Share

Penyusup

Author: Q
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Ayudisha duduk di pinggir tempat tidur, sambil bersiap untuk beristirahat. Akan tetapi tatapan sang suami begitu kentara dan panas. Ia tidak nyaman dengan tatapan itu, ia pun bertanya.

"Kenapa kamu melihatku seperti itu?"

"Tidak, aku hanya berfikir bahwa ini pertama kalinya kita akan tidur di ranjang yang sama."

Mendengar ucapan Bayan, Ayudisha langsung memerah. Apa yang dikatakan Bayan adalah sebuah kebenaran. Selama ini mereka hanya berada di ruangan yang sama, namun tak pernah di ranjang yang sama. Sebagai pasangan suami istri yang sah, seharusnya mereka telah melakukan banyak hal yang lebih dari itu. Hanya saja Bayan telah menahan hubungan mereka karena insiden Tanjung sebelumnya.

Ayudisha berfikir bahwa Bayan masih marah padanya, jadi ia pun menawarkan diri.

"Kamu bisa melakukan lebih jika kamu ingin."

Bayan pun langsung menjadi kaku, ia tidak menyangka Ayudisha akan menawarkan diri padanya malam ini. Jika ia tidak benar-benar ingat bahwa besok adalah hari di mana ia akan datang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri manis Jenderal Perang   Singgasana milikku

    Cangkir emas telah terlempar jauh dan jatuh ke lantai dengan keras. Suara itu begitu memekakan telinga, hingga membuat seorang wanita paruh baya di samping pintu langsung menutup telinga dengan erat. Tapi laki-laki yang melempar cangkir itu langsung mendengus tak peduli."Bayan!!"Sang Raja Agung Malaka begitu marah pada sikap arogan yang Bayan lakukan. Semakin hari Bayan semakin terlihat berani dan tak menaruh hormat padanya. Hanya karena dia berasal dari keluarga militer yang berkuasa."Bajingan!!"Sikap Badra yang begitu tempramental serta mengucap kalimat-kalimat kotor, sangat jauh dari kesan bangsawan yang biasanya dipenuhi mulut manis dengan segudang puisi sastra. Namun wajah angkuh dan sombong laki-laki itu telah disembunyikan untuk waktu yang sangat lama. Sebagai putra tertua raja sebelumnya, ia berhasil mengamankan singgasana dan duduk sebagai seorang Raja. Akan tetapi kegelisahan terus menghantuinya, ia takut seseorang akan datang merebut kursi emas yang telah bertahun-tahu

  • Istri manis Jenderal Perang   Sangat tampan

    Bayan menatap bayangannya yang ada di cermin tembaga. Ia melihat setiap sudut wajah serta tubuhnya dengan perasaan bangga. Hari ini adalah hari yang bersejarah, dimana ia akan membawa Ayudisha ke istana sebagai pasangan suami istri.'lihat betapa cocoknya kami berdua' ucapnya bangga pada dirinya sendiri.Bayan tak perlu orang lain untuk mengatakan bahwa ia adalah laki-laki tampan. Karena ia selalu tau bahwa wajahnya selalu diidamkan oleh lelaki lainnya. Jadi hari ini ia tak perlu berkecil hati karena bergandengan tangan dengan wanita secantik Ayudisha.Lagipula laki-laki yang paling cocok mendampingi Ayudisha hanyalah dirinya.'Siapa itu Tanjung?''Tulangnya begitu rapuh, selain pandai merayu dia sama sekali bukan apa-apa di mataku'Bayan terus memuji dirinya sendiri setinggi langit dan menjelek-jelekkan Tanjung hingga ke lumpur.Bayan pun mengalihkan perhatiannya ke sang istri, ia membusungkan badan dengan gagah berani. Namun Ayudisha hanya melihat sekilas dan berekspresi biasa-biasa

  • Istri manis Jenderal Perang   Konspirasi istana

    Hidup di dua kehidupan merupakan anugerah tersendiri untuk Ayudisha, ia menyadari banyak hal bahwa manusia tak semuanya baik. Ia ingat saat pertama kali bertemu dengan Tanjung di umur yang ke 10 tahun. Saat itu ia masih belum mengerti tentang dunia dan hanya bercermin dari kedua orang tuanya. Kedua orang tuanya adalah sepasang suami istri yang sangat bahagia dan berintelektual tinggi. Hal itu membuatnya terus berimajinasi dan berharap untuk mendapatkan pasangan dengan jenis yang sama.Akan tetapi khayalannya terlalu tinggi dan harapannya terlalu besar. Ia mencintai orang yang salah selama berpuluh-puluh tahun dan berkorban untuk orang yang bahkan tak melihat ke belakang saat meninggalkannya. Jadi bohong jika ia mengatakan ia tak membenci Tanjung karena laki-laki itu adalah cinta pertamanya. Saat ia terlahir kembali, saat itu Ayudisha tak melihat dengan jelas wajah Tanjung yang telah berlumuran darah. Namun kali ini wajah tampan dan lembut itu terlihat pucat dan menatapnya dengan penu

