Share

Doa orang teraniaya

Author: Q
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Menghilangnya Amor dan Raka tak membuat Bayan merasa senang. Karena selain dua orang itu, ada beberapa orang lagi yang terus memonopoli istrinya. Orang-orang tersebut tak lain dan tak bukan adalah ayah dan para sepupunya. Hal itu membuat Bayan merasa jengah dan ingin membawa istrinya pergi dari rumah.

Tuan Gada menyadari bahwa anaknya sedang marah padanya. Akan tetapi ia tak peduli karena sudah terbiasa melihat wajah marah Bayan. Baginya Bayan tak lebih penting dari menantu dan calon cucunya.

"Ayu, makanlah madu ini. Ini adalah madu pegunungan dengan banyak khasiat, salah satunya mengurangi rasa mual pada ibu hamil." ucap Tuan Gada antusias.

"Aku juga membawa hati Rusa yang telah digoreng. Aku dengar kakak ipar suka makan hati Rusa, jadi aku langsung menggorengnya untuk kakak." ucap Sian.

Hampir semua orang yang ada di rumah ini memanjakan Ayudisha dengan membabi buta. Tentu saja hal itu membuat Bayan senang dan menganggap keluarganya begitu perhatian. Namun setelah beberapa hari ia p
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri manis Jenderal Perang   Aku bahagia

    Setelah 1 bulan berada di rumah besar keluarga Bayan, akhirnya mereka memutuskan untuk pindah kembali ke rumah Dinas. Hal ini dikarenakan tugas Bayan sebagai seorang prajurit telah diaktifkan kembali, hingga ia harus mulai bekerja dan kembali ke rutinitas seperti biasanya.Sekarang hampir semua barang telah ditaruh di atas kereta. Mereka seharusnya sudah berangkat beberapa jam yang lalu, hanya saja keluarga Bayan terlalu enggan untuk melihat Ayudisha kembali ke rumah Dinas. Mereka berharap dapat merawatnya hingga Ayudisha dapat melahirkan dengan selamat. Akan tetapi tugas negara adalah sesuatu yang selalu menjadi prioritas bagi seorang prajurit. Seberapa enggan pun mereka untuk berpisah itu tak akan pernah bisa mengalahkan tugas dari negara."Ayah akan merindukan mu." ucap Tuan Gada."Ayah bisa berkunjung ke rumah dinas kapan saja." ucap Ayudisha menghibur."Baiklah, aku akan berkunjung ke rumah dinas ketika Bayan tidak ada."Mendengar hal itu Bayan pun langsung naik pitam. "Apa maksu

  • Istri manis Jenderal Perang   Rumah Dinas

    Bayan melihat wajah istrinya dengan lebih seksama. Wajah itu kini telah terlelap dengan sedikit keringat di wajahnya.'sangat cantik' pikir Bayan.Bayan selalu merasa hidupnya tidak pernah berjalan sesuai rencana semenjak ia bertemu dengan Ayudisha. Hampir setiap saat yang terjadi selalu menjadi kejutan tak terduga.Bayan tak pernah berpikir untuk menikah, ia adalah laki-laki mandiri dan seorang calon jenderal yang akan disegani oleh banyak orang. Ia pun tak pernah berpikir untuk memiliki seorang istri karena ia merasa tak membutuhkannya. Tapi lihat sekarang, ia memiliki seorang istri yang sangat cantik.Bayan juga tak pernah iri dengan kehidupan seksual orang lain, apalagi saat teman-temannya bercerita mengenai hubungan ranjang bersama istri mereka. Baginya itu hanya sebuah nafsu sesaat yang sama sekali tidak menarik. Tapi lihat sekarang, ia justru kecanduan dan hampir hilang kendali karena ingin melakukannya bersama Ayudisha.'mungkin ini yang dinamakan menjilat ludah sendiri'Lagip

  • Istri manis Jenderal Perang   Istri yang rajin

    Suasana rumah yang awalnya begitu harmonis berubah menjadi begitu suram dan dingin. Ayudisha masih kesal dan belum puas setelah berkelahi melawan empat perempuan itu. Ia ingin merobek mulut mereka karena berbicara sembarangan. Hampir sepanjang hidupnya ia mendedikasikan diri dalam sebuah hubungan, bahkan ketika Tanjung tak berperilaku baik padanya ia tak pernah berfikir untuk berselingkuh. Tapi hari ini mendapatkan sebuah tuduhan dari empat wanita yang tidak ia kenal dah mengatakan bahwa ia berselingkuh dengan Tanjung. Hal itu membuat Ayudisha tidak terima dan merasa sangat kesal."Lain kali jika aku mendengar hal yang sama, aku akan merobek mulut mereka."Mendengar hal itu Bayan langsung mematung, awalnya ia sedang memanaskan air untuk mengusap luka Ayudisha. Tapi saat melihat wajah Ayudisha yang terlihat marah, ia segera menciut dan tak berani membuat gerakan yang besar. Akan tetapi saat mendengar omelan Ayudisha saat ini, Bayan menjadi semakin takut.Tak lama suara air yang mendidi

