Beranda / Romansa / Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku / Bab 9 – Jayden dan Felix?!

Share

Bab 9 – Jayden dan Felix?!

Penulis: Creative Words
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-20 10:20:10

“Felix ...!” ringis Valency kesakitan, memberontak kecil dan berusaha melepaskan cengkraman Felix pada pergelangan tangannya yang sangat erat. 

Tangan besar Felix berbanding terbalik dengan pergelangan tangan Valency yang kurus, membuat Valency kesusahan terlepas dari genggaman pria itu. Tenaga mereka tak sebanding. 

“Dari mana saja hah?! Jangan berani bermain-main denganku, Lency! Kamu tahu sendiri akibatnya karena telah membuatku marah,” ancam Felix, matanya menggelap menatap Valency penuh amarah. Genggamannya semakin mengerat seiring dengan emosinya yang meledak-ledak. 

“L-lepaskan tanganku, Lix.” 

Ringisan kesakitan Valency membuat Felix tersadar jika yang dilakukannya adalah sebuah kesalahan. Sontak tangannya melepaskan cengkraman pada Valency, membuat Valency buru-buru menarik tangannya dan mengelus bekas kemerahan yang terlihat jelas melingkar. 

‘Sial, jika tangannya terluka, dia tidak akan bisa aku manfaatkan mengerjakan desain lagi,’ batin Felix merutuki dirinya. 

Felix kembali menatap nyalang Valency. “Kamu tahu apa yang sudah kamu lakukan?! Karenamu, perusahaanku hampir merugi dan kehilangan proyek besar!” 

“Aku sibuk belajar beberapa hari ini,” dusta Valency. 

Rahang Felix mengetat. “Apa belajarmu itu lebih penting daripada aku?” tanya Felix sewot. “Buku-bukumu itu bisa menunggu, tapi klienku tidak bisa menunggu!”

Kepala Valency terangkat, menatap Felix. “Aku baru saja menerima info lanjutan mengenai beasiswaku, aku harus mendapatkan nilai sempurna dalam tugas akhir nanti,” ucap Valency beralasan. 

“Kamu terlalu banyak beralasan.”

Amarahnya tak kunjung mereda. Valency bisa melihat itu dari ekspresi Felix sekarang, mulutnya tak kunjung berhenti mengomel dan menyalahkannya, seolah Valency baru saja melakukan kesalahan fatal. 

“Kamu tahu akibat dari perbuatannya kemarin?” tanya Felix, menyudutkan Valency yang sama sekali tak merasa gentar. “Klien pentingku marah besar, bahkan hampir membatalkan kerja sama kami karena belum menerima desain pesanannya hingga hari ini. Dan ini semua karena kesalahanmu!” 

Valency mendengus pelan dalam hati kala mendengar semua omong kosong yang diucapkan oleh Felix. 

‘Sejak kapan pekerjaan perusahaanmu menjadi tanggung jawabku? Aku bahkan tak mendapatkan sepeserpun dari keuntungan perusahaan ini!’ maki Valency dalam hati. 

“Sudahlah, Lix. Tidak ada gunanya terus marah-marah seperti ini. Yang penting sekarang Lency sudah datang.”

Suara yang berasal dari sudut ruangan membuat Valency spontan menoleh, baru sadar jika Cecilia sejak tadi turut menonton drama yang dibuat oleh Felix. 

Cecilia berdiri dan mendekati Valency, mengelus punggung Valency layaknya seorang sahabat yang sedang menenangkannya. 

“Lain kali jangan melakukan hal seperti itu lagi, Lency. Kasihan Felix terus berusaha menghubungimu sejak kemarin,” ucap Cecilia. 

Kening Valency mengernyit bingung sebentar, mempertanyakan kenapa Cecilia tampak begitu tenang bertemu dengannya. Apa gadis itu tidak sadar Valency telah keluar dari asrama?

Detik itu juga, Valency mengetahui jawabannya.

Cecilia pasti belum sempat pulang ke asrama dan terus bermalam di tempat Felix!

“Kamu akan mengerjakannya sekarang kan, Lency?” tanya Cecilia dengan suara yang dibuat lembut dan penuh perhatian.

Valency kembali menatap Felix yang berdiri diam di belakang Cecilia. “Biar aku yang bicara dengan klienmu itu,” 

Mata Felix dan Cecilia membesar.