  • Istri manis Jenderal Perang   Tidak percaya siapapun

    Kekuasaan adalah sesuatu yang di impikan oleh hampir semua orang di dunia. Tidak terkecuali untuk orang-orang yang bersaing dengan Bayan saat ini. Walaupun mereka menghormati Bayan sebagai seorang prajurit yang berbakat dan tangguh, akan tetapi ambisi mereka untuk menjadi Patih muda selanjutnya tentulah sangat besar. Hal itu membuat mereka tersenyum girang di dalam hati sambil mengutuk agar Bayan didiskualifikasi dan disingkirkan dari kandidat Patih muda. Tentu saja mereka tak berani menunjukkan wajah asli mereka mengingat pengaruh keluarga Bayan begitu besar di kemiliteran.Pertunjukan hari ini begitu luar biasa dan di luar imajinasi mereka. Walaupun mereka tahu bahwa Bayan tak mungkin melakukan hal itu, mereka tetap melihat kejadian ini sebagai sebuah kesempatan untuk menyingkirkan Bayan dan menurunkan pamornya. Ayudisha menyadari bahwa ini adalah sebuah konspirasi politik yang biasa disebut oleh orang-orang di dalam buku. Hanya saja ini pertama kalinya ia melihat kejadian berdarah

  • Istri manis Jenderal Perang   Penjara yang menakjubkan

    Semua orang yang ada di istana mulai membicarakan tentang kejadian antara Bayan, Tanjung dan Ayudisha. Hanya saja kejadian itu tak berani mereka bicarakan secara terang-terangan. Mengingat status tiga orang itu bukanlah status yang bisa mereka singgung. Akan tetapi sudah menjadi kodrat manusia untuk saling menggunjing satu sama lain.Terlukanya Tanjung membuat para sastrawan mulai gelisah dan tak aman. Sedangkan masuk penjaranya Bayan membuat para anggota militer menjadi kesal dan marah. Apalagi ditambah dengan Ayudisha yang juga ikut masuk ke dalam penjara bersama suaminya. Hal itu membuat para bangsawan elite yang memiliki kebanggaan yang telah terukir lama di tulang mereka merasa terhina dan marah.Berbagai macam protes dan segala bentuk surat telah masuk ke dalam istana untuk dimintai pertanggungjawaban. Masing-masing orang ingin meminta keadilan untuk mewakili profesi dan kedudukan mereka.Para sastrawan percaya bahwa Tanjung adalah korban yang harus diselamatkan. Sedangkan para

  • Istri manis Jenderal Perang   Kembali bersama

    Bayan menatap ke arah istrinya yang tertidur pulas. Ia tersenyum kecil dan membelai rambut Ayudisha dan berfikir sejenak. Selama ia menikahi Ayudisha, ia telah melakukan banyak hal yang bahkan tak pernah ia bayangkan akan dilakukan di masa depan. Hal itu membuat Bayan berfikir jika tidak menikah dengan Ayudisha mungkin ia tidak akan pernah menikah dalam hidupnya.Bayan merasa bersyukur karena telah menjadi suami dari Ayudisha di kehidupan ini. Jika kehidupan selanjutnya benar-benar ada ia ingin mengatakan kepada dewa, bahwa ia ingin terlahir kembali menjadi suami Ayudisha lagi.Kebahagiaan seorang Bayan sangat bertolak belakang dengan seorang laki-laki yang masih terbaring lemah di kasur istana. Para tabib mengelilinginya dan berusaha menyelamatkan nyawanya. Pada saat itulah Tanjung tenggelam dalam mimpi buruk yang tak ada habisnya.Kebahagiaan semu yang dimiliki oleh Tanjung selama hidupnya adalah sebuah tipu daya dan penuh konspirasi. Tanjung mati di dalam sebuah penjara dingin deng