  • Istri manis Jenderal Perang   Sepucuk surat

    Ayudisha pun menatap Bayan sambil tersenyum dan melambaikan tangan. Iya akan segera pergi menuju pasar dan membeli berbagai kebutuhan rumah tangga. Akan tetapi kereta masih belum juga berangkat karena Bayan sedang berbicara dengan kusir sambil memasang wajah yang serius."Jangan mengemudi dengan kecepatan yang tinggi, cari jalan yang tak memiliki banyak batu. Pastikan semua barang diangkat olehmu. Kalau istriku terlihat berkeringat setetes saja, langsung bawa dia pulang ke rumah.""Siap Tuan."Setelah memberitahu kusir, Bayan langsung mencium kening istrinya melalui jendela kereta. Ia sebenarnya masih enggan melihat istrinya pergi, tapi apa boleh buat transaksi sudah mencapai kesepakatan. Kalau Bayan melanggar janji, siapa yang menjamin berapa lama ia akan tidur di luar setelahnya."Berhati-hatilah.""Kamu sudah mengatakannya puluhan kali.""Aku akan mengatakan ribuan kali jika itu diperlukan. Ingat! Jangan sampai kelelahan.""Siap!" ucap Ayudisha sambil memberi hormat.Bayan langsung

  • Istri manis Jenderal Perang   Takdir mungkin akan berbeda

    Ayudisha merupakan seorang gadis yang terlahir menjadi bangsawan dari seorang putri bernama Putri Minah. Hidupnya dipenuhi oleh puisi-puisi cinta serta sastra sastra yang bermutu dan berkelas. Hal itu membuatnya menjadi seorang gadis yang besar dengan mimpi-mimpi yang dipenuhi cinta dalam sebuah pernikahan.Akan tetapi pernikahan yang sepanjang hidupnya tak pernah terwujud sesuai seperti apa yang ia minta. Pengorbanan, kesepian dan kematian menyertai pernikahannya. Tak ada lagi tawa ataupun fantasi yang dapat terlintas dalam benaknya. Hanya ada mimpi buruk yang terus menyertai setiap tidur malamnya.Selama satu kehidupan ia menderita dan mengorbankan banyak hal dalam hidupnya. Namun di kehidupan ini berhasil mengubah alur hidupnya menjadi lebih baik dan penuh dengan kebahagiaan. Hal-hal yang tak pernah berani ia impikan kini ia dapatkan satu persatu. Akan tetapi mimpi buruk itu datang kembali. Hidupnya diambang kehancuran mengingat tragedi di kehidupan sebelumnya akan terjadi kembali.

  • Istri manis Jenderal Perang   Wajah Bayan

    kematian.Satu kata itu mengkhawatirkannya hingga akhir. Ia tau bahwa kematian hanya tentang waktu, tapi ia meminta waktu lebih banyak. Kebahagiaan ini candu untuknya, setelah banyak air mata yang berderai akhirnya merasakan tawa yang nyaring. Ayudisha tidak ingin mengulang hal yang sama, apa yang dikatakan oleh Tanjung adalah benar bahwa ia memang harus pergi dari tempat ini.Ayudisha pun melihat Bayan yang sedang mengaduk obat untuknya. Laki-laki itu begitu serius dan telaten, hal itu membuat Ayudisha yakin bahwa Bayan pasti mengorbankan pekerjaan barang-barang mereka untuk mereka."Bayan...""Ya?"Setelah sakit Bayan menjadi lebih peka terhadap setiap gerak gerik istrinya, bahkan hembusan nafas itu pun tidak pernah luput dari mendengarkan wanita. Hal itu membuat Bayan langsung merespon panggilan istri lebih cepat dari orang-orang pada umumnya. Ia mendekat sambil membawa obat yang telah ia larutkan."Ada apa?" Suara Bayan begitu lembut saat berbicara pada Ayudisha, ia juga menyodor