“Apa? Tidak, tidak. Kamu tidak boleh bertemu dengannya!” tolak Felix cepat.

“Kenapa?” pancing Valency. “Bukankah bertemu dengan klien akan mempercepat proses pembuatan desain?”

“Tidak, bukan seperti itu. Hanya saja ... “ Felix mengulum bibirnya, terdiam sejenak. Otaknya bekerja keras mencari jawaban yang pas. “Hanya saja untuk apa kamu mau bertemu dengan klienku? Tugasmu hanya membuat desain saja, urusan lain biar aku yang urus.”

“Benar kata Felix. Jika kamu meminta bertemu bisa saja akan membuat klien bertambah marah karena pertemuan yang dadakan, dia orang yang sangat sibuk, bos perusahaan besar,” tambah Cecilia ikut membantu. 

“Justru karena membuat desain adalah tugasku, maka aku ingin bertemu dengan klien secara langsung,” ucap Valency. “Aku ingin berdiskusi lebih banyak tentang desain yang mereka inginkan, bukankah itu lebih baik?”

Senyum tipis tersungging di wajah Valency. Dirinya sudah tahu kenapa Felix dan Cecilia bersikeras menghalanginya bertemu klien. 

Tentu saja karena kedua orang itu akan mengenalkan desainnya sebagai desain milik Cecilia!

“Tidak perlu. Kami sudah mencatat detail permintaan mereka dan kamu hanya tinggal membuat desainnya saja.” Felix kembali menolak mentah-mentah permintaan Valency. “Jangan buang-buang waktu lagi dan kerjakan secepatnya, oke Lency?”

Felix ingin mengambil tangan Valency dan mengelusnya, tetapi dengan cepat Valency menghindar dan berjalan mendekati meja kerja Felix. “Baiklah. Mana catatannya? Akan lebih baik jika aku mulai membuat desainnya sekarang.”

Valency mengintip dari sudut matanya, bisa menangkap interaksi Felix dan Cecilia yang saling melempar senyum senang mendengar ucapannya, membuat Valency mendengus. Dia menduduki kursi kerja Felix dan mulai mengerjakan desain sesuai dengan catatan yang diberikan Cecilia dengan santai, tak ingin memberikan desain terbaiknya seperti dulu. 

Berkat kecerdasan otaknya yang kreatif, satu desain kecil menjadi hal yang mudah bagi Valency. Dalam hitungan jam saja dia telah menyelesaikan desain buatannya, yang bahkan biasanya diselesaikan beberapa hari oleh desainer lain. 

“Ini,” pungkasnya. Valency menyerahkan hasil desainnya kepada Felix. “Semua catatan untuk detail pengerjaannya juga ada di sini.” 

Felix yang memeriksa hasil kerja Valency, lalu menganggukkan kepala puas. “Desain milikmu memang yang terbaik, Sayang!” puji Felix sembari mengusap kepala Valency dengan senyum lebar. Dia merasa sangat senang karena sebentar lagi pasti akan mendapat bayaran hasil dari proyek ini. 

Valency yang dipuji hanya memasang senyum palsu. Biasanya pujian Felix akan sangat membuatnya kesenangan sendiri, tetapi kini pujian itu tak lagi berarti apa-apa untuknya. Valency merasa hambar dan malah muak. 

Saat menoleh ke arah lain, matanya tak sengaja melihat raut kesal Cecilia. 

Apa wanita itu cemburu padanya?

Valency tertawa dalam hati.

Apa Cecilia bahkan pantas untuk cemburu ketika dialah kekasih gelap Felix yang sebenarnya?

“Lia,” panggil Valency tiba-tiba, menyentak Cecilia yang merengut diam-diam. 

“Y-ya?” 

“Kapan kamu akan mengembalikan buku desainku?” tanya Valency. “Aku membutuhkannya untuk tugas akhirku.”

Cecilia menjadi gelagapan sendiri. “I-itu ... aku tidak bisa mengembalikannya sekarang. Aku masih membutuhkannya. Bagaimana kalau kukembalikan minggu depan?” tawar Cecilia. 

“Aku sangat membutuhkannya, bagaimana jika kamu mengembalikannya lusa?” ucap Valency sedikit memaksa. 

Cecilia mendekati Valency dan memegang tangannya, matanya menatap memohon pada Valency.

