Di ruangan perusahaan pria paruh baya tengah terkejut mendengar kabar kalau istri kedua nya mengalami kecelakaan dia langsung bergegas menuju ke rumah sakit.Tuan Imran sebenarnya khawatir pada Ibu ayu apa lagi ibu ayu adalah cinta pertama nya, bahkan sebelum menikah dengan Laras pun tuan Imran sudah sayang pada ibu ayu.Tuan Imran mengendarai mobil nya sendiri dia sangat cemas dan takut terjadi apa apa pada ibu ayu.Sedangkan di rumah sakit ada Aisyah dan tuan Salman yang menunggu di sana, mereka cemas Sampai sekarang belum ada keluarga yang datang."tuan bagaimana sekarang" tanya Aisyah."Aku sudah telpon paman Kenan semoga saja dia segera datang" ucap tuan Salman."Ya" ucap Aisyah.Saat ini seorang gadis tengah Melihat ke arah Aisyah dan tuan Salman, dia sangat takut dia mungkin saja mengalami trauma pada Kejadian itu.Dia terduduk di lantai sambil menangis sesenggukan, dia tak bisa bicara Kan hal ini pada siapa pun dia terlalu takut untuk bicara.Selama ini dia tak pernah di terim
Mungkin beberapa hari ini Mira lah yang paling sedih mendengar kabar itu, apa lagi sekarang mamahnya juga tak bisa berbicara hanya diam saja.ibu ayu mengalami gangguan pada otot dan saraf, Dokter menyarankan Ibu ayu untuk melakukan fisioterapi dengan di dampingi obat obat.Mungkin saja ini adalah Doa jahat dari kanti yang terkabul kan, Alloh sengaja menyembunyikan rahasia Kanti dari keluarga Tuan Salman hanya untuk membahagiakan Kanti.Namun itu hanya sementara Kanti sudah banyak melakukan kesalahan, cepat atau lambat dia akan merasakan akibat dari apa yang sudah dia lakukan itu."Kasihan sekali ibu ayu tapi salah dia juga melakukan itu" batin Kanti.Saat ini mereka sudah ada di kediaman tuan Imran, karena dokter sudah memperbolehkan untuk pulang.Aisyah di tugaskan untuk mengurus Ibu ayu di kediaman tuan Imran, bukan tanpa alasan Tuan Salman ingin yang mengurus ibu ayu itu adalah anak anaknya, Tuan Salman berpikir kalau dia ingin membawa ibu ayu pergi.Sudah cukup derita yang ibu ay
Tuan Salman menemui Aisyah yang sekarang ada di kamar ibu ayu.Sekarang sudah mau sore jadi tuan Salman terpaksa harus pulang itu pun karena permintaan mamah Laras."Aish aku akan pulang dulu tak apa kan" tanya tuan Salman."Pulang ke rumah" tanya Aisyah."Ya kanti sendirian aku harus pulang" ucap tuan Salman."Baik lah" ucap Aisyah.Sebenarnya Aisyah tak rela kalau tuan Salman akan pulang, namun bagaimana lagi Kanti di rumah sendirian apa lagi dia tengah mengandung."Hati hati tuan" ucap Aisyah.Tuan Salman tersenyum dan langsung mencium Aisyah dengan sangat lembut.Mira yang sedang ada di ambang pintu pun langsung menutup mata nya."Mira sejak kapan datang" tanya tuan Salman."Barusan kakak tenang aku tak melihat apapun" ucap Mira."Dasar" ucap tuan Salman.Tuan Salman pergi dia sebenarnya sangat tak suka jika dekat dengan Kanti tapi apa boleh buat dia ingin membuat Kanti tertangkap basah dan dia akan mengungkap kan semua nya."Baiklah kau licik sekarang Kanti" gumam tuan Salman.ma