  • Istri manis Jenderal Perang   Maka terjadilah

    Tanjung menatap mayat orang yang ada didepannya sambil bernafas dengan terengah-engah. Ia selalu tau bahwa Bayan lambat laun akan datang padanya. Hal ini membuktikan bahwa Ayudisha telah gagal meyakinkan laki-laki itu. Sejak awal Tanjung merasa bahwa Bayan mungkin akan melalui kejadian yang sama seperti halnya di kehidupan sebelumnya. Hanya saja ia terlalu merasa bersalah dengan keadaan Ayudisha hingga membuatnya nekat memperingatkan gadis itu.Ayudisha mungkin adalah istri dari Bayan tapi Tanjung telah mengenal orang itu selama dua kehidupan. Ia tahu betapa ganas dan mengerikannya seorang Bayan ketika sedang marah dan menghabisi musuh-musuhnya. Awalnya ia berpikir bahwa itu akan menjadi celah untuk kembali lagi dengan Ayudisha. Tapi siapa yang menyangka Ayudisha justru jatuh cinta pada laki-laki itu. Maka dengan berat hati Tanjung pun menyerah untuk mendapatkannya."Sial, jika aku tidak terlahir kembali mungkin aku tidak akan bisa menghadapi pembunuh bayaran ini. Beruntung di kehidup

  • Istri manis Jenderal Perang   Pemandu kerajaan

    Bayan tangan Ayudisha dengan lembut, ia ingin meyakinkan Ayudisha bahwa semua akan baik-baik saja. Tidak peduli siapa yang akan mencoba mengganggu mereka, Bayan dapat yakin bahwa ia bisa melindungi Ayudisha seorang diri."Kamu percaya padaku?" "Aku percaya padamu..." ucap Ayudisha lembut.Mereka saat ini berada di atas kereta dan berangkat menuju istana untuk yang kedua kalinya. Kegiatan mereka kali ini menyangkut ulang tahun kerajaan yang akan diselenggarakan dengan besar-besaran. Berbagai tamu dari kerajaan yang berbeda satu persatu telah memenuhi undangan. Hal ini membuat Ayudisha memiliki tugas tambahan yaitu menjamu para tamu terutama para putri-putri kerajaan yang ikut dalam delegasi.Di pulau Mirah Adhi terdapat kerajaan sebanyak 7 bagian. Masing-masing kerajaan memiliki nama sesuai dengan letak mereka berdiri, misalnya Timur, Barat, Tengah, Selatan, Utara dan Pusat. Kerajaan Malaka sendiri terdapat di daerah Utara yang berbatasan dengan Barat, Pusat dan Timur. Utara disebut

Latest chapter

  • Istri manis Jenderal Perang   Bahagia (EXTRA)

    Ayudisha menggendong putrinya sambil melihat Lo Gading yang sedang duduk dan menatap tanah. Hal tersebut membuat Ayudisha merasa heran melihat putranya itu. Apalagi Lo Gading masih tidak bergerak bahkan setelah beberapa jam."Lo Gading, apa yang sedang kamu amati? Hari sudah mulai terik, kemarilah."Akan tetapi Lo Gading masih tetap berjongkok dan terus menatap ke tanah. Setelah beberapa saat ia pun melihat ibunya dan bertanya."Bu, kenapa semut berjalan seperti bebek?""Hah?"Ayudisha pun langsung heran, sejak kapan semut berjalan seperti bebek?Lo Gading selalu bertanya pada sesuatu yang sulit ia mengerti. Akan tetapi rasa ingin tau anak itu begitu besar, sehingga ia selalu menanyakan sesuatu yang bahkan tidak pernah ditanyakan oleh orang lain."Bebek tidak berjalan seperti semut anakku. Mereka berbeda, bebek memiliki dua kali sedangkan semut memiliki lebih.""Tapi aku melihat cara mereka berjalan sama."Untuk beberapa saat Ayudisha terdiam, dan akhirnya mengingat kembali kenangan k

  • Istri manis Jenderal Perang   Kelahiran Putri (EXTRA)

    3 tahun kemudianBayan menatap putranya dengan tatapan tak percaya. Ia panik saat ini karena Ayudisha akan melahirkan seorang anak, tapi lihat putra nya yang berbakti itu. Dia bahkan sempat menguap saat mendengar jeritan ibunya yang kesakitan."Apakah kamu tidak khawatir ibumu kenapa-napa?"Mendengar pertanyaan Ayahnya, Lo Gading pun mengangguk."Aku khawatir." ucap Lo Gading dengan suara kecilnya.Akan tetapi raut wajahnya masih terlihat santai dan malas. Hal tersebut membuat Bayan menjadi semakin kesal."Lalu kenapa kamu terlihat seperti itu? Tidak ada raut khawatir di wajah mu, biasanya anak-anak akan menangis jika mendengar jeritan ibunya.""Apakah menangis itu berguna saat ini? Apakah tangisan ku dapat mengurangi rasa sakit yang ibu rasakan? Kalau memang begitu, aku akan menangis sekarang."Bayan pun terdiam, ia merasa putranya tidak normal. Terlalu malas dan tidak ada jejak kekanakan yang tersisa. Padahal jika diingat saat ia masih bayi, Lo Gading cenderung imut bahkan ketika di