“Ayolah Lency, aku juga sangat membutuhkannya untuk tugasku hingga minggu depan. Kita kan sahabat, jadi tolong bantu sahabatmu ini ya?” rengek Cecilia dengan nada manja, tangannya menggoyang-goyangkan tangan Valency. 

Valency menahan amarah yang menggebu di dadanya. Tugas katanya? Jelas-jelas Cecilia ingin menggunakan informasi dalam buku itu untuk lomba nanti!? Apa wanita itu menganggap Valency bodoh!?

“Ayolah Lency, tugasku sudah hampir selesai, sisa sedikit lagi. Boleh kan?” rengek Cecilia membujuk.

Dengan terus merapal doa agar sabar, Valency pun berkata, “Baiklah, tapi kembalikan segera setelah itu,” putusnya.

Keputusan Valency membuat Cecilia bersorak kegirangan dan langsung memeluknya. Namun itu hanya berlangsung singkat, karena Valency langsung melepaskan pelukan mereka.

“Karena semua tugasku di sini sudah selesai, aku pergi dulu. Aku harus menyelesaikan sebuah desain yang akan aku ikutkan dalam lomba kecil,” pamit Valency. 

“Oke, oke. Hati-hati di jalan,” ucap Felix hambar. Sama sekali tidak peduli dengan Valency setelah mendapatkan yang diinginkan. 

Sedangkan Cecilia, wanita itu sudah kembali sibuk dengan ponselnya.

Dalam diam, Valency meninggalkan ruangan itu. Dari celah pintu yang belum sepenuhnya tertutup, pandangan cerah wanita itu seketika berubah menjadi sangat gelap, seakan siap menyingkirkan dua orang yang tengah tertawa di dalam ruangan tersebut.

**

Tidak terasa, hari lomba pun tiba. Banyak orang-orang di bidang desain perhiasan datang untuk menghadiri acara tersebut, termasuk Valency yang baru saja turun dari mobil. 

Bisa Valency lihat ada banyak wartawan yang meliput acara tersebut. Apalagi perlombaan kali ini mengundang banyak orang-orang penting sebagai juri maupun tamu kehormatan.

Dengan gaun berwarna biru tua yang melekat dengan indah di tubuh rampingnya, kehadiran Valency menarik perhatian beberapa awak media. Mereka dibuat saling bertanya-tanya karena penampilannya yang menakjubkan. 

Valency menarik napas lebih dulu, menormalkan kegugupannya karena sudah lama tidak menghadiri acara seramai ini sebelumnya. ‘Tenang, Valency … kamu pasti bisa.’ Dia mencoba menghibur dirinya sendiri.

Seiring dirinya berjalan dengan percaya diri memasuki aula tempat perlombaan, matanya menyapu setiap sisi aula perlombaan, seakan mencari sesuatu. Hingga akhirnya, pandangan Valency terhenti di area khusus para juri. 

Sosok tegap dan tampan dalam balutan jas formal itu sangat menarik perhatiannya.

Jay …,’ panggil Valency dalam hati.

Tanpa ragu, Valency berjalan mendekati pria tersebut. Namun, semakin jarak antara dirinya dan Jayden terkikis, semakin keruh ekspresi yang ditunjukkan Valency.

Pria yang sedang diajak bicara serius oleh Jayden … bukankah itu … bukankah itu Felix?!

Mata Valency membesar, dia langsung menatap Felix dan Jayden bergantian.

Bagaimana … bagaimana dua pria itu mengenal satu sama lain!?

**

Creative Words

∑(; °Д°) WAH WAH, KEK MANA ITU DUA PRIA KENAL SATU SAMA LAIN? Maksudnya apa yaaa?! Terima kasih untuk kalian yang sudah baca sampai akhir! Kalau kalian suka karya ini, jangan lupa untuk berikan like, vote, dan comment yaa! Biar author tahu tanggapan kalian terhadap karya ini, terima kasih! Buka koinnya ayok untuk menyokong hidup author dan kelanjutan cerita ini (✿◦’ᴗ˘◦)♡ Jangan bilang sudah pakai pulsa, itu untung pulsa ke operator, bukan ke author :") beda walau belakangnya sama-sama 'tor'. Demi sesuap nasi buat authornya ya ges yaaa, muah!

| 99+
Komen (22)
goodnovel comment avatar
Oma Euis
sesuai judulnya ,ibu tiri mantan wk wk wk
goodnovel comment avatar
Merry Quen
gimana si sudah di bab 69 kok suruh balik awal lagi huuuu
goodnovel comment avatar
Alexander Natanael Gianto KM
aku setuju dengan pendapat kalian semuanya, terutama Melodi Cinta
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 10 – Selingkuh di Publik?!