  • Istri manis Jenderal Perang   Momen langka

    Semua orang berkumpul untuk menyambut putri kerajaan yang datang bersama suaminya, mereka datang untuk menjemput Ayudisha keluar dari penjara. Beberapa orang menatap dengan tetapan kagum, sambil berharap di dalam hati bahwa itulah Ratu mereka. Akan tetapi sangat disayangkan bahwa itu tak akan pernah terjadi.Ambisi para bangsawan elit inilah yang membuat orang tua Ayudisha menjauhkan anak-anak mereka dari pandangan istana. Akan tetapi sepertinya mereka tak pernah benar-benar pergi mengingat sekarang Ayudisha justru terjebak di dalamnya.Selama puluhan tahun, ini akan menjadi kali pertama mereka menginjakkan kaki kembali di lingkungan istana. Minah menatap istana megah itu tanpa perasaan nostalgia. Ia hanya datang kemari untuk menjemput putrinya bersama sang menantu.Minah menggenggam tangan suaminya dan berjalan menuju ke dalam istana. Di sana ia melihat Tuan Gada yang telah datang lebih dulu bersama keluarganya. Sebagai anggota keluarga mereka pun tersenyum sebagai isyarat ramah tam

  • Istri manis Jenderal Perang   Dia akan meninggalkanmu

    Di saat semua orang mulai berdiskusi tentang bagaimana kasus ini akan diselesaikan dan apa yang akan terjadi setelahnya. Mata Minah terus menatap ke satu arah yaitu ke arah adiknya tercinta dari ibu yang berbeda yaitu Badra. Laki-laki itu adalah adik yang dipercaya oleh ayahnya meneruskan tahta kerajaan menggantikan dirinya. Akan tetapi sekarang Minah merasa bahwa keputusan itu merupakan keputusan yang salah. Badra tak terlalu pantas untuk menyandang gelar sebagai seorang Raja karena laki-laki itu tak terlalu bijaksana dalam bertindak dan mengambil keputusan.Badra yang menyadari tatapan sang kakak hanya memalingkan wajahnya karena malu dan kesal. Ia merasa tatapan itu merupakan tetapan menghina, mengingat ia adalah raja yang terlahir dari seorang selir yang berasal dari rakyat biasa. Hal itu juga membuatnya semakin membenci ibunya sendiri, karena ia merasa bahwa ia pantas mendapatkan seorang ibu dengan gelar seorang Ratu.Saat suasana hikmat terjadi, suara Badra telah berhasil membu

Latest chapter

  • Istri manis Jenderal Perang   Bahagia (EXTRA)

    Ayudisha menggendong putrinya sambil melihat Lo Gading yang sedang duduk dan menatap tanah. Hal tersebut membuat Ayudisha merasa heran melihat putranya itu. Apalagi Lo Gading masih tidak bergerak bahkan setelah beberapa jam."Lo Gading, apa yang sedang kamu amati? Hari sudah mulai terik, kemarilah."Akan tetapi Lo Gading masih tetap berjongkok dan terus menatap ke tanah. Setelah beberapa saat ia pun melihat ibunya dan bertanya."Bu, kenapa semut berjalan seperti bebek?""Hah?"Ayudisha pun langsung heran, sejak kapan semut berjalan seperti bebek?Lo Gading selalu bertanya pada sesuatu yang sulit ia mengerti. Akan tetapi rasa ingin tau anak itu begitu besar, sehingga ia selalu menanyakan sesuatu yang bahkan tidak pernah ditanyakan oleh orang lain."Bebek tidak berjalan seperti semut anakku. Mereka berbeda, bebek memiliki dua kali sedangkan semut memiliki lebih.""Tapi aku melihat cara mereka berjalan sama."Untuk beberapa saat Ayudisha terdiam, dan akhirnya mengingat kembali kenangan k

  • Istri manis Jenderal Perang   Kelahiran Putri (EXTRA)

    3 tahun kemudianBayan menatap putranya dengan tatapan tak percaya. Ia panik saat ini karena Ayudisha akan melahirkan seorang anak, tapi lihat putra nya yang berbakti itu. Dia bahkan sempat menguap saat mendengar jeritan ibunya yang kesakitan."Apakah kamu tidak khawatir ibumu kenapa-napa?"Mendengar pertanyaan Ayahnya, Lo Gading pun mengangguk."Aku khawatir." ucap Lo Gading dengan suara kecilnya.Akan tetapi raut wajahnya masih terlihat santai dan malas. Hal tersebut membuat Bayan menjadi semakin kesal."Lalu kenapa kamu terlihat seperti itu? Tidak ada raut khawatir di wajah mu, biasanya anak-anak akan menangis jika mendengar jeritan ibunya.""Apakah menangis itu berguna saat ini? Apakah tangisan ku dapat mengurangi rasa sakit yang ibu rasakan? Kalau memang begitu, aku akan menangis sekarang."Bayan pun terdiam, ia merasa putranya tidak normal. Terlalu malas dan tidak ada jejak kekanakan yang tersisa. Padahal jika diingat saat ia masih bayi, Lo Gading cenderung imut bahkan ketika di

