu mulai mengeluarkan ponsel mereka untuk merekam. Hal itu membuat wajah Cecilia dan Felix menjadi semakin buruk. “Lix, kita harus selesaikan ini secepatnya!” desis Cecilia. “Kalau hal ini tersebar dan keluargaku melihatnya, maka akan sangat kacau!” Felix terdiam. Tidak perlu Cecilia ingatkan, dia juga tahu! Akan tetapi, ini semua terasa sangat aneh dan membuatnya menaikkan kewaspadaan. Felix melirik Valency. Seorang gadis tanpa latar belakang yang kuat maupun jelas, berani sekali dia berdiri sendiri untuk memperjuangkan hak karyanya. Tidak. Bukan keberanian Valency yang paling aneh bagi Felix, melainkan gerak-gerik panitia lomba! Kenapa tidak ada satu pun yang menyingkirkan Valency padahal dia sudah mengacaukan lomba sejauh ini!? ‘Aneh, ada yang aneh!’ seru Felix dalam hati. Dia pun melirik kepada sang juri pria, memberikan kode untuk menyelesaikan semuanya dengan lebih cepat! Akhirnya, sang juri pria pun maju dan berkata, “Sejak t

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-27
  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 17 – Mengakui Penjiplakan?

    Felix mematung di tempat saking terkejutnya dengan perkenalan Valency yang sangat berani. ‘Dia … bekerja sama dengan Diamant Corp?’ Pria itu pun mengingat sosok Jayden. ‘Jadi … orang yang mendukungnya adalah ….’ Belum sempat Felix menyelesaikan percakapan batinnya, sebuah suara tawa menginterupsi, memecahkan keheningan dan mengalihkan perhatian semua orang. Itu adalah suara tawa sang juri pria. “Nona, pengakuanmu sungguh lucu,” ucapnya dengan nada mengejek, membuat Valency mengerutkan dahi. “Kamu mengakui dirimu bekerja sama dengan Diamant Corp, baik … aku percaya saja. Akan tetapi, mengakui sketsa ini, rasanya sekarang jelas dirimu berbohong!” Tudingan itu membuat wajah Valency menggelap. “Apa …?” Sangat keras juri pria itu berusaha menahan tawa, dan dia pun berujar, “Kamu memanggil desain ini sebagai desain Everhart, tapi … desain yang diberikan oleh Nona Owen ini bernama Everheart.” Mendengar itu, keributan kembali terjadi. Namun, berbeda dari mereka yang memandang rendah Valen

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-29

Bab terbaru

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 288 - Ketahuan

    [Atau kamu mau kujemput di tempat sepupumu itu?]"Oh, sial," gumam Verena, akhirnya bangkit dari kursi yang sudah beberapa jam ia duduki. Tak jauh dari sana, Ashton menoleh."Kenapa?" tanya pria itu."Tidak," balas Verena. Ia kembali duduk dan memikirkan balasan apa yang bisa dia berikan pada Eric.[Kamu sudah baca pesanku. Kenapa tidak balas?]Sebuah pesan dari Eric kembali muncul, membuat Verena berdecak."Dasar tidak sabaran." Verena membalas pesan tersebut demikian. "Apa tidak bisa dibicarakan lewat telepon saja?"Baru beberapa detik usai Verena mengirim pesan itu, balasan Eric langsung datang.[Tidak.][Harus bertemu.]Lalu satu lagi.[Tunggu aku di sana.]"Aku tidak sedang di rumah Ashton," balas Verena. "Nanti saja."[Di mana, kalau begitu?]Verena memutar otaknya dengan cepat. Jika ia menjawab ada di kantor, Eric akan dengan mudah menemukan kebenarannya."Di rumah."Eric belum tahu di mana tempat tinggalnya. Dan tidak mungkin pria itu dengan bodohnya mengecek mansion Miller un

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 288 - Ketahuan

    [Atau kamu mau kujemput di tempat sepupumu itu?]"Oh, sial," gumam Verena, akhirnya bangkit dari kursi yang sudah beberapa jam ia duduki. Tak jauh dari sana, Ashton menoleh."Kenapa?" tanya pria itu."Tidak," balas Verena. Ia kembali duduk dan memikirkan balasan apa yang bisa dia berikan pada Eric.[Kamu sudah baca pesanku. Kenapa tidak balas?]Sebuah pesan dari Eric kembali muncul, membuat Verena berdecak."Dasar tidak sabaran." Verena membalas pesan tersebut demikian. "Apa tidak bisa dibicarakan lewat telepon saja?"Baru beberapa detik usai Verena mengirim pesan itu, balasan Eric langsung datang.[Tidak.][Harus bertemu.]Lalu satu lagi.[Tunggu aku di sana.]"Aku tidak sedang di rumah Ashton," balas Verena. "Nanti saja."[Di mana, kalau begitu?]Verena memutar otaknya dengan cepat. Jika ia menjawab ada di kantor, Eric akan dengan mudah menemukan kebenarannya."Di rumah."Eric belum tahu di mana tempat tinggalnya. Dan tidak mungkin pria itu dengan bodohnya mengecek mansion Miller un