Aisyah dan Mira kembali lagi ke kamar Ibu ayu tapi sayang di sana ada Tuan Imran yang sedang menangis menatap istrinya yang saat ini hanya berbaring saja."Kak ada Ayah" bisik Mira."Ya Ayah menangis" bisik Aisyah."Kita tunggu saja di sini" ucap Mira.Aisyah merasakan sakit pada perutnya."Mira aku ke kamar mandi dulu ya" ucap Aisyah."Di mana kak" tanya Mira."Di kamar tamu saja" ucap Aisyah yang langsung pergi dari sana menuju ke kamar tamu.Mira menunggu di sana, dia bahagia kalau ayahnya itu bisa dekat dengan ibu ayu, selama ini Mira belum pernah melihat Ayahnya dan Ibu ayu bersama.Namun sekarang dia sangat bahagia."Semoga mereka bahagia selalu" gumam Mira.Mira berjalan ke arah jendela yang besar di rumah itu, jendela itu menampakkan pemandangan jalanan yang cukup ramai, Mira menatap hari yang sudah mulai gelap itu.Sedangkan di kamar Velisya saat ini.Brughh"Kamu gila Vey" Bentak Kenan."Ya aku gila" geram Velisya yang langsung akan menindih tubuh Kenan.Tangan Kenan langsun
Mira tak suka pada Kenan karena dia hubungan nya bersama dengan Velisya jadi tak akur."Mira maafkan aku" ucap Kenan.Sekarang mereka berdua ada di dapur, Kenan merasa bersalah dia benar benar suka pada Mira namun Mira menganggap nya kalau Kenan mengadu domba kan dia dan Velisya."Aku tak sangka paman melakukan itu pada ku" ucap Mira."Maafkan aku" ucap Kenan."Paman menikah lah dan tolong jangan bawa bawa aku, kalau tidak menikah saja dengan Vey" ucap Mira."Mira aku minta maaf" ucap Kenan."Paman tau kan hubungan aku kurang baik dengan Vey kalau seperti ini terus maka aku gak bisa berteman baik dengan nya" ucap Mira."Mir tapi aku benar benar sayang pada mu" ucap Kenan."Paman kita saudara, bahkan kita juga lebih cocok menjadi adik kakak" ucap Mira."Mira plis maafkan aku" ucap Kenan.Namun Mira tak mendengar kan dia langsung pergi dari sana.Sedangkan di sana ada madam Rose yang mendengar kan hal itu.Madam Rose tersenyum dia tau apa yang akan dia lakukan."Tunggu saja tanggal main
Pagi ini Aisyah sudah menyiapkan makanan karena tuan Salman meminta nya untuk datang membawa kan bekal.Aisyah langsung menyiapkan nya dengan makanan yang lainnya."Mau kemana Aisyah" tanya Mamah Laras yang baru saja duduk di meja makan."aku mau nganterin ini mah" ucap Aisyah."Dimana Kanti" tanya mamah Laras."Entah tapi tuan Salman meminta aku membawa kan makanan" ucap Aisyah."Oh" ucap Mamah Laras.Aisyah langsung pergi dari sana dia mengantar kan makanan pada tuan Salman yang katanya sudah ada di perusahaan nya.Aisyah naik mobil ke sana dia memakai mobil pribadi keluarga tuan Imran, Aisyah turunan orang terpandang juga tapi dia tak memiliki kekayaan seperti yang keluarga suaminya itu miliki.Aisyah terkesan sederhana dan apa adanya dia bahkan tak pernah berpoya poya dengan harta orang tuanya."Pak saya akan masuk bapak bisa pulang dahulu nanti saya kabari lagi" ucap Aisyah pada supir."Baik nona" ucapnya.Aisyah berjalan masuk ke dalam ruangan suaminya dan benar saja dia melihat
Madam Rose merencanakan sesuatu dia akan berbuat apa saja supaya anaknya itu tidak berbuat terlalu jauh, apa lagi sampai mencelakakan Mira lagi.Madam Rose bukan nya tak membela pada kemauan anak, hanya saja dia tak mau Velisya menjadi wanita yang bersikap arogan dan nekat.Madam Rose saat ini sudah menyewa anak buah untuk menjebak Kenan dan Mira, hari ini Madam Rose tau kalau Aisyah dan tuan Salman tak ada di rumah besar itu jadi dia bisa melakukan aksi nya untuk menjebak Mira dan Kenan."Aku harap ini berjalan dengan lancar apa lagi Ayu juga saat ini masih berbaring di atas ranjang" gumam madam Rose.Anak buahnya akan mengurus Kenan sedang kan dia akan mengurus Mira yang saat ini sedang di sekap oleh putrinya.madam Rose membuka pintu kamar tamu yang saat ini ada Mira di dalamnya.Madam Rose melihat Mira yang di ikat di sana, dia sangat tak menyangka kalau anak nya itu akan berbuat sejauh itu pada Mira."Aku sangat tak menyangka" gumam madam Rose melepas kan ikatan pada tangan Mira.