  • Istri manis Jenderal Perang   Perdamaian

    Hari begitu cerah dan kehidupan di Malaka menjadi begitu membahagiakan. Tak ada lagi perselisihan dan keributan yang berarti dan kehidupan masyarakat jauh lebih sejahtera dari sebelumnya. Sejak kelahiran Pangeran mahkota keberuntungan selalu menghampiri Malaka tidak ada akhirnya. Seolah bayi lucu itu memang ditakdirkan untuk membawa banyak keberuntungan untuk semua orang.Ayudisha menggendong putranya sambil menatap ke arah pohon mangga tempat ia biasa duduk bersama dengan Bayan. Tempat yang biasa ia gunakan untuk mengelus perutnya yang sekarang nyeri dan tak nyaman. Akan tetapi kali ini ia sudah tak merasakan sakitnya lagi dan menikmati kebahagiaan tanpa beban yang berarti."Kamu adalah anugerah terindah yang diberikan tuhan padaku di kehidupan ini." ucap Ayudisha pada anaknya.Entah anak itu mengerti apa yang diucapkan oleh ibunya, atau dia terlalu senang dalam gendongannya, tapi dapat Ayudisha melihat dengan jelas bahwa anak itu tersenyum. Sangat tampan dan manis. Hal tersebut memb

  • Istri manis Jenderal Perang   Matahari Malaka

    Suara tangisan seorang bayi yang terdengar nyaring telah berhasil membuat semua orang di istana merasa bersyukur. Mereka pun langsung tersenyum dan mengucapkan selamat pada masing-masing anggota keluarga. Tak lupa mereka mengucapkan syukur yang mendalam pada Tuhan yang telah menitipkan sebuah kehidupan baru untuk keluarga mereka.Setelah itu pintu ruang persalinan pun terbuka dan Bibi Bayan menatap semua anggota keluarganya dengan senyum merekah. "Seorang bayi laki-laki telah lahir dengan selamat.""Bayi laki-laki?!!"Setelah itu ibu Ayudisha pun keluar dan membawa bayi di pelukannya yang telah bersih oleh air hangat. Hal tersebut membuat semua orang langsung bersorak bahagia. Bayi itu berkulit putih dengan hidung yang mancung. Mengingatkan Putri Minah dengan Amor ketika dilahirkan pertama kalinya.Sian, Daka dan Jiru pun tak kalah girang. Mereka melihat keponakan mereka untuk pertama kalinya dan itu membuat mereka bersyukur dengan suara yang keras."Syukurlah dia tidak mirip Kakak B

  • Istri manis Jenderal Perang   Terimakasih

    Semua orang khawatir akan keadaan Ayudisha, mereka takut karena merasa Ayudisha lemah dan tak tahan dengan rasa sakit. Akan tetapi hanya Ayudisha yang tau bagaimana ia menikmati rasa sakitnya dengan perasaan bahagia. Rasa sakit itu membuatnya sadar bahwa bayi di dalam perutnya benar-benar hidup. Bayi itu benar-benar ada dan itu terjadi dalam hidupnya di kehidupan ini.Hampir setiap detik dalam hidup Ayudisha di kehidupan sebelumnya, ia merasa kesepian dan cemburu melihat anak orang lain. Ia mengalami banyak kesedihan dan rasa sakit hanya karena ia tidak bisa memiliki anaknya sendiri. Terkadang wanita menjadi begitu tidak berharga ketika mereka tidak bisa memiliki seorang anak untuk suaminya. Seolah mereka adalah sebuah benda yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Seolah ia adalah benda yang cacat dan mereka sangat menyesal setelah membelinya.Akan tetapi sekarang ia memiliki seorang laki-laki yang menerimanya bahkan jika ia tidak akan memiliki anak seumur hidupnya. Ia memiliki lak