  • Istri manis Jenderal Perang   Perdamaian

    Hari begitu cerah dan kehidupan di Malaka menjadi begitu membahagiakan. Tak ada lagi perselisihan dan keributan yang berarti dan kehidupan masyarakat jauh lebih sejahtera dari sebelumnya. Sejak kelahiran Pangeran mahkota keberuntungan selalu menghampiri Malaka tidak ada akhirnya. Seolah bayi lucu itu memang ditakdirkan untuk membawa banyak keberuntungan untuk semua orang.Ayudisha menggendong putranya sambil menatap ke arah pohon mangga tempat ia biasa duduk bersama dengan Bayan. Tempat yang biasa ia gunakan untuk mengelus perutnya yang sekarang nyeri dan tak nyaman. Akan tetapi kali ini ia sudah tak merasakan sakitnya lagi dan menikmati kebahagiaan tanpa beban yang berarti."Kamu adalah anugerah terindah yang diberikan tuhan padaku di kehidupan ini." ucap Ayudisha pada anaknya.Entah anak itu mengerti apa yang diucapkan oleh ibunya, atau dia terlalu senang dalam gendongannya, tapi dapat Ayudisha melihat dengan jelas bahwa anak itu tersenyum. Sangat tampan dan manis. Hal tersebut memb

  • Istri manis Jenderal Perang   Matahari Malaka

    Suara tangisan seorang bayi yang terdengar nyaring telah berhasil membuat semua orang di istana merasa bersyukur. Mereka pun langsung tersenyum dan mengucapkan selamat pada masing-masing anggota keluarga. Tak lupa mereka mengucapkan syukur yang mendalam pada Tuhan yang telah menitipkan sebuah kehidupan baru untuk keluarga mereka.Setelah itu pintu ruang persalinan pun terbuka dan Bibi Bayan menatap semua anggota keluarganya dengan senyum merekah. "Seorang bayi laki-laki telah lahir dengan selamat.""Bayi laki-laki?!!"Setelah itu ibu Ayudisha pun keluar dan membawa bayi di pelukannya yang telah bersih oleh air hangat. Hal tersebut membuat semua orang langsung bersorak bahagia. Bayi itu berkulit putih dengan hidung yang mancung. Mengingatkan Putri Minah dengan Amor ketika dilahirkan pertama kalinya.Sian, Daka dan Jiru pun tak kalah girang. Mereka melihat keponakan mereka untuk pertama kalinya dan itu membuat mereka bersyukur dengan suara yang keras."Syukurlah dia tidak mirip Kakak B

  • Istri manis Jenderal Perang   Terimakasih

    Semua orang khawatir akan keadaan Ayudisha, mereka takut karena merasa Ayudisha lemah dan tak tahan dengan rasa sakit. Akan tetapi hanya Ayudisha yang tau bagaimana ia menikmati rasa sakitnya dengan perasaan bahagia. Rasa sakit itu membuatnya sadar bahwa bayi di dalam perutnya benar-benar hidup. Bayi itu benar-benar ada dan itu terjadi dalam hidupnya di kehidupan ini.Hampir setiap detik dalam hidup Ayudisha di kehidupan sebelumnya, ia merasa kesepian dan cemburu melihat anak orang lain. Ia mengalami banyak kesedihan dan rasa sakit hanya karena ia tidak bisa memiliki anaknya sendiri. Terkadang wanita menjadi begitu tidak berharga ketika mereka tidak bisa memiliki seorang anak untuk suaminya. Seolah mereka adalah sebuah benda yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Seolah ia adalah benda yang cacat dan mereka sangat menyesal setelah membelinya.Akan tetapi sekarang ia memiliki seorang laki-laki yang menerimanya bahkan jika ia tidak akan memiliki anak seumur hidupnya. Ia memiliki lak