PlakkTuan Imran menampar Mira yang sekarang ada di hadapannya, mereka menjadi tontonan seluruh keluarga besar itu.Namun tuan Imran hanya menyalahkan Mira saja tanpa menyalahkan Kenan yang bersama dengan Mira tadi.Kencan memasangkan kerudung pada Mira, karena saat keluar kamar dia tidak memakai kerudung."Jangan pukul dia lagi, aku yang salah" geram Kenan."Bagus ya kalian berbuat tak senonoh di rumah ku" sahut Tuan Imran."Kak kami tak melakukan apa apa" ucap Kenan membela diri."Penipu" geram tuan Imran menampar Kenan.Velisya yang sekarang sedang syok dia tak menyangka kalau Kenan dan Mira akan melakukan itu, padahal Velisya tadi mengurung Mira di kamar tamu."Ini gak benar" batin Velisya.Mamah Laras sekarang beraksi dia sangat benci pada Madam Rose dan keturunan nya.Jadi mamah Laras sangat ingin keluarga itu hancur, dan suatu keajaiban mamah Laras tau kejadian yang terjadi pada Mira dan Kenan."Kasihan ya Mira" ucap Mamah Laras.Velisya menatap pada mamah Laras yang sekarang a
Persiapan sudah banyak yang di lakukan untuk pernikahan Kenan dan Nindi sayangnya pernikahan itu tidak bisa di batalkan apa lagi mereka semua sudah melakukan persiapan.Kenan yang saat ini merasa sangat di rugikan dia menyesal karena melakukan hal itu."Bagaimana aku bisa melewati ini semua, Arghh aku bingung" kesal Kenan.Namun saat ini orang tua Nindi datang ke sana, mereka merasa sangat bersalah apa lagi saat ini Nindi ketahuan tengah mengandung dengan seorang laki laki yang tak lain adalah tetangga orang tuanya.Mereka datang guna meminta maaf pada Kenan karena pernikahannya harus batal."Maafkan kami tuan" ucap orangtua Nindi yang saat ini merasa sangat bersalah atas putri nya."Saya tidak menyangka kalau Nindi akan seperti itu" ucap Kenan namun dalam hati nya dia merasa sangat bahagia apa lagi dia bisa menikah dengan Mira."Maafkan kami karena pernikahan nya harus batal" ucap papah Nindi."Baiklah kami akan terus melanjutkan pernikahan ini Kenan akan aku nikah kan dengan Mira" u
"Aku menghamili Mira" sahut Kenan.Semua keluarga yang ada di sana langsung menatap pada Mira dan Kenan, mereka terkejut bukan main apa lagi selama ini kenan tidak pernah berbohong."Tapi aku tidak hamil" geram Mira."Sejak kapan" tanya tuan Imran."Aku khilaf" ucap Kenan."Tuan berhenti bicara yang bukan bukan" geram Mira."Menikah lah dengan aku" ucap Kenan."Aku tidak mau" ucap Mira."Ada apa ini" tanya Ibu ayu."Aku bersalah kak" ucap Kenan menatap pada Ibu ayu."Ya salah apa" tanya Ibu ayu yang masih bisa tahan pada apa yang Kenan bicarakan itu."Aku tidak mau kalau hal itu terjadi kasihan keluarga Nindi sudah mempersiapkan semuanya" ucap mamah Laras."Tapi tidak mungkin aku menikah dengan dia" ucap Kenan."Kenan kamu yang mau sama Nindi kan" sahut Mamah Laras."Ya tadinya tapi setelah aku membuka mata aku, rasanya aku muak dengan Nindi" ucap Kenan yang dahulu menjadi kan Nindi sebagai pelampiasan dari Mira.Namun selama mereka bersama tak ada apa pun yang terjadi, hanya saja mer