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 287 - Yang Sebenarnya Terjadi

    "Dan aku bilang kamu beruntung karena tinggal di sebelah rumahnya?"Usai mengatakan itu, Samuel kembali memandang Eric dengan tatapan asing. Ekspresi sepupunya itu tampak senang, sekaligus puas. Seakan-akan ia baru mendapatkan momen yang ia harapkan."Tunggu, Ric. Kamu tidak tahu?" tanya Samuel. "Manusia ini. Kamu tidak mendengarkan ceritaku ya!?"Eric mengibaskan tangannya. "Tidak penting."Hal itu membuat Samuel menggerutu. Mengatakan hal-hal seperti ia yang telah membantu Eric dan selalu siap sedia, tapi begini balasan Eric padanya. Eric bahkan tidak memperkenalkan Verena lebih awal padanya, dan sebagainya.Namun, Eric tidak mendengarkan. Ia sibuk menyusun rencana.Karena Verena kembali tidak membalas pesan Eric, entah kenapa. Pria itu jadi tidak bisa mengurusi persoalan mereka yang belum selesai.Kalau Verena ada di sebelah rumah, akan lebih mudah bagi Eric untuk mengurusnya.***Namun, wanita yang Eric cari sedang tidak berada di rumah."Kamu tidak mau pulang?"Pertanyaan Ashton

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 286 - Informasi Baru

    "Selamat pagi, Nona Lee."Eric Gray memandang Leon, asisten kepercayaannya selama ini, yang tengah melakukan pertemuan dengan Patricia Lee, reporter yang pertama kali memuat berita tentang dirinya dan Verena. Ia ingin menyelidiki apakah Patricia terlibat pihak-pihak lain yang ingin menjatuhkannya, ataukah dia bergerak sendiri.Karena penyelidikan pun menyatakan kalau malam itu Patricia sedang berada di rumah sakit, bukan hotel tempat pesta Eric dilaksanakan.Ditambah lagi, Eric memang sudah dengan mudah menyingkirkan berita-berita yang merugikannya dan Verena. Tapi akan sulit kalau ternyata ada musuh lain yang tidak mereka ketahui.Sejauh ini, dugaannya dan Verena sama; keluarga Miller sendiri. Lebih tepatnya pihak Olivia. Meski ada ketidakcocokan mengenai asumsi tersebut di beberapa tempat."Sekarang kamu tertarik pada ibu tunggal?" Sepupunya, Samuel, menghempaskan dirinya untuk duduk di sebelah Eric dan mengamati pertemuan Leon dengan Patricia. Eric dan Samuel tidak bergabung, mela

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 285 - Ketidaktahuan Keith

    Keith baru saja berjalan melewati pintu masuk ketika salah seorang pelayan menghampirinya dan mengatakan bahwa Verena datang berkunjung.Dan sekarang kakaknya itu ada di kamar Kimberly."Untuk apa dia ada di sana?" gumam Keith. Dia bergegas naik ke lantai 2 ketika ja mendengar suara pecahan kaca dari kamar Kimberly.Panik, Keith langsung berlari dan coba membuka pintu kamar.Terkunci. Kimberly nekat membayar orang untuk mencelakai Verena beberapa waktu yang lalu. Meskipun Keith sudah mengancam adik kembarnya itu agar ia tidak melakukannya lagi, Keith tidak yakin Kimberly akan diam saja saat melihat Verena ada di tempat yang sama dengannya.Dengan panik, Keith menggedor pintu kamar adik kembarnya.Tak berapa lama, Verena muncul di balik pintu tersebut dan langsung ditarik keluar oleh Keith."Ve!?" Tidak ada luka. Aman--tunggu. Keith mengernyit melihat tanda merah keunguan di area sekitaran tengkuk Verena. Namun, saat ia berniat memastikan tanda itu, Verena sudah menarik diri.Keith m

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 284 - Provokasi (2)