    ‘Mungkinkah … mungkinkah Jayden telah mengenal dekat Felix dan mereka sebenarnya bekerja sama untuk menjebakku?!’ Sesaat berpikir, Valency berujung menggelengkan kepalanya. Seharusnya tidak demikian. Seorang Jayden Spencer mati-matian ingin menjebaknya sampai menjadikan status pernikahannya sebagai permainan? Kenapa? Atas dasar apa? Ada dendam apa di antara mereka? Hanya untuk membantu Felix? Seharusnya Jayden tidak sedermawan itu, bukan? Namun, satu ucapan sang ibunda di masa lalu membuat Valency waspada. ‘Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, Valey.’ Menepiskan semua itu dan berusaha tegar, Valency kembali berjalan menghampiri kedua pria tersebut. Sementara itu, Felix yang sedang sibuk mengobrol dengan Jayden tak sengaja menangkap sosok perempuan dengan pakaian yang cukup mencolok, sangat indah dan menarik perhatiannya di antara ratusan tamu lainnya. Tanpa sadar dia terpaku di tempat, tak menjawab pertanyaan yang dilayangkan Jayden. Matanya seakan dikunci melihat pada

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-20
  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 11 – Yakin Bisa Bertahan Sampai Akhir?

    Pertanyaan yang dilayangkan Valency dengan cukup lantang dan nada dipenuhi amarah berhasil mengundang perhatian dari sejumlah tamu. Sebagian besar dari mereka menghentikan kegiatan dan berlomba-lomba untuk melihat apa yang terjadi. Bisikan-bisikan cemoohan mulai terdengar dari para tamu. Ada yang menatap jijik pada Felix dan Cecilia, ada pula yang menatap kasihan pada Valency. “Bukankah itu putri tunggal dari keluarga Owen, Cecilia Owen? Apa dia berselingkuh dengan kekasih orang lain sampai membuat gadis itu terlihat sangat marah?” “Astaga, mereka memalukan sekali! Bagaimana bisa mereka menodai acara yang penting ini?” Celetukan-celetukan pedas penuh hinaan membuat Felix tak mampu lagi mengangkat wajah, dia hanya menunduk dengan wajah memerah malu sekaligus marah karena perbuatan Valency membuat mereka disudutkan. Tak jauh dari tempat mereka, ada sepasang mata yang tak mengalihkan pandangannya sejak tadi, menonton drama yang sedang berlangsung. Jayden duduk di kursinya denga

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-20
  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 12 – Lantas, Kenapa Bisa Sama?

    “Baiklah tamu undangan kami yang terhormat, sebentar lagi kami akan menampilkan karya-karya jenius dan luar biasa milik para peserta kami. Saksikanlah dan berikan penilaian kalian!” Suara pembawa acara membuat perasaan marah dan dongkol Felix tergantikan dengan perasaan panik. Apalagi karena peserta pertama telah dipanggil naik untuk mempresentasikan karya mereka. “Bagaimana ini ... sebentar lagi giliran kita dan di depan sana ada Lency yang menonton,” gumam Cecilia panik. “Dia bisa saja kembali membuat keributan saat melihat karya kita dan membuat kita bertambah malu. Aku tidak ingin kembali dicemooh orang-orang, Lix!” Felix menggelengkan kepala. “Tidak, Valency bukan orang yang seperti itu.” Dia menambahkan, “Paling dia hanya akan menggerutu setelah lomba selesai.” Cecilia mendelik kesal. “Oh wow. Sepertinya kamu sangat mengenal kekasihmu itu, ya? Apa jaminannya dia tidak akan membuat kita malu lagi di hadapan tamu penting lainnya? Reputasi keluargaku akan benar-benar hancur ka

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-20
  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 13 – Nyali Yang Bagus