  • Istri manis Jenderal Perang   Rasa sakit

    Bayan memeluk Ayudisha dan membuat tubuh Ayudisha lebih nyaman saat berbaring. Setiap malam Bayan akan mengatur cara Ayudisha tidur karena Ayudisha sudah tidak nyaman dengan perut besarnya. Terkadang Ayudisha akan memiliki nafas yang sedikit pendek karena kesulitan saat bernafas."Lebih nyaman?" tanya Bayan lembut.Ayudisha pun mengangguk dan tersenyum. Ia benar-benar dilayani oleh suaminya dengan sangat baik. Setiap ketidaknyaman yang ia alami selalu Bayan perhatikan. "Kalau begitu selamat tidur istriku yang cantik." ucap Bayan sambil mencium kening istrinya."Selamat tidur juga suamiku yang tampan."Keduanya saling merayu tanpa ada rasa malu terlihat di wajah mereka. Sangat berbeda ketika mereka masih pengantin baru. Sekarang mereka lebih leluasa dalam mengungkapkan rasa cinta hingga tidak ada kecanggungan.Setelah itu keduanya tertidur sambil berpelukan. Malam ini sangat ramai mengingat hampir setiap anggota keluarga berada di tempat yang sama. Ayudisha sebenarnya tidak terlalu ny

  • Istri manis Jenderal Perang   Keluarga

    Para anggota keluarga kini telah berkumpul. Walaupun tidak semuanya tapi itu cukup ramai mengingat sebentar lagi mereka akan menyambut kedatangan anggota keluarga yang baru. Apalagi anak Ayudisha dan Bayan akan menjadi cucu pertama di keluarga masing-masing.Umur kandungan Ayudisha sudah sembilan bulan dan tinggal menghitung hari untuk melihat bayi itu dilahirkan ke dunia. Hal tersebut membuat anggota keluarga sangat antusias untuk mempersiapkan banyak hal untuk kelahiran nanti. "Apakah persiapannya sudah cukup?"Mendengar pertanyaan ibunya, Amor pun menggelengkan kepala dengan pasrah."Ibu telah menanyakan itu sebanyak tiga kali dan jawabannya masih tetap sama. Persiapan sudah cukup dan kita hanya tinggal menunggu Ayudisha melahirkan."Putri Minah yang melihat Amor dengan tatapan tidak suka. Ia sering bertanya-tanya terus menerus karena ia sebenarnya sangat gugup. Maklum saja ini pertama kalinya ia akan menjadi nenek, walaupun ia sangat berharap bahwa cucu pertamanya akan berasal da

  • Istri manis Jenderal Perang   Istana kerajaan

    Di Senggrala hampir semua tabib dikumpulkan untuk menyembuhkan penyakit Raja. Akan tetapi hingga kini masih belum ada solusinya. Menurut keterangan tabib, hal tersebut dikarenakan ada ulat bulu langka yang menyerang burung Yang Mulia. Hal tersebut membuat Sang Raja pun tak terima dengan tuduhan itu. Ia sangat yakin bahwa wanita itu menaruh racun di tubuhnya hingga membuat tubuhnya menjadi seperti ini."Maaf Yang Mulia, tapi hasil dari pemeriksaan saya hampir sama dengan tabib yang lainnya."Mendengar hal tersebut, Raja Senggrala langsung berteriak marah. Ia memarahi semua orang, akan tetapi ia masih terbaring lemah dan tak bisa bangun untuk melampiaskan nya secara fisik.Tak lama Raja merintih lagi, ia kesakitan dan hal tersebut membuat para tabib menjadi panik dan khawatir. Ulat bulu memang dapat membuat gatal-gatal, akan tetapi entah kenapa sangat sulit disembuhkan hingga membuat bengkak dan panas. Jadi para tabib semakin bingung bagaimana cara menyembuhkannya. Mereka pun berusaha u

  • Istri manis Jenderal Perang   Menghadapi Bayan

    Matahari telah terbit dibalik bukit perbatasan Malaka. Akan tetapi mereka masih berdiri sambil menunduk dan berdoa pada orang-orang yang telah meninggal di bukit ini.Ratusan prajurit telah gugur di medan pertempuran tanpa ada kemenangan yang mereka bawa. Keduanya meninggal tangis dan luka pada orang-orang yang telah mereka tinggalkan.Keempatnya menangis dalam diam sambil mengingat kakak mereka yang telah meninggal dengan cara yang begitu menyakitkan. Setelah itu, Yuda pun menatap ketiga adik Bayan sambil mengucapkan perpisahan."Senang berkenalan dengan kalian.""Kami juga senang berkenalan denganmu.""Ya, aku harap kita akan bertemu lagi tapi tidak di medan perang."Jiru, Daka, Sian dan Yuda. Mereka adalah calon prajurit tangguh yang akan memimpin pasukan di kerajaan mereka masing-masing. Selama perjalanan mereka telah berkenalan dan sudah saling mengenal. Akan tetapi mereka selalu tau bahwa persahabatan mereka ditakdirkan untuk berlalu dalam waktu yang sangat singkat.Keempatnya a

DMCA.com Protection Status