    "Apakah benar demikian?" Senyum Verena tidak sampai matanya, seolah sedang mengolok lawan bicaranya. "Anak kandung Aster Miller?"Tidak ada perubahan ekspresi yang berarti di wajah Kimberly, saat Verena mengamati. Bisa jadi gadis itu benar-benar meyakini identitasnya sebagai putri bungsu keluarga Miller."Omong kosong apa yang kamu katakan?" balas Kimberly. Gadis itu akhirnya berjalan menghampiri Verena dan menarik lengan baju Verena. "Keluar dari kamarku, sekarang!"Namun, Verena menepisnya dengan mudah. "Jangan begitu. Kita baru sampai di obrolan yang kusukai." balas Verena. Ia menyelipkan kunci kamar tersebut di tas miliknya. "Kimberly. Apakah kamu pernah berpikir dari mana kamu mendapat mata abu-abu dan rambut pirang itu? Padahal di saat yang sama, keluarga kita seluruhnya berambut gelap?""Berhenti menyebutnya keluarga kita, sialan. Menjijikkan sekali!""Tapi suka tidak suka, ini memang keluargaku juga." Verena berdiri, lalu berjalan ke tepi ranjang Kimberly. "Meski aku sempat te

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 283 - Penyelidikan Masing-Masing

    "Tuan Gray, ini profil identitas reporter yang menulis berita mengenai Anda dan Nona Miller pertama kali."Eric hanya melirik laporan si asisten yang ada di atas meja sekilas sebelum kembali menekuni layar laptop di hadapan.Meski begitu, pikirannya sebenarnya tidak sedang berada di sana.Pria itu masih ada pada malam yang ia habiskan dengan Verena. Dan itu membuatnya gila karena Verena tampil seakan itu tidak berdampak apa-apa padanya.Padahal kalau ia memang benar, Eric adalah kali pertama dan kali selanjutnya wanita itu. Kenapa Verena bersikap biasa saja?"Tuan Gray?" Suara sang asisten kembali mengusik Eric."Ya, aku dengar." Eric menghela napas dan akhirnya menyandarkan dirinya ke sandaran kursi, lalu mengambil laporan yang ada."Sudah kamu cek?" tanya Eric."Ya, Tuan.""Ada yang aneh?""Saya sarankan Anda mengecek bagian keluarga, Tuan."Eric menggumam pelan. Ia hanya membaca sekilas mengenai identitas si reporter. Patricia Lee. Pendatang di negara ini, usianya ada di akhir 20-a

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 282 - Provokasi

    Verena merasakan atmosfer di mansion keluarga Miller sedikit berbeda dan cukup mencekam dibandingkan biasanya. Mungkin karena tidak ada suara para pekerja membersihkan perabotan atau mereka yang beraktivitas di dapur, mengobrol ringan sembari mempersiapkan makan. Atau mungkin juga karena suara barang pecah belah yang dihancurkan di lantai 2.Verena bisa menduga itu berasal dari kamar adik tirinya, Kimberly. Tidak sulit."Selamat pagi, Nona." Salah seorang pelayan menyapanya, bersamaan dengan suara teriakan dari lantai 2. "Tuan Miller ada di kamarnya seperti biasa, Nona. Mari saya antar "Verena menggeleng. "Aku ke sini bukan untuk bertemu dengannya." Ia mengangkat kepalanya, memandang ke arah pintu ruangan yang merupakan kamar Kimberly. "Keith di mana?""Tuan Keith belum pulang sejak semalam, Nona."Hal tersebut menimbulkan kernyitan di kening Verena.Apakah terjadi sesuatu pada pria itu setelah ia bertemu dengan Verena semalam? Atau ada hal lain?Pikiran Verena teralihkan saat kemba

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 281 - Sebelum Ledakan

    "Kalau begitu, apakah kamu masih akan berpikir kalau hubungan kita hanya sekadar bisnis untukku?"Verena memilih untuk tidak menjawab terlebih dahulu dan melanjutkan sarapannya. Ia perlu beberapa saat untuk berpikir, bukan menuruti keinginan emosionalnya seperti beberapa saat terakhir.Sepertinya obat itu sudah merusak sistem kerjanya. Sangat disayangkan.Tanpa diduga, Eric Gray tidak mengejar jawabannya. Meski begitu, bukan berarti Eric berhenti menatap Verena dengan pandangannya yang tidak bisa ia artikan itu.Oke, fokus. Pertama, soal si pria misterius. Belum selesai, tapi sedang dalam penyelidikan. Verena hanya bisa menunggu.Kedua, soal adik tirinya yang tersayang. Verena sudah mengatur rencana untuk gadis licik itu. Akan ia laksanakan di waktu yang tepat untuk hasil maksimal.Lalu, Eric Gray. Pria ini--Pikiran Verena terputus saat ponselnya kembali berdering. Mengira bahwa itu Ashton, Verena langsung mengangkatnya."Ash, sudah kubilang--""Balas pesanku."Panggilan diakhiri beg

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status