Velisya semakin gelisah apa lagi tidak ada reaksi sedikit pun dari Rasyid dan dirinya."Apa obatnya memang tidak bereaksi ya, atau jangan jangan minuman itu di minum oleh Mira dan Paman Kenan, Astaga bodoh sekali kamu Vey" geram Velisya.Velisya menatap pada pembantu yang datang ke sana."Bi apa kamu melihat Mira" tanya Velisya."Tadi sepertinya ke ruang main" ucap pembantu itu."Oh baiklah" ucap Velisya."Ada apa" tanya Rasyid."Tidak ada aku hanya tidak melihat Mira saja" ucap Velisya."Paling dia mengurus anaknya" ucap Rasyid."Ya" ucap Velisya.Sedangkan di dalam kamar saat ini Kenan sudah benar benar terpengaruh oleh obat yang Velisya masukan pada minuman itu.Kenan menatap pada Mira yang kegerahan di bawahnya itu.Kenan tidak terlalu merasakan panas hanya saja hasrat dia yang semakin menggebu gebu ingin segera di tuntaskan."Hah kenapa Mira malah memeluk aku" gumam Kenan."Tuan ahh panas" keluh Mira."Maafkan aku Mira" ucap Kenan.Namun sesuatu hal yang aneh terasa oleh Kenan, d
Satu bulan kemudian...Acara pernikahan Velisya sudah tiba saat ini semua keluarga sudah bersiap untuk menyambut keluarga Rasyid.Kenan saat ini sedang mencari dasi yang ada di tas, tapi sayang tidak dia temukan dasi itu."Mira" sahut Kenan."Ya tuan" ucap Mira yang saat ini sudah di dandani dengan sangat cantik.Mira datang ke sana, Kenan merasa sangat terpana pada kecantikan Mira yang sangat natural itu."Dasi" ucap Kenan.Mira mengambil tas Kenan yang ada di atas ranjang, Mira memberikan dasi yang dia simpan di kantong yang paling kecil."Ini tuan mau aku pasangkan" tanya Mira."Boleh" ucap Kenan.Mira memasang dasi Kenan, Mira tentu saja tak akan lupa kalau beberapa hari lagi adalah pernikahan Kenan dengan Nindi.Walaupun hatinya begitu sakit hanya saja dia tidak mungkin melakukan apa pun apa lagi sekarang mereka sudah bercerai."Malam ini kita nginap saja di sini" ucap Kenan."Ya baiklah" ucap Mira."Kanaya aman" tanya Kenan."Aman" ucap Mira.Namun saat ini Mira akan merencanaka
Aisyah dan tuan Salman menunggu di depan ruangan UGD yang saat ini tengah memeriksa seorang pasien yang pingsan di tengah jalan.Aisyah mengendong bayi perempuan itu dia langsung mendekap bayi itu saat tau kalau bayi itu adalah bayi dari orang yang sudah tak dia temui selama satu tahun lamanya."Aisyah bayinya sejak tadi menangis" ucap tuan Salman."Aku akan kasih asi" ucap Aisyah yang langsung di hentikan oleh tuan Salman, saat ini tuan Salman menggeleng tidak memberikan ijin pada Aisyah untuk memberikan asi pada bayi yang tidak dia kenal."Kenapa" tanya Aisyah."Aku akan beli susu formula yang itu cuman milik Reynan" ucap tuan Salman."Baiklah jangan lama" sahut Aisyah."Ya" ucap tuan Salman.Tuan Salman langsung membeli kan dot dan susu formula yang ada di apotek rumah sakit itu.Bahkan tuan Salman juga di bantu oleh suster untuk membuat susunya, bahkan tuan Salman juga harus merendam beberapa menit dot itu di air yang hangat.Katanya supaya kumannya hilang, tuan Salman melakukan n
Kenan datang ke arah ruang tamu yang sejak tadi ada Nindi di sana, Nindi hanya diam saja di sana tanpa bicara apa pun."Kamu ini ngapain sih, kenapa suruh dia ke sini lagi" ucap Nindi."Aku gak tau" ucap Kenan ketus bahkan tanpa ekspresi sedikit pun."Usir saja dia" ucap Nindi."Gak mungkin, aku butuh pembantu" ucap Kenan yang langsung pergi masuk ke dalam kamarnya.Namun saat dia akan masuk dia menatap pada Nindi yang masih ada di ruang tamu itu."Jalan keluarnya ada di sana" sahut Kenan menunjuk pada pintu utama.Nindi kesal dia langsung pergi dari sana meninggal kan Kenan dengan kekesalan yang sangat dalam pada Kenan."Arghh aku benci pada Mira itu" geram Nindi.Kenan mengambil bantal yang ada di kamarnya dia tau kalau di kamar Mira hanya ada satu bantal.Kenan menuju ke arah sana dia langsung masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.Dan sayangnya saat ini Mira tidak memakai pakaiannya karena dia baru saja mandi, hanya handuk saja yang membalut tubuh Mira yang putih dengan gurat