    Pertanyaan sang Juri membuat Cecilia mematung dengan mata membulat. Jantungnya berdebar keras karena informasi mengejutkan itu. “T-tidak! Ini pasti sebuah kesalahan!” “Kesalahan? Apa secara tak langsung kamu mengatakan kalau Diamant Corp yang telah menyontek desain yang baru saja kamu buat?” sergah sang juri sedikit sarkas. Batin Cecilia berteriak tak setuju, desain yang Cecilia pakai itu milik Valency, jadi dia yakin desain itu asli, bukan dari Diamant Corp! Oleh karena itu, jelas asal-usul desain milik Diamant Corp yang bermasalah! Namun, tidak mungkin ‘kan Cecilia menuduh Diamant Corp secara terang-terangan, perusahaan terkenal dan sebesar itu, sebagai pencuri desain asli yang dibuat oleh Valency!? Siapa yang akan percaya?! Apalagi di hadapannya sekarang juga berdiri direktur utamanya. Cecilia menggigit bibir. “Aku tidak tahu bagaimana Diamant Corp bisa membuat desain yang sama dengan milikku, tapi yang jelas desain di tanganku ini asli dan bukan hasil mencontek.” Cecilia

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-26
  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 14 – Kemunculan Valency

    “Perlu kalian semua ingat bahwa Diamant Corp tidak akan pernah mengeluarkan desain tanpa pengecekan yang detail, bahkan satu desain saja memerlukan persiapan hampir satu tahun untuk diluncurkan. Ke depannya pastikan asumsimu tidak membuatmu tampak seperti orang bodoh.” Di saat ini, Jayden melemparkan sebuah tatapan ke arah Felix. Dia tidak mengatakan apa pun, tapi Felix bisa membaca makna tatapan itu. ‘Kamu mengecewakanku.’ Hal tersebut membuat Felix langsung mengepalkan tangannya. Usai mengatakan hal tersebut Jayden langsung meninggalkan ruang perlombaan, membuat orang-orang semakin kebingungan dan bertanya-tanya. Ucapannya terlalu ambigu. “Jadi bagaimana keputusannya? Siapa yang mencontek siapa sekarang?” Pertanyaan yang diluncurkan salah satu tamu membuat ruangan seketika ricuh dan saling melempar jawaban berdasarkan asumsi masing-masing. “Bukankah perginya Tuan Spencer dapat diartikan bahwa desain Tuan Smith dan Nona Owen lah yang bermasalah?” celetuk tamu lainnya yang

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-26
  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 15 – Berani Menyentuh Istriku

    Felix menggeram kesal menatap tajam pada Valency. “Kami telah memberikan buktinya pada dewan juri, jadi untuk apa menyuruh Lia menjelaskan lagi?” ucap Felix. Alis Valency terangkat naik menatap Felix, tertawa kecil di dalam hati melihat Felix mati-matian membela Cecilia yang telah mati kutu saking terkejutnya. “Dan lagi, ada apa denganmu? Lia adalah sahabat baikmu, mengapa sekarang kamu malah memojokkannya seperti ini? Sahabat macam apa dirimu?!” sambung Felix, menyalahkan dan berusaha menyerang balik Valency. Tak peduli lagi dengan status Valency yang masih sebagai kekasihnya, jelas-jelas Valency telah duluan melayangkan bendera perang pada mereka! Dia harus membalas Valency untuk mempertahankan reputasi dan harga dirinya. Semuanya berada di ujung tanduk sekarang. Cecilia yang mendengar pembelaan Felix ikut memasang wajah sedih seolah-olah Valency telah mengkhianati dirinya. “Felix benar. Kenapa kamu seperti menyalahkanku? Harusnya kamu mendukungku. Apa kamu masih marah karen

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-27
  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 16 – Namaku Valency Lambert

    Ketegangan di ruang lomba membuat sejumlah tamu mulai mengeluarkan ponsel mereka untuk merekam. Hal itu membuat wajah Cecilia dan Felix menjadi semakin buruk. “Lix, kita harus selesaikan ini secepatnya!” desis Cecilia. “Kalau hal ini tersebar dan keluargaku melihatnya, maka akan sangat kacau!” Felix terdiam. Tidak perlu Cecilia ingatkan, dia juga tahu! Akan tetapi, ini semua terasa sangat aneh dan membuatnya menaikkan kewaspadaan. Felix melirik Valency. Seorang gadis tanpa latar belakang yang kuat maupun jelas, berani sekali dia berdiri sendiri untuk memperjuangkan hak karyanya. Tidak. Bukan keberanian Valency yang paling aneh bagi Felix, melainkan gerak-gerik panitia lomba! Kenapa tidak ada satu pun yang menyingkirkan Valency padahal dia sudah mengacaukan lomba sejauh ini!? ‘Aneh, ada yang aneh!’ seru Felix dalam hati. Dia pun melirik kepada sang juri pria, memberikan kode untuk menyelesaikan semuanya dengan lebih cepat! Akhirnya, sang juri pria pun maju dan berkata, “Sejak t

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-27
  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 17 – Mengakui Penjiplakan?