  • Istri manis Jenderal Perang   Rasa sakit

    Bayan memeluk Ayudisha dan membuat tubuh Ayudisha lebih nyaman saat berbaring. Setiap malam Bayan akan mengatur cara Ayudisha tidur karena Ayudisha sudah tidak nyaman dengan perut besarnya. Terkadang Ayudisha akan memiliki nafas yang sedikit pendek karena kesulitan saat bernafas."Lebih nyaman?" tanya Bayan lembut.Ayudisha pun mengangguk dan tersenyum. Ia benar-benar dilayani oleh suaminya dengan sangat baik. Setiap ketidaknyaman yang ia alami selalu Bayan perhatikan. "Kalau begitu selamat tidur istriku yang cantik." ucap Bayan sambil mencium kening istrinya."Selamat tidur juga suamiku yang tampan."Keduanya saling merayu tanpa ada rasa malu terlihat di wajah mereka. Sangat berbeda ketika mereka masih pengantin baru. Sekarang mereka lebih leluasa dalam mengungkapkan rasa cinta hingga tidak ada kecanggungan.Setelah itu keduanya tertidur sambil berpelukan. Malam ini sangat ramai mengingat hampir setiap anggota keluarga berada di tempat yang sama. Ayudisha sebenarnya tidak terlalu ny

  • Istri manis Jenderal Perang   Keluarga

    Para anggota keluarga kini telah berkumpul. Walaupun tidak semuanya tapi itu cukup ramai mengingat sebentar lagi mereka akan menyambut kedatangan anggota keluarga yang baru. Apalagi anak Ayudisha dan Bayan akan menjadi cucu pertama di keluarga masing-masing.Umur kandungan Ayudisha sudah sembilan bulan dan tinggal menghitung hari untuk melihat bayi itu dilahirkan ke dunia. Hal tersebut membuat anggota keluarga sangat antusias untuk mempersiapkan banyak hal untuk kelahiran nanti. "Apakah persiapannya sudah cukup?"Mendengar pertanyaan ibunya, Amor pun menggelengkan kepala dengan pasrah."Ibu telah menanyakan itu sebanyak tiga kali dan jawabannya masih tetap sama. Persiapan sudah cukup dan kita hanya tinggal menunggu Ayudisha melahirkan."Putri Minah yang melihat Amor dengan tatapan tidak suka. Ia sering bertanya-tanya terus menerus karena ia sebenarnya sangat gugup. Maklum saja ini pertama kalinya ia akan menjadi nenek, walaupun ia sangat berharap bahwa cucu pertamanya akan berasal da

  • Istri manis Jenderal Perang   Istana kerajaan

    Di Senggrala hampir semua tabib dikumpulkan untuk menyembuhkan penyakit Raja. Akan tetapi hingga kini masih belum ada solusinya. Menurut keterangan tabib, hal tersebut dikarenakan ada ulat bulu langka yang menyerang burung Yang Mulia. Hal tersebut membuat Sang Raja pun tak terima dengan tuduhan itu. Ia sangat yakin bahwa wanita itu menaruh racun di tubuhnya hingga membuat tubuhnya menjadi seperti ini."Maaf Yang Mulia, tapi hasil dari pemeriksaan saya hampir sama dengan tabib yang lainnya."Mendengar hal tersebut, Raja Senggrala langsung berteriak marah. Ia memarahi semua orang, akan tetapi ia masih terbaring lemah dan tak bisa bangun untuk melampiaskan nya secara fisik.Tak lama Raja merintih lagi, ia kesakitan dan hal tersebut membuat para tabib menjadi panik dan khawatir. Ulat bulu memang dapat membuat gatal-gatal, akan tetapi entah kenapa sangat sulit disembuhkan hingga membuat bengkak dan panas. Jadi para tabib semakin bingung bagaimana cara menyembuhkannya. Mereka pun berusaha u

  • Istri manis Jenderal Perang   Menghadapi Bayan

    Matahari telah terbit dibalik bukit perbatasan Malaka. Akan tetapi mereka masih berdiri sambil menunduk dan berdoa pada orang-orang yang telah meninggal di bukit ini.Ratusan prajurit telah gugur di medan pertempuran tanpa ada kemenangan yang mereka bawa. Keduanya meninggal tangis dan luka pada orang-orang yang telah mereka tinggalkan.Keempatnya menangis dalam diam sambil mengingat kakak mereka yang telah meninggal dengan cara yang begitu menyakitkan. Setelah itu, Yuda pun menatap ketiga adik Bayan sambil mengucapkan perpisahan."Senang berkenalan dengan kalian.""Kami juga senang berkenalan denganmu.""Ya, aku harap kita akan bertemu lagi tapi tidak di medan perang."Jiru, Daka, Sian dan Yuda. Mereka adalah calon prajurit tangguh yang akan memimpin pasukan di kerajaan mereka masing-masing. Selama perjalanan mereka telah berkenalan dan sudah saling mengenal. Akan tetapi mereka selalu tau bahwa persahabatan mereka ditakdirkan untuk berlalu dalam waktu yang sangat singkat.Keempatnya a

DMCA.com Protection Status