Di sebuah cafe yang sangat besar itu saat ini Mamah Laras tengah bertemu dengan Nindi teman Kenan."Bagaimana penawaran aku" tanya mamah Laras saat sudah mengiming imingi Nindi, harta kalau Nindi mau menikah dengan Kenan.Mamah Laras menatap pada Nindi yang saat ini tengah berpikir."Saat kamu meminta aku untuk meracuni pikiran Kenan aku lakukan tapi kamu tidak memberikan aku uang" ucap Nindi."Ya maka dari itu kamu mau kan menikah dengan Kenan, aku yakin setelah menikah harta Kenan akan jadi milik kamu" ucap Mamah Laras."Tapi" Nindi Ragu."Apa lagi kalau gak mau terserah aku bisa cari wanita yang lebih cantik dari kamu" ucap Mamah Laras."Ya baiklah aku mau" ucap Nindi."Aku akan atur rencananya" ucap Mamah Laras."Aku ikut saja" ucap Nindi."Besok kamu datang ke rumah Kenan ini alamatnya dia pindah tadi" ucap Mamah Laras."Ya baiklah" ucap Nindi.Pagi ini Mira di jemput oleh mobil yang lumayan bagus saat ini dia akan pergi dari sana meninggalkan Arman dan Neni yang selama ini memba
PlakkTamparan mendarat di pipi Mamah Laras, pelakunya adalah Ibu ayu yang sudah sangat emosi itu."Aku tekankan sekali lagi anak yang Mira bawa itu bukan anak dia tapi itu anak yang dia pungut" ucap Ibu ayu yang langsung menangis sesenggukan."Hah" semua keluarga tercengang mendengar hal itu.Ibu Ayu hanya bisa menangis saja karena dia merasa sangat marah pada Mamah Laras yang bahkan sudah menghina ibu kandungnya."Urusan kehidupan mu Laras" sahut Madam Rose yang langsung membawa Ibu Ayu untuk pergi dari sana."Ayo ayu" ucap Madam Rose."Ya" ucap Ibu ayu.Saat ini tuan Imran merasa kalau ucapan Ibu ayu mungkin saja benar apa lagi selama ini Ibu Ayu tidak berani bicara kan hal itu masalah Jaya sudah berpuluh puluh tahun yang lalu."Aku kecewa pada mu" ucap tuan Imran."Mas ayu berbohong" ucap mamah Laras."Berbohong bagaimana aku lebih percaya pada Ayu dari pada kamu, lihat sejak tadi kamu yang memulai perdebatan itu aku sadar akan hal itu Laras jadi aku mohon kamu untuk tidak ikut ca
"Beneran Mom saat ini Mira akan menggugat cerai paman, aku membenarkan hal ini sih apa lagi paman kasar pada Mira, bahkan paman bilang kalau Mira adalah penghianat" ucap Velisya yang tengah bercerita pada Mommy nya itu tentang Mira dan Kenan."Benarkah" tanya Madam Rose yang penasaran."Ya maka dari itu aku meminta Daddy membatalkan gugatan cerai" ucap Velisya."Dengan jaminan kamu menikah dengan Rasyid" tanya madam Rose."Ya" ucap Velisya."Baiklah kamu hebat jika melakukan hal ini tapi sayang apa kamu yakin akan menikah dengan Rasyid" tanya Madam Rose."Sebenarnya aku gak suka dengan hal ini tapi Mom apa aku bisa melawan Daddy apa lagi Daddy pasti akan memaksa" ucap Velisya."Pendapat kamu tentang Rasyid itu seperti apa" tanya madam Rose."Tampan, baik, kaya" ucap Velisya."Yang lain" tanya Madam Rose."Ada sih mungkin Pak Rasyid itu tegas, suka marah marah, om om, ketus, kalau bicara suka ngawur, gak ada yang aku suka Mom" ucap Velisya."Dari hal kecil tak ada yang kamu suka" tanya