    Felix mematung di tempat saking terkejutnya dengan perkenalan Valency yang sangat berani. ‘Dia … bekerja sama dengan Diamant Corp?’ Pria itu pun mengingat sosok Jayden. ‘Jadi … orang yang mendukungnya adalah ….’ Belum sempat Felix menyelesaikan percakapan batinnya, sebuah suara tawa menginterupsi, memecahkan keheningan dan mengalihkan perhatian semua orang. Itu adalah suara tawa sang juri pria. “Nona, pengakuanmu sungguh lucu,” ucapnya dengan nada mengejek, membuat Valency mengerutkan dahi. “Kamu mengakui dirimu bekerja sama dengan Diamant Corp, baik … aku percaya saja. Akan tetapi, mengakui sketsa ini, rasanya sekarang jelas dirimu berbohong!” Tudingan itu membuat wajah Valency menggelap. “Apa …?” Sangat keras juri pria itu berusaha menahan tawa, dan dia pun berujar, “Kamu memanggil desain ini sebagai desain Everhart, tapi … desain yang diberikan oleh Nona Owen ini bernama Everheart.” Mendengar itu, keributan kembali terjadi. Namun, berbeda dari mereka yang memandang rendah Valen

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-29

Bab terbaru

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 273 - Skenario Kimberly

    "... Verena, kamu baik-baik saja?"Pertanyaan itu meluncur dari bibir Eric ketika Verena tanpa sadar menggenggam ujung jas pria itu dan meremasnya kuat-kuat. Wajah wanita itu kini agak pucat dan napasnya menjadi lebih berat."Kelelahan?" tanya Eric lagi. Bukan apa-apa. Bisa jadi memang wanitanya ini sedang kelelahan, bukan? Dengan segala kesibukan sebagai pengganti sang ayah, Verena sampai pada batasnya juga. Namun, Verena menggeleng. Ini jelas bukab kelelahan. Ia tidak selemah itu.Sejak dulu, Verena sudah terbiasa bekerja dan lembur. Mengurusi klien dan bersosialisasi juga sudah sering ia lakukan karena pekerjaannya. Jadi ia tidak akan tumbang semudah ini.Selain itu, kondisinya ini terlalu tiba-tiba.Tidak mungkin Verena yang normal dan sehat bisa menjadi seperti ini begitu saja?"Kita menyingkir--""Aku ke toilet dulu," ucap Verena, menepis lengan Eric sekarang. Di sini terlalu banyak orang. Pikirannya terasa kacau dan tidak nyaman. Mungkin sedikit udara segar bisa membersihkan

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 272 - Teori Gila Verena

    "Maaf, aku harus keluar lagi. Ada yang harus aku pastikan.""Mau ke mana?"Eric bertanya. Tidak seperti dugaan Verena, Eric tidak melepaskannya begitu saja. Padahal Verena pikir, pria itu akan mengiakan saja keputusan Verena seperti tadi."Ke luar. Sebentar. Kan sudah aku bilang.""Jawab dengan lebih spesifik, Verena." Eric berucap.Langsung saja, Verena menghela napas."Aku perlu memastikan beberapa tamu. Oke?""Kalau kamu memerlukan daftar tamu, bisa kuberikan.""Ya, tapi aku juga perlu menemui orang ini.""Siapa? Kutemani.""Tidak perlu. Ini acaramu. Kamu harus tetap di sini.""Tanpa tunanganku? Jangan bercanda."Verena berdecak. Merasa kesal.Karena tidak ingin kehilangan jejak seperti tadi, wanita itu nekat melangkah pergi----tapi ia justru berakhir terpenjara dalam tangan kekar Eric."Eric--""Kamu tahu," ucap Eric diikuti helaan napas. "Mengejarmu memerlukan kesabaran ekstra."Verena langsung merengut. Bukan karena ucapan Eric, melainkan karena posisi mereka. Si Presdir arogan

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 271 - Pernyataan Keith

    "Aku tidak mau kamu mati konyol, Verena. Tidak bisakah kamu memahami hal itu?"Ucapan yang meluncur dari bibir Keith itu tidak terlalu mengejutkan Verena. Namun, nada bicara dan ekspresi yang ditunjukkan oleh adik tirinya itu sukses membuat Verena terdiam.Ada yang asing dari tatap manik mata abu-abu itu.Sepasang warna abu-abu yang familiar itu--Apalagi bagaimana Keith membuang muka setelahnya, lalu mengusap tengkuk dengan kikuk sementara ujung telinganya memerah.Keanehan itu ... tidak bisa Verena pandang sebagai sebuah tingkah adiknya yang lucu.Bukan karena sikap Keith tidak lucu. Melainkan karena tingkahnya tidak seperti seorang adik pada umumnya.Seakan-akan--Tidak. Pasti Verena salah. Ia selalu salah dalam hal ini, kan?"Keith ... kamu--"Keith mengangkat tangannya sembari menghela napas."Sudahlah." Keith menukas. "Toh Ayah sudah merestui pertunanganmu, bukan? Lupakan saja.""Yah. Itu mustahil." Verena berusaha terdengar tegas, tapi ucapannya tak lebih dari sebuah gumaman.M

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 270 - Si Kembar Miller

    "Nona, Anda baik-baik saja?"Sosok itu adalah seorang pria paruh baya, dengan rambut hitam yang sudah banyak beruban. Namun, penampilannya tampak rapi, tidak serampangan. Mengindikasikan bahwa kemungkinan beliau adalah salah satu tamu undangan Eric Gray.Meski begitu, penampilannya tampak terlalu sederhana untuk dikatakan kaum sosialita.Namun, bukan itu yang membuat Verena tertegun. Mata abu-abu itu ... tampak familier bagi Verena. Di mana--"Nona?""Ah." Verena berkedip. "Maaf, Tuan. Saya tidak melihat ke depan." Verena buru-buru berkata setelahnya."Saya tidak masalah. Tapi apakah Anda baik-baik saja?""Saya tidak apa-apa. Permisi."Verena sedikit menunduk dan langsung pergi dari sana, ke arah yang dituju oleh Kimberly tadi.Namun, sayangnya, interupsi singkat tadi sudah cukup untuk melenyapkan jejak adik tirinya.Tanpa sadar, Verena menghela napas. Menyayangkan fokusnya yang sempat teralihkan tadi."Verena."Panggilan itu membuat Verena menoleh dan mendapati sosok Keith tengah ber

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 269 - Hanya Sandiwara?

    "Coba cari topik pembicaraan lain. Soal aku, misalnya. Putra ibu dan...." Verena mencoba memasang raut wajah biasa saja saat Eric mendekatkan bibirnya ke telinga Verena dan berbisik, "Calon suamimu."Baru setelah itu Verena menghela napas pelan. Lalu, wanita itu menoleh sedikit ke belakang, ke arah Eric."Kamu mau kami membicarakanmu di depanmu langsung?" tanyanya.Eric mengangkat bahu. "Silakan.""Tidak masalah kalau aku menyinggung soal kelakuanmu dulu?" Verena kembali bertanya. "Semua yang kamu lakukan saat kamu mengejar-ngejar--""Sini. Aku pasangkan lagi kalungnya." Eric Gray menyela. Tangannya terulur dan mengambil kalung di tangan Verena, sebelum kemudian memasangkannya. "Mau bicara soal Vera Jones lagi?""Tidak." Kali ini, Mia yang menjawab. "Meskipun rasanya menyenangkan, mengobrol dengan Verena. Tapi lebih baik kamu dan Verena sekarang kembali ke aula. Sapa para tamu."Lalu, pada Verena yang menatapnya, Mia menambahkan, "Senang bertemu denganmu, Verena. Lain kali, kita men

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 268 - Diskusi Bisnis?

    "Apakah kamu punya koneksi khusus pada Nona Jones, Verena?" Pertanyaan Mia itu membuat Verena tersenyum.Sama seperti semua sosialita di pesta amal keluarga Miller beberapa waktu yang lalu, tidak semuanya mengetahui mengenai identitas Verena sebagai Vera Jones.Mungkin memang ada pembicaraan dari mulut ke mulut setelah pesta, tapi informasi tersebut tidak mungkin sampai ke semua orang. Apalagi ini soal pencapaian Verena, si anak haram. Orang akan lebih senang bergosip soal dia yang tiba-tiba mendapatkan rezeki nomplok dan warisan dari sang ayah karena cara kotor.Bukan dengan pertimbangan bahwa Verena punya kemampuan.Di samping itu, tampaknya memang Mia tidak terlihat seperti wanita yang hobi bergosip. Karenanya, sebelum Eric sempat menyelesaikan kalimat tadi, Verena sudah bertanya, "Bagaimana menurut Anda soal desain-desain Vera Jones, Nyonya Gray?"Verena tahu sedikit banyak soal Mia Gray, ibunda Eric, dari informasi yang diselipkan oleh Ashton sebelum ia sepakat untuk datang ke

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 267 - Memperkenalkan Diri

    Verena dengan segera membetulkan posisinya dan berdiri untuk menyapa orang tua Eric Gray tersebut.Dalam hati, ia merasa seolah diselamatkan oleh kehadiran Mia dan Beatrice, terlepas dari posisinya yang agak memalukan dan bagaimana Beatrice tampak ingin sekali langsung menghakiminya detik itu juga.Akan tetapi, Verena langsung mengalihkan fokusnya pada Mia. Sepasang mata ibu Eric tersebut kini menatapnya dengan penuh perhatian."Ibu," Eric menyapa dengan nada yang masih tenang, seakan pertemuan itu adalah hal biasa. "Perkenalkan, ini Verena."Sikap pria itu seolah mereka tidak berada dalam posisi yang patut dipertanyakan sebelumnya. "Ya. Itulah wanita yang dipilih oleh putramu," ucap Beatrice pada Mia, iparnya. Kemudian, wanita paruh baya itu mendengus. "Sudah bagus aku kenalkan pada putri bungsu keluarga Miller untuk dijodohkan. Dia malah memilih wanita ini."Beatrice mengalihkan pandangannya pada Verena dan melihat wanita itu dari atas sampai bawah, sebelum kemudian melirik Eric ya

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 266 - Kamu Lupa Siapa Aku?

    "Ada apa? Katakan."Akan tetapi, alih-alih menjawab pertanyaan Eric Gray, respons pertama Verena selain menahan napas adalah memundurkan badannya. Sekalipun sudah tidak ada ruang yang cukup di balik punggungnya.Setelah itu, baru Verena menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan dirinya. Meskipun, tampaknya sia-sia. Entah kenapa otak Verena terasa macet karena posisi mereka saat ini.Apakah ini berarti Verena sedang terintimidasi? Wanita itu berpikir.Karena makin dekat Eric berada, semakin sulit baginya untuk berpikir jernih.Apalagi ketika Eric kembali memangkas jarak di antara mereka."Hm?" Pria itu tersenyum miring, menikmati situasi saat ini.Sementara itu, pandangan Verena terpaku pada wajah pria itu yang kini hanya terpisah beberapa inci darinya. Bau parfum Eric yang khas semakin menambah kerumunan dalam pikirannya tanpa bisa dicegah. Diam-diam, Verena merutuk dalam hati."Mundur," ucap wanita itu pada akhirnya. Ia enggan mengakui bahwa posisi ini mengusiknya. "Sofa di be

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 265 - Keanehan Kimberly

    "Aku hanya sedikit mengingatkan saja, Sayang. Semua yang dilakukan, akan ada dampaknya."Hening sejenak. Verena dalam diam mengamati ekspresi kedua saudara tirinya. Wajah Keith tetap datar senantiasa. Pria itu tidak tampak tersinggung atau marah pada sindiran Eric. Berbeda dengan Kimberly yang saat ini tengah menatapnya.Iya. Menatap Verena."Saya setuju dengan Anda, Tuan Gray. Memang semua perbuatan itu ada dampaknya. Setiap akibat, pasti ada sebabnya," ucap Kimberly. Gadis itu mengalihkan pandangan pada Eric dan tersenyum manis. "Ah ya. Selamat ulang tahun, Tuan Eric Gray. Semoga Anda menikmati malam yang indah ini."Senyum Kimberly menjadi lebih lebar setelah mengucapkan kalimat terakhir tersebut.Sejujurnya, Eric tengah menahan diri agar tidak berekspresi terkejut atau heran dengan reaksi Kimberly tersebut. Ini adalah pertama kalinya Kimberly menunjukkan sisinya yang berbeda.Sebelumnya, gadis yang merupakan putri bungsu Aster Miller tersebut selalu menampilkan sikap malu-malu d

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status